Oleh:
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Oleh:
NAMA : ELIS DENTINI
NPM : 19230300034
Tanggal 2024
Mengetahui,
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh:
NAMA : ELIS DENTINI
NPM : 19230300034
Tanggal,............................2024
Mengesahkan,
Dosen Penanggung Jawab Stase
(Nama Dosen)
NIDN
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas perkenan-Nya penulis
dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Presentasi Jurnal yang berjudul
“PENATALAKSANAAN KASUS DISMENORE PADA REMAJA ”
Dalam penyelesaian Laporan Presentasi Jurnal ini penulis mendapatkan bimbingan, arahan
dan masukan oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
2. Prof. Dr. Dr. dr. H.M. Hafizurrahman, MPH, selaku Pembina Yayasan Indonesia Maju.
3. Dr. Astrid Novita, SKM, MKM Selaku PJS Rektor Universitas Indonesia Maju.
4. Susaldi, S.ST., M. Biomed Selaku PJS Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas Indonesia
Maju.
5. Dr. Rindu, SKM.,M.Kes Selaku PJS Wakil Rektor II Bidang Non-Akademik Universitas
Indonesia Maju.
6. Hidayani, Am Keb, SKM, MKM Selaku Dekan Fakultas Vokasi Universitas Indonesia Maju.
7. Hedy Hardiana, S.Kep., M.Kes Selaku Wakil Dekan Fakultas Vokasi Universitas Indonesia Maju.
8. Fanni Hanifa, S.ST., M.Keb., Selaku Koordinator Program Studi Pendidikan Profesi Bidan
Universitas Indonesia Maju
10. Seluruh dosen dan staf pengajar Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi
Fakultas Vokasi Universitas Indonesia Maju yang telah memberikan ilmu pengetahuan,
Penulis menyadari bahwa Laporan Presentasi Jurnal ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik, saran atau masukan dari semua pihak sangat diharapkan guna perbaikan di
masa yang akan datang. Semoga tulisan ini memberikan manfaat bagi pembacanya.
Jakarta, 2024
Penulis
iv
DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................. iii
KATA PENGANTAR ..................................................................... iv
DAFTAR ISI ................................................................................... v
BAGIAN 1: JURNAL
Jurnal 1............................................................................................. 1
Jurnal 2 ............................................................................................ 2
Jurnal 3............................................................................................. 3
BAGIAN II: TINJAUAN KASUS
Tinjauan Kasus ................................................................................ 4
BAGIAN III: PEMBAHASAN
Pembahasan ..................................................................................... 11
BAGIAN IV: PENUTUP
Kesimpulan ...................................................................................... 15
Saran ................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
I. JURNAL
1. Jurnal
Judul : Penatalaksanaan Dismenore Primer pada Remaja dengan Pemberian
Jus Wortel dan Air Kelapa Hijau
Penulis : Ratna Dewi , Widia Petasari, Sri Yanniart
Tahun : 11 Januari 2023
Link Jurnal : https://jurnal.ugm.ac.id/jkr/article/view/76888/35955
ABSTRAK
Latar Belakang: Menurut WHO tahun 2018 bahwa angka kejadian dismenore
di dunia ini sangat besar. Dismenore dapat dikurangi dengan tindakan farmakologi
dan non-farmakologi. Salah satu pengobatan non-farmakologi untuk mengurangi
dismenore menggunakan jus wortel dan air kelapa hijau. Tujuan: Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui perbandingan pemberian jus wortel dan air kelapa
hijau terhadap penurunan skala nyeri dismenore primer pada remaja putri di
SMPN 02 Kota Bengkulu. Metode: Desain penelitian quasi eksperiment dengan
rancangan penelitian two group pretest-posttest. Pengambilan sampel dilakukan
secara proportional random sampling dengan jumlah masing-masing kelompok
sebanyak 13 responden. Penelitian ini menggunakan instrument penelitian berupa
lembar pengukuran skala nyeri NRS (numeric rating scale). Analisis data berupa
analisis univariat dan bivariat. Hasil dan Pembahasan: Hasil Penelitian
menunjukan terdapat penurunan skala nyeri setelah diberikan jur wortel dan air
kelapa hijau. Tidak ada perbedan antara pemerian jus wortel dan air kelapa hijau
terhadap penurunan skala nyeri dengan p value 0.740 >0,05. Kesimpulan:
Penatalaksanaan dismenore pada remaja yang mengalami dismenore dapat
mengkonsumsi jus wortel atau air kepala hijau secara rutin pada saat mulai
mentsruasi.
Kata Kunci: Jus wortel; air kelapa hijau; dismenore
1
2. Jurnal 2
Judul : Efektifitas Terapi Akupresur Terhadap Dismenore pada Remaja
Penulis : Arini Purnama Sari, Arifah Usman
Tahun : 02 Juli 2021
ABSTRAK
Dismenore adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan seseorang
sedang merasakan kram perut dan umumnya muncul saat menstruasi. Akupresur
adalah terapi komplementer tradisional yang berasal dari Tiongkok yang dapat
digunakan untuk meminimalisir nyeri dismenore menggunakan jari tangan dengan
cara penekanan pada titik meridian tertentu (titik akupunktur). Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui efektifitas terapi akupresur terhadap nyeri dismenore
yang terjadi pada remaja putri. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi
SMA sebanyak 60 Orang. Sampel penelitian memenuhi kriteria sebanyak 42
orang. Pengumpulan data dilakukan bulan Juni-Oktober 2020 menggunakan data
primer dan sekunder. Data diambil dengan menggunakan kuesioner intensitas
nyeri numeric VAS (Visual Analog Scale) dengan Skala intensitas (0-10). Terapi
akupresur dilakukan pada titik penekanan LI 4 (hegu) dan ST 36 bilateral
sebanyak 30 kali selama 3 hari berturut-turut pada saat mentruasi. Analisa data
menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian terdapat penurunan kualitas nyeri
dismenore yaitu sebelum terapi yaitu 2,67 dan SD 0,687, Sedangkan setelah terapi
akupresur selama 3 hari berturut-turut hasil rata-rata intensitas nyeri dismenore
adalah 1,19 dan SD 0,552. Hasil uji wilcoxon diperoleh penurunan rata-rata
intensitas nyeri dismenore hari I yaitu 0,22, hari ke 2 yaitu 0,43 dan hari ke 3 yaitu
0,83 dengan nilai P velue = 0,00 yang artinya terapi akupresur pada titik LI 4
(Hegu) dan ST 36 bilateral efektif menurunkan dismenore pada remaja.
2
3. Jurnal 3
ABSTRAK
Dismenore merupakan salah satu keluhan yang sering dialami oleh remaja
pada saat mentruasi. Keluhan ini dapat mengganggu aktifitas sehari-hari,
gangguan tidur dan belajar bahkan syok neurogenik. Dismenore penting di tangani
dengan terapi nonfarmakologi yaitu kompres hangat menggunakan buli-buli.
Tujuan studi kasus ini untuk menerapkan kompres hangat terhadap penurunan
intensitas dismenore. Metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus dalam
Asuhan Keperawatan. Subyek studi berjumlah 3 remaja yang mengalami
disminore primer (tidak ada penyakit sistem reproduksi), remaja yang belum
menikah, sensitifitas terhadap rasa nyeri dalam kondisi baik. Instrumen
pengukuran dismenore dengan menggunakan Numeric Rating Scale (NRS).
Pengukuran intensitas dismenore dilakukan sebelum dan sesudah tindakan
kompres hangat. Hasil studi kasus ketiga subyek mengalami nyeri akut sebelum
diberikan kompres hangat dengan intensitas nyeri sedang. Setelah diberikan
kompres hangat selama 20 menit dengan suhu 46oC ketiga subyek mengalami
penurunan intensitas dismenore dengan rata-rata terjadi penurunan 2 skala nyeri
setiap harinya dari tingkat sedang menjadi ringan dan tidak merasakan nyeri.
Kompres hangat dapat menurunkan nyeri karena rangsangan implus yang
memblokade persepsi nyeri disebapkan oleh perpindahan panas secara konduksi
dari buli-buli sehingga menyebabkan vasodilitasi perdarahan menjadi lancar
sehingga mengurangi nyeri. Pemberian terapi kompres hangat sangat efektif untuk
menurunkan intensitas dismonore, saran agar remaja wanita dapat melakukan
kompres hangat untuk mengurangi nyeri pada saat terjadinya mentruasi.
3
II. TINJAUAN KASUS
Tanggal MRS :-
No. Registrasi : 01
PENGKAJIAN
A. Data Subjektif
1. Identitas
Nama Anak : Nn. R
Usia : 19 th
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pekerjaan : Mahasiswi
Pendidikan : SMA
4
Suku ibu : Jawa Suku ayah : Sunda
2. Alasan datang
Remaja mengatakan ingin memeriksakan kondisinya
3. Keluhan utama
Remaja mengatakan perut bagian bawah nyeri dan kram
4. Riwayat menstruasi
Menarche : 13 tahun
Siklus : 28 hari
Lama : 7 Hari
Flour albus :-
HPHT : 25/01/2024
5
5. Riwayat Kesehatan
- Riwayat keturunan : Alergi (-), Riwayat penyakit keturunan : Asma (-), darah
tinggi (-), DM (-)
- Riwayat kesehatan sekarang : menstruasi hari ke 3 dan merasakan kram perut
- Riwayat kesehatan yang lalu : Remaja mengatakan baru kali ini merasakan
keram perut saat mentruasi
6. Riwayat Psikososial
Remaja mengatakan bahwa dirinya cemas dan khawatir dengan kondisinya.
b) Pola aktifitas
Remaja mengatakan kegiatan sehari hari melakukan kegiatan rumah, seperti
mencuci baju, mengepel dan menyapu, dan kuliah
c) Pola Eliminasi
BAK : 6 x sehari
BAB : 1x sehari
d) Pola Nutrisi
Makan 3x sehari, porsi sedang, dengan lauk pauk, dengan sayur mayur.
e) Pola Kebiasaan
Tidak ada
Mandi : 2x sehari
Keramas : 2x seminggu
6
Ganti baju : 2x sehari
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
2. Pemeriksaan Umum
Tekanan darah : 100/70 mmhg
IMT : 25 (Normal)
LILA : 25 cm
Lingkar perut : 78 cm
4. Pemeriksaan Fisik :
Wajah : Tidak pucat
7
Leher : kelenjar tiroid (-), kelenjar limfe (-), Vena Jugularis (-)
Ekstremitas bawah : oedema : (-), Varices (-), Reflek patella kanan (+),Kiri
(+)
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Hasil pemeriksaan laboratorium
D. Penatalaksanaan
1. Melakukan informed consent untuk dilakukan pemeriksaan
E: Nn. R setuju untuk dilakukan pemeriksaan
2. Melakukan pemeriksaan fisik pada Nn. R
E: Nn. R bersedia untuk dilakukan pemeriksaan
8
3. Memberitahu pasien bahwa pasien dalam keadaan baik dan mengalami
dismenore dan memberikan semangat agar pasien merasa tenang.
E: Nn. R sudah mengethaui keadaannya dan merasa tenang
4. Menjelaskan kepada pasien tentang nyeri yang dirasakan yaitu pasien
mengalami nyeri haid/ kram haid menstruasi disebut dismenore. Akan tetapi
hal ini normal karena nyeri haid timbul sejak awal menstruasi dan akan pulih
seiring berjalannya waktu. Penyebabnya tidak jelas tetapi yang pasti
berhubungan dengan ketidak seimbangan hormone.
E: Nn. R mengerti tentng apa yang sedang dialami nya
5. Menjelaskan hal hal yang dapat menimbulkan nyeri menstruasi atau
dismenore yaitu factor psikis seperti stress, kelelahan, kecemasan, anemia dan
kekurangan gizi.
E: Nn. R mengerti apa yang dijelaskan oleh bidan
6. Menjelaskan pencegahan yang dilakukan untuk mengatasi nyeri haid yaitu
menghindari stress yang menimbulkan kecemasan, memiliki pola makan yang
teratur, olahraga teratur, istirahat cukup.
E: Nn. R mengerti dan akan mengindari stress dan menjaga pola makan serta
olahraga
7. Menjelaskan penanganan pada nyeri menstruasi selain dengan terapi obat
yaitu pola hidup sehat, pengompresan dengan menggunakan botol hangat atau
kompres hangat dan letakan pada bagian perut bawah, melakukan posisi
knecheest, mandi dengan air hangat.
E: Nn. R mengerti dan akan mencoba nya
8. Menganjurkan pasien untuk mencoba konhsumsi jus wortel dan air kelapa
hijau untuk mengurangi nyeri pada saat menstruasi
E: Nn. R akan mencoba nya
9. Memberikan remaja tablet FE 1 x 1 selama menstruasi berlangsung.
E: Nn. R bersedia meminum obat secara teratur
10. Mendiskusikan kunjungan ulang 2 hari lagi atau jika ada keluhan dan nyeri
semakin hebat.
E: Nn. R mnengerti dan akan datang jika ada keluhan
11. Melakukan pendokumentasian
E Pendokumentasianh htelah dilakukan
9
Pengkaji,
(ELIS DENTINI)
10
III. PEMBAHASAN
Berdasarkan tinjauan kasus dan jurnal didapatkan hasil sebagai berikut:
11
kelapa hijau Air kelapa hijau karena mengandung kalsium dan magnesium dalam air
kelapa hijau dapat mengurangi ketegangan otot dan vitamin C yang merupakan zat-
zat alami anti inflamasi yang membantu meringankan rasa sakit akibat kram10. Saat
menstruasi tubuh mengeluarkan cairan dan darah. Air kelapa mengandung cairan
berektrolit yang dapat mencegah terjadinya dehidrasi. Asam folat yang terkandung
didalamnya juga bermanfaat untuk menggantikan darah yang keluar asam folat
merupakan salah satu komponen yang dibutuhkan dalam produksi sel darah merah,
dengan produksi darah yang cukup maka akan mempelancar peredaran darah.
Peredaran darah yang lancar akan mencukupi sel akan kebutuhan oksigen dan nutrisi,
dan dengan kondisi ini tubuh akan lebih tahan terhadap sensasi nyeri yang
ditimbulkan saat dismenore. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian bahwa
didapatkan nilai p-value 0,001 <0,05 artinya ada pengaruh pemberian air kelapa hijau
terhadap penur unan nyeri dismenore
12
(Hegu) dan titik acupoint ST 36 bilateral sehingga disimpulkan terapi akupresur
efektif menurunkan intensitas nyeri dismenore.
Peneliti berasumsi bahwa terapi akupresur efektif menurunkan nyeri
dismenore pada remaja putri. Terapi akupresur lebih efektif menurunkan nyeri karena
terapi akupresur pada titik meridian LI 4 (Hegu) dan ST 36 bilateral dapat
merangsang pengeluaran hormon endorfin sehingga lebih cepat menurunkan nyeri,
tubuh merasa lebih tenang dan merespon kekebalan tubuh.
Terapi akupresur merupakan terapi komplementer yang belum banyak
diketahui, cara serta manfaat yang diberikan sehingga di perlukan sosialisasi serta
pelatihan sebelum melakukan terapi akupresur. Penentuan titik meridian yang tepat
juga dibutuhkan agar terapi lebih efektif.
Kompres hangat dapat menurunkan skala nyeri pada remaja putri yang
mengalami disminore didapatkan ketiga klien mengalami penurunan nyeri pada setiap
harinya 2 skala. Setelah pemberian kompres hangat dengan waktu 20 menit.
Berdasarkan observasi dari asuhan keperawatan dengan menerapkan Evidence Based
Nursing Practice kompres hangat studi kasus ini yang di dapatkan oleh penulis tidak
sesuai dengan usia remaja 18 Tahun tetapi yang di dapatkan dari hasil pengkajian
remaja yang berusia 19 Tahun mahasiswa sememster 1 yang tidak mengalami
masalah gangguan sisitem reproduksi. Usia ketiga responden remaja 19 Tahun.
Nyeri akut bisa di cegah dengan melakukan upaya untuk menurunkan rasa
nyeri kapada responden. Upaya untuk mengurangi rasa nyeri adalah dengan terapi
farmakologi dan non farmakologi. Salah satu terapi non farmakologis yang memliliki
penurunan dismenore terhadap mentruasi yaitu pemberian terapi kompres hangat.
Menstruasi merupakan pelepasan dinding rahim yang disertai dengan pendarahan dan
terjadi setiap bulannya. Seorang wanita sehat memiliki dua ovarium, masing-masing
menyimpan sekitar 200.000-400.000 sel telur yang belum matang.normalnya hanya
satu atau beberapa sel telur saja yang tumbuh setiap periode menstruasi. Sel telur
tidak dibuahi oleh sperma, maka lapisan dinding di bagian dalam dari rahim yang
disiapkan untuk menempel hasil pembuahan akan terkelupas dan terjadilah
perdarahan atau menstruasi. Penurunan nyeri disebabkan oleh perpindahan panas
secara konduksi dari buli-buli yang terisi air hangat lalu dilapisi oleh kain kecil dan
13
diletaka keperut yang menyebabkan vasodilatasi, peredaran darah menjadi lancar dan
ketegangan otot berkurang sehingga mengurangi rasa nyeri. Nyeri merupakan
perspektif subjektif dari individu, respon nyeri dismenore pada perempuan berbeda-
beda. Respon nyeri dismenore dapat dipengaruhi bebagai faktor, diantaranya
pengalaman sebelumnya dalam menghadapi dismenore, tingkat kecemasan, usia, jenis
kelamin, perhatian, pengalaman masa lalu,pekerjaaan, budaya dan koping individu
dalam meghadapi dismenore. Nyeri dismenore juga dapat dipengaruhi oleh faktor
mempersepsikan makna nyeri, koping serta dukungan keluarga dan sosial (Lestari &
Riyanto, 2017).
Kompres hangat merupakan suatu metode dalam penggunaan suhu hangat
setempat yang dapat menimbulkan beberapa efek fisiologis. Efek terapeutik
pemberian kompres plester hangat di antaranya mengurangi nyeri, meningkatkan
aliran darah, mengurangi kejang otot, dan menurunkan kekakuan tulang sendi
(Mubarak dkk, 2015).
Efek hangat dari kompres dapat menyebabkan vasodilatasi pada pembuluh
darah yang nantinya akan meningkatkan aliran darah ke jaringan. Dengan cara ini
penyaluran zat asam dan pada penelitian ini sampel terlebih dahulu diobservasi
(pretest). Kemudian setelah diberikan perlakuan sampel tersebut diobservasi kembali
(postest). Tujuan kompres hangat ini untuk menurunkan tingkat nyeri dengan manfaat
pemberian kompres hangat secara biologis yang menyebabkan dilatasi pembuluh
darah yang mengakibatkan peningkatan sirkulasi darah. Pemberian kompres hangat
memakai prinsip pengantaran panas melalui cara konduksi dimana panas ditempelkan
pada daerah yang sakit untuk melancarkan sirkulasi darah dan menurunkan
ketegangan otot sehingga akan menurunkan nyeri pada wanita dengan dismenore
primer, karena pada wanita dengan dismenore ini mengalami kontraksi uterus dan
kontraksi otot polos (Rahmadhayanti et al., 2017).
Bedasarkan dari penerapan Evedence Based Nurrsing yaitu kompres hangat
dengan buli-buli mampu menurunkan dismenore pada ketiga remaja yang mengami
nyeri dengan hasil pretest sebelum di berikan terapi dengan tingkat nyeri skal 6 dan
postest diberikan terapi ketiga subyek tersebut mengalami penurunan 2 skala setiap
harinya sehingga tidak mengalami nyeri pada hari ketiga.
14
IV. PENUTUP
1. Kesimpulan
a. Jurnal 1 sesuai dengan kasus dismenorea yang dikaji oleh pengkaji yaitu
penanganan pada kasus dismenorea bisa dilakukan dengan terapi non salah
satunya dengan mengkonsumsi jus wortel dan air kelapa hijau
b. Jurnal 2 sesuai dengan kasu dismenorea yang dikaji oleh pengkaji yaitu
penanganan pada kasus dismenorea bisa dilakukan dengan terapi non
farmakologis yaitu dengan terapi akupresur
c. Jurnal 3 sesuai dengan kasus dismenorea yang dikaji oleh pengkaji yaitu
penanganan pada kasus dismenorea bisa dilakukan dengan terapi non
farmakologis salah satunya dengan cara kompres hangat pada area perut
yang nyeri.
2. Saran
a. Bagi pasien
Diharapkan agar masyarakat khusus nya para remaja wanita mengetahui
bagaimana cara menangani disminorea selain dengan obat-obatan, untuk
mengurangi efek samping dari obat-obat yang sering di konsumsi pada
saat nyeri menstruasi.
b. Bagi Ruma sakit
Diharapkan dapat memberikan edukasi tentang penatalaksanaan
disminorea selain dengan terapi farmakologis yaitu dengan terapi non
farmakologis.
c. Bagi mahasiswa
Diharapkan agar mahasiswa dapat menambah wawasan tentang terapi non
farmakologi untuk menanangi kasus dismenorea.
15
V. DAFTAR PUSTAKA
16
VI. LAMPIRAN
Link Video
https://drive.google.com/file/d/1m9975qe5vv83Z59cdLTHalwWMqVOqJL0/v
iew?usp=drive_link
17