Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nayla Sholihah

Kelas : X MIPA 3 / 24

Tema Essay : Pentingnya Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Arti Bhinneka Tunggal Ika yang terdapat pada lambing Negara Indonesia adalah berbeda – beda
tetapi tetap satu jua. Seuntai kalimat yang berasal dari kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular
pada masa kerajaan Majapahit. Secara mendalam Bhinneka Tunggal Ika sendiri memiliki makna
bahwa, meskipun Indonesia dibedakan oleh suku, ras, agama, adat istiadat, kesenian, bahasa dan
lain sebagainya namun tetap satu kesatuan yang sebangsa dan setanah air. Dipersatukan dengan
lagu kebangsaan, bahasa, mata uang, bendera dan lain sebagainya yang sama.

Makna Bhinneka Tunggal Ika dalam persatuan bangsa dan wilayah negara Indonesia tersebut
disimpulkan dalam PP. No. 66 tahun 1951, 17 Oktober diundangkan tanggal 28 Nopember 1951,
dan termuat dalam Lembaran Negara No. II tahun 1951. Keanekaragaman bangsa Indonesia
tersebut bukanlah merupakan perbedaan yang bertentangan namun justru keanekaragaman itu
bersatu dalam satu sintesa yang pada gilirannya justru memperkaya sifat dan makna persatuan
bangsa dan negara Indonesia.

Dalam praktek tumbuh dan berkembangnya persatuan suatu bangsa (nasionalisme) terdapat dua
aspek kekuasaan yang mempengaruhi yaitu :

 kekuasaan pisik (lahir), atau disebut juga kekuasan material yang berupa kekerasan,
paksaan. Proses nasionalisme (persatuan) yang dikuasai oleh kekuasaan ini akan tumbuh
dan berkembang menjadi bangsa yang bersifat materialis.
 kekuasaan idealis (batin) yang berupa nafsu psikis, ide-ide dan kepercayaan-kepercayaan.
proses nasionalisme (persatuan) yang dalam pertumbuhannya dikuasai oleh kekuasaan
idealis maka akan tumbuh dan berkembang menjadi negara yang ideal yang jauh dari
realitas bangsa dan negara. 

Oleh karena itu bagi bangsa Indonesia prinsip-prinsip nasionalisme itu tidak berat sebelah,
namun justru merupakan suatu sintesa yang serasi dan harmonis baik hal-hal yang bersifat lahir
maupun hal-hal yang bersifat batin. Prinsip tersebut adalah yang paling sesuai dengan hakikat
manusia yang bersifat monopluralis yang terkandung dalam Pancasila.

Di dalam perkembangan nasionalisme didunia terdapat berbagai macam teori antara lain Hans
Kohn yang menyatakan bahwa :“ Nasionalisme terbentuk ke persamaan bahasa, ras, agama,
peradaban, wilayah negara dan kewarganegaraan “.
Bangsa tumbuh dan berkembang dari analisir-analisir akar-akar yang terbentuk melalui jalannya
sejarah. Dalam masalah ini bangsa Indonesia terdiri atas berbagai macam suku bangsa yang
memiliki adat-istiadat dan kebudayaan yang beraneka ragam serta wilayah negara Indonesia
yang terdiri atas beribu-ribu kepulauan. Oleh karena itu keadaan yang beraneka ragam itu
bukanlah merupakan suatu perbedaan yang saling bertentangan namun perbedaan itu justru
merupakan daya penarik kearah resultan sehingga seluruh keanekaragaman itu terwujud dalam
suatu kerjasama yang luhur yaitu persatuan dan kesatuan bangsa. Selain dari itu dalam kenyataan
objektif pertumbuhan nasionalisme Indonesia telah dibentuk dalam perjalanan sejarah yang
pokok yang berakar dalam adat-istiadat dan kebudayaan.

Prinsip-prinsip nasionalisme Indonesia (Persatuan Indonesia) tersusun dalam kesatuan majemuk


tunggal yaitu :

a) Kesatuan sejarah; yaitu bangsa Indonesia tumbuh dan berkembang dalam suatu proses
sejarah.
b) Kesatuan nasib; yaitu berda dalam satu proses sejarah yang sama dan mengalami nasib
yang sama yaitu dalam penderitaan penjajah dan kebahagiaan bersama.
c) Kesatuan kebudayaan; yaitu keanekaragaman kebudayaan tumbuh menjadi suatu bentuk
kebudayaan nasional.
d) Kesatuan asas kerohanian; yaitu adanya ide, cita-cita dan nilai-nilai kerokhanian yang
secara keseluruhan tersimpul dalam Pancasila.

Berdasarkan prinsip-prinsip nasionalisme yang tersimpul dalam sila ketiga tersebut dapat
disimpulkan bahwa naionalisme (Persatuan Indonesia) pada masa perjuangan pergerakan
kemerdekaan Indonesia memiliki peranan historis yaitu mampu mewujudkan Proklamasi
Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Jadi “ Persatuan Indonesia “ sebagai jiwa dan semangat
perjuangan kemerdekaan RI.D. Peran Persatuan Indonesia dalam Perjuangan Kemerdekaan
Indonesia Menurut Muhammad Yamin bangsa Indonesia dalam merintis terbentuknya suatu
bangsa dalam panggung politik Internasional melalui suatu proses sejarahnya sendiri yang tidak
sama dengan bangsa lain. Dalam proses terbentuknya persatuan tersebut bangsa Indonesia
menginginkan suatu bangsa yang benar-benar merdeka, mandiri bebas menentukan nasibnya
sendiri tidak tergantung pada bangsa lain. Menurutnya terwujudnya Persatuan Kebangsaan
Indonesia itu berlangsung melalui tiga fase.

o Pertama Zaman Kebangsaan Sriwijaya,


o Kedua Zaman Kebangsaan Majapahit, dan
o Ketiga Zaman Kebangsaan Indonesia Merdeka (yang diplokamirkan pada tanggal 17
Agustus 1945).

Kebangsaan Indonesia pertama dan kedua itu disebutnya sebagai nasionalisme lama, sedangkan
fase ketiga disebutnya sebagai nasionalisme Indonesia Modern, yaitu suatu Nationale Staat atau
Etat Nationale yaitu suatu negara Kebangsaan Indonesia Modern menurut susunan kekeluargaan
yang berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa serta kemanusiaan.Pada masa perjuangan
kemerdekaan Indonesia, pengertian “ Persatuan Indonesia “ adalah sebagai faktor kunci yaitu
sebagai sumber semangat, motivasi dan penggerak perjuangan Indonesia.

Kalau kita lihat, Sumpah Pemuda yang mengatakan Satu Nusa, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa
Indonesia maka ada tiga aspek Persatuan Indonesia yaitu :

1. Aspek Satu Nusa : yaitu aspek wilayah, nusa berarti pulau, jadi wilayah yang
dilambangkan untuk disatukan adalah wilayah pulau-pulau yang tadinya bernama Hindia
Belanda yang saat itu dijajah oleh Belanda. Ini untuk pertama kali secara tegas para
pejuang kemerdekaan meng-klaim wilyah yang akan dijadikan wilayah Indonesia
merdeka.
2. Aspek Satu Bangsa : yaitu nama baru dari suku-suku bangsa yang berada da wilayah
yang tadinya bernama Hindia Belanda yang tadinya dijajh oleh Belanda
memplokamirkan satu nama baru sebagai Bangsa Indonesia. Ini adalah awal mula dari
rasa nasionalisme sebagai kesatuan bangsa yang berada di wilayah sabang sampai
Merauke.
3. Aspek Satu Bahasa : yaitu agar wilayah dan bangsa baru yang bterdiri dari berbagai suku
dan bahasa bisa berkomunikasi dengan baik maka dipakailah sarana bahasa Indonesia
yang ditarik dari bahasa Melayu dengan pembaharuan yang bernuansakan pergerakan
kearah Indonesia yang Merdaka. Untuk pertama kali para pejuang kemerdekaan
memplokamirkan bahasa yang akan dipakai negara Indonesia merdeka yaitu bahasa
Indonesia.

Kesimpulan : Bhineka Tunggal Ika merupakan semboyan negara Indonesia sebagai dasar untuk
mewujudkan persatuan dan kesatuan Indonesia,dimana kita haruslah dapat menerapkannya
dalam kehidupan sehari-hari yaitu hidup saling menghargai antara masyarakat yang satu dengan
yang lainnya tanpa memandang suku bangsa,agama,bahasa,adat istiadat,warna kulit dan lain-
lain.Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari beribu-ribu pulau dimana setiap
daerah memiliki adat istiadat,bahasa,aturan,kebiasaan dan lain-lain yang berbeda antara yang
satu dengan yang lainnya tanpa adanya kesadaran sikap untuk menjaga Bhineka tunggal Ika
pastinya akan terjadi berbagai kekacauan di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dimana
setiap oarng akan hanya mementingkana dirinya sendiri atau daerahnya sendiri tanpa perduli
kepentngan bersama.Bila hal tersebut terjadi pastinya negara kita ini akan terpecah belah.Oleh
sebab itu marilah kita jaga bhineka tunggal ika dengan sebai-baiknya agar persatuan bangsa dan
negara Indonesia tetap terjaga dan kita pun haruslah sadar bahwa menyatukan bangsa ini
memerlukan perjuangan yang panjang yang dilakukan oleh para pendahulu kita dalam
menyatukan wilayah republik Indonesia menjadi negara kesatuan.

Anda mungkin juga menyukai