Healthcare Service

Ecosystem
DR Agus Sulaeman MSi., Apt
Curiculum Vitae
• S3 Ilmu Kedokteran Universitas Hasanuddin •Sekolah Tinggi Farmasi
• S2 Biomedik Universitas Hasanuddin Bandung
• S1 dan Profesi Apoteker Universitas •PT Kun Telemedika Nusantara
Padjadjaran •PT Inditek Global Medika
•PT Wynacom Unitama Sejahtera
•PT Mensana Medika Tama
Expererience
Education •PT Prodia Widyaahusada
s

Focus Achievement

• Business Process Mapping • Pang Award

• Strategic Planning • Internal award : Prodia’s High
• HR management Achievement management
Outline
External issue

Perspective Business Healthcare Services Ecosystem

External Issue
Smart City

(Suhono, 2013
Ecosystem SmartHealth

Universitas

Gaya Hidup

Klinik Rumah Sakit

Apotek

(Suhono, 2013
 Matrix of Competition
Service & Quality

Clinical Lab

Hospital

Price
 Model Kesehatan
 Rumah sakit menjadi tujuan akhir pelayanan kesehatan di Indonesia, tetapi data
pelayanan kesehatan tidak hanya tersimpan didalam rumah sakit, data tersebut
harus juga tersedia disetiap unit pelayanan kesehatan.

d
ecor
c al r
Medi
pasien
Apotek
Laboratorium Bidan

Portable
sensor Radiologi
Me

si
di Puskesmas

ma
ca
lr Mobile Maternal

far
ec Klinik n
or ka care
TB d ca
r r uju k an
e ju
ru
Jantung
RS pu
bl
ru
juk
Specialist ic an Neonatal
& Diabet
dic Reminder
Reminder
me

Fasilitasi
Imunisasi
Tele Social/
-c onsu Doctor
lt CRM
Polio

Edu/
Entr.
Hepatitis
Gizi
MDGs
Conference

CORE Support media

(Suhono, 2013
Patient Centric Health Care
Didalam Pelaksanaan Patient Centric, Keseluruhan
pelayanan kesehatan memudahkan Pasien untuk
mendapatkan informai kesehatannya.
Personal mendapatkan informasi dari sistem

Personal Personal memasukkan parameter kesehatan ke Sistem

Perangkat
Teknologi Informasi

User Centric 
Society memiliki kemampuan untuk membentuk karakter sehatnya secara mandiri, dengan didukung
informasi yang informatif dan bermanfaat dengan didukung ICT.

Manfaat user centric 

Mudah, Cepat dan Ubiquitous;
Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan user (society);
Pencegahan dan perawatan maksimal.

(Suhono, 2013
Smart Health

Professional
Citizen

Hospital Public Health

Doctor
Pharmacy

(Suhono, 2013
 Health

Quantum Leap
Phenomenon

(modifikasi Translating Pendulum

Hypothesis, Gatot 2005) Diseases
Perspective Business
Healthcare Services
Ecosystem
Timeline developing programme

Long term
Healthcare integration
Medium term
system
Stakeholders want and
Short term
needs analysis Current business
analysis
Gap analysis - Finance analysis
- Market analysis
3 years development - Potential brand analysis
strategic planning Output
- Short term
development planning
 OEPRATION
MANAGEMENT

MARKETING
MANAGEMENT
BRAND

CUSTOMER
MANAJEMENT

IT MANAGEMENT

HR MANAGEMENT
MANAGEMENT
FINANCE MANAJEMENT

INVENTORY
MANAGEMENT
Strategic
Networking

Differentition

Agile

Collaborative

Innovative : Product

Enthusiast
Networking
Satellite Internal linkage
Others
(lab minimal
dan pool clinik
sampel

Satellite
(lab minimal
Central Lab Others
dan pool clinic
sampel

Satellite
(lab minimal
dan pool
sampel
eksternal
linkage
Networking

Internal linkage eksternal

linkage
Satellite
(lab minimal Others
dan pool clinik
sampel
Satellite
(lab minimal
dan pool
sampel

Satellite Others
(lab minimal
Central Lab clinic
dan pool
sampel
Networking

Central lab

(Suhono, 2013
Diferentiation
Customer Services

Age  Laboratory
 Premium lab
 Children
 Middle lab
 Teenager  Value lab
 Adult
 Healthcare Clinic
 Women’s health  Sport injury clinic
 Senior living  Obesity/ Metabolic syndrome Clinic
 Mental and psychology clinic
Source  Homecare clinic
 Personal
 Company
Homecare Clinic
Agile
Patient centric healthcare

Adopt current technology

 Personal archieving medical record
 Personal assistant health service
 Enhancing Patient Access to Kimia Farma Healthcare
ecosystem
 Telemedicine
Innovative (product) : Quality of Life
WHO defines Healthy Ageing “as the process of developing and maintaining
the functional ability that enables wellbeing in older age”. Functional ability
is about having the capabilities that enable all people to be and do what
they have reason to value.
Collaborative
Health Community Programme
Health Ageing Community
Healthy life community
Strategic Planning
Patient centric health care
Being wellness clinic
Integrated healthcare ecosystem
 25

KIMIA KLINIK
 Kesepakatan

1. Kehadiran :
1. Batas keterlambatan kuliah 15 menit

2. Ujian
1. Batas keterlambatan tidak ada toleransi. Konsekuensi :
mahasiswa yang datang terlambat tidak ikut ujian.
2. Resiko ketidakjujuran dalam kuis akan ditanggung satu
kelas
3. Hasil ujian mirip satu sama lain , hasilnya gagal keduanya.

3. Contact Person :
Agus Sulaeman
Telp . 0811 421 5111
Email : agus.sulaeman@stfb.ac.id
 27

Capaian Pembelajaran Mata Kuliah

M1 Mengetahui ruang lingkup tentang ilmu kimia klinik dan pekerjaan di bidang
laboratorium dan menyepakati kontrak pembelajaran.

 M2. Mengidentifikasi dan menganalisis adanya kesesuaian maupun ketidaksesuaian

terhadap Kontrol Kualitas yang akan mempengaruhi hasil pemeriksaan kimia klinik.

 M3. Menghitung, menganalisis dan mengevaluasi efektifitas dan efisiensi biaya reagen
yang dikeluarkan dalam pemeriksaan kimia klinik yang akan berguna pada saat
melakukan pemilihan bahan untuk pemeriksaan.

 M4. Menganalisis , menilai hasil pemeriksaan kimia klinik yang membantu dalam
preventif, kuratif dan promotif pada gangguan metabolisme Karbohidrat, metabolisme
lemak, fungsi Ginjal dan hipertensi, sindroma metabolik, penyakit infeksi : penyebab
demam dan TB, TORCH, Enzim hati, virus hepatitis, Hormon tiroid, Hormon reproduksi
(Infertilitas), Metabolisme calcium, hematologi
 28

Deskripsi Mata Kuliah

Mata kuliah kimia klinik merupakan mata kuliah aplikasi
dari patofisiologi dan metodologi QC yang akan
memberikan informasi untuk mengevaluasi, menilai
hasil pemeriksaan kimia klinik dalam upaya preventif,
kuratif dan promotif pada beberapa gangguan
penyakit.
 29

Materi Perkuliahan
 Pendahuluan mengenai ilmu kimia klinik dan Kontrak pembelajaran

Kontrol Kualitas dan pemantapan mutu kimia klinik

Efisiensi dan efektifitas dalam pemeriksaan kimia klinik

Aplikasi kimia klinik dalam preventif, kuratif dan promotif pada

gangguan metabolisme Karbohidrat.
Aplikasi kimia klinik dalam preventif, kuratif dan promotif pada
gangguan metabolisme lemak
Aplikasi kimia klinik dalam preventif, kuratif dan promotif pada
gangguan fungsi Ginjal.
Aplikasi kimia klinik dalam preventif, kuratif dan promotif pada
gangguan sindroma metabolik
 30

Materi Perkuliahan
 Aplikasi kimia klinik dalam preventif, kuratif dan promotif pada gangguan
penyakit infeksi (demam dan TB)

 Aplikasi kimia klinik dalam preventif, kuratif dan promotif pada gangguan TORCH

 Aplikasi kimia klinik dalam preventif, kuratif dan promotif pada gangguan fungsi
Enzim hati, virus hepatitis

 Aplikasi kimia klinik dalam preventif, kuratif dan promotif pada gangguan Hormon
tiroid

 Aplikasi kimia klinik dalam preventif, kuratif dan promotif pada gangguan Hormon
reproduksi (Infertilitas)

 Aplikasi kimia klinik dalam preventif, kuratif dan promotif pada gangguan
Metabolisme calcium

 Aplikasi kimia klinik dalam preventif, kuratif dan promotif pada gangguan
hematologi
 31

Rujukan
 McPherson RA, Pincus MR. Henry’s. Clinical Diagnosis and Management, 22 nd Ed.
Philadelphia : Elsevier Saunders ; 2011.

 Brun DE. Tietz Textbook of Clinical Chemistry and Molecular Diagnostics, 5 th Ed. St.
Louis : Elsevier Saunders ; 2012.

 Procop GW, Pritt BS. Pathology of Infectious Diseases. Philadelhia : Elsevier

Saunders; 2015.

 Edelstein CL. Biomarkers of Kidney Diseases, 1st Ed. London : Elsevier ; 2011.

 Wondisford FE, Radovick S. Clinical Management of Thyroid Disease. Philadelphia :

Saunders Elsevier ; 2009.

 Marcus R, Feldman D, Dempster DW, Luckey M, Cauley JA. Osteoporosis 4 th Ed.

Waltham : Elsevier ; 2013.

 Assmann G, Bagshaw D, Balasubramanyam A, Ballantyne CM, Barter P, Bays H, et al.

Clinical Lipidology. Philadelphia : Saunders Elsevier ; 2009.
 ILMU DASAR
Anatomi Kimia Fisik
Biokimia Kimia Organik
Imunologi Kimia Analisis
Farmakologi Elektronika
Mikrobiologi Matematika
Toksikologi Biokimia
Hematologi Manajemen
Genetika Instrumentasi
Biologi Molekular Statistik

MENGAPA BAGAIMANA
Perlu diperiksa ? Cara Memeriksanya ?

PATOFISIOLOGI METODOLOGI
Interpretasi hasil QC
KIMIA KLINIK
 Kondisi Patologis
(Sakit)

Perubahan Biokimia

Petanda Biokimiawi
(marker)
yang dapat diperiksa di
Laboratorium Klinik
 Pemeriksaan Awal
1. Anamnesa
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan klinik

Diagnosa Sementara
Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium Klinik
2. Biopsi – PA / Sitologi
3. Radiologi
4. USG
5. CT-Scan
6. MRI
7. EKG dll

Diagnosa Pasti
Terapi

Pemantauan
Pemeriksaan Laboratorium Klinik
 SEPINTAS MENGENAI
LABORATORIUM KLINIK
pre-analytical analytical post-analytical
Integration
Biochemistry
Consolidation

order Haematology
placement
Immunology
sample
storage
Microbiology
sample
preparation Virology

Haemostasis
sample
distribution
Blood Bank

Cytopathology
result
Histopathology reporting
ALUR KEGIATAN DI LAB KLINIK
operasional rutin,
kegiatan manajerial dan
kegiatan pengaturan sistem.
 IDEAL ASSAY
Would require very little sample with
no pretreatment
A very short incubation time at
ambient temperature
No pipetting steps
No additional equipment other than the
detector or an automated instrument
Kaplan LA, Clinical Chemistry. Theory, Analysis, Correlation, 2003
 IDEAL ASSAY

Would be able to be performed

quickly and cheaply
With very little operator hands-on
time
With walk-away capability
With a rapid data-reduction
capability

Kaplan LA, Clinical Chemistry. Theory, Analysis, Correlation, 2003

 IDEAL ASSAY
The reagents would be stable for at
least a year at room temperature or
on board an automated system for
at least 30 days
The calibration curve would be
stable so that the assay would need
to be recalibrated only when the
reagents had been changed or
replaced
Kaplan LA, Clinical Chemistry. Theory, Analysis, Correlation, 2003
 PEMERIKSAAN LABORATORIUM
HEMATOLOGI
KIMIA
hati, diabetes, lemak, jantung, ginjal-hipertensi,
elektrolit-gas darah, antioksidan, lain-lain
IMUNOSEROLOGI
hepatitis, TORCH, PMS, infeksi lain, rematik
URINALISA
ANALISA FAECES
ENDOKRINOLOGI
tiroid, reproduksi-gestasi, hormon lain
 PEMERIKSAAN LABORATORIUM
PENANDA TUMOR
ALERGI
MIKROBIOLOGI
TUBERKULOSIS
ANALISA CSF
OSTEOPOROSIS
THERAPEUTIC DRUG MONITORING
PROTEIN FASE AKUT
IMUNOHISTOKIMIA
LAIN-LAIN
KOMPETENSI SEORANG
KONSULTAN KIMIA KLINIK
CLINICAL COMPETENCES

SCIENTIFIC COMPETENCES

TECHNICAL COMPETENCES

COMMUNICATION COMPETENCES

MANAGEMENT AND LEADERSHIP

PERSONAL AUTONOMY AND ACCOUNTABILITY

Tips
Disiplin, komitmen tinggi
Keluar dari batas nyaman
Mengukur tingkat keberhasilan dengan
memberikan nilai bagi orang lain
Belajar – belajar – belajar
Learn Well – Work Well – Play Well
Thank You