Anda di halaman 1dari 57

Pemerintah Kabupaten Malaka

Rumah Sakit Umum Penyangga Perbatasan Betun

6.1 Perancangan Makro


6.1.1 Posisi RSUPP Betun Terhadap Provinsi NTT
Sebagai salah satu dari 10 Rumah Sakit yang ada di Provinsi NTT, RSUPP Betun
memiliki peran yang besar dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada penduduk NTT
agar seluruh penduudk bisa mendapatkan kesejahteraan terutama dalam bidang kesehatan
secara merata. Tidak hanya penduduk NTT namun beberapa penduduk Timor Leste yang
tinggal di daerah perbatasan juga mengandalkan RSUPP Betun sebagai Rumah Sakit
Penyangga Perbatasan untuk mendapatkan pelayanan medis dikarenakan posisinya lebih
mudah dijangkau dari beberapa wilayah di Timor Leste dibanding ke pusat kota di sana.

Gambar 6.1 Posisi RSUPP Betun di perbatasan Provinsi NTT dengan Timor Leste
Sumber: Google Maps

Pengadaan Jasa Konsultansi Study


Kelayakan Laporan AkhirI6-
Rumah Sakit Dan Master Plan 1
Oleh karena itu dalam perancangan Masterplan RSUPP Betun, posisi Rumah Sakit
sebagai Rumah Sakit Penyangga Perbatasan akan tetapa dipertahankan agar Rumah Sakit
dapat menjadi prioritas utama pemerintah dalam pembangunannya sehingga rencana
pembangunan Masterplan dapat berjalan dengan lancar dan Rumah Sakit dapat dengan
cepat menaikkan klasifi kelasnya dari Rumah Sakit Kelas C ke Rumah Sakit Kelas B.

Kenaikan klasifiksi kelas menjadi kelas B ini akan menambah kapasitas pelayanan
RSUPP Betun sehingga dapat senantiasa mendukung Provinsi NTT dalam mewujudkan
kesejahteraan masyarakatnya melalui bidang kesehatan. Sehingga meski dengan pesatnya
perkembangan penduduk di Provinsi NTT, RSUPP Betun tetap dapat memberikan pelayanan
yang banyak dan beragam jenisnya kepada penduduk Provinsi NTT.

Kenaikan kelas ini juga diharapkan dapat membantu menjangkau penduudk NTT
yang belum mampu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan juga
membantu RSUPP Betun dalam bersaing dengan Rumah Sakit lainnya di Provinsi NTT. Yang
tentunya juga dapat membantu meringankan beban rujukan Rumah Sakit lain, karena saat
ini hanya terdapat 1 Rumah Sakit Kelas B di Provinsi NTT, yaitu Rumah Sakit Siloam
Kupang, sehingga jumlah rujukan di sana terlalu banyak jika disbanding dengan kapasitas
pelayanannya. Dengan kenaikan Kelas RSUPP Betun menjadi B, pasien-pasien rujukan
Rumah Sakit Kelas B dapat lebih cepat ditangani dan mengurangi kemungkinan tidak
terlayani karena kurangnya kapasitas pelayanan.

Selain itu untuk mendukung lebih jauh perkembangan ini, RSUPP Betun juga akan
menambahkan fasilitas Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) pada rencana tapaknya
yang dapat langsung berhubungan dengan Rumah Sakit. Pengadaan STIKes ini berguna
untuk menambah jumlah Sumber Daya Manusia yang berkualitas khususnya di bidang
Kesehatan untuk menunjang berjalannya pelayanan kesehatan baik di RSUPP Betun maupun
di fasilitas kesehatan lain di seluruh NTT.

6.1.2 Posisi RSUPP Betun Terhadap Kabupaten Malaka

Dengan naiknya kelas RSUPP Betun ke kelas B, kemampuan bersaing RSUPP Betun
akan meningkat jika dibandingkan dengan Rumah Sakit lain di sekitar Kabupaten Malaka,
yaitu RSUD Kefamenanu yang merupakan Tipe Rumah Sakit Kelas C, di Kecamatan Bikomi
Tengah, Kabupaten Timor Tengah Utara dan Rumah Sakit Paroki Kiupukan, di Kabupaten
Timor Tengah Utara. Dengan begitu Rumah Sakit kelas C dari luar Kabupaten Malaka
tersebut juga dapat merujuk ke RSUPP Betun.
Gambar 6.2 Rumah Sakit di sekitar Kabupaten Malaka
Sumber : Google Maps

Saat ini sebagai satu-satunya Rumah Sakit di Kabupaten Malaka, RSUPP Betun harus
menampung seluruh rujukan dari semua puskesmas di Malaka, karenanya agar tidak
kekurangan kapasitas di masa yang akan datang, Kelas RSUPP Betun dinaikkan ke Kelas B.
Namun hal ini juga berguna untuk mengantisipasi jika akan dibangun Rumah Sakit lain di
Kabupaten Malaka, sehingga RSUPP Betun sudah dapat bersaing dengan Rumah Sakit baru
di masa depan. Dari gambar diatas juga dapat dilihat bahwa radius jangkauan rujukan
sesuai standar nasional dari puskesmas ke rumah sakit di sekitar RSUPP Betun idealnya
hanya mencakup 2 puskesmas. Namun saat ini RSUPP Betun harus mencakup seluruh
puskesmas d Kabupaten Malaka yang berjumlah 20 puskesmas.

Gambar 6.3 Jarak Radius Puskesmas di Kabupaten Malaka terhadap RSUPP Betun
Sumber : Google Maps
Ke 20 puskesmas ini berada dalam radius jangkauan mulai dari 5km hingga 30 km
dari RSUPP Betun. Dengan kenaikan kelas RSUPP Betun, tentunya akan lebih mudah dalam
melayanai rujukan ke-20 puskesmas yang ada mengingat ke 20 puskesmas ini tidak hanya
mencakup banyak jumlah pasien, namun juga jenis penyakit dan umur pasien yang
berbeda-beda. Melalui perancangan Masterplan ini, jumlah Tempat Tidur di RSUPP Betun
akan ditambahkan menjadi total 220 tempat tidur.

Tabel 6.1 Jumlah Tempat Tidur RSUPP Betun


Jenis Rawat Inap Jumlah Tempat Tidur
Rawat Inap Dewasa Kelas 1 20
Kelas 2 40
Kelas 3 32
Rawat Inap Kebidanan Ibu Mengandung 40
Ibu Melahirkan 20
Rawat Inap Anak 28
Rawat Inap Intensive 40
Total 220
Sumber :Tim Perancangan FS dan Masterplan RSUPP Betun

Jumlah tempat tidur 220 tersebut terbagi-bagi ke dalam berbagai jenis Rawat Inap
termasuk Rawat Inap Dewasa 92 tempat tidur, Rawat Inap Kebidanan 60 tempat tidur,
Rawat Inap Anak 28 tempat tidur, dan Rawat Inap Intensive 40 tempat tidur. Jumlah ini
sudah mencapai target jumlah tempat tidur jika dibandingkan dengan persentase penduduk
Malaka yaitu 184 tempat tidur dan sudah sesuai dengan jumlah tempat tidur klasifikasi
Rumah Sakit Kelas B, yaitu 200 tempat tidur. Dengan jumlah ini, RSUPP Betun akan siap
melayani seluruh pasien di Kabupaten Malaka dan juga rujukan dari Rumah Sakit lain di
Kabupaten Malaka.

Namun enaikan Tipe Kelas Rumah Sakit dari Kelas C ke Kelas B berarti tidak hanya
jumlah tempat tidurnya saja yang bertambah, namun jenis dan kualitas pelayanan yang ada
di RSUPP Betun juga akan bertambah. Hal ini tentunya akan berguna untuk membantu
RSUPP Betun dalam memberikan pelayanan bagi penduduk Malaka. Jenis pelayanan di
RSUPP Betun juga akan ditingkatkan melalui perancangan Masterplan kali ini.

Tabel 6.2 Jenis Pelayanan RSUPP Betun


Instalasi Jenis Pelayanan
IGD Triase
Ruang Dekontaminasi
Farmasi IGD
PIE
Ponek Ibu dan Anak
Klinik KDRT
Pelayanan IGD
Poliklinik Rawat Jalan Klinik Penyakit Dalam
Klinik TB DOTS
Klinik Umum
Klinik Ortopedi
Klinik THT
Klinik Gigi
Klinik Bedah
Klinik Gizi
Klinik Psikologi
Klinik Anak
One Day Care
Farmasi & Rehab Medik Farmasi
Hemodialisa
Rehab Medik Dewasa
Rehab Medik Anak
Laboratorium & Radiologi Laboratorium
X-Ray
uSG
CT Scan
Panoramik CBCT
Ruang Rekam Medik
Rawat Inap Rawat Inap Dewasa
Rawat Inap Anak
Rawat Inap Kebidanan
Rawat Inap Intensive
Instalasi Penunjang Medis Laundry
Gizi
CSSD
IPSRS
Ruang Jenazah
Instalasi Penunjang Non-Medis Kantin Karyawan
Kantor
Rumah Dokter
Homestay
Sekolah Ilmu Kesehatan
Lapangan Voli
Parkir
Taman
Sumber :Tim Perancangan FS dan Masterplan RSUPP Betun

Dengan penambahan jenis dan kapasitas pelayanan di RSUPP Betun, maka RSUPP
Betun dapat terus berkembang kearah Kelas A sesudah pembangunan kembali RUmah Sakit
kelas B selesai. Sehingga tidak hanya untuk memfasilitasi seluruh penduduk Malaka, namun
RSUPP dengan perancangan seperti ini diharapkan RSUPP Betun dapat terus berkembang di
masa depan untuk menjadi Rumah Sakit Terbaik di Malaka.
6.1.3 Posisi RSUPP Betun Terhadap Kecamatan Malaka Tengah

RSUPP Betun berada di ujung Kecamatan Malaka Tengah, berbatasan dengan


Kecamatan Kobalima. Lebih tepatnya di Jalan Sukabinawa, Malaka tengah. Jalan
Sukabinawa merupakan jalan percabangan dari Jalan Ahmad Yani yang merupakan Jalan
Arteri yang menyambungkan Kabupaten Timor Tengah Selatan dengan Kabupaten Malaka
dengan melewati Kecamatan Wewulu, Kecamatan Malaka Barat, Kecamatan Malaka Tengah,
Kecamatan Kobalima dan Kecamatan Malaka Timur.

Gambar 6.4 Rencana Struktur Ruang dan Jalur Transportasi Betun


Sumber : Perda Kabupaten Malaka No.1 Tahun 2017 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Malaka
Tahun 2017-2037

Untuk saat ini belum tersedia transportasi umum di kawasan Kecamatan Malaka
Tengah. Oleh karena itu, RSUPP Betun hanya bisa dituju dengan menggunakan kendaraan
pribadi seperi mobil dan motor. Namun mengingat lokasinya yang dekat dengan Jalan
Arteri, hal ini membuat RSUPP Betun menjadi cukup mudah diakses dari kawasan lain baik
di Kecamatan Malaka Tengah maupun di luarnya.

Namun, pada rencana jaringan pergerakan perkotaan Betun, daerah RSUPP Betun
juga masih dilewati oleh sebuah Jalan Arteri yaitu Jalan Ahmad Yani. Pada Rencan ini juga
disebutkan bahwa akan dilakukan pegadaan sistem transportasi umum yang melewati Jalan
Arteri. Jaringan transportasi umum ini dibagi menjadi 2 trayek, yaitu trayek angkutan umum
dalam kabupaten dan lintas kabupaten yang mencakup:
1. Rute Betun-Kupang
2. Rute Betun-Atambua
3. Rute Betun-Soe
4. Rute Betun-Beikama
5. Rute Betun-Raihenek-Motamasin
6. Rute Betun-Eokpuran
Dengan adanya jaringan transportasi umum ini, tentu kedepannya akses ke RSUPP Betun
dari wilayah-wilayah di Kecamatan Malaka Tengah maupun dari kecamatan lain menjadi
lebih mudah.

Dengan berpedoman pada rencana transportasi tersebut, maka bisa dipastikan


bahwa pengunjung RSUPP Betun kebanyakan menggunakan kendaraan bermotor untuk
menuju ke sana. Namun kedepannya juga akan diadakan jaringan transportasi umum yang
baik, oleh karena itu perencanaan masterplan Rumah Sakit sangat memperhatikan
bagaimana pengunjung dan tenaga medis akan masuk ke dalam Rumah Sakit.

Gambar 6.5 Alur Sirkulasi Ruang Luar RSUPP Betun


Sumber :Tim Perancangan FS dan Masterplan RSUPP Betun

Sirkulasi ruang luar Rumah Sakit secara utama membagi sirkulasi pengunjung yang
berkendara dengan yang berjalan kaki. Dengan sirkulasi pengendara mengandalkan parker-
parkir yang tersedia untuk pengunjung dan untuk sekolah keperawatan di bagian depan
Rumah Sakit, sedangkan untuk pegawai menggunakan parkir yang ada di belakang Rumah
Sakit, kecuali dokter yang disediakan parkir khusus di depan Rumah Dokter. Selain itu untuk
pengunjung yang menggunakan kendaraan dapat langsung drop off pasien ke IGD dan
Poliklinik dahulu sebelum parkir.

Berbeda dengan alur pengunjung berkendara, pejalan kaki yang harus melewati
pintu depan dengan security yang kemudian akan mengarahkan pasien ke tujuannya
masing-masing. Pintu depan ini dicapai dengan melewati jalan masuk dan taman depan
Rumah Sakit yang menjadi akses utama pejalan kaki sesudah turun dari angkutan umum di
Jalan Ahmad Yani.
6.2 Konsep Masterplan
6.2.1Konsep Besar Masterplan RSUPP Betun

Konsep RSUPP Betun berawal dari perancangannya secara makro yang dilihat dari
posisi RSUPP Betun terhadap Provinsi NTT, Kabupaten Malaka, hingga bagaimana RSUPP
Betun sendiri ingin memposisikan dirinya. Provinsi NTT adalah provinsi yang kaya akan
keanekaragaman. Tidak hanya keanekaragaman alam, NTT juga kaya akan
keanekaragaman manusianya. Dalam hal ini adalah budayanya. Setiap budaya memiliki
tradisinya masing-masing, namun perbedaan ini tidak menghalangi masyarakat Provinsi NTT
untuk saling membantu demi kesejahteraan bersama. Hal inisesuai dengan visi dan misi
provinsi NTT yang berbunyi :
Visi
“NTT Bangkit Mewujudkan Masyarakat Sejahtera Dalam Bingkai Negara Kesatuan Republik
Indonesia”.
Misi
1. Mewujudkan masyarakat sejahtera, mandiri dan adil
2. Membangun NTT sebagai salah satu gerbang dan pusat pengembangan
pariwisata nasional (Ring of Beauty)
3. Meningkatkan ketersediaan dan kualitas Infrastruktur untuk mempercepat
pembangunan
4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
5. Mewujudkan reformasi birokrasi pemerintahan untuk meningkatkan kualitas
pelayanan public

Visi dan Misi ini berarti bahwa Provinsi NTT aktif bergerak untuk mencapai situasi
yang lebih baik, dalam hal ini untuk mencapai kesejahteraan masyarakat dengan memenuhi
kebutuhan dan pelayanan dasar yang inklusif seperti sandang, pangan, perumahan, air
bersih, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, rasa aman dari perlakuan atau ancaman tindak
kekerasan fisik maupun non-fisik, lingkungan hidup dan sumber daya alam, partisipasi
dalam kehidupan sosial dan politik, akses terhadap informasi, hubungan antar rakyat NTT
yang beragam dan dinamis serta saling menghargai dan gotong royong. Oleh karena itu,
semua rancangan pembangunan yang ada di NTT ke depannya harus bersifat inklusif,
partisipatif, dan bermanfaat bagi seluruh komponen masyarakat NTT.

Begitu juga dengan Malaka yang merupakan bagian daari Provinsi NTT. Setiap
rencana pembangunannya harus selaras dengan visi dan misiProvinsi NTT. Penyusunan visi
dan misi Kabupaten Maaka sendiri juga merupakan hasil dari pertimbangn visi dan misi
Provinsi NTT. Visi dan misi Kabupaten Malaka yaitu :

Visi
“Terwujudnya Kabupaten Malaka yang berbudaya, berkarakter, mandiri, berakhlak, dan
berkeadilan yang sejahtera”
Misi
1. Menyediakan swasembada pangna
2. Memperkokoh adat istiadat, kerukunan kehidupan beragama, seni, budaya, dan
olah raga
3. Melaksanakan kegiatan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan yang
berkualitas.
4. Melaksanakan infrastruktur public yang memadai

Kedua visi dan misi baik dari Provinsi NTT maupun dari Kabupaten Malaka ini sama-
sama memiliki inti utama penyejahteraan masyarakat. Untuk tu kita perlu meperdalam
pemahaman menganai kesejahteraan masyarakat.

Sejahtera merupakan suatu kondisi masyarakat yang terpenuhi kebutuhan dan


pelayanan dasar yang inklusif seperti sandang, pangan, perumahan, air bersih, kesehatan,
pendidikan, pekerjaan, rasa aman dari perlakuan atau ancaman tindak kekerasan fisik
maupun non-fisik, lingkungan hidup dan sumber daya alam, partisipasi dalam kehidupan
sosial dan politik, akses terhadap informasi, hubungan antar rakyat NTT yang beragam dan
dinamis serta saling menghargai dan gotong royong. Situasi sejahtera tidak lain adalah
pengamalan dan pengejewantahan dari sila ke-5 Pancasila yakni Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia dan alinea ke-4 Pembukaan UUD 1945 yaitu Memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia.
Pembangunan yang dilandaskan pada prinsip mengupayakan kemajuan yang merata dan
berkeadilan sosial. Setelah Indonesia merdeka selama 73 tahun, NTT masih merupakan
salah satu Provinsi termiskin di Indonesia. Hampir separuh penduduk pedesaan tidak
mendapat layanan air bersih, pemukiman penduduk tidak memiliki listrik, dan rumah
penduduk masuk kategori tidak layak huni, selain itu layanan kesehatan di NTT juga
merupakan hal yang sulit didapatkan. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) NTT masih jauh
di bawah rata-rata nasional.

Untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat terutama di bidang kesehatan, RSUPP


Betun ikut andil bergerak aktif, yaitu dengan memberikan pelayanan kesehatan bagi
penduduk Kabupaten Malaka. Dalam menjalankan pelayanannya ini, RSUPP Betun juga
memiliki visi dan misi, yaitu :

Visi
“Rumah Sakit Umum Penyangga Perbatasan Betun sebagai Rumah Sakit Dengan Pelayanan
Prima Yang Berkualitas”
Misi
1. Memberikan pelayanan kesehatan perorangan yang bermutu
2. Meningkatkan sarana dan prasarana yang memadai
3. Meningkatkan sistem kewaspadaan diri termasuk penanggulangan bencana
4. Memberikan pembinaan pelayanan kesehatan perorangan yang berkualitas

Untuk meswujudkan visinya sebagai salah satu bentuk aktif dalam berpartisipasi
dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khusunya di bidang kesehatan,
RSUPP Betun perlu melakukan peningkatan kinerja Rumah Sakit yang dapat dicapai dengan
menigkatkan kualitas dan kapasitas pelayanan kesehatan Rumah Sakit.

Pelayanan kesehatan adalah suatu upaya yang diberikan oleh instansi kesehatan
kepada masyarakat yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pencatatan,
pelaporan dan dituangkan dalah suatu system. Menurut Permenkes no.75 tahun 2014
Fasilitas pelayanan kesehatan merupakan suatu tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan baik dari segi promotif, preventif, kuratif
serta rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat.
Menurut Syafrudin (2015), agar pelayanan kesehatan dapat mencapai tujuan yang
diinginkan tersebut, maka syarat pokok pelayanan kesehatan yang baik yaitu :

1. Tersedia dan berkesinambungan


Syarat pokok pertama yaitu harus tersedia di masyarakat (available) dan besifat
berkesinambungan (continuous). Artinya semua jenis pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan oleh masyarakat tidak sulit ditemukan, sehingga pada saat di
butuhkan mereka dengan mudah mendapatkannya
2. Dapat diterima dan wajar
Syarat pokok kedua yaitu dapat diterima dan wajar. Artinya pelayanan kesehatan
tersebut tidak bertentangan dengan keyakinan dan kepercayaan adat istiadat,
kebudayaan, kepercayaan masyarakat, serta bersifat tidak wajar. Hal ini bukan
merupakan pelayanan yang baik
3. Mudah dicapai
Syarat pokok ketiga yaitu yang mudah dicapai (accessible) oleh masyarakat.
Ketercapaian yang dimaksudkan di sini terutama dari sudut lokasi, dengan
demikian untuk dapat mewujudkan pelayanan kesehatan yang baik, maka
pengaturan distribusi sarana kesehatan menjadi sangat penting. Pelayanan
kesehatan yang terlalu terkontaminasi sering di daerah perkotaan saja dan
sementara itu tidak ditemukan di dareah pedesaan, ini bukanlah pelayanan
kesehatan yang baik.
4. Mudah dijangkau
Syarat pokok keempat yaitu yang baik adalah mudah dijangkau (affordable) oleh
masyarakat. Keterjangkauan di sini terutama dari sudut biaya, untuk dapat
mewujudkan keadaan yang seperti ini harus dapat diupayakan biaya pelayanan
kesehatan tersebut sesuai dengan kemampuan ekonomi masyarakat. Pelayanan
kesehatan yang mahal mungkin hanya dinikmati oleh sebagian kecil masyarakat
saja
5. Bermutu
Syarat pokok kelima yaitu bermutu (quality). Mutu yang dimaksudkan di sini
adalah menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan, yang di satu pihak dapat memuaskan para pemakai jasa
pelayanan dan dipihak lain tata cara penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik
serta standar yang telah ditetapkan.

Kelima syarat pokok ini dapat dijadikan pedoman dalam merancang fasilitas
kesehatan yang baik. Namun tidak hanya itu, sebagai satu-satunya Rumah Sakit di
Kabupaten Malaka, RSUPP Betun tidak hanya memiliki tanggung jawab sebagai pusat
pelayanan kesehatan di Kabupaten Malaka. RSUPP Betun juga memiliki tanggung jawab
untuk ikut serta menjalankan misi Kabupaten Malaka untuk memperkokoh adat istiadat.

Salah satu caranya adalah dengan menggunakan elemen arsitektur vernekular NTT
atau mengambil unsur filosofis dari elemen arsitektural tersebut untuk kemudian diterapkan
pada arsitektur RSUPP Betun sendiri. Salah satu arsitektur vernekular khas Provinsi NTT
adalah Rumah Wehali.
Gambar 6.6 Rumah Wehali
Sumber : Yorsi Waci / Piku

Walaupun sulit untuk mengaplikasikan elemen arsitektur Rumah Wehali ke dalam


desain Rumah Sakit karena bentuknya yang tidak ideal untuk dijadikan tipologi Rumah Sakit,
filosofi di balik Rumah Wehali mengandung budaya Kabupaten Malaka yang kuat untuk
diaplikasikan ke dalam konsep bangunan Rumah Sakit. Filosofi ini yang tertanam pada
Rumah Wehali sangat menjunjung tinggi eratnya hubungan antara manusia dengan
tuhannya yang diharapkan akan mendatangkan keseimbangan hidup yang sehat, aman,
tentram, rukun, dan berkecukupan.

Ruangan pada Rumah Wehali (Wawiku) disusun berdasarkan filosofi dan


kepercayaan leluhur Kerajaan Liurai Wehali. Bagi penduduknya, Rumah Wehali merupakan
wujud keselarasan manusia dengan tuhan serta merupakan cerminan fisik dari kehidupan
sosial warga. Aspek ini dapat dilihat dari massa yang tinggi untuk ukuran rumah tinggal. Hal
ini menggambarkan sebuah keyakinan rakyat NTT untuk mendekatkan diri kepada Tuhan
Yang Maha Esa.

Filosofi ini dapat diterapkan pada penyusunan Masterplan RSUPP Betun. Dengan
menerapkannya, sebuah konsep bertemakan “EQUIBLIRIUM”. Konsep ini mengusung
tercapainya keseimbangan hidup antara manusia, alam, dan waktu.
Gambar 6.7 Konsep Equiblirium RSUPP Betun
Sumber : Tim FS dan Masterplan RSUPP Betun

Dengan konsep ini, diharapkan RSUPP Betun tidak hanya dapat menjadi jembatan
bagi keseimbangan antara manusia, alam, dan waktu, namun juga dapat membantu
manusia, alam, dan waktu yang ada di RSUPP Betun untuk mencapai keseimbangannya
masing-masing. Bagi manusia, keseimbangan dapat dilihat dari hidup dan mati, sehat dan
sakit. Dengan konsep ini RSUPP Betun membantu manusia, dalam hal ini pasien untuk
mencapai keseimbangan hidup dari keadaan sakit menjadi sehat dengan cara menghadirkan
berbagai macam pelayanan, baik pelayanan medis maupun non-medis. Selain itu RSUPP
Betun juga membantu untuk membangun keseimbangan antara modern dan budaya
dengan menghadirkan konsep dari Rumah Mbaru Niang ke dalam bangunannya.

Keseimbangan alam akan diraih RSUPP Betun dengan bagaimana desain dan
keberadaan Rumah Sakit merespon tapak tempat berdirinya. Bangunan RSUPP Betun akan
harus tetap menghormati tapaknya yang kaya akan kontur dengan memanfaatkannya dalam
desain. Selain itu bangunan juga merespon isu-isu lain yang sudah dijelaskan pada analisa
tapak dari Provinsi NTT, Kabupaten Malaka, hingga ke tapak Rumah Sakit itu sendiri.

Sedangkan keseimbangan waktu berkaitan dengan bagaimana RSUPP Betun


membantu Kabupaten Malaka yang dulu merupakan kabupaten baru dengan menyediakan
Kantor Bupati di Rumah Sakit, hingga kini menjadi satu-satunya Rumah Sakit milik
pemerintah yang ada di Malaka dan bertugas menampung rujukan dari seluruh puskesmas
di Malaka. Dengan itu diharapkan di masa depan RSUPP Betun dapat terus berperan
menyejahterakan masyarakat Malaka dalam bidang kesehatan dan menjadi Rumah Sakit
terbaik di Kabupaten Malaka.
6.2.2 Perencanaan Masterplan RSUPP Betun
6.2.2.1Kebutuhan Ruang

Selain dengan konsepnya yang menjunjung keseimabangan antara kehiduman


manusia, alam, dan waktu. Perencanaan RSUPP Betun juga didasarkan pada hal-hal lain
seperti jenis pelayanan dan integrasi antar pelayanan tersebut. Integrasi ini dilakukan untuk
menghasilkan alur kegiatan yang efisien di dalam RSUPP Betun. Untuk mencapai hal ini,
maka telah dilakukan pengembangan dan penggabungan fungsi dari bentuk eksisting RSUPP
Betun.

Gambar 6.8 Skema Pengembangan dan Penggabungan Fungsi RSUPP Betun


Sumber : Tim FS dan Masterplan RSUPP Betun

Berdasarkan hasil analisis bangunan RSUPP Betun, terdapat beberapa bangunan


yang dinilai sudah sesuai posisinya jika dilihat dari struktur layout RSUPP Betun sendiri
maupun layout Masterplan yang akan diusung. Bangunan ini adalah bangunan yang
memiliki akses dan sirkulasi yang mudah, sehingga posisi dan struktur lokasinya di Rumah
Sakit dapat dipertahankan sehingga hanya memerlukan penambahan kapasitas dengan
menambah ruang. Namun, sebagian dari bangunan ini kemungkinan akan mendapatkan
penambahan atau perubahan fungsi dari kondisi eksistingnya.

Selain itu juga terdapat bangunan lain yang harus melalui perubahan atau
penggabungan fungsi dengan fungsi lain di sekitarnya untuk mempermudah akses dan
sirkulasi pengunjung dalam melakukan pengobatan. Pengelompokan dan pemindahan fungsi
ini didasarkan pada :
1. Pemisahan zonasi antara pasien rawat inap dan pasien rawat jalan
2. Pengelompokan fungsi yang saling berkaitan ke dalam satu gedung
3. Kemudahan akses pasien dan tenaga medik untuk mencapai fungsi tujuan

Dengan pengembangan dan penggabungan fungsi di atas, maka didapatkan skema


zonasi untuk Masterplan RSUPP Betun. Selain pengelompokan fungsi bangunan, skema ini
juga menggambarkan bagaimana sirkulasi di RSUPP Betun akan terjadi. Dari skema tersebut
maka dapat dikembangkan sebuah rencana masterplan yang menunjukan hasil desain akhir
RSUPP Betun setelah diadakan penyesuaian lokasi bangunan dan sirkulasi.

Gambar 6.9 Rencana Siteplan dan Kebutuhan Ruang RSUPP Betun


Sumber : Tim FS dan Masterplan RSUPP Betun

Dengan penggabungan fungsi, dapat dihasilkan sebuah siteplan yang menunjukan


hubungan antar bangunan di RSUPP Betun yang mengintegrasikan antar pelayanan. Tiap
bangunan ini memiliki pengelompokan fungsi dan kebutuhan ruangannya sendiri untuk
dapat menjalakan pelayananya secara efisien.

Pengelompokan fungsi dan ruangan-ruangan di dalam bangunan per lantai dilakukan


berdasarkan alur kegiatan yang terjadi dalam Rumah Sakit, dengan begitu tiap pasien tidak
perlu menempuh jarak yang jauh dalam melakukan sekali perawatan. Selain itu
pengelompokan ini juga memisahkan zonasi-zonasi di dalam rumah sakit berdasarkan
tingkat risiko penularan, tingkat privasi, dan jenis pelayanan yang disediakan. Semua ini
dilakukan untuk meghasilkan keseluruhan Rumah Sakit yang terintegrasi dan efisien dalam
melakukan pelayanan.
Tabel 6.3 Kebutuhan Peralatan Rumah Sakit Kelas B
UNIT PELAYANAN NO NAMA ALAT JUMLAH
POLIKLINIK
1. Klinik Umum 1 Examination table 4 unit
2 Halogen Examination lamp 4 unit
3 Stetoscope 4 unit
4 Sphygmomanometer 4 unit
5 Tongue Spatula 4 unit
6 Reflex hammer 4 unit
7 Basic Diagnostic Set 4 unit
8 Weight and Height Scale 4 unit
2. Klinik Gigi dan 1 Dental unit 4 unit
Mulut
2 Dental X-Ray 2 unit
3 Light Curing Apparatus 4 unit
4 Full Tester 2 unit
5 Oral Hygiene 2 unit
6 Diagnostic set 3 set
7 Cavity preparation set 3 set
8 Amalgam set 3 set
9 Endodonsy set 3 set
10 Indy Indirect set 3 set
11 Preparasi mahkota set 3 set
12 Exodonsia set 3 set
13 Cetakan set 3 set
14 Inersia Gigi tiruan set 3 set
15 Orthodonsi Piranti cekat 3 set
16 Aktivasi set 3 set
17 Bedah mulut instrumen set 3 set
18 Peralatan laboratorium Teknik dasar 3 set
19 Sterilisator listrik 3 set
20 Autoclave 3 set
21 Electrolit segar 3 set
22 Panoramic foto 3 set
23 Cito jack 3 set
24 Operating stool 3 set
25 Scaler set 3 set
26 Cotton Roll Holder 3 set
27 Glass ionometer 3 set
28 Composite resin 3 set
29 Anasthesi local set 3 set
30 Set bedah mulut sinar 3 set
31 Set orthodensi piranti lepas 3 set
32 Set aktivar 3 set
33 Set penyemenan 3 set
34 Set cetak GTS/GTP & Mahkota 3 set
35 Set insersi GTS/GTP 3 set

3. Klinik Bedah 1 Examination table 4 unit


2 Mobile Operating lamp 4 unit
3 Ceilling operating table 4 unit
4 Anesthesi machine 4 unit
5 Surgical suction pump 4 unit
6 Infusion pump 4 unit
7 Infusion stand 4 unit
8 Minor surgery Instrument set 4 unit
9 Hecting set 4 unit
10 Diagnostil set 4 unit
11 Sypgmomanometer 4 unit
12 Stetoscope 4 unit
13 Reflex hammer 4 unit
14 Circumsisi set 4 unit
15 Intubtion set 4 unit
16 Film Viewer 2 slides 4 unit
17 UV room sterilyzer 4 unit
18 Autoclave portable 4 unit
19 Emergency lamp 4 unit
20 Instrument cabinet 4 unit
21 Instrument trolley 4 unit
22 Dressing trolley 4 unit
23 Wash basin set 4 unit
24 Plaster case tremoval set 4 unit
25 Stainlesstell Ware set 4 unit
26 Flash light 4 unit
27 Cotton bowl 4 unit

4. Klinik Penyakit 1 ECG 5 unit


Dalam
2 Nebulyzer 5 unit
3 Sypgmomanometer 5 unit
4 Film Viewer 5 unit
5 Oxygen set + Flowmeter 5 unit
6 Infusion set 5 set
7 Lever biopsi set 5 set
8 Suction pump 5 unit
9 Clinitest 5 set
10 Infusion stand 5 unit
11 Resuscitation set 5 set
12 Fine needle set 5 unit
13 Examination table 5 unit
14 Stetoscope 5 unit
15 Instrument trolley 5 unit
16 Intubation set 5 set
17 Termometer 5 unit
18 Examination lamp 5 unit
19 Stainlesstell Ware set 5 set
20 Autospirometer 5 set
21 Diagnostic set 5 set
22 Instrument cabinet 5 unit
23 Hospital Bed 10 Unit

5. Klinik Perawatan 1 Gynecologycal Examination lamp 4 unit


Kebidanan dan
Kandungan
2 Examintaion lamp 4 unit
3 Cardiotocography 4 unit
4 Baby Weighing scale 4 unit
5 Baby doppler pocket 4 unit
6 USG Transvaginal 4 unit
7 Film Viewer 4 unit
8 Colposcope 4 unit
9 Sypgmomanometer 4 unit
10 Stetoscope 4 unit
11 Dilatation and curavage diagnostic set 4 unit
12 Suction pump 4 unit
13 Infusion pump 4 unit
14 Infusion stand 4 unit
15 Vaginal specullum 4 unit
16 Sonde 4 unit
17 Delivery bed 2 bh
18 Weighing and height scale 2 bh

6. Klinik Anak 1 Pediatric stetoscope 5 unit


2 Examination lamp 5 unit
3 Sypgmomanometer 5 unit
4 Oxygent concentrat 5 unit
5 Termometer rectal 5 unit
6 Termometer axial 5 unit
7 Flash light 5 unit
8 Film viewer 5 unit
9 Pediatric bed 5 unit
10 Antidecubitus matras 5 unit
11 Diagnostic cart 5 unit
12 Infusion stand 5 unit
13 ECG 5 unit
14 Suction pump 5 unit
15 Reflex hammer 5 unit
16 Spatel tounge 5 unit
17 Lumbal needle function 5 unit
18 Emergency card 5 unit
19 Water seal drainage 5 unit
20 Patient Trolley 5 unit
21 Transfusion set 5 unit
22 Micro Hematokrit set 5 unit
23 Vena sunction set 5 unit
24 Hospital Bed for pediatric 10 unit
25 Infusion pump 5 unit
26 Instrument trolley 5 unit
27 Instrument set 5 unit
28 Kursi Roda 5 unit
29 Nebulizer 5 unit
30 Instrument trolley 5 unit
31 Korentang 5 unit
32 Dressing Trolley 5 unit
33 Instrument cabinet 5 unit
34 Double Bowl Sink 5 unit
35 Double Bowl stand 5 unit

7. Klinik Kulit dan 1 Examination table 2 unit


Kelamin
2 Examination lamp 2 unit
3 Elektro cauterisasi 2 unit
4 Microsurgery with dermatome 2 unit
5 Skin graft instrument set 2 set
6 Comedo extraktor instrument set 2 set
7 Dioda laser surgical 2 unit
8 Sypgmomanometer 2 unit
9 Stetoscope 2 unit
10 Comedo extraktor instrument set 2 unit
11 Wash basin set 2 unit
12 Cotton bowl 2 unit
13 Stainlesstell Ware set 2 unit
14 Instrument trolley 2 unit
15 Dressing trolley 2 unit
16 Film viewer 2 unit
17 Mayo stand 2 unit
18 Instrument cabinet 2 unit
19 Emergency lamp 2 unit

8. Klinik THT 1 Ent Diagnostik unit 2 unit


2 Instrument set 2 set
3 Head lamp 2 unit
4 Suction pump 2 unit
5 Laryngoscope + Sumber cahaya (Cold Light) 2 unit
6 Audio meter 2 unit
7 Otoscope 2 unit
8 Corong telinga 2 unit
9 Serumen spoon 2 unit
10 Aplikator kapas 2 unit
11 Spekulum hidung 2 unit
12 Pinset bayonet hidung 2 unit
13 Pinset telinga 2 unit
14 Forsep telinga 2 unit
15 Penekan lidah 2 unit
16 Cermin Rinoskopi posterior 2 unit
17 Cermin laring 2 unit
18 Garpu tala 2 unit
19 Pompa hisap 2 unit
20 Set bedah minor THT 2 unit
21 Set adenotonsilektomi Sluder & Diseksi 2 unit
22 Set polipektomi 2 unit
23 Set trakeostromi 2 unit
24 Set irigasi sinus 2 unit
25 Set irigasi serumen 2 unit
26 Set biopsi nasopharing, tumor hidung 2 unit
27 Set caldwell-luc operasi 2 unit
28 Set rinotomi lateralis 2 unit
29 Set endoscopy 2 unit
30 ABR?BERA (Brain Evoke Respon 2 unit
Audiometer)
31 Oto Accoustic Emission (OAE) 2 unit
32 Tymphanometer 2 unit
33 Lensa Frenzel 2 unit
34 ENG (Electronigtagmografi) 2 unit
35 Posturografi 2 unit
36 Gustatometri 2 unit
37 Stroboscopi 2 unit
38 Telelaringoscopy 2 unit
39 Rinomanometri 2 unit
40 Nasometri – palatometri 2 unit
41 Mikroscope – Bedah Mikro telinga 2 unit
42 Set Audiovisual 2 unit
43 Set Bone Drill 2 unit
44 Set Timpanoplasti 2 unit
45 Set Osikuloplasti 2 unit
46 Set Dekompresi nervus fasialis 2 unit
47 Set Bedah Onkologi THT 2 unit
48 Set Bedah Rinologi + FESS 2 unit
49 Set Bedah Plastik Rekonstruksi Kepala Leher 2 unit
50 Set bedah Hipofisektomi trasanal 2 unit
51 Set Bedah Skull Base Surgery 2 unit

9. Klinik Syaraf 1 Examination Table 2 unit


2 Examination lamp 2 unit
3 EMG 4 Channels with Evoked Potential 2 unit
4 Brainmaping 32 channels 2 unit
5 Ambulatory EEG 2 unit
6 Lumbal punction 2 unit
7 Tuning for Set 2 set
8 Stethoscope 2 unit
9 Sypgmomanometer 2 unit
10 Reflex hammer 2 unit

10. Klinik Jantung 1 Examination Table 3 unit


2 Examination lamp 3 unit
3 ECG 2 unit
4 Stress Test System 3 unit
5 USG Colour 2 unit
6 Stethoscope 5 unit
7 Sypgmomanometer 5 unit
8 Defibrilator dan Monitor 3 unit
9 Instrumen Cabinet 2 unit
10 Alat fungsi Diagnostic dan terapi 2 unit
11 Echo cardiography 3 unit
12 Holte monitor 4 unit
13 Suction pump 5 unit

11. Klinik Paru 1 Examination Table 3 unit


2 Examination lamp 3 unit
3 Stethoscope 5 unit
4 Sypgmomanometer 5 unit
5 Suction Thorax 5 unit
6 Resucitation for adult 4 unit
7 Resucitation for children 4 unit
8 Body scale 3 unit
9 Film viewer 5 unit
10 Nebulyzer 5 unit
11 Amniscope 4 unit
12 Diagnostic set 3 unit
13 Cardiopulmonary Stress Set 3 unit
14 Spirometer 5 unit
15 Alat Biopsi Lengkap 5 unit
16 Alat fungsi Pleura 5 unit
17 Alergen 5 unit
18 Astograph 5 unit
19 Bronchoscopy 5 unit
20 Toraxcoscope 5 unit
21 Weight Scale 4 unit

12. Ortohopedic 1 Examination Table 4 unit


2 Examination lamp 4 unit
3 Stethoscope 5 unit
4 Sypgmomanometer 5 unit
5 Ortopedi set 4 unit
6 Suction Unit 4 unit
7 Instrumen Trolley 3 unit
8 Instrumen Cabinet 2 unit

RAWAT INAP
1. Rawat Umum 1 Hospital Bed 10 unit
2 Suction pump 5 unit
3 Stethoscope 5 unit
4 Sypgmomanometer 5 unit
5 Examination Table 5 unit
6 Examination lamp 3 unit
7 Instrumen trolly 5 unit
8 Infusion Stand 5 unit
9 Sterilisator Table Top 5 unit
10 Kursi Roda 5 unit
11 Branchard 5 unit
12 Infusion pump 5 unit
13 Antidecubitus Matras 5 unit

BEDAH UMUM
2. Kamar Tindakan 1 Alat Bedah minor 5 set
2 Jarum biopsi tulang sumsum 5 set
3 Jarum biopsi tulang hati 5 set
4 Fine needle biopsi 5 set

3. Rawat Penyakit 1 Hospital Bed 10 unit


Dalam
2 Sypgmomanometer 5 unit
3 Termometer 5 unit
4 Stethoscope 5 unit
5 Medicine Trolley 5 unit
6 Instrumen Cabinet 3 unit
7 Infusion Stand 5 unit
8 Infusion pump 5 unit
9 Film viewer 5 unit
10 Oxygen Set + Flow meter 5 unit
11 Resucitation set 5 set
12 Timbangan BB 3 unit
13 EKG 4 unit
14 Reflex hammer 4 unit
15 Diagnostic set 5 set
16 Suction thorax 5 unit
17 Suction pump 5 unit
18 Autoclave table 4 unit
19 Examination Table 5 unit
20 Examination lamp 5 unit
21 Stool Fixed Heigh 4 unit
22 Recusitation for adult 4 unit
23 Recusitation for pediatric 4 unit
24 Bronchoscope 4 unit
25 Nebulyzer 5 unit
26 Endrotracheal 5 unit
27 USG 4 unit
28 Endoscopy with cold light 4 unit
29 Source 4 unit
30 Spirometer 5 unit
31 Couch Examination urology 5 unit

PERAWATAN OBGYN
4. Kamar bersalin 1 Delivery table 5 unit
2 Examination lamp 5 unit
3 Fetal Detector 5 unit
4 Cardiotocograph 5 unit
5 Stethoscope 5 unit
6 Sypgmomanometer 5 unit
7 Infusion Stand 5 unit
8 Infant weighing scale 5 unit
9 Suction pump 5 unit
10 Oxygen Set + Flow meter 5 unit
11 Emergency light 5 unit
12 Recusitation for adult 5 unit
13 Recusitation for infant 5 unit
14 USG 5 unit
15 Sterilisator 5 unit
16 Delivery instrument set 5 set
17 Minor surgery instrument set 5 set
18 Vacum extractor 5 set
19 Infus set 5 set

5. Kamar Tindakan 1 Gynecology table 5 unit


2 Mobile operating lamp 5 unit
3 Examination lamp 5 unit
4 Electro Coagulator 5 unit
5 Oxygen Set + Flow meter 5 unit
6 Infusion Stand 5 unit
7 Infusion pump 5 unit
8 Suction pump 5 unit
9 Cryosurgery 5 unit
10 Recusitation set for adult 5 set
11 CVP Set 5 set
12 Sterilisator 5 unit
13 Curretage instrument set 5 set
14 Micro curretage instrument set 5 set
15 Vacum Currete set +Canule 5 unit
16 Embriotomi set 5 set
17 Minor surgery set 5 set

6. Kamar Operasi 1 Operating table (gynecologi) 5 unit


Kebidanan (VK)
2 Operating lamp 5 unit
3 Anesthesi Machine 5 unit
4 Respirator 5 unit
5 Oxygen Set + Flow meter 5 unit
6 Electrosurgical unit 5 unit
7 Instrumen table 5 unit
8 Tromol stanless 5 unit
9 Infusion Stand 5 unit
10 Instrumen Cabinet 5 unit
11 Scrube up 5 unit
12 UV lamp for room sterilization 5 unit
13 Sterilisator 5 unit
14 Obstetric surgical intrument set 5 set
15 Sectio caesarian set 5 set
16 Laparatomy set 5 set
17 Histerectomy set 5 set
18 Hidrotubasi set 5 set
19 Laparoscopy set 5 set
20 Histeroscopy set 5 set
21 Electro couter 5 set

7. Perawatan bersalin 1 Stethoscope 5 unit


2 Sypgmomanometer mobile 5 unit
3 Infusion pump 5 unit
4 Recusitation set for adult (manual) 5 unit
5 Hospital Bed 10 unit
6 Suction pump 5 unit
7 Termometer 5 unit
8 Examination lamp 5 unit
9 Infusion Stand 5 unit
10 Flash light 5 unit
11 Instrumen table 5 unit
12 Oxygen Set + Flow meter 5 unit
13 Film viewer 5 unit
14 Catheter 5 unit
15 Antidecubitus Matras 5 unit
16 Wash basin 5 unit
17 Nebulyzer 5 unit
18 Vena section set 5 unit
19 Emergency light 5 unit
20 Minor surgery set 5 unit

8. Perinatologi 1 Baby incubator 5 unit


2 Transport incubator 5 unit
3 Infant warmer 5 unit
4 Suction pump 5 unit
5 Baby scale 5 unit
6 Infant stetoscope 5 unit
7 Sypgmomanometer 5 unit
8 Termometer rectal 5 unit
9 Termometer axial 5 unit
10 Flash light 5 unit
11 Photo Therapy 5 unit
12 UV Room Sterilizer 5 unit
13 Baby Coach 5 unit
14 Baby Recusitation set 5 unit
15 Infusion pump 5 unit
16 Infusion Stand 5 unit
17 Incubation set for infant 5 unit
18 Baby Examination Table 5 unit
19 Examination lamp 5 unit

9. Perawatan Bayi 1 Pediatric Stetoscope 5 unit


2 Examination lamp 5 unit
3 Sypgmomanometer pediatric 5 unit
4 Baby weighing/high scale 5 unit
5 Bax bayi/tempat tidur bayi 15 unit
6 Infusion pump 5 unit
7 Instrumen trolley 5 unit
8 Instrumen Set 5 set
9 Nebulyzer 5 unit
10 Oxygen Concentrat 5 unit
11 Infant warmer 5 unit
12 Suction pump 5 unit
13 Infusion Stand 5 unit
14 Film viewer 5 unit
15 Baby Infant Recusitation set 5 unit
16 Korentang 5 unit
17 Dressing Trolley 5 unit
18 Instrumen Cabinet 5 unit
19 Double bowl Sink 5 unit
20 Double bowl Stand 5 unit
21 Foto Theraphy 5 unit
22 Kacamata (gogle) 5 unit

10. Perawatan Anak 1 Pediatric Stetoscope 5 unit


2 Examination lamp 5 unit
3 Sypgmomanometer pediatric 5 unit
4 Termometer rectal 5 unit
5 Termometer axial 5 unit
6 Flash light 5 unit
7 Film viewer 5 unit
8 Pediatric bed 10 unit
9 Baby Infant Recusitation set 5 unit
10 Diagnostic cart 5 unit
11 Infusion Stand 5 unit
12 ECG 5 unit
13 Suction pump 5 unit
14 Reflex hammer 5 unit
15 Spatel tounge 5 unit
16 Lumal needle function 5 unit
17 Emergency cart 5 unit
18 Water seal drainage 5 unit
19 Patient trolley 5 unit
20 Transfusion set 5 unit
21 Micro Hematocrit set 5 unit
22 Vena suction set 5 unit

11. Perawatan THT 1 ENT 3 unit


2 Examination lamp 5 unit
3 Sypgmomanometer 5 unit
4 Termometer rectal 5 unit
5 Termometer axial 5 unit
6 Film viewer 5 unit
7 Pediatric bed 5 unit
8 Diagnostic cart 5 unit
9 Infusion Stand 5 unit
10 Suction pump 5 unit
11 Patient trolley 5 unit
12 Hospital Bed 10 unit
13 Suction pump 2 unit
14 Termometer 2 unit
15 Stethoscope 2 unit
16 Sypgmomanometer 2 unit
17 Infusion Stand 2 unit
18 Orthopedic surgical bed 2 unit
19 Flash light 2 unit
20 Instrumen Table 2 unit
21 Hydrolic surgical bed 4 unit
22 Oxygen Set + Flow meter 4 unit
23 Film viewer 2 unit
24 Infusion pump 2 unit
25 Basic instrument set 2 set
26 Head lamp 5 unit

12. Rawat Syaraf 1 Examination lamp 5 unit


2 Sypgmomanometer 5 unit
3 Film viewer 5 unit
4 Infusion pump 5 unit
5 Basic instrument set 5 unit
6 Examination table 5 unit
7 Hospital Bed 10 unit
8 Brandchard 5 unit
9 Kursi roda 5 unit
10 EEG 3 unit
11 EMG 3 unit
12 Instrumen Cabinet 5 unit
13 Double bowl Sink 5 unit
14 Double bowl Stand 5 unit

13. Perawatan jantung 1 Exercise by cycle unit 2 unit


2 Treadmill unit 3 set
3 Cathlab Angiografi 2 unit
4 Patient Monitor 2 unit
5 Sypgmomanometer 5 unit
6 Stethoscope 5 unit
7 Oxygen Concentrator 5 unit
8 Hospital Bed 10 unit
9 EKG Recorder 5 unit
10 Examination table 5 unit
11 Lemari instrumen 5 unit
12 Lemari Obat 5 unit
13 Defribilator dengan Pacing elektroda 1 unit
14 Defribilator Automatic 2 unit
15 Temporary cardiac Pacemaker Kit 5 unit
16 Swan Ganz Kit 5 unit
17 IABP 5 unit
18 C-Arm 1 unit
19 Echocardiography 5 unit
20 Bed side monitor 5 unit
21 Stetoscop Kardiolog 5 unit
22 Sypgmomanometer Standing 5 unit
23 Infusion Stand 5 set
24 Syringe pump 5 unit
25 Simple Face Mask 10 unit
26 Rebreathing Mask 7 unit
27 Oxymetri -bedside 5 unit
28 Blanket Roll 7 unit

14. Perawatan Paru 1 Hospital Bed 10 unit


2 Stethoscope 5 unit
3 Sypgmomanometer 5 unit
4 Suction pump 5 unit
5 Patient Stracher 5 unit
6 Kursi roda 5 unit
7 Auto Spirometer 5 unit
8 Nebulyzer 5 unit
9 Oxygen Concentrat 5 unit
10 Antidecubitus Matras 5 unit
11 Instrumen Cabinet 5 unit
12 Double bowl Sink 5 unit
13 Double bowl Stand 5 unit
14 Instrumen Trolley 5 unit
15 Film viewer 5 unit

INSTALASI GAWAT DARURAT


1. Triage 1 ECG 3 unit
2 Patient Stracher 6 unit
3 Stethoscope 5 unit
4 Tensimeter 5 unit
5 Oxygen Theraphy 3 unit
6 Basic Diagnostic set 5 unit
7 Tongue Spatula 8 set
8 Sypgmomanometer Mobile Stand 4 set
9 Stainless steel ware 4 set

2. Observation 1 Observation bed 5 unit


2 Bed side monitor 5 unit
3 Suction pump 4 unit
4 Stethoscope 5 unit
5 Sypgmomanometer 5 unit
6 Basic Diagnostic set 2 set
7 laryngoscope 2 set

3. Resucitasi 1 Mobile Examination lamp 5 unit


2 Patient Stracher 5 unit
3 Folding Pole Stracher 4 unit
4 Scoop Stracher 4 unit
5 Bed side monitor 5 unit
6 Portable ventilator 5 unit
7 Defibrilator 4 unit
8 ECG 3/6 Channels 4 unit
9 Ultrasonography 3 unit
10 Suction pump 5 unit
11 Emergency suction pump 4 unit
12 Ultrasonic Nebulizer 5 unit
13 Portable pulse oximeter 4 unit
14 Capnography with pulse oximeter 4 unit
15 Diagnostic set 2 set
16 Endotracheal Intubation Set 2 set
17 Adult Recusitator 4 unit
18 Infant Recusitator 4 unit
19 Medical Emergency Kit, adult 4 unit
20 Medical Emergency Kit, Infant 4 unit
21 Oxygen Theraphy 3 set
22 Spine Splint Set 3 set
23 Pneumatic Splint Set 3 set
24 Neck Collar with bag 3 set
25 Stethoscope 5 unit
26 Sypgmomanometer Mobile Stand 5 unit
27 Laryngoscope, adult 4 unit
28 Laryngoscope, Infant 3 set
29 Film viewer 5 unit
30 Emergency trolley 5 unit

4. Sterilisasi 1 Dual temperature Steam Sterilizer 18 L 4 unit


2 Autoclave 30 l 2 unit

5. Emergency Surgery 1 Mobile Operating Table 4 unit


2 Operating Lamp 4 unit
3 Bed side monitor 4 unit
4 Anasthesi ventilator 4 unit
5 Defibrilator 4 unit
6 Surgical Suction pump 4 unit
7 Drainage Suction pump 4 unit
8 Syringe pump 4 unit
9 Infusion pump 4 unit
10 Basic instrument set 4 set
11 Large suture instrument set 4 set
12 Vena sectio instrument set 4 set
13 Tracheotomy instrument set 4 set
14 Bandage instrument set 4 set
15 Minor Surgery instrument set 4 set
16 Thorascocentesis/paracentesis 4 set
17 Pleural Puncture instrumen set 4 set
18 Partus instrument set 4 set
19 Plaster cast removal 4 set
20 Amputation instrument set 4 set
21 Orthopedic instrument set 4 set
22 Small Fragment instrument set 4 set
23 Liver Puncture instrument set 4 set
24 Dilatation & Curretage instrument set 4 set
25 Embryotomy instrument set 4 set
26 Ascites Trocard 4 set

6. Recovery 1 Recovery bed 4 unit


2 Bed Side Monitor 4 unit
3 Continuous Suction pump 4 unit
4 Infusion pump 4 unit
5 Syringe pump 4 unit
6 Stethoscope 4 unit
7 Sypgmomanometer 4 unit
8 Oxygen Theraphy Set 3 set

INTENSIVE CARE
1. ICU 1 Bed Side Monitor 10 unit
2 ECG 5 unit
3 Stethoscope 5 unit
4 Sypgmomanometer 5 unit
5 Defibrilator 5 unit
6 Examination table 5 unit
7 Bed Patient 5 unit
8 Suction pump 5 unit
9 Nebulyzer 5 unit
10 facemaker 5 unit
11 Ventilator 5 unit
12 Infusion pump 5 unit
13 Infusion Stand 5 unit
14 Syringe pump 5 unit
15 Emergency trolley 5 unit
16 Emergency set 5 unit
17 Instrumen Trolley 5 unit
18 Oxygent Therapy Set 5 unit
19 Examination lamp 5 unit
20 Oxygen Concentrator 5 unit
21 Manometer and Oxygen trolley 5 unit

2. ICCU 1 Bed Side Monitor 10 unit


2 ECG 5 unit
3 Stethoscope 5 unit
4 Sypgmomanometer 5 unit
5 Defibrilator 5 unit
6 Examination table 5 unit
7 Bed Patient 5 unit
8 Suction pump 5 unit
9 Nebulyzer 5 unit
10 facemaker 5 unit
11 Ventilator 5 unit
12 Infusion pump 5 unit
13 Infusion Stand 5 unit
14 Syringe pump 5 unit
15 Emergency trolley 5 unit
16 Emergency set 5 unit
17 Instrumen Trolley 5 unit
18 Oxygent Therapy Set 5 unit
19 Examination lamp 5 unit
20 Oxygen Concentrator 5 unit
21 Manometer and Oxygen trolley 5 unit

3. NICU 1 Bed Side Monitor 10 unit


2 ECG 5 unit
3 Stethoscope 5 unit
4 Sypgmomanometer 5 unit
5 Defibrilator 5 unit
6 Baby Incubator 10 unit
7 Bed patient 5 unit
8 Suction pump 5 unit
9 Nebulyzer 5 unit
10 facemaker 5 unit
11 Ventilator 5 unit
12 Infusion pump 5 unit
13 Infusion Stand 5 unit
14 Syringe pump 5 unit
15 Emergency trolley 5 unit
16 Emergency set 5 unit
17 Instrumen Trolley 5 unit
18 Oxygent Therapy Set 5 unit
19 Examination lamp 5 unit
20 Oxygen Concentrator 5 unit

4. PICU 1 Bed Side Monitor 10 unit


2 ECG 5 unit
3 Stethoscope 5 unit
4 Sypgmomanometer 5 unit
5 Defibrilator 5 unit
6 Examination table 5 unit
7 Bed Patient 5 unit
8 Suction pump 5 unit
9 Nebulyzer 5 unit
10 facemaker 5 unit
11 Ventilator 5 unit
12 Infusion pump 5 unit
13 Infusion Stand 5 unit
14 Syringe pump 5 unit
15 Emergency trolley 5 unit
16 Emergency set 5 unit
17 Instrumen Trolley 5 unit
18 Oxygent Therapy Set 5 unit
19 Examination lamp 5 unit
20 Oxygen Concentrator 5 unit
21 Manometer and Oxygen trolley 5 unit

5. Pelayanan penyakit 1 Exercise by cycle unit 2 unit


jantung
2 Treadmill unit 2 unit
3 Cathab Angiography 2 unit
4 Defibrilator 2 unit
5 Sypgmomanometer 5 unit
6 Stethoscope 5 unit
7 Oxygen Concentrator 5 unit
8 Patient Monitor 5 unit
9 EKG Recorder 5 unit
10 Examination Table 5 unit
11 Lemari Instrumen 2 unit
12 Lemari obat 2 unit

6. Hemodialisa 1 Hemodialisa Unit 5 set


2 Suction pump 2 unit
3 Sterilisator 2 unit
4 Sypgmomanometer 5 set
5 Stethoscope 5 set
6 Water Furi Fication With RO 5 set
7 ETO Sterilizer 5 set
INSTALASI BEDAH CENTRAL
7. Ruang persiapan 1 Bed Side Monitor 5 unit
2 Sypgmomanometer 2 unit
3 Stethoscope 2 unit
4 Suction unit 2 unit
5 Oxygen Saturatie 2 unit
6 Film viewer 2 unit

8. Kamar Bedah 1 Gergaji Tulang 4 set


2 Anasthesi Machine 5 unit
3 Ventilator Anesthesi 5 unit
4 Electro Surgery Unit (ESU) 5 unit
5 Operating Table 5 unit
6 Operating Lamp Ceiling Type 5 unit
7 Examination lamp 5 unit
8 CCTV For Operation 5 unit
9 Autoclave portable 5 unit
10 Operating Microscope 3 unit
11 C-Arm cat Lab 2 unit
12 Mayor Surgery Instrument Set 5 set
13 Minor Surgery Instrument Set 5 set
14 Bandage instrument set 5 set
15 Orthopedie instrument set 5 set
16 Caesarian instrument set 5 set
17 Defibrilator 5 unit
18 Bed Side Monitor 5 unit
19 Infusion pump 5 unit
20 Infusion Stand 5 unit
21 Suction pump 5 unit
22 Desinfector 5 unit
23 UV sterilizator 5 unit
24 Kidney Set 5 set
25 Instrument Set 5 unit
26 Instrumen Trolley 5 unit
27 Diagnostic set 5 unit
28 Patient Stracher 5 unit
29 Mayo table 5 unit

9. Recovery 1 Bed Side Monitor 5 unit


2 Patient Stracher 5 unit
3 Defibrilator 5 unit
4 Emergency trolley 5 unit
5 Diagnostic set 5 unit
6 Infusion pump 5 unit
7 Infusion Stand 5 unit
8 Suction pump 5 unit

PENUNJANG MEDIK
1. Radiologi
a. Diagnostik + R Kmr 1 General X-Ray 500 mA 2 unit
Gelap
2 General X-Ray Purpose 2 unit
3 Mobile Unit X-Ray 3 unit
4 USG Multipurpose 3 unit
5 Angiography Unit 3 unit
6 X-Ray Tomography Unit 2 unit
7 CT Scan 2 unit
8 Mamography Unit 1 unit
9 Film Viewer 2 unit
10 Autatic film processor 5 unit
11 Cassete & Film X-Ray Semua ukuran 40 set
12 Hanger 40 set
13 Patient trolley 5 unit
14 Gloves 10 set
15 Apron 10 bh
16 Film marker 10 set
17 Gamma camera 1 unit

b. Theraphy 1 Alat Radiasi Externa Cobalt 60/Linear 1 unit


Accelerator (LINAC)
2 Simulator 1 unit
3 Treatment Planning System 1 unit
4 Brachytjeraphy dengan aplikasi sederhana 1 unit
5 Mould Room 1 unit
6 Dosimetri 1 unit
7 Alat kalibrasi 1 unit

2. Instalasi Farmasi 1 Analitical Balance 5 unit


2 Microbalance 5 unit
3 Top Loading 5 unit
4 Precision balance 5 unit
5 Water Distilation 5 unit
6 Mortar 5 unit
7 Mixer 5 unit
8 Refrigerator 5 unit

3. Instalasi Gizi 1 Adjustable Slotted Rack 5 unit


2 Floor Platform Scale 150 Kg 5 unit
3 Flat Table Scale Cap 150 Kg 5 unit
4 Reach in Chiller – 4 solid door 5 unit
5 Reach in Freezer – 2 solid doors 5 unit
6 Heavy duty blender-cap 1 gallon 5 unit
7 Single Bowl sing heavy Type W 1500 x 5 unit
D.750 x h 850/1000mm
8 Counter cabinet wisliding doors W.750 x 5 unit
H.850/1000mm
9 Gas/elect. Rice cooker – cap 9 lt/load 5 unit
10 Gas range W/oven – 4 burners + 1 Oven 5 unit
W.1200 x
11 Gas/Kerosine stock pot range 2 r W.1500 x 5 unit
D.500 x H.420mm
12 Gas/Kerosine kwali range 2 burner W.1500 5 unit
x D.750 x H.750mm
13 Food distribution cart Cap. 4 soup pot & 1 5 unit
food pan
14 Food distribution cart Cap. 30 plato 5 unit
15 Food plato stainless stell 5 unit
16 Stock pot cap 50 liters 5 unit
17 Stock pot cap 25 liters 5 unit
18 Elektric Boiling Cp. 250 kg/H 5 unit
19 Meat Grinder Cp. 250 kg/H 5 unit

4. Rehabilitasi Medik 1 Electromyography 5 unit


2 Biotrigger computerize analizer 5 unit
3 Treadmill 5 unit
4 Micromave Diathermi 5 unit
5 Shortwave Diathermi 5 unit
6 Ultrasound 5 unit
7 Stimulator 5 unit
8 Parafin Bath 5 unit
9 Ultraviolet quartz 5 unit
10 Hot Packs &Perculator 5 unit
11 IVP 5 unit
12 Parallel Bars 5 unit
13 TNS 5 unit
14 Ergocycle 5 unit
15 Rehab Timer 5 unit
16 Ankle/Writs 5 unit
17 Tiltcable 5 unit
18 Rolley and Weights 5 unit

5. Laboratorium
a. Hematologi & 1 Mikroccope mono/binoculer 5 unit
Urinologi/Patologi
Klinik
2 Centrifuge 5 unit
3 Centrifuge Haematocrite 5 unit
4 Haemacitometer 5 unit
5 Water bath 5 unit
6 Laboratorium refrigerator 5 unit
7 Glukometer 5 unit
8 Spectrofotometer 5 unit
9 Rotator Shaker 5 unit
10 Hb. Meter 5 unit
11 Washing Instrument 5 unit
12 Dry Strerilizer 5 unit
13 Oven 5 unit
14 Lab. Incubator 5 unit
15 Microplate reade 5 unit
16 Glass ware set 5 unit
17 Pipet Westergen 5 unit
18 Blood Bank 3 unit
19 Refrigerator 3 unit
20 Chemistry Analyzer 3 unit

b. Patologi Anatomi 1 Spectrofotometer 5 unit


2 Centrifuge 5 unit
3 Water bath 5 unit
4 Analitical Balance 5 unit
5 Ph.Meter 5 unit
6 Micro Haematocrite Centrifuge 5 unit
7 Photometer 5 unit
8 Water Destilator 5 unit
9 Precicion balance 5 unit
10 Auto Analyzer Kimia 5 unit
11 Electrolite Analyzer 5 unit
12 Stop watch 5 unit
13 Timer 5 unit
14 Pipet Automatic (micro) 3 set
15 Peralatan Kedokteran bedah 2 set
forensic/kehakiman
16 Microtom/pemotong jaringan 3 unit
17 Tissue Processor 3 unit

6. IPRS 1 Peralatan kerja sipil 5 set


2 Peralatan kerja mekanik dan plumbing 5 set
3 Peralatan kerja listrik dan AC 5 set
4 Peralatan kerja mekanic halus dan optic 5 set
5 Peralatan kerja electromedik dan 5 set
laboratorium
6 Peralatan radiologi 5 set
7 Peralatan kerja non medik 5 set
8 Peralatan pengukur 5 set
9 Peralatan prasarana lingkungan 5 set

7. CSSD & laundry 1 Steam Sterilizer 5 unit


2 Autoclave 5 unit
3 Mesin cuci 5 unit
4 Mesin pengering 5 unit
5 Mesin press 5 unit
6 Setrika manual 5 unit
7 Scale 5 unit
8 Mesin jahit 5 unit
9 Rolley Pakaian Basah dan kering 3 unit
10 Trollety pakaian bersih 3 unit
11 Rak penyimpanan pakaian bersih 5 unit

8. Instalasi Perawatan 1 Coold Storage / Mortuary 5 unit


Jenazah
2 Brangkard 5 unit
3 Ambulance 5 unit
4 Bak pemandian mayat 5 unit
9. Peralatan Instalasi 1 Pompa tekan 2 set
Pengolahan
Limbah cair 2 Pompa hisap 2 set
3 Filter-Filter 2 set

Sumber : Tim FS dan Masterplan RSUPP Betun

Tiap fungsi ruangan di rumah sakit ini, juga membutuhkan peralatan yang berbeda-
beda. Namun, mengingat proses perancangan Masterplan RSUPP Betun ini tidak dilakukan
membangun dari awal, peralatan yang sudah ada di RSUPP Betun masih dapat dipakai
kembali, sehingga hanya perlu dilakukan penambahan sesuai kebutuhan standar peralatan
Rumah Sakit Kelas B. Dalam prosesn perancangan Masterplan ini, paling tidak akan
ditambahkan masing-masing 1 unit peralatan Rumah Sakit yang sesauai dengan standar tipe
Kelas B.

6.2.2.2Rencana Pentahapan Pembangunan RSUPP Betun

Pembangunan RSUPP Betun akan dilakukan berdasarkan Masterplan yang telah


disusun. Namun, seluruh pembangunan tidak akan dilakuakna sekaligus dari awal hingga
akhir. Hasil akhir ini direncanakan akan tercapai dalam rentan waktu 20 tahun yang dibagi
ke dalam 4 tahap pembangunan. Masing-masing tahap pembangunan diharapkan mencapai
targetnya per 5 tahun. Hal ini dilakukan agar Rumah Sakit tetap dapat beroperasi selama
masa pembangunan serta proses dan biaya pembangunan tidak sekaligus terlalu besar
namun dapat dicicil terlebih dahulu.

Tabel 6.4 Tahap Pembangunan RSUPP Betun Selama 20 Tahun


Tahap Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4
Target Infrastruktur Jalan IGD & PIE Ranap Anaka, Homestay
Pembangunan dan Utilitas Kebidanan,
Perinatologi, NICU,
PICU, Command
Center
Parkir 1 OK, ICU, ICCU Laundry, Gizi Kantor Administrasi
Ruang Jenazah,
IPSRS, Kantin
Farmasi, Rehab Rumah Dokter Fasad Ranap
Medik, Imunisasi Dewasa
Laboratorium & Parkir 2 Fasad Pendaftaran
Radologi & Poliklinik
Sekolah Taman dan
Keperawatan Lapangan Voli
Sumber : Tim FS dan Masterplan RSUPP Betun
Gambar 6.10 Tahap Pembangunan RSUPP Betun
Sumber : Tim FS dan Masterplan RSUPP Betun

Proses pembangunan yang dilakukan bertahap dilakukan berdasarkan skala prioritas


yang telah dihasilkan dari proses analisis. Pada tahap pertama, yang akan dilakukan adalah
perbaikan infrastruktur seperti jalan dan parkir, kemudian gedung-gedung penunjang medik
seperti unit farmasi dan laboratorium. Pada tahap kedua dilanjutkan dengan pembangunan
IGD, OK dan Ruang ICU. Selanjutnya pada tahap ketiga adalah pembangunan unit
kebidanan, rumah dokter dan unit laundry serta penunjang non medik lain. Sedangkan pada
tahap keempat gedung baru yang akan dibangun hanya homestay, selebihnya merupakan
perbaikan fasad bangunan eksisting yang tidak dibongkar.

Sebelum melakukan pembangunan, perlu dilakukan pembongkaran pada beberapa


bangunan-bangunan eksisting. Bangunan eksisting ini tidak akan dibongkar semuanya
secara langsung, melainkan bertahap beriringan dengan tahap pembangunan bangunan
baru RSUPP Betun. Sedangkan untuk beberapa bangunan eksisting yang tidak dibongkar
akan dialkukan perubahan fasad di tahap paling akhir agar desain bangunan-bangunan di
RSUPP Betun tetap terlihat sebagai sebuah kesatuan yang saling berkesinambungan
walaupun tidak semua bangunannya merupakan bangunan baru.
Gambar 6.11 Pembongkaran dan Pembangunan Tahap 1 RSUPP Betun
Sumber : Tim FS dan Masterplan RSUPP Betun

Gambar di atas merupakan rencana pembangunan tahap satu yang direncanakan


untuk selesai pada tahun 2025. Bangunan baru yang akan dibangun diberi kode huruf
berwarna merah, sedangkan bangunan eksisting huruf berwarna hitam. Dari gambar di atas
dapat dilihat bahwa bangunan yang akan dibongkar untuk pembangunan gedung baru
merupakan bangunan dengan fungsi yang sama dengan bangunan baru. Namun pada
bangunan baru beberapa fungsi tersebut yang semula terpisah-pisah gedungnya
dikelompokkan dalam satu gedung untuk mempermudah akses pasien yang ingin pergi dari
satu unit ke unit lain, serta mempermudah pemeliharaan bangunan yang tidak harus
dilakukan satu gedung per satu unit namun beberapa unit dapat langsung melakukan
perawatan dalam satu gedung saja.

Pada tahap ini utilitas kawasan rumah sakit serta infrastruktur jalan dan parkir
menjadi bagian paling penting. Utilitas kawasan harus dibangun paling pertama untuk
mempersiapkan proses pembangunan selanjutnya agar utilitas yang tersedia sudah cukup
untuk mendukung fungsi Rumah Sakit yang terus berkembang.

Sedangkan jalanan dan lahan parkir berfungsi untuk mengatur sirkulasi pengunjung
akan menjadi prioritas pertama pembangunan. Jalan yang semula hanya berada di bagan
depan dan sisi kanan Rumah Sakit akan diubah menjadi mengitari area Rumah Sakit dan
bagian depan Rumah Sakit yaitu lahan parkir dan gedung A yang sekarang menjadi gedung
IGD. Sirkulasi yang dipakai adalah sirkulasi satu arah yang mengtari Rumah Sakit, namun
tetap dapat menuju ke IGD dengan cepat tanpa harus mengitari Rumah Sakit terlebih
dahulu.

Kemudian pembangunan tahap satu selanjutnya akan dilanjutkan dengan


pembangunan gedung Unit Farmasi, Rehab Medik dan Imunisasi serta gedung Unit
Radiologi dan Laboratorium. Gedung ini merupakan gedung dengan jenis pelayanan
penunjang medik yang dinilai penting dan mendesak untuk segera dibangun, dikarenakan
oleh bangunan eksistingnya yang sudah dalam keadaan tidak baik sehingga dapat
menghambat jalannya pelayanan jika tidak segera diperbaiki.

Pada tahap 1 ini juga akan dibangun sekolah keperawatan. Penempatan sekolah
keperawatan ini di tahap pertama berfungsi agar fungsi sekolah dapat mendukung
perkambangan RSUPP Betun untuk menambah Sumber Daya Manusianya. Selain itu,
sekolah juga dapat menjadi salah satu sumber penghasilan utama RSUPP Betun yang dapat
membantu RSUPP Betun untuk lebih cepat balik modal pembangunan.

Gambar 6.12 Pembongkaran dan Pembangunan Tahap 2 RSUPP Betun


Sumber : Tim FS dan Masterplan RSUPP Betun

Tahap selanjutnya adalah tahap kedua pembangunan yang direncanakan selesai


pada tahun 2030. Bangunan baru yang akan dibuat adalah bangunan untuk IGD dan PIE
serta bangunan untuk unit OK, ICU dan ICCU. Bangunan yang akan dibongkar sebelum
melaksanakan pembangunan ini adalah bangunan Unit Poliklinik dan pendaftaran serta Unit
Rawat Inap Anak dan Unit Spesialis Penyakit Dalam.

Pada saat pembangunan ini dilaksanakan maka poliklinik dapat dipindahkan dahulu
untuk sementara di gedung baru Unit Farmasi dan Rehab Medik. Sedangkan untuk Unit
Rawat Inap Anak dapat dipindahkan di gedung Rawat Inap Dewasa untuk sementara waktu.

Setelah pembangunan selesai, Unit Poliklinik akan dipindah ke gedung A yang saat
ini merupakan gedung untuk IGD. Sedangkan IGD akan dipindahkan ke gedung baru B yang
saat ini merupakan gedung Poliklinik. Pertukaran posisi ini dilakukan untuk memperdekat
posisi IGD dengan Ruang Operasi dan Ruang Kebidanan yang berada di dalam Rumah Sakit,
sehingga saat terjadi keadaan darurat tidak pasien tidak perlu melewati jarak yang jauh
untuk sampai ke Ruang Operasi.

Dengan memindahkan IGD juga menciptakan zonasi baru yang memisahkan antara
pasien yang perlu penanganan gawat darurat di sebelah Barat Rumah Sakit dan pasien
rawat jalan yang tidak darurat di sebelah Timur Rumah Sakit. Hal ini akan menghasilkan
sirkulasi pengunjung yang lebih rapi dan efektif untuk memisahkan pasien dengan penyakit
menular dan pasien dengan penyakit yang tidak menular.

Gambar 6.13 Pembongkaran dan Pembangunan Tahap 3 RSUPP Betun


Sumber : Tim FS dan Masterplan RSUPP Betun
Tahap ketiga pembangunan direncanakan akan selesai pada tahun 2035. Pada tahap
ini yang menjadi perhatian utama adalah pembangunan Unit Kebidanan dan Rawat Inap
Anak beserta ICU Anak, NICU, dan PICU yang dilengkapi dengan Command Center. Gedung
ini akan meggantikan posisi gedung OK dan Kebidanan pada tapak eksisting. Saat
pembangunan Unit Kebidanan berlangsung, maka untuk sementara unit tersebut akan
ditempatkan di IGD. Sedangkan Rawat Inap dan ICU Anak masih bergabung dengan yang
dewasa sampai pembangunan gedung ini selesai.

Selanjutnya pada tahap ini juga akan dilakukan pembangunan Unit Penunjang Non
Medik seperti Laundry, Dapur Gizi, IPSR, dan Kantin Karyawan. Semua unit ini akan
dijadikan satu bangunan di area service untuk mempermudah pemeliharaan bangunan.
Selain itu juga akan dibangun Rumah Dokter yang sebelumnya terpisah-pisah perrumah
akan digabungkan ke dalam satu gedung. Sedangkan lokasi tempat rumah dokter eksisting
dapat digunakan untuk menjadi lahan parkir untuk mengantisipasi bertambahnya jumlah
pasien.

Gambar 6.14 Pembongkaran dan Pembangunan Tahap 4 RSUPP Betun


Sumber : Tim FS dan Masterplan RSUPP Betun

Tahap terakhir atau tahap keempat akan menyelesaikan seluruh pembangunan


RSUPP Betun pada tahun 2040. Pada tahap ini gedung baru yang akan dibuat hanya gedung
Homestay yang berfungsi untuk menyediakan tempat menginap bagi penunggu pasien yang
di rawat inap di Rumah Sakit maupun bagi pasien yang tinggal jauh dari Ruah Sakit,
sehingga mereka dapat bersitirahat dan tidak selalu berada di ruang yang sama dengan
pasien untuk meminimalisir kemungkinan penularan.

Sedangkan fasilitas lainnya seperti taman dan lapangan voli merupakan hasil
pembongkaran bangunan-bangunan yang sudah tidak dipakai. Hal ini dilakukan agar
bangunan lama yang tidak terpakai tidak perlu menghabiskan biaya dan tenaga untuk
perawatan namun dapat diubah menjadi sebuah nilai lebih yaitu untuk penghijauan dan
tempat berkumpul dengan dijadikan taman. Sementara itu lapangan voli dibuat agar dapat
digunakan untuk petugas RSUPP Betun berolah raga ataupun berupacara di hari-hari
tertentu.

Selain itu, bangunan-bangunan eksisting yang tidak dibongkar juga akan mendaat
perbaikan fasad untuk diserasikan dengan fasad bangunan baru, namun bangunan itu
sendiri tidak akan dibongkar dan menerima perubahn lain yang signifikan. Perubahan fasad
ini dilakukan untuk menjaga agar bangunan-bangunan RSUPP Betun tetap menjadi sebuah
kesatuan yang menyeluruh berdasarkan konsepnya walaupun didalamnya tidak hanya ada
bangunan baru saja, namun juga bangunan lama yang sudah berdiri dari sebelum
pembangunan kembali RSUPP Betun.

6.3 Perancangan Bangunan dan Site


6.3.1Lokasi dan Lingkungan Sekitar

Rumah Sakit Umum Penyangga Perbatasan Betun merupakan Rumah Sakit yang
lokasinya berada di Kecamatan Malaka Tengah Kabupaten Malaka Provinsi Nusa Tenggara
Timur. RSUPP Betun merupakan Rumah Sakit Kelas C dengan kode Rumah Sakit R5306042
yang luas lahan ± 5,00 Ha.

Pada dasarnya, Rumah Sakit ini sudah memiliki loksi yang sangat strategis, karena
dekat dengan pusat Kota Betun yang merupakan ibukota Kabupaten Malaka. RSUPP Betun
hanya berjarak kurang lebih 4 km dari Pusat Kegiatan Lokal di Betun. Selain itu letaknya
juga tepat disisi jalan arteri sehingga mudah untuk ditemukan. Posisi ini ideal untuk Rumah
Sakit karena mudah untuk ditemukan dan fasilitas umum di sekitarnya juga mendukung
keberadaan Rumah Sakit ini.

Selain itu, RSUPP Betun juga terletak di bagian SBWP 1 perkotaan betun yang
berfungsi sebagai daerah Pemerintahan, Perkantoran, Perdagangan dan Jasa, Transportasi,
Pariwisata, Pemukiman, serta Kawasan Lindung/Konservasi. Fungsi ini sesuai dengan
pperngembangan RSUPP Betun yang mengarah pada Rumah Sakit Pariwisata. Oleh Karen
itu pada perancangannya Masteplan RSUPP Betun menyiapkan bangunan Homestay / Hotel
yang disediakan tidak hanya untuk penunggu pasien rawat inap, juga untuk menjadi tempat
mengipat bagi pengunjung wisata medis.

Pengembangan ke arah Rumah Sakit Pariwisata ini tidak hanya menguntungkan bagi
RSUPP Betun saja, namun juga menguntungkan bagi lingkungan sekitarnya, khususnya Kota
Betun. Dengan berdirinya RSUPP Betun sebagai tempat wisata medis, jumlah wisatawan
yang berkunjung ke Kota Batun akan semakin banyak yang tentunya akan berdampak pada
penghasilan Kota Betun yang meningkat. Sehingga Kota Betun akan berkembang dengan
pesat dan lebih cepat yang berbanding lurus dengan bertambahnya fasilitas umum di Kota
Betun untuk menunjang kegiatan penduduk. Dengan begitu, kehidupan penduduk
Kabupaten Malaka khususnya Kota Betun akan semakin sejahtera.

6.3.2Kepemilikan dan Tata Guna Lahan

RSUPP Betun berdiri di atas lahan milik Pemerintah atau lebih tepatnya milik
Pemerintah Kabupaten Belu. Hal ini karena sertifikat kepemilikan lahan tersebut dikeluarkan
pada tahun 2004 di mana Kabupaten Malaka pada saat itu belum berdiri. Kabupaten Malaka
merupakan hasil perluasan Kabupaten Belu yang terbentuk pada tahun 2013. Sehingga
lahan RSUPP Betun masih menjadi bagian dari Kabupaten Belu pada saat pembangunannya
hingga tahun 2013.

Namun lahan ini sekarang masuk ke dalam wilayah administrasi Kabupaten Malaka
dan menjadi Pusat Kota Betun yang merupakan Ibukota Kabupaten Malaka. Sesuai dengan
Rencana Detail Tata Ruang Betun, RSUPP Betun terletak di Desa Kamanasa yang
merupakan area Sub Bagian Wilayah Perkotaan (SBWP) 1 Perkotaan Betun. SBWP 1 meliputi
Desa Kamanasa, Sebagian Desa Wehali dan Sebagian Desa Umakatahan. Daerrah yang
masu ke dalam SBWP 1 merupakan Pusat BWP Betun. Oleh karena itu daerah-daerah ini
memiliki fungsi sebagai wilayah Pemerintahan, Perkantoran, Perdagangan dan Jasa,
Transportasi, Pariwisata, Pemukiman, Kawasan Lindung/Konservasi.

Gambar 6.15 Peta Pembagian SBWP Perkotaan Betun


Sumber : TRDTR Perkotaan Betun
Sesuai dengan fungsi lahan yang diatur dalam RDTR Kota Betun, RSUPP Betun
berfungsi sebagai Sarana Pelayanan Umum Skala Kota yang masuk ke dalam kode zona
SPU-3. Zona ini merupakan bagian dari kawasan budidaya yang dikembangkan untuk
pengembangan sarana kesehatan dengan hierarki dan skala pelayanan yang disesuaikan
dengan jumlah penduduk yang akan dilayani dan dikembangkan secara horizontal dan
vertical.

Dengan begitu, pengembangan RSUPP Betun ke arah Rumah Sakit pariwisata


dengan tipe Kelas B dengan banyak tempat tidur yang disesuaikan dngan jumlah penduduk
Kabupaten Malaka yitu 220 tempat tidur sesuai dengan fungsi dari zona sebagai penyedia
ruang untuk pengembangan kelompok kegiatan kesehatan dan fasilitasnya yang hierarki
dan skala pelayanannya disesuaikan dengan jumlah penduduk yang terlayani dalam satu
wilayah administrasi. Sedangkan lokasinya yang berada di pusat kota sesuai dengan kriteria
pelayanan rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, memiliki
peranyang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat
sekaligus untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk.

Walaupun RDTR Kota Betun sudah mulai dirancang, namun perkotaan Betun belum
memiliki peta zonasi yang menjelaskan fungsi lahan dan ketentuan amplop ruang setiap
wilayah. Oleh karena itu sebelum melakukan perencanaan Master Plan RSUPP Betun, perlu
dilakukan pekiraan perhitungan amplop ruang. Dengan membandingkan kondisi wilayah
tapak RSUPP Betun dengan wilayah lain berkondisi serupa, dapat diasumsikan bahwa
perhitungan intensitas banguan di tapak RSUPP Betun sebesar :
1. KDB : 60%
2. KLB : 3
3. KDH : 20%
4. KTB : 40%
5. Tinggi maksimal bangunan : 4 lantai

Berdasarkan amplop ruang tersebut, dapat dihitung bahwa amplop ruang untuk
Master Plan RSUPP Betun sebesar :
1. Luas lantai dasar maksimal : 60% x 5ha = 3ha (30.000m2)
2. Luas lantai bangunan maksimal : 3 x 5ha = 15ha (150.000m2)
3. Luas lantai basement maksimal : 40% x 5ha = 2ha (20.000m2)
4. Luas minimal penghijauan : 20% x 5ha = 1ha (10.000m2)

Tabel 6.5 Peggunaan Lahan dan Perhitungan Amplop Ruang RSUPP Betun
Rencana Ruang Ukuran (m) Luas Lantai (m2) Jumlah Luas Total (m2)
Panjang Lebar Fungsi Sirkulasi Total Lantai

IGD & PIE 42 25 840 210 1050 3 lantai 3150


Farmasi, Imunisasi & 40 25 800 200 1000 3 lantai 3000
Rehab Medik

Laboratorium & 30 25 600 150 750 3 lantai 2250


Radiologi
OK, ICU, ICCU 30 25 600 150 750 3 lantai 2250
Rencana Ruang Ukuran (m) Luas Lantai (m2) Jumlah Luas Total (m2)
Panjang Lebar Fungsi Sirkulasi Total Lantai
Kebidanan & 30 25 600 150 750 3 lantai 2250
Perinatologi, Ranap
Anak, NICU, PICU
Laundry & Gizi 47,5 17 646 161,5 807,5 3 lantai 2422.5
Rumah Dokter 48 24 604,8 151,2 756 3 lantai 2268
Kantor Administrasi & 48 24 604,8 151,2 756 3 lantai 2268
Homestay
Koridor             105,4
Sekolah Keperawatan 31.5 12 302.4 75.6 378 3 lantai 1134
Jalanan 1113 6-8 m   10580
Parkir   276,4
Taman   1242
RTH   30798,7
Total Lahan   50000
Sumber : Tim FS dan Masterplan RSUPP Betun

Berdasarkan table di atas dapat dilihat bahwa perancangan Masterplan RSUPP Betun
sudah sesuai dengan intensitas bangunan yang biasanya digunakan pada daerah
berkembang untuk zonasi Sarana Pelayanan Umum Rumah Sakit tingkat Kota. Luas lantai
dasar rancangan RSUPP Betun yang terdiri dari lantai bangunan baru, bangunan eksisting,
dan koridor penghubung tiap bangunan. Luas lantai dasar rancangan RSUPP Betun yaitu
seluas 7.102,9 m2. Sedangkan Luas total lantai RSUPP Betun adalah sejumlah 21.097,9 m2
dan jumlah total ruang tebuka hijau mencapai 32.040,7 m2. Kemudian sisanya digunakan
untuk infrastruktur seperti jalan dan parkir.

6.3.3Aspek Sosial Budaya

Sebagai salah satu Rumah Sakit yang berada di dekat daerah perbatasan Indonesia
dan Timor Leste, RSUPP Betun diharapkan dapat menjadi gerbang untuk memperkenalkan
budaya NTT ke luar negeri. Untuk itu diperlukan adanya penggunaan elemen-elemen
bagunan tradisional khas NTT pada bangunan RSUPP Betun.

RSUPP Betun sendiri terletak di Provinsi NTT yang kaya akan budaya, seperti tarian,
upacara, pakaian, dan makanan khas. Begitu juga dengan gaya arsitekturnya. Provinsi NTT
memiliki bangunan rumah adat yang memiliki kekhususan dalam desainnya salah satunya
merupakan rumah adat Kerajaan Liurai Whali dari Kabupaten Malaka, yaitu Rumah Wehali.
Gambar 6.16 Peta Pembagian SBWP Perkotaan Betun
Sumber : voxntt

Rumah Wehali pada dasarnya hampir sama dengan semua rumah adat di Provinsi
NTT yang memiliki massa yang tinggi untuk ukuran rumah tinggal. Hal ini menggambarkan
sebuah keyakinan rakyat NTT untuk mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Ruangan pada Rumah Wehali (Wawiku) disusun berdasarkan filosofi dan kepercayaan
leluhur Kerajaan Liurai Wehali. Filosofi Wawiku Wehali adalah Pemeliharaan hubungan baik
antara Manusia dengan wujud tertinggi yang di percaya adalah Tuhan, Sehingga dapat
hidup sehat, aman, tentram, rukun dan hidup berkecukupan.
Gambar 6.17 Sawah Lingko Manggarai
Sumber : Labuan Bajo Tour

Selain Rumah Wehali, pada Masterplan RSUPP Betun juga mengambil filosofi dari
konsep Lingko Manggarai. Lingko adalah sistem terintegrasi seperti jejaring yang digunakan
untuk distribusi air di sawah. Karena itu istilahnya Lingko, sawah yang terintegrasi. Konsep
ini di gunakan dalam Master Plan RSUPP Betun untuk diterapkan pada Kosep Sirkulasi &
Distribusi Air RSUPP Betun yang bersifat terintegrasi dengan seluruh Zoning RSUPP Betun.

6.3.1 Perancangan Arsitektur


6.3.1.1 Lingkungan Alam, Lingkungan Bangun, dan Zonasi

Merancang Masterplan berarti tidak hanya merancang lingkung bangun RSUPP Betun
saja, namun juga lingkung alam RSUPP Betun serta hubungan antara keduanya. Lingkungan
Alam yang dirancang dalam Masterplan RSUPP Betun mencakup Ruang Terbuka Hijau,
Taman Rumah Sakit dan pemanfaatan kontur tapak RSUPP Betun. Sedangkan lingkungan
bangun di RSUPP Betun mencakup Bangunan Rumah Sakit, Koridor, Infrasutruktur Jalan,
dan Parkiran.
Gambar 6.18 Lingkung Alam dan Lingkung Bangun RSUPP Betun
Sumber : Tim FS dan Masterplan RSUPP Betun

Perancangan lingkungan alam dan lingkungan bangun di RSUPP Betun dirancang


sedemikian rupa untuk saling terkait dan membentuk suatu kesatuan yang saling
terintegrasi antar ruangnya. Jalan dan koridor menjadi sirkulasi utama Rumah Sakit yang
membantu pengguna Rumah Sakit untuk mengakses berbagai tempat di RSUPP Betun.
Sedangkan pengadaan taman sebagai lingkungan alam menjadi salah satu nilai tambahan
bagi RSUPP Betun untuk mendapatkan pencahayaan dan pengudaraan alami yang lebih baik
serta sebagai tempat berkumpul dan menunggu para pengunjung Rumah Sakit. Sedangkan
ruang terbuka hijau lain yang mengelilingi Rumah Sakit ditanami pepohonan yang berfungsi
sebagai buffer untuk menyaring debu dari luar Rumah Sakit yang tertiup oleh angin.

Selain lingkung alam, lingkung bangun RSUPP Betun juga dirancang sedemikian rupa
dan dikelompokkan berdasarkan zonasi-zonasinya agar pelayanan di Rumah Sakit menjadi
lebih efisien. Pengelompokan zonasi ini terbagi ke dalam 3 jenis yaitu zonasi berdasarkan
tingkat risiko penularan, zonasi berdasarkan tingkat privasi, dan zonasi berdasarkan jenis
pelayanan Rumah Sakit.
Gambar 6.19 Zonasi Berdsarkan Tingkat Risiko Penularan
Sumber : Tim FS dan Masterplan RSUPP Betun

Untuk memperkecil kemungkinan penularan penyakit di RSUPP Betun maka


perancangan Masterplan dibagi kedalam 4 zonasi yang memberdakan tingkat risiko
penularan penyakit. Keempat tingkat ini adalah tingkat risiko penularan rendah, tingkat
risiko penularan ssedang, tingkat risiko penularan tinggi, dan tingkat risiko penularan sangat
tinggi. Penempatan bangunan berdasarkan zonasi ini dibuat dengan memperkecil kontak
antartingkat risiko penularan ini.

Bangunan-bangunan yang dibagi ke dalam zonasi tingkat risiko penularan penyakit


ini adalah :

1. Risiko Penularan Rendah : Taman, Sekolah Keperawatan, Rumah Dokter,


Homestary, Kantor, Lapangan Voli, Ruang Gas Medik, Rumah Panel, dan Sumber
Air Bersih.
2. Risiko Penularan Sedang : Poliklinik, Farmasi, dan Rehab Medik
3. Risiko Penularan Tinggi : IGD, Kebidanan dan Perinatologi, Rawat Inap,
Laboratorium, Radiologi, Incinerator, dan IPAL.
4. Risiko Penularan Sangat Tinggi : Ruang Operasi, dan Ruang Perawatan Intensive
Gambar 6.20 Zonasi Berdsarkan Tingkat Privasi
Sumber : Tim FS dan Masterplan RSUPP Betun

Rumah Sakit juga dibagi ke dalam zonasi berdasarkan tingkat privasinya untuk
menjaga keamanan dan tingkat intervensi publik di Rumah Sakit. Zonasi berdasarkan tingkat
privasinya dibagi ke dalam 3 tingkatan yaitu, Zonasi Privat, Zonasi Publik, dan Zonasi Semi-
Publik.

Bangunan-bangunan yang dibagi ke dalam zonasi berdasarkan tingkat privasinya


adalah :

1. Zonsi Privat : Gedung Penunjang Medis, Gedung OK dan Intensive Care, Gedung
Kebidanan dan Perinatologi, Rumah Dokter, Homestay, Rumah Panel, Incinerator,
Disposal Sampah, IPAL dan Sumber Air Bersih.
2. Zona Publik : Taman Depan, Poliklinik, Faramasi dan Rehab Medik, IGD,
Laboratorium, dan Radiologi.
3. Zona Semi-Publik : Sekolah Keperawatan, Kantor, Lapangan Voli, Taman Belakang,
Rawat Inap, dan Gas Medik.
Gambar 6.20 Zonasi Berdsarkan Jenis Pelayanan
Sumber : Tim FS dan Masterplan RSUPP Betun

Berdasarkan jenis pelayanannya, Rumah Sakit dibagi ke dalam 3 zonasi yaitu Zona
Pelayanan Medik dan Perawatan, Zona Penunjang dan Operasional, dan Zona Penunjang
Umum dan Administrasi. Zonasi ini dirancang untuk memisahkan sirkulasi antara pasien dan
petugas Rumah Sakit agar kegiatan Medis dan Penunjang baik Medis maupun Non-Medis
Rumah Sakit tidak saling mengganggu satu sama lain.

Bangunan-bangunan yang dibagi ke dalam zonasi jenis pelayanannya adalah :

1. Zona Pelayanan Medik dan Perawatan : Poliklinik, IGD, OK, Intensive Care,
Rawat Inap, Kebidanan, dan Perinatologi.
2. Zona Penunjang dan Operasional : Farmasi, Rehab Medik, Laboratorium, Radiologi,
Rumah Dokter, Homestay, Gedung Penunjang Medik, Gas Medik, Incinerator, Rumah
Panel, dan Sumber Air Bersih.
3. Zona Penunjang Umum dan Administrasi : Sekolah Keperawatan, Kantor, dan
Lapangan Voli.

6.3.1.2 Alur dan Hubungan Antar Kegiatan

Meski dalam perancangan Masterplan RSUPP Betun tidak menghasilkan rancangan


ruang dalam setiap bangunan Rumah Sakit, namun Masterplan tetap merancang alur dan
hubungan antar kegiatan yang terjadi di RSUPP Betun. Alur dan hubungan antar kegiatan ini
bersifat mengikat dan berfungsi sebagai pedoman untuk perancangan ruang dalam tiap
bangunan Rumah Sakit nantinya.
Walaupun alur dan hubungan antarkegiatan ini mengikat, namun hanya sebatas
pada huungan antar kegiatan dan alur terjadinya kegiatan tersebut, sehingga perancang
ruang dalam nantinya tetap memiliki kebebasannya sendiri dalam merancang bentuk
maupun konfigurasi ruang dalam tiap bangunan Rumah Sakit. Selain itu yang bersifat
mengikat di sini adalah hubungan antar bangunan dan akses keluar masuk bangunan yang
sudah tergambar pada siteplan.

Gambar 6.21 Alur Kegiatan IGD dan PIE


Sumber : Tim FS dan Masterplan RSUPP Betun

Dalam perancangannya, Gedung IGD dibagi ke dalam 2 jenis pelayanan yaitu


Instalasi Gawat Darurat dan Instalasi Penyakit Infeksi Emerging. Kedua instalasi ini memiliki
alur kegiatan dan akses yang terpisah dikarenakan pasien PIE yang memiliki penyakit
dengan risiko penularan yang sangat tinggi. Untuk IGD, pasien yang masuk setelah
melakukan dekontaminasi jika diperlukan akan langsung melewati proses triase untuk
mengidentifikasi tingkat emergensi pelayanan yang dibutuhkan. Setelah itu pasien akan
masuk ke ruang tindakan masing-masing sesuai dengan tingkat kedaruratannya. Jika proses
penindakan selesai, pasien akan diobservasi dan kemudian dapat langsung pulang atau
melakukan perawatan tambahan seperti operasi maupun rawat inap setelah melewati
proses administrasi terlebih dahulu.

Sedangkan Pasien PIE setelah melakukan proses triase akan langsung dimasukkan
ke dalam ruang isolasi masing-msaing. Di dalam ruang isolasi inilah proses tindakan,
konsultasi, dan pemerksaan penunjang akan dilakukan. Pasien tidak akan pergi kemana-
mana, melainkan petugas medis yang akan menghampiri pasien di dalam ruang isolasi.
Setelah selesai isolasi, pasien dapat langsung pulang atau melakukan perawatan tambahan
di rawat inap setelah melewati proses administrasi terlebih dahulu.

Gambar 6.22 Alur Kegiatan Poliklinik (Klinik Rawat Jalan)


Sumber : Tim FS dan Masterplan RSUPP Betun

Dalam perancangannya, Gedung Poliklinik dibagi ke dalam 2 jenis pelayanan yaitu


Poliklinik dan Klinik TB DOTS. Kedua instalasi ini memiliki alur kegiatan dan akses yang
terpisah dikarenakan pasien TB DOTS yang memiliki penyakit dengan risiko penularan yang
sangat tinggi. Untuk Poliklinik, pasien yang masuk akan langsung melakukan pendaftaran
sebelum akhirnya dibagi ke dalam klinik tujuan masing-masing, namun sebelum masuk ke
klinik akan dilakukan pemeriksaan awal oleh perawat di nurse station, selama proses
pemeriksaan di klinik juga memungkinkan untuk melakukan proses pemeriksaan penunjang,
kemudian setelah selesai pemeriksaan pasien dapat langsund mengambil obat di farasi dan
pulang.

Sedangkan Pasien TB DOTS setelah melakukan proses pendaftaran akan langsung diperiksa
oleh perawat dan masuk ke dalam ruang dokter. Kemudian jika proses pemeriksaan selesai
maka pasien dapat melanjutkan kegiatan selanjutnya antara pulang, rawat inap, atau
intensive care.
Gambar 6.23 Alur Kegiatan Rehab Medik
Sumber : Tim FS dan Masterplan RSUPP Betun

Pada gedung Rehab Medik teradapat 3 kegiatan utama yaitu, rehab medik, farmsi,
dan klinik. Ketiga kegiatan ini akses keluar masuknya dapat digabung, namun sirkulasinya
alur kegiatannya akan terpisah perkegiatan dengan proses pendaftaran awal bersamaan di
depan kemudian langsung dipisah ke dalam klinik masing-masing sesudah melakukan
pemeriksaan awal oleh perawat. Kemudian masing-masing kegiatan setelah selesai dapat
langsung pulang jika sudah melewati proses administrasi.

Gambar 6.24 Alur Kegiatan Intensive Care dan OK


Sumber : Tim FS dan Masterplan RSUPP Betun
Kegiatan pada Geedung OK dan Intensive care berpusat pada dua kegiatan inti yang
saling berhubungan, yaitu kegiatan Intensicve Care dan kegiatan Operasi Bedah. Kegiatan
ini saling berhubungan pada Kegiatan Bedah yang pasti membutuhkan ruang rawat inap
baik rawat inap biasa maupun rawat inap intensive. Selain itu, kemungkinan besar pasien
Intensive Care akan menjalani kegiatan Operasi dan kembali lagi ke ruang Intensive Care
sampai keadaanya sudah membaik.

Gambar 6.25 Alur Kegiatan Kebidanan dan Rawat Inap Anak


Sumber : Tim FS dan Masterplan RSUPP Betun

Sama seperti kegiatan pada Geedung OK dan Intensive care berpusat pada dua
kegiatan inti yang saling berhubungan, kegiatan di gedung kebidanan dan rawat inap anak
juga saling berhubungan. Selain ruang bersalin dan rawat inap untuk pasien kebidanan,
pada gedung ini juga terdapat rawat inap anak dan intensive care anak yang langsung
berhubungan dengan kegiatan bersalin. Jika terjadi kemungkinan dilahirkannya bayi yang
tidak sehat, maka bayi akan langsung dilarikan ke ruang perinatologi atau intensive care
untuk mendapat tindakan khusus sebelum akhirnya dapat bersama lagi dengan ibunya.
Gambar 6.26 Alur Kegiatan Penunjang Rumah Sakit
Sumber : Tim FS dan Masterplan RSUPP Betun

Sedangkan kegiatan pada gedung penunjang Rumah Sakit mayoritas memiliki akses
keluar masuk dan alur kegiatannya sendiri-sendiri untuk menjaga kehigienisan makanan,
linen, dan peralatan medis yang ada di sana karena benda-benda yang ditangani
memerlukan tingkat hygine yang tinggi namun mudah untuk terkontaminasi. Namun di sisi
lain, walaupun memiliki alur kegiatan dan akes yan gberbeda, Instalasi laundry dan CSSD
bertemu alur kegiatannya pada proses sterilisasi karena sama-sama memerlukan sterilisasi
benda yang ditangani.
6.3.4.3Respon Iklim

Gambar 6.27 Letak Sumber Air RSUPP Betun.


Sumber : Tim FS dan Masterplan RSUPP Betun

Kabupaten Malaka memiliki iklim tropis yang sangat kering ketika musim kemarau dengan
curah hujan mencapai angka 0. Oleh karen itu sering terjadi kekeraingan dan kekurangan
air bersih saat musim kemarau tiba. Hal ini diatasi pada Masterplan dengan perancanaan
sumber air bersih tambahan yang diambil dari PDAM. Sehingga RSUPP Betun memiliki 2
sumber air bersih yang berasal dari air tanah dan berasal dari PDAM di dua tempat yang
berbeda yaitu di bagian belakang Rumah Sakit dan di bagian depan Rumah Sakit.
Gambar 6.28 Aspek Sensory pada RSUPP Betun
Sumber : Tim FS dan Masterplan RSUPP Betun

Selain berkaitan dengan air bersih, iklim di Malaka juga berdampak langsung pada
aspek sensory di RSUPP Betun seperti pencahayaan dan peghawaan. Pada perancangan
Masterplan RSUPP Betun orientasi lahan tetap dipertahankan karena dianggap sudah sesuai
dengan sirkulasi dari luar yang ada serta sesuai dengan aspek penghawaan dan
pencahayaan alammi yang terjadi di tapak. Namun pada rancangan Masterpllan RSUPP
Betun efektifitas penggunaan penghawaan dan pencahayaan alami ditingkatkan dengan
adanya pengadaan taman dan ruang terbuka hijau di tengah Rumah Sakit di antara gedung-
gedung.

Lahan penghijauan di antara gedung-gedung ini akan membuat area RSUPP Betun
yang awalnya gelap karena posisi banguna yang saling berdekatan menjadi lebih terang
karena lahan ini dapat berfungsi sebagai jalur masuk cahaya. Begitu juga fungsinya pada
penghawaan akan lebih memudahkan udara lewat di antara gedung-gedung Rumah Sakit
dengan adanya lahan di antara gedung-gedung tersebut. Sehingga membantu optimalisasi
penggunaan pencahayaan dan penghawaan alami di Rmah Sakit.
6.3.4.4Sistem Mitigasi Bencana

Isi subbab mitigasi bencana

6.3.5 Perancangan Struktur

Isi subab struktur

6.3.6 Perancangan Utilitas


6.3.6.1 Mekanikal

Isi subab mekanikal

6.3.6.2 Elektrikal

Isi subab elektrikal

6.3.6.3 Sanitasi

Isi subab sanitasi

Anda mungkin juga menyukai