Pada tahun 1904-1905 Jepang melawan Rusia dan tentara Jepang berhasil
mengalahkan Rusia. Hal ini dikarenakan, modernisasi yang dilakukan Jepang
yang telah membawa kemajuan pesat dalam berbagai bidang bahkan dalam
bidang militer. Awalnya dengan kekuatan yang dimiliki tersebut Jepang
mampu melawan Koreatetapi kemudian dia melanjutkan ke Manchuria dan
beberapa daerah di Rusia. Keberhasilan Jepang melawan Rusia inilah yang
mendorong lahirnya semangat bangsa-bangsa Asia Afrika mulai bangkit
melawan bangsa asing di negerinya.
3. Periode Radikal
Dalam periode ini, gerakan nasionalisme di Indonesia ditujukan
untuk mencapai kemerdekaan baik itu secara kooperatif maupun
non kooperatif (tidak mau bekerjasama dengan penjajah).
Organisasi yang bergerak secara non kooperatif, seperti
Perhimpunan Indonesia, PKI, PNI.
4. Periode Bertahan
Periode ini, gerakan nasionalisme di Indonesia lebih bersikap moderat dan
penuh pertimbangan. Diwarnai dengan sikap pemerintah Belanda yang sangat
reaktif sehingga organisasi-organisasi pergerakan lebih berorientasi bertahan
agar tidak dibubarkan pemerintah Belanda. Organisasi dan gerakan yang
berkembang pada periode ini adalah Parindra, GAPI, Gerindo. Dari
perkembangan nasionalisme tersebut akhirnya mampu menggalang semangat
persatuan dan cita-cita kemerdekaan sebagai bangsa Indonesia yang bersatu
dari berbagai suku di Indonesia.
Bangkitlah Indonesia
Menurut Nina Herlina Lubis sebagaimana dimuatwww.setneg.go.id, ketika
negara yang bernama Indonesia akhirnya terwujud pada tanggal 17 Agustus
1945, dengan penghuninya yang disebut bangsa Indonesia, persoalan ternyata
belum selesai. Bangsa Indonesia masih harus berjuang dalam perang
kemerdekaan antara tahun 1945-1949, tatkala penjajah menginginkan
kembali jajahannya. Nasionalisme kita saat itu betul-betul diuji di tengah
gejolak politik dan politik divide et impera Belanda. Setelah pengakuan
kedaulatan tahun 1949, nasionalisme bangsa masih terus diuji dengan
munculnya gerakan separatis di berbagai wilayah tanah air hingga akhirnya
pada masa Demokrasi Terpimpin, masalah nasionalisme diambil alih oleh
negara. Nasionalisme politik pun digeser kembali ke nasionalisme politik
sekaligus kultural. Dan, berakhir pula situasi ini dengan terjadinya tragedi
nasional 30 September 1965.
Indonesia Bisa
Pada akhirnya kita harus memutuskan rasa kebangsaan kita
harus dibangkitkan kembali. Namun bukan nasionalisme dalam
bentuk awalnya seabad yang lalu. Nasionalisme yang harus
dibangkitkan kembali adalah nasionalisme yang diarahkan
untuk mengatasi semua permasalahan di atas, bagaimana
bisa bersikap jujur, adil, disiplin, berani melawan
kesewenang-wenangan, tidak korup, toleran, dan lain-
lain. Bila tidak bisa, artinya kita tidak bisa lagi mempertahankan
eksistensi bangsa dan negara dari kehancuran total.