Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan perbedaan yang ada
pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional. Seperti
yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar baik dari kebudayaan
ataupun wilayahnya.
Integrasi ini merupakan proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat
sehingga menjadi satu kesatuan.
Unsur-unsur yang berbeda tersebut dapat meliputi ras, etnis, agama bahasa, kebiasaan, sistem
nilai, dan lain sebagainya. Integrasi sosial budaya juga berarti kesediaan bersatu
bagi kelompok-kelompok sosial budaya di masyarakat, misal suku, agama, dan ras.
1. Integrasi bangsa: Proses penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial dalam satu
kesatuan wilayah dan dalam suatu pembentukan identitas sosial
Contoh: Acara kebudayaan, kelompok kebudayaan yang beragam dalam satu acara
2. Integrasi wilayah: Masalah pembentukan wewenang kekuasaan nasional pusat atas
unit-unit sosial yang lebih kecil yang beranggotakan kelompok tertentu
Contoh: Kesatuan wilayah Negara Indonesia
3. Integrasi nilai: Adanya konsensus terhadap nilai minimum yang diperlukan dalam
memelihara tertib sosial
Contoh: Orang yang bersama untuk bersatu dalam acara keagamaan atau acara sosial
4. Integrasi elit-massa: Masalah penghubungan antara pemerintah dengan yang
diperintah. Mendekatkan perbedaan-perbedaan mengenai aspirasi dan nilai pada
kelompok elit dan massa
Contoh: Pemimpin yang dekat dengan rakyat saat blusukan atau terjun ke lapangan
5. Integrasi tingkah laku (perilaku integratif): Penciptaan tingkah laku yang terintegrasi
dan yang diterima demi tujuan bersama
Contoh: Orang-orang yang bekerja dan terintegrasi untuk tujuan yang sama, misalnya
untuk mencari nafkah keluarga atau menyambung hidup
Fungsi paling utama dan paling penting dari integrasi nasional yaitu menjamin kesatuan
suatu negara di tengah banyaknya perbedaan yang dapat menimbulkan konflik. Suatu
negara hanya bisa maju dan sejahtera jika warganya bersatu dan bekerja sama menuju
tujuan bersama.
D. Integrasi dan disintegrasi
Integrasi adalah penyatuan, keterpaduan antara elemen atau unsur yang ada di
dalamnya. Sedangkan disintegrasi adalah ketidakpaduan, keterpecahan di antara unsur-unsur
yang ada. Disintegrasi adalah salah satu contoh perpecahan dalam masyarakat. Disintegrasi
adalah konsep yang sangat berkaitan dengan konflik dan ketidakstabilan.
Aneka Contoh Disintegrasi Nasional
2. Model integrasi kolonial model integrasi kedua atau lebih tepat disebut dengan integrasi
ataswilayah Hindia Belanda baru sepenuhnya dicapai pada awal abad XX dengan wilayah
yang terentang dari sabang sampai merauke.Pemerintahkolonial mampu membangun
integrasi wilayah juga dengan menguasaimaritim, sedang integrasi vertikal antara pemerintah
pusat danpemerintahdaerah dibina melalui jaringan birokrasi kolonial yang terdiri
dariambtenaar-ambtenaar(pegawai) Belanda dan pribumi yang tidakmemilikijaringan dengan
massa rakyat. Dengan kata lain pemerintah tidakmemilikidukungan massa yang berarti.
Integrasi model kolonial ini tidak mampumenyatukan segenap keragaman bangsa Indonesia
tetapi hanya untukmaksud menciptakan kesetiaan tunggal pada penguasa kolonial.
a. Integrasi bangsa
b. Integrasi wilayah
c. Integrasi nilai
Nilai apa yang bagi bangsa Indonesia merupakan nilai integratif? Jawabnya adalah Pancasila.
Pengalaman mengembangkan Pancasila sebagai nilai integratif terus-menerus dilakukan,
misalnya, melalui kegiatan pendidikan Pancasila baik dengan mata kuliah di perguruan tinggi
dan mata pelajaran di sekolah.
d. Integrasi elit-massa Dinamika integrasi elit massa ditandai dengan seringnya pemimpin
mendekati rakyatnya melalui berbagai kegiatan. Misalnya kunjungan ke daerah, temu kader
PKK, dan kotak pos presiden. Kegiatan yang sifatnya mendekatkan elit dan massa akan
menguatkan dimensi vertikal integrasi nasional.
e. Integrasi tingkah laku (perilaku integratif). Mewujudkan perilaku integratif dilakukan
dengan pembentukan lembaga-lembaga politik dan pemerintahan termasuk birokrasi. Dengan
lembaga dan birokrasi yang terbentuk maka orang-orang dapat bekerja secara terintegratif
dalam suatu aturan dan pola kerja yang teratur, sistematis, dan bertujuan.