Anda di halaman 1dari 8

PENATALAKSANAAN PRE EKLAMSIA

No.Dokumen No.Revisi Halaman


014/SPO/RSUI-MB/XII/2018 0 1/3

RSUI MUTIARA BUNDA

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh


24 Desember 2018 Direktur :

SPO
dr.LINALDI ANANTA
NIK 0488 0616 060

Pengertian Pre Eklamsia terbagi atas 2 yaitu :


PRE EKLAMSIA RINGAN
Tekanan darah antara 140/90 mmHg sampai < 160/110 mmHg
PRE EKLAMSIA BERAT (PEB)
KLINIS :
- TD > 160/110 mmHg.
- Protein urin (+)
Tujuan  Untuk mencegah terjadinya komplikasi (eklampsi) dan
progresiftas penyakit
 Mencegah terjadinya komplikasi dan progresiftas penyakit
 Melahirkan bayi dengan komplikasi minimal
 Agar tidak ada keluhan kecemasan dari pasien, suami dan
keluarga.
 Agar tindakan dapat dilakukan dengan baik dan bena
Kebijakan Mengacu pada standar operasional asuhan kebidanan

Prosedur 1. Persiapan alat :


- ATK dan status pasien
- Pengukur Tekanan Darah (tensimeter)
- Stetoscope
- Surat ijin tindakan
2. Persiapan pasien :
- Pasien, suami dan keluarga diberitahu maksud dan tujuan
dilakukan tindakan.
- Pasien, suami dan keluarga diberi penjelasan tentang
langkah-langkah tindakan yang akan dilakukan.
3. Persiapan Obat :
- MgSO4 40 %, Calcium Glukonas 10%
- Diazepam inj 10 mg

PELAKSANAAN :
1. Observasi keadaan janin.
a. Pemeriksaan kardiotokograf (CTG) bila kehamilan > 36
mg.
b. Pemeriksaan USG
c. Bila terdapat tanda-tanda insufsiensi plasenta / gawat janin
TERMINASI KEHAMILAN.
2. Observasi keadaan ibu ,lihat komplikasi / progresiftas penyakit
PENATALAKSANAAN PRE EKLAMSIA

No.Dokumen No.Revisi Halaman


014/SPO/RSUI-MB/XII/2018 0 2/3

RSUI MUTIARA BUNDA

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh


24 Desember 2018 Direktur :
SPO
dr.LINALDI ANANTA
NIK 0488 0616 060

 PRE EKLAMSIA RINGAN


1. Pasien tidak perlu dirawat.
2. Dianjurkan banyak istirahat di rumah.
3. Antenatal secara teratur dan lebih ketat.
Diberikan obat anti hypertensi : - Nifedipin 3 x 10 mg kalau
perlu.
4. Diit tinggi kalsium 2 gr/hari.
5. Rawat bila ada hal-hal lain seperti : infertilitas primer maupun
sekunder atau penyulit lain. (lihat kasus per kasus).
6. Observasi 2 minggu, bila tidak ada perbaikan pikirkan
kemungkinan terminasi

 PRE EKLAMSIA BERAT / EKLAMSIA


1. Pemberian MGSO4 sesuai protokol (lihat protokol pemberian
MgSO4).
2. Pemberian obat anti hypertensi, target penurunan tensi 25%
dari tensi awal(masuk) :
a. Nifedipin 3 x 10 mg
- Dapat diberikan peroral.
- Bila 1 jam setelah pemberian obat, TD tidak turun dapat
diberikan.
- Tambahan 10 mg oral, dosis maksimal 80 mg/ 24 jam.
- Bila dianggap perlu dapat ditambah.
b. Nicardipine
Bila tekanan darah tidak turun/persisten terhadap nifedipin
oral.
Nicardipine dilarutkan dalam NaCL atau glukosa 5%
sehingga larutan 0,01%-0,02% (0,1-0,2 mg/dl). Diberikan
infus drip dengan kecepatan 0,5-6 mikrogram/kg
BB/menit sampai penuruna tekanan darah yang
dikehendaki.
3. Observasi keadaan umum ibu.
a. TD, nadi, suhu, pernapasan setiap 30 menit.
b. Cek laboratorium PEB: DPL, UL, SGOT/PT,Ureum,
Kreatinin, GDS
PENATALAKSANAAN PRE EKLAMSIA

No.Dokumen No.Revisi Halaman


014/SPO/RSUI-MB/XII/2018 0 3/3

RSUI MUTIARA BUNDA

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh


24 Desember 2018 Direktur :

SPO
dr.LINALDI ANANTA
NIK 0488 0616 060

c. Tanda-tanda perburukan, seperti :


- Muntah
- Pusing
- Mata berkunang-kunang
- HELLP Syndrome : Hemolisis (urine hematuria) Elevated
Liver Enzym Low Platelet
- TD tidak turun atau semakin naik dengan pengobatan
adekuat
- Tanda-tanda perdarahan otak (lateralisasi, parese)
4. Bila preterm dan tekanan darah membaik atau normal serta
penyakit tidak progresif maka setelah dilakukan pematangan
paru pasien boleh rawat jalan dan kontrol setiap
minggu.Terminasi dilakukan bila PEB preterm dengan
keadaan tensi yang tidak membaik kemungkinan dilakukan
terminasi.
5. Observasi kemajuan persalinan sesuai dengan Partograf bila
sudah inpartu.
6. Penjelasan kepada keluarga mengenai kemungkinan tindakan
operasi.
7. Surat ijin dilakukannya tindakan.

Terminasi kehamilan
1. SC bila PEB fase laten atau PEB dengan komplikasi
2. Pervaginam bila PEB fase aktif atau bayi lahir dalam waktu 12
jam
Unit Terkait - UGD
- PONEK
- VK dan R. Rawat Inap
PENATALAKSANAAN EKLAMSIA

No.Dokumen No.Revisi Halaman


015/SPO/RSUI-MB/XII/2018 0 1/2

RSUI MUTIARA BUNDA

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh


24 Desember 2018 Direktur :

SPO
dr.LINALDI ANANTA
NIK 0488 0616 060

Pengertian KLINIS
- Kejang dalam kehamilan, persalinan atau Post partum.
- Tekanan Darah umumnya > 160 / 100 mmHg
- Pasca kejang tidak sadar / ngorok.
Tujuan  Untuk mencegah terjadinya komplikasi yang berat akibat
kejang.
 Agar dapat memberikan pertolongan dengan segera.
 Agar tidak ada keluhan kecemasan dari pasien, suami dan
keluarga.
 Agar tindakan dapat dilakukan dengan baik dan benar
Kebijakan Mengacu pada standar operasional asuhan kebidanan

Prosedur 1. Persiapan Alat dan obat : Trolley Emergency lengkap


2. Persiapan petugas : Tim Emergency yang selalu siap
3. Persiapan pasien :
- Suami dan keluarga diberitahu maksud dan tujuan dilakukan
tindakan.
- Suami dan keluarga diberi penjelasan tentang langkah-langkah
tindakan yang akan dilakukan.
PELAKSANAAN
1. Pasang infuse dan berikan obat anti kejang MgSO4 4 gr bolus
i.v/10 menit, bila kejang berulang dapat diberikan Magnesium
sulfat 2 gr bolus i.v selama 10 menit. Bila kejang berulang
dapat diberikan injeksi diazepam 10 mg iv atau Luminal 125
mg/i.m, lanjutkan dosis magnesium sulfat maintenance 2
gr/jam (6 gr dalam infuse RL 500 cc) sebelum pemberian
MGSO4 harus ada pemeriksaan urine output dll.
2. JAGA JALAN NAPAS AGAR TETAP BAIK.
Mulut diganjal dengan spatel/gudel agar bebas,
mudahmenghisap lender. Bahu pasien diganjal dengan kain
setebal 5cm agar leher defleksi sedikit, tetapi kepala harus
tetap lebih tinggi.
3. Beri Oksigen 4-6 ltr/mnt.
4. Berikan Nifedipin 10 mg oral bila pasien sadar yang dapat
diulang tiap 3-6 jam agar TD Diastolik 110 mmHg. Bila pasien
tidak sadar dan tekanan darah > 160 mmHg beri Nicardipine
sesuai protokol.
5. Koreksi Asidosis.
PENATALAKSANAAN EKLAMSIA

No.Dokumen No.Revisi Halaman


015/SPO/RSUI-MB/XII/2018 0 2/2

RSUI MUTIARA BUNDA

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh


24 Desember 2018 Direktur :

SPO
dr.LINALDI ANANTA
NIK 0488 0616 060

6. Pemeriksaan Neurologik dan Reflek pupil untuk menentukan


kerusakan atau perdarahan otak.
7. Dalam waktu < 6 jam kehamilan harus diakhiri baik per
Abdominal maupun per Vaginam.
8. Penjelasan kepada keluarga tentang keadaan pasien dan
rencana tindakan.
9. Surat ijin tindakan.
Unit Terkait - UGD
- OK
- R. Rawat Inap dan Poliklinik.
PROTOKOL PEMBERIAN MgSO4 PADA
PRE EKLAMSIA / EKLAMSIA
No.Dokumen No.Revisi Halaman
016/SPO/RSUI-MB/XII/2018 1/3

RSUI MUTIARA BUNDA


Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh
24 Desember 2018 Direktur :
SPO
dr.LINALDI ANANTA
NIK 0488 0616 060
Pengertian Memberikan obat MgSo4 baik secara Intra Vena bolus maupun
melalui infuse sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Tujuan  Untuk mencegah terjadinya kejang pada pasien dengan Pre
Eklamsia dan kejang ulang pada eklampsi.
 Untuk mencegah komplikasi yang ditimbulkan akibat pemberian
obat.
 Agar tidak ada keluhan kecemasan dari pasien, suami dan
keluarga.
 Agar tindakan dapat dilakukan dengan baik dan benar
Kebijakan Mengacu pada standar operasional asuhan kebidanan

Prosedur 1. Persiapan alat :


- Obat MgSO4
- Spuit 5 cc dan 10 cc
- Set pasang infus
- Cairan infuse
- Biknat dan mylon bila perlu
- Set pasang Dower Catheter.
- Urine Bag.
- Sepasang sarung tangan.
- Bengkok.
2. Persiapan pasien :
- Pasien, suami dan keluarga diberitahu maksud dan tujuan
dilakukan tindakan.
- Pasien, suami dan keluarga diberi penjelasan tentang langkah-
langkah tindakan yang akan dilakukan.
3. Persiapan obat :
- Magnesium sulfat 20%, 40%
- Calcium glukonas 10%
- Infus RL
- Nifedipine tab 10 mg
- Inj Nicardipine
- Inj Diazepam 10 mg

INDIKASI :
- Pre Eklamsia berat
- Eklamsia Iminens
- Eklamsia
PROTOKOL PEMBERIAN MgSO4 PADA
PRE EKLAMSIA / EKLAMSIA
No.Dokumen No.Revisi Halaman
016/SPO/RSUI-MB/XII/2018 2/3
RSUI MUTIARA BUNDA
Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh
24 Desember 2018 Direktur :
SPO
dr.LINALDI ANANTA
NIK 0488 0616 060

SYARAT :
- Pernapasan > 16x / menit.
- Reflek patella ( + )
- Diuresis cukup (25 ml / jam)
- Urine berwarna jernih
- Antidotum tersedia.

CARA PEMBERIAN :
MgSO4 40% = 10 gram MgSO4 dalam 25 ml.
MgSO4 20% = 5 gram MgSO4 dalam 25 ml.
1. Pertama kali diberikan 4 gr bolus i.v MgSO4 dalam 10 menit.
(MgSO4 40% sebanyak 5 ml atau MgSO4 20% sebanyak 10
ml)
2. Dilanjutkan dengan 12 gr MgSO4 dalam RL 5% untuk 6 jam
(28 tts/mnt) 2 gr/jam.
3. Kolf berikutnya tetap diberikan 12 gr MgSO4 dalam Dextrose
5% untuk 6 jam.

KEJANG ULANG
1. Magnesium sulfat diberikan 2 gr bolus i.v dalam 10 menit.
2. Bila kejang berulang lagi dapat diberikan diazepam 10 mg i.v
bolus atau phemobarbital 125 mg i.m
3. Pemberian MgSO4 tetap dilanjutkan dengan dosis dan tetesan
maintenance.

PENGHENTIAN PEMAKAIAN
1. Bila ada tanda-tanda keracunan obat.
2. Setelah 24 jam pengobatan.
3. 12 jam Post Partum PEB atau 24 jam postpartum eklampsi.

TANDA-TANDA KERACUNAN
1. Paralysis total
2. Depresi pernapasan
3. Hypotensi

ANTIDOTUM
1 ampul Calcium Glukonas 10% (10 cc) diberikan i.v selama 3
menit.
PROTOKOL PEMBERIAN MgSO4 PADA
PRE EKLAMSIA / EKLAMSIA
No.Dokumen No.Revisi Halaman
016/SPO/RSUI-MB/XII/2018 3/3
RSUI MUTIARA BUNDA
Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh
24 Desember 2018 Direktur :
SPO
dr.LINALDI ANANTA
NIK 0488 0616 060

Unit Terkait - UGD


- PONEK
- VK
- R. Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai