Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN

Kamar Bersalin adalah Kamar untuk ibu yang sudah dalam kala 1 fase aktif atau kala 2
persalinan. Pada saat ini seorang ibu hamil berada dalam kondisi yang paling tidak menyenangkan,
karena berada dalam puncak rasa sakitnya. Tidak banyak yang dapat dilakukan oleh petugas
dalam hal konseling manajemen laktasi, karena sulit untuk ibu diajak berkomunikasi, kecuali
tentang hal – hal yang menyangkut proses persalinan. Meskipun demikian, gambar atau poster
tentang cara menyusui yang baik dan benar, serta menyusui segera sesudah lahir dapat dipasang
diruangan ini.

Dalam waktu 30 menit setelah lahir, bayi harus segera disusukan. Beberapa pendapat mengatakan
bahwa rangsangan putting susu akan mempercepat lahirnya placenta melalui pelepasan oksitosin,
yang dapat mengurangi resiko perdarahan postpartum. Rangsangan putting susu memacu refleks
prolaktin dan oksitosin, dua refleks penting yang dibutuhkan dalam proses menyusui. Meskipun
ASI belum keluar, kontak fisik bayi dengan ibu tetap harus dikerjakan karena memberikan rasa
kepuasan psikologis yang dibutuhkan ibu agar proses menyusui berjalan lancar.

Penyusuan dini dikerjakan pada bayi normal, yaitu bayi baru lahir dengan nilai APGAR 5 menit
diatas 7 dan refleks mengisap baik. Bayi lahir dengan asfiksia dan bayi dengan cacat bawaan
sebaiknya tidak segera disusukan kepada ibunya.

1
BAB II

GAMBARAN UMUM RSU BUNDA MARGONDA

A. Deskripsi RSU Bunda Margonda


Rumah Sakit Umum Bunda Margonda merupakan rumah sakit umum dengan
pelayanan kesehatan mulai dari yang bersifat umum sampai dengan yang bersifat spesialistik,
yang dilengkapi dengan pelayanan penunjang medis 24 jam dan alat-alat kedokteran yang
canggih. RSU Bunda Margonda berlokasi di pusat kota Depok di JL. Margonda Raya No.28 Kel.
Pondok Cina Kec. Beji Kota Depok 16424 Jawa Barat - Indonesia. Telp. 021-78890551
(Hunting) Fax. 021-78889958 Email. bundamargonda@bunda.co.id

RSU Bunda Margonda dibangun sejak tahun 2014. Pada tanggal 15 Agustus 2005
dilakukan soft opening Rumah Sakit Bunda Margonda yang pada awalnya bernama RSIA
Bunda Margonda. Namun seiring perjalanan waktu mulai terlihat bahwa masyarakat
membutuhkan pelayanan kedokteran yang lebih luas yaitu pelayanan rumah sakit umum.

Pada tanggal 11 April 2006 Rumah Sakit mengadakan Grand Opening sekaligus
memperkenalkan status rumah sakit yang telah mendapatkan izin operasional sementara dari
Dinas Kesehatan propinsi Jawa Barat sebagai RSU Bunda Margonda. Pada tanggal 30 April
2008 akhirnya RSU Bunda Margonda mendapatkan izin operasional tetap sebagai salah satu
rumah sakit umum swasta di Depok. RSU Bunda Margonda berada dibawah PT. Bundamedik
Healthcare System (BMHS) denga rumah sakit tipe C. Pada saat ini RSU Bunda Margonda
dipimpin oleh dr. Imelda Rachmawati, MARS selaku Kepala Rumah Sakit.

RSU Bunda Margonda memiliki Visi, Misi dan 11 KB3 yang diciptakan langsung oleh Chariman
PT. BMHS dimana setiap nilai memiliki makna tersendiri bagi seluruh karyawan untuk
mengaplikasikan dalam bekerja.

Pada tahun 2007 RSU Bunda Margonda sudah terakreditasi 5 pelayanan dasar
untuk Pelayanan Administrasi, Pelayanan Rekam Medik, Pelayanan Instalasi Gawat Darurat,
Pelayanan Medik dan Pelayanan Keperawatan. RSU Bunda Margonda memberikan beragam
jenis pelayanan medis antara lain poliklinik keluarga (umum), klinik gigi dan mulut, dan klinik
spesialis, Instalasi Gawat Darurat, serta rawat inap yang terdiri dari kelas kelas 3, kelas 2,
utama, perdana dan cdc yang dilengkapi pelayanan Intensif yang dilengkapi dengan fasilitas
hepafilter, laboratorium, radiologi, farmasi, fisioterapi, klinik anestesi, laktasi, kinik fertilitas,

2
home care dsb. Kapasitas tempat tidur pasien yang disediakan di RSU Bunda Margonda
sebanyak 110 tempat tidur.

RSU Bunda Margonda juga memiliki 65 tenaga medis (kedokteran) yang profesional
terdiri dari dr. Umum, dr. Spesialis, dr. Sub Spesialis, drg. Umum dan drg. Spesialis. Selain
tenaga kedokteran yang profesional RSU Bunda Margonda juga memiliki tenaga keperawatan,
kebidanan, penunjang medis serta karyawan non-medis yang berkualitas dan ramah dalam
memberikan pelayanan terhadap pasien.

3
BAB III
VISI, MISI, 11 KB3 DAN TUJUAN RSU BUNDA MARGONDA

A. Visi
RSU Bunda Margonda memiliki Visi :

“Menjadi rumah sakit terdepan dalam pelayanan kesehatan di Kota Depok dan sekitarnya”.

B. Misi
RSU Bunda Margonda memiliki Misi :
1. Memberikan pelayanan jasa rumah sakit yang berkualitas kepada masyarakat yang
dilayani dengan menciptakan produk-produk unggulan.
2. Memberikan pelayanan jasa rumah sakit sesuai dengan kemajuan teknologi.

C. 11 KB3
RSU Bunda Margonda memiliki 11 KB3 yang diciptakan langsung oleh Chariman PT. BMHS
dimana setiap nilai memiliki makna tersendiri bagi seluruh karyawan untuk mengaplikasikan
dalam bekerja. Adapun 11 KB3 tersebut antara lain :
1. Berpengetahuan tentang pekerjaan;
2. Berketrampilan kerja;
3. Berproduktifitas kerja;
4. Bersemangat;
5. Berdisiplin;
6. Berbuat jujur dan dipercaya;
7. Bekerjasama antara sesama;
8. Bertanggung jawab kerja;
9. Bergagasan, berinovasi, berencana untuk bertindak dan beranI beresiko;
10. Berjiwa pemimpin
11. Loyalitas/ Kesetiaan

D. Motto
“Care & Smile : Melayani Dengan Sepenuh Hati

BAB IV

STRUKTUR ORGANISASI

A. Struktur Organisasi RSU BUNDA MARGONDA

4
STRUKTUR ORGANISASI RSU BUNDA MARGONDA

Kepala Rumah Sakit

Komite Medis Sekretariat

Komite Keperawatan Marketing

Komite Mutu & KPRS

Komite Farmasi & Terapi

Komite PPI

Komite Etik RS

Komite K3RS

Komite Tenaga Kesehatan Lain

Kepala Bidang Kepala Bidang Kepala Bagian Kapala Bagian


Medis & Penunjang Medis Keperawatan Keuangan Umum & SDM

Ka. Instalasi Ka. Instalasi PJ. Keperawatan PJ. Keperawatan Penanggung Jawab Penanggung Jawab Penanggung Jawab Penanggung Jawab
Gawat Darurat Farmasi UGD Ruang Ibu Keuangan Akuntansi SDM Rumah Tangga

PJ.PJ.IGD
IGD
Ka. Instalasi
OK/KB B. Keterangan/Pengertian
Ka. Instalasi
Radiologi
Pj. Keperawatan
ICU / HCU
PJ. Keperawatan
Ruang Anak

Ka. Instalasi
ICU / HCU 1. Unit Struktur
Ka. Instalasi.
Laboratorium
PJ. Keperawatan
NICU / PICU
PJ. Keperawatan
Dewasa

Ka. Instalasi
NICU / PICU
a. Kepala RS
Ka. Instalasi
Gizi
PJ. Rawat
Jalan
PJ. Keperawatan
Perina

PJ. Informasi &


Pendaftaran
Adalah kepala atau pejabat tertinggi di RSU Bunda Margonda
Ka. Instalasi
Rehab Medis
PJ. Keperawatan
KB
PJ. Keperawatan
OK

b. Kepala Bidang
PJ. Rekam Medis

Adalah pejabat yang membantu Kepala RS dalam pelaksanaan satu atau lebih macam
pelayanan rumah sakit, yaitu :
- Kepala Bidang Medis dan Penunjang Medis
- Kepala Bidang Keuangan dan Materi
- Kepala Bidang Keperawatan
- Kepala Bidang Umum dan SDM
c. Unit Kerja
Adalah suatu wadah struktural yang terdiri dari tenaga ahli atau profesi dan memiliki
fungsi tertentu sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari rumah sakit baik berfungsi
pelayanan maupun pendukung operasional rumah sakit. Unit Kerja di RSU Bunda
Margonda. Unit Kerja dapat bertanggungjawab atas satu atau lebih Sub Unit Kerja.
Berikut adalah daftar Unit Kerja :
- Instalasi Gawat Darurat
- Instalasi Kamar Operasi
- Instalasi Kamar Bersalin
- Instalasi Farmasi
- Instalasi Rehab Medis
- Instalasi Radiologi
- Instalasi Laboratorium
- Instalasi Gizi
- Unit Rekam Medis
- Instalasi Rawat Jalan (Poliklinik)
- Instalasi Rawat Inap (Perawatan Lt.2)
- Instalasi Rawat Inap (Perawatan Dewasa)
- Instalasi Rawat Inap (Perawatan Anak)
- Instalasi Rawat Inap (Perawatan Neonatus Sehat)
- Instalasi NICU/PICU
- Instalasi ICU/HCU
- Unit Informasi dan Pendaftaran

5
- Unit Accounting dan Pajak
- Unit Keuangan
- Unit Kasir
- Unit Gudang
- Unit Rumah Tangga
- Unit SDM
- Unit Sekretariat
- Unit Marketing
- Unit Client Service
- Unit EDP/IT
- Unit Satuan Pengawasan Internal (SPI)
2. Unit Non Struktural
Komite

Adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli dan profesi dibentuk untuk
memberikan pertimbangan strategis kepada Kepala RS dalam rangka peningkatan dan
pengembangan pelayanan rumah sakit. Komite yang ada di RSU Bunda Margonda adalah
sebagai berikut :

- Komite Medis
- Komite Keperawatan
- Komite Mutu & KPRS
- Komite Farmasi dan Terapi
- Komite PPI
- Komite Etik RS
- Komite K3RS

6
BAB V

STRUKTUR ORGANISASI KAMAR BERSALIN

KEPALA
RUMAH SAKIT

Kabid Medis Kabid Keperawatan

Kepala Instalansi

Penanggung Jawab
Kamar Bersalin

PJ Shif PJ Shif PJ Shif PJ Shif PJ Shif

Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana

7
BAB VI

URAIAN JABATAN KAMAR BERSALIN

I. Kepala Kamar Bersalin ( Pelayanan Medik dan Kebidanan )


1. Nama Unit Kerja : Kamar Bersalin
2. Nama Jabatan : Kepala Kamar Bersalin
3. Pengertian
Seorang tenaga dokter profesional yang diberi tugas dan wewenang dalam mengelola
pelayanan di kamar bersalin serta mengkoordinir dokter jaga dan ruangan.
4. Persaratan dan Kualifikasi
a. Pendidikan formal
Dokter Umum yang telah melaksanakan wajib kerja sarjana
b. Pengalaman Kerja
mempunyai pengalaman kerja sebagai dokter jaga Rumah Sakit selama 3 tahun
c. Keterampilan
Memiliki kemampuan kepemimpinan
d. Usia
antara 25-55 tahun
berbadan sehat jasmani dan rohani
5. Tanggung Jawab
Bertanggung jawab langsung terhadap manager pelayanan
6. Uraian Tugas
a. Penanggung Jawab Ruangan
1) Melaksanakan fungsi perencanaan, meliputi
 Merencanakan jumlah dan tenaga kategori tenaga bidan serta tenaga lain
sesuai kebutuhan
 Merencanakan jumlah jenis peralatan kebidanan yang diperlukan sesuai
kebutuhan
 Merencanakan dan menentukan jenis kegiatan / asuhan kebidanan yang
akan diselenggarakan sesuai kebutuhan pasien
2) Melaksanakan fungsi pergerakan dan pelaksanaan meliputi :
 Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan diruang
rawat inap dan rawat jalan
 Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga bidan dan tenaga lain, sesuai
kebutuhan dan ketentuan / peraturan yang berlaku ( bulanan, mingguan,
harian, dll)

8
 Melaksanakan program orientasi kepada tenaga perawatan / bidan baru
atau tenaga lain yang bekerja di bagiannya
 Memberi pengarahan dan motivasi kepada tenaga perawatan/bidan untuk
melaksanakan asuhan keperawatan /kebidanan sesuai ketentuan / standar
 Mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang ada dengan cara bekerja sama
dengan berbagai pihak yang terlibat dalam pelayanan di ruang rawat inap
dan rawat jalan
3) Mengadakan pertemuan berkala dengan pelaksana perawatan/bidan dan
tenaga yang lain yang berada diwilayah tanggung jawabnya
 Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dibidang kebidanan melalui
pertemuan ilmiah
 Mengenal jenis dan kegunaan barang atau peralatan serta mengusahakan
pengadaannya sesuai kebutuhan pasien, agar tercapai pelayanan optimal
 Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan alat, obat dan bahan lain
yang diperlukan di ruangan.
 Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan peralatan agar selalu
dalam keadaan siap pakai
 Mempertanggung jawabkan pelaksanaan inventarisasi peralatan
 Mengelompokan pasien dan mengatur penempatannya di ruang rawat
menurut tingkat kegawatan, infeksi dan non infksi, untuk memudahkan
pemberian asuhan kebidanan.
 Mengawasi dan menilai pelaksanaan asuhan kebidanan
4) Melaksanakan tugasnya sesuai kewenangan klinis

b. Penanggung jawab shift


1) Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara komprehensif.
2) Membuat tujuan dan rencana asuhan kebidanan.
3) Melaksanakan rencana yang telah dibuat selama praktek bila diperlukan.
4) Mengevaluasi keberhasilan asuhan kebidanan.
5) Bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap asuhan kebidanan
pasien mulai dari pasien masuk sampai keluar rumah sakit.
6) Mengikuti timbang terima
7) Membuat tujuan dan rencana asuhan kebidanan.
8) Melaksanakan rencana yang telah dibuat selama dinas.
9) Mengevaluasi keberhasilan yang dicapai.
10) Menyiapkan penyuluhan untuk pulang.
11) Mendampingi visite/ asisten praktek dokter

9
12) Melaksanakan ronde bersama dengan kepala ruangan dan perawat
associate.
13) Melaporkan perkembangan pasien kepada kepala ruangan.
14) Menyiapkan fasilitas dan lingkungan perawatan/unit untuk kelancaran
pelayanan serta memudahkan pasien dalam menerima pelayanan.
15) Melaksanakan tindakan pengobatan sesuai program pengobatan yang
ditentukan
16) Mengelompokan pasien dan mengatur penempatannya di ruang rawat
menurut tingkat kegawatan, infeksi dan non infksi, untuk memudahkan
pemberian asuhan Kebidanan.
17) Mengawasi dan menilai pelaksanaan asuhan kebidanan.
18) Melaksanakan tugasnya sesuai kewenangan klinis.
c. Pelaksana kamar bersalin
1) Menyiapkan fasilitas dan lingkungan untuk kelancaran pelayanan dan
memudahkan pasien dalam menerima pelayanan
2) Menerima pasaien yang akan bersalin
3) Melaksanak tehink septik dan antiseptik
4) Mengkaji kebutuhan pasien dan masalah kesehatan, sesuai batas
kemampuannya dengan cara :
 Mengamantu keadaan pasien (tanda vital, kesadarn mental, ketuban,
keadaan, kala/his dan perdarahan)
 Melakasanakan/ melakukan anamnesa
5) Menyusun rencana kebidanan sesuai batas kemampuannya
6) Melakukan tindakan kedaruratan sesbelum dokter datang sesuai keadaan
dan kebutuhan pasien, meliputi :
 Perdarahan pada kehamilan/ bersalin
 Eklamsi (kejang)
 Shok reaksi alergi/ perdarahan
 Kemudian segera melaporkan tindakan yang telah dilakukan bersama
dengan dokter jaga ruangan kepada dokter kebidanannya
7) Memberi bimbingan persalinan sesuai kondisi dan kebutuhan pasien
8) Memberi pertolongan persalinan normal sesuai permintaan pasien
9) Membantu merujuk pasien kepada instansi lain yang lebih mampu untulk
menyelesaikan masalah kesehatan yang tidak dapat ditangani.
10) Memantau dan menilai keadaan pasien tentang :
 Proses persalinan

10
 Keadaan plasenta
 Keadaan bayi
 Perdarahan post partum
11) Merawat dan meneliti bayi yang baru lahir dan mencatat identitasnya , antara
lain:
 Memberikan nomor peneng pada bayi dan ibunya, mencatat nama,
nomer register.
 Nilai APGAR
12) Merujuk ibu dan bayinya keruang rawat serta identitasnya
13) Melaksanakan tugas sore, malam dan hari libur secara bergilir
14) Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dibidang kebidanan/
keperawatan lain melalui pertemuan dan pelatihan
15) Melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan asuhan kebidanan yang
tepat dan benar, sehingga tercipta sistem informasi yang dapat dipercaya/
akurat.
16) Melaksanakan tugasnya sesuai kewenangan klinis.
7. Wewenang
a. Memberikan penilaian kinerja staf Kamar Bersalin
b. Membuat prosedur pelayanan Kamar Bersalin
8. Hasil Kerja
a. Daftar jaga kamar bersalin
b. Usulan perencanaan ketenagaan dan fasilitas yang di butuhkan dikamar bersalin
c. Standar pelayanan medik
Usulan yang berkaitan dengan Mutu Layanan

II. Dokter Jaga


1. Nama Unit Kerja : Instalasi Kamar Bersalin
2. Nama Jabatan : Dokter Jaga dan Ruangan
3. Hubungan Jabatan :
a) Bertangung jawab kepada : manager pelayanan
b) Sub Ordinasi : Kepala Ruang Kamar Bersalin Bidan Pelayanan Medik dan
Keperawatan
c) Hubungan Koordinasi
Sub Bidang Pelayanan Kebidanan
4. Persyaratan Jabatan
a) Pendidikan Formal :
Dokter umum yang telah melaksanakan wajib kerja sarjana
b) Pengalaman :
Di utamakan yang telah berpengalaman dibidangnya minimal 1-2 tahun
c) Keterampilan
1. Mempunyai kemampuan menangani pasien umum dan Kebidanan

11
2. Penggunaan alat medis yang berhubungan dengan penanganan di Kamar
Bersalin
d) Kerjasama dan Kepribadian Baik
e) Umur : Minimal 21 atau bila mampu di perpanjang pertahun
5. Tujuan
1. Agar dapat memberikan pelyanan kepada pasien selama 24 jam dan kepada
pasien yang ke RSU Bunda Margonda dimana Kamar Bersalin sebagai salah satu
pintu masuk pasien Kebidanan rawat inap dan rawat jalan
2. Memberikan rasa aman dan nyaman kepada pasien yang membutuhkan
pelayanan medis di RSU Bunda Margonda sehingga tercapainya kepuasan pasien
6. Fungsi : menangani pasien Kamar Bersalin dan Ruangan
7. Tanggung Jawab
a. Bertangung jawab langsung kepada manager pelayanan
8. Uraian Tugas dan Tanggung jawab
a. Mengutamakan keselamatan jiwa pasien
b. Mendahului penderita gawat darurat
c. Memahami dan terampil dalam melakukan pertolongan persalinan
d. Menulis status pasien yang meliputi
a. Anamnesa
b. Pemerikasan Fisik
c. Diagnosa Kerja
d. Terapi
e. Pemeriksaan Penunjang
e. Bersikap dan bertindak demi nama rumah sakit secara benar, ramah, informatif,
tegas dan bijaksana
f. Melaporkan hal-hal yang penting atau hal yang perlu di konsulkan kepada
konsulen / dokter spesialis yang bersangkutan
g. Mengisi status pasien RI dan melakukan visite pasien yang berada di ruangan
untuk mengetahui secrara umum pasien-pasien yang di rawat
h. Bertangung jawab atas permasalahan medis seluruh pasien yang di rawat baik
yang di ruangan perawatan biasa maupun di ruang observasi yang berkoordinasi
dengan dokter yang memiliki pasien (DPJP)
i. Wajib mendatangi pasien yang baru masuk keruang perawatan untuk mengetahui
keadaan umum pasien
j. Menuliskan resep untuk pasien-pasien di RI sesuai instruksi dokter yang merawat
k. Menggunakan obat-obat yang di anjurkan dalam formularium RSU Bunda
Margonda
9. Wewenang
a. Melakukan konsul pasien kekonsulen yang bersangkutan atau merujuk pasien
sesuai kebutuhan
b. Mengusulkan memindahkan pasien dari ruang perawatan ke ruang observasi

III. PJ Kamar Bersalin


1. Nama Unit Kerja : Instalasi Kamar Bersalin

12
2. Nama Jabatan : Penanggung Jawab Kamar Bersalin
3. Pengertian
Seorang tenaga kebidanan profesional yang bertanggung jawab dan berwenang dalam
mengelola kegiatan pelayanan kebidanan di ruang Instalasi Kamar Bersalin
4. Persyaratan dan Kualifikasi
a. Pendidikan Formal : D3 kebidanan berpengalaman 2 tahun
b. Pendidikan Non Formal : Memiliki Sertifikat APN ( Asuhan Persalinan Normal)
c. Pengalaman kerja
d. Mempunyai pengalaman kerja di Kamar Bersalin minimal 3 tahun
e. Keterampilan
Memiliki kemampuan dan kepemimpinan
f. Usia antara 25 – 35 tahun
Berbadan sehat jasmani dan rohani
5. Tanggung Jawab
Secara fungsional bertanggung jawab kepada sub bidan pelayanan Kebidanan secara
operational bertanggung jawab kepada kepala instalasi Kamar Bersalin (Bidang
Pelayanan Medik dan Kebidanan)
6. Tugas Pokok
Mengawasi dan mengendalikan semua kegiatan pelayanan perawatan di ruang instalasi
Kamar Bersalin
7. Uraian Tugas Melaksanakan Fungsi Kebidanan Meliputi :
a. Menyusun rencana kegiatan berdasarkan jenis, jumlah, mutu tenaga kebidanan
serta tenaga lainnya sesuai kebutuhan di Kamar Bersalin
b. Menyusun dan mengatuur daftar dalam tenaga bidan yang berlaku tiap minggu
c. Membagi tugas harian dengan memperhatikan jumlah dan tingkat kemampuan
bidan
d. Merencanakan jumlah dan jenis peralatan di Kamar Bersalin
e. Menyususn program pengembangan staf di Kamar Bersalin
f. Bersama staf menentukan jumlah pegawai yang di butuhkan di ruang perawatan
Kamar Bersalin

Melaksanakan fungsi pengerakan pelaksanaan meliputi :

1. Memanta seluruh staf dalam penerapan dan pelaksanaan tugas yang diberikan
2. Mengadakan pelatihan untuk pegawai secara berkesinambungan
3. Memberikan orientasi kepada siswa/pegawai baru
4. Mengadakan pengadaan, pemeliharaan dan penggunaan alat-alat maupun obat-
obatan
5. Menciptakan suasana kerja yang harmonis
6. Menilai hasil kerja pegawai dan memberikan penghargaan yang berprestasi baik
Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian meliputi :
1. Mengawasi pelaksanaan masing-masing pegawai
2. Mengawasi penggunaan alat-alat agar digunakan secara tepat
3. Mengatur supaya alatalat tetap dalam keadaan siap pakai
4. Mengawasi pelaksanaan inventaris secara periodik
IV. Penanggung Jawab Shift (PJ Shift)

13
1. Nama Unit Kerja : Instalasi Kamar Bersalin
2. Nama Jabatan : Penanggung Jawab Shift (PJ Shift)
3. Pengertian
Seorang bidan profesional yang diberi wewenang dan tanggung jawab dalam
mengkoordinasikan kegiatan pelayanan kebidanan di kamar Bersalin dan turut
melaksanakan pelayanan keperawatan pada satu unit ruangan perawatan pada shift
sore, malam dan hari libur.
4. Tujuan
a. Agar kegiatan pelayanan Asuhan Kebidanan dapat berjalan sesuai standart
kebidanan
b. Agar mutu pelayanan asuhan kebidanan selalu terjaga, selalu di upayakan,
ditingkatkan sesuai kebutuhan / tuntutan masyarakat.
5. Persyaratan dan kualifikasi
a. Pendidikan Formal
D3 kebidanan
b. Pendidikan Non Formal
Memiliki sertifikat kursus kebidanan khusus
c. Pengalaman kerja :
Memiliki pengalaman sebagai pelaksana Kamar Bersalin minimal 5 tahun
d. Keterampilan
Memiliki kemampuan kepemimpinan, berwibawa, rajin dan jujur
e. Usia
Usia antara 22-25 tahun
Berbadan sehat jasmani dan rohani
6. Tanggung Jawab
Secara organisasi bertanggung jawab langsung kepada kepala ruangan
7. Tugas Pokok
a. Sebagai koordinator shift dinas pagi, sore, malam dan hari libur sesuai jadwal yang
telah ditetapkan
b. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan Asuhan Kebidan kepada Kepala Ruang
c. Bersama-sama pelaksana perawatan melaksanakan kegiatan pelayanan Asuhan
Kebidanan
d. Bertanggung jawab dalam kebenaran isi laporan atau penulisan Asuhan
Kebidanan
8. Uraian Tugas Penggung Jawab Shift
a. Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan di ruang bersalin
pada shift sore, malam dan hari libur
b. Memberi pengarahan dan motivasi kepada tenaga pelaksana perawatan untuk
melaksanakan Asuhan Kebidanan sesuai standart yang berlaku pada shift sore,
malam da hari libur
c. Bertanggung jawab atas pelaksanaan inventarisasi peralatan pada shift sore,
malam dan hari libur
d. Mengatur dan mengkordinasikan pemeliharaan peralatan agar selalu dalam
keadaan siap pakai

14
e. Membantu melaksanakan program orientasi kepada petugas baru meliputi
perincian tentang peraturan rumah sakit, tata tertib dan fasilitas yang ada
f. Memelihara dan mengembangkan sistem pencatatan dan pelaporan Asuhan
Kebidanan secara tepat dan benar untuk tindakan kebidanan selanjutnya
g. Memberi motivasi tenaga nonperawatan dalam memelihara kebirsihan ruangan
dan lingkungan pada shift sore,malam dan hari libur
h. Memelihara buku register dan berkas catatan medik pada shift sore,malam dan
hari libur
i. Menyusun rencana Asuhan Kebidanan pada shift sore,malam dan hari libur dan
melaksanakan tindakan kebidanan
j. Bersama-sama pelaksanan bidan lainnya melaksanakan Asuhan Kebidanan kepada
pasien ada shift sore, malam dan hari libur
k. Membuat laporan harian pada shift sore, malam dan hari libur
l. Melaksanakan serah terima tugas kepada penanggung jawab shift berikutnya
secara lisan maupun tertulis pada saat pergantian dinas
m. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh kepala ruangan

V. Bidan Pelaksana
1. Nama Unit :Instalasi Kamar Bersalin
2. Nama Jabatan : Bidan Pelaksana Kamar Bersalin
3. Pengertian
Seorang bidan profesional yang diberi wewenang dan di tugaskan di instalasi Kamar
Bersalin
4. Persyaratan dan Kualifikasi
a. Pendidikan Formal
Berijazah Kebidanan dari Semua jenjang yang di sah kan oleh pemerintah atau
yang berwenang
b. Pendidikan Non Formal
Memiliki sertifikat APN ( Asuhan Persalinan Normal)
c. Pengalaman Kerja
Memiliki pengalaman di instalasi Kamar Bersalin
d. Keterampilan
Memiliki bakat dan minat serta berdedikasi tinggi, berkepribadian mantap dan
emosional stabil
e. Usia
Usia antara 22-35 tahun
Berbadan sehat jasmani dan rohani
5. Tanggung Jawab
a. Secara administratif dan fungsional bertanggung jawab pada kepala ruang Kamar
Bersalin
b. Secara teknis medis operational bertanggung jawab kepada dokter jaga atau
Kamar Bersalin
6. Tugas Pokok
Melaksanakan Asuhan kebidanan di Kamar Bersalin

