Anda di halaman 1dari 16

Struktur dan

Aktivitas Obat
Karnelasatri
Review

• Metabolisme Obat – Fase Perjalanan Obat, Fase Metabolisme


• Mekanisme Obat – Reseptor, Sifat Fisika Kimia Obat, Struktur Kimia
Obat

Objective
• Struktur Kimia dan Aktivitas Biologis
METABOLISME OBAT
Fase perjalanan Obat

1. Fase Biofarmasetika  sediaan obat hingga


pelepasan zat aktif untuk siap diadsorbsi
2. Fase Farmakokinetik  adsorbi di usus,
transportasi dalam darah, distribusi ke
jaringan (ditentukan oleh berbagai faktor,
kompartemen cairan dan sistribusi obat di
dalamnya, protein dan senyawa biologis yg
mungkin mengikat obat, dosis dan sediaan-
transport, adsorbs, bioaktivasi, ekskresi
obat)
3. Fase farmakodinamik  interaksi obat
dengan reseptor tubuh
METABOLISME OBAT

Metabolisme obat
 Perubahan struktur kimia obat didalam tubuh yg dikatalisis enzim
Menghasilkan bioinaktivasi, bioaktivasi, metabolit toksin/beracun
Bertujuan mengubah obat menjadi mejadi bioinaktivasi, tidak toksin, larut
air dan mudah dieksresikan
Dipengaruhi oleh konsentrasi obat, fungsi hati, usia, genetik dan
penggunaan obat lain.
Terdiri atas fase perombakan (membuat obat menjadi lebih polar dengan
memasukan gugus baru, dapat berupa oksidasi, reduksi atau hirolisis) dan
fase konjugasi (melindungi gugus fungsi obat dengan gugus baru misalnya
sulfat melalui reaksi metilasi, misalnya N-metilasi, S-metilsi dls)
Fase Perombakan
Fase Perombakan
Fase Konjugasi
Mekanisme Kerja Obat
Obat & Reseptornya
• Merelokasi efek obat
• Interaksi disebabkan karena struktur kimia
Reseptor Obat
yang sama sehingga ada efek terapeutik
• Setiap sel memiliki reseptor unik
• Merupakan makromolekul seperti lipoprotein
atau as. Nukleat yg spesifik berupa gugus
fungsi atau atom-atom tertentu/spesifik
• Bereaksi reversible dan membentuk kompleks
dengan senyawa obat  respon biologis
• Senyawa yang menimbulkan respon terbagi
menjadi agonis, antagonis, antagonis parsial
• Sebagian besar terdapat pada membrane sel
(reseptor insulin), sebagian kecil terdapat
dalam sel maupun inti sel (reseptor hormone
steroid)
• Interaksi obat-reseptor sangat dipengaruhi
oleh jumlah ikatan, umumnya non-kovalen
Struktur dan Aktivitas Obat
Sifat Fisika-Kimia Obat
Sifat Fisika Sifat Kimia
1. Konstanta dielektrik; pengukuran 1. Ikatan Hidrogen; berhubungan
kepolaran pelarut erat dengan kelarutan
2. Kelarutan; ditribusi, adsorbsi, 2. Pengompleksan; Dimerkaprol,
ikatan dengan reseptor Siklodekstrin
3. Koefisien Partisi; transportasi 3. Ikatan Protein; distribusi obat
dan distribusi contoh albumin
4. Massa jenis; volume obat 4. Ionisasi; bergantung dengan pH,
5. Rotasi optik obat bermuatan akibat ionisasi
6. Indeks bias; cepat rambat dalam
medium
– Senyawa kimia yang berasal dari
sumber natural maupun hasil sintesis
yang dalam kadar tertentu dapat Obat
mengobati penyakit

Struktur Aktivitas

Bergantung pada reaktifitas kimia,


bentuk, ukuran molekul: Anastesi.
Bergantung pada sifat fisika-kimia; Spesifik Nonspesifik;
adsorbs, lelarutan, pengompleksan:
Antasida.

Sifat kimia akan Sifat fisika akan


mempengaruhi
mempengaruhi kestabilan dan
terapeutik efektivitas obat

Obat-obat anastetik
Obat-obat diuretik
(eter, kloroform dls)
Struktur Kimia Obat
• Terdiri dari struktur
inti (cincin siklik,
heterosiklik, polisiklik)
dan rantai samping
(alifatik, siklik,
heterosiklik)
• Rantai samping
umumnya menjadi
penentu aktivitas
biologis dan sifat
fisika-kimia obat
Struktur Kimia & Aktivitas Biologis
Terbagi menjadi 3:
1. Struktur kimia sama (gugus fungsional sama), aktivitas biologis sama
contohnya senyawa turunan fenol  antibakteri
Struktur Kimia & Aktivitas Biologis
2. Struktur kimia berbeda, aktivitas biologis sama contohnya  anastesi
Struktur Kimia & Aktivitas Biologis
3. Struktur kimia sama, aktivitas biologis beda, contohnya  turunan
sulfoamida

Anda mungkin juga menyukai