Anda di halaman 1dari 14

PERDARAHAN PASCASALIN

No. Dokumen : 093/SOP.UKP/


411.303.20/2017
SOP No. Revisi : 0
Tgl Terbit : 03 – 01 – 2017
Halaman : 1/13
UPTD dr. I Made Dharmayukti
PUSKESMAS
NIP 19690517 200801 1009
JATIKALEN

1. Pengertian Perdarahan pascasalin adalah perdarahan ≥ 500 ml setelah bayi


lahir atau yang berpotensi mempengaruhi hemodinamik ibu.
Perdarahan pascasalin primer terjadi dalam 24 jam pertama
setelah persalinan, sementara perdarahan pascasalin sekunder
adalah perdarahan pervaginam yang lebih banyak dari normal
antara 24 jam hingga 12 minggu setelah persalinan.
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam rangka penanganan perdarahan
pascasalin.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor 188/021/K/411.303.20/2017
tentang Pelayanan Klinis
4. Referensi Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan
Dasar dan Rujukan.
5. Prosedur/ a. Tatalaksana Umum
langkah-langkah 1. Memanggil bantuan tim untuk tatalaksana secara simultan.
2. Menilai sirkulasi, jalan napas, dan pernapasan pasien.
3. Melakukan penatalaksanaan syok bila menemukan tanda –
tanda syok.
4. Memberikan oksigen.
5. Memasang infus intravena dengan kanul berukuran besar
(16 atau 18) dan memulai pemberian cairan kristaloid
(NaCl 0,9% atau Ringer Laktat atau Ringer Asetat) sesuai
dengan kondisi ibu. Pada saat memasang infus, lakukan
juga pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan.
6. Jika fasilitas tersedia, ambil sampel darah dan lakukan
pemeriksaan :
 Kadar hemoglobin (pemeriksaan hematologi rutin)
 Penggolongan ABO dan tipe Rh serta sampel untuk
pencocokan silang
 Profil Hematostasis
o Waktu perdarahan (Bleeding Time / BT)
o Waktu pembekuan (Clotting Time /CT)
o Prothrombin time (PT)
o Activated partial thromboplastin time (APTT)
o Hitung trombosit
o Fibrinogen
7. Melakukan pengawasan tekanan darah, nadi, dan
pernapasan ibu.
8. Memeriksa kondisi abdomen : kontraksi uterus, nyeri
tekan, parut luka, dan tinggi fundus uteri.
9. Memeriksa jalan lahir dan area perineum untuk melihat
perdarahan dan laserasi (jika ada, misal : robekan serviks
atau robekan vagina).
10. Memeriksa kelengkapan plasenta dan selaput ketuban.
11. Memasang kateter Folley untuk memantau volume urin
dibandingkan dengan jumlah cairan yang masuk.
(CATATAN : produksi urin normal 0.5-1 ml/kgBB/jam atau
sekitar 30 ml/jam)
12. Menyiapkan transfusi darah jika kadar Hb < 8 g/dL atau
secara klinis
ditemukan keadaan anemia berat.
 1 unit whole blood (WB) atau packed red cells (PRC)
dapat menaikkan hemoglobin 1g/dl atau hematokrit
sebesar 3% pada dewasa normal.
 Mulai lakukan transfusi darah, setelah informed consent
ditandatangani untuk persetujuan transfusi.
13. Menentukan penyebab dari perdarahannya dan lakukan
tatalaksana spesifik sesuai penyebab.

b. Tatalaksana Khusus
1. ATONIA UTERI
1) Melakukan pemijatan uterus.
2) Memastikan plasenta lahir lengkap.
3) Memberikan 20 – 40 unit oksitosin dalam 1000ml larutan
NaCl 0,9% / RL dengan kecepatan 40 tetes/menit
hingga perdarahan berhenti.
4) Bila tidak tersedia oksitosin atau bila perdarahan tidak
berhenti, berikan Ergometrin 0,2 mg IM atau IV (lambat),
dapat diikuti pemberian 0,2 mg IM / IV (lambat) setiap 4
jam bila diperlukan. JANGAN BERIKAN LEBIH DARI 5
DOSIS (1 mg).
CATATAN :
 Jangan berikan lebih dari 3 liter larutan intravena
yang mengandung oksitosin.
 Jangan berikan ergometrin kepada ibu dengan
hipertensi berat / tidak terkontrol, penderita sakit
jantung dan penyakit pembuluh darah tepi.
5) Jika perdarahan berlanjut, berikan 1 g asam
traneksamat IV (bolus selama 1 menit, dapat diulang
setelah 30 menit)
6) Melakukan pemasangan kondom kateter atau kompresi
bimanual internal selama 5 menit.
7) Menyiapkan tindakan operatif atau rujuk ke fasilitas yang
lebih memadai sebagai antisipasi bila pedarahan tidak
berhenti

2. ROBEKAN JALAN LAHIR


Ruptura Perineum dan Robekan Dinding Vagina
1) Melakukan eksplorasi untuk mengidentifikasi sumber
perdarahan.
2) Melakukan irigasi pada tempat luka dan membersihkan
dengan antiseptik.
3) Menghentikan sumber perdarahan dengan klem
kemudian mengikat dengan benang yang dapat diserap.
4) Melakukan penjahitan.
5) Bila perdarahan masih berlanjut, memberikan 1g asam
traneksamat IV (bolus selama 1 menit, dapat diulang
setelah 30 menit) lalu rujuk pasien.

3. RETENSIO PLASENTA
1) Memberikan 20 – 40 unit oksitosin dalam 1000 ml
larutan NaCl 0,9% / Ringer Laktat dengan kecepatan 40
tetes/menit hingga perdarahan berhenti
2) Melakukan tarikan tali pusat terkendali.
3) Bila tarikan tali pusat terkendali tidak berhasil,
melakukan plasenta manual secara hati – hati.
4) Memberikan antibiotika profilaksis dosis tunggal
(ampisilin 2 g IV dan metronidazol 500 mg IV).
5) Segera mengatasi atau merujuk ke fasilitas yang lebih
lengkap bila terjadi komplikasi perdarahan hebat atau
infeksi

4. SISA PLASENTA
1) Memberikan 20 – 40 unit oksitosin dalam 1000 ml
larutan NaCl 0,9% / Ringer Laktat dengan kecepatan 40
tetes / menit hingga perdarahan berhenti.
2) Melakukan eksplorasi digital (bila serviks terbuka) dan
keluarkan bekuan darah dan jaringan. Bila serviks
hanya dapat dilalui oleh instrumen, melakukan evakuasi
sisa plasenta dengan aspirasi vakum manual atau
dilatasi dan kuretase.
3) Memberikan antibiotika profilaksis dosis tunggal
(ampisillin 2 g IV dan metronidazole 500 mg).
4) Jika perdarahan berlanjut, melakukan tatalaksana
seperti kasus atonia uteri.
6. Unit Terkait
1. Poned
PERDARAHAN PASCASALIN
No. Dokumen : 093/SOP.UKP/
411.303.20/2017
SOP No. Revisi :0
Tgl Terbit : 03 – 01 – 2017
Halaman : 5/13
UPTD dr. I Made Dharmayukti
PUSKESMAS NIP 19690517 200801 1009
JATIKALEN

7. Diagram
Panggil bantuan tim untuk
Alir
tatalaksana secara simultan

Nilai sirkulasi, jalan napas, dan


pernapasan pasien

Lakukan penatalaksanaan syok bila


menemukan tanda – tanda syok

Berikan oksigen

Pasang infus (kanul ukuran 16 atau 18) dan


mulai pemberian cairan kristaloid (NaCl 0,9% atau
Ringer Laktat atau Ringer Asetat) sesuai dengan
kondisi ibu

Jika fasilitas tersedia, ambil sampel darah


dan lakukan pemeriksaan Kadar hemoglobin
(pemeriksaan hematologi rutin),
Penggolongan ABO dan tipe Rh serta
sampel untuk pencocokan silang, dan Profil
Hematostasis

Lakukan pengawasan tekanan darah,


nadi, dan pernapasan ibu

Periksa kondisi abdomen : kontraksi uterus, nyeri


tekan, parut luka, dan TFU

Periksa jalan lahir dan area perineum untuk


melihat perdarahan dan laserasi
Periksa kelengkapan plasenta dan
selaput ketuban

Pasang kateter Folley

Siapkan transfusi darah jika kadar Hb


< 8 g/dL atau
ditemukan keadaan anemia berat

Tentukan penyebab dari perdarahannya

Atoni Robekan Retensi Sisa


Jalan o
a Plasent
Lahir
Uteri Plasent a
a

Lakukan tatalaksana spesifik


sesuai penyebab

Jika penyebab
perdarahan adalah
ATONIA UTERI
Lakukan pemijatan uterus

Pastikan plasenta lahir lengkap

Berikan 20 – 40 unit oksitosin dalam


1000ml larutan NaCl 0,9% Ringet
Laktat dengan kecepatan 40
tetes/menit

Bila perdarahan tidak berhenti,


berikan ergometrin 0,2 mg IM atau IV
(lambat), dapat diikuti pemberian 0,2
mg IM/IV (lambat) setiap 4 jam bila
diperlukan. JANGAN BERIKAN
LEBIH DARI 5 DOSIS (1 mg)

Jika perdarahan berlanjut, berikan 1 g


asam traneksamat IV (bolus selama 1
menit, dapat diulang setelah 30
menit)

