Anda di halaman 1dari 21

PRESENTASI JURNAL

PENATALAKSANAAN KASUS ANEMIA PADA REMAJA

Disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Stase 2


Praktik Asuhan Kebidanan pada Remaja, Pranikah, dan Prakonsepsi

Oleh:

NAMA : NIAH RUSNIAWATI


NIM : 19210200260

PROGAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM PROFESI


FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS INDONESIA MAJU
2022

i
LEMBAR PERSETUJUAN

Presentasi Jurnal dengan judul:

PENATALAKSANAAN KASUS ANEMIA PADA REMAJA

Oleh:
NAMA : NIAH RUSNIAWATI
NIM : 19210200260

Telah dilakukan pembimbingan dan dinyatakan layak untuk dipresentasikan di


hadapan tim penguji.

Tanggal,....................2022

Mengetahui,

Dosen Penanggung Jawab Stase

(Rita Ayu Yolandia, SST. M. KM)


NIDN

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Presentasi Jurnal dengan judul:


PENATALAKSANAAN KASUS ANEMIA PADA REMAJA

Oleh:
NAMA : NIAH RUSNIAWATI
NIM : 19210200260

Telah dipresentasikan pada tanggal … bulan … tahun … di hadapan tim penguji


Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi Fakultas Vokasi
Universitas Indonesia Maju.

Tanggal,............................2022

Mengesahkan,
Dosen Penanggung Jawab Stase

(Rita Ayu Yolandia, SST. M. KM)


NIDN

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas perkenan-Nya
penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Presentasi Jurnal yang berjudul
“PENATALAKSANAAN KASUS ANEMIA PADA REMAJA”. Dalam
penyelesaian Laporan Presentasi Jurnal ini penulis mendapatkan bimbingan, arahan dan
masukan oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada:

1. Drs. H. Jakub Chatib sebagai ketua yayasan Universitas Indonesia Maju Jakarta
2. Prof. Dr. Dr. dr H. M. Hafizurrachman, M PH sebagai Pembina Yayasan
universitas indonesia Indonesia Maju.
3. Dr. Astrid Novita, SKM.,M,KM selaku Rektor Universitas Indonesia Maju.
4. Susaldi, S.ST, M.Biomed selaku Wakil Rektor I Bidang Non Akademik Universitas
Indonesia Maju
5. Dr. Rindu, SKM, M. Kes selaku Wakil Rektor II Bidang Non Akademik
Universitas Indonesia Maju
6. Hidayani AM.Keb, SKM, M.KM selaku Dekan Fakultas Vokasi Universitas
Indonesia Maju.
7. Hedy Hardiana, S. Kep., M.Kes selaku Wakil Dekan Fakultas Vokasi Universitas
Indonesia Maju
8. Fanni Hanifa, S.ST, M.Keb selaku Kordinator Program Stud Pendidikan Profesi
Bidan Universitas Indonesia Maju.
9. Rita Ayu Yolandia, SST. M. KM sebagai dosen pembimbing pada Stase 1
Universitas Indonesia Maju.
10. Seluruh dosen dan staf pengajar Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Program
Profesi Fakultas Vokasi Universitas Indonesia Maju yang telah memberikan ilmu
pengetahuan, mengarahkan dan membimbing penulis selama mengikuti proses
pendidikan.

iv
Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa penyusunan individu ini

jauh dari kata kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari

pembaca demi perbaikan selanjutnya dan mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kita

semua

Jakarta, ….2022

penulis

v
DAFTAR ISI

COVER
LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................... iii
KATA PENGANTAR .............................................................................. iv
DAFTAR ISI ............................................................................................ vi
BAGIAN 1: JURNAL
Jurnal 1...................................................................................................... 1
Jurnal 2 ..................................................................................................... 2
Jurnal 3...................................................................................................... 3
BAGIAN II: TINJAUAN KASUS
Tinjauan Kasus ......................................................................................... 4
BAGIAN III: PEMBAHASAN
Pembahasan .............................................................................................. 9
BAGIAN IV: PENUTUP
Kesimpulan ............................................................................................... 15
Saran ......................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vi
I. JURNAL

1. Jurnal 1

Judul : Pengaruh Pemberian Tablet Besi Dalam Meningkatkan Kadar


Hemoglobin Remaja Umur Putri Di Sekolah Menengah Atas
Lahat
Penulis : Eka Haryanti, Kamesyworo, Maksuk
Tahun : Januari 2021

Link Jurnal : https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/JPP/article/view/537/277

ABSTRAK

Latar belakang: Anemia pada remaja disebabkan oleh kehilangan darah


saat menstruasi dan kurangnya zat gizi dalam pembentukan darah
misalnya zat besi, protein, asam folat dan B12. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh pemberian tablet besidalam peningkatan kadar
Hemoglobinpada remaja usia 15-18 tahun di SMAN 3 Lahat. Metode: Jenis
penelitian merupakanQuasyEksperiment dengan desainOneGroup Pretest
Postest.Data diambil secara acakdengan jumlah responden sebanyak46
siwa.Pengukuran kadar hemoglobinmenggunakan Hb meter.Analisis data
dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji t
berpasangan.Hasil: Hasil penelitian menunjukan sebelum
pemberiantabletFe didapatkan bahwa dari 46 responden, yaitu sebanyak
11 responden (24%) mengalami anemiadan setelah pemberiantablet
Feterdapat 5 responden (10, 9%) mengalami anemia. Hasil uji t
berpasangan ada perbedaan sebelum dan setelah pemberian tablet besi(nilai
p = 0,001). Kesimpulan:Pemberian tablet besi mempengaruhi
meningkatkan kadar hemoglobin pada remaja putri di Sekolah Menengah
Atas, oleh karena itu konsumsi tablet besi pada remaja putri sangat
dianjurkan.
Keywords:Anemia, Tablet besi, Remaja putri

Departemen Kebidanan UIMA 1


2. Jurnal 2

Judul : Pendidikan Gizi tentang Anemia pada Remaja di Kecamatan


Banyuwangi Jawa Timur
Penulis : Septa Indra Puspikawati, Susy Katikana Sebayang
Tahun : Otober 2021

Link Jurnal : https://ejournal.unair.ac.id/MGK/article/download/30588/16208/124777

ABSTRAK

Latar belakang: Anemia merupakan suatu kondisi dimana kadar hemoglobin


(Hb) di dalam darah lebih rendah dari angka normal. Indonesia merupakan
sebuah negara dengan kejadian anemia yang cukup tinggi. Prevalensi
kejadian anemia yang terjadi pada Remaja Indonesia yaitu 32%, hal ini
memiliki arti 3-4 dari 10 remaja di Indonesia menderita anemia. Program
pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) adalah salah satu cara yang dapat
digunakan sebagai upaya di dalam penanganan anemia. Cakupan pemberian
Tablet Tambah Darah pada remaja putri sebesar 76,2%, dengan 80,9%
diantaranya mendapat TTD di sekolah. Remaja putri yang mendapat TTD di
sekolah dan mengonsumi ≥52 butir hanya sebanyak 1,4%, sedangkan, 98,6%
lainnya mengonsumsi <52 butir. Dengan demikian kesadaran remaja putri
tentang pentingnya konsumsi TTD sebagai langkah untuk
mencegahterjadinya anemia masih cukup rendah. Tujuan: Mengetahui
perbedaan antara pengetahuan sebelum dan setelah pendidikan gizi tentang
anemia pada remaja. Metode: Kegiatan dilaksanakan di Kecamatan
Banyuwangi. Dilaksanakan pada bulan Agustus 2021. Sasaran kegiatan
adalah pelajar sekolah menengah pertama (SMP) di Kecamatan Banyuwangi.
Hasil: Rata – rata skor pengetahuan meningkat sebesar 11,23. Sebanyak
75,3% siswa menjawab sangat setuju bahwa sosialisasi ini memberikan
informasi baru. Kesimpulan: Edukasi tentang anemia dan TTD pada remaja
dengan media video dan leaflet secara online dapat meningkatkan
pengetahuan remaja tentang anemia dan TTD

Kata kunci: remaja, anemia, tablet tambah darah

Departemen Kebidanan UIMA 2


3. Jurnal 3

Judul : Hubungan Status Gizi Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja


Puteri Di Kelas Xi Sma Negeri 3 Tangerang Selatan
Penulis : Gita Ayuningtyas, Dewi Firiani, Parmah
Tahun : Juli 2020

Link Jurnal: http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/Senan/article/view/9069/5761

ABSTRAK

Masa remaja adalah masa dimana remaja puteri membutuhkan zat besi yang
cukup untuk mengimbangi peningkatan kebutuhan zat gizi di akibatkan oleh
growth spurt (lonjakan/puncak pertumbuhan pada remaja). Zat besi
berpengaruh pada kadar Hb remaja puteri yang sedang dalam pertumbuhan,
karena peningkatan kebutuhan zat besi pada remaja puteri diakibatkan oleh
menstruasi. Kejadian anemia antara lain bisa dipengaruhi oleh kebiasan pola
makan dan status gizi. Hasil penjaringan kesehatan yang dilakukan oleh UPT
Puskesmas Benda Baru di tahun 2017 menunjukan bahwa 57,89% remaja
puteri di Sekolah SMAN 3 Kota Tangerang Selatan menderita anemia.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status gizi dengan
kejadian anemia pada remaja puteri di kelas XI SMA Negeri 3 Kota
Tangerang Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif
analitik dengan menggunakan cross sectional study. Sampel pada penelitian
ini adalah 120 orang, dengan menggunakan tehnik Total Sampling. Analisa
statistic menggunakan uji chi square. Dan instrumen dalam penelitian ini
adalah uji laboratorium kadar Hb, pengukuran antropometri (IMT),
kuesioner yang dibuat dengan mengacu kepada konsep dan definisi
operasional, yang berisi pertanyaan tentang variabel penelitian. Hasil
penelitian analisa uji statistik dengan uji chi-square antara variabel kejadian
anemia dengan status gizi diperoleh p=0,003 (p<0,05) yang artinya dapat
disimpulkan ada hubungan secara signifikan antara status gizi dengan
kejadian anemia pada remaja puteri kelas XI di SMA Negeri 3 Kota
Tangerang Selatan
Kata kunci : anemia, status gizi, remaja puter

Departemen Kebidanan UIMA 3


BAB II
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA REMAJA DENGAN ANEMIA

No. Registrasi :  


Tanggal Pengkajian : 01 Agustus 2022
Waktu Pengkajian : 10.00 WIB
Tempat Pengkajian : PMB Niah Rusniawati
Pengkaji : Niah Rusniawati

A. Data Subjektif
Identitas Remaja
Nama : Nn. L
Umur : 17 Tahun
Anak ke : 1
Agama : Islam
Suku : Sunda
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : - 
Alamat : Kp. Cangketeuk Rt/Rw 02/01, Batuhideung Cimanggu
No. Telp/HP : 0858.......

Identitas Orang Tua


Nama Ibu : Ny. S Nama Suami : Tn. T
Umur : 38 Tahun Umur : 39 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Sunda Suku : Sunda
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Petani
Alamat : Kp. Cangketeuk

1. Alasan datang

Departemen Kebidanan UIMA 4


Nn. L datang ke PMB jam 10.00 wib diantar oleh ibunya, Ny. S  mengatakan
ingin memeriksakan keadaan anaknya.
2. Keluhan utama
Pasien mengatakan sering pusing, lemes, tidak bisa konsentrasi dan mudah cape
sehingga menganggu aktifitasnya.
3. Riwayat obstetri
Pasien mengatakan belum pernah hamil, keguguran dan melahirkan.
4. Riwayat ginekologi
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit ginekologi seperti kista,
mioma, endometritis, dll.
5. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan remaja
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit terdahulu maupun
sekarang. dan pasien mengatakan tidak pernah mengalami operasi apapun.
b. Riwayat kesehatan keluarga
Pasien mengatakan dirinya dan keluarga nya tidak sedang dan tidak pernah
menderita penyakit menular, menurun dan menahun seperti Hipertensi, DM,
Jantung, Hepatitis, TBC, dll. 
6. Riwayat psikososial
Pasien mengatakan merasa cemas dan khawatir dengan keadaannya. Orang tua
pasien menyuruhnya untuk memeriksakan kondisinya ke bidan terdekat.
7. Pola kebiasaan sehari-hari
a. Pola istirahat : Lama tidur 7-8 jam sehari
b. Pola aktivitas : Nn. L mengatakan sebagai pelajar aktif di sekolahnya.
c. Pola eliminasi : Frekuensi BAK 4x-5x sehari, Warna Kuning jernih, Bau
Khas.
Frekuensi BAB 1x sehari, Warna Kecoklatan, Bau Khas.
d. Pola nutrisi : Frekuensi Porsi 3 kali sehari
e. Pola personal hygiene : Mandi 2x sehari, Keramas 3x seminggu, Sikat gigi 2x
sehari, Ganti baju 2x sehari.

B. Data Objektif

Departemen Kebidanan UIMA 5


1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Lelah
Kesadaran : Composmenthis
2. Pemeriksaan Umum
Tekanan Darah : 90/60 mmHg
Denyut nadi : 80 kali/menit
Frekuensi nafas : 20 kali/menit
Suhu tubuh : 36,5 °C
3. Pemeriksaan Antropometri
Berat badan : 45 kg
Tinggi badan : 150 cm
LILA : 24 cm
IMT : 21,3 kg/m2
4. Pemeriksaan Fisik
Wajah : Pucat,
Mata : Simetris, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterus
Mulut : Tidak stomatitis, gusi tudak berdarah, gigi tidak caries
Leher : Kelenjar tyroid tidak ada pembesaran, kelenjar limfe
tidak ada pembesaran, vena jogularis tidak ada
pembengkakan
Dada : simetris
Abdomen : Simetris, tidak ada bekas luka, tidak ada tumor, nyeri
tekan tidak ada
Ekstremitas Atas : simetris, tidak ada kelainan
Ekstremitas Bawah : simetris tidak ada oedema
Anogenitalia : tidak dilakukan
5. Pemeriksaan Penunjang : HB 10 gr/dl

C. Analisis Data

Departemen Kebidanan UIMA 6


Diagnosa kebidanan : Nn. L umur 17 Tahun Remaja dengan Anemia ringan
Masalah : Cemas dengan keadaanya
Diagnosa potensial : Gangguan psikologis (stres/depresi)
Kebutuhan : - Penkes tentang Gizi
- Dukungan spiritual, emosional dan sosial

D. Penatalaksanaan
1. Melakukan informed consent
- Informed consent telah di lakukan
2. Menginformasikan hasil pemeriksaan, Hb (10,5 gr/dl), bahwa klien
mengalami anemia yang menyebabkan mudah lelah dan pusing
- pasien memahami hasil pemeriksaan.
3. Menjelaskan tentang anemia (anemia adalah kondisi dengan kadar Hb dalam
darah dibawah normal dan penyebab anemia adalah kekurangan zat bezi)
- Pasen menerima dan memahami penjelasan petugas kesehatan.
4. Menganjurkan klien untuk meningkatkan asupan makanan sumber zat besi
dengan pola makan bergizi seimbang, yang terdiri dari aneka ragam
makanan, terutama sumber pangan hewani yang kaya zat besi dalam jumlah
yang cukup sesuai dengan AKG, seperti hati, ikan, daging dan unggas.
- Pasien bersedia melakukan nya di rumah
5. Menganjurkan klien mengkonsumsi sayur-sayuran yang berwarna hijau
(daun kelor) dan makanan yang mengandung zat besi seperti ( Hati, Ikan
laut, kacang- kacangan)
- pasien mengerti dan akan melakukannya dirumah.
6. Menganjurkan klien mengonsumsi buah-buahan yang mengandung vitamin
C, seperti jeruk, jambu, untuk membantu penyerapan zat besi.
- Klien mengerti dan bersedia mealkukannya di rumah

7. Memberikan tablet Fe dengan dosis 1X1 tablet sebanyak 30 tablet,

Departemen Kebidanan UIMA 7


- pasien bersedia meminumnya dirumah.
8. Menganjurkan pasien control ulang 1 bulan lagi
- pasien bersedia kontrol ulang
9. Melakukan pendokumentasian.
- pendokumentasian sudah di lakukan

Pandeglang, 01 Agustus 2022


Pengkaji,

( Niah Rusniawati )

Departemen Kebidanan UIMA 8


III. PEMBAHASAN

Berdasarkan tinjauan kasus dan jurnal didapatkan hasil sebagai berikut:

1. Jurnal 1 “Pengaruh Pemberian Tablet Besi Dalam Meningkatkan Kadar


Hemoglobin Remaja Umur Putri Di Sekolah Menengah Atas Laha”

Hasil penelitian pada jurnal 1 menunjukkan bahwa ada 11 siswi yang


mengalami anemia sebelum diberikan tablet besi, dan setelah
diberikan tablet besi terdapat 5 siswi yang mengalami anemia. Hal ini
dapat dilihat dari tahap perkembangan fisik ketika tanda-tanda
seksual sekundernya mencapai kematangan seksual dan terjadiperalihan
dari ketergantungan, anemia defisiensi besi merupakan salah satu
masalah gizi yang masih tinggi prevalensi pada remaja.1.

Tablet tambah darah (Fe) adalah suplemen untuk menanggulangi


anemia defisiensi besi. Komposisi tablet tambah darah (Fe) yang
dibagikan berisi Ferrous sulfat dan asam folat. Selainitu ada komposisi
lain yaitu ferrous fummarate.9Manfaat tablet tambah darah(Fe) pada
remaja putri adalahmencegah terjadinya anemia pada remaja putri
sejak dini dan mempersiapkan remaja sebagai calon ibu1.

Sesuai penelitianyang dilakukan di SLTPN IDonorejo setelah


diberikan tablet Fe didapatkan hasil yang menderita Anemia
mengalami penurunan dari 102 siswi 964,56%) menjadi 70 siswi
(44,33%).15Sedangkandi KabupatenGrobogan ditemukanada peningkatan
kadar hemoglobin sebelum dan setelah pemberian tablet tambah
darah (Fe) pada santri putri di Pondok Pesantren Al-Hidayah
Kabupaten Grobogan.12Pada remajaputri di Kota Bogor jugapeningkatan
kadar Hb setelah remaja putri mengkonsumsi tablet tambah darah1.

Selain pemberian Tablet Fe anemia pada remaja juga dipengaruhi oleh


pengetahuan gizi, konsumsi sumber zatbesi dan sumber vitamin Cserta
kepatuhan konsumsi tablet Fe, 18dan kebiasaan sarapan juga
berhubungan dengankejadian anemia, 19tidak hanya itu,pola konsumsi

Departemen Kebidanan UIMA 9


faktor inhibitor Fe juga mempengaruhistatus anemia siswi.20Tingkat
kecukupan protein dan vitamin C jugaberhubungan dengan anemia1

Pengkaji memberikan terapi penatalaksanaan berupa pemberian Fe untuk


menaikan kadar Hb, terapi yang diberikan oleh pengkaji sesuai dengan hasil
penelitian jurnal 1 bahwa pemberin Fe dapat menakan kadar Hb pada darah
dan mengatasi anemia.

2. Jurnal 2 “Pendidikan Gizi tentang Anemia pada Remaja di Kecamatan

Banyuwangi Jawa Timur”

Total peserta yang mengikuti sosialisasi sebanyak 101 siswa. Dari 101
siswa yang berpartisipasi hanya 57 siswa yang mengisi pre test serta post test
secara lengkap. Terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan setelah
sosialisasi. Rata-rata pengetahuan siswa sebelum sosialisasi adalah 77,72
±13,23 sedangkan setelah sosialisasi 88,95 ±12,352.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pengetahuan
anemia yang signifikan antara sebelum dan setelah sosialisasi dilakukan. Hal
ini dapat terjadi dikarenakan siswa-siswi telah mendapatkan informasi
tentang anemia selama pemberian pendidikan gizi yang telah dijelaskan oleh
narasumber serta media edukasi yaitu leaflet dan video 2.
Dalam pendidikan gizi tentang anemia tidak terlepas dari adanya
pengaruh penggunaan sebuah alat peraga atau yang sering disebut dengan
media edukasi. Media edukasi dapat mendukung jalanya sosialisasi yang
akan berlangsung. Media sendiri merupan sebuah alat yang dapat digunakan
untuk menyampaikan sebuah pesan ,serta dapat pula diartikan sebagai segala
sesuatu yang dapat menyalurkan sebuah informasi dari sumber informasi ke
penerima informasi. Di dalam sebuah pendidikan yang telah dilakukan
menggunakan media yaitu leaflet dan video. Leaflet dipilih karena memiliki
sasaran yang dapat menyesuaikan serta dapat digunakan sebagai bahan untuk
belajar secara mandiri, di dalam penggunanya dapat melihat bawa isi yang
terkandung didalamnya santai sehingga informasi dapat dengan mudah
dibagikan dengan keluarga maupun teman, serta dapat memberikan

Departemen Kebidanan UIMA 10


informasi lebih detail mengenai sebuah informasi yang tidak dapat diberikan
secara lisan dan mengurangi kebutuhan dalam mencatat. Terdapat perbedaan
pengetahuan yang signifikan pada remaja sebelum dan sesudah dilaksanakan
penyuluhan gizi tentang anemia yang menggunakan media leaflet di SMP
Kristen 1 Surakarta2.
Edukasi tentang anemia dan juga Tablet Tambah Darah (TTD) pada
remaja dengan media edukasi berupa leaflet dan Video secara online terbukti
dapat meningkatkan pengetahuan remaja tentang anemia dan TTD. Perlunya
peningkatan kerjasama di antara pihak sekolah, Dinas Kesehatan melalui
program UKS untuk dapat merealisasikan pemberian Tablet Tambah Darah
(TTD) kepada remaja putri. Perlunya membentuk kelompok sebaya yang
dapat menjadi upaya tepat untuk mencegah anemia di kalangan remaja

Pengkaji memberikan konseling Pendidikan gizi tentang anemia sebagai


upaya pencegahan terjadinya anemia kembali. konseling yang diberikan oleh
pengkaji sesuai dengan hasil penelitian jurnal 2 pendidikan gizi tentng
anemia dan dapat mencegah terjadinya anemia

3. Jurnal 3 “Hubungan Status Gizi Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja


Puteri Di Kelas Xi Sma Negeri 3 Tangerang Selatan”

Berdasarkan hasil analisa tabel korelasi diatas menunjukkan bahwa


sebagian besar responden dengan status gizi yang kurus mengalami anemia
sebanyak 38 responden (92.7%) dan hampir tidak ada responden dengan
status gizi yang kurus tidak mengalami anemia yaitu sebayak 3 responden
(7.3%). Responden dengan status gizi yang normal sebagian besar tidak
mengalami anemia yaitu sebanyak 64 responden (87.7%) dan hampir tidak
ada responden yang memiliki status gizi normal yang mengalami anemia
yaitu sebanyak 9 responden (12.3%). Lebih dari setengah responden dengan
status gizi gemuk mengalami anemia yaitu sebanyak 4 responden (66.7%)
dan hampir setengah responden lainnya tidak mengalami anemia yaitu
sebanyak 2 responden (33.3%).3.

Departemen Kebidanan UIMA 11


Berdasarkan hasil uji statistik pada tabel 2 menunjukkan ada hubungan
antara status gizi dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMA Negeri
3 Kota Tangerang Selatan (p=0,002 dan RP = 2,174). Hal ini menunjukkan
bahwa responden dengan status gizi tidak normal mempunyai resiko 2,174
kali lebih besar untuk mengalami kejadian anemia3.

Masa remaja adalah masa pertumbuhan yang membutuhkan zat gizi lebih
tinggi termasuk zat besi (Kemenkes RI, 2017). Status gizi didapat orang dari
nutrient yang diberikan kepadanya. Ada tiga jenis kekurangan gizi, ada yang
kurang secara kualitatif dan ada yang kurang secara kuantitatif, serta
kekurangan keduanya. Apabila kuantitas nutrient cukup, tetapi kualitasnya
kurang maka orang dapat menderita berbagai kekurangan vitamin, mineral,
protein dan lain-lainnya. Status gizi merupakan gambaran secara makro akan
zat gizi tubuh kita, termasuk salah satunya adalah zat besi. Dimana bila
status gizi tidak normal dikhawatirkan status zat besi dalam tubuh juga tidak
baik. Sehingga dapat bahwa status gizi merupakan salah satu faktor resiko
terjadinya anemia. 3.

Pengkaji melakukan konseling tentang status gizi dan memberikan


konseling tentang pentingnya status gizi terhadap kejadian anemia. konseling
yang diberikan oleh pengkaji sesuai dengan hasil penelitian jurnal 3 status
gizi sangat penting terhadap anemia

Departemen Kebidanan UIMA 12


IV. PENUTUP

1. Kesimpulan

a. Jurnal 1 sesuai dengan kasus anemia yang di kaji oleh pengkaji bahwa
penatalaksanaan pemberian terapi Fe. Sebagai Upaya meningkatkan kadar
Hb dalam darah dan penyembuhan anemia.

b. Jurnal 2 sesuai dengan kasus anemia yang dikaji oleh pengkaji, bahwa
pemberian Pendidikan gizi tentang anemia sebagai upaya preventif yang
dapat mencegah terjadinya anemia,.

c. Jurnal 3 sesuai dengan kasus anemia yang dikaji oleh pengkaji,bahwa


penatalaksanaan status gizi menentukan kejadian anemia status gizi yang
normal tidak mengalami anemia.

2. Saran

a. Bagi responden

Diharapkan mampu mendeteksi dini tanda-tanda anemia pada remaja dan


menganjurkan untuk segera membawa ke petugas kesehatan yang
terdekat bila mengalami tanda anemia

b. Bagi tenaga Kesehatan

Diharapkan lebih mengutamakan upaya promotif dalam kasus anemia,


misalnya KIE tentang dampak anemia, pemberian pendidikan kesehatan
tentang gizi sehingga remaja berperilaku hidup sehat dan memahami
tentang pentingnya konsumsi makanan yang bergizi

Departemen Kebidanan UIMA 13


V. DAFTAR PUSTAKA

1. Eka Haryanti, Kamesyworo, Maksuk. : Pengaruh Pemberian Tablet Besi Dalam


Meningkatkan Kadar Hemoglobin Remaja Umur Putri Di Sekolah
Menengah Atas. Jurnal Kesehatan, Vol. 15 No. 2. 2020
2. Septa Indra Puspikawati, Susy Katikana Sebayang. Pendidikan Gizi tentang
Anemia pada Remaja di Kecamatan Banyuwangi Jawa Timur. Jurnal
Kesehatan Published by Universitas Airlangga. This is an open access
article under CC-BY-SA license Received: 11-10-2021, Revised: 15-11-202
3. Gita Ayuningtyas, Dewi Firiani, Parmah. Hubungan Status Gizi Dengan
Kejadian Anemia Pada Remaja Puteri Di Kelas Xi Sma Negeri 3 Tangerang
Selatan. PROSIDING SENANTIAS 2020 Vol. 1 No. 1, Desember 2020

Departemen Kebidanan UIMA 14


VI. LAMPIRAN

Foto

Video video konseling anemia.mp4

Departemen Kebidanan UIMA 15

Anda mungkin juga menyukai