Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Program Kesehatan Ibu dan Anak ( KIA ) merupakan salah satu
program prioritas Nasional dalam pembangunan kesehatan di Indonesia.
Sesuai dengan Permenkes No 21 Tahun 2021, Program ini bertanggung
jawab terhadap pelayanan kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil,
Persalinan, dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan
Kontrasepsi, serta Pelayanan Kesehatan Seksual. Salah satu tujuan program
ini adalah mengurangi angka kesakitan dan angka kematian Ibu dan Bayi
baru lahir.

Upaya Kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya bidang kesehatan yang
menyangkut pelayanan dalam gedung yang disebut dengan Upaya
Kesehatan Perseorangan ( UKP ) dan pelayanan diluar gedung yang disebut
dengan Upaya kesehatan Masyarakat ( UKM ). Pemberdayaan masyarakat
di bidang KIA merupakan upaya memfasilitasi masyarakat untuk
membangun system kesiagaan masyarakat dalam upaya mengatasi situasi
ke gawat daruratan dari aspek non klinis terkait kehamilan dan persalinan.

Sistem kesiagaan merupakan system tolong menolong, yang dibentuk


dari oleh dan untuk masayarakat, dalam hal penggunaan alat transportasi /
komunikasi (telepon genggam, telepon rumah) pendanan, pendonor darah,
pencatatan pemantauan.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan Program Kesehatan Ibu dan Anak dalam Pengaturan
penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Masa sebelum Hamil,
persalinan, dan Masa sesudah melahirkan,pelayanan kontrasepsi, dan
Pelayanan Kesehatan Seksual adalah: Untuk mengurangi angka
kesakitan dan angka Kematian Ibu dan bayi baru lahir.sehingga
tercapainya kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat
kesehatan yang optimal bagi ibu dan keluarganya untuk atau
mempercepat pencapaian target pembengunan Kesehatan Indonesia,
serta meningkatnya derajat kesehatan anak untuk menjamin proses
tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan bagi
peningkatan kualitas manusia seutuhnya.
2. Tujuan Khusus

- Menyiapkan kesehatan remaja, calon pengantin, dan atau pasangan Usia


subur pada masa sebelum hamil.

- Menjamin kesehatan ibu sehingga mampu melahirkan generasi yang sehat


dan berkualitas.

- Menjamin tercapainya kualitas hidup dan pemenuhan hak-hak reproduksi.

- Menjamin kualitas Pelayanan Kontrasepsi

- Mempertahankan dan meningkatkan kwalitas pelayanan kesehatan ibu dan


bayi baru lahir.

- Meningktakan kemampuan ibu ( pengetahuan, sikap dan perilaku )


dalam mengatasi kesehatan diri dan keluarganya
- Meningkatkan upaya pembinaan kesehatan balita dan anak
prasekolah

secara mandiri di lingkungan keluarga , Dasa Wisma, Posyandu

- Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan bayi , anak balita , ibu


hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan ibu menyusui
- Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bayi , anak balita , ibu
hamil, ibu bersalin,dan ibu nifas.
C. Sasaran
Sasaran dari pedoman ini adalah: Perempuan sejak saat remaja hingga masa
sebelum hamil, ibu hamil, ibu melahirkan, ibu nifas, bayi, balita , apras, PUS
di wilayah kerja Puskesmas Mangunreja

D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pedoman ini meliputi :
1. Pemantauan Kesehatan Ibu diantaranya :
- Pemeriksaan K1 ( Ibu hamil )
- Pemeriksaan K4 ( Ibu hamil )
- Penjaringan Resiko Tinggi oleh Masyarakat dan tenaga kesehatan
- Komplikasi kebidanan ( Ibu Hamil, Ibu Bersalin, dan Ibu Nifas ) yang
di tangani
- Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
- Persalinan oleh Tenaga Kesehatan di Fasilitas Kesehatan
- Pemeriksaan Nifas ( KF 1, KF 2, KF 3, KF Lengkap )
- PUS ( Pelayanan Kontrasepsi )
- Kesehatan Reproduksi
2. Pemantauan Kesehatan Bayi
- KN 1 ( Kunjungan Neonatal 1 )
- KN 3 ( Kunjungan Neonatal lengkap )
- Neonatal Komplikasi yang di tangani
- Kunjungan Bayi Sesuai setandar
- Stimulasi Deteksi Dini Tumbuh Kembang Pada bayi
3. Pemantauan Kesehatan Balita dan anak prasekolah
- Kunjungan Balita Sesuai Setandar
- Stimulasi Deteksi Dini Tumbuh Kembang Pada balita
- Pemantauan Anak prasekolah paripurna

E. Batasan Operasional
- Batasan operasional pelayanan Program KIA dilaksanakan di dalam
gedung ( UKP ) ataupun di luar gedung (UKM) melalui posyandu,
penyuluhan, dan kunjungan rumah.
- Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil adalah: setiap kegiatan
dan / atau serangkaian kegiatan yang ditujukan pada perempuan
sejak saat remaja, Calon pengantin,hingga saat sebelum hamil, dalam
rangka menyiapkan perempuan menjadi hamil sehat.
- Pelayanan Kesehatan Masa Hamil adalah: setiap kegiatan dan / atau
serangkaian kegiatan yang dilakukan sejak terjadinya masa konsepsi
hingga melahirkan.
- Pelayanan Kesehatan Persalinan adalah setiap kegiatan dan / atau
serangkaian kegiatan yang ditujukan pada ibu sejak dimulainya
persalinan higga 6 ( enam ) jam sesudah melahirkan.
- Pelayanan Kesehatan Masa Sesudah Melahirkan adalah: setiap
kegiatan dan / atau serangkaian kegiatan yang ditujukan pada ibu
selama masa nifas dan pelayanan yang mendukung bayi yang
dilahirkannya sampai bayi berusia 2 (dua ) tahin.
- Pelayanan Kontrasepsi adalah: serangkaian kegiatan terkait dengan
pemberian Obat, pemasangan atau pencabutan alat kontrasepsi dan
tindakan-tindakan lain dalam upaya mencegah kehamilan.
- Pelayanan Kesehatan Seksual adalah: setiapkegiatan dan / atau
serangkaian kegiatan yang ditujukan pada kesehatan seksualitas.

F. Landasan Hukum
a.Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
b.Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat.
c.Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2021 tentang Pelayanan
Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Masa Nifas, Persalinan
dan Masa sesudah Melahirkan Penyelenggaraan Pelayanan
Konntrasepsi serta Pelayanan Kesehatan Seksual.
BAB 11
SETANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Pengelola program KIA adalah petugas yang telah mendapat pelatihan
program KIA. Petugas pelaksana KIA adalah petugas pelaksana yang telah
memenuhi standar kualifikasi sebagai tenaga pelaksana dan telah mendapat
pelatihan sesuai dengan tugasnya.

N Nama Jabatan Kualifikasi SDM Realisasi


0

1 Penanggung Jawab Program Dokter Diampu oleh satu


UKP orang dengan latar
belakang pendidikan
Dokter Umum.

2 Dokter Dokter Diampu oleh 1 orang


dengan latar belakang
pendidikan Dokter
Umum

3 Penanggung Jawab Program Bidan Diampu oleh satu


UKM Esensial orang dengan latar
belakang pendidikan D
IV Kebidanan.

4 Petugas Pelaksana Bidan Diampu oleh:


1 orang dg latar
belakang pendidikan
D4 kebidanan. 3 orang
dengan latar
pendidikan D3
Kebidanan dan 8
orang dg latar
belakang pendidikan
D3 Kebidanan bertugas
sebagai bidan desa.

B. Distribusi Ketenagaan
Pengaturan dan penjadwalan kegiatan pelayanan kesehatan ibu dan anak
dikoordinir oleh penanggung jawab program UKM dan Pengelola Program
KIA di sesuaikan dengan tugas dan penanggung jawab desa.
Sumber Daya Manusia yang wajib berpartisipasi dalam kegiatan Program
KIA/KB adalah:
a. Dokter ( Sarjana Kedokteran )
b. Dokter Gigi ( Sarjana Kedokteran Gigi )
c. Bidan ( D 4 Kebidanan )
d. Bidan ( D 3 Kebidanan )
e. Perawat ( D 3, S1 Keperawatan dan Profesi Keperawatan )
f. Nutritionis ( D3 Gizi )
g. Sanitarian ( Sarjana Kesehatan Masyarakat )
h. Petugas Promkes ( Sarjana Kesehatan Masyarakat )
i. Petugas laboratorium ( Analis Kesehatan )
C. Jadwal Kegiatan Program KIA

Februari Maret April Mei Juni Juli Agt Sept Okt November Des
No Jan
Kegiatan
4

DALAM GEDUNG

1 Pelayanan ANC

2 Pelayanan PNC

3 Persalinan

4 Pelayanan
Kesehatan
Reproduksi

5 Pelayanan KB
( Pelayanan
Kontrasepsi )

6 Pemeriksaan
Calon Pengantin

7 USG Ibu Hamil


8 MTBS
9 Rujukan Antar
Ruangan ( POLI )

10 Rujukan FKTP Ranap


Februari Maret April Mei Juni Juli Agt Sept Okt November Des
No Jan
Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

LUAR GEDUNG

1 Penyelenggaraan
kelas ibu hamil

2 Penyelenggaraa
n Kelas Ibu
Balita
3 Rapat Koordinasi
dengan
OPD/Perangkat Desa
dan masyarakat
terkait P4K termasuk
Pemantauan ibu
hamil resiko tinggi

4 ANC Terpadu

5 Kunjungan
Pembinaan
Pelayanan ANC,
Persalinan,PNC bagi
Posyandu prima,
Praktik mandiri dan
Posyandu
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. DENAH RUANG

1. Denah Ruang KIA

Wastafel Meja
Instru USG Meja Pemeriksaan
ment /
Alat

Pengu
kur
BB/
TB
Lemari Meja
Obat dan Konsultasi
Alkes Kursi Kursi

Pintu Masuk

2. Denah Ruang / Anak ( MTBS )

Kursi
Wastafe
Meja Pemeriksaan l

Meja Konsultasi

Kursi Pengukur tinggi badan

Lemari alat
Pintu Masuk edukasi dan
alkes

3. Denah Ruang KB dan Persalinan

Pintu Masuk
Kursi Pemeriksa Wast
afel
Gynec Bad
Stand Lampt

Meja
Instr
Lemari Obat dan umen
Alkes t

Tempat Tidur Untuk Persalinan


Lemari
/ rak
untuk
arsip Kursi injak
Meja
Instr
ume
nt

Tem
pat Tempat tidut untukNifas
Inkubator Meja tidur
Resusitasi bayi
B. STANDAR FASILITAS
Untuk menunjang tercapainya tujuan kegiatan pelayanan KIA-KB UPTD Puskesmas
Mangunreja memiliki penunjang yang harus dipenuhi sesuai Peraturan Mentri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019.Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat, tentang persaratan peralatan Puskesmas.

PUSKESMAS NON RAWAT INAP


No JENIS PERALATAN Jumlah minimum Jumlah Peralatan
Peralatan Yang
yang ada
Harus ada

I. SET PEMERIKSAAN KESEHATAN IBU

a. Alat Kesehatan Untuk Pemeriksaan Kesehatan Ibu


1 Alat Pengukur Tekanan Darah/
Tensi Meter dengan Manset untuk 1 buah
2 buah
Dewasa
2 Alat Alat Ukur Lingkar Lengan
Atas ( Pita LILA ) 1 buah 1 buah
3 Dopler 1 buah 2. buah
4 Gunting Benang Lengkung Ujung 1 buah 2. buah
Tajam Tumpul
5 Gunting Benang angkat Jahitan 1 buah 2. buah
6 Gunting Verband 1 buah 1. buah
7 Klem kasa Korentang 1 buah 2. buah
8 Klem Kocher / Kocher Tang 1 buah 2. buah
9 Meja Periksa Ginekologi dan kursi 1 buah 1. buah
pemeriksa
10 Palu Refleks 1 buah 1. buah
11 Pinset anatomis Panjang 1 buah 1. buah
12 Pinset Anatomi Pendek 1 buah 1. buah
13 Pinset Bedah 1 buah 1. buah
14 Silinder Korentang Kecil 1 buah 2. buah
15 Speculum Vagina ( Cocor Bebek 3 buah 3. buah
Grave ) Besar
16 Speculum Vagina ( Cocor bebek 3. buah
Grave ) Kecil 3 buah
17 Speculum Vagina ( Cocor Bebek 3 buah 3. buah
Grave ) Sedang
18 Speculum Vagina ( Sims ) 1 buah 2. buah
19 Stand Lamp untuk Tindakan 1 buah 1. buah
20 Stetoskop Dewasa 1 buah 2. buah
21 Sudip Lidah / Spatula Lidah logam Sesuai Kebutuhan 2. buah
22 Tabung Korentang Stainless 1 buah 3. buah
23 Tampon tang 1 buah 2. buah
24 Tempat Tidur Periksa 1 buah 1. buah
PUSKESMAS NON RAWAT INAP
NO JENIS PERALATAN

Jumlah Minimum Jumlah Peralatan


Peralatan Yang yang Ada
Harus ada
25 Termometer Dewasa 1 buah 1 buah
26 Timbangan 1 buah 1 buah
27 Tromol Kasa / Linen 1 buah 1 buah
b. Perbekalan Kesehatan Lain
1 Alat Ukur Tinggi badan 1 buah 1 buah
( m icrotoise )
2 Bak Instrumen dengan Tutup 1 buah 1 buah
3 Baki Logam Tempat alat steril 1 buah 1 buah
tertutup
4 Meja Instrument / Alat 1 buah 1 buah
5 Senter periksa 1 buah 1 buah
6 Toples Kapas / Kasa Steril 1 buah 1 buah

II. SET PEMERIKSAAN KESEHATAN ANAK

a. Alat Kesehatan untuk Pemeriksaan Kesehatan Anak


1 Alat penghisap lender / penghisap 1 buah 1 buah
lender delee ( neonatus )
2 Alat pengukur tekanan darah / 1 buah
tensi meter dengan manset untuk 1 buah
anak
3 Alat Pengukur tekanan darah /tensi 1 buah 1 buah
meter dengan manset untuk bayi
4 Alat Pengukur Lingkar lengan atas 1 buah
untuk Balita ( Pita LILA ) 1 buah
5 Stand Lamp untuk tindakan 1 buah 1 buah
6 Stetoskop anak 1 buah 2 buah
7 Sudip Lidah / Spatula lidah logam 4 buah 1 buah
8 Tabung Oksigen dan regulator 1 set 1 buah
9 Termometer 1 buah 1 buah
10 Timbangan Dewasa 1 buah 1 buah
11 Timbangan Bayi 1 buah 1 buah
b. Perbekalan Kesehatan Lain
1 Alat pengukur Lingkar Kepala 1 buah 1 buah
( Meteran )
2 Alat pengukur Tinggibadan anak 1 buah 1 buah
( Microtoise )
3 Alat Pengukur Panjang Bayi 1 buah 1 buah
4 Acute Respiratory Infections 1 buah 1 buah
( ARI )
5 Senter / Pen light 1 buah 1 buah
6 Set Tumbuh Kembang anak 1 buah 1 set

III. SET PELAYANAN KB

1 Set Implant
a. Alat Keseharan
a) BakInstrument tertutup
yang dapat menyimpan 1 buah 2 buah
seluruh alat Implant
Removal.

PUSKESMAS NON RAWAT INAP


NO JENIS PERALATAN

Jumlah Minimum Jumlah Peralatan


Peralatan Yang yang Ada
Harus ada

b) Forcep Artery /homeostatic 1 buah 1 buah


halsted, moscuito curved
ukuran 12,5 cm/5”
c) Forcep Artery /homeostatic 1 buah 1 buah
halsted, moscuito straight
ukuran 12,5 cm/5”
d) Gagang Pisau ( Scalpel 1 buah 1 buah
Handle )
e) Pinset anatomis ukuran 13- 1 buah 1 buah
18 cm/5-7”
b. Perbekalan Kesehatan lain

a) Mangkok antiseptic 1 buah 1 buah


diameter 6-8 cm atau
ukuran 60-70 ml
2 Set AKDR

a. Alat Kesehatan
a) Aligator ekstraktor 1 buah 3 buah
AKDR
b) Bak Instrument 1 buah 2 buah
Tertutup yang dapat
menyimpan seluruh
alat pemasangan dan
pencabutan AKDR
( disesuaikan dengan
besarnya alat )
c) Forcep Tenaculum 1 buah 2 buah
Schroeder panjang 25-
27 cm / 10”
d) Gunting Operasi mayo 1 buah 2 buah
Lengkung Panjang 17
cm / 6-7”
e) Klem Pemegang Kasa 1 buah 2 buah
( Forcep Sponge
Foerster Straight 25-27
cm/ 9-11”
f) Pengait ( Pencabut
AKDR Panjang 32 cm/
12,5” ( IUD removal 1 buah 2 buah
hook Panjang 32 cm /
12,5 ( IUD ) removal
hook panjang )
g) Sonde Uterus Sims
Panjang 32-33 cm / 1 buah 3 buah
12,5-13”
h) Spekulum cocor bebek 1 buah 3 buah
graves ukuran medium
i) Stand Lamp Untuk 1 buah 1 buah
Tindakan
b. Perbekalan Kesehatan lain
a) Mangkok Antiseptik
diameter 6-8 cm, atau ukuran 1 buah
60-70 ml 1 buah

PUSKESMAS NON RAWAT INAP


NO JENIS PERALATAN

Jumlah Minimum Jumlah Peralatan


Peralatan Yang yang Ada
Harus ada

IV. BAHAN HABIS PAKAI

1 AKDR Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan


2 Alkohol Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
3 Alkohol Swab / Kapas Alkohol Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
4 Aqua For Injection / Water for Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
injection
5 Asam Cuka 25% Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
( untukpemeriksaan IVA )
6 Benang Cromik Catgut Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
7 Cairan Desinfektan Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
8 Cairan handrabs Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
9 Disposable Syringe Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
10 Disposable Syringe Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
11 Disposable Syringe Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
12 Disposable Syringe Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
13 Disposable Syringe Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
14 Auto Disable Syringe Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
15 Auto Disable Syringe Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
16 Auto Disable Syringe Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
17 Feeding Tube / Orogastric tube Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
18 Implant Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
19 Infus set dewasa Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
20 Kain steril Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
21 Kantong Urine Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
22 Kapas Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
23 Kasa Non Steril Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
24 Kasa Steril Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
25 Kateter Folley Dewasa Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
26 Kateter intravena 16 G Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
27 Kateter intravena 18 G Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
28 Kateter intravena 20 G Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
29 Kateter Nasal dengan Canule Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
30 Kateter penghisap lendir dewasa 10 Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
31 Kateter penghisap lendir dewasa 8 Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
32 Lidi kapas Steril Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
33 Lubrikan gel 1 tube 1 tube
34 Masker Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
35 Plester Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
36 Sabun tangan atau antiseptic Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
37 Sarung Tangan Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
38 Vaksin Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
39 Vaksin Immunisasi dasar Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan

V. PERLENGKAPAN
1 Apron 1 buah 3 buah
2 Baju knaguru/ kain panjang Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
3 Bantal 1 buah 2 buah
4 Bangkukecil/ Pendek 2 buah 2 buah
5 Celemek Plastik 1 buah 1 buah
6 Cangkir kecil dan sendok serta Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
pipet untuk ASI perah

PUSKESMAS NON RAWAT INAP


NO JENIS PERALATAN
Jumlah Minimum Jumlah Peralatan
Peralatan Yang yang Ada
Harus ada
7 Duk Bolong, sedang Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
8 Kacamata / geogle 1 buah 1 buah
9 Kasur 1 buah 1 buah
10 Kain Bedong Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
11 Kain Panjang Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
12 Kimono/ Baju berkancing depan Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
13 Wadah utklimbah benda tajam Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
( jarum atau pisau Bekas )
14 Lemari Alat 1 buah 1 buah
15 Lemari Obat 1 buah 1 buah
16 Mangkukuntuk larutan 1 buah 1 buah
17 Meteran ( untuk mengukur tinggi 1 buah 1 buah
Fundus
18 Perlak 2 buah 2 buah
19 Pispot 1 buah 1 buah
20 Pompa payudara utk ASI 1 buah 1 buah
21 Sarung bantal 2 buah 2 buah
22 Selimut 1 buah 1 buah
23 Seprei 2 buah 2 buah
24 Sikat utk membersihkan peralatan 1 buah 1 buah
Tempat sampah Tertutup yg
25 dilengkapi dengan injakan 2 buah 2 buah
pembuka penutup
26 Tirai 1 buah 1 buah
VI. MEUBELER
1 Kursi Kerja 4 buah 4 buah
2 Lemari arsip 1 buah 1. buah
3 Lemari tulis ½ biro 1 buah 2. buah
VII. PENCATATAN DAN PELAPORAN
a. Kesehatan Ibu dan KB
1 Buku KIA Sejumlah Ibu hamil Sejumlah Ibu hamil
Yang dilayani Yang dilayani
2 Buku Kohort 1 buah 1 buah
3 Buku Kohort Usia Reproduktif Sesuai Kebutuhan Tdk ada
4 Buku Register Ibu 1 buah 1 buah
5 Buku register rawat jalan bayi 1 buah 1 buah
muda
Formulir dan surat keterangan lain
6 sesuai kebutuhan pelayanan yang Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
diberikan.
7 Formulir Inform consent Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
8 Formulir Laporan Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
9 Formulir Rujukan ( disertai form Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
rujukan balik )
10 Kartu Catin sehat Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
11 Media Cetak berupa poster, lembar Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
balik,leaplet dan brosur
b. Kesehatan Anak
1 Bagan dinding MTBS 1 set 1 set
2 Buku Bagan MTBS 1 buah 1 buah
3 Buku KIA Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
4 Buku Register Bayi 1 buah 1 buah
5 Buku register rawat jalan bayi Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
muda

PUSKESMAS NON RAWAT INAP


NO JENIS PERALATAN
Jumlah Minimum Jumlah Peralatan
Peralatan Yang yang Ada
Harus ada
6 Formulir Deteksi Dini Tumbuh Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
Kembang Anak
7 Formulir Deteksi Dini Tumbuh Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
Kembang Anak ( KPSP )
8 Formulir laporan kesehatan Anak Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
Balita dan Prasekolah
9 Formulir laporan kesehatan bayi Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
10 Formulir Pencatatan balita sakit Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
umur2 bulan sampai 5 tahun
11 Formulir Pencatatan bayi muda, Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
umur kurang dari 2 bulan
12 Formulir Laporan Kesehatan Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
13 Formulir Rekapitulasi laporan Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
kesehatan anak balita dan
prasekolah.
14 Formulir Rekapitulasi Laporan Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
Kesehatan anak balita dan
prasekolah.
15 Register Kohort Anak Balita Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
16 Register Kohor bayi Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
RUANG BERSALIN
I. SET OBSTETRI & GINEKOLOGI
a. Alat Kesehatan
Alat Pengukur tekanan darah/
1 tensimeter dengan manset 1 buah 1 buah
untukdewasa
2 Dopler 1 buah 1 buah
3 Gunting Benang 3 buah 3 buah
4 Gunting Episiotomi 3 buah 3 buah
5 Gunting Pembalut /verban 3 buah 3 buah
6 Klem Kasa ( Korentang ) 3 buah 3 buah
7 Klem Kelly/Klem Kocher lurus 3 buah 3 buah
8 Klem Pean/ Klem tali Pusat 3 buah 3 buah
9 Klempemecah selaput Ketuban ( ½ 1 buah 1 buah
kocher )
10 Nedle Holder Matheiu 3 buah 3 buah
11 Palu reflex 1 buah 1 buah
12 Pinset jaringan ( Sirurgis ) 2 buah 2 buah
13 Pinset jaringan semken 2 buah 2 buah
14 Pinset Kasa ( Anatomis ) Pendek 2 buah 2 buah
15 Pinset Anatomis panjang 2 buah 2 buah
16 Speculum ( Sims ) Besar 3 buah 3 buah
17 Speculum ( Sims ) Kecil 3 buah 3 buah
18 Speculum ( Sims ) Medium 3 buah 3 buah
19 Spekulum Cocor Bebek Grave 3 buah 3 buah
Besar
20 Spekulum Cocor Bebek Grave 3 buah 3 buah
kecil
21 Spekulum Cocor Bebek Grave 3 buah 3 buah
Medium
22 Standar infus 2 buah 2 buah
23 Stand Lamp ( untuk Tindakan ) 1 buah 1 buah
24 Stetoskop 1 buah 1 buah
25 Tempat klem kasa ( Korentang ) 1 buah 1 buah

PUSKESMAS NON RAWAT INAP


NO JENIS PERALATAN

Jumlah Minimum Jumlah Minimum


Peralatan Yang Peralatan Yang
Harus ada Harus ada

26 Tempat tidur manual untuk 2 set 1 set


persalinan
27 Termometer 1 buah 1 buah
28 Timbangan 1 buah 1 buah
b. Perbekalan Kesehatan Lain
1 Bak Instrumen Tertutup Besar 2 buah 1 buah
( Obgin )
2 Bak Instrumen Tertutup Kecil 2 buah 2 buah
3 Bak Instrumen Tertutup Medium 2 buah 2 buah
4 Mangkok untuklarutan 1 buah 1 buah
5 Toples kapas dan kasa steril 1 buah 1 buah
6 Waskom Cekung 1 buah 1 buah
7 Waskom Tempat plasenta 1 buah 1 buah
8 Waskom tempat kain kotor 1 buah 1 buah

II. Set AKDR Pasca Plasenta

a. Alat Kesehatan
1 Bak Instrumen tertutup yang dapat
menyimpan seluruh alat
pemasangan dan pencabutan 1 buah 1 buah
AKDR ( diseusikan dengan
besarnya alat )
2 Forcep tenaculum Schroeder 1 buah 1 buah
panjang 25-27 cm / 10”
3 Gunting Operasi mayo lengkung 1 buah 1 buah
panjang 17 cm / 6-7”
4 Klem long Kelly / Klem Fenster
bengkok panjang 32 cm ( Kelly 1 buah 1 buah
placenta sponge Forceps 13”)
5 Pengait pencabut AKDR panjang
32 cm ( IUD Removal hook 1 buah 1 buah
panjang )
6 Sonde Uterus Sims panjang 2-33 1 buah 1 buah
cm / 12,5-13”
7 Speculum Vagina Sims Ukuran 1 buah 1 buah
Medium
b. Perbekalan alat kesehatan lain
1 Mangkok antiseptic diameter 6-8 1 buah 1 buah
cm, atau ukuran 60-70 ml

III. SET BAYI BARU LAHIR

a. Alat Kesehatan
1 Penghisap Lendir Dee Lee 2 buah 2 buah
( neonatus )
2 Stetoskop Duplex Neonatus 1 buah 1 buah
3 Termometer klinik ( Digital ) 1 buah 1 buah
4 Timbangan bayi 1 buah 1 buah
b. Perbekalan Kesehatan lain
1 Pengukur panjang bayi

PUSKESMAS NON RAWAT INAP


NO JENIS PERALATAN

Jumlah Minimum Jumlah Minimum


Peralatan Yang Peralatan Yang
Harus ada Harus ada

IV. SET KEGAWAT DARURATAN MATERNAL DAN NEONATAL


a. Alat kesehatan
1 Baby suction Pump portable 1 set 1 set
2 Balon sungkup dengan katup PEEP 1 buah 1 buah
3 Doyeri probe lengkung 1 buah -
4 Skalpel no3 3 buah -
5 Skalpel no 4 3 buah -
6 Gunting Iris lengkung 1 buah 1 buah
7 Gunting Operasi lurus 1 buah 1 buah
8 Infant T piece resuscitator dengan 1 buah -
Katup PEEP**
9 Infan Fiece system ** 1 buah -
10 Klem penster / Klem Ovum 3 buah -
11 Klem linen Backhouss 3 buah -
12 Laringoskop Neonatus Bilah lurus 1 set -
( 3 ukuran )
13 Masker oksigen + kanula 2 buah -
14 Meja resusitasi dengan pemanas 1 set -
( Infant Radiant Warmer )
15 Nedle holder panjang 1 buah -
16 Nedle Holder pendek 1 buah -
17 Klem penjepit Porsio, 25 cm 1 buah -
( Schroder )
18 Pinset anatomis panjang 1 buah 1 buah
19 Pinset jaringan ( Sirurgis ) 1 buah 1 buah
20 Pinset jaringan Semken 1 buah 1 buah
21 Pinset kasa ( Anatomis ) Pendek 1 buah 1 buah
22 Pulse Oximeter 1 buah 1 buah
23 Resusitator manual dan sungkup 1 buah 1 buah
24 Retraktor Pinsen tajam 1 buah 1 buah

V. BAHAN HABIS PAKAI


1 AKDR Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan
2 Alkohol Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan
3 Alkohol swab / kapas alkohol Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan
4 Aquades Pro injeksi Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan
5 Benang Cromic catgut Nomor Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan
1/0,2/0 dan 3/0
6 Cairan Handrubs Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan
7 Desinfektan Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan
8 Extention Tube Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan
9 Gelang bayi Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan
10 Infus set Dewasa 2 set 2 set
11 Infus Set dengan wing Nedle untuk 2 set 2 set
anak dan bayi nomor 23 dan 25
12 Jarum jahit tajam Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan
13 Jarum jahit tumpul Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan
14 Kantong Urine Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan
15 Kapas Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan
16 Kasa steril Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan
17 Kasa Non Steril Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan

PUSKESMAS NON RAWAT INAP


NO JENIS PERALATAN

Jumlah Minimum Jumlah Minimum


Peralatan Yang Peralatan Yang
Harus ada Harus ada
18 Kateter folley dewasa Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan
19 Kateter Nelaton Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan
20 Kateter Intravena 16 G Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan
21 Kateter Intravena 18 G Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan
22 Kateter Intravena 20 G Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan
23 Kateter intravena 24 Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan
24 Kateter penghisap lendir dewasa 10 2 buah 2 buah
25 Kateter penghisap lendir dewasa 8 2 buah 2 buah
26 Laringeal Mask Air way ( ILMA ) Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan
( Supreme / Unique )
27 Mata pisau bisturi no 11 Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan
28 Masker Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan
29 Nasal pronge Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan
30 Nasogastric tube dewasa 5 Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan
31 Nasogastrik tube dewasa 8 Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan
32 Nasogastrik tube ( NGT ) infan no Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan
3,5
33 Nasogastrik tube ( NGT ) infan no Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan
5
34 Orogastrik Tube Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan
35 Pembalut Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan
36 Pengikat tali pusat / penjepit tali Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan
pusat steril
37 Plester Non Woven Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan
38 Plester Putih Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan
39 Sabun cair untuk cuci tangan Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan
40 Sarung Tangan Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan
41 Sarung tangan panjang manual Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan
plasenta
42 Sarung tangan steril Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan
43 Spuit/ disposiblesyringe ( steril ) Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan
1ml
44 Spuit/ disposiblesyringe ( steril ) Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan
10 ml
45 Spuit/ disposiblesyringe ( steril ) Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan
3 ml
46 Spuit/ disposiblesyringe ( steril ) Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan
5 ml
47 Spuit/ disposiblesyringe ( steril ) Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan
50 ml
48 Spuit/ disposiblesyringe ( steril ) Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan
20 ml
49 Suction catheter no 6 Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan
50 Suction catheter no 6 Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan
51 Suction catheter no 6 Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan
52 Sulfas Atropine Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan
53 Three-way Stopcock ( steril ) Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan
54 Under pad Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan

PUSKESMAS NON RAWAT INAP


NO JENIS PERALATAN

Jumlah Minimum Jumlah Minimum


Peralatan Yang Peralatan Yang
Harus ada Harus ada
VI. PERLENGKAPAN
1 Apron Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
2 Baju kangguru/ kain panjang utk Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
perawatan method kangguru
3 Kaca mata Geogle Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
4 Kain Bedong Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
5 Kimono atau baju berkancing Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
depan
6 Lemari alat 1 buah 1 buah
7 Perlak Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
8 Lemari Obat 1 buah 1 buah
Emesis basin/ Nierbeken besar /
9 kidney bowl manual surgical 2 buah 2 buah
instrument
10 Mangkok lodin 1 buah 1 buah
11 Mangkok untuk larutan 1 buah 1 buah
12 Alat ukur tinggi badan ( statumeter 1 buah 1 buah
mikrotosis
13 Pisau Pencukur 1 buah 1 buah
14 Sepatu bot Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
15 Tabung Oksigen 1 buah 1 buah
16 Troli Emergency 1 buah 1 buah
17 Tromol kasa 1 buah 1 buah
18 Bak dekontaminasi ukuran kecil Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
19 Meja Instrumen 2 buah 2 buah
20 Penutup baki 2 buah 2 buah
21 Pispot sodok ( stick pan ) 2 buah 2 buah
Tempat sampah tertutup yg
22 dilengkapi dengan injakan 2 buah 2 buah
pembuka penutup.

VII. MEUBELAIR
1 Kursi Kerja 1 buah 1 buah
2 Lemari Arsip 1 buah 1 buah
3 Meja Tulis ½ biro 1 buah 1 buah

VIII. PENCATATAN DAN PELAPORAN


1 Formulir Informed Consent Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
Formulir dan surat keterangan lain
2 sesuai kebutuhan pelayanan yang Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
diberikan.
3 Formulir Laporan Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
4 Formulir Partograf Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
5 Formulir Persalinan / Nifas dan KB Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
6 Formulir Rujukan ( Termasuk Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
termasuk lembar rujukan balik )
7 Formulir Surat Kelahiran Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
8 Formulir Surat Kematian Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
9 Formulir Surat Keterangan cuti Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
bersalin
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANANAN KIA-KB

