PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
“Integrasi Nasional”
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
2021
INTEGRASI NASIONAL
Howard Wriggins dalam Muhaimin & Collin MaxAndrews (1995) menyebut ada lima
pendekatan atau cara bagaimana para pemimpin politik mengembangkan integrasi bangsa hal
ini dijadikan sebagai faktor yang menentukan tingkat integrasi suatu negara adalah:
Dalam upaya mewujudkan integrasi nasional Indonesia, tantangan yang dihadapi datang
dari dimensi horizontal dan vertikal. Dalam dimensi horizontal, tantangan yang ada berkenaan
dengan pembelahan horizontal yang berakar pada perbedaan suku, agama, ras, dan geografi.
Terkait dengan dimensi horizontal ini, salah satu persoalan yang dialami oleh negara-negara
berkembang termasuk Indonesia dalam mewujudkan integrasi nasional adalah masalah
primordialisme yang masih kuat. Titik pusat goncangan primordial biasanya berkisar pada
beberapa hal, yaitu masalah hubungan darah (kesukuan), jenis bangsa (ras), bahasa, daerah,
agama, dan kebiasaan. Sedangkan dalam dimensi vertikal, tantangan yang ada adalah berupa
celah perbedaan antara elite dan massa, di mana latar belakang pendidikan kekotaan
menyebabkan kaum elite berbeda dari massa yang cenderung berpandangan tradisiona
tantangan yang ada seperti terkait kesediaan para pemimpin untuk terus menerus bersedia
berhubungan dengan rakyatnya.
Di era globalisasi, tantangan ini diperburuk oleh kehadiran daya tarik global, di mana
bangsa dan negara seringkali terlalu sempit untuk memenuhi tuntutan dan tren global.
Ismail Dan Hartati, Sri. 2020. Pendidikan Kewarganegaraan (Konsep Dasar Kehidupan
Berbangsa Dan Bernegara di Indonesia). Pasuruan: Qiara Media.
Kurana, S. 2010. National Integration: Complete information on the meaning, features and
promotion of national integration in India in
http://www.preservearticles.com/201012271786/national-integration.html.
Tim Direktorat Jenderal. 2016. Buku Ajar Mata Kuliah Wajib Umum Pendidikan
Kewarganegaraan. Jakarta: Direktorat Jenderal Pembelajaran Dan Kemahasiswaan
Kementerian Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia.