Anda di halaman 1dari 23

Oleh :

Syahid Achyar
NIM : 093901S10089

KENAPA HARUS KULIT BUAH MANGGIS ?


BANYAK orang merasa aneh jika harus
mengkonsumsi kulit buah karena rasanya yang tak
enak. Namun bagaimana jika kulitnya juga
mengandung banyak manfaat bagi kesehatan kita?
Manfaat utama kulit manggis adalah sebagai
antioksidan. Menurut Silalahi (2002), sifat antioksidan
pada manggis melebihi vitamin E dan vitamin C
Antioksidan alami yang terdapat dalam bahan pangan tersebut
antara lain adalah vitamin C, vitamin E, antosianin, klorofil dan
senyawa flavonoid. Senyawa flavonoid adalah suatu kelompok
senyawa fenol yang terbesar yang ditemukan di alam.
Antioksidan yang baik adalah senyawa yang mampu membuat
radikal fenol dari antioksidan menjadi lebih stabil

Tujuan
Perumusan Masalah

Dari latar belakang di


atas dapat
dirumuskan
permasalahan tentang
ada tidaknya
kandungan Flavonoid
pada kulit buah
manggis

1. Membuktikan ada
atau tidaknya kandungan
flavonoid dalam kulit
buah manggis.

2. Mengetahui fraksi apa


saja dalam ektrak etanol
kulit buah manggis yang
mengandung flavonid

Manfaat
Penelitian
Untuk
Penulis

Untuk
Pendidikan

Untuk
Masyarakat

Ruang Lingkup
Sampel yang digunakan
hanya kulit buah manggis.
Penelitian ini dilakukan
dengan metode
kromatografi lapis tipis
(KLT).

Manggis (Garcinia mangostana L)


adalah sejenis
Pohon hijau abadi
dari daerah tropika
yang diyakini
berasal dari
Kepulauan Nusantara. Buahnya juga
disebut manggis, berwarna merah
keunguan ketika matang, meskipun
ada pula varian yang kulitnya
berwarna merah. Buah ini
mempunyai aktivitas antiinflamasi
dan antioksidan. Sehingga di luar
negeri buah manggis dikenal
sebagai buah yang memiliki kadar
antioksidan tertinggi di dunia.

Kerajaan:

Plantae

Divisi:

Magnolyopita

Kelas:

Magnoliopisida

Ordo:

Malpighilase

Famili:

Clusiacea

Genus:

Garcinia

Spesies:

Mangostana
Garcinia

Nama binomial:
mangostana L

Khasiat Kulit Buah


Manggis
Sebagai
antioksidan.

Memperkuat
sistem
kekebalan
tubuh.

Mencegah
penyakit Kanker.

Anti-peradangan
(anti-inflamasi).

Anti-depresi.

Mencegah
penyakit
Alzheimer.

Bermanfaat untuk
mengatasi penyakit
Jantung.
Bermanfaat untuk
mengurangi kadar gula
dalam darah.
Mencegah penyakit
Diare.

Mencegah penyakit
Urat Syaraf
Mencegah kerapuhan
tulang.
Mengobati tekanan
darah tinggi.

Mencegah penyakit
Katarak.
Mencegah penuaan
dini.
Mengencangkan kulit.
Menurunkan berat
badan.
Mengurangi tingkat
kegelisahan, cemas,
dan kepanikan.
Menghambat
pertumbuhan bakteri
dan jamur.

Adalah suatu kelompok senyawa


fenol yang terbesar yang
ditemukan di alam.
Senyawa-senyawa ini merupakan
zat warna merah, ungu, biru, dan
sebagai zat warna kuning yang
ditemukan dalam tumbuhan.

Flavonoid merupakan senyawa


metabolit sekunder yang
terdapat pada tanaman hijau,
kecuali alga.

Flavonoid tersusun dari dua


cincin aromatis yang terdiri
dari 15 atom karbon, dimana
dua cincin benzene (C6)
terikat pada suatu rantai
propana (C3) sehingga
membentuk suatu susunan
C6-C3-C6 .
Kerangka dasar flavonoid :

Sokhletasi adalah
salah satu cara
penyarian dengan
memakai pelarut
organik dan dengan
menggunakan alat
sokhlet (soxhlet).

Keuntungan sokhletasi adalah


sampel terekstrasi dengan
sempurna, penggunaan
pelarut tidak banyak dan
proses ektraksi lebih cepat.

Kerugian sokhletasi adalah


tidak dapat dipakai untuk
mengekstrak senyawasenyawa termolabil.

Pengertian Kromatografi

Kromatografi adalah suatu teknik


pemisahan campuran berdasarkan
perbedaan kecepatan perambatan
komponen dalam medium
tertentu.

Penggolongan Kromatografi
Terdapat sejumlah besar jenis, ragam dan cara kromatografi
yang sulit untuk dikelompokkan. Akan tetapi pengelompokkan
secara umum juga dapat dilakukan.
Fase gerak

Fase

Cair

Gas

Zat

Kromatografi cair-padat

Kromatografi gas-padat

padat

(KCP), contoh : KLT

(KGP)

Kromatografi cair-Cair

Kromatografi gas-cair

(KCC), contoh : KKt

(KGC)

diam
Zat cair

Berdasarkan fase gerak yang berupa zat cair atau gas, dapat
digolongkan menjadi kromatografi cair (KC) dan kromatografi gas
(KG). Berdasarkan fase diam yang berupa zat cair atau padat, dapat
digolongkan menjadi kromatografi partisi dan kromatografi jerap.

