Anda di halaman 1dari 5

PELAYANAN PENANGANAN PER, PEB DAN EKLAMSIA

No. kode : SPO/YAN/049


Terbitan : 01 Ditetapkan oleh
SPO No. revisi : 001 Penanggung Jawab Klinik
Tgl. Mulai berlaku : 11 Februari 2019
Halaman : 1/2
dr. Ahmad Choir, MARS
Klinik Pratama
AZ-ZAHRA

1. Pengertian Penanganan PER (Pre Eklamsia Ringan), PEB (Pre Eklamsia Berat) dan Eklamsia
(Kejang) adalah asuhan yang diberikan pada Ibu baik dalam kehamilan atau
persalinan dengan tensi ≥ 140/90 mmHg di usia kehamilan >
20 minggu dan tes urin menunjukkan proteinuria +1 atau lebih dan atau
disertai Kejang (Eklamsia)
2. Tujuan Sebagai pedoman bidan untukmelakukan penanganan PER (Pre Eklamsi Ringan)
PEB (Pre Eklamsia Berat) dan Eklamsia (Kejang)
3. Kebijakan 1. SK Penanggung Jawab Klinik Pratama AZ-ZAHRA Nomor :
01/SK/PJ.KLINIK/AZ-ZAHRA/I/2019 Tentang Pelayanan Klinis
2. SK Penanggung Jawab Klinik Pratama AZ-ZAHRA Nomor :
26/SK/PJ.KLINIK/AZ-ZAHRA/I/2019 Tentang Layanan Klinis Berorientasi
Pasien
4.Referensi 1. Prawirohardjo, S. Saifuddin, A.B. Rachimhadhi, T. Wiknjosastro Gulardi H.
Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Edisi keempat cetakan ketiga. Jakarta :
PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2010 : Hal 550-554. (Prawirohardjo,
et al., 2010)
2. Kementerian Kesehatan RI dan WHO. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di
Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI.
2013.(Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2013)
5. Prosedur 1. PERSIAPAN PASIEN
1. Identifikasi klien
2. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan
3. Inform consent
2. PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
1. Tensi meter,
2. stetoskop,
3. tes celup proteinuria,
4. MgSo4 40%, Kateter,
5. Infus Set, Aquabides 3 ,
6. spuit 10 cc dan 5 cc,
7. Kalsium Glukonas,
8. Reflek Patela,
9. Tongue Spatel,
10. RL 500 cc,
3. PELAKSANAAN
1. Setiap Pasien dengan Pre Eklamsi Berat dan Eklamsi harus segera
dirujuk ke Fasilitas Kesehatan Lanjutan dengan Stabilisasi
2. Pre Eklamsi Kehamilan kurang dari 37 minggu. Lakukan penilaian 2 kali
seminggu secara rawat jalan
• Pantau tekanan darah, priotein urine, refleks dan kondisi janin
• Konseling pasien dengan tanda-tanda bahaya dan gejala preeklampsi
dan eklampsi
• Lebih banyak istirahat

• Diet biasa

• Jika tekanan darah naik maka pasien perlu dirawat

• Jika terdapat tanda2 pertumbuhan janin terhambat, pertimbangkan


terminasi kehamilan, jika tidak rawat sampai aterm
• Jika protein urine meningkat tangani sebagai preeklampsi berat.

3. Penanganan Pre Eklamsia dan Eklamsia

• Kolaborasi dengan dokter

• Pasang Infus RL500 cc


• Pasang Kateter tetap, nilai pengeluaran urine

• Beri Anti Konvulsan MgSO4

• Oksigen 4-5 l/mnt

• Jika terjadi Kejang lindungi pasien dari kemungkinan trauma

• Baringkan pasien pada sisi kiri untuk menghindari resiko aspirasi bila
perlu pasang tongue spatel
• Setelah kejang aspirasi mulut dan tenggorokan jika diperlukan

4. Penanganan umum

• Kolaborasi dengan Dokter

• Jika tekanan diastolik lebih dari 110 mmHg, berikan obat anti
hipertensi, sampai tekanan diastolik diantara 90-100 mmHg
• Pasang infus dengan jarum ukuran besar

• Pasang kateter urin untuk memantau pengeluaran urin dan protein


urine jika jumlah urin kurang dari 30 ml/ jam

• Hentikan pemberian MgSO4 dan berikan cairan IV (Na Cl 0.9 % atau


RL) dengan kecepatan tetasan 1 liter/8jam

• Pantau kemungkinan edema paru

• Observasi tanda-tanda vital dan denyut jantung janin tiap jam

• Jika terjadi edema paru berikan injeksi Furosemid 40 mg IV sekali


saja

5. ANTI KONVULSAN (Kejang)


• MgSO4

• Cara pemberian MgSO4:


• Dosis awal :

• MgSO4 4 gr I.V sebagai larutan 20% atau 40 % selama 5 menit

• Segera diberikan larutan MgSO4 6 gr di larutkan dalam cairan infus


RL 500 ml diberikan sekama 6 jam (untuk MgSO4 40%, maka 10 cc
IV dan 15 cc drip)

• Jika kejang berulang setelah 15 menit berikan Mg SO4 2 gr IV selam


2 menit

• Dosis pemeliharaan

• MgSO4 1-2 gr per jam perinfus

• Lanjutkan pemberian MgSO4 sampai 24 jam pasca persalinan atau


kejang berakhir

• Berikan MgSO4 bila

• Frekuensi pernapasan >16 X/mnt

• Reflek patela (+)

• Urin minimal 30 ml/jam dalam 4 jam terakhir

Berhentikan pemberian MgSO4 jika :

• RR < 16 X/mnt

• Refleks patela (-)

• Urin < 30ml/jam dalam 4 jam terakhir


6. Jika Tidak sempat merujuk, persalinan harus diusahakan segera setelah
pasien stabil dengan Pendampingan dokter
7. Perawatan Pasca Persalinan
• Anti konvulsi diteruskan sampai 24 jam setelah persalinan atau
setelah kejang
• Teruskan anti hipertensi jika tensi > 110 mmHg
• Pantau urin
• Pantau Vital sign per jam
8. Dokumentasikan hasil pemeriksaan dan penanganan pada lembar rekam
medis dan buku laporan harian

6. Unit Terkait
1. Ruang KIA
2. Apotek
3. Ruang Bersalin
7. Dokumen Terkait
1. Buku laporan kegiatan
2. Rekam medis
3. Partograf
4. Surat Rujukan

Anda mungkin juga menyukai