Disusun oleh :
Ratnawati Ika Putri
NIM :15901.02.20090
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Pembimbing Lapangan
Sri Wahyuningsih,.S.ST.,M,Keb
NIDN. NIDN 3403037801
TINJAUAN TEORI
1. Pengertian
BBL Normal adalah bayi yang dikeluarkan dari hasil konsepsi
melalui jalan lahir dan dapat hidup diluar dengan berat 2,5 – 4 kg, dengan
usia Kehamilan 36 – 42 minggu, menangis spontan dan bernafas spontan,
teratur dan tonus otot baik. (Asuhan Persalinan Normal, 2009).
Bayi Baru Lahir adalah hasil konsepsi yang baru lahir dari rahim
seorang wanita melalui jalan lahir normal atau dengan alat tertentu sampai
umur satu bulan(FKUI,2010).
Asuhan segera bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada
bayi tersebut selama jam pertama setelah kelahiran sebagian besar bayi
baru lahir akan menunjukkan usaha napas pernapasan spontan dengan
sedikit bantuan atau gangguan(prawiroharjo, S, 2010).
BBL Normal adalah Adaptasi fisiologi adalah sangat berguna bagi
bayi untuk menjaga kelangsungan hidupnya diluar uterus, artinya nantinya
bayi harus dapat melakukan sendiri segala kegiatan untuk
mempertahankan hidupnya,
(Perawatan Ibu bersalin, Fitramaya 2010).
2
Awal adanya napas
Faktor-faktor yang berperan pada rangsangan nafas pertama bayi
adalah :
o Hipoksia pada akhir persalinan dan rangsangan fisik lingkungan
luar rahim yang merangsang pusat pernafasan di otak.
o Tekanan terhadap rongga dada, yang terjadi karena kompresi
paru - paru selama persalinan, yang merangsang masuknya
udara ke dalam paru - paru secara mekanis.
o Penimbunan karbondioksida (CO2)
o Setelah bayi lahir, kadar CO2 meningkat dalam darah dan akan
merangsang pernafasan. Berkurangnya O2 akan mengurangi
gerakan pernafasan janin, tetapi sebaliknya kenaikan CO2 akan
menambah frekuensi dan tingkat gerakan pernapasan janin.
o Perubahan suhu
Keadaan dingin akan merangsang pernapasan.
o Surfaktan dan upaya respirasi untuk bernapas
Upaya pernafasan pertama seorang bayi berfungsi untuk :
Mengeluarkan cairan dalam paru-paru
Mengembangkan jaringan alveolus paru-paru untuk pertama
kali.Agar alveolus dapat berfungsi, harus terdapat
survaktan (lemak lesitin /sfingomielin) yang cukup dan aliran
darah ke paru – paru. Produksi surfaktan dimulai pada 20
minggu kehamilan, dan jumlahnya meningkat sampai paru-
paru matang (sekitar 30-34 minggu kehamilan). Fungsi
surfaktan adalah untuk mengurangi tekanan permukaan paru
dan membantu untuk menstabilkan dinding alveolus sehingga
tidak kolaps pada akhir pernapasan.Tidak adanya surfaktan
menyebabkan alveoli kolaps setiap saat akhir pernapasan,
yang menyebabkan sulit bernafas. Peningkatan kebutuhan ini
memerlukan penggunaan lebih banyak oksigen dan glukosa.
Berbagai peningkatan ini menyebabkan stres pada bayi yang
sebelumnya sudah terganggu.
3
Dari cairan menuju udara
Bayi cukup bulan mempunyai cairan di paru-parunya. Pada
saat bayi melewati jalan lahir selama persalinan, sekitar
sepertiga cairan ini diperas keluar dari paru-paru. Seorang
bayi yang dilahirkan secara sectio sesaria kehilangan
keuntungan dari kompresi rongga dada dan dapat menderita
paru-paru basah dalam jangka waktu lebih lama. Dengan
beberapa kali tarikan napas yang pertama udara memenuhi
ruangan trakea dan bronkus BBL. Sisa cairan di paru-paru
dikeluarkan dari paru-paru dan diserap oleh pembuluh limfe
dan darah.
Fungsi sistem pernapasan dan kaitannya dengan fungsi
kardiovaskuler.
Peningkatan aliran darah paru-paru akan memperlancar
pertukaran gas dalam alveolus dan akan membantu
menghilangkan cairan paru-paru dan merangsang perubahan
sirkulasi janin menjadi sirkulasi luar rahim.
4
Dua peristiwa yang merubah tekanan dalam system pembuluh
darah
Pada saat tali pusat dipotong resistensi pembuluh sistemik meningkat
dan tekanan atrium kanan menurun, tekanan atrium menurun karena
berkurangnya aliran darah ke atrium kanan tersebut. Hal ini
menyebabkan penurunan volume dan tekanan atrium kanan itu
sendiri. Kedua kejadian ini membantu darah dengan kandungan
oksigen sedikit mengalir ke paru-paru untuk menjalani proses
oksigenasi ulang.
Pernafasan pertama menurunkan resistensi pada pembuluh darah
paru-paru dan meningkatkan tekanan pada atrium kanan oksigen
pada pernafasan ini menimbulkan relaksasi dan terbukanya system
pembuluh darah paru. Peningkatan sirkulasi ke paru-paru
mengakibatkan peningkatan volume darah dan tekanan pada atrium
kanan dengan peningkatan tekanan atrium kanan ini dan penurunan
pada atrium kiri, foramen kanan ini dan penusuran pada atrium kiri,
foramen ovali secara fungsional akan menutup.
Vena umbilikus, duktus venosus dan arteri hipogastrika dari tali
pusat menutup secara fungsional dalam beberapa menit setelah lahir
dan setelah tali pusat diklem. Penutupan anatomi jaringan fibrosa
berlangsung 2-3 bulan.
Perbedaan Sirkulasi Darah Fetus dan Bayi
sirkulasi darah fetus
Struktur tambahan pada sirkulasi fetus :
Vena umbulicalis : membawa darah yang telah mengalami
deoksigenasi dari plasenta ke permukaan dalam hepar.
Ductus venosus : meninggalkan vena umbilicalis sebelum mencapai
hepar dan mengalirkan sebagian besar darah baru yang mengalami
oksigenasi ke dalam vena cava inferior.
Foramen ovale : merupakan lubang yang memungkinkan darah lewat
atrium dextra ke dalam ventriculus sinistra.
Ductus arteriosus : merupakan bypass yang terbentang dari
venrtriculuc dexter dan aorta desendens.
5
c. Pengaturan Suhu
Bayi baru lahir belum dapat mengatur suhu tubuhnya, sehingga akan
mengalami stress dengan adanya perubahan lingkungan dari dalam
rahim ibu ke lingkungan luar yang suhunya lebih rendah. Suhu dingin
ini menyebabkan air ketuban menguap lewat kulit, pada lingkungan
yang dingin , pembentukan suhu tanpa mekanisme menggigil
merupakan usaha utama seorang bayi untuk mendapatkan kembali
panas tubuhnya. Pembentukan suhu tanpa menggigil ini merupakan
hasil penggunaan lemak coklat untuk produksi panas. Timbunan
lemak coklat terdapat di seluruh tubuh dan mampu meningkatkan
panas tubuh sampai 100%.Untuk membakar lemak coklat, sering bayi
harus menggunakan glukosa guna mendapatkan energi yang akan
mengubah lemak menjadi panas. Lemak coklat tidak dapat diproduksi
ulang oleh seorang BBL. Cadangan lemak coklat ini akan habis dalam
waktu singkat dengan adanya stress dingin. Semakin lama usia
kehamilan semakin banyak persediaan lemak coklat bayi. Jika seorang
bayi kedinginan, dia akan mulai7mengalami hipoglikemia, hipoksia
dan asidosis.Sehingga upaya pncegahan kehilangan panas merupakan
7
prioritas utama dan bidan berkewajiban untuk meminimalkan
kehilangan panas pada BBL.
d. Metabolisme Glukosa
Untuk memfungsikan otak memerlukan glukosa dalam jumlah
tertentu. Dengan tindakan penjepitan tali pusat dengan klem pada saat
lahir seorang bayi harus mulai mempertahankan kadar glukosa
darahnya sendiri. Pada setiap bayi baru lahir, glukosa darah akan turun
dalam waktu cepat (1 sampai 2 jam).Koreksi penurunan kadar gula
darah dapat dilakukan dengan 3 cara :
- melalui penggunaan ASI
- melalui penggunaan cadangan glikogen
- melalui pembuatan glukosa dari sumber lain terutama lemak.
BBL yang tidak mampu mencerna makanan dengan jumlah yang
cukup, akan membuat glukosa dari glikogen (glikogenisasi).Hal ini
hanya terjadi jika bayi mempunyai persediaan glikogen yang
cukup.Bayi yang sehat akan menyimpan glukosa dalam bentuk
glikogen terutama di hati, selama bulan-bulan terakhir dalam rahim.
Bayi yang mengalami hipotermia, pada saat lahir yang mengakibatkan
hipoksia akan menggunakan cadangan glikogen dalam jam-jam
pertama kelahiran. Keseimbangan glukosa tidak sepenuhnya tercapai
dalam 3-4 jam pertama kelahiran pada bayi cukup bulan. Jika semua
persediaan glikogen digunakan pada jam pertama, maka otak dalam
keadaan berisiko. Bayi yang lahir kurang bulan (prematur), lewat
bulan (post matur), bayi yang mengalami hambatan pertumbuhan
dalam rahim dan stres janin merpakan risiko utama, karena simpanan
energi berkurang (digunakan sebelum lahir).Gejala hipoglikemi dapat
tidak jelas dan tidak khas,meliputi; kejang-kejang halus, sianosis,,
apneu, tangis lemah, letargi,lunglai dan menolak makanan.
Hipoglikemi juga dapat tanpa gejala pada awalnya. Akibat jangka
panjang hipoglikemi adalah kerusakan
8 yang meluas di seluruh di sel-
sel otak.
e. Perubahan Sistem Gastrointestinal
Sebelum lahir, janin cukup bulan akan mulai menghisap dan
menelan. Reflek gumoh dan reflek batuk yang matang sudah terbentuk
baik pada saat lahir.Kemampuan bayi baru lahir cukup bulan untuk
menelan dan mencerna makanan (selain susu) masih terbatas.
Hubungan antara esofagus bawah dan lambung masih belum
sempurna yang mengakibatkan “gumoh” pada bayi baru lahir dan
neonatus, kapasitas lambung masih terbatas kurang dari 30 cc untuk
bayi baru lahir cukup bulan. Kapasitas lambung ini akan bertambah
secara lambat bersamaan dengan tumbuhnya bayi baru lahir.
Pengaturan makanan yang sering oleh bayi sendiri penting contohnya
memberi ASI on demand.
10
apakah apnue, nafas cuping hidung, retraksi.
h. Bila bayi muntah, harus perlu dipantau warna, konsistensi dan jumlah
muntahan untuk mendeteksi apakah hal ini terjadi karena kesalahan
pemberian susu, alergi terhadap susu / gangguan saluran pernafasan.
13
4 bulan : DBT / Hb 3, POLIO 4
9 bulan : campak
s. Beritahu ibu akan tanda bahaya pada bayi baru lahir
t. Anjurkan ibu membawa bayi kepada petugas kesehatan jika terdapat tanda
bahaya.
6. TANDA BAHAYA PADA BBL
Ajarkan pada ibu tentang tanda bahaya pada bayi dan beritahu agar
merujuk bayi segera untuk perawatan lebih lanjut jika ditemui tanda-
tanda bahaya yang harus diwaspadai pada BBL yaitu:
a. Pernafasan sulit/ lebih dari 60x/menit, terlihat retraksi pada waktu
bernafas.
b. Suhu terlalu panas lebih dari 38o C, terlalu dingin kurang dari 36o C.
c. Warna abnormal, kulit/bibir biru (sianosis/pucat) atau bayi sangat kering
(terutama pada 24 jam pertama) biru.
d. Pemberian ASI sulit, hisapan lemah, mengantuk berlebihan, banyak
muntah.
e. Tali pusat merah, engkak, keluar cairaan, bau busuk, berdarah.
f. Infeksi, suhu meningkat, merah, bengkak, bernanah, bau busuk.
g. Gangguan gastrointestinal. Misalnya tidak mengeluarkan mekonium
selama 3 hari setelah lahir, muntah terus menerus, pada perut bengkak,
tinja hijau tua/ berdarah/ berlendir.
14
Daftar Pustaka
15
ASUHAN KEBIDANAN
PADA BAYI BARU LAHIR NORMAL
DI PUSKESMAS SENDURO
KAB. LUMAJANG
Tanggal : 25 Januari 2021
PENGKAJIAN DATA
1. Identitas
Nama Bayi : By.Ny “K”
Jenis kelamin : Laki-Laki
Tempat Tanggal Lahir: 25 K 2021 jam : 08.00 WIB
Umur : 4 jam
Anak Ke :1
Nama Ayah : Tn “M”
Umur : 25th
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Tani
Agama : Islam
Suku/Bangsa :Jawa/ Indonesia
Nama Ibu : Ny”K”
Umur :21 th
Pendidikan :SMP
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Suku/ Bangsa : Jawa/Indonesia
Alamat : Dusun Mlambing RT 05 RW 6 Desa Senduro
Kec.Senduro
A. DATA SUBYEKTIP
2. Alasan datang
Ibu mengatakan bayi lahir anak ke 1 di Puskesmas Senduro dengan cara
lahir normal.
3. Keluhan Utama
Tidak ada keluhan
4. Riwayat Kebidanan
4.1 Riwayat Prenatal
Trimester I
Ibu Mengatakan pada awal kehamilannya yaitu 3 bulan pertama
mengalami mual tetapi tidak sampai mengganggu aktifitas ibu. ibu
memeriksakan kehamilannya di bidan setiap bulan dan mendapat
vitamin dan obat anti mual.
Trimester II
Ibu memriksakan kehamilannyadi bidan 3 kali,di puskesmas 1 kali ,ibu
tidak mual dan muntah lagi,ibu mendapat tablet tambah darah,vitamin
dan ibu telah merasakan gerakan janin.
Trimester III
Ibu Mengatakan sering mengalami kencing pada kehamilan tua,ibu
masih memeriksakan kehamilannya ke bidan. ibu sangat menantikan
kelahiran bayinya ini, dan ibu sangat senang dengan kehamilannya ini.
4.2 Riwayat Natal
Ibu mengatakan pada kehamilan 9 bulan sudah keluar lendir
bercampur darah dan perutnya terasa kenceng-kenceng,kemudian di
bawa ke Puskesmas, Tanggal 25-1-2021, Jam 03.00 WIB dan di
lakukan pemeriksaan oleh bidan. pada tanggal 25-1-2021 jam
06.00wib Bayi lahir spontan,jenis kelamin laki-laki,berat badan
3300gr, panjang badan 53cm,bayi lahir menangis kuat,gerak aktif,dan
ari-ari lahir lengkap 10 menit setelah bayi lahir.
4.3 Riwayat Post Natal
B.DATA OBYEKTIF
5. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Apgar score : 8-9
Tangis bayi : Kuat
Tonus otot : Kuat
Warna Kukit : Kemerahan
b. Atanda-tanda vital
HR :126x/menit
Suhu :36,7oC
RR :44x/menit
c. Pemeriksaan Antropometri
BBL :3300 gr
PB :53 cm
LIKA :33,5 cm
LIDA :34 cm
LILA :7,2 cm
d. Pemeriksaan fisik khusus
1) Inspeksi
a) Kepala : Simetris,rambut hitam dan tebal, tidak terdapat
benjolan abnormal, tidak terdapat caput
succedaneum,molase, dan cepal hematoma
b) Mata : Simetris antara kanan/kiri,skelera tidak ikterus,
kojungtiva tidak anemis,tidak strabismus.
c) Hidung : lubang hidung simertis antara kanan/kiri, tidak
terdapat kotoran, tidak terdapat pernafasan cuping
hidung,tidak ada polip.
2) Palpasi
a) Kepala : Tidak terdapat benjolan abnormal
b) Leher : Tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid ,
kelenjar limfe dan bendungan vena
jugularis.
c) Abdomen : Tidak teraba pembesaran hepa
3) Auskultasi
a) Dada : Pada dada tidak terdengar bunyi ronchi
maupun wheezing
b) Abdomen : Bising usus positif
6. Reflek
a) Moro reflek : positif
b) Rooting reflek : positif
c) Swallowing reflek : positif
d) Suckling reflek : positif
e) Reflek menggenggam : positif
f) Babinski : positif
g) tonick neek reflek : positif
C. ANALISA DATA
Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan usia 4 jam dengan berat
badan lahir normal.
D. PENATALAKSANAAN
e/ ibu mengerti.