Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nur Husnadia.

H
NIM : R011231072
Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan

Integrasi nasional adalah hasrat dan kesadaran untuk bersatu sebagai suatu bangsa yaitu
bangsa Indonesia. Integrasi nasional bisa diterapkan dalam berbagai bentuk atau jenis. Hal itu
bergantung pada situasi ataupun kondisi suatu masyarakat atau negara yang ada Begitu pula
dengan caranya yang berbeda-beda pula. Adapun beberapa jenis integrasi nasional adalah
sebagai berikut.
Menurut Suryono (2002), ternyata sejarah menjelaskan bangsa kita sudah mengalami
pembangunan integrasi sebelum bernegara indonesia yang merdeka. Menurutnya terdapat tiga
model integrasi dalam sejarah perkembangan integrasi di indonesia, yaitu:
1. Model Integrasi Imperium Majapahit
Model integrasi pertama ini bersifat kemaharajaan (imperium) Majapahit. Struktur
kemaharajaan yang begitu luas ini berstruktur konsentris. Dimulai dengan konsentris
pertama yaitu wilayah inti kerajaan (nagaragung): pulau Jawa dan Madura yang
diperintah langsung oleh raja dan saudarasaudaranya. Konsentris kedua adalah
wilayah di luar Jawa (mancanegara dan pasisiran) yang merupakan kerajaankerajaan
otonom. Konsentris ketiga (tanah sabrang) adalah negara-negara sahabat di mana
Majapahit menjalin hubungan diplomatik dan hubungan dagang, antara lain dengan
Champa, Kamboja, Ayudyapura (Thailand).
2. Model Integrasi Kolonial
Model integrasi kedua atau lebih tepat disebut dengan integrasi atas wilayah Hindia
Belanda baru sepenuhnya dicapai pada awal abad XX dengan wilayah yang terentang
dari Sabang sampai Merauke. Pemerintah kolonial mampu membangun integrasi
wilayah juga dengan menguasai maritim, sedang integrasi vertikal antara pemerintah
pusat dan pemerintah daerah dibina melalui jaringan birokrasi kolonial yang terdiri
dari ambtenaar-ambtenaar (pegawai) Belanda dan pribumi yang tidak memiliki
jaringan dengan massa rakyat. Integrasi model kolonial ini tidak mampu menyatukan
segenap keragaman bangsa Indonesia tetapi hanya untuk maksud menciptakan
kesetiaan tunggal pada penguasa kolonial.
3. Model Integrasi Nasional Indonesia
Model integrasi ketiga ini merupakan proses berintegrasinya bangsa Indonesia sejak
bernegara merdeka tahun 1945. Meskipun sebelumnya ada integrasi kolonial, namun
integrasi model ketiga ini berbeda dengan model kedua. Integrasi model kedua lebih
dimaksudkan agar rakyat jajahan (Hindia Belanda) mendukung pemerintahan
kolonial melalui penguatan birokrasi kolonial dan penguasaan wilayah. Integrasi
model ketiga dimaksudkan untuk membentuk kesatuan yang baru yakni bangsa
Indonesia yang merdeka, memiliki semangat kebangsaan (nasionalisme) yang baru
atau kesadaran kebangsaan yang baru. Model integrasi nasional ini diawali dengan
tumbuhnya kesadaran berbangsa khususnya pada diri orang-orang Indonesia yang
mengalami proses pendidikan sebagai dampak dari politik etis pemerintah kolonial
Belanda.
Nama : Nur Husnadia. H
NIM : R011231072
Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan
Tugas Individu 2

A. Identitas Nasional
Sesuatu yang membedakan antara yang satu dan yang lain, yang menjaga eksistensi
dan kelangsungan hidup sebuah bangsa yang memberikan negara kita kkehormatan
sehingga sejajar dengan bangsa lainnya. Identitas Nasional lebih dekat dengan arti jati
diri yakni ciri-ciri atau karakteristik, perasaan atau keyakinan tentang kebangsaan yang
membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lain. Identitas nasional Indonesia
menunjuk pada identitas-identitas yang sifatnya nasional, bersifat buatan karena dibentuk
dan disepakati, bersifat sekunder karena sebelumnya sudah terdapat identitas
kesukubangsaan dalam diri bangsa. Secara Historis, Identitas Nasional ditandai Ketika
munculnya kesadaran rakyat Indonesia sebagai bangsa yang sedang dijajah oleh bangsa
asing pada tahun 1908 yang dikenal dengan masa Kebangkitan Nasional (Bangsa). Secara
sosiologis, identitas nasional telah terbentuk dalam proses interaksi, komunikasi, dan
persinggungan budaya secara alamiah. Secara politis, bentuk identitas Nasional Indonesia
menjadi penciri atau pembangun jati diri bangsa Indonesia. Azyumardi Azra menyatakan
bahwa saat ini Pancasila sulit dan dimarginalkan di dalam semua kehidupan masyarakat
Indonesia karena (a). Pancasila dijadikan sebagai kesadaran politik, (b). Adanya
Liberalisme Politik, (c). Lahirnya Desentralisasi atau otonomi.

B. Integrasi Nasional
Integrasi Nasional ialah adanya kesadaran identitas bersama sebagai warga negara,
yaitu dibuat, dibentuk, dibahas dan disepakati. Bila terdapat egoism pada konteks
berwarga dan bernegara dapat melahirkan disintegrasi antar warga negara. Membangun
bangsa yang kuat harus ada integrasi nasional. Integrasi nasional merupakan proses
mempersatukan bagian-bagian, unsur atau elemen yang terpisah dari masyarakat menjadi
kesatuan yang lebih bulat dan lebih utuh sehingga menjadi sebuah bangsa. Jenis-jenis
integrasi nasional mencakup integritas bangsa, integrasi wilayah, integrasi nilai, integrasi
elit massa, dan integrasi tingkah laku. Dalam realitas nasional, integrasi nasional dapat
dilihat dari tiga aspek yakni : Aspek politik, aspek ekonomi, dan aspek sosial budaya.
Jika integrasi menyiratkan adanya keterpaduan, kesatuan, dan kesepakatan atau
consensus. Sedangkan Disintegrasi menyiratkan adanya keterpecahan, pertentangan, dan
konflik, salah satu penyebabnya ialah kesenjangan ekonomi. Penumbuhan kesadaran
berbangsa dilalui dengan tahapan-tahapan sebagai berikut : Masa Perintis, masa penegas,
masa percobaan, dan masa pendobrak. Integrasi bangsa diperlukan guna membangkitkan
kesadaran akan identitas Bersama, menguatkan identitas nasional, dan membangun
persatuan bangsa.

Anda mungkin juga menyukai