Anda di halaman 1dari 11

MATERI KULIAH PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN

“IDENTITAS NASIONAL”

Disusun Oleh :

Ali Rohman (H1A018021)

M. Imam Maulana (H1A018027)

Deni Hasan Nurani (H1A018029)

Agung Gunawan (H1A018067)

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

PURBALINGGA

2019
“IDENTITAS NASIONAL”

A. LATAR BELAKANG

Identitas merupakan suatu hal yang mutlak dimiliki oleh setiap individu,
kelompok, organisasi, bahkan bangsa dan negara sekalipun. Identitas diperlukan
karena merupakan gambaran jati diri individu, kelompok, organisasi, hingga
bangsa. Dan sebagai bangsa yang besar, Indonesia membutuhkan identitas yang
membedakan Indonesia dengan bangsa-bangsa lainnya., serta menjadikan Indonesia
memiliki ciri khas tersendiri di mata dunia. Identitas Nasional adalah suatu ciri yang
dimiliki oleh suatu bangsa yang membedakan bangsa tersebut dengan bangsa
lainnya. Berdasarkan pengertian tersebut, maka setiap bangsa memiliki identitas
sendiri-sendiri sesuai keunikan, sifat, serta karakter dari bangsa tersebut.

Hakikatnya, sebagai warga negara yang baik seharusnya kita mengerti dan
memahami arti serta tujuan dan apa saja yang terkandung dalam Identitas Nasional.
Sekarang ini permasalahan yang dialami bangsa Indonesia semakin komplek.
Terutama di dalam bidang hukum. Oknum-oknum pemerintah yang seyogyanya
menjadi panutan rakyat banyak tersandung masalah hukum. Seharusnya siapapun
mengerti serta paham aturan-aturan yang ada di negarany. Tetapi tidak sedikit orang
yang acuh dan tidak peduli seolah-olah tidak mempermasalahkan kekeliruan yang
terjadi di negaranya. Dan yang paling memprihatinkan seolah-olah masyarakat
membiarkan dan bisa dikatakan mendukung. Pernyataan tersebut dapat dibenarkan
dan dilihat dari sikap dan tanggapan masyarakat dari kekeliruan di bidang hukum di
dalam negara tercinta ini. Maka dari itu Identitas Nasional sangatlah penting untuk
dipahami hingga diterapkan pada kehidupan sehari-hari. Agar masyarakat di negara
tercinta ini dapat mengubah dan memperbaiki segala kekeliruan yang terjadi,
menjadikan negara tercinta ini lebih baik lagi dari sebelumnya.

1
B. DEFINISI IDENTITAS NASIONAL

Secara etimologis, istilah Identitas Nasional berasal dari kata “identitas” dan
“nasional”. Identitas berasal dari kata Identity, yang artinya tanda-tanda, ciri-ciri,
jati diri yang ada pada seseorang atau kelompok yang membedakannya dengan
orang dan kelompok yang lain. Sedangkan kata “nasional” dalam KBBI yang
merupakan identitas yang melekat pada kelompok-kelompok yang lebih besar
yang diikat oleh kesamaan baik fisik, seperti budaya, agama dan bahasa, maupun
non fisik seperti keinginan, cita-cita, dan tujuan.

Definisi Identitas Nasional Menurut Para Ahli :

• Menurut Koenta Wibisono (2005) Identitas Nasional merupakan “ manifestasi


nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang pada aspek kehidupan suatu
bangsa dengan ciri-ciri khas, dan dengan yang khas tadi suatu bangsa berbeda
dengan bangsa lain dalam kehidupannya”.
• Menurut Kaelan dan Achmad Zubaedi, Identitas Nasional adalah suatu ciri
yang dimiliki oleh setiap bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa
tersebut dengan bangsa lain.
• Menurut Muhammad Erwin (2013), Identitas Nasional adalah sifat khas yang
melekat pada suatu bangsa atau yang lebih dikenal dengan
kepribadian/karakter bangsa.
Secara terminologis, Identitas Nasional merupakan suatu jati diri yang khas
yang dimiliki oleh suatu bangsa yang tidak dimiliki oleh bangsa yang lain.
Secara global, Identitas Nasional Indonesia adalah :
1. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia
2. Bendera Negara yaitu Sang Saka Merah Putih
3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya
4. Lambang Negara yaitu Burung Garuda
5. Semboyan Negara yaitu Bhineka Tunggal Ika
6. Dasar Falsafah Negara yaitu Pancasila
7. Konstitusi (Hukum Dasar) yaitu UUD 1945
8. Bentuk Negara yaitu Kesatuan yang berkedaulatan rakyat

2
9. Konsepsi, Wawasan Nusantara
10. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai Kebudayaan Nasional.

C. SEJARAH FAHAM NASIONALISME


Nasionalisme berasal dari kata “nasional” atau nation (bahasa Inggris) atau
natie (bahasa Belanda) yang artinya bangsa. Nasional artinya kebangsaan. Bangsa
adalah sekelompok manusia yang diam di wilayah tertentu dan memiliki hasrat serta
kemauan untuk bersatu, karena adanya persamaan nasib, cita-cita dan tujuan.

Nasionalisme adalah suatu paham, yang berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi


individu harus diserahkan kepada negara kebangsaan. Pada intinya nasionalisme
menitikberatkan kecintaan pada bangsa dan negara. Menurut Otto Bouer,
nasionalisme muncul karena adanya persamaan sikap dan tingkah laku dalam
memperjuangkan nasib yang sama, adanya rasa yang sama tentang penderitaan,
kesengsaraan dan kepahitan. Sementara itu, Ernest Renant menyatakan,
nasionalisme ada ketika muncul keinginan untuk bersatu atau adanya dorongan
kemauan seperti bangsa Amerika Serikat.

Lahirnya paham nasionalisme ini diikuti dengan terbentuknya negara-negara


kebangsan yang dilatarbelakangi oleh faktor-faktor persamaan keturunan, bahasa,
adat-istiadat, tradisi dan agama. Nasionalisme timbul karena unsur-unsur sebagai
berikut: ikatan rasa senasib dan seperjuangan; Bertempat tinggal dalam satu wilayah
yang sama; Campur tangan bangsa lain (penjajahan) dalam wilayahnya; Persamaan
ras (tetapi hal ini tidak mutlak); Keinginan dan tekad bersama.

Paham Nasionalisme (kebangkitan nasional) yang muncul di negara-negara Eropa


dipengaruhi dan mengakibatkan hal-hal sebagai berikut.

a. Pecahnya Revolusi Prancis (1789)

Masyarakat Prancis sebelum terjadi Revolusi Perancis terdiri atas kaum


bangsawan, pengusaha, dan pedagang (borjuis) dan kaum jelata (proletar). Kaum
borjuis menindas kehidupan kaum proletar. Pada suatu masa, kaum proletar
menuntut kaum borjuis agar bersedia menjamin hak-hak asasinya yang berupa

3
kebebasan dan persamaan. Penguasaan beberapa negara di Eropa oleh Napoleon
menimbulkan semangat kebangsaan dan persatuan di antara beberapa negara
tersebut untuk bergabung dalam suatu koalisi melawannya.

b. Revolusi Industri di Inggris

Revolusi Industri di Inggris yang didasari paham liberal melahirkan golongan


kapitalis yang menjurus pada tindakan imperialisme. Dalam praktik imperialisme
tentu terjadi pengurangan kemerdekaan, perampasan hak asasi, hak politik, serta
eksploitasi ekonomi terhadap daerah jajahan. Akibat perlakuan yang sewenang-
wenang dari penjajah, semangat nasionalisme rakyat di daerah jajahan bangkit
untuk mencapai kemerdekaan dan berdaulat penuh.

c. Lahirnya Paham Nasionalisme di Eropa

Munculnya nasionalisme di Eropa karena pengaruh Revolusi Industri dan


Revolusi Perancis. Nasionalisme di eropa melahirkan kolonialisme yaitu nafsu
untuk memperoleh tanah jajahan sebayak mungkin. Dengan demikian negara-
negara di Eropa menjelma menjadi imperialisme, yang saling berlomba untuk
mencari dan mendapatkan tanah jajahan di luar wilayahnya dengan sasaran Asia
dan Afrika. Dampaknya bangkitlah semangat nasionalisme di negara-negara jajahan
yang diwujudkan dalam bentuk revolusi atau perang hingga mencapai kemerdekaan.
Gerakan nasionalisme untuk memperoleh kemerdekaan terjadi di negara-negara
sebagai berikut.

• Gerakan nasionalisme di Amerika Serikat menuntut persamaan hak dan status


warga negara yang sederajat dengan warga negara di Inggris. Gerakan
nasionalisme yang dipimpin George Washington itu akhirnya berhasil
memperoleh kemerdekaan (1783).
• Gerakan nasionalisme di Jerman di bawah pimpinan Otto von Bismark (1862–
1890) berhasil mengalahkan musuh-musuhnya (Denmark, Austria, dan
Prancis).
• Gerakan nasionalisme di Asia dan Afrika, antara lain terjadi di negara Jepang,
Cina, India, Turki, Mesir, dan Indonesia. Gerakan nasionalisme di Asia dan

4
Afrika pada akhirnya melahirkan negara-negara yang merdeka dan terbebas
dari belenggu penjajahan bangsa Barat.

d. Lahirnya Paham Nasionalisme di Indonesia

Apabila kita melacak pertumbuhan naionalisme Indonesia sejak kebangkitan


nasional 1908, melalui Manifesto Politik 1925 serta Sumpah Pemuda 1928, maka
tidak dapat diingkari bahwa meskipun masih dalam bentuk embrional, keempat
prinsip nasionalisme tersebut sudah hadir. Meskipun Budi Utomo belum dapat
dipandang sebagai organisasi nasional dalam arti harfiah, namun pada hakekatnya
ideologinya menunjuk pada kesadaran diri akan kemandirian, kebebasan, kesamaan
serta penemuan identitas dirinya.

Bagi Indonesia, nasionalisme merupakan kunci untuk mengatasi


keberagaman adat istiadat, budaya agama serta etnis. Tanpa nasionalisme sebagai
alat pemersatu, sulit kiranya untuk mencari titik temu dari berbagai kebiasaan yang
berasal dari berbagai etnik. Nasionalisme dalam hal ini dapat dipandang sebagai
komitmen moral bangsa Indonesia untuk tidak memandang perbedaan itu sebagai
konflik, melainkan sebagai kenyataan yang tidak dapat ditolak, juga sebagai
kekayaan yang penuh dengan dinamika.

D. UNSUR-UNSUR IDENTITAS NASIONAL


1. Sejarah
Semangat juang bangsa Indonesia dalam mengusut penjajah telah menjadi ciri
khas tersendiri bagi bangsa Indonesia yang kemudian menjadi salah satu unsur
pembentuk identitas nasionalnya
2. Suku Bangsa
Suku bangsa adalah golongan sosial yang khusus yang bersifat askriptif (ada
sejak lahir), yang sama coraknya dengan golongan jenis kelamin dan umur.
3. Kebudayaan
Ada banyak keberagaman seni dan budaya yang ada di Indonesia yang secara
harfiah mebentuk identitas dari nasionalisme Indonesia.

5
4. Agama
Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang agamis. Agama-agama yan tumbuh
dan berkembang di nusantara adalah agama Islam, Katolik, Kristen, Budha,
Hindu dan Kong Hu Cu.
5. Bahasa
Di Indonesia terdapat 300 dialek bahasa daerah. Bahasa Indonesia menjadi
Bahasa pemersatu di Indonesia.
E. KARAKTER BANGSA SEBAGAI IDENTITAS NASIONAL

Dengan memahami identitas bangsa diharapkan akan memahami jati diri


bangsa sehingga menumbuhkan kebanggaan terhadap bangsanya sendiri. Karakter
berasal dari bahasa latin “kharakter, kharassein atau kharax”, dalam bahasa Prancis
“caractere” dalam bahasa Inggris “character”. Dalam arti luas karakter berarti sifat
kejiwaan, akhlak, budi pekerti, tabiat, watak yang membedakan seseorang dengan
orang lain. Sehingga karakter bangsa dapat diartikan tabiat atau watak khas bangsa
Indonesia yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lain. Menurut Max
Weber, cara yang terbaik untuk memahami suatu masyarakat adalah dengan
memahami tingkah laku anggotanya. Dan cara memahami tingkah laku anggota
adalah dengan memahami kebudayaan mereka yaitu sistem makna mereka.

Para pendiri bangsa melalui sidang BPUPKI berusaha menggali nilai-nilai yang
ada dan hidup dalam masyarakat dan muncullah Pancasila. Dengan demikian karena
Pancasila digali dari pandangan hidup bangsa, maka Pancasila dapat dikatakan
sebagai karakter sesungguhnya bangsa Indonesia. Konsep identitas nasional pada
akhirnya akan melahirkan pergerakan nasional. Menurut Srijanti, dkk (2011),
“Karakter tidak datang dengan sendirinya, tetapi dibentuk dan dibangun secara sadar
dan sengaja, berdasarkan jati diri bangsa masing-masing.”

F. EDUKASI KEPADA MASYARAKAT TENTANG IDENTITAS


NASIONAL

Melalui era digital masyarakat dapat memanfaatkan untuk keperluan yang


banyak, melalui usia muda, dewasa, ataupun institusi. Hal tersebut dapat

6
meningkatkan pendidikan masyarakat sekitar, dari pendidikan yang dapat
berkembang akan memudahkan masyarakat untuk berpikir kritis dan dapat
mencegah ancaman-ancaman dari luar.

Upaya Mempertahankan Identitas Nasional di Era Digital

1. Mengembangkan Nasionalisme.
Nasionalisme merupakan kecintaan terhadap tanah air sebagai bentuk upaya
mempertahankan identitas nasional di era digital.
2. Pendidikan Nasionalisme Sejak Dini.
Peran Pendidikan sangat efektif untuk menimbulkan rasa memiliki dan
keinginan untuk mengembangkan kekayaan nasional dari masing-masing
budaya lokal.
3. Melestarikan Budaya.
Budaya merupakan salah satu penentu jati diri bangsa. Namun, sekarang ini
budaya Indonesia mulai menghilang karena banyaknya pengaruh budaya barat
yang masuk ke Indonesia. Sebagai warga Negara, seharusnya kita melestarikan
budaya yang ada di Indonesia.
4. Bela Negara.
Bela Negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara, hal itu
membuktikan bahwa bela negara juga menjadi suatu aturan agar setiap warga
negara harus melakukan tindakan bela negara demi ketahanan dan eksistensi
negara.

G. FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT IDENTITAS NASIONAL


a. Faktor Pendukung Identitas Nasional
1) Faktor objektif yang meliputi faktor geografis-ekologis dan demografi;
2) Faktor subjektif yang meliputi faktor historis, sosial, politik dan kebudayaan.

b. Faktor Penghambat Identitas Nasional

1) Kondisi Indonesia yang beragam sehingga memunculkan perbedaan pola


pikir, kepentingan antara satu dengan yang lain.

7
2) Adanya sifat etnosentrisme yang berlebihan dalam masyarakat Indonesia.
3) Masih banyaknya permusuhan atau ketimpangan tentang SARA yang
menyebabkan perpecahan.
H. ANALISIS MENGENAI IDENTITAS NASIONAL
Upaya untuk menjunjung tinggi identitas nasional kian menjadi penting ketika
melihat realitas sosial yang terjadi. Hasil jajak pendapat yang dilakukan Kompas
pada 2007 menunjukkan 65,9% responden menyatakan bangga menjadi orang
indonesia. Jumlah ini menurun cukup drastis dibandingkan dengan suara publik
lima tahun sebelumnya yang mencapai 93,5%. Penurunan ini diikuti meningkatknya
perasaan tidak bangga. Pada 2015, rasa bangga menjadi warga negara Indonesia
kembali mengalami kenaikan yakni 79,3%. Menurut Suwardiman, pudarnya rasa
bangga sebagai bagian dari warga negara indonesia mencerminkan menipisnya rasa
nasionalisme bangsa indonesia. Apalagi dengan adanya arus globalisasi yang
kemudian dapat secara terus menerus membenturkan identitas nasional dengan
identitas bangsa lain.

Sebenarnya banyak cara untuk mengatasi masalah Identitas Nasional yang ada
di negara Indonesia tercinta ini, Salah satunya ialah bersikap selektif dalam
menerima segala sesuatu yang masuk ke Indonesia ini dan dengan menanamkan
nilai-nilai luhur bangsa Indonesia ke dalam diri masyarakat Indonesia. Dan juga
memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Dengan cara ini
seharusnya masalah identitas nasional tidak akan terlalu mengkhawatirkan. Cara
lainnya adalah menerapkan dan membiasakan mengikuti upacara. Upacara di
anggap dapat mengatasi masalah Identitas Nasional yang sedang terjadi di Indonesia
karena di dalam kegiatan upacara terkandung atau terdapat poin-poin yang menjadi
Identitas Nasional Indonesia.

I. KESIMPULAN

Identitas Nasional merupakan suatu jati diri yang khas yang dimiliki oleh suatu
bangsa yang tidak dimiliki oleh bangsa yang lain. Identitas nasional menunjukkan
jati diri Indonesia. Terdapat unsur-unsur identitas nasional, yaitu sejarah, suku
bangsa, kebudayaan, agama, dan bahasa. Faktor yang mendukung terbentuknya

8
identitas nasional yaitu faktor objektif yang meliputi faktor geografis-ekologis dan
demografi dan faktor subjektif yang meliputi faktor historis, sosial, politik dan
kebudayaan. Dan faktor yang menghambat identitas nasional diantaranya yaitu
perbedaan pola pikir dan kepentingan dalam masyarakat, adanya sifat etnosentrisme
yang berlebihan dalam masyarakat Indonesia. Karakter bangsa tidak datang dengan
sendirinya, tetapi dibentuk dan dibangun secara sadar dan sengaja berdasarkan jati
diri bangsa masing-masing. Beberapa upaya mempertahankan identitas nasional di
era digital adalah mengembangkan nasionalisme, pendidikan nasionalisme sejak
dini, melestarikan budaya, dan bela negara.

J. DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset,


Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia. 2016. Buku Ajar
Mata Kuliah Wajib Umum Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta :
Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.

Kurniawan, Aris. 2019. “Pembentukan Identitas Nasional Menurut Para Ahli Dan
Unsurnya”. (Online). https://www.gurupendidikan.co.id/pembentukan-
identitas-nasional-menurut/ Diakses pada tanggal 27 Februari 2019.

Jessica. 2018. “Apa Saja Unsur-Unsur Pembentuk Identitas Nasional Indonesia


?”. (Online), https://www.dictio.id/t/apa-saja-unsur-unsur-pembentuk-
identitas-nasional-indonesia/109440. Diakses pada tanggal 27 Februari
2019.

Nasution, Muhammad Riyadi. 2012. “Sejarah Kelahiran Paham Nasionalisme”.


(Online). http://riyadinasution.blogspot.com/2012/03/sejarah-kelahiran-
paham-nasionalisme.html. Diakses pada tanggal 27 Februari 2019.

9
Zulfahmi. 2016. “Identitas Nasional Sebagai Karakter Bangsa”, (Online).
http://zuelfahmi.blogspot.com/2016/04/identitas-nasional-sebagai-
karakter.html. Diakses pada tanggal 28 Februari 2019.

Rizali, Achmad.dkk. 2016. Makalah Pendidikan Kewarganegaraan “ Identitas


Nasional”, (pdf), dikutip dari
https://www.academia.edu/28961340/Makalah_Identitas_Nasional. 28
Februari 2019.

Panggenep, Bayu. “Makalah Identitas Nasional”, diperoleh dari


https://www.academia.edu/11560503/MAKALAH_IDENTITAS_NASIO
NAL. 28 Februari 2019.

Safa’at. 2016. “Skenario Modul Identitas Nasional Pertemuan Ke-6”, (pdf),


diperoleh dari
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://safaat.le
cture.ub.ac.id/files/2016/09/IDENTITAS-NASIONAL-
I.pdf&ved=2ahUKEwjAhICOoNzgAhUS148KHZSoBVwQFjABegQIAR
AB&usg=AOvVaw0YqXiyuQSujUhCdWr3igD9. 28 Februari 2019.

Elsabrina. 2014. “Identitas Nasional Indonesia”, (Online), http://elsabrina-


feb13.web.unair.ac.id/artikel_detail-98716-PPkn-
Identitas%20Nasional%20Indonesia.html, diakses pada tanggal 1 Maret
2019.

Khotijah, Siti. 2015. “Mempertahankan Identitas Nasional Di Era Globalisasi”,


(Online), http://blogsitikhadijah.blogspot.com/2015/09/mempertahankan-
identitas-nasional-di.html?m=1, diakses pada tanggal 3 Maret 2019.

Nuzula, Ifta Firdausa. 2017. “Mempertahankan Identitas Nasional Di Era Digital”,


diperoleh dari
https://www.researchgate.net/publication/321748805_MEMPERTAHAN
KAN_IDENTITAS_NASIONAL_DI_ERA_DIGITAL/download. 3 Maret
2019.

10

Anda mungkin juga menyukai