3). Soekarno, tanggal 1 Juni 1945 : asas negara atau dasar negara
• Pancasila:
1. Kebangsaan Indonesia (Nasionalisme).
2. Peri Kemanusiaan (Internasionalisme).
3. Mufakat (demokrasi).
4. Kesejahteraan sosial (sosialisme).
5. KeTuhanan yg berkebudayaan
• Trisila:
1.Sosio-nasionalisme.
2.Sosio-demokasi.
3.KeTuhanan Yang Maha Esa.
• Eka sila: Gotong Royong
4. Panitia Sembilan
Ketua : Ir. Soekarno
Wakil : Drs. Moh. Hatta
Anggota : Mr. Achmad Soebardjo ,Mr. Muhammad Yamin ,KH. Wachid Hasyim
Abdul Kahar Muzakir ,Abikoesno Tjokrosoejoso ,H. Agus Salim ,Mr. A. A. Maramis
Pokok bahasan
Pancasila identitas budaya
Pancasila identitas pikir bangsa
Pemikiran dan konsep persatuan, kesatuan
Pancasila sebagai alat pemersatu bangsa
Garuda Pancasila sebagai lambang negara
TIK
Menjelaskan peran setiap perwakilan kelompok dan golongan dalam mengambil
keputusan Bersama tentang persatuan dan kesatuan.
Setiap bangsa manapun di dunia ini pasti memiliki identitas yang disesuaikan
dengan latar belakang budaya masing-masing. Dengan kata lain, budayadapat
membentuk identitas suatu bangsa dalam proses yang dikenal dengan
enkulturasi dan akulturasi.
Enkulturasi mengarah pada sebuah proses suatu kebudayaan diturunkan dari
satu generasi dan generasi lainnya. Sedangkan akulturasi mengarah pada
pertemuan berbagai budaya yang berbeda, namun perbedaan setiap unsurnya
masih nampak.
Pancasila sebagai identitas bangsa merupakan konsekuensi dari kedua proses
di atas yang telah berlangsung dalam kurun waktu yang sangat lama.
Menurut Notonagoro, Pancasila sebagai sistem filsafat merupakan satu kesatuan yang utuh dan
tak dapat dipisah-pisahkan. Artinya, sila-sila Pancasila merupakan satu kesatuan utuh yang
saling terkait satu sama lain serta saling berhubungan dan koheren.Sistem Filsafat Pancasila yang
Bulat-Utuh dan Hierarkis-Piramidal. Sistem Filsafat Pancasila yang Bulat-Utuh dan Hierarkis-
Piramidal Kesatuan sila-sila Pancasila digambarkan oleh Notonagoro dengan mengacu pada sila
Ketuhanan Yang Maha Esa (sila pertama) yang berada di puncak pyramidal sebagai basis dari
keempat sila lainnya, dan sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia (sila kelima)
sebagai alas piramida.
PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
a. Pancasila dalam Pembukaan UUD 1945 berbunyi:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hiklmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
b. Pancasila dalam UUDS
1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Peri kemanusiaan.
3. Kebangsaan.
4. Kerakyatan.
5. Keadilam sosial.
Hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD 1945
* Pancasila tercantum dalam Pembukaan UUD alinea 1V
* Pancasila sbg Dasar negara
* Pokok pikiran dlm Pembukaan :
• Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan
berdasarkan atas persatuan.
• Negara mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
• Negara Indonesia adalah negara yang berkedaulatan rakyat dan berdasarkan atas kerakyatan
dan permusyawaratan / perwakilan.
• Negara Indonesia berdasarkan atas KeTuhanan Yang Maha Esa menurut dasar Kemanusiaan
yang adil dan beradab.
Pasal 35
Bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih.
Penjelasan : bendera Indonesia hanya satu, yaitu merah putih, disemua daerah di Indonesia
semua bendera negara sama yaitumerah-putih, jika bukan, maka itu bukan bendera negara
Indonesia.
Pasal 36
Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia.
Penjelasan : bahasa daerah di Indonesia ada banyak, sehingga untuk berkomunikasi dengan
orang dari daerah lain cukup sulit, untuk itu bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu, yang
mempersatukan semua rakyat di Indonesia.
Menggali sumber yuridis, historis, sosiologis dan politis Pancasila sebagai Dasar Negara
• Sumber Politis: Pada Pasal 1 ayat 1 UUD 1945, terkandung makna Indonesia sebagai negara kesatuan.
Pancasila dalam tataran tertentu merupakan ideologi politik, yaitu mengandung nilai-nilai yang
mewujudkan tata tertib sosial politik yang ideal.
• Sumber Sosiologis: Uraian pokok-pokok moralitas dan haluan kebangsaan-kenegaraan menurut alam
Pancasila (nilai ketuhanan, kemanusiaan universal, nilai etis kemanusiaan yang dapat mempertemukan
berbagai kemajemukan, menjunjung tinggi kedaulatan rakyat, dan mewujudkan keadilan sosial)
Menggali sumber yuridis, historis, sosiologis dan politis Pancasila sebagai Dasar Negara
- Sumber yuridis: Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum negara (UU no.12 tahun 2011)
- Sumber Historis: menurut Mahfud MD (2009, 14) berdasarkan penjelajahan historis diketahui bahwa
Pancasila yang berlaku sekarang merupakan hasil karya Bersama dari berbagai aliran politik yang ada di
BPUPKI yang disempurnakan dan disahkan oleh PPKI pada saat negara didirikan.
Argumen tentang Dinamika dan Tantangan dari Pancasila sebagai Dasar Negara
DI / TII : Usaha mengganti Pancasila sebagai dasar negara menjadi negara berdasarkan pada agama
tertentu, yaitu Islam.
Nasakom: Nasionalisme, Agama, Komunis yang terinspirasi dari harapan Soekarno untuk menjadikan
Indonesia sebagai negara yang kuat
P4 (Orde Baru): Pancasila juga mengalami tantangan dengan munculnya gagasan menerapkan
Reformasi: Pancasila mengalami dinamika, yaitu sejak masa reformasi belum terlihat adanya
penghayatan dan pengamalan Pancasila yang sesuai harapan. Namun sejak tahun 2004 hingga sekarang,
para akademisi dan pemerhati serta pencinta Pancasila kembali menyuarakan Pancasila sebagai dasar
negara melalui berbagai seminar dan kongres. Implementasi Prinsip-prinsip yang terdapat dalam
Pancasila sebagai dasar negara
- Bidang Politik : Demokrasi Pancasila berpegang teguh pada prinsip keharmonisan. Pengembangan
politik khususnya di era reformasi ini harus berdasar pada landasan ontologis manusia itu sendir.
- Bidang hukum: secara normatif, Pancasila merupakan norma fundamen negara sekaligus norma
tertinggi di Indonesia. Sehingga kebijakan hukum nasional yang ada sekarang ini, tidak boleh
bertentangan dengan Pancasila.
- Bidang sosial budaya: keberagaman masyarakat melalui multikulturalisme menjadi sangat penting
untuk senantiasa dibina, kerukunan juga perlu dirawat. Itu semua dapat terwujud dengan
pengembangan sosial budaya dengan berdasarkan nilai-nilai dalam Pancasila.
- Bidang Pertahanan dan Keamanan: Dasar-dasar kemanusiaan yang beradab adalah basis moralitas
pertahanan dan keamanan negara. Dalam pembukaan UUD 1945 alinea pertama jelas disebutkan
beberapa poin penting yaitu memperhatikan dasar kemanusiaan:
b. Penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri
keadilan