Anda di halaman 1dari 3

SOP PERSALINAN DENGAN DISTOSIA BAHU

No. Kode :

SOP Terbitan :

No. Revisi :

Tanggal Mulai :
berlaku
Halaman :
Kepala Puskesmas
Dinas Kesehatan Kota Karang Joang
(Tanda Tangan Pimpus)
Balikpapan

Sriyono
Puskesmas Karang Joang NIP. 19670727 200012 1 005

1. Pengertian Distosia bahu adalah tersangkutnya bahu janin dan tidak dapat dilahirkan
setelah kepala janin dilahirkan. Kegagalan persalinan bahu setelah kepala
lahir, dengan mencoba salah satu metode persalinan bahu.
2. Tujuan Sebagai acuan untuk mengeluarkan hasil konsepsi yang dapat hidup dari
dalam uterus melalui vagina ke dunia luar
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. 2.10/SK-AKRED/SPB/IV /2015
4. Referensi
5. Prosedur Alat dan bahan:

1. Bak instrumen
2. Klem kocher
3. Gunting tali pusat
4. Gunting episiotomi
5. Kateter nelaton
6. Kassa
7. Handscoon steril
8. Kapas basah DTT
9. Kom kecil berisi povidon eiodine
10. Pengikat tali pusat
11. Kateter no 16
12. Tranfusi set
13. Cairan infus RL
14. Vena cateter no 16/18
15. Duk sedang
16. Spuit 3cc

Langkah-langkah:

1. Menjelaskan tujuandan prosedur yang dilakukan kepada klien dan


menandatangani informed consent.
Tujuan tindakan untuk membantu melahirkan bayi dengan distosia
bahu yaitu membantu melahirkan bahu yang menyangkut pada PAP
2. Melakukan komunikasi dan kontak mata dengan klien selama
tindakan (selama tindakan bidan berkomunikasi dengan pasien untuk
memastikan keadaan ibu dan memberik ananestesi verbal/komunikasi
terapeutik)
3. Karena posisi janin yang abnormal (mengalami distosia bahu) maka
dilakukan pemasangan infus dan oksigen
4. Membantu klien dalam posisi lithotomi/dorsal recumbent, memasang
alas bokong dan menutup perut ibu dengan duk
5. Sebelum melakukan manuever Mc Robert, ibu diminta untuk
meluruskan kedau kakinya terlebih dahulu. Kemudian memposisikan
ibu berbaring pada punggungnya dengan menggunkan kedua tangan,
ibu diminta untuk menarik ke dua lututnya sejauh mungkin kearah
dadanya.
6. Minta 2 asisten (boleh suami atau keluarga) untuk membantu ibu
7. Letakkan tangan penolong pada bi-parietalis bayi secara mantap dan
terus menerus ke arah bawah atau kearah anus ibu untuk
menggerakkan bahu anterior ke bawah sympisis pubis.
(jangan melakukan dorongan pada fundus, karena akan
mempengaruhi bahu lebih jauh dan bisa menyebabkan ruptura uteri
serta serta hindari tekanan yang berlebihan pada kepala bayi karena
mingkin dapat melukainya)
Secara bersamaan mintalah salah satu asisten memberikan sedikit
tekanan suprapubik kearah bawah dengan lembut
8. Setelah bahu lahir lakukan pertolongan persalinan sesuai p

9. Unit Terkait 1. VK

Rekaman Historis
No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan tgl.

Anda mungkin juga menyukai