Oleh
Deborah
05121003035
1.2 Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk menganalisa kadar dan kandungan klorofil
dan karoten pada beberapa sampel tumbuhan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Klorofil
Klorofil adalah pigmen hijau fotosintetis yang terdapat dalam tanaman.
Fungsi krolofil pada tanaman adalah menyerap energi dari sinar matahari untuk
digunakan dalam proses fotosintetis yaitu suatu proses biokimia dimana tanaman
mensintesis karbohidrat (gula menjadi pati), dari gas karbon dioksida dan air
dengan bantuan sinar matahari. Faktor utama pembentuk klorofil adalah nitrogen
(N). Unsur N merupakan unsur hara makro. Unsur ini diperlukan oleh tanaman
dalam jumlah banyak. Tanaman yang kekurangan unsur N akan menunjukkan
gejala antara lain klorosis pada daun (Setiari et al., 2009).
Klorofil pada tumbuhan ada dua macam, yaitu klorofil a dan klorofil b.
Antara klorofil a dan klorofil b mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda,
dimana klorofil a di samping bisa menyerap energi cahaya, klorofil ini juga bisa
merubah energi cahaya dan tidak bisa merubahnya menjadi energi kimia dan
energi itu akan ditransfer dari klorofil b ke klorofil a. Klorofil b ini tidak larut
dalam etanol tapi dapat larut dalam ester, dan kedua jenis klorofil ini larut dalam
senyawa aseton (Nurdin et al., 2009).
2.2 Karoten
Karotenoid adalah suatu kelompok pigmen yang berwarna kuning, orange,
atau merah orange, yang ditemukan pada tumbuhan, kulit, cangkang / kerangka
luar (eksoskeleton) hewan air serta hasil laut lainnya seperti molusca (calm,
oyster, scallop), crustacea (lobster, kepiting, udang) d an ikan (salmon, trout, sea
beam, kakap merah dan tuna). Karotenoid juga banyak ditemukan pada kelompok
bakteri, jamur, ganggang dan tanaman hijau (Anggawulan, 2007).
Semua senyawa karotenoid mengandung sekurang-kurangnya empat
gugus metil dan selalu terdapat ikatan ganda terkonjugasi diantara gugus metil
tersebut. Adanya ikatan ganda terkonjugasi dalam ikatan karotenoid menandakan
adanya gugus kromofora yang menyebabkan terbentuknya warna pada karotenoid.
Semakin banyak ikatan ganda terkonjugasi, maka makin pekat warna pada
karotenoid tersebut yang mengarah ke warna merah (Musfiroh et al., 2010).
Daun jambu biji tergolong daun tidak lengkap karena hanya terdiri dari
tangkai (petiolus) dan helaian (lamina) saja yang disebut daun bertangkai. Daun
jambu mengandung tannin, minyak atsiri (eugenol), minyak lemak, dammar, zat
samak, triterpenoid, asam malat. Daun jambu biji memiliki kandungan flavonoid
yang sangat tinggi, terutama quercetin. Senyawa tersebut bermanfaat sebagai
antibakteri. Kandungan pada daun Jambu biji lainnya seperti saponin, minyak
atsiri, tanin, anti mutagenic, flavonoid, dan alkaloid (Nurdin et al ., 2009).
Hasil ekstraksi dan karakterisasi zat warna alami dari daun jambu biji
(Psidium Guajava L.) menunjukkan bahwa daunnya mengandung antosianin
seperti cyanidin-3-sophoroside dan cyanidin-3-glucoside serta mengandung
flavan-3,4-diols yang tergolong senyawa tanin berupa pigmen kuning sampai
coklat. Senyawa tersebut berperan penting pada pewarnaan daun jambu biji
(Sardjiman, 2011).
BAB 3
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Bahan yang digunakan dalam praktikum uji kualitatif fitokimia antara lain:
1) aquadest, 2) aseton, 3) daun jambu, 4) daun mahkota dewa, 5) daun mangga,
dan 7) daun pepaya.
4.1 Hasil
4.1.1 Hasil yang diperoleh pada praktikum analisa klorofil adalah sebagai berikut :
No Sampel Panjang Gelombang Klorofil Total (mg/L)
645 nm 663 nm
1 Daun Mangga 1,066 1,792 23,3252
2 Daun Jambu 0,491 0,792 10,7102
3 Daun Mahkota Dewa 0,815 1,666 18,129
4 Daun Pepaya 0,784 1,394 17,2308
4.1.2 Hasil yang diperoleh pada praktikum analisa karoten adalah sebagai berikut :
No Sampel Panjang Gelombang Karoten Total (mg/L)
480 nm
1 Daun Mangga 1,397 -0,4622
2 Daun Jambu 0,526 -0,2367
3 Daun Mahkota Dewa 0,961 -0,21855
4 Daun Pepaya 0,718 -0,24574
4.2 Pembahasan
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum ini diperoleh beberapa kesimpulan antara lain
sebagai berikut :
1. Daun mangga memiliki kandungan klorofil tertinggi yaitu 23,3252 mg/L.
2. Kandungan klorofil terendah pada daun jambu.
3. Kandungan karoten tertinggi dan terendah masing-masing berturut-turut
adalah daun mangga dan daun mahkota dewa.
4. Klorofil dan karotenoid berperan aktif pada fotosintesis dan peredam radikal
bebas.
5. Kandungan klorofil dan karotenoid pada daun dipengaruhi oleh intensitas
sinar matahari yang diserap tumbuhan.
5.2 Saran
Saran dari praktikum ini adalah perlu dilakukan perbaikan pada pengujian
tiap sampel yaitu dengan memperhatikan faktor umur dan urutan daun dari pucuk
agar sampel yang digunakan seragam dan diperoleh kevaliditasan hasil analisa.
DAFTAR PUSTAKA
A’yun, Q., dan Laily, A. 2010. Analisis Fitokimia Daun Pepaya (Carica papaya
L.) Di Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi, Kendalpayak,
Malang. Jurnal Biologi.,3(1).
Musfiroh, I., Indriyati, W., dan Setiya, Y. 2010. Analisis Proksimat dan Penetapan
Kadar β-Karoten dalam Selai Lembaran Terung Belanda (Cypomandra
betacea S.) Dengan Metode Spektrofotometri Sinar Tampak. Jurnal
Farmasi., 7(2): 145-148.
Nurdin., Kusharto, C., Tanziha, I., dan Januwati, M. 2009. Kandungan Klorofil
Berbagai Jenis Daun Tanaman dan Cu-Turunan Klorofil serta
Karakteristik Fisiko-Kimianya. Jurnal Gizi dan Pangan., 4(1): 13-19.
Sumenda, L., Rampe, H., dan Mantin, F. R. 2011. Analisis Kandungan Klorofil
Daun Mangga (Mangifera indica L.) pada Tingkat Perkembangan Daun
yang berbeda. Jurnal Biologi. 3(1): 13-15.
LAMPIRAN
V = 0,01
W = 0,1
1,397+(0,114 x 1,792)− (0,638 x 1,066 x 0,01 x 10ᵌ)
1. Daun Mangga = mg/L
112,5 𝑥 0,1
1,397+(0,204288)− (6,80108)
=
112,5 𝑥 0,1
= -0,4622 mg/L
0,526+(0,114 x 0,792)− (0,638 x 0,491 x 0,01 x 10ᵌ)
2. Daun Jambu = mg/L
112,5 𝑥 0,1
0,526+(0,090288)− (3,13258)
=
112,5 𝑥 0,1
= -0,22367 mg/L
= -0,21855 mg/L
= -0,24674 mg/L