Anda di halaman 1dari 16

Assalamu’ alaikum

Warahmatullahi
Wabarakatuh
Muthmainah Tuldjanah., S.Farm., M.Farm
STIFA Pelita Mas Palu

www.stifapelitamas.ac.id
Soal No. 27
TTK melakukan identifikasi fenol dan flavonoid dari daun pandan
(Pandanus amaryllifolius Roxb.) dengan metode refluks. Salah satu
bagian dari alat disebut sebagai kondensor yang berfungsi sebagai
pendingin dan mempercepat proses pengembunan.
Berapakah nomor bagian tersebut berdasarkan gambar di bawah ini?

5 A. 1
B. 2
4 C. 3
3 X
D. 4
E. 5
2
1
Soal No. 28
TTK melakukan investigasi senyawa akif dari kunyit  (Curcuma longa
L.) dengan metode sokhletasi. Salah satu bagian dari alat sokhlet
disebut sebagai sifon yang berfungsi dalam perhitungan siklus.

Berapakah nomor bagian tersebut berdasarkan gambar di bawah ini?

A. 1
4 B. 2
X 3
C.
5 3 D. 4
E. 5
2
1
Soal No. 29
TTK melakukan ekstraksi simplisia umbi sarang semut dengan metode
soxhletasi. Metode ini adalah penyarian simplisia secara
berkesinambunga. Ketepatan pemilihan pelarut metode ini akan
mempengaruhi banyaknya senyawa zat aktif yang tersari.

Apakah sifat pelarut yang sesuai pada metode ekstraksi tersebut ?


X
A. Titik didih rendah
B. Titik didih tinggi
C. Polaritas pelarut tinggi
D. Kelarutan rendah
E. Pelarut yang sulit menguap

Syarat syarat pelarut yang digunakan dalam proses sokletasi :


1. Pelarut yang mudah menguap seperti : n-heksan, eter, petroleum eter, metil
klorida dan alkohol.
2. Titik didih pelarut rendah.
3. Pelarut tidak melarutkan senyawa yang diinginkan.
4. Pelarut terbaik untuk bahan yang akan diekstraksi.
Soal No. 30

TTK pada industrI obat tradisional menyiapkan bahan baku ekstrak


bayam merah yang akan digunakan. Setelah proses ekstraksi, dari
100,5 g serbuk simplisia menghasilkan ekstrak dengan bobot 7,8 g.

Berapakah % rendeman ekstrak tersebut ?

A. 7,72
B. 7,73
C. 7,74
D. 7,75
XE. 7,76

Rendemen (%) = 7,8/100,5 x 100 = 7,76 %


Soal No. 31
TTK melakukan ekstraksi dari 250 gram simplisia kering daun jambu biji
(Psidium guajava) dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol
96%. Hasil penyarian diperoleh ekstrak kental sebanyak 60.275 gram

Berapakah % rendemen yang diperoleh ?


A. 6.03
B. 12.05
X
C. 24.11
D. 48.22
E. 96.44

Rendemen (%) = 60,275 g/250 g x 100% = 24,11 %


Soal No. 32
TTK ditugaskan untuk menentukan kadar susut pengeringan simplisia
lengkuas merah (Alpinia purpurata). Sebanyak 2 gram sampel dalam
cawan krus dengan bobot 2.758 gram dikeringkan dalam oven selama 30
menit. Hasil menunjukkan berat konstan sampel dan cawan krus adalah
4.374 gram.
Berapa persen (%) kadar susut pengeringan dari simplisia
tersebut ?
A. 19.2
B. 27.5
C. 37.9
D. 72.5
X
E. 80.8

Kadar susut pengeringan (%) = (4.374 g - 2.758 g) / 2 x 100%


= 80,8 %
Soal No. 33
TTK ditugaskan untuk melakukan identifikasi metabolit sekunder yang
terkandung dalam ekstrak. Hasil identifikasi menunjukkan ciri-cirinya
berbentuk kristal, berasa pahit, bentuk garam larut dalam air dan larut
dalam pelarut organik dalam bentuk bebas atau basanya.

Apakah senyawa yang dimaksud ?