15
7. Uraian Tugas
a. Menyiapkan fasilitas dan lingkungan kamar bersalin untuk kelancaran pelayanan
b. Melakukan pertolongan pertama kepada pasien dalam keadaan darurat secara
tepat dan cepat
c. Memberikan Asuhan Kebidanan kepada pasien gawat darurat dan melaksanakan
Asuhan evaluasi tindakan kebidanan yang telah dilakukan
d. Menerima pasien baru sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku serta
melaksanakan orientasi kepada pasien
e. Menciptakan dan memelihara hubungan kerjasama yang baik dengan anggota
team ( dokter, ahli gizi, analis, pekarya, rumah tangga, )
f. Melaksanakan tugas jaga sore, malam dan hari libur secara bergiliran sesuai
dengan jadwal dinas
g. Mengikuti pertemuan ilmiah dan penataran untuk meningkatkan pengetahuan
serta keterampilan
h. Mengikuti pertemuan berkala yang dilakukan oleh dokter
i. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan Asuhan Kebidanan yang tepat dan benar
j. Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas pengganti secara lisan atau
tertulis pada saat pergantian dinas
k. Menyapkan pasien yang akan pulang dengan lengkap
8. Uraian Wewenang
a. Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan
b. Memberikan Asuhan Kebidanan kepada pasien sesuai kemampuan dan batas ke

16
BAB VII

17
TATA HUBUNGAN KERJA KAMAR BERSALIN

KEPALA PELAYANAN
MEDIK

INFORMASI
PENDAFTARAN

RAWAT JALAN

IGD

PERAWATAN
KEBIDAAN

FARMASI
INSTALASI
ICU
KAMAR BERSALIN
NICU

GIZI

18 SDM

LOGISTIK
LABORATORIUM

CLIENT SERVICE

BAB VIII

POLA KETENAGAAN KUALIFIKASI PERSONIL

A. POLA KETENAGAAN INSTALASI KAMAR BERSALIN


Dalam upaya mempersiapkan tenaga gizi yang handal, perlu kiranya melakukan kegiatan
menyediakan, mempertahankan sumber daya manusia yang tepat bagi organisasi. Atas dasar
tersebut perlu adanya perencanaan SDM, yaitu proses mengantisipasi dan menyiapkan
perputaran orang ke dalam, di dalam dan ke luar organisasi. Tujuannya adalah
mendayagunakan sumber-sumber tersebut seefektif mungkin sehingga pada waktu yang
tepat dapat disediakan sejumlah orang yang sesuai dengan persyaratan jabatan. Perencanaan
bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan oganisasi dalam mencapai
sasarannya melalui strategi pengembangan kontribusi.
Adapun kualifikasi sumber daya manusia berdasakan Permenkes No 78 tahun 2013,
tentang Pedoman Pelayanan Kamar Bersalin di Rumah Sakit A, B, C& D, bidan memiliki
beberapa fungsi jabatan yang ketenagaannya diuraikan sebagai berikut :

NAMA JABATAN PENDIDIKAN SERTIFIKASI JUMLAH DI BUTUHKAN

Dr penanggung jawab dr SpOg Standar Kompetensi 1 1

Penanggung jawab
DIII Kebidanan Standar Kompetensi 1 1
Kamar Bersalin

Pelaksana Bidan D III Kebidanan Standar Kompetensi 6 6

Kamar bersalin

a. Waktu yang diperlukan untuk pertolongan persalinan mencakup kala I s/d IV = 8


jam/pasien
b. Jam efektif kerja bidan 7 jam/hari
c. Rata-rata jumlah pasien setiap hari = 2 pasien
Contoh:

2 pasien x 8 jam = 16

7jam/hari 7

19
= 2,2 = 2 orang + loss day

1. Kamar Kebidanan

Dasar Perhitungan di kamar bersalin adalah :

 Waktu yang diperlukan untuk pertolongan persalinan mencakup kala 1 sampai


dengan IV = 8 jam
 Jam Kerja efektif perhari : 7 jam
 Rata-rata jumlah pasien setiap hari

Rumus : Jumlah pasien / hari x waktu untuk pertolongan persalinan

Jumlah hari kerja efektif / hari

Contoh :

 Rata-rata jumlah pasien perhari : 2 orang


 Waktu untuk pertolongan persalinan : 8 jam
 Jam kerja efektif : 7 jam
Jadi jumlah kebutuhan tenaga bidan di kamar bersalin adalah :

Rumus : Jumlah pasien / hari x waktu untuk pertolongan persalinan

Jumlah hari kerja efektif

= 2 pasien x 8 jam

7 jam

=2x8

= 16

= 2,2 orang

= dibulatkan jadi 2 orang

20
Untuk perhitungan jumlah tenaga tersebut perlu ditambah ( factor koreksi ) dengan :

a. Hari libur / cuti / hari besar ( loss day )

Rumus : Jumlah hari minggu dalam 1 tahun + cuti +hari besar x jumlah perawat tersedia

Jumlah hari kerja efektif

52 hari + 12 hari + 14 hari = 78 hari x 1 orang = 0,2 orang

286 jam

0,2 orang dibulatkan menjadi 1 orang

b. Faktor Koreksi

Rumus: Jumlah tenaga keperawatan + loss day x 25

100

= 2 orang + 1 orang x 25

100

= 3 x 25 =0,75

100

= Dibulatkan menjadi 1 orang

Jadi jumlah keperawatan yang dibutuhkan :

Rumus :
Jumlah jam perawatan

: ( pershift
( jam kerja efektif 1 + 1 ))++ 1( Jumlah tenaga keperawatan Lossday ) + ( Faktor koreksi non keperawatan )

: 2+1+1

: 4 orang

Jadi tenaga Kebidanan yang dibutuhkan berdasarkan kebutuhan di atas adalah 3 orang
bidan.Jumlah ini merupakan tenaga bidan pelaksana,belum termasuk jabatan kepala ruangan

= 4 + 1 PJ = 5 Orang

= Perawat piket = 2 orang

21
Jadi kebutuhan tenaga 5+2 = 7 orang

BAB IX

KEGIATAN ORIENTASI RSU BUNDA MARGONDA

Dalam rangka meningkatkan standar pelayanan yang bermutu dan kualitas Sumber Daya
Manusia maka semua calon karyawan baru yang sudah menjalani proses seleksi perlu dibekali
dengan motivasi, pengetahuan, dan ketrampilan melalui kegiatan program masa percobaan/masa
orientasi/masa magang. Pengetahuan mengenai organisasi, tanggung jawab, hak, kewajiban, serta
prosedur kerja mempunyai peranan sangat penting untuk dapat meningkatkan standar pelayanan
yang bermutu dan berkualitas.

Program orientasi atau yang disebut masa percobaan/masa orientasi/masa magang


merupakan salah satu prgram di Bagian Sumber Daya Manusia dalam memberikan

pengarahan dan bimbingan serta mempersiapkan para karyawan baru agar dapat bekerja cepat,
tepat, dan efisien sesuai dengan peran dan fungsinya.

Materi orientasi dibagi menjadi 2 (dua), yaitu : Materi Orientasi Umum yang dipersiapkan
oleh Bagian SDM. Sedangkan Materi Orientasi Khusus dipersiapkan oleh Kepala Bagian/Ruang unit
terkait.

Program orientasi di Rumah Sakit Umum Bunda Margonda terbagi menjadi 2 (dua) yaitu :

A. ORIENTASI UMUM
Program orientasi umum adalah proses pengenalan secara umum tentang organisasi,
tanggung jawab, hak dan kewajiban untuk seluruh karyawan. Masa orientasi umum
diadakan selama 1 (Hari) hari di pimpim oleh SDM/orang yang di tunjuk oleh Kepala
Rumah Sakit.
B. ORIENTASI KHUSUS
Program orientasi khusus adalah proses pengenalan secara khusus tentang
struktur organisasi, uraian jabatan, tanggung jawab, hak dan kewajiban, standar prosedur
per unit kerja untuk seluruh calon karyawan berdasarkan profesi.
Kegiatan orientasi Keperawatan

1. Latar belakang

Keperawatan ikut bertanggung jawab mewujudkan visi dan misi RS dalam upaya
meningkatkan kapasitas fisik dan kemampuan fungsional pasien sesuai dengan potensi yang
masih dimiliki. Untuk itu perlu mempersiapkan tenaga keperawatan yang akan bekerja di

22
RSU Bunda Margonda yaitu dengan melakukan serangkaian kegiatan orientasi agar setiap
tenaga keperawatan dapat bekerja sesuai dengan harapan dan mampu memberikan
pelayanan yang holistik.

2. Pengertian

Masa oreintasi adalah masa persiapan bagi tenaga bidan baru yang akan memulai bekerja
sehingga perlu adanya pengenalan dan pemahaman terhadap seluruh kegiatan, visi misi
falsafah dan tujuan serta SPO yang ada di kamar bersalin. Untuk itu perlu adanya ketetapan
waktu yang jelas sehingga calon tenaga baru dapat segera bekerja sesuai dengan standar
yang berlaku secara efektif dan efisien.

3. Tujuan

3.1 Tujuan umum :

 Agar dapat memahami visi dan misi rumah sakit.

3.2 Tujuan khusus :

 Agar dapat melaksanakan pekerjaannya berpedoman pada SPO yang berlaku.

 Agar dalam melaksanakan pekerjaannya berpegang pada kode etik profesi di


bagian kamar bersalin.

4. Waktu orientasi

Masa orientasi bagi tenaga gizi baru berlangsung selama 6 bulan sesuai dengan ketentuan
RSU Bunda Margonda.

5. Materi kegiatan

5.1 Tingkat Rumah Sakit, meliputi :

 Materi umum

 Adminidstrasi personalia

 Kebijakan-kebijakan RS

 Visi, misi, Falsafah, Tujuan, dan motto (Diberikan oleh Tim RS yang telah
ditunjuk oleh Kepala RS).

5.2 Tingkat Bagian Kamar Bersalin, meliputi :

 Struktur organisasi

23
 Kode etik profesi

 Standar Prosedur Operasional

 Assesment pasien

 Kebijakan di unit kerja

 Uraian tugas

Diberikan oleh Kabag Keperawatan,Penanggung Jawab Kamar Bersalin.

5.3 Tingkat Ruangan Perawatan, meliputi :

 Orientasi ruang perawatan Diberikan oleh Staf Kamar Bersalin.

6. Tempat dan waktu

Orientasi dilakukan di beberapa tempat dengan pembagian waktu sebagai berikut :

 Divisi SDM : 1 hari

 Standart Prosedur Operasional : 4 minggu

 Praktek langsung : 4 minggu

7. Tugas dan tanggung jawab

Pelaksana bidan yang melakukan orientasi dinyatakan lulus atau selesai mengikuti orientasi
bila telah menyelesaikan tugas sebagai berikut :

 Menjalankan masa orientasi sesuai jadwal.

 Mengikuti evaluasi praktek langsung lapangan.

 Membuat laporan orientasi.

 Memperoleh hasil penilaian sesuai standar minimal.

8. Evaluasi

 Evaluasi kegiatan harian oleh PJ Kamar Bersalin.

 Evaluasi praktek .

24
JADWAL ORIENTASI

DI BAGIAN KAMAR BERSALIN

NO MATERI ORIENTASI BLN I BLN II BLN III KETERANGAN

Ceramah dan diskusi oleh


1. Struktur Organisasi mg I Kepala bagian Keperawatan

Ceramah dan diskusi oleh


2. Kode etik profesi mg I Kapala bagian Keperawatan

Kebijakan dan Ceramah dan diskusi oleh


3. mg I Kepala bagian Keperawatan
peraturan-peraturan

4. Uraian Tugas mg II PJ Kamar Bersalin

Ceramah dan diskusi oleh

5. SOP mg I-II Kepala bagian /PJ kamar


Bersalin

mg III- mgg I- PJ Kamar Bersalin


6. Asuhan Kebidanan
IV II

mg III- mgg I- PJ Kamar Bersalin


7. Sistem Koordinasi
IV II

mg III- Ceramah dan diskusi oleh


7. Evaluasi Kepala bagian/ PJ Km.Bersalin
IV

BAB X

PERTEMUAN/RAPAT

25
A. PENGERTIAN

Rapat merupakan suatu pertemuan untuk membahas hal-hal yang memiliki kepentingan
dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan suatu masalah tertentu.
Dimana dalam rapat tersebut terdiri dari ketua rapat, notulis, dan anggota rapat.

B. TUJUAN

1. UMUM

Dapat membantu terselenggaranya manajemen di setiap bagian khususnya tentang


pelayanan bidan di kamar bersalin

2. KHUSUS

 Dapat menggali permasalahan atau kendala yang terkait dengan Pelayanan Kamar
Bersalin RSU Bunda Margonda.

 Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang terkait dengan
Pelayanan Kamar Bersalin di RSU Bunda Margonda.

C. KEGIATAN RAPAT BAGIAN KAMAR BERSALIN

Rapat dilakukan dan diadakan oleh Kamar Bersalin dipimpin oleh PJ Kamar Bersalin dan
diikuti oleh seluruh stafnya.

Rapat berkala yang diadakan ada 2 (dua) macam yaitu :

1. Rapat Rutin

Rapat Rutin diselenggarakan pada :

Waktu : Minggu Ke 2

Jam : 10.00 s.d selesai

Tempat : Ruang Kamar Bersalin

Peserta : Pelaksana Bidan ,Penanggung Jawab KB,kadang kadang dihadiri


Kabid Keperawatan

Materi :

 Evaluasi kinerja Bagian.

26
 Evaluasi SDM Bagian.

 Evaluasi terhadap materi dan pelaksanaan pelayanan Bagian Kamar Bersalin.

 Kendala dan Fasilitas di Kamar Bersalin

 Perencanaan dan upaya peningkatan kinerja SDM di Kamar Bersalin

 Rekomendasi dan usulan untuk peningkatan kinerja pelayanan Bagian Kamar Bersalin

 Kelengkapan rapat : Undangan, daftar hadir, notulen rapat,laporan / rekomendasi /


usulan kepada pimpinan.

2. Rapat Insidentil

Rapat Insidentil diselenggarakan pada :

Waktu : Sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang perlu
dibahas dan diselesaikan segera.

Jam : Sesuai undangan

Tempat : Sesuai undangan

Peserta : KaBag Keperawatan,PJ Kamar Bersalin, Pelaksana.

Materi : Sesuai dengan masalah yang perlu dibahas.

Kelengkapan rapat : Undangan, daftar hadir, notulen rapat, laporan / rekomendasi /


usulan kepada pimpinan.

BAB XI

PELAPORAN

27
A. PENGERTIAN
Pelaporan merupakan sistem atau metode yang dilakukan untuk melaporkan segala
bentuk kegiatan pelayanan rawat inap yang terkait dengan pelaksanaan pelayanan perawatan
rawat inap. Laporan adalah suatu bentuk penyampaian berita, keterangan,
pemberitahuan ataupun pertanggung jawaban baik secara lisan maupun secara tertulis
dari bawahan kepada atasan sesuai dengan hubungan wewenang sesuai dengan struktur
organisasi. Laporan mempunyai peranan yang penting pada suatu organisasi karena dapat
menentukan tingkat keberhasilan dalam organisasi tersebut. Kerjasama ini bisa dilakukan
dan dibina melalui komunikasi baik komunikasi yang berbentuk lisan maupun tulisan (
laporan). Rumah Sakit Umum Bunda Margonda menetapkan pelaporan menjadi sebuah
kegiatan yang harus/wajib dilakukan di setiap bagian/unit rawat inap untuk mengetahui
hasil kerja yang dilakukan setiap hari, bulan atau tahun. Pelaporan ini dilakukan secara
bertingkat dan berkala.
B. JENIS PELAPORAN
Laporan dibuat oleh Penanggung Jawab ruang rawat inap yang dilaporkan setiap bulanya
kepada kepala bidang keperwatan yang terdiri dari :
1. Laporan Bulanan
Laporan bulanan yang berisi tentang laporan kegiatan pelayanan rawat inap
dalam kurun waktu satu bulan, yang penyerahannya setelah akhir bulan.
Laporan bulanan meliputi :
a. Laporan Jumlah pasien setiap bulan di ruang perawatan rawat inap.
b. Laporan peningkatan mutu & keselamatan pasien.
c. Laporan pengembangan SDM melalui diklat atau OJT .
d. Laporan sarana prasarana di unit rawat inap.
2. Laporan Tahunan
Laporan tahunan yang berisi tentang laporan kegiatan pelayanan rawat inap
dalam kurun waktu satu tahun, yang penyerahannya setelah akhir tahun.
a. Laporan jumlah pasien setiap bulan dalam satu tahun pelayanan rawat
inap.
b. Laporan evaluasi mutu pelayanan rawat inap.
c. Laporan pengembangan SDM melalui diklat atau OJT .
d. Laporan sarana prasarana di unit rawat inap.

28

Anda mungkin juga menyukai