Anda di halaman 1dari 2

HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal terbit : 02 Januari
2018
Halaman :1-2
Kepala Puskesmas
PUSKESMAS
SUKAINDAH
Karmo, S.Kep
Hipertensi, ialah timbulnya desakan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan
diastolik ≥ 90 mmHg, diukur dua kali selang 4 jam setelah penderita
istirahat
KLASIFIKASI
1. Hipertensi kronik Hipertensi yang didapatkan sebelum kehamilan,
dibawah 20 minggu umur kehamilan, dan hipertensi tidak menghilang
setelah 12 minggu pasca persalinan.
1. Pengertian 2. Preeklamsia – eklamsia Hipertensi dan proteinuria yang didapatkan
setelah umur kehamilan 20 minggu.
3. Hipertensi kronik (superimposed preeklamsi) Hipertensi kronik yang
disertai proteinuria
4. Hipertensi gestational Timbulnya hipertensi pada kehamilan yang
tidak disertai proteinuria hingga 12 minggu pascapersalinan. Bila
hipertensi menghilang setelah 12 minggu persalinan, maka dapat
disebut juga “Hipertensi Transien”.
Mampu melakukan penilaian klinik,klasifikasi dan penatalaksanaan
2. Tujuan serta mencegah komplikasi hipertensi karena kehamilan

SK Kepala Puskesmas No.…Tahun …. Tentang Jenis-jenis Pelayanan


3. Kebijakan Kesehatan Puskesmas
PONED 2008 MNH, 2002 OBSTETRI, 2015
4. Referensi
5. Prosedur/ Dilakukan
Langkah- 1.Anamnesis pada pasien/ keluarganya
langkah Adanya gejala-gejala : nyeri kepala, gangguan visus, rasa panas
dimuka, dyspneu, nyeri dada, mual muntah, kejang.
a. Penyakit terdahulu : adanya hipertensi dalam kehamilan, penyulit
pada pemakaian kontrasepsi hormonal, penyakit ginjal, dan infeksi
saluran kencing.
b. Riwayat penyakit keluarga : ditanyakan riwayat kehamilan dan
penyulitnya pada ibu dan saudara perempuannya.
2. Riwayat gaya hidup : keadaan lingkungan sosial, apakah merokok
dan minum alkohol.
3. Pemeriksaan fisik :
- Kardiovaskuler : evaluasi desakan darah, suara jantung, pulsasi
- perifer - paru : auskultasi paru untuk mendiagnosis edema paru -
Abdomen : palpasi untuk menentukan adanya nyeri pada hepar
- Refleks : adanya klonus
- Fundoskopi : untuk menentukan adanya retinopati grade I-III
4. Pemeriksaan Obstetri : Tinggi Fundus uteri,Denyut jantung janin
5.Pemeriksaan penunjang : Protein Urine.

PEMERIKSAAN KESEJAHTERAAN JANIN


Hipertensi gestasional Pada waktu pertama kali diagnosis,
Pemeriksaan perkiraan pertumbuhan janin.

PENGELOLAAN DALAM KEHAMILAN


1. Jika pasien sebelum hamil sudah mendapatkan pengobatan
dengan obat anti hipertensi dan terpantau dengan baik,maka lanjutkan
pengobatan tersebut.
2. Jika tekanan diastolik >110 mmHg, atau tekanan sistolik ≥
160mmHg, berikan anti hipertensi.
3. Jika terdapat proteinuria,pertimbangkan superimposed
preeclampsia.
4. Pasien harus istirahat.
5. Lakukan pemantauan pertumbuhan dan kondisi janin.
6. Jika tidak terdapat komplikasi,tunggu persalinan sampai ateerm
7. Jika terdapat preeklampsia,pertumbuhan janin terhambat atau
gawat janin,lakukan:
- Jika serviks matang,lakukan induksi dengan oksitosin 2-5 IU dalam
500 ml dekstrose melalui infus 10 tetes/menit atau dengan
prostaglandin.
- Jika serviks belum matang,berikan prostaglandin, misoprostol, atau
kateter foley. Observasi komplikasi seperti solusio plasenta atau
superimposed preeclampsia.
1. KIA
6. Unit terkait 2. PONED

CATATAN MUTU
7. Dokumen Ceklist Pedoman penanaganan hipertensi dalam kehamilan di
terkait Puskesmas Sukaindah

8. Rekaman
No Yang di ubah Isi perubahan Tanggalmulai di
historis
berlakukan
perubahan

Anda mungkin juga menyukai