X
A. Alkaloid
B. Flavonoid
C. Saponin
D. Steroid
E. Tanin
Golongan senyawa ini biasanya memiliki aktivitas farmakologis pada
manusia dan hewan. Ciri-ciri alkaloid umumnya berbentuk padat
(kristal), meskipun dalam suhu kamar ada yang cair (misalkan
nikotin), memutar bidang polarisasi, berasa pahit, bentuk garam
larut dalam air dan larut dalam pelarut organik dalam bentuk bebas
atau basanya
Ciri Flavonoid

Flavonoid adalah senyawa yang terdiri dari dari 15 atom


karbon yang umumnya tersebar di dunia
tumbuhan. Senyawa flavanoid merupakan suatu
kelompok senyawa fenol yang terbesar yang
ditemukan di alam. Senyawa-senyawa ini
merupakan zat warna merah, ungu, dan biru serta
sebagai zat warna kuning yang ditemukan dalam
tumbuh-tumbuhan.
Ciri Saponin
Saponin adalah jenis glikosida yang banyak ditemukan
dalam tumbuhan.Saponin memiliki karakteristik
berupa buih. Sehingga ketika direaksikan dengan air
dan dikocok maka akan terbentuk buih yang dapat
bertahan lama. Saponin mudah larut dalam air dan tidak
larut dalam eter (Hartono, 2009).
Ciri Steroid
Senyawa-senyawa steroid adalah turunan skualena,
suatu triterpena; juga karoten dan retinol. Steroid
merupakan senyawa yang memiliki kerangka dasar
triterpena asiklik. Ciri umum steroid ialah sistem empat
cincin yang tergabung. Cincin A, B dan C
beranggotakan enam atom karbon, dan cincin D
beranggotakan lima.
Ciri Tanin

Tanin adalah senyawa polifenol yang memiliki berat molekul cukup tinggi
(lebih dari 1000) dan dapat membentuk kompleks dengan protein. Tanin terdapat
luas dalam tumbuhan berpembuluh, dalam angoispermae terdapat khusus dalam
jaringan kayu. Dalam tumbuhan, letak tanin terpisah dari protein dan enzim
sitoplasma, bila jaringan tumbuhan rusak, misalnya hewan memakannya, maka
dapat terjadi reaksi penyamakan. Reaksi ini menyebabkan protein lebih sukar
dicapai oleh cairan pencernaan hewan. Sebagian besar tumbuhan yang banyak
mengandung tanin dihindari oleh hewan pemakan tumbuhan karena rasanya sepat,
sehingga mungkin mempunyai arti sebagai pertahanan bagi tumbuhan
(Hagerman, 2002; Harbone, 1996).
Soal No. 34
TTK melakukan identifikasi senyawa fenolik dari ekstrak daun kenikir pada plat KLT. Sebanyak
5 senyawa teridentifikasi memiliki jarak yang berbeda-beda dari titik totolan. Senyawa 1
berjarak 8 cm, senyawa 2 berjarak 7,5 cm, senyawa 3 berjarak 5 cm, senyawa 4 berjarak 3
cm, dan senyawa 5 berjarak 1 cm. Jarak rambat fase gerak adalah 9 cm dari titik totolan.
Pada penyemprotan reagen FeCl3, terjadi perubahan pada senyawa fenolik menjadi warna
biru kehitaman.
Berapa cm nilai Rf senyawa fenolik yang teridentifikasi ? A. 0,11
X
B. 0,33
C. 0,56
D. 0,83
E. 0,89

Senyawa fenolik adalah senyawa 4, yang memiliki jarak rambat totolan kurang lebih
sama dengan totolan pada plat KLT yang dilakukan pengamatan FeCl­3.
Senyawa 4 berjarak 3 cm.
Jarak rambat fase gerak adalah 9 cm dari titik totolan.
Maka nilai Rf = Jarak zat/ Jarak fase gerak = 3/9 = 0,33
Soal No. 35
TTK, mengidentifikasi senyawa flavonoid rutin dari ekstrak daun singkong (Manihot
esculenta Crantz) menggunakan kromatografi lapis tipis (KLT). Pada pengujian KLT
tersebut, diperoleh data bahwa jarak noda senyawa flavonoid rutin dari titik totolan adalah
4.7 cm, dan jarak fasa gerak dari titik totolan adalah 8 cm.

Berapakah harga Rf dan hRf senyawa flavonoid tersebut ?

A. 0.33 dan 33
B. 0.47 dan 47
X
C. 0.59 dan 59
D. 0.80 dan 80
E. 1.00 dan 100

Rf = Jarak zat/ Jarak fase gerak = 4,7/8,0 = 0,59


hRf = Rf x 100 = 0,59 x 100 = 59
Soal No. 36
TTK, menganalisis senyawa flavonoid rutin dari ekstrak daun singkong (Manihot esculenta
Crantz) menggunakan kromatografi lapis tipis (KLT). Ekstrak dan senyawa standar dielusi
menggunakan fase gerak butanol : asam asetat : air (BAA) dengan perbandingan 3:1:6
pada fase diam silika gel GF254. Volume fasa gerak yang di pergunakan untuk mengelusi
sebanyak 5 mL.
Berapa mL volume butanol yang ditambahkan pada campuran fasa gerak tersebut ?
A. 0,5
B. 1,0
X
C. 1,5
D. 2,5
E. 3,0
Terima Kasih

Semoga Sukses

Anda mungkin juga menyukai