A. LINGKUP KEGIATAN
1. Kegiatan pelayananan KIA-KB di dalam gedung,sesuai dengan Peratutan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2021, antara lain:
a. Pelayanan Kesehatan Reproduksi
b. Pelayanan Kesehatan Calon Pengantin
c. Pelayanan Antenatal
d. Pertolongan Persalinan
e. Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas
f. Pelayanan Kesehatan Neonatus
g. Pelayanan Kesehatan Bayi dan Balita
h. Pelayanan Kontrasepsi.
i. Konseling Kesehatan Masa Sebelum hamil, Masa
Hamil,Persalinan,Masa Sesudah Melahirkan,Pelayanan Kontrasepsi, dan
Pelayanan Kesehatan Seksual.
2. Kegiatan yang dilakukan diluar gedung Antara Lain:
a. Pelayanan dilaksanakan di Posyamdu Yaitu:
1) Peyananan Antenatal, Pelayanan Post natal, Pelayanan Kesehatan
Neonatal,Kesehatan Bayi dan Balita.
2) Penyuluhan dan Konseling Kesehatan Ibu, Bayi dan Keluarga
Berencana
3) SDIDTK ( Stimulasi Deteksi Dini Tumbuh Kembang ).
b. Pelayanan Yang dilaksanakan dengan jadwal di luar Posyandu:
1) ANC Terpadu
2) Kelas Ibu Hamil
3) Kelas Ibu Balita
4) Kunjungan Rumah Ibu Hamil Risti
5) Kunjungan Rumah Ibu Nifas Risti
6) Kunjungan Rumah Neonatal Risiko Tinggi
7) Pembinaan Calon pengantin.
8) Otopsi Verbal Maternal Dan Neonatal.
c. Validasi dan Evaluasi data KIA-GIZI (Kolaborasi dengan Program GIZI)

B. METODE
Metode yang dilaksanakan dalam Kegiatan Program KIA-KB yaitu:
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan Penunjang
4. Rujukan Tingkat Program / Unit
5. Tindakan awal pra rujukan
6. Rujukan ke FPK 1 ( Poned )
7. Rujukan ke FKTL ( Rumah Sakit Umum Daerah Maupun Rumah Sakit
Swasta ).
8. Kunjungan rumah.

C. STRATEGI
Merupakan cara yang dilakukan untuk mencapai tujuan kegiatan program
KIA-KB ada 3 Strategi yaitu:
1. Strategi Advokasi
Merupakan kegiatan untuk meyakinkan orang lain agar membantu atau
mendukung pelaksanaan program. Advokasi adalah: Pendekatan kepada
pengambil keputusan dari berbagai tingkat dan sector terkait dengan
kesehatan. Tujuan kegiatan ini adalah: untuk meyakinkan para pejabat
pembuat keputusan atau penentu kebijakan, bahwa program kesehatan
yang akan dilaksanakan tersebut sangat penting, oleh sebab itu perlu
dukungan kebijakan atau keputusan dari pejabat tersebut.
Dukungan dari pejabat pembuat keputusan dapat berupa kebijakan-
kebijakan yang dikeluarkan dalam bentuk undang-undang, peraturan
pemerintah,surat keputusan,surat instruksi, dana dan fasilitas lain.
2. Strategi Kemitraan
Tujuan darikegiatan yang akan dilaksanakan dapat tercapai apabila ada
dukungan dari berbagai elemen yang ada di masyarakat. Dukungan dari
masyarakat dapat berasal dari unsur informal ( Tokoh agama dan tokoh
adat ) yang mempunyai pengaruh di Masyarakat. Tujuannya adalah agar
para tokoh masyarakat menjadi jembatan antara sector kesehatan sebagai
pelaksana program dengan masyarakat sebagai penerima program
kesehatan. Strategi ini sebagai upaya membina suasana yang kondusif
terhadap kesehatan. Bentuk kegiatan dapat berupa pelatihan tokoh
masyarakat, seminar, lokakarya, bimbingan kepadatokoh masyarakat dan
sebagainya.
3. Strategi Pemberdayaan Masyarakat
Adalah strategi yangditujukan kepadamasyarakat secara langsung.
Tujuan utama pemberdayaan adalah: mewujudkan kemampuan
masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan
merekasendiri. Bentuk kegiatan pemberdayaan ini dapat mewujudkan
denganberbagai kegiatan antara lain penyuluhan kesehatan,
pengorganisasian dan pengembangan masyarakat dalam bentuk usaha
untuk meningkatkan pendapatan keluarga. Dengan meningkatkan
kemampuan ekonomi keluarga akan berda,pak tterhadap kemampuan
dalam pemeliharaan kesehatan. Misalnya terbentuk dana sehat, terbentuk
post obat sehat, dan sebagainya.

D. LANGKAH KEGIATAN
Keberhasilanprogram KIA- KB menurunkan angka kematian Ibu ( AKI ) dan
Angka Kematian Bayi ( AKB ), menjadi salah satu prioritas utama dalam
pembangunan kesehatan di Indonesia, untuk itu diperlukan upaya pengelolaan
program kesehatan ibu dan anak yang bertujuan memantapkan manajemen KIA
dan meningkatkan jangkauan serta mutu pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
secara efektif dan efisien. Dilakukan dengancara:
1. Perencanaan ( Plan )
2. Pelaksanaan ( Do )
3. Pengawasan ( Cek )
4. Tindak Lanjut dari pengawasan ( action )
Semua fungsi manajemen tersebut harus dilakukan secara terkait dan
berkesinambungan.
1. Perencanaan
Perencanaan adalah proses penyusunan rencana tahunan Puslesmas
Mangunreja untukmengatasi masalah dan kebutuhan dan harapan
masyarakat terhadap mutupelayanan KIA.
Langkah-langkah pelaksanaan program KIA yang dilakukan di UPTD
Puskesmas Mangunreja mencakup hal-hal sebagai berikut
a. Identifikasi Masalah
Identifikasi Masalah dilakukan: Berdasarkan ada tidaknya masalah,
kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap pelayanan
KIA,melalui: Survey Mawas Diri, Kotak Saran, Keluhan, Temu
Wicara dan Umpan Balik dari masyarakat.
b. Menyusun Rencana Usulan Kegiatan ( RUK )
Dari hasil Identifikasi Masalah dituangkan dalam Rencana Usulan
Kegiatan,selain dari hasil identifikasi masyarakat, RUK juga berasal
dari Rencana Lima Tahunan Puskesmas, Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas (SPM ), Penilaian akinerja Puskesmas ( PKP ).
Dalam menyusun Usulan Keguatan programKIA dilakukan dengan
menetapkan:
1) Kegiatan
2) Tujuan
3) Sasaran
4) Besar/Volume Kegiatan
5) Waktu
6) Lokasi
7) Perkiraan Kebutuhan Biaya
8) Sumber Biaya.
c. Mengajukan Usulan Kegiatan
Usulan kegiatan yang telah disusun diajukan kepada pengelola di
UPTD Puskesmas Mangunreja untuk diajukan bersama programlain
yang ada di UPTD Puskesmas Mangunreja, kemudian diajukan ke
Dinas Kesehatan Kabupaten.
d. Menyusun rencana Pelaksanaan Kegiatan ( RPK )
Setelah disetujui oleh Dinas Kesehatan Kabupaten, maka disusun
Rencana Pelaksanaan Kegiatan ( RPK ) dalam bentuk Matrik,
dimana bentuk format hampir sama dengan RUK namun lebih
terperinci dalam Biaya dan waktu pelaksanaan. Dan dilengkapi
dengan jadwal kegiatan selama satu tahun.
RUK kemudian disosialisasikan kepada Programer lain dan seluruh
staf Puskesmas pada saat Lokakarnya Mini Puskesmas, tingkat
kecamatan maupun tingkat desa pada acara pertemuan lintas sector
seperti pertemuan PKK.Dalam pertemuan lintas sector dibuat
penggalangan kerjasama agar pihak terkait ikut serta menyukseskan
rencana kegiatan yang sudah dibuat.setelah RPK disosialisasikan,
Kerangka Acuan Program ( KAP ), Kerangka Acuan Kegiatan
( KAK ) dan Setandar Pelayanan Operasional di buat sebagai acuan
dalam melaksanan kegiatan.
2. Pelaksanaan
Dilakukan dengan tahapan berikut:
a. Mengkaji ulang RPK yang sudah disusun,mencakup jadwal
pelaksanaan kegiatan, target pencapaian, lokasi dan rincian biaya
serta tugas para penanggung jawab dan pelaksanaan kegiatan.
b. Menyusun jadwal kegiatan bulanan untuk tiap petugas, sesuai
dengan rencana pelaksanaan.
c. Melaksanakan kegiatan sesuai dengan jadwal yg telah ditetapkan.
Pada waktu pelaksanaan kegiatan harus diperhatikan hal sebagai
berikut:
1) Azas penyelenggaraan Puskesmas
2) Berbagai standart pedoman pelayanan KIA
3) Kendali Mutu
4) Kendali Biaya
3. Monitoring Evaluasi
Pengawasan atau pemantauan pelaksanaan kegiatan secara berkala
mencakup hal-hal sebagai berikut :
a. Melakukan telaah penyelenggaraan kegiatan dan hasil yang dicapai
b. Mengumpulkan permasalahan, hambatan dan saran-saran untuk
peningkatan penyelenggaraan serta memberikan umpan balik.
c. Pengawasan meliputi: Pengawasan internal dan eksternal.
Pengawasan internal dilakukan secara melekat oleh atasan atau
kepala Puskesmas, sedangkan pengawasan ekternal dilakukan oleh
masyarakat. Pengawasan mencakup administrasi, pembiyayaan dan
teknis pelaksanaan dan teknis pelaksanaan serta hasilkegiatan.
4. Rencana Tindak Lanjut
Dari hasil pelaksanaan kegiatan dievaluasi tentang permasalahan,
hambatan dan saran-saran yang ditemukan. Kemudian dianalisis dan
dicari pemecahannya untuk peningkatan mutu pelayanan upaya
perbaikan gizi masyarakat, untuk kemudian diterapkan pada kegiatan
yang sama di tempat lain.
Pelaksanaan dan hasil kegiatan yang dicapai dibandingkan dengan
rencana tahunan atau target dan standart pelayanan yang sudah dibuat.
Kemudian penanggung jawab program KIA, untuk kemudian
penanggung jawab program KIA melaporkan pelaksanaan kegiatan tiap
bulan yang di olah dari berbagai sumber daya, kemudian dilaporkan
kepada Kepala Puskesmas. Dan langsung di laporkan ke Dinas
Kesehatan.
Dalam melaksanakan kegiatan KIA berpedoman pada Standar
Operasional Prosedur ( SOP ), setiap kegiatan.

BAB V
LOGISTIK

Perencanaan logistik adalah: merencanakan kebutuhan logistik yang


pelaksanaannya dilakukan oleh semua penanggung jawab program kemudian
diajukan sesuai dengan alur yang berlaku di masing-masing organisasi.
Kebutuhan dana dan logistic untuk pelaksanaan kegiatan program KIA
direncanakan dalam pertemuan lokakarya mini lintas program dan lintas sector sesuai
dengan tahap kegiatan dan metode pemberdayaan yang akan dilaksanakan.
1. Kegiatan di dalam gedung Puskesmas membutuhkan sarana dan prasarana seperti
yang sudah dibahas dalam “BAB III STANDAR FASILITAS” yang merujuk kepada
Kepada: Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun
2019.Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, tentang persaratan peralatan Puskesmas.
2. Kegiatan diluar gedung Puskesmas membutuhkan sarana dan prasarana yang
meliputi:
a. ANC Kit
b. PNC Kit
c. Leaflet
d. Lembar balik
e. Media KIE
f. Buku catatan kegiatan
g. ATK
Prosedur pengadaan barang dilakukan oleh koordinator program KIA dengan
petugas pengelola barang, sedangkan dana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan
kegiatan berkoordinasi dengan bendahara puskesmas, dan di bahas dalam pertemuan
mini lokakarya Puskesmas untuk mendapatkan persetujuan Kepala Puskesmas. Untuk
selanjutnya dibuat perencanaan kegiatan ( Plan Of Action ).

BAB VI
KESELAMATAN PASIEN / SASARAN

Setiap kegiatan yang dilakukan pasti akan menimbulkan resiko atau dampak,
baik resiko yang terjadi pada pasien atau masyarakat sebagai sasaran kegiatan
maupun resiko yang terjadi pada petugas sebagai pelaksana kegiatan. Keselamatan
Pasien atau sasaran perlu diperhatikan agar resiko atau dampak yang tidak
diharapkan dapat dihindari. Adapun tahapan-tahapan dalam mengelola Keselamatan
Pasien atau sasaran sebagai berikut:
1. Identifikasi Resiko
Penanggung jawab program sebelum melaksanakan kegiatan harus
mengidentifikasi resiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada
saat pelaksanaan kegiatan. Identifikasi resiko atau dampak dari pelaksanaan
kegiatan dimulai sejak membuat perencanaan. Halini dilakukan untuk
meminimalisasi dampak yang ditimbulkan dari pelaksanaan kegiatan. Upaya
pencegahan resiko terhadap sasaran harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan
yang akan dilaksanakan.
2. Analisis Resiko
Tahap selanjutnya adalah petugas melakukan analisis terhadap resiko atau
dampak dari pelaksanaan kegiatan yang sudah diidentifikasi. Hal ini perlu
dilakukan untuk menentukan langkah-langkah yang akan diambil dalam
menangani resiko yang terjadi.
3. Rencana Pencegahan Resiko dan Meminimalisasi Resiko.
Setelah dilakukan identifikasi dan analisis resiko, tahap selanjutnya adalah:
menentukan rencana yang akan dilakukan untuk mencegah terjadinya resiko atau
dampak yang mungkin terjadi. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah atau
meminimalkan resiko yang mungkin terjadi.
4. Rencana Upaya Pencegahan
Tahap selanjutnya untuk membuat rencana tindakan yang akan dilakukan untuk
mengatasi resiko atau dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan yang dilakukan.
Hal ini perlu dilakukan untuk menentukan langkah yang tepat dalam mengatasi
resiko atau dampak yang terjadi.
5. Monitoring adalah penilaian yang dilakukan selama pelaksanaan kegiatan sedang
berjalan. Hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah kegiatan sudah
berjalan sesuai perencanaan, apakah ada kesenjangan atau ketidak sesuaian
pelaksanaan dengan perencanaan. Sehingga degan segera dapat direncanakan
tindak lanjutnya. Tahap yang terakhir adalah melakukan evaluasi kegiatan. Hal
ini dilakukan untuk mengetahui apakah tujuan sudah tercapai.

BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Keselamatan kerja atau Ocupational Safety, dalam istilah sehari-hari sering disebut
Safety saja, secara filosofi diartikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin
keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah petugas dan hasil kegiatannya.
Dari segi keilmuan diartikan sebagai suatu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha
mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat pekerjaan atau kegiatan
yang dilakukan.
Keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk menciptakan suasana kerja
yang aman, kondisi keselamatan yang bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan serta
penurunan kesehatan akibat dampak dari pekerjaan yang dilakukan, bagi petugas pelaksana
dan petugas terkait. Keselamatan kerja disini lebih terkait pada perlindungan fisik petugas
terhadap resiko pekerjaan.
Dalam penjelasan undang-undang no 23 tahun 1992 Tentang Kesehatan, telah
mengamanatkan antara lain: setiap tempat kerja harus melaksanakan upaya kesehatan kerja,
agar tidak terjadi gangguan kesehatan pada pekerja, keluarga, masyarakat dan lingkungan
sekitarnya.
Seiring dengan kemajuan ilmu teknologi, khususnya sarana dan prasarana kesehatan,
maka resiko yang dihadapi petugas kesehatan semakin meningkat. Petugas kesehatan
merupakan orang pertama yang terpajan terhadap masalah kesehatan, untuk itu semua
petugas kesehatan harus mendapat pelatihan tentang kebersihan, epidemiologi, dan
desinfeksi. Sebelum bekerja dilakukan pemeriksaan kesehatan untukmemastikan kondisi
tubuh yang sehat. Menggunakan desinfektan yang sesuai dengan cara yang sesuai, mengelola
limbah infeksius dengan benar dan harus menggunakan alat pelindung diri yang benar.

BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Pengendalian Mutu adalah kegiatan yang bersipat rutin yang dirancang untuk
mengukur dan menilai mutu pelayanan. Pengendalian mutu sangat berhubungan dengan
aktifitas pengawasan mutu, sedangkan pengawasan mutu merupakan upaya untukmenjaga
agar kegiatan yang dilakukan dapat berjalan sesuai rencana dan menghasilkan keluaran yang
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Kinerja pelaksanaan dimonitor dan dievaluasi dengan menggunakan aindikator
sebagai berikut:
1. Ketepatan pelaksanaan sesuai dengan jadwal
2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan.
3. Ketepatan metoda yang digunakan
4. Tercapainya indicator.
Hasil pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi serta permasalahan yang ditemukan
dibahas pada tiap pertemuan lokakarya mini tiap bulan.
Keberhasilan suatu program harus ditentukan dengan indikator, untuk upaya pelayanan
KIA indikator berdasarkan Standar Pelayanan Minimal yang telah di tentukan sesuai
Permemkes No 4 Tahun 2019, tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar
Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan. Yang dimaksud dengan SPM adalah
suatu standar dengan batas-batas tertentu untuk mengukur kinerja penyelengaraan
kewenangan wajib daerah yang berkaitan dengan pelayanan dasar pada masyarakat yang
mencakup jenis pelayanan, indicator dan nilai ( BENCHMARK). Prinsip dari SPM adalah:
SUSTAINABLE ( terus menerus ), MEASUREBLE ( Terukur ) dan FEASIABLE ( mungkin
dapat dikerjakan ). Adapun Setandar Pelayanan Minimal program KIA adalah sebagai
berikut.

NO INDIKATOR KINERJA TARGET

1 Cakupan Pelayanan Ibu Hamil ( K 1 ) 100 %


2 Cakupan Pelayanan Ibu Hamil ( K 4 ) 100 %
3 Cakupan Persalinan oleh tenaga kesehatan 100 %
4 Cakupan Pelayanan Nifas oleh tenaga kesehatan ( KF 3 ) 100 %
5 Cakupan Pelayanan Neonatus Pertama ( KN 1 ) 100 %
6 Cakupan Pelayanan Neonatus Lengkap ( KN 3 ) 100 %
7 Deteksi faktor Risiko dan Komplikasi oleh masyarakat 100 %
8 Cakupan Penanganan Komplikasi Obstetri ( PK ) 100 %
9 Cakupan Penanganan Komplikasi neonatus 100 %
10 Cakupan Kunjungan bayi sesuai standart 100 %
11 Cakupan Kunjungan anak balita sesuai standart 100 %
12 Cakupan Anak Balita sakit Yang dilayani MTBS 100 %
13 Cakupan Peserta KB Aktif 75 %
BAB IX
PENUTUP

Buku Pedoman Internal Kesehatan Ibu dan Anak-Keluarga Berencana ( KIA-KB ) di


UPTD Puskesmas Mangunreja, merupakan sarana penunjang yang sangat dibutuhkan sebagai
panduan bagi petugas kesehatan, khususnya oleh petugas pelaksana KIA-KB UPTD
Puskesmas Mangunreja dalam melaksanakan kegiatannya.
Diharapkan para tenaga kesehatan mampu merencanakan, melaksanakan dan
mengevaluasi kegiatan program KIA-KB, secara terpadu bersama dengan lintas program dan
lintas sektor terkait serta peran aktif masyarakat.
Keberhasilan Program KIA-KB di UPTD Puskesmas Mangunreja, merupakan
keberhasilan upaya penurunan Angka Kematian Ibu ( AKI ) dan Angka Kematian Bayi
( AKB ) serta meningkatkan kwalitas pelayanan KIA-KB.
Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dengan harapan derajat
kesehatan masyarakat diwilayah kerja UPTD mangunreja semakin meningkat.

Mangunreja ………………
Bidan Koordinator

Yanti Nurmayanti, S. Tr. Keb


NIP : 19690601 198920 2 001

Daftar Pustaka

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019, Tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2021, Tentang


Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa hamil, Persalinan dan
Masa Sesudah Melahirkan. Pelayanan Kontrasepsi, dan pelayanan Kesehatan Seksual.
Pedoman Pemantauan wilayah setempat Kesehatan Ibu dan anak ( PWS-KIA ), Departemen
Kesehatan RI, Direktorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat, Direktorat Bina Kesehatan
Ibu,Jakarta 2010

Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu, Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Jendral Bina
Gizi Dan Kesehatan Ibu dan Anak. Direktorat bina Kesehatan Ibu,2015

Anda mungkin juga menyukai