Anda di halaman 1dari 23

PRESENTASI JURNAL

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB GIZI KURANG PADA BALITA

Disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Stase 3


Praktik Asuhan Kebidanan pada Bayi, Balita, dan Prasekolah

Oleh:

NAMA : Eneng Restu Hermawaty


NPM : 19220100028

PROGAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM PROFESI


FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS INDONESIA MAJU
2023
LEMBAR PERSETUJUAN

Presentasi Jurnal dengan judul:

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB GIZI KURANG PADA BALITA

Oleh:
NAMA : Eneng Restu Hermawaty
NPM : 19220100028

Telah dilakukan pembimbingan dan dinyatakan layak untuk dipresentasikan di


hadapan tim penguji.

Tanggal,....................2023

Mengetahui,

Dosen Penanggung Jawab Stase

(Nama Dosen)
NIDN
LEMBAR PENGESAHAN
Presentasi Jurnal dengan judul:

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB GIZI KURANG PADA BALITA

Oleh:
NAMA : Eneng Restu Hermawaty
NPM : 19220100028

Telah dipresentasikan pada tanggal … bulan … tahun … di hadapan tim penguji Program Studi
Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi Fakultas Vokasi Universitas Indonesia Maju.

Tanggal, ………….. 2023

KBK Dosen Komunitas dan Ilmu Teknologi KBK Dosen Pencegahan dan Deteksi Dini

Agus Santi Br.G.,S.ST, M.Kes Gaidha K Pangestu, S.Tr.Keb., M.Keb


NIDN. 317088406 NIDN. 0317119401

Menyetujui,

Mengesahkan,

Dosen Penangung Jawab Stase

(…………………………………….)
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, serta
karunianya , sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan Presentasi Jurnal Stase 3 yang
berjudul “FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB GIZI KURANG PADA BALITA”. Shalawat
serta salam senantiasa tercurah limpahkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW. Dalam
penyelesaian Laporan Presentasi Jurnal ini penulis mendapatkan bimbingan, arahan dan
masukan oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Drs.H.A.Jacub Chatib, selaku Ketua Yayasan Indonesia Maju

2. Prof. Dr. Dr. dr. H.M. Hafizurrahman, MPH, selaku Pembina Yayasan Indonesia Maju.

3. Dr. Astrid Novita, SKM, MKM Selaku Rektor Universitas Indonesia Maju.

4. Susaldi, S.ST., M. Biomed Selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas Indonesia
Maju.

5. Dr. Rindu, SKM.,M.Kes Selaku Wakil Rektor II Bidang Non-Akademik Universitas


Indonesia Maju.

6. Hidayani, Am Keb, SKM, MKM Selaku Dekan Fakultas Vokasi Universitas Indonesia
Maju.

7. Hedy Hardiana, S.Kep., M.Kes Selaku Wakil Dekan Fakultas Vokasi Universitas Indonesia
Maju.

8. Fanni Hanifa, S.ST., M.Keb., Selaku Koordinator Program Studi dan Dosen Resposi Stase 3
Profesi Bidan Universitas Indonesia Maju

9. Salfia Darmi S.St.,M.Kes., Selaku Dosen Pembimbing Stase 3 Profesi Bidan Universitas
Indonesia Maju

10. Nurainih, S.ST. M,Kes,SH.,MM selaku CI Responsi Stase 3 Program Studi Pendidikan
Profesi Bidan Universitas Indonesia Maju

11. Seluruh dosen dan staf pengajar Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Universitas
Indonesia Maju yang telah memberikan ilmu pengetahuan, mengarahkan dan membimbing
penulis selama mengikuti proses pendidikan.
12. Rekan-rekan seperjuanganku yang saling mendukung dan menyemangati satu sama lain

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan
dan kelemahan.Oleh karena itu, penulis mengharap kritik dan saran yang membangun dari
semua pihak. Semoga penulisan ini dapat berguna bagi semua pihak yang berkepentingan

Jakarta , 2023

Penulis
DAFTAR ISI

COVER
LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................... iii
KATA PENGANTAR .............................................................................. iv
DAFTAR ISI ............................................................................................ vi
BAGIAN 1: JURNAL
Jurnal 1...................................................................................................... 1
Jurnal 2 ..................................................................................................... 2
Jurnal 3...................................................................................................... 3
BAGIAN II: TINJAUAN KASUS
Tinjauan Kasus ......................................................................................... 5
BAGIAN III: PEMBAHASAN
Pembahasan .............................................................................................. 12
BAGIAN IV: PENUTUP
Kesimpulan ............................................................................................... 19
Saran ......................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
I. JURNAL

1. Jurnal 1

Judul : Faktor-Faktor Penyeban Gizi Kurang Pada Balita Yang Dirawat


Di Puskesmas Batoh Kecamatan Lueng Bata Kota Banda aceh Tahun 2021

Penulis : Fitria Ningsih, Silvia Wagustina

Tahun : 2021

Link Jurnal : https://ojs.serambimekkah.ac.id/MaKMA/article/view/55-65

Abstrak :

Status gizi kurang pada balita dapat menimbulkan pengaruh yang dapat
menghambat pertumbuhan fisik, mental maupun kemampuan berpikir. Balita
yang menderita gizi buruk dapat mengalami penurunan kecerdasan (IQ). Jenis
penelitian ini menggunakan desain penelitian kasus control (case control) dengan
jumlah sampel sebanyak 68 responden yang terdiri dari 34 balita gizi kurang dan
32 balita tidak mengalami gizi kurang. Penelitian ini dilakukan pada 04 s/d 18
Januari Tahun 2021 di Puskesmas Batoh Kota Banda Aceh. Uji statistik yang
digunakan adalah uji deskriptif dan chi square. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa balita yang menderita penyakit infeksi memiliki 8 kali resiko gizi kurang,
ibu balita yang
pengetahuan kurang baik memiliki 4 kali resiko gizi kurangpada balita, balita
yang sosial ekonomi rendah memiliki 7 kali resiko gizi kurang dan balita yang
asupan makanan kurang cukup memiliki 5 kali resiko gizi kurang di Puskesmas
Batoh Kota Banda Aceh Tahun 2021. Kesimpulan adalah penyakit infeksi,
pengetahuan, sosial ekonomi, dan asupan makanan menjadi faktor resiko yang
menyebabkan kejadian gizi kurang pada balita di Puskesmas Batoh Kota Banda
Aceh Tahun 2021.(1)
2. Jurnal 2

Judul : Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian gizi kurang pada

Balita Di Kelurahan Oesapa Kota Kupang

Penulis : Delima Nala Ngoma, Apris A. Adu, Dominirsep O. Dodo

Tahun : 2019

Link Jurnal :
https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/MKM/article/view/1955/1591

Abstrak :

Gizi kurang merupakan kondisi berat badan anak yang tidak sesuai dengan
umurnya. Gizi kurang masih merupakan masalah kesehatan yang belum
terselesaikan di Kelurahan Oesapa. Angka Kejadian Gizi Kurang terus mengalami
peningkatan dari tahun 2016-2018. Gizi kurang dipengaruhi oleh beberapa factor
antara lain: pendapatan keluarga, pengetahuan ibu, pola asuh ibu dan kepadatan
hunian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pendapatan
keluarga, pengetahuan ibu, pola asuh ibu dan kepadatan hunian, terhadap kejadian
gizi kurang. Penelitian ini merupakan penelitian observasi analitik, dengan
rancangan kasus kontrol. Besar sampel sebanyak 31 kasus dan 31 kontrol.
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kejadian gizi kurang dan variabel
independen terdiri dari pendapatan keluarga, pengetahuan ibu, pola asuh ibu dan
kepadatan hunian. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan analitik. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa, terdapat dua variabel yang mempengaruhi
kejadian gizi kurang. Kedua variabel tersebut adalah pendapatan keluarga dengan
nilai p-value 0,01 dengan nilai OR 7,576, dan pola asuh ibu dengan nilai p-value
0,01, degan nilai OR 3,870. Untuk menangani permasalahan-permasalahan ini,
maka pihak dinas sosial perlu memberikan bantuan sosial dan mengawasi
penggunaannya, agar dapat dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan rumah tangga.
Selain itu, upaya peningkatan penyuluhan tentang pola asuh ibu perlu dilakukan,
yang mencakup cara pemberian sederhana dan pengolahan makanan, proses
memandikan anak balita dan penerapan praktik higyene, seperti mencuci tangan
sebelum mengolah dan menyajikan makanan.(2)

3. Jurnal 3

Judul : Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Gizi Kurang Pada


Anak Balita.

Penulis : Kartika Pibriyanti

Tahun : 2022

Link Jurnal : http://ejournal.helvetia.ac.id/index.php/jkg/article/view/4903/760

Abstrak :

Penderita gizi kurang didominasi oleh balita yang memberikan dampak buruk
terhadap kualitas sumber daya manusia. Anak usia balita termasuk kelompok
rawan terhadap gangguan kesehatan dan gizi karena kebutuhan meningkat, tidak
bisa meminta dan mencari makan sendiri. Seringkali pada usia ini tidak mendapat
perhatian lebih dan pengurusannya diserahkan kepada orang lain. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui faktor risiko yang mempengaruhi kejadian gizi
kurang
pada balita. Jenis penelitian ini adalah studi analitik observasional dengan desain
case control. Sampel dipilih secara cluster random sampling, dengan jumlah
sampel pada kelompok kasus dan control masing-masing 33 responden. Hasil
penelitian diperoleh dari uji statistik chi square didapatkan ada hubungan
bermakna antara pengetahuan ibu terhadap kejadian gizi kurang (p-value 0,000
dan OR22,6). Tidak ada hubungan bermakna antara pola asuh makan (p-value
0,731 dan OR 1,61), berat
badan lahir (p-value 0,688 dan OR 1,29), dan status ekonomi (p-value 1,00 dan
OR 1,00) terhadap kejadian gizi kurang. Faktor risiko kejadian gizi kurang pada
anak balita adalah pengetahuan ibu, sedangkan faktor lain seperti pola asuh
makan, berat badan lahir, serta status ekonomi bukan merupakan faktor risiko
yang berhubungan dengan kejadian gizi kurang.(3)

II. TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA

No. Registrasi : 002


Tanggal Pengkajian : 28 Januari 2023
Waktu Pengkajian : 12.00 WIB
Tempat Pengkajian : Puskesmas Lengkong
Pengkaji : Eneng Restu H