Lakukan pemasangan kondom


kateter atau KBI selama 5 menit

Rujuk

Jika penyebab perdarahan adalah


ROBEKAN JALAN LAHIR
Lakukan eksplorasi untuk
mengidentifikasi sumber perdarahan

Melakukan irigasi pada tempat luka


dan membersihkan dengan antiseptik

Hentikan sumber perdarahan dengan


klem kemudian mengikat dengan
benang yang dapat diserap

Melakukan penjahitan

Bila perdarahan masih berlanjut,


memberikan 1g asam traneksamat IV
(bolus selama 1 menit, dapat diulang
setelah 30 menit)

Rujuk

Jika penyebab
perdarahan adalah
RETENSIO PLASENTA
Berikan 20 – 40 unit oksitosin dalam
1000 ml larutan NaCl 0,9% / Ringer
Laktat dengan kecepatan 40
tetes/menit hingga perdarahan
berhenti

Lakukan tarikan tali pusat terkendali

Bila tarikan tali pusat terkendali tidak


berhasil, melakukan plasenta manual
secara hati – hati

Memberikan antibiotika profilaksis


dosis tunggal (ampisilin 2 g IV dan
metronidazol 500 mg IV)

Segera RUJUK ke fasilitas yang lebih


lengkap bila terjadi komplikasi
perdarahan hebat atau infeksi

Jika penyebab
perdarahan adalah
SISA PLASENTA
Berikan 20 – 40 unit oksitosin dalam
1000 ml larutan NaCl 0,9% / Ringer
Laktat dengan kecepatan 40
tetes/menit hingga perdarahan
berhenti

Berikan antibiotika profilaksis dosis


tunggal (ampisillin 2 g IV dan
metronidazole 500 mg)

Jika perdarahan berlanjut,


melakukan tatalaksana seperti
kasus atonia uteri
PERDARAHAN PASCASALIN

No. Dokumen : 093/SOP.UKP/


411.303.20/2017
DAFTAR No. Revisi : 0
TILIK Tgl Terbit : 03 – 01 – 2017
Halaman : 11/13

UPTD dr. I Made Dharmayukti


PUSKESMAS NIP 19690517 200801 1009

JATIKALEN

No Kegiatan Ya Tidak

1 Apakah petugas memanggil bantuan tim untuk tatalaksana secara


simultan ?

2 Apakah petugas menilai sirkulasi, jalan napas, dan pernapasan


pasien ?

3 Bila menemukan tanda – tanda syok, apakah petugas melakukan


penatalaksanaan syok?

4 Apakah petugas memberikan oksigen ?

5 Apakah petugas memasang infus ?

6 Apakah petugas melakukan pengawasan tekanan darah, nadi, dan


pernapasan ibu ?

7 Apakah petugas memeriksa kondisi abdomen : kontraksi uterus, nyeri


tekan, parut luka, dan TFU ?

8 Apakah petugas memeriksa jalan lahir dan area perineum untuk


melihat perdarahan dan laserasi ?

9 Apakah petugas memeriksa kelengkapan plasenta dan selaput


ketuban ?

10 Apakah petugas memasang kateter Folley ?

11 Jika ditemukan keadaan anemia berat, apakah petugas menyiapkan


transfusi darah jika kadar Hb < 8 g/dL ?

12 Apakah petugas menentukan penyebab dari perdarahannya, meliputi


Atonia Uteri, Robekan Jalan Lahir, Retensio Plasenta, atau Sisa
Plasenta ?

Jumlah
Compliancerate (CR) = Σ Ya
x 100%
Σ Ya + Tidak

Jatikalen,...................................
Unit yang di Audit Pelaksana/Auditor

(...........................) (...........................)
PERDARAHAN PASCASALIN

No. Dokumen : 093/SOP.UKP/


REKAM 411.303.20/2017
No. Revisi : 0
HISTORI
Tgl Terbit : 03 – 01 – 2017
PERUBAHAN Halaman : 13/13

UPTD dr. I Made Dharmayukti


PUSKESMAS NIP. 19690517 200801 1009
JATIKALEN

No Halaman Yang Dirubah Perubahan Diberlakukan Tgl.


Nomor 093/SOP.UKP/411.303.20/2017
Revisi Ke 0
BerlakuTgl 03 – 01 – 2017

PEMERINTAH KABUPATEN NGANJUK


DINAS KESEHATAN

UPTD PUSKESMAS JATIKALEN


JL.RAYA JATIKALEN NO 21, JATIKALEN KODE POS 64392
Telp/fax : -, email : pkmjatikalen@gmail.com

Standar Operasional Prosedure (SOP)

PERDARAHAN PASCASALIN
Di sah kan oleh
Kepala UPTD Puskesmas
Jatikalen

dr.I Made Dharmayukti


NIP 19690517 200801 1 009

Anda mungkin juga menyukai