Anda di halaman 1dari 5

SOP MONITORING PASIEN DENGAN

PENGGUNAAN CTG (CARDIOTOCOGRAFI)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Jl. Raya Legok KM4 Kp. BojongNangka,
Kelapa Dua, Tangerang, Banten 15334 KRS-RSMNUR- 00 1/4
Telp. (021) 54214848 001

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh

01-September-2019 DIREKTUR

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL (SPO)

Dr. dr. Shirley Ivonne


Moningkey, M.Kes

CTG (Cardio Toco Graphy) alat yang digunakan untuk mengetahui dan
merekam frekuensi denyut jantung janin, kontraksi uterusdan gerakan
PENGERTIAN janin secara periodik . Montoring pasien dengan penggunaan CTG
dilakukan selama 30 menit atau lebih sesuai dengan kondisi janin dan ibu
maupun sesuai dengan advise dokter.

Sebagai pedoman dan tanggung jawab bidan dalam pelaksanaan


TUJUAN monitoring pasien dengan menggunakan CTG dalam menilai DJJ,
gerakan janin, dan kontraksi Rahim.

KEBIJAKAN
SOP MONITORING PASIEN DENGAN
PENGGUNAAN CTG (CARDIOTOCOGRAFI)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Jl. Raya Legok KM4 Kp. BojongNangka,
Kelapa Dua, Tangerang, Banten 15334 KRS-RSMNUR- 00 2/4
Telp. (021) 54214848 001

A. FASILITAS DAN PERALATAN


1. Mesin CTG, kertas rekam dan ultrasound jelly
2. Cardiotransduser
3. Tocotransduser
4. 2 atau lebih band abdomen
5. Fetal movement
6. Tissue
B. DOKUMEN
1. Rekam medis pasien
2. Catatan perkembangan pasien terintegrasi
3. Kertas perkembangan CTG
4. Formulir pemberian obat
PROSEDUR C. RINCIAN PRODESUR
1. Memberikan salam 3ST (Senyum, Salam, Sapa dan terima kasih)
kepada pasien.
2. Memeriksa indentitas pasien.
3. Menjelaskan prosedur yang akan dilaksanakan kepada pasien.
4. Anjurkan pada pasien untuk mengosongkan kandung kemih dan
membersihkan daerah regiogenitalianya
5. Baringkan pasien dalam posisi semi lateral dan pastikan pasien
merasa nyaman
6. Lakukan pemeriksaan palpasi leopold (Leopold I, II, III dan IV)
untuk menentukan letak, presentasi dan punktum maksimum DJJ
dengan menggunakan doppler. Bila ada his, dihitung sebelum dan
segera setelah kontraksi berlangsung.
SOP MONITORING PASIEN DENGAN
PENGGUNAAN CTG (CARDIOTOCOGRAFI)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Jl. Raya Legok KM4 Kp. BojongNangka,
Kelapa Dua, Tangerang, Banten 15334 KRS-RSMNUR- 00 3/4
Telp. (021) 54214848 001

7. Pasang transduser untuk tokometri di daerah fundus uteri dan DJJ


di daerah punktum maksimum.
8. Pasang kedua band atau lebih pada abdomen ibu
9. Satu band untuk mengikat tocotransduser
10. Satu atau dua band untuk mengikat cardiotransduser
11. Hidupkan CTG monitor dan letakkan tocotransdusser kira-kira 3
cm di bawah fundus uteri dan ikat dengan band, kemudian
oleskan jelly ultrasonic pada cardiotransdusser dan tempatkan
pada abdomen dimana DJJ terdengar deng jelas lalu ikat dengan
band ( atur volume jika diperlukan)
12. Berikan fetal movement pada ibu dan Setelah transduser
terpasang dengan baik, Berikan fetal movement pada ibu dan
beritahu ibu bila janin terasa bergerak, untuk menekan tombol
yang telah disediakan jika gerakan janin dirasakan oleh pasien
selama perekaman CTG.
13. Berikan posisi tidur pasien senyaman mungkin, dengan posisi
sedikit miring ke kiri, untuk menghindari tekanan uterus gravidus
pada vena cava inferior, bila perlu sokong dengan bantal kecil (
jika diperlukan ).
14. Tentukan batas alarm untuk denyut jantung janin terendah 110 -
120 dan tertinggi 160, kemudian aktifkan alarm pada monitor
sentral untuk memperingatkan staf jika ada penyimpangan.
15. Tekan tanda →← saat relaksasi untuk mengkalibrasi baseline
toco dengan angka 20 pada mesin CTG
16. Tekan record untuk merekam dan mengkajinya selama 30 menit
(tergantung keadaan janin dan hasil yang ingin dicapai)..
SOP MONITORING PASIEN DENGAN
PENGGUNAAN CTG (CARDIOTOCOGRAFI)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Jl. Raya Legok KM4 Kp. BojongNangka,
Kelapa Dua, Tangerang, Banten 15334 KRS-RSMNUR- 00 4/4
Telp. (021) 54214848 001

17. Jika dalam pengawasan selama 5 menit tidak timbul akselerasi,


lakukan rangsangan pada janin beberapa kali sehingga timbul
akselerasi.
18. Jika dalam pengawasan selama 10 menit terdapat deselerasi
berulang, maka laporkan kepada DPJP untuk tindakan selanjutnya
19. Pada kasus gawat janin akut lakukan tindakan sesuai dengan
Petunjuk Teknis Penanganan Keadaan Darurat Obstetrik / Gawat
Janin dan laporkan kepada DPJP.
20. Berikan posisi tidur pasien senyaman mungkin, dengan posisi
sedikit miring ke kiri, untuk menghindari tekanan uterus gravidus
pada vena cava inferior, bila perlu sokong dengan bantal kecil (
jika diperlukan ).
21. Tentukan batas alarm untuk denyut jantung janin terendah 110 -
120 dan tertinggi 160, kemudian aktifkan alarm pada monitor
sentral untuk memperingatkan staf jika ada penyimpangan.
22. Tekan tanda →← saat relaksasi untuk mengkalibrasi baseline
toco dengan angka 20 pada mesin CTG
23. Tekan record untuk merekam dan mengkajinya selama 30 menit.
24. Jika dalam pengawasan selama 5 menit tidak timbul akselerasi,
lakukan rangsangan pada janin beberapa kali sehingga timbul
akselerasi.
25. Jika dalam pengawasan selama 10 menit terdapat deselerasi
berulang, maka laporkan kepada DPJP untuk tindakan selanjutnya
26. Pada kasus gawat janin akut lakukan tindakan sesuai dengan
Petunjuk Teknis Penanganan Keadaan Darurat Obstetrik / Gawat
Janin dan laporkan kepada DPJP.
SOP MONITORING PASIEN DENGAN
PENGGUNAAN CTG (CARDIOTOCOGRAFI)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Jl. Raya Legok KM4 Kp. BojongNangka,
Kelapa Dua, Tangerang, Banten 15334 KRS-RSMNUR- 00 5/4
Telp. (021) 54214848 001

27. Matikan CTG, bersihkan jelly yang ada di perut pasien dan
bersihkan jelly yang terdapat di tocotransdusser, rapikan alat
kembali.
28. Beritahu pasien bahwa pemeriksaan sudah selesai dan jelaskan
bahwa hasil CTG akan dilaporkan terlebih dahulu ke dokter DPJP
untuk tindakan selanjutnya. .
29. Berikan hasil CTG pada dokter DPJP.
30. Dokumentasikan hasil CTG dan pelaporan dalam Formulir
okcatatan perkembangan terintegrasi.

UNIT Ruang Bersalin


TERKAIT Ruang Obstetri dan Ginekologi

Anda mungkin juga menyukai