DISUSUN OLEH :
ICA HERLINA
NPM: 2226061001
Mengetahui
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN.........................................................................................1
1. Latar Belakang....................................................................................................1
2. Tujuan.................................................................................................................3
BAB II. TINJAUAN TEORI....................................................................................4
BAB III. DOKUMENTASI SOAP DAN RENCANA TINDAK LANJUT..........7
BAB IV PEMBAHASAN..........................................................................................10
BAB V SIMPULAN..................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kehamilan dan persalinan, 94% dari semua kematian ibu terjadi di negara
2019).
Goals (SDGs) pada tahun 2030, mengurangi rasio angka kematian ibu
Goals, 2017).
Upaya penurunan AKI merupakan salah satu target yang ingin dicapai
manusia yang berkualitas secara adil dan setara. Seluruh isu kesehatan dalam
disegala usia salah satunya upaya menurunkan AKI dan AKB (Sustainable
1
2
Peran Bidan dalam SDGs upaya penurunan AKI dan AKB terletak
pada tujuan nomor 3, dimana disini bidan dituntut bekerja dengan perempuan,
suami dan keluarganya selama melewati masa kehamilan, persalinan dan masa
mempunyai jejaring kerja yang baik dengan sistem kesehatan dan sosial, pro
penurunan AKI dan AKB, melalui pendekatan asuhan kebidanan yang tepat.
kehamilan, kelahiran dan periode masa setelah melahirkan baik pada ibu
dengan resiko tinggi maupun resiko rendah. Asuhan ini bisa diberikan melalui
konseling, informasi dan edukasi (KIE) pada semua unit pelayanan (Sandall,
ibu dan anak sehingga membawa manfaat kesehatan untuk remaja, baik
perempuan dan laki-laki selama masa reproduksinya baik sehat secara fisik,
psikologis dan sosial, terlepas dari rencana mereka untuk menjadi orang tua.
B. Tujuan
Adapun tujuan penyusunan laporan case base discussion ini adalah untuk
pada kasus yang ditemukan saat melaksanakan praktik klinik kebidanan yang
TINJAUAN TEORI
1. Pengertian Prakonsepsi
Prakonsepsi terdiri dari dua kata yaitu pra dan konsepsi. Pra berarti
sebelum dan konsepsi berarti pertemuan sel ovum dengan sperma sehingga
prakonsepsi adalah rentang waktu dari tiga bulan hingga satu tahun sebelum
konsepsi, tetapi idealnya harus mencakup waktu saat ovum dan sperma
matur, yaitu sekitar 100 hari sebelum konsepsi. Asuhan yang diberikan pada
luas yang mengacu pada proses identifikasi berbagai risiko, seperti risiko
sebelum kehamilan.
sementara ibu yang belum ingin hamil tetap harus dijaga kesehatan
4
5
berkisar pada :
2. Tujuan Prakonsepsi
prakonsepsi, baik bagi mereka yang hanya ingin memberikan yang terbaik
membahayakan kehamilan.
manajemen
rujukan spesialis
3. Manfaat Prakonsepsi
secara fisik dan emosional yang optimal saat memasuki masa konsepsi.
yang dapat mendukung persiapan saat prakonsepsi. Selain itu, ibu dan
bayi dapat lahir dengan sehat. Selain itu asuhan pra konsepsi juga
bermanfaat untuk :
Belum ada takaran yang aman dari asupan alkohol dan obat
telarang selama kehamilan, oleh karena itu ibu yang ingin hamil
titer virus Rubella, hepatitis B, pap smear, clamidia, HIV, dan GO.
kuncinya adalah menetapkan bahwa setiap bayi dari wanita dan pria
ke konselor genetik.
kembang janin.
9
dilakukan dengan:
risiko berat bayi lahir rendah. Pria yang lebih tua memiliki risiko lebih
anak. Pria membutuhkan diskusi terbuka tentang hal ini dan perubahan
10
5. Konseling Prakonsepsi
yang lebih kompeten sedini mungkin. Dari peran tenaga kesehatan yang
rendah untuk meminta saran diet dan pilihan rencana akses ke perawatan
6. Proses konseling
bidan sehingga mau mengikutinya, klien merasa puas dan akan kembali
b) Mempersilahkan duduk
c) Bersabar
masalah yang dihadapi klien, latar belakang, situasi dan kondisi klien,
informasi:
d. Menindaklanjuti pertemuan
masalah
Berikan dorongan dan semangat bagi klien untuk keputusan yang telah
konselor klien.
BAB III
DOKUMENTASI SOAP
Obyektif
1. Pemeriksaan Umum ……………………..
Keadaan umum : Baik Tanda Tangan
Kesadaran : Composmentis Pembimbing PKK
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
Pernafasan : 24x/menit ……………………
Suhu : 36,5 derajat
celcius
BB : 52 kg
LILA : 25 cm
15
16
2. Pemeriksaan Fi sik
Kepala : Simetris, rambut
hitam, tidak ada
ketombe, tidak rontok,
tidak ada massa.
Muka : Bersih, tidak pucat,
tidak ada oedema,
Mata : Conjungtiva tidak
pucat, sklera putih
Hidung : Simetris , bersih, tidak
ada polip
Telinga : Simetris, bersih, tidak
ada cairan yang keluar
dari telinga
Leher : Tidak ada pembesaran
kelenjar limfe, tyroid,
dan pembengkakan
vena jugularis.
Payudara : Simetris, puting susu
menonjol, tidak ada
benjolan patologis,
tidak ada nyeri tekan
Ekstremitas : Tidak ada pembesaran
atas kelenjar getah bening
di aksila, kuku bersih,
ujung jari tidak pucat
Abdomen : Tidak ada luka
operasi, tidak ada
17
3. Pemeriksaan Pe nunjang
Hb : 12,1 gr%
Urine : HCG (-)
18
Analisa
Nn “Y” umur 22 tahun dengan pelaksanaan
skrining pra konsepsi
Penatalaksanaan
1. Melakukan pemeriksaan fisik pada Nn Y
2. Melakukan pemeriksaan penunjang yaitu
pemeriksaan Hb dan pemeriksaan urine
3. Memberikan imunisasi TT
4. Memberikan konseling kepada Nn Y terkait
persiapan kehamilan yang sehat dengan cara
mengkonsumsi makanan yang sehat dengan
gizi seimbang, melakukan olahraga,
BAB IV
PEMBAHASAN
yaitu ingin mengurus surat keterangan kesehatan untuk menikah dan saat
ini tidak ada keluhan dan dalam keadaan sehat. Hasil pemeriksaan
LILA : 25 cm, pemeriksaan fisik dalam batas normal, Hb : 12,1 gr% dan
gizi tidak diberikan karena pada kasus yang ditemukan ibu tidak
19
20
psikologi.
gizi tidak diberikan karena pada kasus yang ditemukan ibu tidak
vital, penimbangan berat badan dan pengukuran lingkar lengan atas untuk
pengukuran status gizi sangat diperlukan karena berat badan dan status
toxoid. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian dari (2014) bahwa
21
bagi ibu atau bayi yang baru lahir (Lassi et al., 2018).
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian dari Dean et al (2014) bahwa
berat badan ibu hamil sebelum hamil adalah faktor signifikan yang
yaitu dimana calon pengantin belum diberikan asam folat. Asam folat
kecacatan saraf tabung (neuro tube defect), bibir sumbing dan down
pre eklampsia.
BAB V
KESIMPULAN
22
DAFTAR PUSTAKA