PENGKAJIAN
A. Data Subjektif
1. Identitas
Nama anak : An. O
Tanggal lahir : 1 th 8 bulan ( 20 Bulan )
Umur : 19 mei 2021
Jenis kelamin : Perempuan
Anak ke- : 1
2. Identitas Orangtua
Nama Ibu : Ny. S Nama Ayah : Tn. J
Umur : 19 th Umur : 23 Th
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Sunda Suku : Sunda
Pendidikan : SD Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Mengurus rumah tangga Pekerjaan : Buruh Tani
Alamat : kp. Nungku Desa Cilangkap
3. Alasan datang
Ny S datang dengan keluhan kontro ulang An. O untuk memastikan Kesehatan anaknya karna
sudah 2minggu batuk-batuk An. O tidak membaik dan untuk memastikan kenaikan berat badan
anak nya sesuai yang di ajurkan oleh bidan di posyandu setelah dinyatakan bahwa An. O
mengalami keadaan Gizi kurang, sudah mendapatkan bantuan asupan nutrisi berupa susu dan
biscuit dari program Gizi di posyandu, sudah mendapat bantuan dari program desa pemeriksaan
ke RS dan hasil pemeriksaan di Rs An. O mengalami TB paru ( terdapat plek di paru-paru An.
O ) dan sedang menjalankan pengobatan rutin selama 1 bulan lebih, namun di karnakan tidak
adanya biaya untuk Kontrol Ke Rs bidan menganjurkan An. O di bawa ke puskesmas karna obat-
obatan yang di berikan oleh Rs sudah hampir habis, sedangkan menurut keterangan ibu obat tidak
boleh terhenti sampai pengobatan tuntas
4. Keluhan utama : Ny. S mengatakan An. O sedang terserang batuk yang tidak kunjung sembuh
selama 2 minggu
5. Riwayat Kesehatan : Ny. S mengatakan An. O sedang menderita penyakit TB paru selama 1
bulan lebih lama nya, dan sedang menjalani pengobatan rutin
Ny.S juga mengatakan ada salah satu anggota keluarga di rumah yaitu mertua nya mengalami
penyakit yang sama yaitu TB paru namun telah menyelesaikan pengobatan selama 6 bulan dan
sudah di nyatakan sehat.
6. Riwayat pertumbuhan : Ny. S mengatakan Berat badan An. O sudah 5 bulan tidak mengalami
kenaikan malah selalu turun
7. Riwayat perkembangan : Ny. S mengatakan An. O mengalami perkembangan yang baik
8. Riwayat imunisasi : Ny. S mengatakan imunisasi dasar lengkap sudah dilakukan salah
satunya HB0 1x, BCG 1x, Polio 4x, DPT-Hb-Hib 3x, IPV 1x, MR/Campak 1x
9. Pola kebiasaan sehari-hari :
a. Pola istirahat :Ny. S mengatakan An.O tidur malam selama 8 jam, tidur siang selama
2 jam
b. Pola aktivitas : Ny.S mengatakan An. O hanya bermain di rumah Bersama orang tua
dan mertuanya, sekali-kali bermain di luar rumah
c. Pola eliminasi : Ny. S mengatakan An.O BAB : 1x sehari BAK : sering
d. Pola nutrisi : Ny. S mengatakan An. O makan 3x sehari bubur nasi kadang-kadang
nasi biasa seperti orang tuanya, tidak mengkonsumsi susu rutin, mengkonsumsi susu
jika ada pembagian dari program di posyandu begitu pula dengan vitamin, lauk pauk
kadang-kadan An.O di berikan telor dan sayuran, ikan dan daging di berikan Ketika
ada perayaan
e. Pola personal hygiene : Ny. S mengatakan An. O mandi 3x sehari rutin
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

2. Pemeriksaan Umum

Denyut nadi : 99 kali/menit

Frekuensi nafas : 38 kali/menit ( napas cepat karna batuk )

Suhu tubuh : 36,4 0


C

3. Pemeriksaan Antropometri

Berat badan : 8,0 kg

Tinggi badan : 79,0 cm

IMT : 12

Status gizi

a. BB/U : [  ] Gizi buruk; [√  ] Gizi kurang; [  ] Gizi baik; [  ] Gizi lebih

b. PB atau TB/U : [  ] Sangat pendek; [  ] Pendek; [ √ ] Normal; [  ] Tinggi

c. BB/PB atau TB: [  ] Sangat kurus; [ √ ] Kurus; [  ] Normal; [  ] Gemuk

d. IMT/U : [ √ ] Sangat kurus; [  ] Kurus; [  ] Normal; [  ] Gemuk; [  ] Obesitas

e. Lingkar kepala : 45 cm; [ √ ] Normal; [  ] Mikrosefali; [  ] Makrosefali

4. Pemeriksaan Fisik

Wajah : bulat
Mata : simetris, tidak ada serumen, seklera merah muda, pungsi
penglihatan baik

Telinga : simetris tidak ada serumen, pungsi pendengaran baik

Hidung : lubang hidung simetris, tidak ada kelainan

Mulut : mulut bersih gigi sudah tumbuh di atas 2 di bawah 2

Leher   : tidak ada benjolan

Dada : payudara simetris, putting menonjol, tidak ada kelainan

Abdomen : tidak ada pembengkakan dan benjolan

Ekstremitas Atas : baik simetris, Gerakan aktif tidak ada kelainan, jumlah jari tangan
lengkap

Ekstremitas Bawah: baik simetris Gerakan aktif tidak ada kelainan, jumlah jari kaki
lengkap

