Anda di halaman 1dari 17

BAB III

BAGAIMANA URGENSI INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI


SALAH SATU PARAMETER PERSATUAN DAN KESATUAN
BANGSA
• Sebuah negara-bangsa (nation state) selalu
dihadapkan pada upaya bagaimana menyatukan
keanekaragaman org2 yg ada didalamnya agar
memiliki rasa persatuan utk bersatu dan secara
bersama, bersedia membangun kesejahteraan utk
bangsa yg bersangkutan. Persatuan dan kesatuan utk
bangsanya itu yg dinamakan integrasi nasional.
Integrasi nasional tersbt merupakan salah satu tolok
ukur persatuan dan kesatuan bangsa. Pada Bab ini
saudara diajak utk melihat bagaimana konsep dan
pentingnya integrasi nasional bagi sebuah negara-
bangsa (nation-state).
A. Menelusuri konsep dan urgensi integrasi nasional

• 1. Makna integrasi nasional


Pengertian integrasi nasional: Saafroedin
Bahar (1996) : Upaya menyatukan seluruh
unsur suatu bangsa dgn pemerintah dan
wilayahya. Riza Noer Arfani (2002):
Pembentukan suatu indentitas nasional dan
penyatuan berbagai kelompok sosial dan
budaya ke dalam suatu kesatuan wilayah.
Pengertian integrasi nasional dari berbagai pakar

• Djuliati Suroyo (2002): Bersatunya suatu bangsa yg


menempati wilayah tertentu dlm sebuah negara yg
berdaulat.
• Ramlan Surbakti (2010): Proses penyatuan berbagai
kelompok sosial budaya dlm satu kesatuan wilayah
dan dalam suatu identitas nasional.
• Istilah integrasi nasional dlm bhs inggris “national
integration”. Integration berarti kesempurnaan atau
keseluruhan.
Pengertian integrasi nasional dari berbagai pakar

• Kata ini berasal dari bahasa latin integer, yg berarti


utuh atau menyeluruh. Berdasarkan arti
etimologisnya itu, integrasi dpt diartikan sebagai
pembauran hingga menjadi kesatuan yg utuh atau
bulat. Nation artinya bangsa sebagai bentuk
persekutuan dari org2 yg berbeda latar belakangnya,
berada dlm satu wilayah dan di bawah satu
kekuasaan politik.
• Kurana (2010) Integrasi nasional: kesadaran identitas
bersama diantara WN
B. Menanya alasan mengapa diperlukan integrasi
nasional

• Jenis2 integrasi Diskusi bersama hal 57-64


• Tugas Mhs hal 66
C. Menggali sumber historis, sosiologis, politik ttg
intergrasi nasional

• 1.Perkembangan sejarah integrasi di indonesia.


Suroyo (2002) mengatakan: Sejarah menjelaskan
bangsa kita sdh mengalami pembangunan integrasi
sebelum bernegara indonesia yg merdeka. Ada 3
model integrasi dlm sejarah perkembangan integrasi
di indonesia, yaitu: Model integrasi imperium
majapahit; Model integrasi kolonial; dan Model
integrasi nasional indonesia.
Model integrasi imperium Majapahit

. Model integrasi pertama bersifat kemaharajaan (imperium)


Majapahit. Struktur kemaharajaan yg begitu luas ini
berstruktur konsentris. Dimulai dgn konsentris pertama, yaitu
wilayah inti kerajaan (nagaragung). Pulau Jawa dan Madura
yg diperintah langsung oleh raja dan saudara2nya. Konsentris
kedua adalah wilayah diluar Jawa )mancanegara dan
pasisiran) yg merupakan kerajaan2 otonom. Konsentris ketiga
(tanah sabrang) adalah negara2 sahabat dimana Majapaahit
menjalin hubungan diplomatik dan hubungan dagang, antara
lain dgn Champa, Kamboja, dan Ayudyapura (Thailand).
Model integrasi kolonial

. Model integrasi kedua atau lebih tepat disebut dgn integrasi


atas wilayah Hindia Belanda baru sepenuhnya dicapai pd awal
abad XX dgn wilayah yg terentang dari Sabang sampai Merauke.
Pemerintah kolonial mampu membangun integrasi wilayah juga
dgn menguasai maritim, sedang integrasi vertikal antara
pemerintah pusat dan pemerintah daerah dibina melalui
jaringan birokrasi kolonial yg terdiri dari ambtenaar2 (Pegawai)
Belanda dan pribumi yg tdk memiliki jaringan dgn massa rakyat.
Dengan kata lain pemerintah tdk memiliki dukungan massa yg
berarti. Integrasi model kolonial ini tidak mampu menyatukan
segenap keragaman bangsa indonesia tetapi hanya utk maksud
menciptakan kesetiaan tunggal pada penguasa kolonial.
Model integrasi nasional indonesia

. Model integrasi ketiga ini merupakan proses berintegrasinya


bangsa indonesia sejak bernegara merdeka sejak tahun 1945.
Model integrasi ketiga ini berbesa dgn model integrasi kedua.
Integrasi model ketiga dimaksudkan utk membentuk kesatuan yg
baru yakni bangsa indonesia yg merdeka, memiliki semangat
kebangsaan (nasionalisme) yg baru atau kesadaran kebangsaan yg
baru. Model integrasi nasional ini diawali dgn tumbuhnya
kesadaran berbangsa khususnya pada diri org2 indonesia yg
mengalami proses pendidikan sebagai dampak dari politis etis
pemerintah kolonial Belanda. Mereka mendirikan organisasi2
pergerakan baik yg bersifat keagamaan, kepemudaan,
kedaerahan, politik, ekonomi perdagangan dan kelompok
perempuan.
Model integrasi nasional indonesia

. Para kaum terpelajar ini mulai menyadari bahwa bangsa


mereka adalah bangsa jajahan yg harus berjuang meraih
kemerdekaan jika ingin menjadi bangsa merdeka dan
sederajat dgn bangsa2 lain. Mareka berasal dari berbagai
daerah dan suku bangsa yg merasa sebagai satu nasib dan
penderitaan sehingga bersatu menggalang kekuatan bersama.
Misalnya, Sukarno berasal dari Jawa, Mohammad Hatta
berasal dari Sumatera, AA Maramis dari Sulawesi dan Tengku
Mohammad Hasan dari Aceh.
. Dalam sejarahnya dilalui dgn tahapan2 sbb: 1) Masa perintis;
2) Masa penegas; 3) Masa percobaan; 4) Masa pendobrak (Hal
69-70)
2. Pengembangan integrasi di indonesia

. Bagaimana mengambangkan integrasi nasional sebuah


bangsa? Howard Wriggins dlm Muhaimin & Collin
MaxAndreas (1995) menyebut ada 5 faktor yg menentukan
tingkat integrasi suatu negara; 1) adanya ancaman dari luar;
2) gaya politik kepemimpinan; 3) kekuatan lembaga2 politik;
4) ideologi nasional dan; 5) kesempatan pembangunan
ekonomi. (Hal 70-72)
D. Membangun argumen ttg dinamika dan tantangan
integrasi nasional

. 1. Dinamika integrasi nasional di indonesia


Ada 5 jenis integrasi sbb:
a. Integrasi bangsa
Melalui MOU tgl 15 Agustus 2005 di Vantaa, Helsinki,
Finlandia, pemerintah indonesia berhasil secara damai mengajak
GAM utk kembali bergabung dan setia memegang teguh
kedaulatan bersama NKRI. Proses ini telah berhasil
menyelesaikan kasus disintegrasi yg terjadi di Aceh sejak tahun
1975 – 2005.
b. Integrasi wilayah
Melalui deklarasi Juanda tgl 13 Desember 1957, pemerintah
D. Membangun argumen ttg dinamika dan tantangan
integrasi nasional

. b. Integrasi wilayah
Melalui deklarasi Juanda tgl 13 Desember 1957,
pemerintah indonesia mengumumkan kedaulatan wilayah
indonesia yakni lebar laut teritorial seluas 12 mil laut diukur
dari garis yg menghubungkan titik2 ujung yg terluar pada
pulau-pulau negara indonesia. Dengan integrasi ini maka
terjadi integrasi wilayah teritorial indonesia. Wilayah
indonesia merupakan satu kesatuan wilayah dan laut tdk lagi
merupakan pemisah pulau, tetapi menjadi penghubung
pulau2 di indonesia.
D. Membangun argumen ttg dinamika dan tantangan
integrasi nasional

. c. Integrasi nilai
Nilai apa yg bagi bangsa indonesia merupakan nilai integratif?
Jawabannya adalah Pancasila.
d. Integrasi elit massa
Dinamika integrasi elit-massa ditandai dgn seringnya pemimpin
mendekati rakyatnya melalui berbagai kegiatan.
e. Integrasi tingkah laku (perilaku integratif)
Mewujudkan perilaku integratif dilakukan dgn pembentukan
lembaga2 politik dan pemerintahan termasuk birokrasi. Pembentukan
lembaga2 politik dan birokrasi di indonesia diawali dgn hasil sidang I
PPKI tgl 18-8-1945 yakni memilih Presiden dan Wakil Presiden. Sidang
ke-2 tgl 19-8-1945 memutuskan pembentukan 12 kementerian & 8
Provinsi
D. Membangun argumen ttg dinamika dan tantangan
integrasi nasional

. 2. Tantangan dalam membangun integrasi


Dlm upaya mewujudkan integrasi nasional indonesia,
tantangan yg dihadapi dari dimensi horizontal dan vertikal.
Dimensi horizontal tantangan yg ada yg berakar pada
perbedaan suku, agama, ras dan geografi. Sedangkan dimensi
vertikal, tantang yg ada berupa celah perbedaan antara elit
dan massa dimana latar belakang pendidikan perkotaan
menyebabkan kaum elite berbeda dari massa yg cendrung
berpandangan tradisional. Terkait dgn dimensi horizontal,
salah satu persoalan yg dialami oleh negara2 berkembang
termasuk indonesia dlm mewujudkan integrasi nasional
adalah masalah primordialisme yg masih kuat.
2. Tantangan dalam membangun integrasi

. Titik pusat goncangan primoldial biasanya berkisar pada


beberapa hal, yaitu masalah hubungan daerah (kesukuan),
jenis bangsa (ras), bahasa, daerah, agama, dan kebiasaan.
Sedangkan terkait dgn dimensi vertikal, tantangan yg ada
adalah kesediaan para pemimpin utk terus menerus bersedia
berhubungan dgn rakyatnya.
Dlm era globalisasi, tantangan itu ditambah oleh adanya
tarikan global dimana keberadaan negara2 sering dirasa
terlalu sempit utk mewadahi tuntutan dan kecendrungan
global. Dgn demikian keberadaan negara berada dlm dua
tarikas sekaligus, yatitu tarikan dari luar berupa globalisasi yg
cendrung mengabaikan batas2 negara-bangsa, dan tarikan.....
2. Tantangan dalam membangun integrasi

. Dari dalam berupa kecendrungan menguatnya ikatan2 yg


sempit seperti ikatan etnis, kesukuan, atau kedaerahan.
Disitulah nasionalisme dan keberadaan negara nasional
mengalami tantangan yang semakin berat, selain aspek2 lain
seperti politik ekonomi dan sosial budaya.
Hal 81

Anda mungkin juga menyukai