By BAMS Jan 10,
2023 AdatIstiadat, Agama, Bahasa, BhinekaTunggalIka, Harmonis, Keanekaragaman, Kepentinganbersama, kerjas
ama, Kesadaransikap, Kesatuanmajemuk., Negarakepulauan, Negarakesatuan, perjuangan, PersatuandanKesatuan,
SemboyanNegaraIndonesia, Sukubangsa, Warnakulit
“Bhinneka Tunggal Ika” adalah motto yang digunakan di Indonesia dan berarti “Unity in
Diversity” atau “Kebersamaan dalam Keragaman”. Kata-kata ini digunakan sebagai simbol
persatuan dan toleransi di negara yang beragam etnis, agama, dan budaya. Motto ini pertama kali
ditemukan dalam sebuah manuskrip karya empat abad yang lalu dari seorang penyair Jawa
bernama Mpu Prapanca. Bhinneka Tunggal Ika sangat penting dalam sejarah dan budaya
Indonesia, simbol ini menggambarkan keberagaman yang kaya dari berbagai suku, agama, dan
budaya yang ada di Indonesia dan bagaimana kita dapat hidup berdampingan dengan toleransi,
persatuan dan kedamaian.
Table of Contents
Makna Bhinneka Tungga Ika
o Kesatuan sejarah
o Kesatuan nasib
o Kesatuan kebudayaan
o Kesatuan asas kerohanian
Tiga Aspek Persatuan Indonesia
o Aspek Satu Nusa
o Aspek Satu Bangsa
o Aspek Satu Bahasa
Kesimpulan
Referensi
Proses perkembangan persatuan bangsa yang dikendalikan oleh kekuasaan idealis akan
menghasilkan suatu negara yang ideal tetapi tidak sesuai dengan realitas bangsa dan negara. Oleh
karena itu, prinsip-prinsip nasionalisme di Indonesia harus merupakan suatu sintesa yang
seimbang dari hal-hal yang bersifat fisik dan idealis, yang sesuai dengan hakikat manusia yang
memiliki beragam aspek. Hal ini sesuai dengan Pancasila, yang mengakui hakikat manusia yang
beragam.
Dalam perkembangan nasionalisme di dunia, terdapat berbagai teori, salah satunya yaitu teori
Hans Kohn yang menyatakan bahwa nasionalisme terbentuk dari persamaan bahasa, ras, agama,
peradaban, wilayah negara, dan kewarganegaraan. Bangsa tumbuh dan berkembang melalui
analisis akar-akar yang terbentuk melalui jalannya sejarah.
Kesatuan sejarah
Bahwa bangsa Indonesia tumbuh dan berkembang dalam sebuah proses sejarah yang sama.
Kesatuan nasib
Bahwa seluruh elemen bangsa Indonesia berada dalam proses sejarah yang sama dan mengalami
nasib yang sama dalam penderitaan di bawah penjajahan dan kebahagiaan bersama setelah
kemerdekaan.
Kesatuan kebudayaan
Bahwa ide, cita-cita, dan nilai-nilai kerohanian yang menyatu dalam Pancasila merupakan dasar
dari persatuan bangsa Indonesia.
Menurut Muhammad Yamin, proses terbentuknya persatuan bangsa Indonesia dalam perjuangan
kemerdekaan adalah unik dan berbeda dari bangsa lain. Tujuan dari proses ini adalah untuk
menciptakan sebuah bangsa yang benar-benar merdeka dan memiliki kebebasan untuk
menentukan nasib sendiri tanpa tergantung pada bangsa lain. Proses ini diperluas dalam 3 fase
yaitu : Zaman Kebangsaan Sriwijaya, Zaman Kebangsaan Majapahit, dan Zaman Kebangsaan
Indonesia Merdeka (yang dilakukan pada tanggal 17 Agustus 1945). Kebangsaan Indonesia
pertama dan kedua dianggap sebagai nasionalisme lama, sementara fase ketiga dianggap sebagai
nasionalisme Indonesia Modern, yaitu sebuah negara kebangsaan yang didasarkan pada
Ketuhanan Yang Maha Esa dan kemanusiaan.