Anogenitalia : baik tidak ada kelainan

5. krining Perkembangan Anak


a. KPSP : Formulir usia 21 bln; Skor 14

Perkembangan anak

 Sesuai

b. TDD : Formulir usia 12-24 bln ; Jumlah jawaban TIDAK tidak ada

Daya dengar

 Normal

c. TDL : tidak dilakukan karna anak rewel berdasarkan keterangan NY.S


jika Ny.S mengajungkan benda yang menarik seperti bola An.O langsung
menghampiri mengambil bola
Daya lihat

 Normal
d. KMME : tidak dilakukan

6. Pemeriksaan atas indikasi


a. M-CHAT : tidak dilakukan

 Risiko tinggi autis

 Risiko rendah autis

 Gangguan lain

b. GPPH : tidak dilakukan

 Kemungkinan GPPH

 Bukan GPPH

7. Pemeriksaan Penunjang
tidak dilakukan karna pemeriksaan mantox sudah dilakukan di RS 1 ,5 bulan yang lalu
dan hasilnya ( + ) menunjukan An.O positif TB
C. Analisis Data
An. O balita 20 bulan dengan gizi kurang dan batuk
D. Penatalaksanaan
1. Memakai APD level 2
Evaluasi : APD telah di pakai
2. Membina hubungan baik dengan keluarga
Evaluasi : hubungan baik dengan keluarga sudah terjalin
3. Melakukan informconsent untuk dilakukannya pemeriksaan
Evaluasi : kelurga mengijinkan, informconsent telah di tandatangani.
4. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada keluarga bahwa An. O menderita Gizi kurang
berdasarkan hasil pemantauan buku KMS yang dilakukan tiap bulan di posyandu,berat
badan yang cenderung turun dan tidak naik serta batuk yang diderita An.O susah sembuh
disebabkan oleh daya tahan tubuh anak yang menurun akibat infeksi paru ( TB ) sehingga
mudah terserang penyakit.
Evaluasi : keluarga mengerti apa yang dijelaskan oleh petugas
5. Melakukan kolaborasi
a. Dokter untuk mendapatkan terapi obat untuk An.O dan program TB puskesmas
untuk mendapatkan pemantauan pengobatan TB obapun obat TB yang di berikan
1 paket dmn obat tersebut harus teratur di berikan dan tidak boleh telat atau lupa
mengkonsumsi, untuk pengambilan obat TB bisa di ambil di puskesmas secara
gratis, dan jangan menunggu obat sampai habis untuk mengambilnya karna jika
pengobatat terlambat pengobatan terputus akan Kembali ke pengobatan awal,
untuk terapi batu di berikan obat batuk sirup oleh dokter 3x1 sdk.
b. Program Gizi puskesmas untuk pemantauan tumbuh kembang anak terutama berat
badan anak. Menganjurkan kepada ibu agar pemberian ASI di lanjutkan,
walaupun sedang mengkonsumsi obat, asupan nutrisi seperti memperhatikan isi
piringku dalam memenuhi kebutuhan gizi anak, memberikan vitamin, dan
makanan tambahan pemantauan secara berkala tumbuh kembang anak di
posyandu maupun di puskesmas atau BPM, anjurkan untuk control pada tanggal 4
/2/2023
Evaluasi : keluarga bersedia dan akan mengikuti saran petugas Kesehatan
6. Dokumentasi
Evaluasi : dokumentasi tercatat di SOAP rekamedik pasien

Jakarta, 28 Januari 2023

Pengkaji,

(Eneng Restu Hermawaty)


III. PEMBAHASAN
Berdasarkan tinjauan kasus dan jurnal didapatkan hasil sebagai berikut:
1. Jurnal 1 “Faktor-Faktor Penyeban Gizi Kurang Pada Balita Yang Dirawat Di
Puskesmas Batoh Kecamatan Lueng Bata Kota Banda aceh Tahun 2021”
Berdasarkan penelitian dari jurnal 1 Populasi pada penelitian ini adalah
ibu yang memiliki balita menderita gizi kurang yang berada di Wilayah Kerja
Puskesmas Batoh Kota Banda Aceh sebanyak 34 balita, Sampel dalam
penelitian ini menggunakan perbandingan 1:1 sehingga total sampel
didapatkan adalah 34 balita terkena gizi kurang dan 34 yang tidak terkena gizi
kurang .(1)
Adapun hasil penelitian yang di dapat Berdasarkan hasil penelitian
yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara penyakit infeksi
dengan kejadian gizi kurang pada balita di Puskesmas Batoh Kota
Banda Aceh Tahun 2021, dengan nilai P value = 0,001 dan diperoleh nilai OR
sebesar 7,8, hal ini menunjukan bahwa balita dengan ada penyakit infeksi
memiliki resiko kejadian gizi kurang hampir 7 kali lebih besar dibandingkan
dengan balita yang tidak ada penyakit infeksi.(1)
Ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan kejadian gizi kurang pada
balita di Puskesmas Batoh Kota Banda Aceh Tahun 2021, dengan nilai P value =
0,001 dan diperoleh nilai OR sebesar 4,375, hal ini menunjukan bahwa balita
dengan ibu pengetahuan kurang baik memiliki resiko kejadian gizi kurang hampir
4 kali lebih besar dibandingkan dengan balita yang pengetahuan baik.(1)
Ada hubungan antara sosial ekonomi dengan kejadian gizi kurang pada
balita di Puskesmas Batoh Kota Banda Aceh Tahun 2021, dengan nilai P value =
0,001 dan diperoleh nilai OR sebesar 6,667, hal ini menunjukan bahwa balita
dengan sosial ekonomi keluarga 63 rendah memiliki resiko kejadian
gizi kurang hampir 6 kali lebih besar dibandingkan dengan balita yang sosial
ekonomi keluarga tinggi.(1)
Pada Kasus An. O balita 20 bulan berdasarkan hasil pengkajian memiliki
persamaan dengan pengkajian jurnal 1 yaitu dimana salah satu factor penyebab
gizi kurang dari An.O adalah infeksi paru ( TB ), selain itu dilihat dari usia ibu
baru 19 tahun dengan pengetahuan terbatas lulusan SD, terutama kurangnya
pengetahuan mengenai asupan gizi pada anak balita yang kurang merupakan salah
satu factor penyebab terjadinya gizi kurang pada An. O dimana tidak
memperhatikan asupan nutrisi pada An.O , di perkuat dengan status ekonomi yang
kurang yang menyebabkan sulitnya untuk memenuhi asupan nutrisi pada An.O
menjadi salah satu factor penyebab gizi kurang hal ini sesuai dengan pengkajian
pada jurnal 1.
2. Jurnal 2 “ Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian gizi kurang pada Balita Di
Kelurahan Oesapa Kota Kupang “
Berdasarkan hasil penelitian dari jurnal 2 menunjukkan bahwa sebagian
besar ibu balita pada kelompok kasus berumur 27 - 34 tahun dengan proporsi
48,4% sedangkan ibu balita pada kelompok control sebesar 61,2%. Sebagian
besar responden pada kelompok kasus memiliki tingkat pendidikan
terakhir SMP yakni 45,2% sedangkan pada kelompok control sebagian besar
memiliki tingkat pendidikan SMA yakni 51,6%. Sebagian besar responden pada
kelompok kasus bekerja sebagai ibu rumah tangga yakni 96,8% sedangkan pada
kelompok control sebesar 41,9%. Sebagian besar responden pada kelompok kasus
memiliki 1-3 anggota keluarga yakni 58,1% sedangkan pada kelompok kontrol
sebesar 48,4%. Sebagian besar balita pada kelompok kasus berjenis kelamin
perempuan yakni 64,5% sedangkan pada kelompok kontrol 51,6%.(2)
Pendapatan keluarga merupakan faktor risiko terjadinya kejadian gizi
kurang pada balita. Responden yang memiliki pendapatan kurang, mempunyai
risiko 7.576 kali mengalami kejadian gizi kurang, dibandingkan dengan
responden yang memiliki pendapatan cukup. Sementara pengaruh dari pola asuh
ibu terhadap kejadian gizi kurang, menunjukkan nilai signifikansi (p-value) 0,01
(<α=0,05), yang berarti ada pengaruh yang signifikan dari pola asuh ibu terhadap
kejadian gizi kurang pada balita. Nilai OR diperoleh 3,870 (95%CI: 1,341-
11,172). Artinya pola asuh ibu merupakan factor risiko terjadinya kejadian gizi
kurang pada balita. Responden yang memiliki pola asuh buruk mempunyai risiko
3,870 kali balita mengalami gizi kurang, dibandingkan dengan responden yang
memiliki pola asuh yang baik.(2)
Hasil penelitian ini juga mendukung hasil penelitian sebelumnya yang
menyatakan bahwa responden dengan pendapatan keluarga yang rendah, berisiko
balitanya mengalami gizi kurang sebesar 6,451 kali, dibandingkan dengan
responden dengan pendapatan keluarga yang cukup. Selain pendapatan, pola asuh
ibu balita yang buruk juga menyebabkan pemberian makanan dan perawatan
balita tidak adekuat. Pola asuh merupakan bentuk-bentuk asuhan yang dilakukan
ibu terhadap anaknya. (2)
Pada Kasus An. O balita 20 bulan berdasarkan hasil pengkajian
memiliki persamaan dengan pengkajian jurnal 2 yaitu status Pendidikan dimana
status Pendidikan Ny.S ibu dari An. O yaitu SD dan berstatus ibu rumah tangga
memiliki resiko yang besar terjadinya Gizi kurang pada balita sesuai dengan
pengkajian jurnal 2 dimana banyak di temukan nya balita gizi kurang pada status
ibu dengan tingkatan Pendidikan SMP dan berstatus ibu rumah tangga , salah satu
penyebab terjadinya gizi kurzng dimana salah satu factor penyebab gizi kurang
dari An.O adalah status ekonomi yang kurang menyebabkan sulitnya untuk
memenuhi asupan nutrisi pada An.O menjadi salah satu factor penyebab gizi
kurang An. O sesuai dengan pengkajian pada jurnal 2.
3. Jurnal 3 “Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Gizi Kurang Pada Anak
Balita”
Berdasarkan hasil penelitian dari jurnal 3 Penelitian ini melibatkan 33
ibu dengan balita yang memiliki status gizi kurang sebagai kelompok kasus dan
33 ibu dengan balita yang memiliki status gizi baik sebagai kelompok kontrol.
Diketahui 33 ibu yang memiliki balita gizi kurang , sebagaian besar
(87,9%) memiliki pengetahuan yang kurang, sedangkan pada 33 ibu yang
memiliki balita gizi baik sebagain besar pengetahuan ibu dalam kategori baik
(75.8%). Diperoleh nilai OR= 22,6 artinya ibu dengan pengetahuan kurang,
berisiko lebih tinggi yakni sebanyak 22,6 kali memiliki balita yang berstatus gizi
kurang dibandingkan ibu yang memiliki pengetahuan baik. Setelah dilakukan uji
bivariat diperoleh nilai p value 0,000 yang artinya ada hubungan antara
pengetahuan ibu dengan status gizi balita. (3)
Pada variabel pola asuh, dari 33 ibu yang memiliki balita dengan status
gizi kurang, sebagaian besar ibu (87,9%) masuk dalam kategori pola asuh makan
yang kurang baik, sedangkan pada kelompok ibu yang memiliki balita dengan
status gizi baik sebagian besar juga menerapkan pola asuh makan yang kurang
(81,8%). Nilai OR 1,6 yang artinya ibu yang menerapkan pola asuh makan kurang
baik akan berisiko sebesar 1,6 kali memiliki balita dengan status gizi kurang
dibandingkan ibu yang memiliki pola asuh makan baik. Dari hasil uji bivariat
diperoleh nilai p value 0,731 yang artinya tidak ada hubungan antara pola asuh
makan yang diterapkan ibu dengan status gizi balita. (3)
Berdasarkan berat badan lahir, balita dengan gizi kurang sebagaian
besar memiliki berat badan lahir balita > 2,5 kg atau dalam kategori normal
(51,5%), sedangkan pada kelompok gizi baik sebagian besar ketika lahir memiliki
berat badan normal (57,6%). Nilai OR = 1,2 artinya balita dengan riwayat lahir
memiliki berat badan kurang, berisiko sebesar 1,2 kali memiliki status gizi kurang
dibandingkan balita dengan riwayat lahir dengan berat badan normal. (3)
Status ekonomi responden pada kelompok balita gizi kurang maupun
gizi baik, sebagian besar balita berada di keluarga dengan status ekonomi yang
baik (66,7%). Diperoleh nilai OR 1,0 artinya balita yang berada dikeluarga
dengan status ekonomi kurang, berisiko untuk mengalami gizi kurang selama
balita dibandingkan balita yang berada di keluarga dengan status ekonomi baik.
Berdasar analisis bivariat diperoleh nilai p value= 1,000 yang artinya tidak ada
hubungan antara status ekonomi keluarga dengan status gizi balita.(3)
Pada Kasus An. O balita 20 bulan berdasarkan hasil pengkajian
memiliki persamaan dengan pengkajian jurnal 3 yaitu salah satu penyebab
terjadinya gizi kurang dimana salah satu factor penyebab gizi kurang dari An.O
adalah status ekonomi yang kurang menyebabkan sulitnya untuk memenuhi
asupan nutrisi.

IV. PENUTUP
1. Kesimpulan
a. Jurnal 1
Tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek dimana factor penyebab gizi
kurang pada An. O adalah adanya penyakit infeksi pada anak yaitu TB paru,
Pendidikan orang tua dan factor ekonomi sesuai dengan penelitian jurnal 1 .
b. Jurnal 2
Tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek dimana factor penyebab gizi
kurang pada An. O adalah Pendidikan orang tua dan factor ekonomi sesuai
dengan penelitian jurnal 2 .
c. Jurnal 3
Tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek dimana factor penyebab gizi
kurang pada An. O adalah factor ekonomi sesuai dengan penelitian jurnal 3 .
2. Saran
a. Bagi keluarga
Keluarga di harapkan untuk lebih memperhatikan nutrisi pada anak, sering
bertanya dan berkonsultasi dengan petugas Kesehatan agar dapat
memaksimalkan pencegahan gizi kurang yang terjadi pada balita.
b. Bagi Bidan
Melakukan penyuluhan baik di posyandu maupun di puskesmas mengenai
kebutuhan nutrisi pada balita dan pencegahan gizi kurang pada balita
melakukan kolaborasi dengan petugas gizi dalam melakukan pemantauan
kebutuhan gizi bada balita, melakukan kolaborasi dengan dokter untuk
menentukan diagnose dan pengambilan tindak lanjut yang tepat untuk balita
yang memiliki masalah dengan kenaikan berat badan.
c. institusi Kesehatan
melakukan kolaborasi dengan lintas sector dalam menindak lanjuti kasus balita
dengan gizi kurang, sebelum berlanjut ke kasus gizi buruk adan stunting.

V. DAFTAR PUSTAKA
1. Fitria Ningsih, Silvia Wagustina . Faktor-Faktor Penyeban Gizi Kurang Pada
Balita Yang Dirawat Di Puskesmas Batoh Kecamatan Lueng Bata Kota Banda
aceh Tahun 2021. Majalah Kesehatan Masyarakat Aceh (MaKMA). MaKMA
Volume 4, Nomor 1, Februari 2021.
2. Delima Nala Ngoma, Apris A. Adu, Dominirsep O. Dodo. Faktor-faktor yang
mempengaruhi kejadian gizi kurang pada Balita Di Kelurahan Oesapa Kota
Kupang. Media Kesehatan Masyarakat ISSN: 0852-6974 Vol. 1, No. 2, 2019.
3. Kartika Pibriyanti. Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Gizi Kurang Pada
Anak Balita. Jurnal Kesehatan Global, Vol.5, No.1, Januari 2022
VI. LAMPIRAN
1. Vidio:
https://drive.google.com/file/d/1DR79UcW-GcgPTbVwAgZZAx7sgkLgvPR1/
view?usp=share_link

2. Poto

Anda mungkin juga menyukai