Anda di halaman 1dari 2

SOP OPERASIONAL PARTOGRAF

No. Kode :
SOP Terbitan :

No. Revisi :

Tanggal Mulai :
berlaku
Halaman :
Kepala Puskesmas
Dinas Kesehatan Kota Karang Joang
(Tanda Tangan Pimpus)
Balikpapan

Sriyono
Puskesmas Karang Joang NIP. 19670727 200012 1 005

1. Pengertian Operasional partograf adalah alat pencatatan persalinan untuk menilai


keadaan ibu, janin dan seluruh proses persalinan. Partograf di gunakan
untuk mendeteksi jika ada penyimpangan/masalah dari persalinan,
sehingga menjadi partus abnormal dan memerlukan tindakan bantuan lain
untuk menyelesaikan persalinan.
2. Tujuan Sebagai acuan untuk:
1. Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan dengan menilai
serviks melalui pemeriksaaan dalam
2. Mendeteksi apakah persalinan berjalan dengan normal/deteksi dini
dari setiap kemungkinan partus lama
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. 2.10/SK-AKRED/SPB/IV /2015
4. Referensi Keperawatan maternitas
5. Prosedur 1. Isi nomor register, nama Puskesmas, identitas pasien, tanggal waktu
masuk, keadaan air ketuban, waktu di mulai persalinan terjadi
2. Buat hasil kesimpulan saat pemeriksaan dan cantumkan hasil
pemeriksaaan ke dalam lembar partograf
3. Beri tanda X pada angka sesuai dengan hasil pemeriksaan ke dalam
lembar partograf
4. Pembukaan < 4 cm di letakkan pada fase laten
5. Pembukaan > 4 cm di letakkan pada fase aktif
6. Mencantumkan pada waktu pemeriksaan sesui dengan tanda X pada
dilatasi/sesuai kotak menunjukkan 1 jam
7. Mencantumkan penurunan kepala dengan tanda (O) pada garis sesuai
dengan pembukaan serviks dengan pemakai sistem perlimaan
8. Menggambarkan kontraksi yang terjadi pada garis yang sama dengan
pembukaan serviks
9. Mencuci tangan
10. Mencantumkan warna air ketuban sesuai dengan yang ditemukan
11. Mencatat bunyi jantung janin sesuai dengan garis dilatasi serviks
dengan membubuhi tanda titik (.)
12. Mengukur nadi, tekanan darah dan suhu tubuh hasil uji dan obat-
obatan atau cairan pada kolom yang disediakan
13. Melakukan penilaian kemajuan persalinan tiap 4 jam (kecuali bila ada
indikasi)
14. Mencantumkan tanda X pada garis dilatasi waktu pemeriksaan. Bila
pemeriksaan pertama pada fase laten dan kemudian setelah 4 jam
pindah ke fase aktif dengan memakai garis terputus-putus berbentuk
elip soida
15. Mencatat perubahan yang terjadi pada bunyi jantung janin, moulase
kepala, tanda vital ibu, kondisi air ketuban, cairan dan obat-obatan
16. Penilaian selanjutnya di sesuaikan dengan kemajuan persalinan
(kolaborasi)
17. Bila pembukaan lengkap kepala sudah di dasar panggul, pimpin
persalinan
18. Setelah persalinan lengkapi partograf mulai dari kala I sampai selesai
19. Memasukkan partograf ke dalam status ibu

1. Unit Terkait 1. VK

Rekaman Historis
No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan tgl.

Anda mungkin juga menyukai