Anda di halaman 1dari 39

BUKU LOGBOOK PRAKTIK PROFESI

STASE KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (KDPK)


PRA PROFESI

IDENTITAS MAHASISWA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


PROGRAM PROFESI

Nama Mahasiswa : SURIYANTI


NIM : 202310065

Tempat/ Tanggal Lahir : POSO, 10 MEI 1973


No. HP : 085241202473
Email : yantisuri1005@gmail.com
Alamat : PTP NOPI Blok J.NO.06 Kel.Nalu, Kec.Baolan,
Kabuptaen Tolitoli

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI PROGRAM PROFESI


INSTITUT TEKNOLOGI KESEHATAN DAN SAINS (ITKES)
MUHAMMADIYAH SIDRAP
2023/2024
SAMBUTAN

REKTOR ITKES MUHAMMADIYAH SIDRAP

Dengan senantiasa memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT,


karena atas rahmat dan karuniaNya jualah maka Logbook Praktik Stase
Keterampilan Dasar Praktik Kebidanan (KDPK)/ Pra Profesi Program studi
Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi ITKES Muhammadiyah Sidenreng
Rappang tahun 2023/2024 dapat diselesaikan.
Kami haturkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi atas kerjasama
dalam melaksanakan tugas – tugas ini dengan baik
Harapan kami dengan Kepada semua pihak yang telah berjasa dalam
penyusunan loogbook ini, sekali lagi diucapkan terima kasih. Dan marilah kita
berkomitmen untuk memajukan Pendidikan Tinggi ITKES Muhammadiyah
Sidrap dengan menjadi bagian penting dalam Peningkatan Sumber Daya Manusia
yang islami dan berkemajuan.

Pangkajene, 16 Rabiul Awal 1445 H


02 Oktober 2023 M
Rektor,

DR.Muhammad Tahir, SKM.,M. Kes


NBM. 1069207
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas


izin-Nya jualah maka Logbook Praktik Stase Keterampilan Dasar Praktik
Kebidanan (KDPK)/ Pra Profesi Program studi Pendidikan Profesi Bidan
Program Profesi STIKES Muhammadiyah Sidenreng Rappang tahun 2023 - 2024
dapat diselesaikan.
Kami sadar bahwa apa yang terkandung dalam pedoman ini belum tersaji

dengan optimal, sehingga perlu kritik dan saran demi tersempurnanya pedoman

ini.

Jazakumullahu khairan katsiran.

Fastabiqulkhaerat.

Sidrap, 02 Oktober 2023


Ketua Prodi Pendidikan Profesi Bidan
ITKes Muhammadiyah Sidrap

Wilda Rezki Pratiwi, S.ST., M. Kes


NBM. 1259290
METODE EVALUASI
BIMBINGAN Laporan TOTAL
STASE
Manaj
BS K Journal OMP DOPS Mini C OSLER OSCE
CBD Tutorial K Refleksi K
T (COC) R
Keterampilan Dasar Praktik
1 3 0 0 0 0 0 2 1 0 0 0 7
Kebidanan
Asuhan Kebidanan pada Pra 1 2 0 1 0 2 1 0 1 0 0 2 10
Nikah dan Pra Konsepsi
Asuhan Kebidanan Kehamilan 2 50 0 1 0 2 4 2 2 1 0 16 80

Asuhan Kebidanan Persalinan 1 23 1 1 0 1 5 2 2 1 0 2 39


Asuhan Kebidanan Bayi Baru
1 25 1 1 0 2 3 1 1 1 0 9 45
Lahir
Asuhan Kebidanan Nifas 1 60 1 1 0 2 5 2 2 1 0 20 95
Asuhan Kebidanan Pada Bayi,
1 61 0 1 0 2 5 2 2 1 0 20 95
Balita dan Anak Pra Sekolah
Asuhan Keluarga Berencana dan 1 10 0 1 0 2 1 1 1 1 0 2 20
Pelayanan Kontrasepsi
Asuhan Pada Remaja dan
1 2 0 1 0 0 0 1 2 0 0 1 8
Perimenopause
Asuhan Kebidanan berkelanjutan 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 2

Asuhan Kebidanan Komunitas 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2

Manajemen Pelayanan Kebidanan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2

TOTAL 10 236 3 8 4 13 24 15 13 6 0 76 405


STASE I

KETERAMPILAN DASAR
PRAKTIK KEBIDANAN (KDPK)
STASE 1
KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KEBIDANAN

A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mampu melakukan keterampilan dasar praktik kebidanan yang didukung
kemampuan berpikir kritis, resionalisasi klinis, dan reflektif

2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan keterampilan dasar praktik kebidanan yang didukung
kemampuan berpikir kritis, resionalisasi klinis, dan reflektif
b. Mampu melakukan manajemen pengelolahan pencegahan infeksi, pasien safety
dan upaya bantuan hidup dasar

B. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN


Waktu Praktik : 2 Oktober – 21 Oktober 2023
Tempat : RSUD MOKOPIDO TOLITOLI
Bagian : ANC, INC, PNC dan Bayi

C. KOMPETENSI YANG INGIN DICAPAI


1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik dan penunjang dalam kebidanan
3. Pencegahan Infeksi
4. Pengelolaan pelayanan kebidanan di fasyankes
5. Persiapan dan pengelolaan alat kebidanan
6. Pemberian (administering) obat
7. Pengaturan berbagai posisi klien
8. Komunikasi efektif dan promosi kesehatan
9. Penggunaan teknologi tepat guna dalam bidang kebidanan
10. Persiapan klien dan alat pada kasus-kasus kebidanan
11. Bimbingan antisipasi masalah
12. Privasi dan kerahasiaan klien
13. Fasilitasi pemberian informasi tentang berbagai pilihan dan pemberian persetujuan
setelah mendapatkan informasi
14. Penerapan keselamatan pasien
15. Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan hidrasi
16. Pemenuhan kebutuhan oksigen
17. Pemenuhan kebutuhan eliminasi
18. Pemenuhan kebutuhan ambulasi dan mobilisasi
19. Manajemen nyeri
20. Bantuan Hidup Dasar (BHD)
21. Pertolongan pertama pada kecelakaan
22. Pengelolaan Jaringan
23. Perawatan luka post operasi obstetri dan ginekologi
24. Pengelolaan vaksin
25. Kebersihan diri
26. Konseling
27. Rujukan
28. Dokumentasi
29. Manajemen Risiko

D. TARGET

1. Bed Side Teaching 3


2. CBD 1

E. PENILAIAN
a. CBD

No Target Stase Tanggal Pelaksanaan Catatan

1 CBD 16 Oktober 2023 Ruangan Poli Kebidanan dan


penyakit kandungan RSUD
Mokopido Tolitoli.

b. Bed Side Teaching

Identitas Tanda Tangan


No Jenis Keterampilan Tanggal Catatan
Pasien Preceptor
1 Anamnese Ny “W” 16/10/2023 Melakukan
TGL ANC Anamnese pada
16/10/2023, Ibu dengan ANC
G4 P2 A1 AH1 kunjungan
Alamat: pertama
DS MALANGGA

2 Pemeriksan fisik Ny “S” 17/10/2023 Melakukan


TTL 25-10-00 pemeriksaan
G1P0A0 fisik secara hae
GRAVID 35 to toe
MINGGU

3 Perawatan luka post Ny “S” 18/10/2023 Merawat luka


operasi TTL: 30/11/1996 bekas operasi SC
P1AO dan menganti
Post SC hari ke 7 verban
LEMBAR MONITORING PRE DAN POST CONFERENCE

NAMA MAHASISWA : SURIYANTI

NIM : 202310065

TEMPAT PRAKTIK : RSUD MOKOPIDO TOLITOLI

MATERI BIMBINGAN : ANAMNESE

PRE CONFERENCE POST CONFERENCE


Tanda
Tanda Masukan
Hari / Masukan Hari / Tangan
Tangan Preseptor
Tanggal Pembimbing Tanggal Preseptor
Pembimbing Lahan
Lahan

Melakukan Mahasiswa
16/10/2023 komunikasi 16/10/2023 melakukan
efektif dengan komunikasi yang
pasien efektif dengan
pasien sebelum dan
sesudah melakukan
tindakan

Melakukan Lakukan anamnese


Anamnese sesuai prosedur
sesuai SOP

Preseptor Lahan

( Astri Dwi Ningrum, S.Keb.Bd )


LEMBAR BIMBINGAN PRE CONFERENCE

NAMA MAHASISWA : SURIYANTI

TEMPAT PRAKTIK : RSUD MOKOPIDO TOLITOLI

WAKTU PELAKSANAAN : 16 OKTOBER 2023

HAL YANG DIDISKUSIKAN CATATAN PRESEPTOR

1. Kesiapan Mahasiswa Mahasiswa Siap melakukan anamnese

2. Rencana Kegiatan (Kontrak Belajar) Melakukan tindakan anamnese kepada


pasien Ante Natal Care

3. Umpan Balik Mahasiswa Melakukan anmnese sesuai


SOP

Preseptor Lahan Mahasiswa Preseptor Institusi

(Astri Dwi Ningrum, S.Keb.Bd ) ( Suriyanti )


( Nurjanna, S.ST. M. Keb )
LEMBAR MONITORING PRE DAN POST CONFERENCE

NAMA MAHASISWA : SURIYANTI

NIM : 202310065

TEMPAT PRAKTIK : RSUD MOKOPIDO TOLITOLI

MATERI BIMBINGAN : PEMERIKSAAN FISIK

PRE CONFERENCE POST CONFERENCE


Tanda
Tanda Masukan
Hari / Masukan Hari / Tangan
Tangan Preseptor
Tanggal Pembimbing Tanggal Preseptor
Pembimbing Lahan
Lahan

17/10/2023 Capaian 17/10/2023Lakukan tindakan


mahasiswa dengan baik sesuai
mampu prosedur
melakukan
tindakan
pemeriksaan Mahasiswa mampu
fisik secara head melakukan tindakan
to toe pemeriksaan fisik
secara head to toe

Preseptor Lahan

(Astri Dwi Ningrum, S.Keb.Bd )


LEMBAR BIMBINGAN PRE CONFERENCE

NAMA MAHASISWA : SURIYANTI

TEMPAT PRAKTIK : RSUD MOKOPIDO TOLITOLI

WAKTU PELAKSANAAN : 17 OKTOBER 2023

HAL YANG DIDISKUSIKAN CATATAN PRESEPTOR

1. Kesiapan mahasiswa Mahasiswa telah Siap Untuk melakukan


tindakan pemeriksaan fisik

2. Rencana Kegiatan (Kontrak Belajar) Melakukan tindakan pemeriksaan fisik


secara menyeluruh dari ujung kepala
sampai ujung kaki

3.Umpan Balik Mahasiswa mampu melaksanakan


pemeriksaan fisik secara menyeluruh dari
ujung kepala sampai ujung kaki ( head to
toe)
LEMBAR MONITORING PRE DAN POST CONFERENCE

NAMA MAHASISWA : SURIYANTI

NIM : 202310065

TEMPAT PRAKTIK : RSUD MOKOPIDO TOLITOLI

MATERI BIMBINGAN : MERAWAT LUKA/MENGANTI VERBAN POST SC

PRE CONFERENCE POST CONFERENCE


Masukan Tanda Tangan
Hari / Masukan Tanda Tangan Hari /
Preseptor Preseptor
Tanggal Pembimbing Pembimbing Tanggal
Lahan Lahan

9/10/2023 Mahasiswa 18/10/2023 Lakukan tindakan


mampu sesuai SOP
melakukan
tindakan
merawat luka
bekas operasi SC

Preseptor Lahan

(Astri Ningrum,S.Keb.Bd. )
LEMBAR BIMBINGAN PRE CONFERENCE

NAMA MAHASISWA : SURIYANTI

TEMPAT PRAKTIK : RSUD MOKOPIDO TOLITOLI

WAKTU PELAKSANAAN : 18 OKTOBER 2023

HAL YANG DIDISKUSIKAN CATATAN PRESEPTOR

1. Kesiapan Mahasiswa Mahasiswa sudah siap melakukan tindakan


merawat luka bekas operasi SC

Melakukan tindakan merawat luka bekas


2. Rencana Kegiatan (Kontrak Belajar)
operasi

3.Umpan Balik Dipertahankan karena sudah dilakukan


dengan Baik dan sesuai SOP

Preseptor Lahan Mahasiswa Preseptor Institusi

Astri Ningrum,S.Keb.Bd. Suriyanti Nurjanna ,S.ST.M.Keb.


DOKUMENTASI KEGIATAN KDPK

Kegiatan Praktek Klinik


Melakukan anamneses Menganti/merawat luka post. SC

Melakukan pemeriksaan fisik Melakukan pemeriksaan fisik


LAPORAN CASE BASE DISCUSION (CBD)
STASE KETRAMPILAN DASAR PRAKTIK
KEBIDANAN (KDPK)
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. “S” G1P0A0 UK 35
MINGGU
DENGAN PRESENTASI LINTANG

TAHUN AKADEMIK
2023 - 2024

Preseptor Pembimbing Pendidikan :


Nurjannah, S.ST.Keb., M.Keb.

Disusun Oleh :
( SURIYANTI – 202310065)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM PROFESI


FAKULTASKEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
ITKES MUHAMMADIYAH
HALAMAN PENGESAHAN
CASE BASE DISCUSION (CBD) STASE SATU
KETRAMPILAN DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (KDPK)
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. “S” G1P0A0 UK 35
MINGGU
DENGAN PRESENTASI LINTANG

TAHUN AKADEMIK
2023 - 2024

Tolitoli, 22 Oktober 2023

Preseptor Institusi Preceptor Lahan Mahasiswa

Nurjannah, S.ST, Keb., M.Keb Astri Dwi Ningrum, S.Keb.Bd Suriyanti, S.Tr.Keb.
NIDN: 0917059004 NIP : 19940103 201903 2 003 NIM: 202310065

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I..................................................................................................................................3
PENDAHULUAN..............................................................................................................3
1.1 LATAR BELAKANG..................................................................................................3
1.2 TUJUAN.......................................................................................................................3
BAB II.................................................................................................................................5
TINJAUAN TEORITIS......................................................................................................5
2.1 Pengertian Letak Lintang..............................................................................................5
2.2 Klasifikasi Letak Lintang.............................................................................................5
2.3 Patofisiologi..................................................................................................................5
2.4 Etiologi.........................................................................................................................6
2.4.1 Sudut Ibu........................................................................................................6
2.4.2 Sudut Janin.....................................................................................................6
2.5 Diagnosis......................................................................................................................7
2.6 Prognosis......................................................................................................................8
2.7 Komplikasi...................................................................................................................8
2.7.1 Masalah Psikis Pada Ibu dengan Kehamilan Letak Lintang..........................8
2.8 Penatalaksanaan............................................................................................................9
2.8.1 Kehamilan......................................................................................................9
2.8.2 Persalinan.......................................................................................................9
2.8.3 Perabdominan...........................................................................................................11
DOKUMENTASI SOAP DAN RENCANA TINDAK LANJUT....................................13
BAB III.............................................................................................................................20
PEMBAHASAN...............................................................................................................20
BAB IV.............................................................................................................................22
KESIMPULAN.................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................23

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Letak lintang sering terjadi di usia kehamilan 7 bulan hingga akhir bulan ke 8.
Biasa nya terjadi hanya sementara dan kemudian janin akan perlahan –lahan berputar
dengan kepala mengarah ke bawah masuk ke rongga panggul. Hanya saja jika posisi
lintang berlanjut sampai 9 bulan, posisi nya akan menetap hingga akhir kehamilan.
Penyebab lintang hampir sama dengan penyebab letak lungsang, seperti letak plasenta
yang menutupi jalan lahir, kehamilan dengan kista atau mioma dan kehamilan dengan
volume air ketuban berlebihan.
Di Indonesia menurut Survei Demografi (SDKI) tahun 2009 Angka
Kematian Ibu (AKI) masih cukup tinggi, yaitu 390 per 100.000 kelahiran hidup.
Tinggi nya angka kematian ibu itu menempatkan Indonesia pada urutan teratas di
ASEAN dalam hal tersebut. Departemen Kesehatan menargetkan tahun 2010
angka kematian ibu turun menjadi 125 per 100.000 kelahiran hidup. Namun
target tersebut masih jauh untuk dicapai. Dimana sekitar 3-10% disebabkan oleh
kasus komplikasi obstetrik, seperti kasus berat perdarahan antepartum,
pendarahan postpartum, kepala janin dan ruang panggul yang tak seimbang,
malpresentasi letak janin (karena Letak Lintang) serta rupture uteri (supartini dan
siti, 2012).
Dalam permasalahan letak lintang, peran petugas kesehatan dalam upaya
mendukung kesehatan ibu hamil adalah meningkatkan keterampilan dalam
memberikan asuhan selama antenatal dan melakukan kunjungan 4 minggu
sampai kehamilan berumur 28 minggu, setiap 2 minggu sampai kehamilan
berumur 36 minggu , setiap minggu setelah umur kehamilan diatas 36 minggu
sampai proses persalinan dimulai (Manuaba ,2007).

1.2 TUJUAN
1. Mahasiswa memiliki kemampuan untuk memberikan asuhan kebidanan
pada kasus stase KDPK.
2. Untuk memenuhi laporan Case Based Discussion stase KDPK.
3. Untuk mengetahui konsep dasar presentasi lintang yang disertai dengan

3
Evidence Based.
4. Memberikan asuhan kebidanan pada ny. “S” G1P0A0 UK 35 minggu
dengan presentasi lintang.

4
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

2.1 Pengertian Letak Lintang


Letak lintang adalah bila sumbu memanjang ibu membentuk sudut tegak
lurus dengan sumbu memanjang janin, yaitu bayi dapat benar – benar melintang
terhadap perut ibu atau miring dengan kepala atau bokong ada di fossa iliaca dan
atau bokong lebih tinggi dari kepala (Oxorn, 2010).
Letak lintang ialah jika letak anak di dalam rahim sedemikian rupa hingga
paksi tubuh anak melintang terhadap paksi rahim (Khumaira, 2012).
Letak lintang adalah bila sumbu memanjang janin menyilang sumbu
memanjang ibu secara tegak lurus atau mendekati 900 (Rukiyah, 2010).

2.2 Klasifikasi Letak Lintang


1. Kepala anak bisa terletak di sebelah kiri (Letak Lintang I)
2. Kepala anak bisa terletak di sebelah kanan (Letak Lintang II)
Harus dibedahkan juga tentang letak punggung anak, diantaranya adalah :
1. Terletak disebelah depan disebut dorso – anterior
2. Terletak disebelah belakang disebut dorso – posterior
3. Terletak disebelah bawah disebut dorso – inferior (jarang sekali terjadi)
4. Terletak disebelah atas disebut dorso – superior (jarang sekali terjadi)
(Khumaira, 2012).

2.3 Patofisiologi
Letak janin dalam uterus bergantung pada proses adaptasi janin terhadap
ruangan dalam uterus. Pada kehamilan kurang dari 32 minggu, jumlah air ketuban
relative lebih banyak, sehuingga memungkinkan janin bergerak bebas. Dengan
demikian janin dapat menempatkan diri dalam letak lintang, presentasi kepala
atau letak sungsang. Pada kehamilan trimester akhir janin tumbuh dengan cepat
dan jumlah air ketuban relative berkurang. Dengan demikian dapat dimengerti
mengapa pada kehamilan belum cukup bulan, frekuensi letak selain memanjang
lebih tinggi, sedangkan pada kehamilan cukup bulan, janin sebagian besar
ditemukan dalam posisi memanjang dengan presentasi kepala. Tetapi beberapa
janin tidak dalam keadaan presentasi kepala, sebagian janin berada dalam posisi

5
letak lintang (Cuningham dkk, 2005).

2.4 Etiologi
2.4.1 Sudut Ibu
1. Keadaan rahim
a. Relaksasi berlebihan dinding abdomen akibat multiparitas
yang tinggi
b. Uterus arkuatus merupakan suatu kelainan pada struktur uterus
c. Uterus subseptus yaitu kelainan rahim yang sebagian atau
seluruh dindingnya terbelah (sekat) menjadi dua bagian
d. Uterus bicornis merupakan suatu kelainan bentuk rahim seperti
bentuk hati mempunyai dinding di bagian dalamnya dan terbagi
dua bagian luarnya.
e. Tumor/mioma merupakan tumor jinak miometrium yang berasal
dari lapisan otot uterus dan jaringan ikat yang menumpangnya,
sehingga dalam kepustakaan juga di kenal dengan istilah
fibromioma, leiomioma ataupun fibroid.
2. Keadaan placenta
a. Placenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal yaitu
pada segmen bawah uterus sehingga dapat menutupi sebagian
atau seluruh pembukaan jalan lahir dan biasanya ditemukan pada
usia kehamilan trimester kedua dan tiga.
3. Keadaan jalan lahir
a. Kesempitan panggul / CPD adalah ukuran pelvis yang tidak
proposional dengan ukuran kepala bayi untuk dilalui bayi pada
proses persalinan.
2.4.2 Sudut Janin
a. Anomali janin (hydrosepalus/anencepalus), hydrosefalus
merupakan gangguan pada system ventrikel yang berdilatasi dan
mengandung CSS dalam jumlah berlebihan, sedangkan
anenchephalus merupakan suatu kondisi dimana otak dan
tengkorak kepala tidak berkembang dengan baik.
b. Kehamilan kembar adalah kehamilan dengan dua janin atau lebih

6
yang biasa disebut dengan gemeli.
c. Hidramnion adalah meningkatnya air ketuban melebihi 2000cc,
normalnya air ketuban akan makin meningkat jumlahnya sehingga
mencapai antara 800-1000cc pada usia kehamilan 34-36 minggu,
selanjutnya akan sedikit menurun dengan rata-rata 800-900cc pada
bayi aterm.
d. Prematuritas adalah bayi lahir dengan usia kehamilan kurang dari
37 minggu dan dengan berat lahir kurang dari 2500 gram. (Oxom
2010)

2.5 Diagnosis
1. Inspeksi
a. Perut membuncit ke samping
b. Uterus tampak lebih melebar dan fundus uteri lebih rendah tidak
sesuai dengan umur kehamilan.
2. Palpasi
a. Fundus uteri lebih rendah dari seharusnya tua kehamilan
b. Fundus uteri teraba kosong dan bagian bawah kosong, kecuali
kalau bahu sudah masuk ke dalam pintu atas panggul
c. Kepala (ballottement) teraba di kanan atau di kiri ibu
3. Auskultasi
Denyut jantung janin terdengar setinggi pusat kanan atau kiri
4. Pemeriksaan dalam
a. Apabila bahu sudah masuk ke dalam panggul teraba tulang iga,
scapula, dan jika tangan menumbung akan teraba tangan. Untuk
menentukan tangan kanan dan kiri lakukan dengan cara bersalaman
b. Teraba bahu dan ketiak yang bisa menutup ke kanan atau ke kiri.
Bila kepala terletak di kiri, ketiak menutup ke kiri
c. Letak punggung di tentukan dengan adanya scapula, letak dada
dengan klavikula
d. Pemeriksaan dalam sulit dilakukan bila pembukaan kecil dan
ketuban intact, namun pada letak lintang biasanya ketuban cepat
pecah (Newanda, 2009).

7
5. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan USG berguna untuk memastikan diagnosis dan untuk
mengetahui adanya kelainan janin atau panggul ibu (Oxorn, 2010).

2.6 Prognosis
1. Bagi Ibu
a. Ketuban pecah dini adalah ketuban pecah sebelum ada tanda.
b. Partus lama adalah suatu persalinan yang lamanya melebihi waktu
yang ditentukan sehingga mengakibatkan keadaan yang merugikan
ibu dan bayinya.
c. Rupture uteri adalah robeknya dinding uterus pada kehamilan dan
persalinan.
d. Infeksi intrapartum adalah infeksi yang terjadi dalam masa
kehamilan atau inpartu.
2. Bagi Janin
a. Prolapsus funiculi adalah suatu keadaan dimana tali pusat teraba
lebih rendah dibagian terdepan/terendah janin sedangkan ketuban
sudah pecah.
b. Trauma partus merupakan perlakuan pada bayi baru lahir yang
terjadi dalam proses persalinan atau kelahiran.
c. Hipoksia karena kontraksi uterus terus menerus (Newanda, 2009).

2.7 Komplikasi
Oleh karena bagian terendah tidak menutup PAP, ketuban cenderung
pecah dini dan dapat disertai menumbungnya tangan janin atau tali pusat.
Keduanya merupakan komplikasi yang gawat dan memerlukan tindakan
segera (Oxorn, 2009).
2.7.1 Masalah Psikis Pada Ibu dengan Kehamilan Letak Lintang
Pada kehamilan letak lintang terdapat beberapa masalah yang terjadi
pada ibu, antara lain:
Kekhawatiran. Bagi ibu yang kehamilannya mengalami letak lintang
akan merasakan kekawatiran pada janinnya, apalagi untuk seorang
primigravida yang pertama kali beradaptasi dengan ruang bersalin, dukungan
mental berdampak positif bagi keadaan psikis ibu. Sepanjang kandungan

8
belum memasuki 9 bulan maka masih dikategorikan sebagai sesuatu yang
normal (Irmansyah, 2009).

2.8 Penatalaksanaan
2.8.1 Kehamilan
Jika sejak awal telah di ketahui bahwa seorang ibu mengandung bayi
dengan letak lintang dapat dilakukan penatalaksanaan dengan cara, sebagai
berikut :
 Melakukan gerakan anti lintang atau posisi knee-chest
Posisi knee-chest sering di ajarkan pada senam hamil. Posisi ini
dilakukan pada umur kehamilan sebelum 28 minggu pada primigravida
dan umur kehamilan kurang dari 32 minggu pada multigravida, dengan
melakukan 3-4 kali sehari selama 15 menit. Situasi ruangan yang masih
longgar diharapkan dapat memberikan peluang kepala, turun menuju
pintu atas panggul. Dasar pertimbangan di karenakan kepala lebih berat
dari bokong sehingga akan mengarah ke pintu atas panggul. Berikut ini
adalah cara melakukan posisi knee-chest :
a. Ambil posisi merangkak kedua lengan sejajar bahu, kedua lutut sejajar
panggul dan agak diregangkan.
b. Kepala diantara kedua tangan, tolehkan ke kiri atau ke kanan.
c. Letakkan siku di atas kasur, geser siku sejauh mungkin ke kiri dan
ke kanan hingga dada menyentuh kasur (Manuaba, 2001).
2.8.2 Persalinan
1. Pervaginaan
Dalam posisi letak lintang dapat juga dilahirkan dengan tenaga ibu
sendiri akan tetapi ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan
dalam persalinan normal letak lintang, diantaranya adalah bayi
kecil (premature) atau pada bayi yang telah mati. Pada anak yang
normal hal tersebut sama sekali tidak dapat diharapkan.
Beberapa cara atau mekanisme persalinan letak lintang di
antaranya adalah sebagai berikut :
a. Evolutio Spontane
 Cara Douglas

9
Karena his dan tenaga mengejan maka bahu anak turun dan
masuk kedalam rongga panggul, sedangkan kepala tertekan dan
tinggal diatas. Pada suatu waktu bahu tersebut lahir dibawah
sympisis dan selanjutnya dengan bahu tersebut sebagai
hyphomoclion, lahirlah berturut-turut bagian atas badan, yaitu
samping dada di ikuti oleh perut, bokong kaki dan kepala
(Khumaira, 2012).
 Cara Denman
Disini bahu dan kepala anak tertekan dan toinggal di atas pintu
atas panggul. Yang bertekuk keras ialah bagian punggung dan
pinggang. Dengan demikian maka pada suatu ketika bokong sama
tingginya dengan bahu dan selanjutnya lahir lebih dulu bokong
dan kaki kemudian setelah itu barulah bagian atas badan yaitu
bahu dan kepala (Khumaira, 2012).
 Conduplicatio Corpore
Cara ini hanya berlaku pada panggul luas dan anak yang
kecil yaitu kepala anak tidak tertahan diatas, melainkan
tertekan hingga kepala dan perut bersama-sama turun dalam
rongga panggul dengan berlipat dan terus dilahirkan
(Khumaira, 2012).
Kedua cara diatas (evolusio spontanea dan conduplicatio
corpora) hanya mungkin terjadi apabila panggul luas, janin
kecil, atau mati(Fadlun, 2012). Adapun beberapa cara letak
lintang kembali dalam posisi normal secara spontan pada
waktu persalinan diantaranya adalah :
 Conduplicatio Corpore
Cara ini hanya berlaku pada panggul luas dan anak yang
kecil yaitu kepala anak tidak tertahan diatas, melainkan
tertekan hingga kepala dan perut bersama-sama turun dalam
rongga panggul dengan berlipat dan terus dilahirkan
(Khumaira, 2012).
Kedua cara diatas (evolusio spontanea dan conduplicatio

10
corpora) hanya mungkin terjadi apabila panggul luas, janin
kecil, atau mati(Fadlun, 2012). Adapun beberapa cara letak
lintang kembali dalam posisi normal secara spontan pada
waktu persalinan diantaranya adalah :
 Versio spontanea
Pada letak lintang dimana bokong terletak lebih rendah dari
kepala pada waktu persalinan. Oleh karena adanya his, maka
bokong terletak di fossa iliaka lalu menggelincir masuk
kedalam panggul dan terjadilah perubahan presentasi, dari
presentasi bahu menjadi presentasi bokong (Fadlun, 2012).
 Rektifikasio spontanea
Pada letak dimana kepala terletak lebih rendah dari bokong
pada waktu persalinan dimana ada his, maka kepala yang
terletak di fossa iliaka akan menggelincir lalu masuk ke rongga
panggul dan terjadilah perubahan presentasi, dari presentasi
bahu menjadi prtesentasi kepala (Fadlun, 2012).
2.8.3 Perabdominan
Seksio cesarean merupakan suatu persalinan buatan, dimana janin
dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim
dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin di atas 500 gram
(Wiknjosastro dkk, 2010).
Indikasi :
1. CPD
2. Tumor jalan lahir yang menimbulkan obstruksi
3. Stenosis servik
4. Plasenta previa
5. Rupture uteri membakan
6. Kelainan letak janin dan gawat janin
Dilakukan section secarea pada keadaan keadaan sebagai berikut :
1. Bila ada keadaan yang tidak memungkinkan persalinan
pervaginam dengan selamat.
2. Pada semua primigravida

11
3. Pada multipara dengan riwayat obstetric jelek seperti persalinan
yang sukar, trauma pada bayi atau lahir mati
4. Pada multipara dengan servik yang tebal dan masih tertutup
5. Pada pasien dengan riwayat sterilitas (Oxorn, 2010).

12
DOKUMENTASI SOAP DAN RENCANA TINDAK LANJUT
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. “S” G1P0A0 UK 35 MINGGU
DENGAN PRESENTASI LINTANG
DI RSUD MOKOPIDO TOLITOLI

Tanggal masuk : 16-10-2023 Jam : 10.30 wita


Tanggal pengkajian : 16-10-2023 Jam : 10.30 wita
No register : 176022

I. PENGKAJIAN
A. Data Subjektif
1. Biodata
Nama klien : Ny. N Nama suami : Tn. A
Umur : 23 Tahun Umur : 25 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Pekerjaan : URT Pekerjaan : Tani
Penghasilan : - Penghasilan : ± 1.200.000
Alamat : Ds. Bajugan Alamat : Ds. Bajugan
2. Alasan datang
Kunjungan pertama √ kunjungan ulang
3. Keluhan utama
Rujukan dari PKM Galang dengan gravid + suspek letak lintang, pergerakan janin
aktif.
4. Riwayat Kesehatan
a. Penyakit yang lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit kuning, batuk menahun, darah
tinggi, kencing manis, asma, jantung, paru-paru, ginjal, tidak pernah sakit sampai
di rawat di rumah sakit.
b. Penyakit sekarang
Ibu mengatakan saat ini tidak sedang menderita penyakit kuning, darah tinggi,

13
kencing manis, asma, penyakit jantung, batuk menahun, paru-paru dan ginjal.

c. Penyakit Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit kuning,
darah tinggi , kencing manis, asma, penyakit jantung, batuk menahun dan tidak
ada riwayat kembar dalam keluarganya.
5. Riwayat Obstetri
a. Riwayat menstruasi
Amenorhoe : Ya Dismenorhoe : kadang-kadang
Menarche : 14 tahun Fluor albus : Tidak
Lama : 4-5 hari HPHT : 25 -02-2023
Banyak : 2-3x ganti pembalut TP/HPL : 04 -12-2023
Siklus : 30 hari
Teratur/tidak : Teratur
b. Riwayat Kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

Jenis Anak
Tgl/Bln/Th Usia Tempat Penyulit Usia
persalina Penolong Nifas
persalinan Kehamilan persalinan kehamilan JK BB PB anak
n

1 Hamil ini
.

c. Riwayat Kehamilan sekarang


Ibu mengatakan ini kehamilan ke satu Dengan usia kehamilan ± 8 bulan
ANC TM I : satu kali
Keluhan : mual-mual
Hasil pemeriksaan : Tespek (+)

14
Terapi : tidak ada
Penyuluhan yg didapat : pola makan dan istirahat
ANC TM II : satu kali
Keluhan :
Hasil pemeriksaan : keadaan janin baik
Terapi : Tablet tambah darah 1x1 dan kalsium 1x1
Penyuluhan yg didapat : makan dalam porsi kecil tapi sering.
ANC TM III : Satu kali
Keluhan :
Hasil pemeriksaan : keadaan janin baik, presentasi lintang
Terapi : tablet tambah darah 1x1, kalsium 1x1
Penyuluhan yg didapat
TT yang pernah didapat :
T1 : tgl 15 september 2021
T2 : tgl………………………
T3 : tgl………………………
T4 : tgl..…………………….
T5 : tgl………………………
Status TT : T1
Gerak anak sejak 4 bulan bulan, gerak 24 jam terakhir 10 kali
6. Riwayat KB
Menjadi peserta KB :
1. Thn………. s/d ……….. Jenis Kontrasepsi……….keluhan………………alasan
berhenti ……………
2. Thn………. s/d ……….. Jenis Kontrasepsi……….keluhan………………alasan
berhenti ……………
3. Thn………. s/d ……….. Jenis Kontrasepsi……….keluhan………………alasan
berhenti ……………
Ibu belum pernah menjadi akseptor KB

7. Riwayat Perkawinan
Menikah : pertama kali

15
Lamanya : 2 tahun
8. Riwayat Psikososial
Ibu mengatakan ia dan suami senang dengan kehamilannya ini, orangtua dan
keluargapun mendukung.
9. Riwayat Budaya
Hubungan ibu dan suami dengan keluarganya terjalin baik, hubungan dengan
tetangga juga baik.
10. Perilaku kesehatan
Jamu : ibu tidak minum jamu-jamuan
Merokok : ibu tidak merokok
Minum minuman keras : ibu tidak minum minuman keras
11. Pola kebiasaan sehari-hari
No Pola Sebelum Hamil Selama Hamil
Kebiasaan

1 Nutrisi Makan : 3x sehari Makan : 3x sehari


Minum : 8-10 gelas Minum : 8-10 gelas
sehari sehari

2 Eliminasi BAB : 1x sehari BAB : 1x sehari


BAK : 4-5x sehari BAK : 4-5x sehari
Keluhan : tidak ada

3 Istirahat 8-9 jam sehari 8-9 jam sehari

4 Personal Mandi 2x sehari Mandi 2x sehari


Higiene Sikat gigi 2x sehari Sikat gigi 2x sehari
Keramas 2x seminggu Keramas 2x
seminggu

5 Aktivitas Ibu mengerjakan Ibu masih


aktivitas sehari-hari mengerjaka aktivitas
seperti menyapu, sehari-hari seperti
mencuci, mengepel,
biasa
memasak

6 Seksual 2-3 kali seminggu 1-2 kali seminggu

16
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Cara berjalan : Normal
Keadaan emosional : Baik
TTV TD : 110 / 80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,8℃
Tinggi Badan : 155 cm
BB sebelum hamil : 57 kg
BB sekarang : 66,5 kg
Lila : 26 cm
2. Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi
Rambut : Bersih, pertumbuhan merata, warna hitam, tidak mudah rontok.
Wajah : Tidak oedem, tidak pucat, tidak ada cloasma gravidarum
Mata : Simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih.
Hidung : Tidak ada secret, tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada
polip.
Telinga : Simetris, tidak ada serumen yang berlebihan
Mulut : Bersih, lidah bersih, bibir lembab, tidak ada stomatitis, tidak ada
caries gigi
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, kelenjar limfe dan vena
jugularis.

