Anda di halaman 1dari 9

URGENSI INTEGRASI

NASIONAL
KELOMPOK: 1
ANGGOTA:

DOSEN PENGAJAR : DECKY ANTARA, S.H.,M.H.


1. AKBAR FAUZI LUBIS
2. MUHAMMAD HAIDIR ALI
3. RAHMIDA EKA PUTRI
4. SEPHIA FEBRIYANI
5. UHTY FITRIANANDA
URGENSI INTEGRASI NASIONAL
 Suatu negara-bangsa membutuhkan persatuan untuk bangsanya yang dinamakan integrasi
nasional. Dapat dikatakan bahwa sebuah negara-bangsa yang mampu membangun integ
rasi nasionalnya akan memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan bangsa-bangsa yang ada di
dalamnya. Integrasi nasional merupakan salah satu tolak ukur persatuan dan kesatuan bangsa.

 Istilah integrasi nasional ini berasal dari dua pengertian secara etimologi dan terminologi.
Pengertian integrasi nasional dari para ahli contohnya Ramlan Surbakti (2010):

“ Proses penyatuan berbagai kelompok sosial budaya dalam satu kesatuan wilayah dan
dalam suatu identitas nasional.”

MAKNA INTEGRASI NASIONAL


INTEGRASI

 Kebalikan dari integrasi adalah disintegrasi. Jika integrasi berarti penyatuan,


keterpaduan antar elemen atau unsur yang ada di dalamnya, disintegrasi dapat dia
rtikan ketidakpaduan, keterpecahan di antara unsur unsur yang ada. Jika integrasi terja
di konsensus maka disintegrasi dapat menimbulkan konflik atau perseturuan dan perte
ntangan.

 Disintegrasi bangsa adalah memudarnya kesatupaduan antar golongan, dan kelomp


ok yang ada dalam suatu bangsa yang bersangkutan. Gejala disintegrasi merupakan h
al yang dapat terjadi di masyarakat. Masyarakat suatu bangsa pastilah menginginkan
terwujudnya integrasi. Namun, dalam kenyataannya yang terjadi justru gejala disin
tegrasi. Disintegrasi memiliki banyak ragam, misalkan pertentangan fisik, perkelahian,
tawuran, kerusuhan, revolusi, bahkan perang.

DISINTEGRASI
Integrasi nasional adalah kesadaran identitas bersama di antara warga negara. Ini berarti bahwa
meskipun kita memiliki kasta yang berbeda, agama dan daerah,dan berbicara bahasa yang
SECARA UMUM berbeda, kita mengakui kenyataan bahwa kita semua adalah satu. Jenis integrasi ini sa
ngat penting dalam membangun suatu bangsa yang kuat dan makmur.

Tentang pengertian integrasi ini, Myron Weiner dalam Ramlan Surbakti (2010) lebih cocok meng
gunakan istilah integrasi politik daripada integrasi nasional. Menurutnya integrasi politik adalah
JENIS
JENIS INTEGRASI
INTEGRASI penyatuan masyarakat dengan sistem politik. Integrasi politik dibagi menjadi lima jenis, yakni 1)
integrasi bangsa, integrasi wilayah, 3) integrasi nilai, 4) integrasi elit-massa, dan 5) integrasi ting
kah laku (perilaku integratif).

Dalam negara merdeka, faktor pemerintah yang berkeabsahan (legitimate) merupakan hal pentin
g bagi pembentukan negara-bangsa. Hal ini disebabkan tujuan negara hanya akan dapat dicapai a
INTEGRASI
INTEGRASI NKRI
NKRI pabila terdapat suatu pemerintah yang mampu menggerakkan dan mengarahkan seluruh potensi
masyarakat agar mau bersatu dan bekerja bersama.
Perkembangan sejarah integrasi di Indonesia
Menurut Suroyo (2002), ternyata sejarah menjelaskan bangsa kita sudah mengalami
pembangunan integrasi sebelum bernegara Indonesia yang merdeka. Menurutnya, ad
a tiga model integrasi dalam sejarah perkembangan integrasi di Indonesia, yakni

1. model integrasi
3. model integrasi
imperium
nasional Indonesia
Majapahit.
2. model integrasi
kolonial
 Kegagalan dalam mewujudkan integrasi masyarakat berarti kegagalan untuk m
embangun kejayaan nasional, bahkan dapat mengancam kelangsungan hidup bang
sa dan negara yang bersangkutan.
Berikut faktor-faktor yang memicu terjadinya pertentangan dalam masyarakat.

1. FAKTOR 3.FAKTOR 4.FAKTOR


2. FAKTOR KESENJANGAN LINGKUANGAN
AMARAH BIOLOGIS GENERASI

 Faktor faktor yang dapat memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa :


1. Keutuhan dan kedaulatan wilayah negara dari Sabang sampai Merauke.
2. Pancasila dan UUD 1945 sebagai acuan dasar dalam hidup bermasyarakat, berb
angsa, dan bernegara.
3. Konsep wawasan nusantara dan ketahanan sebagai acuan operasional.
4. Kekayaan budaya bangsa Indonesia termasuk hasil hasil pembangunan.
Tantangan Mewujudkan Integrasi Nasional

Dalam upaya mewujudkan integrasi nasional Indonesia, tantangan yang dihadapi datang dari dimensi horizontal dan
vertikal. Dalam dimensi horizontal, tantangan yang ada berkenaan dengan pembelahan horizontal yang berakar pada
perbedaan suku, agama, ras, dan geografi. Sedangkan dalam dimensi vertikal tantangan yang ada adalah berupa cela
h perbedaan antara elite dan massa, di mana latar belakang pendidikan kekotaan menyebabkan kaum elite berbeda d
ari massa yang cenderung berpandangan.
Tantangan dari dimensi vertikal dan horizontal dalam integrasi nasional Indonesia tersebut semakin tampak setelah
memasuki era reformasi tahun 1998. Konflik horizontal maupun vertikal sering terjadi bersamaan dengan melemahn
ya otoritas pemerintahan di pusat.
Upaya Mengatasi Masalah Tantangan
Untuk dapat mengatasi masalah Tantangan dan permasalahan dalam upaya memeli
hara persatuan dan kesatuan bangsa memerlukan hal-hal sebagai berikut :
1. Secara individual
2. Secara besama atau kolektif
Langkah stukturala yang bersifat preventif yang dapat dilakukan dalam mengatasi
Mengatasi konflik sosial yaitu:
3. Secara terus menerus membangun komitmen persatuan dan kesatuan.
4. Secara terus menerus melakukan revitalisasi nilai yang memang bergerak bersamaan
dengan perubahan sosial.
5. Mengembangkan sikap dan perilaku segilik, seguluk, selunglung sebayan
taka, paras paros sarpanaya.
6. Mengembangkan kesadaran menyama braya sebagai simbol kehidupan bersama
sebagai satu kesatuan keluarga.
7. Membangun solideritas sosial, kepedulian sosial dan interkasi sosial yang intens, hal
ini penting dilakukan untuk menghindari tumbuhnya sikap individulis dan eklusifis
tis dikalangan kelompok-kelompok sosial.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai