Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN REFLEKSI KASUS

ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BERENCANA PADA NY. I UMUR 25


TAHUN P1A0AH1 DENGAN AKSEPTOR LAMA KB SUNTIK 3 BULAN
DI POLI KIA PUSKESMAS SAMIGALUH I

Disusun Oleh:
Imaghrisa Nurathohiroh
2220106107

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM PROFESI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2023
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN REFLEKSI KASUS


ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BERENCANA PADA NY. I UMUR 25 TAHUN
P1A0AH1 DENGAN AKSEPTOR LAMA KB SUNTIK 3 BULAN
DI POLI KIA PUSKESMAS SAMIGALUH I

Disusun oleh:
Imaghrisa Nurathohiroh
2220106107

Yogyakarta, 2023

Pembimbing Institusi Mahasiswa Pembimbing Lahan

Kharisah Diniyah, S.ST., Imaghrisa Nurathohiroh Siwi Trimulyani,


MMR S.Tr.Keb.,Bdn
...........................................
............................................
..
.

........................................
.....
WORKSHEET (LEMBAR KERJA) REFLEKSI KASUS

Stase Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana


Kasus KB Suntik 3 Bulan
Nama/NIM Imaghrisa Nurathohiroh / 2220106107

No Komponen Uraian
1 Deskripsi kasus Seorang Ny. I umur 25 tahun P1A0Ah1 datang ke Poli KIA
Puskesmas Samigaluh 1 untuk kunjungan ulang suntik kb 3 bulan,
selama menggunakan KB suntik 3 bulan ibu jarang haid, darah haid
menjadi sedikit terkadang keluar flek dan mengalami kenaikan berat
badan. Setelah dilakukan anamnesa ibu mengatakan HPHT tanggal
03-09-2023, sudah menggunakan kontrasepsi kb suntik 3 bulan sejak
10 bulan, riwayat kesehatan baik dan sedang menyusui bayinya. Dari
hasil pemeriksaan umum didapatkan TD: 122/71 mmhg, R: 20x/
menit, N: 74x/ menit, S: 36.5 0c, BB sebelum kb: 43 kg, BB
sekarang: 47 kg, TB: 152 cm, LILA: 25 cm, LP: 70 cm.
2 Emosi pribadi Saya sangat tertarik mengambil kasus ini karena kasus ini pasien
adalah akseptor lama KB suntik 3 bulan, sedang menyusui,
keluahannya selama menggunakan KB suntik 3 bulan yaitu jarang
haid, mengalami flek dan kenaikan berat badan sekitar 4 kg.
3 Evaluasi Dilakukan penyuntikan KB suntik 3 bulan atau Depo
Medroxyprogesterone Acetate (DMPA) pada area bokong ibu sebelah
kiri yaitu 1/3 sias secara IM, saat penyuntikan dilakukan aspirasi
terlebih dahulu guna memastikan tidak ada darah.
4 Analisis kasus Metode atau jenis kontrasepsi yang akan digunakan harus
memperhatikan status kesehatan, efek samping, konsekuensi
kegagalan. Penggunaan alat kontrasepsi pada ibu menyusui juga
perlu diperhatikan agar tidak mengurangi produksi ASI. Contoh alat
kontrasepsi yang bisa digunakan adalah kondom, IUD, pil khusus
menyusui atau suntik hormonal 3 bulan (Angsar et al., 2020).
Kontrasepsi Suntikan DMPA yaitu KB suntik yang berisi
hormon progesterone saja (150 mg/vial (1 ml)). Jenis kontrasepsi ini
sangat efektif, aman dan dapat dipakai oleh semua wanita usia
reproduksi. Kontrasepsi ini juga cocok untuk ibu menyusui karena
tidak menekan produksi ASI. Akan tetapi kembalinya kesuburan
cukup lama yaitu rata-rata 4 bulan (Angsar et al., 2020).
Bagi ibu yang dalam masa menyusui, tidak dianjurkan
menggunakan kontrasepsi suntik yang memiliki kandungan estrogen
atau estradinol sipionat karena hal ini dapat menurunkan jumlah
produksi ASI, sehingga menghambat kelancaran pengeluran ASI
selama masa laktasi. Kadar estrogen yang tinggi pada kontrasepsi
dapat menekan FSH, sehingga merangsang lobus anterior hipofise
untuk mengeluarkan luteinising hormone. Produksi uteinising
hormone, maka dapat menyebabkan hipotalamus untuk melepas
faktor penghambat prolaktin (PIF) yang dianggap sebagai dopamine
(Yuhedi dan Kurniawati, 2015).
Salah satu efek samping suntikan DMPA yaitu spotting.
Spotting adalah bercak-bercak perdarahan di luar haid yang terjadi
selama akseptor mengkitui KB suntik. Suntikan DMPA pada
umumnya menyebabkan ketidak seimbangan hormon yaitu hormon
progesteron meningkat sedangkan estrogen menurun, menurunnya
estrogen mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan folikel dan
menghambat penebalan dinding endometrium sehingga
menimbulkan perdarahan bercak dengan durasi yang bervariasi
(Yuhedi dan Kurniawati, 2015).
Perubahan berat badan akseptor juga merupakan efek samping
dari penggunaan suntikan DMPA. Hal ini disebabkan oleh hormon
progesteron yang mempermudah terjadinya perubahan karbohidrat
dan gula menjadi lemak, sehingga lemak di bawah jaringan kulit
bertambah. Penambahan berat badan merupakan salah satu efek
samping yang sering (Yuhedi dan Kurniawati, 2015).
5 Kesimpulan Penggunaan alat kontrasepsi pada ibu menyusui perlu diperhatikan
agar tidak mengurangi produksi ASI. Penggunaan KB suntik 3 bulan
selain mencegah kehamilan juga tidak mengganggu peoduksi ASI
(DMPA).
6 Tindak lanjut a. Memberitahu bahwa keluhan yang dialami merupakan efek
samping dari KB suntik 3 bulan.
b. Mengetahui prosedur penyuntikan KB sesuai dengan SOP
c. Terampil dalam penyuntikan KB suntik 3 bulan
d. Memberitahukan tanggal kunjungan ulang yang dilaksanakan
pada tanggl 11-12-2023 atau jika ada keluhan
7 Daftar pustaka a. Yuhedi, LT. Kurniawati, T. (2015). Buku Ajar Kependudukan dan
Pelayanan KB. Jakarta: EGC.
b. Angsar, I., Hartiti, W., & Junita, R. S. (2020). Pedoman
Pelayanan Kontrasepsi dan Keluarga Berencana. Jakarta Selatan:
Direktorat Kesehatan Keluarga, Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai