Anda di halaman 1dari 4

NASIONALISME INDONESIA

Nasionalisme adalah suatu gerakan kebangsaan yang timbul pada suatu bangsa untuk menjadi sebuah bangsa yang merdeka dan berdaulat. Hal itu terjadi pada Negara Indonesia sejak abad 19 dan abad 20 telah muncul benih-benih nasionalisme baik pada bangsa Asia maupun bangsa Afrika. Nasionalisme di Indonesia muncul akibat dua faktor yaitu faktor eksternal dan faktor internal. A. Faktor Internal yang mempengaruhi nasionalisme Indonesia: 1. Kenangan kejayaan pada masa lampau 2. Perasaan senasib dan sepenanggungan kesengsaraan masa penjajahan akibat penderitaan dan

3.

Munculnya golongan cendekiawan

4. Paham nasionalis yang berkembang dalam bidang politik, sosial ekonomi, dan kebudayaan B. Faktor external yang mempengaruhi nasionalisme Indonesia: 1. Kemenangan Jepang atas Rusia pada tahun 1905 2. Perkembangan Nasionalisme diberbagai Negara 3. Gerakan kebangsaan di Filipina 4. Gerakan Nasionalis rakyat China 5. Pergerakan Turki Muda 6. Pergerakan Nasionalisme Mesir 7. Munculnya paham-paham baru Dikarenakan adanya faktor-faktor pendukung diatas maka Indonesiapun mulai terbentuk semangat Nasionalisme. Semangat tersebut digunakan sebagai ideologi/paham bagi organisasi pergerakan nasional yang ada. Ideologi di Indonesia pertamakali diperkenalkan oleh Partai Nasional Indonesia (PNI) yang dipimpin oleh Ir.Soekarno. Partai tersebut mempunyai cita-cita untuk memperjuangkan kehidupan bangsa Indonesia agar terbebas dari penjajahan dan menciptakan Indonesia yang merdeka dan berdaulat. Dengan adanya Nasionalisme dijadikan sebagai ideology maka akan menunjukan bahwa suatu bangsa memiliki kesamaan budaya, bahasa, wilayah serta tujuan maupun cita-cita. Sehingga sebuah kesetiaan yang mendalam akan terbentuk terhadap bangsa tersebut

Sebagai upaya untuk menumbuhkan rasa nasionalisme di Indonesia pertama-tama dengan membentuk identitas nasional yaitu dengan penggunaan istilah Indonesia untuk menyebut Negara kita ini. Dimana selanjutnya istilah Indonesia dipandang sebagai identitas nasional, sebagai lambing perjuangan bangsa ini dalam menentang penjajahan. Kata yang mampu mempersatukan bangsa dalam melakukan berbagai perjuangan dan pergerakan melawan penjajahan, sehingga segala bentuk perjuangan dilakukan demi bangsa Indonesia bukan berdasarkan nama daerah. Istilah Indonesia mulai digunakan sejak tahun 1850, yang semakin popular sejak Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Bahkan pada proklamasi 17 Agustus 1945 kata Indonesia dikukuhkan kembali. Perkembangan nasionalisme sangatlah dibutuhkan oleh berbagai macam golongan yaitu: 1. Golongan terpelajar Golongan terpelajar pada masyarakat Indonesia saat itu termasuk dalam kelompok elite sebab masih sangat sedikit penduduk pribumi Indonesia yang dapat memperoleh pendidikan. Pada masa itu sangatlah istimewa bagi rakyat Indonesia jika memperoleh pendidikan. Rakyat Indonesia memperoleh pendidikan melalui sekolah-sekolah yang didirikan oleh colonial yang dirasa memiliki kualitas yang baik. Dengan pendidikan ala barat yang mereka miliki golongan terpelajar dipandang sebagai orang yang memiliki pandangan yang luas sehingga tidak hanya dikenal saja tetapi mereka mempunyai kepekaan yang sangat tinggi. Selain memperoleh pelajaran dikelas mereka juga membentuk kelompok kecil untuk saling tukar menukar ide pemikiran mereka mengenai Negara Indonesia yang dilakukan melalui diskusi bersama. Meskipun mereka berasal dari daerah yang berbeda-beda tetapi mereka merasa senasib untuk menanggulangu adanya penjajahan, kapitalisme, kemerosotan moral, dll. Sehingga mereka akhirnya membentuk perkumpulan hingga menjadi Organisasi Pergerakan Nasional. Mereka berusaha menanamkan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa dan rasa nasionalisme. 2. Golongan professional Golongan profesional merupakan mereka yang memiliki profesi tertentu seperti guru, dan dokter. Keanggotaan golongan ini terbatas pada orang yang seprofesi. Golongan profesional lebih banyak ada dan mengembangkan profesinya di daerah perkotaan. Golongan profesional pada masa kolonial memiliki hubungan yang dekat dengan rakyat, sehingga mereka dapat mengetahui keberadaan rakyat Indonesia pada saat itu. Sehingga golongan ini dapat menggerakkan kekuatan rakyat untuk menentang kekuasaan pemerintah kolonial Belanda. Perkembangan nasionalisme di Indonesia mengalami berbagai macam periode yakni:

1. Periode awal perkembangan Pada periode awal perkembangan gerakan nasionalisme diwarnai dengan perjuangan-perjuang untuk memperbaiki situasi dalam hal social dan budaya. Organisasi yang muncul pada periode ini adalah: 1) Budi Utomo

2) Sarekat Dagang Indonesia 3) Sarekat Islam 4) Muhammadiyah 2. Periode nasional politik Periode ini, gerakan nasionalisme di Indonesia mulai bergerak dalam bidang politik untuk mencapai kemerdekaan Indonesia. Organisasi yang muncul pada periode ini adalah: 1) Indische Partij Indische Partij merupakan partai politik yang pertama berdiri di Hindia Belanda, partai ini berdiri pada tanggal 25 Desember 1912 yang didirikan oleh tiga serangkai yakni, Douwes Dekker, Tjipto Mangunkusumo dan Ki Hajar Dewantara. Bertujuan untuk mengganti Inidsche Bond yang merupakan organisasi orang-orang Indo dan Eropa di Indonesia. Hal ini disebabkan ditemukan keganjilan-keganjilan yang terjadi seperti diskriminasi, khususnya antara keturunan Belanda totok dengan orang Belanda campuran (Indo). Indische Partij sebagai organisasi campuran menginkan adanya kerjasama antara orang Indo dan bumi putera. Hal tersebut disadari benar karena jumlah orang Indo sangatlah sedikit olehi karena itu diperlukan kerjasama antara orang bumi putera agar kedudukan organisasinya makin bertambah kuat. Indische Partij, yang berdasarkan golongan Indo yang makmur, merupakan partai pertama yang menuntut kemerdekaan Indonesia. Partai ini berusaha didaftarkan status badan hukumnya pada pemerintah colonial Hindia Belanda tetapi ditolak pada tanggal 11 Maret 1913, Penolakan ini dikeluarkan oleh Gubernur Jendral Idenburg sebagai wakil pemerintah Belanda di Negara jajahan. Alasan ditolaknya dikarenakan organisasi ini dianggap oleh pemerintah colonial saat itu dapat menumbuhkan rasa nasionalisme rakyat Indonesia untuk bergerak dalam sebuah kesatuan menentang pemerintah colonial Belanda 2) Gerakan Pemuda.

3. Periode radikal Dalam periode ini, gerakan nasionalisme di Indonesia ditujukan untuk mencapai kemerdekaan baik itu secara kooperatif maupun non kooperatif (tidak mau bekerjasama dengan penjajah). Organisasi yang bergerak secara non kooperatif, seperti Perhimpunan Indonesia, PKI, PNI. 4. Periode bertahan Periode ini, gerakan nasionalisme di Indonesia lebih bersikap moderat dan penuh pertimbangan. Diwarnai dengan sikap pemerintah Belanda yang sangat reaktif sehingga organisasi-organisasi pergerakan lebih berorientasi bertahan agar tidak dibubarkan pemerintah Belanda. Organisasi dan gerakan yang berkembang pada periode ini adalah: 1) Parindra Partai Indonesia Raya (Parinda) merupakan suatu partai politik yang berdasarkan nasionalisme Indonesia dan menyatakan tujuannya adalah Indonesia Mulia dan Sempurna. Partai ini menganut asas Cooperative atau disebut juga bekerja sama. Partai politik ini bekerja sama dengan pemerintah Hindia Belanda 2) GAPI Gabungan Politik Indonesia (GAPI) adalah suatu organisasi dari partai-partai dan organisasi-organisasi politik. GAPI berdiri pada tanggal 21 Mei 1939 di dalam rapat pendirian organisasi nasional di Jakarta. GAPI mempunyai tujuan untuk mengajak rakyat Indonesia dan rakyat negeri Belanda untuk bekerjasama menghadapi bahaya fasisme dimana kerjasama akan lebih berhasil apabila rakyat Indonesia diberikan hak-hak baru dalam urusan pemerintahan. Yaitu suatu pemerintahan dengan parlemen yang dipilih dari dan oleh rakyat, dimana pemerintahan tersebut bertanggungjawab kepada parlemen tersebut. 3) Gerindo.

Anda mungkin juga menyukai