17
Dada : Tidak ada retraksi dinding dada, payudara membesar, puting susu
menonjol, hiperpigmentasi areola mamae.
Abdomen : Pembesaran perut, tidak ada linea nigra, tidak ada striae livide.
Genitalia : Tidak oedem, tidak ada varises.
Anus : Tidak ada haemorroid
Ekstremitas
Atas : Simetris, tidak ada pembengkakan
Bawah : Tidak oedem, tidak ada varises.
b. Palpasi
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan vena jugularis.
Dada : tidak ada benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan.
Perut :
Leopold I : TFU 22 cm, fundus uteri teraba kosong
Leopold II : L1 (teraba keras, bulat pada kanan ibu)
Leopold III : Punggung
Leopold IV :-
TBJ :
c. Auskultasi
Dada
- Jantung : normal
- Paru : tidak ada bunyi ronchi dan wheezing
Punctum maximum :
DJJ : 140 x/menit , regular
d. Perkusi
Reflek patella : +/+
3. Pemeriksaan Laboratorium
Hb : 11,10
Golongan darah :0
Reduksi :-
Albumin :-
Triple eliminasi : HBSAG - HIV AIDS – Sifilis -

18
4. USG : Janin tunggal, hidup intra uteri, letak lintang, ketuban baik,
plasenta normal.
C. ANALISA DATA
Diagnosa : G1P0A0 gravid 35 minggu
Masalah : Presentasi Lintang
D. PENATALAKSANAAN

1. Menjelaskan hasil pemeriksaan yang dilakukan kepada pasien.


2. Menjelaskan tentang fisiologi kehamilan.
3. Memberikan komunikasi therapiutik
4. Menjelaskan resiko-resiko yang terjadi pada kehamilan dengan letak lintang
5. Menjelaskan pentingnya istirahat bagi ibu dan janin
6. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi
7. Menginformasikan pada ibu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan
E. RENCANA TINDAK LANJUT
1. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat asam folat 1x1.
2. Anjurkan kepada ibu untuk kontrol 1 bulan lagi atau jika ada keluhan.
3. Rencana persalinan dengan SC

19
BAB III
PEMBAHASAN
Pembahasan ini dimaksud agar dapat diambil suatu kesimpulan dan
pemecahan masalah dari kesenjangan - kesenjangan yang terjadi sehingga dapat
digunakan sebagai tindakan lanjut dalam penerapan Asuhan Kebidanan yang
meliputi:
1. Pengkajian
Bahwa sesuai teori Varney pengkajian adalah dalam langkah pertama
bidan mencari dan menggali data maupun fakta baik yang berasal dari pasien,
keluarga maupun anggota lainnya. Ditambah dengan hasil pemeriksaan yang
dilakukan oleh bidan sendiri. tanda atau keluhan pada pasien dengan G1P0A0
gravid 35 minggu dengan letak lintang.
Kasus dengan data subjektif pasien mengatakan hasil pemeriksaan di
PKM posisi bayi letak lintang dan pergerakan janin baik. Dan data objektif
yaitu keadaan umum baik, kesadaran composmentis, vital sign TD : 110/80
mmHg, N : 80x/menit, R : 20x/menit, S : 36,80C. Palpasi leopold 1: fundus
uteri teraba kosong, leopold 2 : teraba keras, bulat pada punggung sebelah
kanan ibu, leopold 3 : punggung. Hasi USG janin tunggal, hidup intra uteri,
letak lintang, ketuban baik, plasenta baik.
2. Interpretasi data
Data dasar yang telah dikumpulkan diinterpretasikan menjadi diagnosa
atau masalah yang spesifik yang sudah di identifikasikan. Diagnosa kebidanan
dapat disimpulkan Ny. “S”G1P0A0 gravid 35 minggu masalah yang
ditemukan presentasi lintang.
3. Pelaksanaan
Pada kasus ini pelaksanaan yang dilakukan adalah menjelaskan hasil
pemeriksaan yang kepada pasien, menjelaskan tentang fisiologi kehamilan,
memberikan komunikasi therapiutik, menjelaskan tentang resiko2 yang bisa
terjadi pada kehamilan dengan letak lintang, menjelaskan pentingnya istirahat
bagi ibu dan janin, menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi,
menginformasikan pada ibu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan,
kolaborasi dengan dokter dalam pemberian asam folat 1x1 dan

20
menganjurakan ibu untuk kontrol kembali 1 bulan atau bila ada keluhan,
edukasi tentang rencana persalinan SC serta pendokumentasian.
Rencana tindak lanjut komunikasi kepada bidan wilayah kerja tentang
hasil pemeriksaan dan rencana tindakan, minum tablet tambah darah secara
rutin, kontrol setiap bulan atau bila ada keluhan.

21
BAB IV
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil asuhan kebidanan pada Ny “ N” dimana pentingnya


edukasi kesehatan yang berbasis evidence based practice yang diberikan kepada
pasien. Asuhan yang diberikan mengenai edukasi yang sesuai dengan evidence
based, sehingga dapat mengurangi kekhwatiran ibu serta ibu bersedia untuk
mengimplementasikannya.

22
DAFTAR PUSTAKA

Harry, William. Ilmu kebidanan patologi dan fisiologi persalinan. Yogyakarta:


yayasan essential medica; 2010
Siti. Kehamilan, persalinan dan gangguan kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medika;
2009
Jenny, Asuhan kebidanan Persalinan dan bayi baru lahir. PT Gelora aksara
pratama: Erlangga; 2013
Eni nur rahmawati, Ilmu Praktis Kebidanan; Victory inti Cipta
Sarwono prawiroharjo, Ilmu kebidanan, Jakarta: PT bina pustaka sarwono
prawiroharjo;2016

23

Anda mungkin juga menyukai