Anda di halaman 1dari 3

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

ASUHAN PASCA KEGUGURAN


STANDAR No. Dokumen No. Revisi Halaman
PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
Direktur

Dr. Susilo Wardhani S, MM


NIP.
PENGERTIAN Merupakan serangkaian intervensi yang dirancang untuk menangani seorang
perempuan setelah mengalami keguguran, baik spontan maupun diinduksi
TUJUAN Terselenggaranya layanan asuhan pasca keguguran yang komprehensif untuk
menurunkan jumlah kematian dan kesakitan ibu.
DEFINISI 1. Keguguran, yang dikenal dengan istilah abortus, didefinisikan sebagai
OPERASIONAL berakhirnya kehamilan sebelum janin mampu hidup di luar rahim
(viable), yaitu sebelum usia kehamilan 20 minggu atau berat janin
belum mencapai 500 gram.
2. Asuhan pasca keguguran adalah serangkaian intervensi yang
dirancang untuk menangani seorang perempuan setelah mengalami
keguguran, baik spontan maupun diinduksi.
3. Ruang lingkup asuhan pasca keguguran adalah keguguran insipiens,
keguguran inkomplit, missed abortion, keguguran komplit, serta
keguguran dengan komplikasi, misalnya keguguran infeksiosa dan
keguguran septik
PROSEDUR 1. Identifikasi masalah kegawatdaruratan dan tatalaksana awal
kegawatdaruratan
2. setelah kondisi pasien stabil, tenaga medis harus segera melakukan
penilaian klinis yang lengkap dan meminta informed consent untuk
terapi lanjutan.
3. Lakukan penegakkan diagnosis
Penegakan diagnosis keguguran dilakukan oleh dokter atau bidan
berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik. Dalam beberapa
kasus, pemeriksaan penunjang dapat dilakukan bilamana diperlukan.
Table diagnosis dan klasifikasi keguguran

4. Konseling pasca keguguran


- Konseling terkait dukungan psikososial
- Konseling terkait tatalaksana klinis
- Konseling perencanaan kehamilan
5. Tatalaksana medis
Tatalaksana medis dalam asuhan pasca keguguran yang diperlukan
tergantung dengan jenis keguguran yang dialaminya.
a. Evakuasi hasil konsepsi
- Tatalaksana medikamentosa
Keguguran inkomplit
Usia kehamilan <13 minggu
Misoprostol 600 ug dosis tunggal per oral atau 400 ug dosis
tunggal sublingual atau pervaginam (bila tidak ada perdarahan
pervaginam)
Usia ≥13 minggu
Misoprostol 400 ug setiap 3 jam hingga terjadinya ekspulsi,
diberikan per bukal, sublingual atau pervaginam (bila tidak ada
perdarahan pervaginam)
- Missed abortion
<13 minggu
Misoprostol 600 ug sublingual atau 800 ug per vaginam (bila tidak
ada perdarahan per vaginam) setiap 3 jam hingga terjadinya
ekspulsi (biasanya 1-3 dosis)
Usia ≥13 minggu
Misoprostol 400 ug sublingual atau per vaginam (bila tidak ada
perdarahan per vaginam) setiap 4-6 jam hingga terjadinya
ekspulsi.
- Tatalaksana operatif
Aspirasi vakum manual (AVM)
Untuk evakuasi hasil konsepsi dengan tata laksana operatif
kehamilan ukuran uterus di bawah 13 minggu
dilatasi dan evakuasi (D&E)
Untuk ukuran uterus 13 minggu atau lebih yaitu prosedur
evakuasi hasil konsepsi yang juga menggunakan aspirasi vakum
manual , namun lebih kompleks karena melibatkan persiapan
serviks dan prosedur lainnya, sehingga merupakan ranah dokter
spesialis obstetri dan ginekologi yang telah terlatih.
b. Persiapan serviks
Persiapan serviks sebelum tatalaksana operatif (misalnya dengan
misoprostol atau laminaria ) dianjurkan untuk semua perempuan
dengan usia kehamilan 13 minggu atau lebih, khususnya mereka
yang berisiko tinggi untuk mengalami cedera serviks atau
perforasi uterus.
c. Manajemen nyeri
- Pada tatalaksana medikamentosa, setiap pasien ditawarkan obat
antinyeri. Pemberian NSAID, seperti ibuprofen, ketoprofen, asam
mefenamat, diklofenak, atau ketorolak disarankan untuk
diberikan sebelum atau saat kram perut dimulai.
- tatalaksana operatif dengan aspirasi vakum, blok paraservikal dan
pemberian NSAID dianjurkan untuk semua pasien.
d. Antibiotika profilaksis
- Pemberian antibiotika profilaksis dianjurkan untuk prosedur
aspirasi vakum dan dilatasi dan evakuasi (D&E). Pilihan antibiotika
yang diberikan adalah golongan cephalosporin dan diberikan
sebanyak 2g secara intavena 30menit sebelum prosedur
dilakukan.
- perempuan yang berisiko tinggi mengalami infeksi menular
seksual perlu mendapat pemeriksaan skrining infeksi menular
seksual.
UNIT TERKAIT 1. kamar bersalin
2. kamar operasi

Anda mungkin juga menyukai