Anda di halaman 1dari 2

SUKAR BERNAPAS

RSPAD No Dokumen No. Revisi Halaman 1 dari 2


GATOT SOEBROTO
DITKESAD

Ditetapkan,
SPO Tanggal Terbit Kepala RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad
(STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL)
dr. Komaruddin Boenjamin, Sp.U
Brigadir Jenderal TNI

Ibu mengalami sesak napas dalam kehamilan, persalinan, dan


PENGERTIAN pasca persalinan.

TUJUAN Mengidentifikasi sesak napas termasuk penyebabnya dan


menentukan arah penanganannya.

Keputusan Kepala Rumah Sakit Gatot Soebroto Ditkesad Nomor:


KEBIJAKAN Pan/PONEK/04/X2012 tentang Panduan Pelayanan Maternal
Risiko Tinggi

PROSEDUR Penanganan umum:


1. Nilai tanda-tanda vital pasien dan pemantauan secara
berkala
2. Ibu dibaringkan miring kiri
3. Pasang infus dengan pemberian carian terbatas (NaCl 0.9%
atau Ringer Laktat)
4. Berikan oksigen sebanyak 4-6L/menit melalui masker atau
kanula nasal
5. Periksa kadar hemoglobin

Pengananan khusus:
Anemia berat
- Berikan Packed Red Cells (PRC)
- Berikan furosemid 40 mg intravena setiap memasukkan 1
unit PRC
- Berikan sulfas ferrosus atau ferrosus fumarat 120 mg per
oral dan asam folat 400 mcg per oral selama kehamilan
- Cek kemungkinan malaria dan kecacingan
SUKAR BERNAPAS

RSPAD No Dokumen No. Revisi Halaman 2 dari 2


GATOT SOEBROTO
DITKESAD

Gagal jantung karena anemia


- Berikan Packed Red Cells (PRC)
- Berikan furosemid 40 mg intravena setiap memasukkan 1
unit PRC
- Berikan sulfas ferrosus atau ferrosus fumarat 120 mg per
oral dan asam folat 400 mcg per oral selama kehamilan
PROSEDUR
Gagal jantung karena penyakit jantung
- Tangani gagal jantungnya, dapat dengan memberikan obat
sebagai berikut: morfin 10 mg secara intramuskular,
furosemid 40 mg secara intravena, digoksin 0.5 mg secara
intramuskular, atau nitrogliserin sublingual 0.3 mg yang
dapat diulang setiap 15 menit

Penanganan gagal jantung tingkat I dan II selama persalinan


- Baringkan miring kiri, batasi pemberian carian, berikan
analgetik yang sesuai
- Jika memerlukan oksitosin diberikan dalam konsentrasi
tinggi sehingga asupan cairan dapat dikurangi; Jangan
memberikan ergometrin
- Persalinan pervaginam dengan mempercepat kala II,
sedapat mungkin hindari mengedan
- Penanganan aktif kala III
- Seksia sesaria dilakukan atas indikasi obstetrik

Penanganan gagal jantung tingkat III dan IV selama kehamilan dan


persalinan
- Pikirkan untuk terminasi kehamilan
- Apabila kehamilan diteruskan, ibu tirah baring total dengan
posisi setengah duduk dan pengawasan ketat
- Persalinan dilakukan dengan seksio sesaria
- Pemberian furosemid

Pemberian uterotonika sebaiknya dengan oksitosin, karena


ergometrin dapat menimbulkan efek bronkokonstriksi. PGF2 tidak
boleh diberikan karena menyebabkan bronkospasme

- Kamar bersalin dan kamar perawatan


UNIT TERKAIT
- Neonatologi dan NICU
- Departemen Penyakit Dalam

Anda mungkin juga menyukai