Anda di halaman 1dari 7

kliping

DISUSUN OLEH :

NAMA : IKA FINDI JULIANTI

PRODI : D3KEBIDANAN

DOSEN : HASTIN

STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG

TAHUN AJARAN 2020/2021


Pengertian  Identitas Nasional
Secara etimologi istilah “identitas nasional” berasal dari kata  “identitas” dan “nasional”.
Kata identitas berasal dari bahasa inggris yaitu “identity” yang memiliki pengertian harfiah; ciri,
tanda atau jati diri yang melekat pada seseorang, kelompok, atau sesuatu sehingga membedakan
dengan yang lain. Sedangkan kata” nasional” merujuk pada konsep kebangsaan. Nasional
menunjuk pada kelompok-kelompok persekutuan hidup manusia yang lebih besar dari sekedar
pengelompokkan bedasarkan ras, agama, budaya, bahasa dan sebagainya. Oleh karena itu,
identitas nasional lebih merujuk pada identitas bangsa dalam pengertian politik

Faktor Pembentuk Identitas Nasional


Primordial
  Sakral

Tokoh
  Bhinneka Tunggal Ika

  Sejarah

 Perkembangan Ekonomi

Kelembagaan

Unsur pembentuk identitas nasional


Identitas Nasional Indonesia :
 Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia
 Bendera negara yaitu Sang Merah Putih
 Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya
  Lambang Negara yaitu Pancasila
 Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika
  Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila
 Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945
 Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan
rakyat
 Konsepsi Wawasan Nusantara
 Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai Kebudayaan
Nasional
Identitas Nasional indonesia yaitu terdiri dari :
 Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa
Indonesia
 Bendera negara yaitu Sang Merah Putih
 Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya
 Lambang Negara yaitu Pancasila
 Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika
 Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila
 Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945
 Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat
 Konsepsi Wawasan Nusantara
 Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai
Kebudayaan Nasional

Sejarah Lahirnya Faham Nasionalisme


Sejarah nasionalisme ini pertama kali berkembang pertama kali di eropa pada abad ke 18
dan lahirnya faham ini diikuti dengan terbentuknya negara kebangsaan . pada mulanya
terbentuknya negara kebangsaan dilatarbelakangi oleh faktor-faktor objektif , seperti persamaan
keturunan , adat istiadat , tradisi dan agama . akan tetapi , kebangsaan yang dibentuk atas dasar
nasionalisme lebih menekankan kemauan untuk hidup bersama dalam negara kebangsaan.

 Lahirnya nasionalime Eropa


Nasionalisme eropa lahir dalam masa peralihan dari masyarakat agraris ke masyarakat
industri . timbulnya nasionalisme di erofa karena pengaruh revolusi industri revolusi prancis .
Dengan demikian Nasionalisme erofa pada waktu itu melahirkan kolonialisme , yaitu nafsu
untuk mencari tanah jajahan sebanyak munkin . bertitik tolak dri inilah , akhirnya negara-negara
Erofa menjelma menjadi negara imperilis yang saling berlomba untuk mencari dan mendapat
tanah jajahan di luar wilayahnya dengan sasaran Asia dan Afrika

.
 Lahirnya Nasionalime di Asia dan Afrika
Nasionalisme di Asia dan Afrika merupakan gerakan yang menentang imperialisme dan
kolonialisme bangsa-bangsa barat, maksud dari nasionalisme Asia dan Afrika adalah aliran yang
mencerminkan kebangkitan bangsa-bangsa Asia dan Afrika sebagai reaksi terhadap imperialisme
dan kolonialisme bangsa-bangsa barat.
Faktor-faktor yang mendorong timbulnya nasionalisme di Asia dan Afrika adalah:
a.       Penjajahan bangsa-bangsa barat yang menimbulkan penderitaan dan kesensaraan
b.      Kenangan kejayaan masa lampau sebagai negara yang jaya , seperti Indonesia pada masa
kejayaan Sriwijaya dan Majapahit.
c.         Munculnya kaum intelektual yang menjadin pengerakan nasional.
d.       Kemenangan Jepang atas Rusia tahun 1905 yang  mendorong bangsa-bangsa di Asia dan Afrika
bangkit melawan penjajahan bangsa-bangsa Barat.
Nasionalime bangsa-bangsa di Asia dan Afrika memiliki tiga aspek dan tiga tujuan  yaitu:
1.      Aspek politik, bertujuan untuk mengusir penjajahan asing untuk mendapatkan kemerdekaan.
2.        Aspek sosial – ekonomi , berusaha menghentikan ekploitasi ekonomi asing dan bertujuan untuk
membangun masyarakat baru yang bebas dari penderitaan dan kesengsaraan , serta kemelaratan.
3.      Aspek budaya, berusaha untuk mengenai dan menghilangkan kembali budaya asli nenek moyang
yang kemudian dengan perkembangan zaman.

 Lahirnya Nasionalisme di Indonesia


Timbulnya paham nasionalisme bangsa Indonesia tidak lepaskan dari situasi politik pada
abad ke 20 pada masa itu semangat menentang kolonialisme Belanda mulai muncul dikalangan
penghuni pribumi. Ada 3 pemikiran besar tentang watak nasionalisme Indonesia yang menjadi
pada masa sebelum kemerdekaan yakni faham ke islaman . maxisme dan nasionalisme Indonesia
. para analis nasionalisme beranggapan bahwa islam memegam peranan penting dalam
pembentukan nasionalisme sebagaimana di indonesia.
John Kautsky ( dalam Lengge, 1993 )  menyatakan bahwa “ peranan sebagai pemrakarsa
utama dalam mengerakkan dukungan rakyat dan mengorganisir suatu pergerakan politik nasional
dimainkan oleh kaum intelektual yang telah menyerap sejumlah wawasan dan nilai peradaban
barat melalui pendidikan yang disediakan oleh negara penjajahan dan merasa frutasi karena
keterbatasan kesempatan politik dan kesempatan lain dalam rezim kolonial”
Menurut seorang pengamat nasionalisme George Mc. Turman Kahin, bahwa islam bukan
saja merupakan mata rantai yang mengikat tali persatuan melainkan juga merupakan simbol
persamaan nasib menetang penjajahan asing dan penindasan yang berasal dari agama lain.
Dengan demikian Nasionalisme di Indonesia merupakan suatu fenomena yang beragam
dan dapat dibedakan fase-fasenya dari awal sampai akhir, antara mereka yang berfikir di dalam
kerangka kebangkitan kembali islam dan di dalam kerangka politik , serta antara orang-orang
yang terutama menghendaki kemerdekaan dan kekuasaan belanda dengan orang-orang yang
menhendaki kemerdekaan  dengan adanya perubahan sosial yang radikal. Semua itu tergantung
pada diri  masing-masing yang terkadang semuanya masih mempunyai tujuan yang sama meski
cara yang di tempuh berbeda-beda.

Anda mungkin juga menyukai