Anda di halaman 1dari 11

IDENTITAS

NASIONAL
Dosen Pengampu:
Dr. Drs. H. Syafruddin Ritonga, M.AP.
A. Pengertian
Identitas Nasional
Identitas sendiri memiliki arti sebagai ciri yang dimiliki setiap pihak yang dimaksud sebagai
suatu pembeda atau pembanding dengan pihak yang lain. Sedangkan nasional atau Nasionalisme
memiliki arti suatu paham, yang berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan
kepada Negara kebangsaan. Identitas nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional
yang dimiliki suatu bangsa yang membedakan bangsa satu dengan bangsa yang lainnya.
Identitas nasional merupakan suatu konsep kebangsaan yang tidak pernah ada padanan
sebelumnya. Perlu dirumuskan oleh suku-suku tersebut. Istilah Identitas Nasional secara terminologis
adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut
dengan bangsa lain. Eksistensi suatu bangsa pada era globalisasi yang sangat kuat terutama karena
pengaruh kekuasaan internasional.
B. Sejarah Kelahiran Paham
Nasionalisme Indonesia
Bagi dunia ketiga abada ke-20 dapat dianggap sebagai abad nasionalisme, tidak lain karena menyaksikan
timbulnya nation state (Negara bangsa), setelah berakhirnya Perang Dunia II. Fungsi nation state dianggap
menjumpai konsep bangsa Indonesia. Apa yang diucapkan pada Sumpah Pemuda 1928 adalah kelengkapan dan
pembulatan konsep tersebut. Secara implisit Manifesto itu memuat paham nasionalisme sebagai anti kolonialisme
dan sekaligus memuat prinsip-prinsipnya ialah: kesatuan, kebebasan, persamaan, kepribadian. Prinsip-prinsip
beserta nilai-nilai nasionalisme tersebut sejak awal pergerakkan nasional diperjuangkan secara simbolis,
konseptual, fisik revolusioner dan dalam periode pasca revolusi mengkonsolidasi.

Apabila kita melacak pertumbuhan nasionalisme Iindonesia sejak kebangkitan Nasional 1908, melalui Manifesto
Politik 1925 serta Sumpah Pemuda 1928 maka tidak dapat diingkari bahwa meskipun masih dalam bentuk
embrional, keempat prinsip nasionalisme tersebut sudah hadir meskipun Budi Utama belum dapat dipandang
sebagai organisasi nasional dalam arti harfiah, namun pada hakekatnya ideologinya menunjuk pada kesadaran
diri akan kemandirian, kebebasan, kesamaan serta penemuan identitas dirinya.
Lanjutan
Selama pergerakkan keempat prinsip itu menjadi
tujuan perjuangan kemudian melalui jaman Jepang
semangat nasionalisme meluas ke segala lapisan
rakyat sehingga revolusi Indonesia dapat
dilancarkan. Sesungguhnya pada masa pasca
revolusi, ideologi nasionalisme masih tetap memiliki
relevansi bagi pembangunan bangsa.
Bagi indonesia, nasionalisme merupakan kunci untuk
mengatasi keberagaman adat istiadat, budaya,
agama serta etnis. Tanpa nasionalisme sebagai alat
pemersatu, sulit kiranya untuk mencari titik temu
dari berbagai kebiasaan yang berasal dari
berbagai etnik. Nasionalisme dalam hal ini dapat
dipandang sebagai komitmen moral bangsa
Indonesia untuk tidak memandang perbedaan itu
sebagai konflik, melainkan sebagai kenyataan yang
tidak dapat ditolak, juga sebagai kekayaan yang
C. IDENTITAS NASIONAL
SEBAGAI KARAKTER BANGSA
Identitas nasional dapat berasal dari identitas
satu bangsa yang kemudian disepakati oleh
bangsa-bangsa lainnya yang ada dalam
negara itu atau juga dari identitas beberapa
bangsa-negara. Kesediaan dan kesetiaan
warga bangsa-negara untuk mendukung
identitas nasional perlu ditanamkan, dipupuk,
dan dikembangkan terus-menerus. Warga
lebih dulu memiliki identitas kelompoknya,
sehingga jangan sampai melunturkan identitas
nasional. Di sini perlu ditekankan bahwa
kesetiaan pada identitas nasional akan
mempersatukan warga bangsa itu sebagai
“satu bangsa” dalam negara.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa faktor-
faktor yang penting bagi pembentukan bangsa
Indonesia antara lain:

1. Adanya persamaan nasib, yaitu


penderitaan bersama di bawah 2. Adanya keinginan bersama
penjajahan bangsa asing lebih untuk merdeka,
kurang selama 350 tahun. melepaskan diri dari
belenggu penjajahan.
3. Adanya kesatuan tempat tinggal, yaitu wilayah
nusantara yang membentang
dari Sabang sampai Merauke

4. Adanya cita-cita bersama untuk mencapai


kemakmuran dan keadilan suatu bangsa.
D. Proses
Berbangsa dan
Bernegara
Proses berbangsa dan bernegara pada
zaman sebelum kemerdekaan lebih
berorientasi pada perjuangan dalam
melawan penjajah. Dari tinjauan sejarah
zaman Sriwijaya pada abad VII dan
Kerajaan Majapahit abad XIII telah ada
upaya untuk menyatukan nusantara.
Proses kehidupan berbangsa dan bernegara
mulai berkembang sejak Sumpah Pemuda
dikumandangkan ke seluruh nusantara.
Dalam periode selanjutnya secara nyata
mulai dipersiapkan kemerdekaan
Indonesia pada masa pendudukan
Jepang, yaitu dengan dibentuknya Badan
Penyelidik Usaha – usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia. Dan puncaknya
adalah ketika Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
Proses berbangsa dan bernegara pada masa sekarang erat
kaitannya dengan hakikat pendidikan kewarganegaraan, yaitu upaya
sadar dan terencana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa bagi warga
negara dengan menumbuhkan jati diri dan moral bangsa sebagai
landasan pelaksanaan hak dan kewajiban dalam bela negara, demi
kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa dan negara.
Dalam upaya memahami proses berbangsa dan bernegara,
merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan
kehidupan masyarakat. Kesadaran terhadap sejarah menjadi penting
ketika suatu masyarakat mulai menyadari bagaimana posisinya sekarang
dan seperti apa jati dirinya atau identitasnya serta apa yang dilakukan ke
depanya.
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai