Anda di halaman 1dari 19

KISI-KISI KIMIA MEDISINAL

Pertemuan Materi Kisi – Kisi Soal Ujian CPMK


ke-
Pendahuluan Ilmu 1. Sumber obat
Kimia Medisinal 2. Peranan kimia medisinal dalam
dunia kefarmasian
1 3. Dasar hubungan sifat kimia-
fisika dengan aktivitas biologis
obat

1. Fase-fase yang mempengaruhi


aktivitas obat
Prinsip Dasar
2 2. Hubungan struktur dengan
Kimia Medisinal
aktivitas obat
3. Metode HKSA
1. Penghambatan enzim
metabolisme
Hubungan 2. Faktor lain yang mempengaruhi
Struktur dengan metabolisme obat
3-4
Proses 3. Tempat metabolism obat
Metabolisme Obat 4. Enzim metabolism
5. Fase reaksi reduksi
6. Biotoksifikasi pada Paracetamol
5 Hubungan 1. Bentuk Ionisasi dan Tak Ter-
Struktur, Sifat Ionisasi terhadap aktivitas
Kimia Fisika Dan biologis obat
Aktivitas Biologis 2. Contoh pembentukan kelat
Obat dengan aktivitas biologis obat

Pertemuan I Pendahuluan Ilmu Kimia Medisinal


1. Sumber obat
1. Obat alami (tdp di alam) - tanaman, contoh : kuinin dan atropin - Hewan, contoh : minyak ikan
dan hormon - Mineral, contoh : belerang (S) dan kalium bromide (KBr)  Obat berasal dari alam
sudah banyak yang disintesis : - Metil salisilat - Kamfer - Mentol - Asam amino
2. Obat semi sintetik : Hasil sintesis dari bahan alam
Misal : morfin menjadi kodein dan diosgenin menjadi progesterone
3.Obat sintetik murni Obat bahan dasarnya tidak berkhasiat, stelah disintesis akan didapatkan
senyawa dg khasiat farmakologis tertentu.
Cth : obat golongan analgetik-antipiretik, antihistamin dan diuretika
2. Peranan kimia medisinal dalam dunia kefarmasian
1. Ketidaksengajaan
Asetanilid (antipiretik) karena kesalahan pemberian resep untuk pasien infeksi parasit intestinal
→suhu tubuh turun  Penisilin (antibakteri) ditemukan pada kultur bakteri yang terkontaminasi
jamur
2. Skrining Acak
Semua senyawa yang mungkin diuji aktivitasnya→dengan harapan ada aktivitasnya  Metode ini
tidak menguntungkan →penemuan 1 senyawa antikonvulsan baru setelah pengujian 500.000
senyawa kimi
3. Ekstraksi senyawa aktif bahan alam
Beberapa obat yang digunakan saat ini, terutama antibiotik, vitamin dan hormon, dihasilkan dari
pemurnian ekstrak, isolasi dan identifikasi berdasarkan aktivitas utama  Keberhasilan
penemuan obat baru dari bahan alam didukung oleh : isolasi, rekayasa genetika, manipulasi
biokimia jalur biosintesis tertentu, metode deteksi dan skrinning bioaktivtas.
4. Modifikasi molekuler
Metode yang paling banyak digunakan untuk penemuan obat baru  Dasar modifikasi molekuler
: pemilihan senyawa pemandu /lead compound (senyawa dengan aktivitas biologis sudah
diketahui) → diuji senyawa lain yang mirip, homolog atau analog  Contoh : sulfonamida
(antibakteri)→menghasilkan antimalaria, antilepra, diuretik, antidiabetes, antitiroid, dan
urikosurik.
Keuntungan :
Kemungkinan lebih besar senyawa homolog atau analog mempunyai aktivitas seperti senyawa
induk, dibanding yang dipilih atau disintesa secara acak  Didapatkan senyawa dengan aktivitas
farmakologi tertinggi  Lebih ekonomis dan singkat  Dapat dirumuskan hubungan
strukturaktivitas
5. Seleksi atau sintesis obat
Banyak obat berkhasiat tapi terlalu toksik bila digunakan secara klinis → dasar pemilihan obat
bukan hanya berdasarkan aktivitas tapi keamanan  Obat lunak : bahan kimia yang mempunyai
aktivitas biologis dan manfaat terapetik, mampu diubah secara in vivo (dimetabolisme) secara
terkontrol dan terprediksi menjadi senyawa tidak toksis, setelah memberikan efek dalam tubuh
3. Dasar hubungan sifat kimia-fisika dengan aktivitas biologis obat
Kelarutan,koefisien partisi, adsorbsi, aktivitas permukaan, derajat ionisasi, ikatan kimia (ikatan
kovalen, ion, hidrogen, dipol-dipol, vander wals, hidrofob), jarak antar atom dari gugus fungsional,
potensial redoks, pembentukan khelat  Kuanti : tetapan disosiasi (pKa) atau sifat molekul scr
keseluruhan misal kelarutan dlm lemak/air (log P)

Pertemuan 2 Prinsip Dasar Kimia Medisinal


1. Fase-fase yang mempengaruhi aktivitas obat
Aktivitas senyawa bioaktif disebabkan oleh interaksi antara molekul obat dengan bagian molekul
dari obyek biologis yaitu reseptor spesifik  Senyawa bioaktif harus mempunyai struktur sterik dan
distribusi muatan yang spesifik pula  Proses aktivitas obat : fasa farmasetik, fasa farmakokinetik
dan fasa farmakodinamik
2. Hubungan struktur dengan aktivitas obat
Bagian penting rancangan obat dalam usaha mendapatkan obat baru dengan:  a. Aktivitas lebih
besar,  b. Lebih selektif,  c. Toksisitas atau efek samping lebih rendah,  d. Kenyamanan yang lebih
besar,  e. Lebih ekonomis →Faktor coba-coba ditekan sekecil mungkin →jalur sintesis menjadi lebih
pendek
3. Metode HKSA
Mempelajari hubungan berbagai nilai kuantitatif (seperti dosis, konsentrasi hambat) trhadap aktivitas
biologis dari molekul (ligan) dengan perubahan deskriptor dari molekul2 tsb (karakteristik distribusi
energi elektronik.  Tujuan Teknik HKSA : mengembangkan hubungan antara aktivitas biologis dan
sifat fisiko-kimia dalam merancang molekul baru.

Pertemuan 3-4 Hubungan Struktur dengan Proses Metabolisme Obat

1. Penghambatan reaksi enzim


Inhibisi Enzim adalah proses dimana reaksi enzim dan substrat terhenti. Berhentinya reaksi
suatu enzim dapat terjadi karena adanya molekul yang mengganggu proses reaksi antara enzim
dan substrat, atau disebut juga sebagai inhibitor enzim / penghambat enzim

2. Faktor lain yang mempengaruhi metabolisme obat


3. Tempat metabolisme obat

4. Enzim metabolisme
Enzim adalah senyawa organik yang dihasilkan oleh sel dan berperan sebagai biokatalisator.
Sedangkan metabolisme sel adalah seluruh proses atau reaksi biokimia yang terjadi dalam sel.
Metabolisme dibedakan menjadi dua, yaitu Katabolisme dan Anabolisme.
Enzim sangat berperan penting dalam proses metabolisme sel. Enzim ini nantinya akan berperan
sebagai biokatalisator dalam proses metabolisme sel, maksudnya adalah senyawa organik yang
mempercepat reaksi kimia. Jadi, dapat dikatakan bahwa enzim dapat mengatur kecepatan reaksi
kimia yang berlangsung di dalam sel.
5. Fase reaksi reduksi

6. Biotoksifikasi pada paracetamol


Biotoksifikasi adalah hasil metabolit beberapa obat bersifat lebih toksik dibanding dengan
senyawa induk. Dan ada pula hasil metabolit obat yan mempunyai efek farmakologi berbeda
dengan senyawa induk.
Contoh : obat analgesik turunan p-aminofenol seperti asetanilid & 5 fenasetin dlm tubuh
mengalami metabolisme membentuk paracetamol (asetaminofen). Aktif sbg analgesik, yg mna
senyawa ini kemudian dimetabolisme menjadi p-aminofenol turunan anilin, N-
oksida&hidroksilamin, yang diduga sbg penyebab terjadinya biotoksifikasi

Pertemuan 5 Hubungan Struktur, Sifat Kimia Fisika Dan Aktivitas Biologis Obat

1. Bentuk Ionisasi dan Tak Ter-Ionisasi terhadap aktivitas biologis obat


Ionisasi sgt penting dlm hubungannya dgn proses penembusan obat ke dlm membran biologis
dan interaksi obat-reseptor  Aktivitas biologis
a. Obat yg aktif dalam bentuk tidak terionisasi  Contoh: Fenobarbital, turunan asam
barbiturat yg bersifat asam lemah, bentuk tidak terionisasinya dpt menembus sawar darah otak
dan menimbulkan efek penekan fungsi SSP dan Pernapasan.
 Obat Moderen  asam lemah dan basa lemah
Dan bentuk ionisasi dgn tidak terionisasi, ditentukan oleh nilai pKa dan suasana pH. Dapat
dinyatakan dgn persamaan :
Asam lemah

Pada obat yang bersifat asam lemah, dengan meningkatnya pH, sifat ionisasi bertambah
besar, bentuk tak terionisasi bertambah kecil, sehingga jumlah obat yang menembus
membran biologis semakin kecil. Akibatnya kemungkinan obat untuk berinteraksi dengan
reseptor semakin rendah dan aktifitas biologisnya semakin menurun.
Basa Lemah
Pada obat yang bersifat basa lemah, dengan meningkatnya pH, sifat ionisasi bertambah kecil,
bentuk tak terionisasinya semakin besar, sehingga jumlah obat yang menembus membran
biologis bertambah besar pula. Akibatnya kemungkinan obat untuk bereaksi dengan reseptor
bertambah besar dan aktifitas biologisnya semakin meningkat.
b. Obat Yang Aktif dlm Bentuk Ion
BBrp senyawa obat menunjukkan aktivitas biologis yg makin meningkat apabila derajat
ionisasinya meningkat  Sulfonamida sbg antibakteri

2. Contoh pembentukan kelat dengan aktivitas biologis obat

 Ligan adalah senyawa yg dpt membentuk struktur cincin dgn ion logam karena mengandung
atom yg bersifat elektron donor, seperti N, S, dan O.
 Dlm sistem biologis byk ligan2 yg dpt membentuk kelat dgn ion logam :
Asam amino protein : glisin, sistein, histamin, histidin.
Vitamin : riboflavin dan as. Folat
Basa purin : hipoxantin dan guanosin
As. Trikarboksilat : as.laktat dan as.sitrat
 Contoh Kelat dlm sistem biologis ;
 Kelat yg mengandung logam Fe : enzim forfirin
 Kelat yg mengandung logam Cu : enzim oksidase (sprt, as.askorbat)
 Kelat yg mengandung logam Mg : enzim proteolitik, karboksilase
 Kelat yg mengandung logam Mn : oksaloasetat, dekarboksilase, arginase
 Kelat yg mengandung logam Zn : insulin, karbonik anhidrase
 Kelat yg mengandung logam Co : vit. B12 , enzim karboksi peptidase
 Ligan mempunyai afinitas yg besar terhadap ion logam, sehingga dpt menurunkan kadar ion
logam yg toksis dlm jaringan dgn membentuk kelat yg mdh larut dan diekskresikan melalui
ginjal
Pertemuan 6-7 Konsep proses interaksi obat reseptor serta perkembangannya dari golongan
obat Kardiovaskular

1. Pengertian dan penggolongan obat kardiovaskular


Kardiovaskular merupakan senyawa yang digunakan untuk mencegah atau mengobati penyakit
kardiovaskuler (jantung).
 Berdasarkan efek farmakologi obat kardiovaskular : kardiotonik, antiaritmia,
antihipertensi, antiangona, vasodilator, antilipemik
a. Obat Kardiotonik  Kardiotonik adalah obat yang dapat meningkatan kekuatan
kontraksi jantung dan menunjukkan efek penting pada eksitabilitas, automatisitas dan
kecepatan konduksi jantung. Kardiotonik terutama digunakan untuk pengobatan payah
jantung kongestif, fibrilasi dan denyut atrial serta pengobatan takikardia atrial paroksismal,
Untuk keadaan yang kurang akut atau kronik diberikan daun digitalis atau digitoksin secara
oral karena mempunyai masa kerja yang panjang. Digoksin mempunyai awal kerja dan
masa kerja yang moderat.Penggolongan Kardiotonik (Turunan Kardenolida,
Perangsang β-adrenoseptor, penghambat enzim fosfodiestrase).
b. Obat Antiaritmia  Obat antiaritmia adalah senyawa yang digunakan untuk
memperbaiki atau memodifikasi irama jantung sehingga menjadi normal. Aritmia jantung
di sebabkan olehkelainan pembentukan rangsangan elektrik dan gangguan konduksi
rangsangan melaluimiokardium. Kerja obat antiaritmia adalah dengan memodifikasi secara
langsung ataupun tidak langsung makromolekul yang mengontrol aliran ion transmembran
miokardial.
c. Obat Antihipertensi  Obat antihipertensi adalah senyawa yang digunakan untuk
pengobatan hipertensi, suatu kondisi dimana tekanan sistol lebih besar dari 160 mm Hg
atau tekanan diastol lebih besar dari 95 mm Hg.Efek samping kelesuan,kelemahan dan
hipotensi.
d. Obat Antiangona  Obat antiangina adalah senyawa yang digunakan utnuk pencegahan
dan pengobatan gejala angina pektoris, suatu keadaan dengan rasa nyeri hebat di dada, yang
disebabkan ketidakseimbangan antara persediaan dan permintaan oksigen pada miokardial,
Obat antiangina dibagi menjadi 3 kelompok : (Turunan nitrat, nitrit Senyawa Pemblok β-
Adrenergik, dan Antagonis Kalsium Membran)
e. Vasodilator Vasodilator adalah senyawa yang dapat menyebabkan vasodilatasi buluh
darah. Efeknya ditunjukkan terutama pada buluh darah jantung atau pada bagian tertentu
sistem vaskular. Mekanisme kerja vasodilator Vasodilator bekerja dengan menurunkan
tonus otot polos vaskular sehingga terjadi dilatasi arteri dan vena
f. Obat Antilipemik Obat antilipemik digunakan untuk pengobatan aterosklerosis, suatu
penyakit yang disebabkan oleh endapan plasma lipid, terutama ester kolesterol, yang
terlokalisasi pada dinding arteri membentuk plaque aretomateus atau ateroma, suatu
karakteristik luka pada aterosklerosis. Ateroskleorisis dapat menyebabkan penyakit jantung
koroner factor-faktor yang dapat meningkatkan aterosklerosis antara lain adalah hipertensi,
merokok, kurang gerak badan, diabetes melitus, kegemukan, alkohol, keturunan dan
hyperlipidemia
2. Struktur kimia turunan kardenolida
Contoh senyawa obat glikosida jantung yang termasuk dalam kelompok turunan kardenolida adalah
serbuk daun digitalis, digitoksin, digoksin, b-metildigoksin (Lanitop), lanatosid C, deslanatosid C, dan
ouabain.

3. Contoh obat yang bekerja sebagai penghambat enzim fosfodiesterase


4. Hubungan struktur aktibitas senyawa penghambat ACE

Pertemuan 8 Konsep Proses interaksi obat reseptor serta perkembangannya dari golongan
obat antiinfeksi dan antibiotik
1. Pengertian antibiotik
Antibiotika adalah senyawa kimia yang dihasilkan oleh mikroorganisme yang memiliki
kemampuan menghambat pertumbuhan atau mematikan mikroorganisme.
2. Penggolongan antibiotik
 Berdasarkan spectrum aktivitasnya
 Berdasarkan mekanisme kerjanya
 Berdasarkan struktur kimianya  Antibiotik beta lactam, Aminoglikosida, Tetrasiklin.
Polipeptida. Makrolida, Linkomisin
3. Struktur umum antibiotik beta laktam
 Antibiotika Turunan Penicilin (atas)
 Antibiotika turunan Sefalosporin (bawah)

Turunan Sefalosporin
 Sefalosporin generasi pertama
 Sefalosporin generasi II
 Sefalosporin generasi III
 Sefalosporin generasi IV.
4. Struktur kimia penisilin gol aminopenisilin

5. Struktur kimia sepalosporin generasi pertama


6. Gugus aminoglikosida
Aminoglikosia merupakan antibiotik yang memiliki satu atau lebih gula amino yang terhubung
pada cincin aminositotol melalui ikatan glikosida, antibiotik ini umumnya merupakan
antibiotik spectrum luas dengan aktivitas yang lebih tinggi melawan bakteri gram negatif
dibandingkan gram positif

Pertemuan 9-10 Konsep proses interaksi obat- reseptor serta perkembangannya dari
golongan obat Analgetika
1. Pengertian analgetik
merupakan senyawa yang dapat menekan fungsi sistem saraf pusat secara selektif,
digunakan untuk mengurangi rasa nyeri tanpa mempengaruhi kesadaran.
Analgetika bekerja dengan meningkatkan nilai ambang persepsi rasa sakit.
2. Golongan analgetik

3. Struktur umum dan modifikasi pada morfin


4. Aktivitas metadon
 Turunan metadon bersifat optis aktif dan biasanya digunakan dalam bentuk garam HCl
 turunan metadon dapat membentuk cincin bila dalam larutan atau cairan tubuh. Hal ini
disebabkan karena ada daya tarik –menarik dipol-dipol antara basa N dengan gugus
karboksil.
 Metadon, mempunyai aktivitas analgesik 2 kali morfin dan 10 kali meperidin. Levanon
adalah isomer levo metadon, tidak menimbulkan euforia seperti morfin dan dianjurkan
sebagai obat pengganti morfin untuk pengobatan kecanduan.
5. Struktur umum anilin dan para aminifenol

Anda mungkin juga menyukai