Anda di halaman 1dari 9

Catatan uas pratikum farmakognosi

 CORTEX DAN LIGNUM


1. Nama Indonesia : Kayu Rapat
Nama Latin : Parameriae Laevigatae Cortex
Nama Asal Tumbuhan: Parameria laevigata (Juss.)
Suku : Apocynaceae
2. Nama Indonesia : Kulit Batang Pulasari
Nama Latin : Alyxiae Reinwardtii Cortex
Nama Asal Tumbuhan: Alyxia reinwardtii Blume
Suku : Apocynaceae
3. Nama Indonesia : Kulit Buah Delima
Nama Latin : Punicae Granati Pericarpium
Nama Asal Tumbuhan: Punica granatum L
Suku : Punicaceae
4. Nama Indonesia : Kayu Secang
Nama Latin : Sappan Lignum
Nama Asal Tumbuhan: Caesalpinia sappan
Suku : Caesalpiniaceae
Floroglusin-HCl  reagen untuk memberi warna pada lignin (warna merah). Floroglusin merupakan
antispasmodic (perileks otot) yang digunakan untuk mengurangi kram/ sakit perut. Bersifat korosif
pada konsentrasi yang tinggi.

 KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS CORTEX

Nama Indonesia : Kulit Kayu Manis


Nama Latin : Cinnamomi ByrmaniiCortex
Nama Asal Tumbuhan: Cinnamomum burmannii (Nees&T.Nees) Blume
Suku : Lauraceae
Analisis senyawa identitas dengan KLT dilakukan dengan kondisi sebagai berikut:
 Pembanding : sinamaldehida 1% dalam etanol
 Volume penotolan : totolkan 1 µl pembanding dan 10 µl larutan uji
 Fase gerak : toluen:etil asetat (97:3 )
 Fase diam : Silika gel 60 F254
 Penampak noda : UV 254 nm
 Warna noda : ungu tua, Rf sinamaldehida ± 0,80.
- Perhitungan Pembuatan Eluen
Toluena:Etil Asetat = 97 : 3
100
1. Toluena = 97 x 20ml = 19,4 ml
100
2. Etil Asetat = 3 x 20ml = 0,6 ml
100

- Perhitungan Pembuatan Sampel dan Uji pembanding


1. Serbuk Serbuk Kayu Akar Manis (Cinnammomi Burmannii) 10 % dalam etanol
= 10 x 10ml = 1 gram ad etanol 10 ml
100
2. Kuarsetin 5% dalam metanol 5 ml
= 5 x 5ml = 0,025 gram/25mg ad metanol 5 ml
100
- Pengujian KlT

 RHIZOMA DAN RADIX


1. Nama Indonesia : Serbuk Rimpang Jaringau
Nama Latin : Calami Rhizoma
Nama Asal Tumbuhan: Acorus calamus
Suku : Araceae
2. Nama Indonesia : Serbuk Rimpang Temulawak
Nama Latin : Curcumae xanthorrhizae Rhizoma
Nama Asal Tumbuhan:Curcuma Xanthorrhiza
Suku : Zingiberaceae
3. Nama Indonesia : Serbuk Rimpang Jahe
Nama Latin : Zingiberis Officinalis Rhizoma
Nama Asal Tumbuhan: Zingiber Officinale
Suku : Zingiberaceae
4. Nama Indonesia : Serbuk Akar Manis
Nama Latin : Glycyrrhizae radix
Nama Asal Tumbuhan: Glycyrrhiza glabra
Suku : Leguminosae
 KROMATOGRAFI RADIX
Nama Indonesia : Serbuk Akar Kelembak
Nama Latin : Rhei Officinalis Radix
Nama Asal Tumbuhan: Rheum Officinale Baill
Suku : Polygonaceae

Analisis senyawa identitas dengan KLT dilakukan dengan kondisi sebagai berikut :
◻ Pembanding : 1,8-dihidroksiantrakuinon 0,1% dalam metanol

◻ Volume penotolan : totolkan 5 µl pembanding dan 50 µl larutan uji

◻ Fase gerak : n-heksana:kloroform:etil asetat (20:1:l)

◻ Fase diam : Silika gel 60 F254

◻ Penampak noda : Kalium hidroksida etanol

◻ Warna noda : ungu tua, Rf 1,8-dihidroksiantrakuinon ± 0,60.


- Perhitungan Pembuatan Eluen
- n-heksana:kloroform:etil asetat (20:1:l) =20:1:1
22
1. n-heksana = 20 x 20ml = 18,18 ml
22
2. Kloroform = 1 x 20ml = 0,9 ml
22
3. Etil Asetat = 1 x 20ml = 0,9 ml
22
- Perhitungan Pembuatan Sampel dan Uji pembanding
a. Serbuk Serbuk Akar Kelmbak (Rhei Radix) 5% dalam metanol
= 5 x 10ml = 0,1 gram ad metanol 10 ml
100
b. Kuarsetin 5% dalam metanol 5 ml
= 5 x 5ml = 0,025 gram/25mg ad metanol 5 ml
100
- Pengujian KlT

 FRUCTUS DAN SEMEN

1. Nama Indonesia : Buah Adas


Nama Latin : Foeniculi Fructus
Nama Asal Tumbuhan: Foeniculum vulgare
Suku : Apiaceae
2. Nama Indonesia : Biji Klabet
Nama Latin : Foenigraeci Semen
Nama Asal Tumbuhan: Trigonella foenum-graecum
Suku : Papilionaceae
3. Nama Indonesia : Biji Jinten Hitam
Nama Latin : Nigellae sativae Semen
Nama Asal Tumbuhan: Nigella sativa
Suku : Ranunculaceae
4. Nama Indonesia : Biji Kedawung
Nama Latin : Parkiae Semen
Nama Asal Tumbuhan: Parkia roxburghii
Suku : Mimosaceae
 KLT FRUCTUS
Nama Indonesia : Buah Merica
Nama Latin : Piperis Nigri Fructus
Nama Asal Tumbuhan: Piper Nigrum L
Suku : Piperaceae
Analisis senyawa identitas dengan KLT dilakukan dengan kondisi sebagai berikut :
◻ Pembanding : piperin 0,05% dalam etanol

◻ Volume penotolan : totolkan 5 µl pembanding dan 50 µl larutan uji

◻ Fase gerak : toluen:etil asetat (7:3)

◻ Fase diam : Silika gel 60 F254

◻ Penampak noda : Dragendorff

◻ Warna noda : merah bata, Rf piperin ± 0,35.


- Perhitungan Pembuatan Eluen
Toluena:Etil Asetat = 7: 3
10
1. Toluena = 7 x 20ml = 14ml
10
2. Etil Asetat = 3 x 20ml = 6 ml
10
22
- Perhitungan Pembuatan Sampel dan Uji pembanding
A. Serbuk Serbuk Buah Merica (Piperis Nigri Fructus) 5% dalam etanol
= 5 x 10ml = 0,1 gram ad etanol 10 ml
100
B. Kuarsetin 5% dalam metanol 5 ml
= 5 x 5ml = 0,025 gram/25mg ad metanol 5 ml
100
- Pengujian KlT

Cara Kerja:
1. Lengkapi identitas simplisia dan amati ciri-ciri organoleptis serta ciri-ciri spesifik
makroskopis dari masing-masing simplisia cacahan rimpang dan akar dan catat
pada buku laporan simplisia!
2. Amati ciri-ciri organoleptis dari masing-masing simplisia serbuk rimpang dan akar!
3. Buatlah sediaan dalam media air dari masing-masing simplisia serbuk rimpang
dan akar, amati di bawah mikroskop! Gambarkan hasil pengamatan pada buku
kerja!
4. Buatlah sediaan dalam media kloralhidrat dari masing-masing simplisia serbuk
rimpang dan akar dengan cara :
a). Ambil sedikit simplisia serbuk herba, letakkan pada gelas obyek.
b). Tambahkan beberapa tetes larutan kloralhidrat, hangatkan di atas nyala
spiritus (jangan sampai mendidih!).
c). Tutup dengan gelas penutup.
d). Tambahkan kloralhidrat kembali, jika diperlukan.
e). Setelah dingin amati di bawah mikroskop.
5. Amati dan gambarkan hasil pengamatan dalam buku laporan!
6. Warnai sediaan no. 4 dengan pereaksi floroglusin-HCl, amati dan gambarkan
fragmen yang berwarna merah seperti : sklereida dan sklerenkim!

 CONTOH SOAL PERHITUNGAN RF


Prosedur Kerja KLT:
1. Plat KLT ukuran 1 x 8cm digaris dengan pensil dengan jarak bagian atas 1 cm dan
bagian bawah sebesar 2 cm.
2. Pembuatan sampel dengan menimbang kemudian dilarutkan dalam metanol
3. Pembuatan larutan pembanding dengan menimbang kuarsetin dan dilarutkan dalam
metanol
4. Fase gerak yang dibuat adalah 3 macam. Fase gerak dibuat dengan kloroform: metanol:
air (40:10:1) kemudian masing masing fase gerak diambil dan dicampur sesuai jumlah
perhitungan kedalam jamet kemudiaan Chamber ditutup. Selanjutnya dilakukan
penjenuhan sekitar 2 menit.
5. Ujung kedua pipa kapiler dipanaskan sebentar menggunakan spiritus,kemudian salah
satu ujungnya dipotong menggunakan gunting hingga terbentuk lubang. Pipa kapiler
digunakan untuk melakukan penotokan
6. Ambil sampel dan larutan pembanding dengan menggunakan pipa kapiler dengan
menotolkan 3-4 kali pada kertas klt
7. Plat KLT yang telah ditotoli sampel ekstrak uji dan larutan pembanding dimasukkan ke
dalam chamber yang berisi fase gerak . Chamber kemudian ditutup. Didiamkan beberapa
menit hingga fase gerak mencapai garis batas atas plat KLT. Setelah itu, plat KLT diangkat
dan dibiarkan kering. Kemudian noda yang terbentuk diamati menggunakan lampu UV.
8. Catat hasil klt yang didapatkan dan hitunglah nilai hRf dari sampel uji dan bandingkan
dengan larutan pembanding

Anda mungkin juga menyukai