Kromatografi lapis tipis adalah metode


pemisahan fisikokimia.
Fase diam (lapisan
penjerap)

Lapisan dibuat dari salah


satu penjerap yang
khusus digunakan untuk
KLT.
Penjerap yang umum
adalah silika gel,
alumunium oksida,
kieselgur, selulosa dan
turunannya, poliamida
dan lain-lain.

Fase gerak (pelarut


pengembang)
Fase gerak adalah
medium angkut yang
terdiri dari satu atau dua
pelarut. Pelarut ini
bergerak di dalam fase
diam.
Misalnya benzene,
kloroform dan asam
asetat 96% (50:40:10).

Beberapa
macam deteksi
yang dapat
dilakukan :

Deteksi
dengan
mengguna
kan lampu
UV

Deteksi
dengan
pereaksi
semprot

Metode
deteksi
biologi
Penilaian kromatografi

Jarak pengembangan senyawa pada kromatogram


dapat dinyatakan dengan angka Rf atau hRf.
Rumus Rf : Jarak titik pusat bercak dari titik awal
Jarak garis depan dari titik awal

Jenis Penelitian : Deskriptif


Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat : Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmakognosi dan Kimia
Akademi Farmasi Muhammadiyah Cirebon.
Waktu : Waktu penelitiannya dilakukan pada bulan Desember 2012-Juni
2013.

Populasi dan Sampel


Populasi dan Sampel : Kulit buah manggis.
Penyajian Data
Data hasil penelitian diolah dan analisa kemudian ditampilkan dalam
bentuk tabel.
Teknik Pengumpulan Data
Primer
Skunder

1.

Alat
Alat destilasi
Alat sokletasi
Corong pisah
Labu Erlemeyer
Pipet
Statif
Kompor listrik
Pinset
Chamber dan tutup
Gelas ukur 100 ml
Gelas ukur 10 ml
Beaker glass 100 ml
Cawan porselen
Batang pengaduk

2.

Corong
Pipa kapiler
Plat KLT silica
gel GF 254
Lampu UV
Vial
Botol semprot
Spray reagen
(FeCl3)

Bahan
Kulit buah manggis
Etanol 96 %
Kuersetin
N-heksan
Etil asetat
Metanol
Aquadest
FeCl3
Kertas saring

Persiapan Alat dan Bahan


Pengamatan Organoleptis
Pembuatan Ekstrak Kulit Buah Manggis

Destillasi

Fraksinasi
Pelaksanaan KLT

1.

Pengamatan Organoleptis
Sejumlah simplisia dari kulit buah manggis diamati secara bau, warna,
rasa, dan bentunya melalui indra tubuh agar didapat hasil yang diinginkan.

2.

Pembuatan Ekstrak kulit buah manggis (A)


Cairan Penyari yang digunakan adalah Etanol 96%, dengan perbandingan
(100g kulit buah manggis : 300ml Etanol 96%).

3.

Destilasi (B)
Hasil dari larutan (A) didestilasi agar mendapatkan hasil yang lebih pekat.

4.

Fraksinasi (C)
Larutan (B) difraksinasi dengan larutan n-heksana, etil asetat, dan metanol
agar di dapat fraksi non polar (a), semipolar (b), dan polar (c).

5.

Pelaksanaan KLT
Larutan a, b, c, dan kuersetin ditotolkan secara terpisah dan dilakukan
KLT, sebagai berikut :
Fase diam
Fase gerak
Penjenuhan
Vol penotolan
Jarak rambat
Bercak dilihat

:
:
:
:
:
:

Silica gel GF 254


N-heksana : Etil asetat : Metanol (3 : 6: 1)
dengan kertas saring
larutan a,b,c, dan kuersetin 2 l
8cm
Kasat mata, sinar UV pada panjang
gelombang 254, Semprot reagen (FeCl3)

Analisa dan pengolahan data yang penulis lakukan dalam


penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Perhitungan dengan angka Rf dan hRf
Rf =x
y

hRf= Rf x 100
keterangan :
x = Jarak yang dicapai oleh suatu bercak (cm)
y = Jarak rambat pengembang (cm)
Rf = Hasil dari jarak yang dicapai oleh suatu bercak dibagi
jarak rambat pengembang.
hRf = Angka Rf dikalikan faktor 100.

Tabel 4.1 Hasil Data Organoleptik dari Kulit


Buah Manggis.
NO

PENGAMATAN

SAMPEL

Bau

Khas

Rasa

Pahit

Warna

Ungu Kekuningan

Bentuk

Serat Kasar

Larutan

HRf = Rf

Letak Bercak
X (cm)

Y (cm)

Rf = X/Y

= 100

5,2

0,65

65

5,2

0,65

65

5,3

0,66

66

4,3

0,53

53

Keterangan :

Warna
Jingga

Kecoklatan
Jingga
Kecoklatan
Kuning
Jingga
Kecoklatan

Keterangan
Positif
Positif
Negatif
Positif

P = Fraksi polar
S = Fraksi polar
N = Fraksi polar
Q = Quersetin (Baku Pembanding)
x = Jarak yang dicapai oleh suatu bercak (cm)
y = Jarak rambat pengembang (cm)
Rf = X/Y
hRf= Rf X100

Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap sampel kulit
buah manggis, diperoleh hasil bahwa sampel tersebut
positif mengandung flavonoid. Fraksi yang mengandung
flavonoid adalah fraksi polar dan semi polar.

Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tentang
identifikasi kandungan flavonoid dalam ekstrak etanol
kulit buah manggis diharapkan penelitian ini dilanjutkan,
terhadap formulasi yang bisa di kembangkan agar
bermanfaat bagi pengobatan dan ilmu kefarmasian.

Anda mungkin juga menyukai