Anda di halaman 1dari 3

HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN

No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP
TanggalTerbit :
Halaman :

UPTD PUSKESMAS I NENGAH DARNYA,


SKM.M.M.Kes
TOILI III Nip. 19670808 198903 1 015

Pegertian Hipertensi, adalah kenaikkan darah sistolik 140 mmHg dan diastolik 90
mmHg, diukur dua kali selang 4 jam setelah penderita istirahat
Hipertensi dalam kehamilan yaitu hipertensi yang terjadi pertama kali sesudah
kehamilan 20 minggu, persalinan, dan/atau dalam 48 jam pascapersalinan.

KLASIFIKASI
1. Preeklamsia eklamsia
Hipertensi dan proteinuria yang didapatkan setelah umur kehamilan 20 minggu.
2. Hipertensi kronik
Hipertensi yang dideteksi sebelum usia kehamilan 20 minggu, dan
hipertensi tidak menghilang setelah 12 minggu pasca persalinan.
Superimpossed preeklampsia adalah hipertensi kronik dengan
preeklampsia.
3. Hipertensi gestational
Timbulnya hipertensi pada kehamilan yang tidak disertai proteinuria hingga 12
minggu pascapersalinan. Bila hipertensi menghilang setelah 12 minggu
persalinan, maka dapat disebut juga Hipertensi Transien.

Tujuan Mampu melakukan penilaian klinik, klasifikasi dan penatalaksanaan serta mencegah
komplikasi hipertensi karena kehamilan
Kebijakan

Referensi Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal 2010, hal 208 209.

Persiapa Alat
da Bahan
Prosedur 1. Anamnesis pada pasien/ keluarganya
Adanya gejala-gejala : nyeri kepala, gangguan visus, rasa panas dimuka, dyspneu,
nyeri dada, mual muntah, kejang.
Penyakit terdahulu : adanya hipertensi dalam kehamilan, penyulit pada
pemakaian kontrasepsi hormonal, penyakit ginjal, dan infeksi saluran kencing.
Riwayat penyakit keluarga : ditanyakan riwayat kehamilan dan penyulitnya pada
ibu dan saudara perempuannya.
2. Riwayat gaya hidup : keadaan lingkungan sosial, apakah merokok dan minum
alkohol.
3. Pemeriksaan fisik :
Kardiovaskuler : evaluasi desakan darah, suara jantung, pulsasi
Perifer.
Paru : auskultasi paru untuk mendiagnosis edema paru
Abdomen : palpasi untuk menentukan adanya nyeri pada hepar
Refleks : adanya klonus
Fundoskopi : untuk menentukan adanya retinopati grade I-III
4. Pemeriksaan Obstetri : Tinggi Fundus uteri,Denyut jantung janin
5. Pemeriksaan penunjang : Protein Urine.

PEMERIKSAAN KESEJAHTERAAN JANIN


Hipertensi gestasional
Pada waktu pertama kali diagnosis,
Pemeriksaan perkiraan pertumbuhan janin.

PENGELOLAAN DALAM KEHAMILAN


Jika kehamila <35 minggu, lakukan pengelolaan rawat jalan
1. Lakukan pemantauan tekanan darah dan protein uria serta kondisi janin setiap
minggu.
2. Jika tekanan darah meningkat,kelola sebagai preeklampsia.
3. Jika kondisi janin memburuk,atau terjadi pertumbuhan janin yang
terhambat,rawat dan pertimbangkan terminasi kehamilan.

PENGELOLAAN HIPERTENSI KRONIK


1. Jika pasien sebelum hamil sudah mendapatkan pengobatan dengan obat anti
hipertensi dan terpantau dengan baik,maka lanjutkan pengobatan tersebut.
2. Jika tekanan diastolik >110 mmHg, atau tekanan sistolik 160mmHg, berikan
anti hipertensi.
3. Jika terdapat proteinuria,pertimbangkan superimposed preeclampsia.
4. Pasien harus istirahat.
5. Lakukan pemantauan pertumbuhan dan kondisi janin.
6. Jika tidak terdapat komplikasi,tunggu persalinan sampai ateerm
7. Jika terdapat preeklampsia,pertumbuhan janin terhambat atau gawat
janin,lakukan:
Jika serviks matang,lakukan induksi dengan oksitosin 2-5 IU dalam 500 ml
dekstrose melalui infus 10 tetes/menit atau dengan prostaglandin.
Jika serviks belum matang,berikan prostaglandin, misoprostol, atau kateter
foley.
Observasi komplikasi seperti solusio plasenta atau superimposed preeclampsia.

Diagram Alir

Unit Terkait Ruang Persalinan

Rekaman Histori Perubahan

No Yang dirubah Isi perubahan Tgl. Mulai Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai