Anda di halaman 1dari 25

PRESENTASI JURNAL

KONSELING GIGI DAN MULUT PADA ANAK USIA


PRASEKOLAH

OLEH

NAMA : ELIS FEBRIANI

NPM : 19220300243

PROGAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM PROFESI


FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS INDONESIA MAJU
2023
LEMBAR PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa


Seminar Kasus dengan judul :

KONSELING GIGI DAN MULUT PADA ANAK USIA


PRASEKOLAH

Oleh :

NAMA : ELIS FEBRIANI

NPM : 19220300243

Telah dilakukan pembimbingan dan dinyatakan layak untuk dipresentasikan


dihadapan tim penguji

Tanggal,

Mengetahui Dosen Penanggung Jawab Stase 3

(...............................................)
NIDN
LEMBAR PENGESAHAN

Presentasi Jurnal dengan judul:

KONSELING KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK USIA


PRASEKOLAH

NAMA : ELIS FEBRIANI

NPM : 19220300243

Menyetujui,

Telah dipresentasikan pada tanggal 2023 di hadapan tim penguji Program Studi
Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi Fakultas Vokasi Universitas Indonesia
Maju.

Tanggal, 2023

KBK Dosen Komunitas dan Ilmu Teknologi KBK Dosen Pencegahan dan Deteksi Dini

(Gaidha K Pangestu, S.Tr.Keb, M.Keb)


( Agus Santi Br. G., S.ST, M.Kes )
NIDN. 0317119401
NIDN. 317088406

Menyetujui,
Mengesahkan,
Dosen Penangung Jawab Stase 3

(…………………………………)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
hidayah serta karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Seminar Kasus
yang berjudul “Konseling Gigi Dan Mulut Pada Anak Usia Praseolah”. Adapun
tujuan penulisan Seminar Kasus ini dalam rangka memenuhi salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Profesi Kebidanan di Universitasi Indonesia Maju.
Dalam Penyusunan Seminar Kasus ini penulis merasa masih banyak
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak
sangat penulis harapkan demi penyempurnaan. Dan penulis menyampaikan ucapan
terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu, Khususnya
kepada :
1. Drs. H. A. Jacub Chatib, selaku Ketua Yayasan Indonesia Maju.
2. Prof. Dr. Dr. dr. H.M. Hafizurrahman, MPH, selaku Pembina Yayasan
Indonesia Maju.
3. Dr. Astrid Novita, SKM, MKM Selaku Rektor Universitas Indonesia Maju.
4. Susaldi, S.ST., M.Biomed., Selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik
Universitas Indonesia Maju.
5. Dr. Rindu, SKM., M.Kes., Selaku Wakil Rektor II Bidang Non-Akademik
Universitas Indonesia Maju.
6. Hidayani, AM.Keb, SKM, MKM Selaku Dekan Fakultas Vokasi Universitas
Indonesia Maju.
7. Hedy Hardiana, S.Kep., M.Kes., Selaku Wakil Dekan Fakultas Vokasi
Universitas Indonesia Maju.
8. Fanni Hanifa, S.ST., M.Keb., Selaku Koordinator Program Studi Pendidikan
Profesi Bidan Universitas Indonesia Maju
9. Retno Sugesti,S.St.M.kes. selaku dosen pembimbing stase 3 yang senantiasa
mendampingi penulis, serta berkenan untuk memberikan pengarahan serta
dukungan dalam membimbing penyusunan laporan ini
10. Sinta Mona lisca.S.St.M.Kes selaku Dosen Penguji yang telah memberikan
kesempatan bagi penulis untuk dapat menyempaikan presentasi serta
memberikan masukan dan saran-saran perbaikan kepada penulis.
11. Lina Sukianti. S.Tr.Keb.selaku CI responsi yang telah memberikan masukan
dan bimbingan serta saran perbaikan kepada penulis
12. Terima kasih kepada keluarga saya yang tidak henti-hentinya mendoakan,
mendukung, memberikan nasihat, semangat serta motivasi dalam penyusunan
penulisan ini.
13. Rekan-rekan seperjuanganku yang saling mendukung dan menyemangati satu
sama lain
Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas seminar ini jauh dari kesempurnaan,
untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan saran untuk perbaikan kedepannya.

Jakarta Agustus 2023


Penulis

( Elis Febriani )
DAFTAR ISI

COVER
LEMBAR PERSETUJUAN ..................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................ v
BAGIAN 1: JURNAL
Jurnal 1 ...................................................................................................... 1
Jurnal 2 ..................................................................................................... 2
Jurnal 3 ...................................................................................................... 3
BAGIAN II: TINJAUAN KASUS
Tinjauan Kasus ......................................................................................... 5
BAGIAN III: PEMBAHASAN
Pembahasan .............................................................................................. 9
BAGIAN IV: PENUTUP
Kesimpulan .............................................................................................. 17
Saran ......................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. JURNAL
Jurnal 1 : Peningkatan Kesehatan Gigi dan Mulut dengan Pendekatan ArtTherapy pada
Siswa Taman Kanak-Kanak di Jember
Penulis : Tantin Ermawati
Tahun : 2023
Link : https://doi.org/10.19184/wrtp.v17i1.29205

ABSTRAK
Kesehatan gigi dan mulut pada anak pra sekolah/ TK masih sangat perlu diperhatikan, karena
penyakit gigi dan mulut pada anak masih berada dalam posisi penyakit terbanyak yang
tersebar diseluruh wilayah di Indonesia. Merawat kesehatan gigi anak sejak dini
merupakan cara terbaik untuk menjaga gigi dan mulut tetap sehat. Saat usia bayi sampai
umur 5 tahun (balita), perlu mengajarkan pentingnya perawatan gigi agar tidak terjadi
kerusakan maupun penyakitmulut saat dewasa. Berdasarkan observasi lapang yang telah
dilakukan tim pengabdi di TK Al Ikhlas jember menunjukkan bahwa tingkat karies pada
siswa masih cukup tinggi, dimana rata- rata setiap anak mengalami karies gigi susu.
Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan akan pentingnya
menjaga kesehatan gigi dan mulut pada anak- anak terutama pada siswa Taman Kanak-
Kanak melalui pendekatan Art Therapy (cergam) kesehatan gigi dan mulut. Pendekatan
Art Therapy ditekankan pada seni meliputi cerita bergambar, dongeng, menggambar dan
mewarnai. Menggunakan cergam anak-anak lebih tertarik dan bisa menjadi salah satu
strategi dalam upaya promosi kesehatan yang efektif yang dapat merangsang kemampuan
imajinatif non verbal. Kegiatan pengabdian yang dilakukan dapat meningkatkan
pengetahuan serta meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut siswa TK Al Ikhlas
Jember.
Kata Kunci : Kesehatan gigi mulut, Art therapy, Taman Kanak kanak
Jurnal 2 : Peran Orang Tua dalam Pemeliharaan Kesehatan Gigi
dan Mulut
Penulis : Maria Rosina Manbait a, Ferdinan Fankari a, Apri A.
Manu a,1*, Emma Krisyudhanti a
Tahun : 2019
Link : https://doi.org/10.31965/dtj.v1i2.452
ABSTRAK
Pendidikan kesehatan gigi harus diperkenalkan sedini mungkin kepada
anak agar mereka dapat mengetahui cara memelihara kesehatan gigi dan mulut
secara baik dan benar. Peran aktif orang tua terhadap perkembangan anak sangat
diperlukan pada saat mereka masih berada dibawah usia prasekolah. Peran aktif
orang tua yang dimaksud adalah membimbing, memberikan pengertian,
mengingatkan, dan menyediakan fasilitas kepada anak. Anak usia prasekolah
tidak dapat menjaga kesehatan nya secara benar dan efektif maka orang tua harus
mengawasi prosedur ini secara terus-menerus. Tujuan Penelitian ini adalah
Untuk mengetahui gambaran umum peran orang tua anak TK Rosa Mystica
Liliba Kupang dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. Jenis Penelitian
adalah penelitian deskriptif yang menggambarkan peran orang tua anak TK Rosa
Mystica Liliba Kupang dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut mengenai
pengaturan diet makan anak, cara menyikat gigi yang baik dan benar dan kontrol
kesehatan gigi. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Hasil
Penelitian ini menunjukkan peran orang tua dalam pengaturan diet makanan
termasuk kriteria sedang, cara menyikat gigi yang baik dan benar termasuk
kriteria baik dankontrol kesehatan gigi dan mulut termasuk kriteria baik. Secara
keseluruhan peran orang tua anak TK Rosa Mystica Liliba dalam pemeliharaan
kesehatan gigi dan mulut mendapat kriteria baik. Simpulan dari penelitian ini
adalah peran orang tua anak TK Rosa Mystica Liliba dalam pemeliharaan
kesehatan gigi dan mulut sudah baik namun tindakan yang tepat belum terlaksana
sehingga rata-rata karies gigi anak masih tinggi yakni 4 gigi berkaries.
Kata kunci : Peran Orang Tua Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut
Jurnal 3 : Edukasi Kesehatan Gerogi ( Gerakan Gosok gigi) Untuk Menajag
Kesehatan Gigi Dan Mulut
Penulis : Eva Oktaviani1*, Jhon Feri2, Nadi Aprilyadi3, Zuraidah4,
Susmini5, Indah Dewi Ridawati6
Tahun : 2022
Link : https://doi.org/10.31764/jces.v5i2.7732

ABSTRAK

Anak usia pra sekolah merupakan golongan rawan terjadi permasalahan


kesehatan gigi dan mulut khususnya karies gigi. Anak pada usia tersebut
sangat gemar mengkonsumsi makanan yang mengandung gula tanpa
diimbangi dengan perawatan kesehatan gigi. Kebiasaan menanamkan
peduli kesehatan gigi dan mulut perlu diajarkan sejak dini. Oleh karena
itu, anak perlu diberi bekal pengetahuan tentang gosok gigi yang baik dan
benar. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anak pra sekolah tentang
cara menggosok gigi yang baik dan benar. Peserta kegiatan terdiri dari
anak pra sekolah dari PAUD Unggulan Ar Risalah Lubuklinggau
berjumlah 35 anak. Tahapan pelaksanaan kegiatan pengabdian
masyarakat ini adalah persiapan dengan melakukan studi pendahuluan ke
PAUD, pelaksanaan penyuluhan yaitu edukasi kesehatan dengan media
phantom gigi dan video animasi gosok gigi dilanjutkan dengan praktik
gosok gigi yang benar didampingi oleh tim pengabdi dan mahasiswa.
Hasil evaluasi terlihat ada peningkatan pemahaman anak tentang gigi
sehat, manfaat gosok gigi, dan waktu gosok gigi, serta peningkatan
ketrampilan anak praktik gosok gigi yang baik dan benar. Optimalisasi
gerakan gosok gigi ini hendaknya dilakukan secara kontinyu di sekolah
dan dilanjutkan di rumah dengan dukungan dari orang tua.

Kata Kunci: Gosok Gigi; Karies Gigi; Usia Pra Sekolah.

II. TINJAUAN TEORI


FORMAT DOKUMENTASI
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI, BALITA DAN
ANAK USIA PRASEKOLAH

No. Registrasi : 01
Tanggal Pengkajian : 6 Agustus 2023
Waktu Pengkajian : 16:00 WIB
Tempat Pengkajian : PMB Elis Febriani
Pengkaji : Elis Febriani

PENGKAJIAN
A. Data Subjektif
1. Identitas
Nama anak : An. A
Tanggal lahir : 30 Juli 2018
Umur : 5 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Anak ke- :1
2. Identitas Orangtua
Nama Ibu : Ny. N Nama Ayah : Tn. W
Umur : 26 tahun Umur : 28 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Sunda Suku : Sunda
Pendidikan : Smp Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Kp. Babakan cibaliung

3. Alasan datang
Ibu ingin memeriksakan anaknya dan ingin mengetahui kesehatan gigi dan
mulut
4. Keluhan utama
Ibu mengatakan Anak suka makanan manis, permen, masih minum susu pakai
dot dan suka sakit gigi
5. Riwayat kesehatan
a. Tanggal lahir : 30 Juli 2018
b. Tempat : BPM
c. Penolong : Bidan
d. Jenis persalinan : Normal
6. Riwayat pertumbuhan
a. Berat badan : 22 kg
b. Tinggi badan : 115 cm
c. IMT : 16,9
7. Riwayat perkembangan
a. Anak bisa berjalan lurus √
b. Bisa berdiri dengan 1 kaki selama 11 detik √
c. Menggambar orang lengkap √
d. Bisa menangkap bola dengan kedua tangan √
e. Anak bisa menggambar segi empat √
f. Anak mengerti lawan kata√
g. Anak bisa menjawab pertanyaan yang menggunakan 7 kata atau lebih √
h. Anak bisa menjawab pertanyaan tentang benda terbuat dari apa dan
kegunaan nya √
i. Anak bisa mengenal angka bisa menghitung 5-10 √
j. Anak bisa mengenal warna warni√
k. Anak bisa mengungkapkan simpati √
l. Anak bisa mengikuti permainan √
m. Anak bisa berpakaian tanpa di bantu √
8. Riwayat imunisasi
a. HB0 : 29 juni 2018
b. BGC dan Polio 1 : 20 juli 2018
c. DPT 1 dan Polio 2 : 20 Agustus 2018
d. DPT 2 dan Polio 3 : 20 september 2018
e. DPT 3 dan Polio 4 : 20 November 2018
f. IPV : 20 November 2018
g. Campak : 20 Maret 2018
h. DPT Booster : 20 desember 2018
i. Campak Booster : 20 juni 2018
9. Pola kebiasaan sehari-hari
a. Pola istirahat : Malam : 10 jam/hari Siang : -
b. Pola aktivitas : Anak main dengan taman sebayanya dalam
pengawasan
c. Pola eliminasi : BAK : 6 x/hari BAB : 1 x/hari
d. Pola nutrisi : Anak makan 3x sehari. Minum 5 gelas/hari
e. Pola personal hygiene : Mandi 2x/hari.
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
2. Pemeriksaan Umum
Denyut nadi : 90 kali/menit
Frekuensi nafas : 38 kali/menit
0
Suhu tubuh : 36,3 C
3. Pemeriksaan Antropometri
Berat badan : 22 kg
Tinggi badan : 115 cm
IMT : 16.9
Status gizi
a. BB/U : [ ] Gizi buruk; [ ] Gizi kurang; [√ ] Gizi baik; [ ]
Gizi lebih
b. PB atau TB/U : [ ] Sangat pendek; [ ] Pendek; [ ] Normal; [√ ]
Tinggi
c. BB/PB atau TB: [ ] Sangat kurus; [ ] Kurus; [ √] Normal; [ ] Gemuk
d. IMT/U : [ ] Sangat kurus; [ ] Kurus; [ √] Normal; [ ] Gemuk; [ ]
Obesitas
Lingkar kepala : 49 cm; [ √] Normal; [ ] Mikrosefali; [ ] Makrosefali
4. Pemeriksaan Fisik
Wajah : Simetris, tidak sembab
Mata : Konjungtiva merah, sclera putih
Telinga : Bersih, tidak ada serumen, tidak ada
perdarahan
Hidung : Normal
Mulut : Normal, tidak ada stomatitis gigi terlihat ada
karies, dan terlihat ada gigi berlubang
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak
ada pembesaran vena jugularis
Dada : Simetris, tidak ada retraksi dinding dada
Abdomen : Tidak kembung
Ekstremitas Atas : Simetris, tidak ada sindaktil dan polidaktil
Ekstremitas Bawah : Simetris, tidak ada sindaktil dan polidaktil
Anogenitalia : Normal, labia mayora menutupi labia minora
5. Skrining Perkembangan Anak
a. KPSP : Formulir usia 5 Tahun; Skor 10
Perkembangan anak
• Sesuai √
• Meragukan:
(1) Motorik kasar (3) Bicara dan Bahasa
(2) Motorik halus (4) Sosial - kemandirian
• Penyimpangan
(1) Motorik kasar (3) Bicara dan Bahasa
(2) Motorik halus (4) Sosial - kemandirian
b. TDD : Formulir usia 5 Tahun; Jumlah jawaban TIDAK : 0
Daya dengar
• Normal √
• Curiga ada gangguan
c. TDL : Baris E terkecil yang masih terlihat mata kanan Normal
mata kiri Normal
Daya lihat
• Normal √
• Curiga ada gangguan
d. KMME : Jumlah jawaban YA : 0
Mental emosional
• Normal √
• Curiga ada gangguan
6. Pemeriksaan atas indikasi : Tidak di lakukan
a. M-CHAT : tidak dilakukan
• Risiko tinggi autis
• Risiko rendah autis
• Gangguan lain
b. GPPH :
• Kemungkinan GPPH
• Bukan GPPH √
7. Pemeriksaan Penunjang : Tidak di lakukan
-
C. Analisis Data
An. A usia 5 tahun dengan konseling gigi dan mulut
D. Penatalaksanaan
1. Membina hubungan baik dengan ibu dan anak, melakukan imform consent.
Evaluasi Hubungan sudah ter bina dan imform concent sudah di lakukan
2. Melakukan pemeriksaan k/u baik, Denyut nadi 90 kali/menit, Frekuensi
nafas 34 kali/menit, Suhu tubuh 36,3 0C, Berat badan 24 kg ,TB 115 cm, LK
49 cm
3. Menjelaskan pada ibu tentang Kesehatan gigi dan mulut pada anak merupakan
faktor yang harus diperhatikan sedini mungkin, karena kerusakan gigi pada
usia anak dapat mempengaruhi pertumbuhan gigi pada usia selanjutnya.
Evaluasi : Ibu mengerti tentang karies gigi pada anak
4. Menganjurkan untuk mengurangi makanan dan minuman yang manis seperti
coklat permen, gulali dan biskit coklat. Dan menganjurkan anak untuk gosok
gigi setelah makan dan minum yang manis manis.
Evaluasi: Ibu Mengerti dan akan menggosok gigi anak setelah makan dan
minum yang manis
5. Menganjurkan ibu untuk rajin mengajarkan anak sikat gigi pada anak minimal
2 kali sehari yaitu pada pagi sesudah sarapan dan malam sebelum tidur
Evaluasi: ibu bersedia untuk mngajarkan anak nya untuk gosok gigi
6. Menganjurkan ibu untuk memeriksa gigi anak setiap 3/ 6 sekali kedokter gigi
anak atau ke dokter gigi terdekat yang ada di wilayah ibu
Evaluasi: ibu bersedia untuk rutin memeriksa gigi anak
7. Melakukan pendokumentasian,
Evaluasi dokumentasi sudah di lakukan

Pengkaji,

Elis febriani
III. PEMBAHASAN
Berdasarkan tinjauan kasus dan jurnal didapatkan hasil sebagai berikut:
Jurnal 1 : Peningkatan Kesehatan Gigi dan Mulut dengan Pendekatan Art
Therapy pada Siswa Taman Kanak-Kanak di Jember
Salah satu penyebab masalah kesehatan gigi dan mulut di
masyarakat adalah rendahnya perilaku menjaga kebersihan gigi dan mulut.
Perilaku adalah respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau stimulus
dari luar, sehingga perilaku terjadi melalui proses stimulus kepada seseorang,
yang berarti bahwa respons terhadap stimulus yang sama dapat berbeda
tergantung pada karakteristik atau faktor lain dari orang yang bersangkutan.
Perilaku dibagi menjadi tiga domain: pengetahuan, sikap, dan tindakan.
Pengetahuan, sikap, dan tindakan adalah faktor-faktor yang memengaruhi
kesadaran seseorang dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut1.
Art therapy adalah teknik untuk membangun hubungan
interpersonal dengan anak-anak, menggunakan media seni yang kreatif akan
membantu anak-anak dalam belajar dan memahami sesuatu secara optimal.
art therapy merupakan salah satu strategi dalam upaya promosi kesehatan
yang efektif diaplikasikan pada anak-anak. Art therapy juga efektif
meningkatkan kepercayaan diri anak-anak dan juga mampu menciptakan
komunikasi yang positif dan interaktif. Art therapy sangat cocok diterapkan
di lingkungan sekolah maupun prasekolah, yang dapat diaplikasikan melalui
seni musik, drama, gerak tari, bercerita atau mendongeng, menggambar dan
mewarnai (visual art) serta seni digital (digital atau media art). Selain melalui
media mewarnai gambar, art therapy juga efektif jika diberikan melalui
metode bercerita atau mendongeng. Bercerita atau mendongeng merupakan
proses terapeutik yang berpengaruh positif dan efektif terhadap kemampuan
anak- anak usia prasekolah dalam memahami pembelajaran, bercerita atau
mendongeng mempermudah anak-anak mempelajari hal-hal baru dan
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Bercerita atau
mendongeng juga dapat menggiring anak-anak memahami mekanisme sebab
akibat secara rasional.15 Isik 2016 menambahkan bahwa bercerita atau
mendongeng memberikan dampak positif terhadap perkembangan kognitif
anak 1
Berdasarkan Pengkajian Pada An. A pengkaji memberikan
konseling dengan metode Art therapy (cergam) merupakan metode
pendekatan menggunakan media cerita yang efektif dalam meningkatkan
pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap kesehatan gigi dan mulut pada
anak.Pengetahuan yang lebih baik diharapakan dapat merubah perilaku anak
dalam memelihara kesehatan rongga mulut nya secara mandiri,

Jurnal 2 : Peran Orang Tua dalam Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut
Orang tua merupakan salah satu unnsur terpenting dalam
perkembangan kesehatan khususnya kesehatan gigi dan mulut. Peran serta
orang tua dalam menunjang program- program pelayanan kesehatan gigi dan
mulut bagi anak-anak dapat berpengaruh pada peningkatan derajat kesehatan
gigi dan mulut anak, hal itu sangat membantu tenaga kesehatan gigi dan mulut
dalam melaksanakan program-program yang telah direncanakan2.
Pendidikan kesehatan gigi harus diperkenalkan sedini mungkin
kepada anak agar mereka dapat mengetahui cara memelihara kesehatan gigi
dan mulut secara baik dan benar. Peran aktif orang tua terhadap
perkembangan anak sangat diperlukan pada saat mereka masih berada
dibawah usia prasekolah. Peran aktif orang tua yang dimaksud adalah
membimbing, memberikan pengertian, mengingatkan, dan menyediakan
fasilitas kepada anak. Anak usia prasekolah tidak dapat menjaga kebersihan
mulutnya secara benar dan efektif maka orang tua harus melakukan
penyikatan gigi anak setidaknya sampai anak berumur 6 tahun kemudian
mengawasi prosedur ini secara terus-menerus. Anak usia dini juga harus
diajak dan diperkenalkan secara dini kepada dokter gigi. Hal ini sangat
bermanfaat dalam membiasakan pemeriksaan gigi secara rutin dan mengatasi
rasa takut anak kepada dokter gigi. Seorang anak adalah cerminan dari orang
tua. Jadi peran orang tua sangat penting dalam proses pendidikan anak,
bagaimana orang tua menjadi contoh yang baik, membimbing, mengarahkan
dan memberikan motivasi. Apabila orang tua berperan maka anak akan
mengerti dan mengamati kemudian anak dapat meniru apa yang dilakukan
atau diajarkan oleh orang tua mereka. Orang tua harus mengetahui cara
merawat gigi anaknya tersebut, dan orang tua juga harus mengajari anaknya
cara merawat gigi yang baik2
Anak parsekolah mengalami proses pembentukan karies karna
kurangnya perhatian terhadap makanan sehari-hari. Berdasarkan tumbuh
kembang anak, pada umur 3-6 tahun anak mulai melakukan sesuatu
berdasarkan keinginannya salah satunya memilih-milih makanan sesuai rasa
makanan dalam bentuk apapun sehingga dapat memberikan dampakburuk
bagi gigi apabila tidak diperhatikan solusi pencegahan timbulnya karies.
Anka yang memiliki pola makan yang buruk dapat dengan mudah terjadinya
karies. Makanan yang bersifat membersihkan gigi seperti buah-buahan dan
sayuran jika dikonsumsi setiap hari dan menjadi suau kebiasan dapat
membantu megurangi kerusakan gigi2
Berdasarkan hasil pengkajian pada An.A dan pembahasan diatas maka
pengkaji memberikan pengetahuan dan peran orang tua anak dalam
pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut dari aspek pengaturan diet makanan
termasuk dalam kriteria sedang. Peran orang tua anak dalam pemeliharaan
kesehatan gigi dan mulut dari aspek menyikat gigi yang baik dan benar
termasuk dalam kriteria baik. Peran orang tua anak dalam pemeliharaan
kesehatan gigi dan mulut dari aspek control ke sarana kesehatan gigi termasuk
dalam kriteria baik.
Jurnal 3 : Edukasi Kesehatan Gerogi ( Gerakan Gosok gigi) Untuk Menajag
Kesehatan Gigi Dan Mulut

Anak prasekolah/TK adalah mereka yang berusia 4-6 tahun. Anak


prasekolah disebut juga fase perkembangan individu. Merawat kesehatan gigi
anak sejak dini merupakan cara terbaik untuk menjaga mulut dan gigi tetap
sehat. Sejak usia bayi sampai umur 5 tahun (balita), perlu mengajarkan
pentingnya perawatan gigi agar tidak terjadi kerusakan maupun penyakit
mulut saat dewasa. Pada umumnya anak sangat menggemari makanan manis
seperti permen dan gulali yang diketahui sebagai subtsrat dan disukai oleh
bakteri yang selanjutnya dapat melarutkan struktur gigi. Kerusakan gigi yang
terjadi pada anak dapat menjadi salah satu penyebab terganggunya
pertumbuhan gigi anak pada usia selanjutnya3

Gerakan gosok gigi bersama pada kegiatan pengabdian


masyarakat ini sangat membantu anak-anak dalam membiasakan diri
melakukan gosok gigi yang baik dan benar. Selain itu, anak-anak dapat
belajar dari teman-teman sebayanya selama praktik dan bertanya
langsung kepada fasilitator. Gosok gigi yang dibawa anak-anak pun
sangat beragam dengan berbagai karakter yang unik. Hal ini juga
penting sebagai salah satu kiat untuk memotivasi anak rajin melakukan
sikat gigi dengan barang-barang yang disukainya. Orang tua juga tidak
lupa mengganti sikat gigi setiap tiga bulan sekali. Hal yang tidak kalah
penting lainnya adalah sebaikknya hindari pasta gigi yang
mengandung fluoride karena anak-anak mungkin akan menelan pasta
gigi tanpa sengaja. Selama kegiatan berlangsung tim pengabdi dibantu
oleh mahasiswa memfasilitasi anak-anak menggosok gigi3.

Berdasarkan pengkajian pada An.A pengkaji memberikan edukasi


tentang ketrampilan dasar anak tentang gosok gigi yang baik dan
benar. gerakan gosok gigi ini hendaknya dilakukan secara kontinyu di
sekolah, sehingga gosok gigi membudaya dalam kehidupan anak-anak
sejak dini.

BAGIAN IV
PENUTUP
A. Kesimpulan

1. Jurnal 1 sesuai dengan kasus dan Pengkajian Pada An. A pengkaji


memberikan konseling dengan metode Art therapy (cergam) merupakan
metode pendekatan menggunakan media cerita yang efektif dalam
meningkatkan pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap kesehatan gigi
dan mulut pada anak.Pengetahuan yang lebih baik diharapakan dapat
merubah perilaku anak dalam memelihara kesehatan rongga mulut nya
secara mandiri,

2. Jurnal 2 sesuai dengan kasus dan Berdasarkan hasil pengkajian pada


An.A dan pembahasan diatas maka pengkaji memberikan pengetahuan dan
peran orang tua anak dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut dari
aspek pengaturan diet makanan termasuk dalam kriteria sedang. Peran
orang tua anak dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut dari aspek
menyikat gigi yang baik dan benar termasuk dalam kriteria baik

3. Jurnal 3 sesuai dengan kasus dan Berdasarkan pengkajian pada An.A


pengkaji memberikan edukasi tentang ketrampilan dasar anak tentang
gosok gigi yang baik dan benar. gerakan gosok gigi ini hendaknya
dilakukan secara kontinyu di sekolah, sehingga gosok gigi
membudaya dalam kehidupan anak-anak sejak dini.

B. Saran

1. Bagi Pasien

ibu diharapkan memahami dan mengerti serta mengaplikasikannya apa


yang dijelaskan dan diajarkan oleh bidan,

2. Bagi tenaga Kesehatan

Diharapkan dapat memberikan pelayanan secara maksimal terhadap


perawatan kesehatan gigi dan mulut pada anak usia prasekolah

3. Bagi pengkaji
Pengkaji menyadari masih banyak kekurangan dari Laporan Kasus
STASE 3ini. Semoga kedepannya penulis bisa meningkatkan
pengetahuannya untuk memberikan asuhan kebidanan pada Bayi. Balita
Dan Masa anak usia Prasekolah

4. Bagi Institusi

Diharapkan institusi bisa menambah literature/ referensi buku dan


jurnal terbitan terbaru dalam bidang kesehatan khususnya mengenai
asuhan kebidanan Bayi,Balita dan masa anak usia prasekolah.

DAFTAR PUSTAKA
1. Tantin Ermawati. Peningkatan Kesehatan Gigi dan Mulut dengan Pendekatan Art
Therapy pada Siswa Taman Kanak-Kanak di Jember.2023

2. Maria Rosina Manbait a, Ferdinan Fankari a, Apri A. Manu a,1*


, Emma
Krisyudhanti, Peran Orang Tua dalam Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan
Mulut.2019
3. Eva Oktaviani1*, Jhon Feri2, Nadi Aprilyadi3, Zuraidah4, Susmini5, Indah
Dewi Ridawati6. Edukasi Kesehatan Gerogi ( Gerakan Gosok gigi) Untuk
Menajag Kesehatan Gigi Dan Mulut.2022

UNIVERSITAS INDONESIA MAJU


KOMISI ETIK PENELITIAN KESEHATAN
Gedung Hz. Jl. Harapan No. 50 Lenteng Agung Jakarta Selatan 12610
Telp: (021) 78894043. Fax: (021) 78894045
Email: kepkuima@gmail.com

INFORMED CONSENT
(PERNYATAAN PERSETUJUAN IKUT PENELITIAN)

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Azka
Umur : 5 tahun
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Pekerjaan :-
Alamat : Kp.Babakan Cibalung
Telah mendapat keterangan secara terinci dan jelas mengenai :
1. Praktek Asuhan Kebidanan pada Bayi,Balita dan ana usia prasekolah yang
berjudul “Konseling Gigi dan Mulut pada ana usia prasekolah”
2. Perlakuan yang akan diterapkan pada subyek : Memberikan tanya jawab
3. Manfaat ikut sebagai subyek penelitian : lebih memahami dan mengetahui
tentang kebersiahn dan kesehatan pada gigi dan mulut
4. Bahaya yang akan timbul :
5. Prosedur Penelitian :prosedur penelitian mendapat kesempatan mengajukan
pertanyaan mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan penelitian
tersebut. Oleh karena itu saya bersedia/tidak bersedia*) secara sukarela
untuk menjadi subyek penelitian dengan penuh kesadaran serta tanpa
keterpaksaan.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya tanpa tekanan dari pihak
manapun

Jakarta, 2023

Ketua Peneliti Responden

Elis Febriani Azka


DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai