1. Hipertensi kronik adalah hipertensi pada ibu hamil yang sudah ditemukan
sebelum kehamilan atau yang ditemukan pada umur kehamilan < 20 minggu ,
dan yang menetap setalah 12 minggu pasca persalinan.
2. Preeklamsi/eklamsi atas dasar hipertensi kronis adalah timbulnya preeklamsi
atau eklamsi pada pasien hipertensi kronik.
3. Hipertensi gestasional adalah timbulnya hipertensi dalam kehamilan pada
wanita yang tekanan darahsebelumnya normal dan tidak mempunyai gejala-
gejala hipertensi kronik atau preeklamsi/eklamsi (tidak disertai proteinuri).
Gejala ini akan hilang dalam waktu < 12 minggu pasca bersalin.
2.Tujuan Tujuan Umum : melakukan penilaian klasik , klasifikasi dan penatalaksanaan serta
mencegah komplikasi.
Tujuan Khusus :
a. Mencegah tanda dan gejala hipertensi karena kehamilan dan menentukan diagnosis
yang paling mungkin dalam hubungan dengan hipertensi yang dipicu karena
kehamilan.
b. Melakukan penatalaksanaan preeklamsia/eklamsia dan hipertensi kronik pada ibu
hamil.
Melakukan pemberian obat anti kejang (Magnesium sulfat dan Diazepam) serta obat
antihipertensi penatalaksanaan preeklamsi berat eklamsi.
4.Referensi Permadi, wiryawan dr.Dr. SpOG(K) dkk. 2015. Panduan praktek klinis Obstetri &
Ginekologi. Penerbit: DEP./SMF Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas
Padjajaran RSUP DR. HASAN SADIKIN
5.Prosedur Anamnesis :
1. Umur kehamilan > 20 minggu
2. Hipertensi
Tidak ada kejang, penurunan kesadaran, penglihatan kabur, nyeri kepala hebat,
nyeri ulu hati.
Pemeriksaan fisik
Preeklamsi ringan
Diagnosis preeklamsi ringan didasarkan atas timbulnya hipertensi (sistolik anatara 140 - <
160 mmHg dan diastolik antara 90 - < 110 mmHg) disertai proteinuri ( ≥ 300mg/24 jam,
atau 1+ dipstik).
Bila didapatkan 1 atau lebih gejala di bawah ini preeklamsi digolongkan berat :
Tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥ 110
mmHg.
Proteinuri ≥ 2 g/24 jam atau ≥ 2 + dalam pemeriksaan kualitatif dipstik.
Angiolisis mikroangiopati (peningkatan kadar LDH)
Sakit kepala yang menetap atau gangguan visus dan serebral.
Nyeri epigastrium yang menetap.
Edema paru disertai sianosis
Adanya “HELLP Syndrome” (H : hemolisis; EL : elevated liver enzymes; LP : Low
platelet count)
Preeklamsi Ringan
Rawat jalan, pasien dianjurkan cukup istirahat, memantau tekanan darah dan proteinuria
setiap hari.
Dapat dipertimbangkan pemberian antioksidan dan kalsium.
Kontrol setiap minggu.
Bila tekanan darah terkontrol pada umur kehamilan 37 minggu dilakukan terminasi
kehamilan.
Preeklamsi Berat
Rawat bersama dengan departement yang terkait.
A. Medikamentosa
Infus larutan RL
Pemberiaan obat :
1. MgSO4
Cara pemberian MgSO4 :
3-3
4-4