Anda di halaman 1dari 48

SEMINAR KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. L USIA 29 TAHUN DENGAN HYPEREMESIS

GRAVIDARUM DI PUSKESMAS ANGSANA PANDEGLANG TAHUN 2022

Nama: Dewi Putri P

NPM: 19220300099

PROGAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM PROFESI

FAKULTAS VOKASI

UNIVERSITAS INDONESIA MAJU

2022

1
LEMBAR PERSETUJUAN

Seminar Kasus Asuhan Kebidana Pada Ny. L Usia 29 Tahun Dengan Hyperemesis Gravidarum
Di Puskesmas Angsana pandeglang 2022

Oleh:

NAMA : Dewi Putri Pujianti

NPM : 19220300099

Telah dilakukan pembimbingan dan dinyatakan layak untuk dipresentasikan di hadapan tim
penguji Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi Fakultas Vokasi Universitas
Indonesia Maju

Tanggal, Januari 2022

Mengetahui

Dosen penanggung Jawab Stase

( Nama Dosen)

NIDN

2
LEMBAR PENGESAHAN

SEMINAR KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny L USIA 29 TAHUN G2P1A0 DENGAN


HIPEREMESIS GRAVIDARUMDI PUAKESMAS ANGSANA TAHUN 2022

Oleh:
NAMA :DEWI Putri Pujianti
NPM : 19220300099

Telah dipresentasikan pada tanggal 10 Januari 2022 di hadapan tim penguji Program
Studi Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi Fakultas Vokasi Universitas Indonesia Maju.

Tanggal, 10 januari 2022

KBK Dosen Komunitas dan Ilmu Teknologi KBK Dosen Pencegahan dan Deteksi
Dini

( ) ( )

Menyetujui,

Mengesahkan,

Dosen Penangung Jawab Stase

(…………………………………….)

KATA PENGANTAR
3
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat, karunia
dan petunjuk-Nya yang tiada terkira sehingga penulis dapat merasakan indahnya beriman islam
dan menyelesaikan penulisan akhir dengan Judul Asuhan Kebidanan Pada ibu postpartum dengan
hiertensi.
Pada penyusunan dan penyelesaian Tugas akhir Studi Kasus ini, penulis banyak mendapat
bantuan, bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak, maka dengan penuh kerendahan hati,
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Drs.H.A.Jacub Chatib, selaku Ketua Yayasan Indonesia Maju
2. Prof. Dr. Dr. dr. H.M. Hafizurrahman, MPH, selaku Pembina Yayasan Indonesia Maju.
3. Dr. Astrid Novita, SKM, MKM Selaku Rektor Universitas Indonesia Maju.
4. Susaldi, S.ST., M. Biomed Selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas
Indonesia Maju.
5. Dr. Rindu, SKM.,M.Kes Selaku P Wakil Rektor II Bidang Non-Akademik Universitas
Indonesia Maju.
6. Hidayani, Am Keb, SKM, MKM Selaku Dekan Fakultas Vokasi Universitas Indonesia
Maju.
7. Hedy Hardiana, S.Kep., M.Kes Selaku Wakil Dekan Fakultas Vokasi Universitas
Indonesia Maju.
8. Fanni Hanifa, S.ST., M.Keb., Selaku Koordinator Program Studi Pendidikan Profesi
Bidan Universitas Indonesia Maju
9. Ageng Septa Rini, S.ST, M.KM selaku pembimbing praktek stase 1
10. Meinasari kurnia dewi, S.ST, M.Kes dosen responsi
11. Hani Rosiana, S.ST, M.Kes selaku CI Responsi
12. Seluruh staf dosen Universitas Indonesia maju (UIMA)
13. Rekan angkatan 2021 program studi kebidanan program sarjana terapan kebidanan
departemen kebidanan universitas indonesia maju (UIMA)
Semoga kebaikan Bapak dan Ibu serta teman-teman berikan mendapatkan ridho dari Allah
SWT. Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan dan penulisan Tugas Akhir Studi Kasus ini
memiliki banyak kekurangan sehingga dengan segala dengan segala kerendahan hati penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan. Semoga Asuhan
Kebidanan yang dituangkan dalam bentuk Tugas Akhir Studi Kasus ini dapat memberikan
manfaat bagi pembaca dan dunia pendidikan. Amin
Pandeglang, januari 2022

SUS

4
5
DAFTAR ISI

COVER

LEMBAR PERSETUJUAN .............................................................................................


i

LEMBAR PENGESAHAN ..............................................................................................


ii

KATA PENGANTAR .........................................................................................................


iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................................


iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ..........................................................................................................


1
1.2 Tujuan .......................................................................................................................
2
1.3 Manfaat .....................................................................................................................
2
BAB II TINJAUAN TEORI

2.1 Kehamilan .................................................................................................................


4
2.2 Perubahan Fisiologi Pada Trimester I .......................................................................
4
2.3 Kebutuhan Dasar Pada Trimester I ..........................................................................
7
2.4 Ketidaknyamanan TrimesterI……………………………………………….

6
BAB III TINJAUAN KASUS

1.1 Tinjauan Kasus ..........................................................................................................


8
BAB IV PEMBAHASAN

1.1 Pembahasan ...............................................................................................................


14
BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ...............................................................................................................


15
5.2 Saran .........................................................................................................................
15
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kehamilan adalah proses yang terjadi dari pembuahan sampai

kelahiran. Proses ini dimulai dari sel telur yang di buahi oleh sperma, lalu

tertanam di dalam lapisan rahim, dan kemudian menjadi janin.kehamilan

terjadi selama sehari- hari dan merubah kehamilan 0 – 13 minggu). Trimester

kedua ( kehamilan 14 – 26 minggu). Trimester ketiga ( umur kehamilan 27 –

40 minggu ).6

7
Hyperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah yang terjadi

secara berlebihan selama hamil, Mual dan Muntah pada awal kehamilan pada

awal trimester pertama sebenarnya normal, Namun pada hyper emesis

gravidarum mual dan muntah dapat terjadi sepanjang hari dan beresiko

menyebabkan dehidrasi.6 Biasany sering terjadi pada kehamilan trimester I

dengan meningkatnya estrogen dan HCG (Human Chorionic

Gonadotrophin). Gejala tersebut terjadi kurang lebih 6 minggu setelah hari

pertama haid, dan berlangsung kurang lebih selama 10 minggu hyperemesis

gravidarum di definisikan sebagai vomitus yang berlebihan atau tidak

dikendalikan selama masa hamil, yangmenyebabkan dehidrasi, ketidak seimbangan

elektrolit, atau dehidrasi nutrisidan kehilangan berat badan. Insiden kondisi ini

sekitar 3,5 per1000 kelahiran walaupun banyak kasus hilang seiring perjalanan

waktu, Hiperemesis gravidarum umumnya hilang dengan sendiriaan (self-limiting),

tetapi penyembuhan berjalan lambat. Kondisi sering terjadi diantara

wanitaprimigravida dan cenderung terjadi lagi pada kehamilan berikutnya .

Jumlah kejadian hyperemesis gravidarum di dunia dan WHO

mencapai 12,5% dari seluruh jumlah kehamilan di dunia. Di Indonesia

terdapat 50%-90%, sedangkan angka kejadian hyperemesis gravidarum di

provinsi Banten pada tahun 2012 mencapai (24,5%) Wanita hamil

mengalami mual pada trimester pertama. Mual dan Muntah (hyperemesis

gravidarum) terjadi pada 60%-80% primigravida dan 40%-60% pada

multigravida.1

Pada tahun 2020 kejadian hyperemesis gravidarum di wilayah

puskesmas Angsana mencapai 45% dari seluruh jumlah kehamilan di

8
kecamatan Angsana. Pada umumnya ibu hamil mengalami mual dan muntah

di pagi hari. (Laporan Program KIAR Puskesmas Angsana, 2020).

Faktor-fakrtor yang dapat mengakibatkan hiperemesis gravidarun

adalahsering terjadi pada primigravida, mola hidatidosa, faktor organik karen

masuknya vili khoriales dalam sirkulasi maternatal dan perubahan metabolik,

faktor psikologi karena, keretakan rumah tangga, kehilangan pekerjaan, rasa

takut terhadap kehamilan dan persalinan serta takut memikul tanggung

jawab.

Penanganan hiperemesis dapat dilakukan melalui beberapa cara di

antaranya dengan pemeriksaan ANC yang teratur, persiapan kehamilan,

memerikan penjelasan tentang kehamilan normal dan persalinan yang

merupakan suatu proses yang fisiologik. Menganjurkan perubahan pada

makanan sehari-hari dengan makan dalam jumlah kecil tapi sering, waktu

bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur tetapi dianjurkan untuk

makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat.

Hiperemesis yang terjadi pada ibu hamil dari tingkat I ke tingkat II

ataupun III, akan berdampak pada janinseperti ibu kekuranagan nutrisi, dan cairan

sehingga keadaan fisik ibumenjadi lemah dan dapat pula mengakibatkan gangguan

asam basa,pneumini aspirasi, robekan mukosa pada hubungan gastroesofagi yang

menyebabkan pendarahan ruptur esophagus, kerusakan hepar dan ginjal sehingga

mengakibatkan dampak buruk bagi janin8.

Nutrisi yang tidak terpenuhi atau tidak sesuai dengan kehamilan,

yangdapat mengakibatkan peredaran darah ke janinberkurang.Sedangkan pada bayi,

jika hiperemesis ini terjadi hanya di awal kehamilan maka tidakberdampak terlalu

serius, tapi jika sepanjang kehamilan ibu menderitahiperemesis gravidarum maka

9
kemungkinan bayinya akan mengalami BBLR,Intra Uterine Growth Retardation

(IUGR). Prematur hingga abortus .Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik

mengambil judul seminarkasus” Asuhan kebidanan pada Ny. L sia 28 tahun dengan

hyper emesis gravidarum”Dari pengkajian pada Ny. L umur 29 tahun G2P2A0

usia kehamilan 11 minggu didapatkan hasil pemeriksaan dengan keluhan

hyperemesis gravidarum selama kehamilan biasanya disebabkan oleh

perubahan dalam sistem endoktrin yang terjadi selama kehamilan, terutama

disebabkan oleh tingginya fluktuasi kadar HCG (Human Chorionic

Gonadotrophin).

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari Seminar Kasus ini

yaitu :“Bagaimana menerapkan manajemen kebidanan pada Ny. L dengan

Hypermesis Gravidarum?”

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Tujuan studi kasus ini agar penulis dapat menerapkan asuhan kebidanan

pada Ny. L 29 tahun dengan hyperemesis gravidarum melalui pendekatan

manajemen kebidanan.

2. Tujuan Khusus

a. Melakukan data subyektif pada Ny. L 29 Tahun dengan hyperemesis

gravidarum.

10
b. Melakukan data objektif pada Ny. L 29 Tahun dengan hyperemesis

gravidarum.

c. Menegakan analisa pada Ny. L 29 Tahun dengan hyperemesis

gravidarum.

d. Melakukan penatalaksanaan pada Ny. L 29 Tahun dengan

hyperemesis gravidarum.

e. Mengetahui faktor pendukung dan penghambat pada Ny. L 29 Tahun

dengan hyperemesis gravidarum.

D. Manfaat Kegiatan Asuhan Kebidanan

1. Bagi pusat layanan Kesehatan

Memberikan bahan masukan untuk meningkatkan mutu pelayanan PMB

dalam memenuhi asuhan kebidanan kepada klien sesuai dengan standar

yang ada.

2. Bagi Klien dan Keluarga

Mendapatkan asuhan yang sesuai, berdasarkan kasus yang terjadi yaitu

hamil dengan emesis gravidarum. Berdasarkan pedoman penatalaksanaan,

sehingga mencegah komplikasi yang akan terjadi atau yang dapat

menyebabkan kematian ibu.

3. Bagi Profesi Bidan

11
Bidan sebagai profesi dapat memberikan pelayanan Kesehatan yang

sesuai kewenangannya dalam mengembangkan asuhan kebidanan,

termasuk diantaranya yaitu memberikan penanganan awal dan asuhan

kebidanan pada kasus hamil denan emesis gravidarum.

4. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan Hasil Penulisan ini dapat menjadi sumber informasi, dapat

memperkaya khazanah Ilmu dan pengetahuan serta dapat

digunakansebagai bahan acuan untuk penelitian selanjutnya

12
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Konsep Dasar Kehamilan Trimester I

1. Pengertian

a. Kehamilan

Kehamilan didefinisikan sebagai fertilasiatau penyatuan

dari spermatozoa dan ovum dilanjutkan dengan nidasi dan implantasi.

Bila dihitung dari saat fertilasi hingga lahirnya bayi, kehamilan

normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar

atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam

3 trimester, dimana trimester kesatu berlansung dalam 12 minggu,

trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan

trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40).5

Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin,

lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu). Usia Kehamilan

(usia gestasi) adalah masa sejak terjadinya konsepsi sampai dengan

saat kelahiran, dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan

cukup bulan (aterm) adalah usia kehamilan 37-42 minggu (259-294

hari). Kehamilan kurang bulan (preterm) adalah masa gestasi kurang

dari 37 minggu (259 hari). Dan kehamilan lewat waktu (postterm)

adalah masa gestasi lebih dari 42 minggu (294 hari).5

13
b. Kehamilan Trimester I

Kehamilan trimester pertama adalah pembentukan yang dimulai dari

konsepsi (pembuahan) sel telur dengan sel sperma.4 Sedankan

Kehamilan adalah suatu proses pembuahan yang terjadi dengan

sempurna dengan mencakup usia kehamilan minggu 1 hingga minggu

12 masa kehamilan.3

Trimester I berlangsung mulai dari hari pertama haid terakhir hingga

akhir minggu ke-13 dalam siklus menstruasi. Pada Trimester I

perubahan fisik ibu hamil belum terlihat, diawal kehamilan perut

belum terlihat membesar dan buncit, pada kehamilan trimester I sering

merasa lelah hingga mood yang berubah-ubah.

Trimester I Kehamilan, organ vital janin akan mulai tumbuh. Mulai

dari otak, sumsum tulang belakang , system saraf, panca indera,

hingga jantungnya mulai terbentuk. Pada trimester ini alat kelamin

juga sudah mulai terbentuk namun belum bisa diketahui secara pasti.

c. Tanda Kehamilan

Kehamilan dapat dilihat dari beberapa tanda kehamilan menurut

yaitu3:

1) Berhenti Menstruasi merupakan berhentinya menstruasi dapat

dilihat sebagai salah satu tanda kehamilan. Apabila saat tidak

hamil, sebelumnya menstruasi datang secara teratur. Dimana,

setiap bulan ovarium mengeluarkan sel telur yang matang. Jika

tidak dibuahi, sel telur akan mengalami proses peluruhan yang

14
dibarengi oleh pendarahan. Yang diakibatkan oleh pembuluh

darah di dinding rahim yang terkikis. Jika terjadi pembuahan

anatar sel telur yang matang dengan sperma.

2) Mual, muntah atau Morning Sickness merupakan tanda awal

kehamilan yang biasa ditemukan pada ibu hamil. Tanda awal

ditemukan pada awal kehamilan pada minggu kedua atau

kedelapan setelah pembuahan. Rasa mual dan muntah yang

dikarenakan aliran darah menerima peningkatan hormon yang

tiba-tiba. Yang dapat dirasakan pagi hari hari atau malam hari,

atau malah sepanjang hari.

3) Flek Pink akan dapat hilang setelah berhenti menstruasi, ibu

mungkin akan mengalami sedikit perdarahan atau flek pink di

awal kehamila. Biasanya terjadi saat implantasi, yaitu sel telur

yang sudah dibuahi menempel di dinding rahim yang terjadi

sekitar seminggu hingga sepuluh hari setelah pembuahan terjadi.

4) Perubahan pada Payudara yang di alami oleh ibu hamil terdapat di

daerah berwarna hitam di sekitar puting (areola) akan berubah

menjadi lebih gelap. Payudarah akan membesar karena adanya

peningkatan hormon progesteron dan estrogen yang dapat

berpengaruh pada siklus menstruasi dan kehamilan.

5) Sembelit sering mengalami sembelit yang diakibatkan oleh

hormon progesteron yang menyebabkan kendurnya otot-otot rahim

15
dan dapat juga mengendurkan otot-otot usus, sehingga daya

dorongnya terhadap sisa makanan menjadi berkurang.

6) Sering berkemih disebabkan oleh tertekannya kandung kemih.

Letak rahim dan kandung kemih yang bersebelahan membuat

kandung kemih tertekan oleh rahim yang membesar pada trimester

pertama.

7) Sakit Punggung saat hamil bisa terjadi karena adanya perubahan

otot punggung. Rahim menjadi semakin besar akibat pertambahan

berat janin dan cairan ketuban.

8) Mudah letih disebabkan oleh keadaan tubuh yang menyesuaikan

diri dengan adanya janin, biasa ditandai oleh adanya rasa pening.

9) Rasa lelah akan muncul pada awal kehamilan, terjadi karena tubuh

ibu sedang berusaha menyesuaikan diri dengan perubahan

hormonal yang terjadi daam tubuh ibu.

10) Hasil Tes Pack Positif untuk mendapatkan kepastian hamil atau

tidak, dapat dilakukan dengan menggunakan alat tes kehamilan.

Tes dilakukan dengan menggunakan urin yang dilakukan jika

kehamilan sudah memasuki usia 10-14 hari.

16
2. Perubahan Fisiologi Kehamilan Trimester I

Perubahan fisiologis trimester I yaitu7 :

a. Perubahan fisiologis pada sistem reproduksi

Setelah konsepsi, uterus akan berkembang untuk menyediakan nutrisi

dan perlindungan bagi janin yang akan berkembang dan tumbuh di

dalamnya. Secara fisiologis perubahan yang dapat digambarkan pada

masa konsepsi.

b. Perubahan pada sistem kardiovaskuler Perubahan sistem

kardiovaskuler terjadi selama masa kehamilan dan sangat perlu

dipahami bahwa perhatian pada wanita hamil normal sangatlah

pentingnya dengan perhatian kepada wanita dengan kelainan

kardiovaskuler saat hamil.

c. Perubahan pada sistem respirasi Kehamilan sangat sedikit

mempengaruhi sistem respirasi dibandingkan dengan sistem

kardiovaskuler. Tetapi perubahan tang terjadi menyebabkan

ketidaknyamanan dan keadaan yang tidak menyenangkan pada

kehamian dan penyakit sistem respirasi bis menjadi lebih parah karena

kehamilan.

d. Perubahan pada sistem urinaria Pada trimester kedua aliran darah

ginjal meningkat dan tetap terjadi sampai kehamilan 30 minggu.

Setelah itu menurun secara perlahan. Walaupun masih diatas level

wanita tidak hamil sebagai hasilnya, ginjal mengalami pembesaran

17
dan fitrasi glomelural, yang dapat dilihat dengan uji klirens kreatinin

meningkat 45% pada kehamilan 8 minggu.

e. Perubahan pada sistem gastrointestinal Gusi menjadi bengkak, lunak

dan berlubang pada saat hamil, kemungkinan karena efek estrogen

yang bisa mengarah pada perdarahan karena trauma atau karena sakit

gigi. Tidak ada bukti yang otentik bahwa kehamilan mengakibatkan

pembusukan gigi, masalah dental ( gigi ) biasanya terjadi karena

gingivitis.

f. Perubahan pada metabolisme 21 Dengan terjadinya perubahan

peningkatan pola makan terhitung + 200 – 300 kkal/hari. Membuat

system gastrointestinal berubah selama masa kehamilan disertai juga

perubahan pada metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak.

Perubahan yang terjadi karena human placental lactogen (HPL) ini,

menjadikan glukosa siap diserap oleh tubuh dan digunakan untuk

perkembangan otak fetus, juga melindungi ibu dari defisiensi nutrisi.

g. Perubahan muskuloskeletal Estrogen dan relaksasi memberi efek

maksimal pada relaksasi otot dan ligamen pelvik pada akhir

kehamilan. Relaksasi ini digunakan oleh pelvis untuk meningkatkan

kemampuannya menguatkan posisi janin pada akhir kehamilan dan

pada saat kelahiran.

h. Perubahan kulit Dari akhir bulan kedua sampai dengan aterm, terjadi

peningkatan pituitary melanin stimulating hormone yang

menyebabkan bermacam – macam tingkat pigmentasi. Hal ini dapat

18
dijumpai hampir pada seluruh wanita hamil, walaupun pigmentasinya

bervariasi menurut warna kulit dan ras, kulit terasa seperti terbakar

selama kehamilan akan bertahan lebih lama dibandingkan dengan

yang lain.

i. Perubahan payudara Karena adanya peningkatan supali darah bawah

pengaruh aktivitas hormon, jaringan glandular dari payudara

membesar dan puting menjadi lebih efektif walaupun perubahan

payudara dalam bentuk yang membesar terjadi pada waktu menjelang

persalinan. Estrogen menyebabkan penyimpanan lemak. Progesteron

menyebabkan tumbuhnya lobus, alveoli lebih turvarkularisasi dan

mampu bersekresi.

j. Perubahan pada sistem endokrin Sekresi hormon plasenta dan HCG

dari plasenta janin mengubah organ endokrin secara langsung.

Peningkatan kadar estrogen menyebabkan produksi globulin

meningkat dan menekan produksi tiroksin, kortikosteoid dan steroid,

dan akibatnya plasma yang mngandung hormon –hormon ini akan

meningkat jumlahnya, tetapi kadar hormon bebas tdak mengalami

peningkatan yang berat.

k. Pada Kehamilan trimester pertama perubahan psikologis juga terjadi

pada wanita hamil. Hal ini bisa disebabkan karena adanya rasa

kecemasan, kegusaran, ketakutan, dan perasaan panic2

l. Kenaikan berat badan ibu selama kehamilan trimester pertama normal

adalah 1 – 2,5 kg.

19
3. Kebutuhan Dasar Ibu Hamil Trimester I

Kebutuhan dasar ibu hamil sesuai tahap perkembangannya yaitu3 :

a. Oksigen

Kebutuhan oksigen adalah yang utama pada manusia termasuk ibu

hamil. Berbagai gangguan pernafasan bisa terjadi pada saat hamil

sehingga akan mengganggu pemenuhan kebutuhan oksigen pada ibu

yang akan berpengaruh pada bayi yang dikandung. Untuk mencegah

hal tersebut diatas dan untuk memenuhi kebutuhan oksigen maka ibu

hamil perlu :

1) Latihan nafas melalui senam hamil.

2) Tidur dengan bantal yang lebih tinggi.

3) Makan tidak terlalu banyak.

4) Konsul ke dokter bila ada kelainan atau gangguan pernafasan

seperti asma dan lain-lain

b. Nutrisi dalam kehamilan

Pada saat hamil ibu harus makan makanan yang mengandung nilai

gizi yang bermutu tinggi meskipun tidak makanan yang mahal

hargannya. Gizi pada waktu hamil harus ditingkatkan hingga 300

kalori perhari, ibu hamil seharusnya mengkonsumsi makanan yang

mengandung protein, zat besi, dan minum cukup cairan (menu

seimbang).

20
c. Personal hygiene

Kebersihan harus dijaga pada masa hamil. Mandi dianjurkan

sedikitnya dua kali sehari karena ibu hamil cenderung untuk

mengeluarkan banyak keringat, menjaga kebersihan diri terutama

lipatan kulit (ketiak, bawah buah dada, daerah genetalia) dengan cara

dibersihkan denga air dan keringkan. Kebersihan gigi dan mulut, perlu

mendapat perhatian karena sering terjadi gigi berlubang, terutama

pada ibu yang kurang kalsium. Rasa mual selama masa hamil dapat

mengakibatkan perburukan hygiene mulut dan dapat menimbulkan

caries gigi.

d. Pakaian selama kehamilan

Pada dasarnya pakaian apa saja bisa dipakai, baju hendaknya yang

longgar dan mudah dipakai serta bahan yang mudah menyerap

keringat. Payudara perlu ditopang dengan BH yang memadai untuk

mengurangi rasa tidak enak karena pembesaran.

e. Eliminasi (BAB/BAK)

Masalah buang air kecil tidak mengalami kesulitan,bahkan cukup

lancar. Akibat pengaruh hormon progesteron, otot-otot tractus

digestivus tonusnya menurun, akibatnya mortilitas saluran pencernaan

berkurang dan menyebabkan obstipasi. Untuk mengatasi hal tersebut,

ibu hamil diajurkan minum lebih 8 gelas.

21
f. Seksual

Selama kehamilan trimester I lebih baik hubungan seksual tidak

dilakukan karena ditakutnya adanya rangsangan dari hormon

prostaglandin yg memicu terjadinya kontraksi uterus sehingga dapat

terjadi abortus.

g. Mobilisasi dan body mekanik

Ibu hamil boleh melakukan kegiatan/aktifitas fisik biasa selama tidak

terlalu melelahkan. Semua pekerjaan tersebut harus sesuai dengan

kemampuan wanita tersebut dan mempunyai cukup waktu untuk

istirahat.

h. Istirahat/ tidur

Wanita hamil dianjurkan untuk merencanakan istirahat yang teratur

khususnya seiring kemajuan kehamilannya. Jadwal istirahat dan tidur

perlu diperhatikan dengan baik, karena istirahat dan tidur yang teratur

dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani untuk kepentingan

perkembangan dan pertumbuhan janin.

i. Antenatal Care

Untuk melakukan penilaian terhadap perubahan fisiologi kehamilan

trimester 1 bisa dengan melakukan antenatal care atau pemeriksaan

kehamilan rutin yang direkomendasikan selama 4 kali selama

kehamilan yaitu 1 kali pada trimester pertama, 1 kali pada trimester

kedua dan 2 kali pada trimester ketiga. Pemeriksaan kehamilan pada

22
trimester 1 dapat memantau secara dini adanya kelainan pada

kehamilannya seperti penyakit yang diderita ibu misal hipertensi,

perdarahan pervaginam dengan indikasi abortus, mola hidatidosa

maupun kehamilan ektopik terganggu, janin tidak berkembang pusing

yang berlebih dan mual muntah berlebih.

j. Pekerjaan

Seorang wanita hamil boleh mengerjakan pekerjaan seharihari asal hal

tersebut tidak memberikan gangguan rasa tidak enak. Bagi wanita

pekerja, ia boleh tetap masuk kantor sampai menjelang partus.

Pekerjaan jangan dipaksakan sehingga istirahat yang cukup selama

kurang lebih 8 jam sehari.

4. Ketidaknyamanan Pada Kehamilan Trimester I

Kehamilan trimester I adalah kehamilan dengan usia 0-12 minggu

dimulai sejak terjadinya fertilisasi sampai masa kehamilan mencapai usia

12 minggu. Ketidaknyamanan kehamilan trimester I adalah rasa tidak

nyaman yang dialami oleh ibu hamil selama masa kehamilan dengan usia

0-12 minggu yang mengakibatkan perubahan – perubahan baik fisik

maupun psikis. Ketidaknyamanan yang dialami oleh ibu hamil trimester I

merupakan hal yang lazim dialami oleh ibu hamil trimester I, tetapi harus

diperhatikan tanda bahayanya agar tidak terjadi masalah serius terhadap

ibu maupun janin yang dikandung. Ketidaknyamanan yang lazim dialami

oleh ibu hamil trimester I.

23
a. Konsep Dasar Hiperemesis Gravidarum

1. Pengertian

Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang

berlebihan selama masa hamil, mualdan muntah pada kehamilan trimester awal

sebenarnya normal namun pada hiperemesi gravidarum, mual dan muntah dapat

terjadi sepanjang hari dan beresiko menyebabkan dehidrasi, 6

Tidak hanya dehidrasi hiperemesis gravidarum dapat menyebabkan ibu

hamil mengalami gangguan elektrolit dan penurunan berat badan. Kondisi ini

segers perlu segera di Tangani untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan

pada ibu hamil dan janinnya.

2. Etiologi dan Faktor Presdisposisi

Etiologi hiperemesis gravidarum belum diketahui, beberapa teori

penyebab hiperemesis diajukan tetapi satu pun tidak memberikan

penjelasan yang adekuat tentang gangguan ini Faktor-faktor presdisposisi yang

di kemukakan8 :

a. Sering terjadi pada primigravida, mola hidatidosa dan kehamilan ganda

akibat peningkatan kadar HCG

b. Faktor organik, karena masuknya vili khoriales dalam sirkulas imaternal

dan perubahan metaboli

c. Faktor psikologik : keretakan rumah tangga, kehilangan pekerjaan,

rasa takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut memikul tanggung

jawab dan sebagainya.

d. Faktor endokrim lainnya : hipertiroid, diabetes dan lain-lain.

24
3. GejaladanTingkatan

Batas mual dan muntah berapa banyak yang disebuthiperemesisgravidarum tidak

ada kesepakatan. Ada yang mengatakan lebih dari 10 kalimuntah akan tetapi apabila

keadaan umum ibu terpengaruh dianggapsebagai hiperemesis.Hiperemesis menurut

berat ringgannya gejala dibagi menjadi tiga tingkatyaitu8 :

a. Tinggkat I ( ringan )

Mual, muntah terus menerus menyebabkan pendrita lemah, tidak maumakan,

berat badan turun, rasa nyeri di epigastrium, nadi sekitar 100kali permenit

tekanan darah turun,turgo kulit berkurang, lidah keringdan mata cekung

b. Tingkat II (sedang)

Mual dan muntah yang hebat dapat menyebabkan keadaan umum pendrita lebih

parah, lemah, apatis, turgo kulit mulai jelek, lidah keringdan kotor, nadi kecil dan

badan mulai turun, mata cekung, tensi turun,hemokonsentrasi, oligoria dan

konstipasi. Terdapat keton dan biliru bindalam urin.

c. Tingkat III (berat)

Keadaan umum jelek, kesadaran sangat menurun, samnolen sampaikoma, nadi

kecil, halus dengan cepat, dehidrasi berat, suhu badan naikdan tensi turun sakali,

icterus. Komplikasi yang dapat berakibat fatalterjadi pada susunan saraf pusat

dengan adanya: nistagnus, diplopia,perubahan mental.

4. Patofisiologi

Ada yang mengatakan bahwa perasaan mual adalah akibat

darimeningkatnya kadar estrogen, oleh karena itu keluhan ini terjadi

padatrimester pertama.Pengaruh fisiologik homonek ini tidak jelas mungkin

berasal dari systemsaraf pusat atau akibat berkurangnya pengosongan

25
lambung.Penyesuaiaan terjadi pada kebanyakan wanita hamil meskipun

demikianmual dan muntah berlangsung berbulan-bulan.8

Hiperemesis gravidarum merupakan komplikasi mual dan muntahpada

hamil muda, bila terjadi terus menerus dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi

dan ketidakseimbangan elektrolit dengan alkarosik hipokromik. Belum jelas

mengapa gejala-gejala ini hanya terjadi pada sebagian kecil wanita tetapi faktor

psikologis merupakan faktor utama mual muntah berlebihan.9

Disamping pengaruh hormonal yang jelas wanita sebelum yang hamil sudah

mendrita lambung spastik dengan gejala tak suka makan dan mual akan

mengalami emesis gravidarum yang sangat hebat.

Hiperemesis gravidarum dapat mengakibatkan cadangan

karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena

oksidasi lemak yang tidak sempurna terjado ketosis dengan tertimbunnya

asam aseton-asetik, asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah.

Kekurangan cairan yang di minum dan kehilangan cairan muntah

menyebabkan hemokonsentrasi sehinggah aliran darah kejaringan

berkurang dan tertimbun zat metabolik yang toksik. Kekurangan kalium

sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi lewat ginjal,

menambah frekwensi mual-mual yang lebih banyak dapat merusak hati

dan terjadilah lingkaran setan yang sulit dipatahkan. Disamping dehidrasi

dan terganggunya keseimbangan elektrolit dapat terjadi robekan pada

selaput lendir, esophagus dan lambung. Umumnya robekan ini ringan dan

perdarahan dapat berhenti sendiri. Jarang sampe di perlukan transfusi atau

tindakan operatif.

26
5. Diagnosa

Diagnosa hiperemesis gravidarum tidak terlalu sukar karena penyakitini

berkaitan dengan gestose ( gestosio-hamil) yaitu hanya terdapat padaibu hamil

Muntah yang terus menerus tanpa pengobatan dapat, menimbulkangangguan

tumbuh kembang dalam rahim dalam manifestasi kliniknya sertamempengaruhi

keadaan umum ibu. Oleh karena itu hiperemesisgravidarum berkelanjutan harus

dicegah dan mendapat pengobatan yangadekuat. Kemungkinan penyakit lain

yang menyertai kehamilan haruskonsultasi dengan dokter tentang penyakit hati,

ginjal dan penyakit tukaklambung. Pemeriksaan laboratorium dapat membedakan

tiga kemungkinanhamil yan disertai penyakit.8

6. Panangananan

a. Untuk pasien hiperemesis yang sedang dan berat pasien dianjurkanuntuk

dirawat dirumah sakit dengan membatasi pengunjung.

b. Stop makanan peroral 24-48 jamc.

c. Infus glukosa 10% atau 5% atau RL =2:1,40 tetes permenitd.

d. Obat :

1. Vitamin B1,B2 dan B6 masing-masing 50-100mg/hari/infus

2. Vitamin B12 200ug/hari/infus,vitamin C mg/hari/infus

3. Fenobarbital 30 mg I.M 2-3 kali/hari atau klopromazin 25-50mg/hari I.M atau

kalau diperlukan diazepam 5 mg 2-3 kaliperhari.

4. Antiemetik : prometazin (avopreg) 2-3 kali 25 mg per hari per oral

atau klorperazin (stemetil) 3 kali 3 mg per hari per oral atau

mediamer B6 3x1 per hari/oral.

5. Antasida : asidrin 3x1 tablet perhari per oral atau milanta 3x1tablet/ hari per

oral.

27
e. Diet

1. Diet hyperemesis I diberikan pada hyperemesis tingkat III. Makanan hanya

berupa roti kering dan buah-buahan. Cairan tidak diberikan bersama makanan

tetapi 2-1 jam sesudahnya. Makanan ini kurang mengandung zat gizi, kecuali

vitamin C sehinggah hanya diberikan hanya beberapa hari saja.

2. Diet hyperemesis II diberikan jika rasa mual dan muntah berkurang secara

berangsur mulai di berikan makanan yang bernilai gizi tinggi. Minuman tidak

diberikan bersama makanan.

3. Diet hyperemesis III diberikan pada penderita denganhyperemesis ringan.

Menurut kesanggupan penderita minum boleh diberikan bersama makanan

f. Rehidrasi dan suplemen vitaming.

g. Anti emesish.

h. Tidak dijumpai adanya teratogenitas dengan menggunakan dopamine

antagonis(metaklopramid) , fenotiazin (klopromazin,prokloperazin).

i. Terminasi kehamilan. Pada beberapa kasus keadaan tidak baik bahkan mundur.

Usaha mengadakan pemeriksaan medic psikiatri bila keadaan memburuk

delirium, kebutaan, takikardi, icterus, anuria dan pendarahan delirium, kebutaan,

takikardi, icterus, anuria dan pendarahan merupakanmanifestasi kompliksi

arganik. Dalam keadaan demikian perlu dipertimbangkan untuk mengakhiri

kehamilan

7. Pencegahan

28
Pencegahan terhadap hyperemesis gravidarum perlu dilaksanakandengan

jalan memberikan penjelasan tentang kehamilan normal danpersalinan

merupakan suatu proses yang fisiologik. Memberi keyakinanbahwa mual dan

kadang-kadang muntah merupakan gejala fisiologik padakehamilan muda dan

akan hilang setelah kehamilan 4 bulan, menganjurkanperubahan pada makan

sehari-hari dengan makan dalam jumlah keciltetapi lebih sering. Waktu bangun

pagi jangan segera turun dari tempattidur tetapi dianjurkan untuk makan roti

kering atau biskuit dengan tehhangat. Makanan yang berminyak dan berbauh

lemak hendaknya dihindari.Makanan dan minuman disajikan dalam keadaan

tidak terlalu panas atautidak terlalu dingin. Defekasi yang teratur hrndaknya

dijamin, menghindarikekurangan karbohidrat merupakan faktor yang penting,

karema itu dianjurkan makanan yang banyak mengandung gula.

29
BAB III

TINJAUAN KASUS

No. Registrasi :

Tanggal Pengkajian : 09 Desember 2022

Waktu Pengkajian : 10:10 WIB

Tempat Pengkajian : Puskesmas Angsana

Pengkaji : Dewi Putri Pujianti

A. DATA SUBYEKTIF

Nama Klien : Ny. L Nama Suami : Tn. R

Umur : 29 Tahun Umur : 30 Tahun

Kebangsaan : Indonesia Kebangsaan : Indonesia

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh

Alamat : Kp. Cicae Alamat : Kp. Cicae

1. Alasan Kunjungan saat ini

󠆘 Kunjungan Pertama

√ Kunjungan Ulang

󠆘 Rutin

󠆘 Keluhan:

30
- Mual dan muntah kurang lebih 4x sehari

- Tidak nafsu makan

- Lemas

- Nyeri ulu hati

2. Riwayat Kehamilan Ini :

a. Riwayat Menstruasi

HPHT : 06 Oktober 2022

Taksiran Persalinan : 13 Juli 2022

Lamanya : 7 Hari

Banyaknya : 2 X ganti pembalut/hari

Siklus : 28 Hari, teratur/tidak teratur

Warna : Merah

b. Tanda – tanda Kehamilan (Trimester)

Hasil tes kehamilan (jika dilakukan)

Tanggal : 10 September 2022

c. Pergerakan fetus dirasakan pertama kali

Pergerakan fetus dalam 24 jam terakhir :-

d. Keluhan yang dirasakan (ada/tidak ada)

󠆘 Rasa lelah : Ada

󠆘 Mual dan muntah yang lama : Ada

󠆘 Nyeri Perut : Ada

󠆘 Panas, Menggigil : Tidak ada

󠆘 Sakit Kepala Berat /terus Menerus : Tidak ada

31
󠆘 Penglihatan kabur : Tidak ada

󠆘 Rasa nyeri/panas waktu BAK : Tidak ada

󠆘 Rasa gatal pada vulva vagina dan sekitarnya : Tidak ada

󠆘 Pengeluaran pravaginam : Cairan, Lendir, Darah, Keputihan :

Tidak ada

󠆘 Nyeri, Kemerahan, Tegang pada tungkai : Tidak ada

󠆘 Oedema : Tidak ada

e. Diet/makan

Makan Sebelum Hamil Sesudah Hamil

a. Frekuensi : 3 x/Hari 1x/Hari

b. Jenis : Nasi, Sayuran, Lauk Pauk Nasi, Sayuran, Lauk

dan Buah – buahan Pauk dan Buah –

buahan dan snack.

Minuman

c. Frekuensi : 8 x/Hari 10-12x/Hari

d. Jenis : Air Putih Air putih + susu

f. Pola Eliminasi

BAB : 1 x Sehari BAB : 1 x Sehari

Konsistensi : Lunak Konsistensi : Lunak

Warna : Kuning Warna : Kuning

32
g. Aktivitas sehari – hari

Pola istirahat dan tidur :

Siang : 1-2 Jam

Malam : 8 Jam

Seksualitas : 1-2x Dalam Seminggu

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

h. Riwayat Imunisasi TT

TT1 : 2018

TT2 :

TT3 :

TT4 :

TT5 :

i. Kontrasepsi yang pernah digunakan : KB Suntik 3 Bulan

Lamanya : 3 Tahun

j. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas yang lalu

Tgl/ Thn Tempat Usia Jenis Penyakit Anak


Penol
No Persalin Pertolon Kehamila Persalin Kehamilan & Jenis BB TB Keadaan
ong
an gan n an Persalinan Kelamin

1. 2019 Puskesm 39 Minggu Spontan Bidan Tidak ada Perempuan 3200 49 Sehat

33
as

2. Hamil ini

k. Riwayat Kesehatan

󠆘 Jantung : Tidak ada

󠆘 Tekanan darah tinggi : Tidak ada

󠆘 Hepar : Tidak ada

󠆘 Diabetes melitus : Tidak ada

󠆘 Anema berat : Tidak ada

󠆘 Penyakit hubungan seksual dan HIV/AIDS : Tidak ada

󠆘 Campak : Tidak ada

󠆘 Malaria : Tidak ada

󠆘 Tuberkulosis : Tidak ada

󠆘 Gangguan mental : Tidak ada

󠆘 Operasi : Tidak pernah

󠆘 Lain – lain : Tidak ada

l. Data Psikososial

1) Status Perkawinan : Kawin

Jumlah : 1 Kali

Lama Perkawinan : 5 Tahun

Susunan Keluarga yang tinggal dirumah :

No Jenis Umur Hubunga Pendidikan Pekerjaan Keterangan

34
n
Kelamin
Keluarga

1. Laki – laki 30T Suami SMA Buruh Sehat

2. Perempua 4T Istri - Sehat

B. DATA OBJEKTIF

1. Pemeriksaan Umum

Keadaan Umum : lemah

Kesadaran : Compos Mentis

Keadaan Emosional : Stabil

2. Tanda – tanda vital

Tekanan Darah : 100/80 mmHg

Denyut Nadi : 88x/menit

Suhu Tubuh : 36,5oC

3. Pemeriksaan Antropometri

Tinggi Badan : 155 Cm

Berat Badan : 47 Kg

4. Pemeriksaan Fisik

a. Muka : Simetris

Kelopak Mata : Normal

Konjungtiva : Tidak Anemis

Sklera : Putih

Mulut dan gigi : Simetris, tidak ada lubang dan karang gigi

35
b. Kelenjar Thyroid : Tidak Membesar

c. Kelenjar getah bening : Tidak Membesar

d. Dada :

Jantung : Normal

Paru : Normal

Payudara : Pembesaran : Ada

Puting Susu : Menonjol

Simetris : Ya / Tidak

Benjolan Tumor : Tidak ada

Pengeluaran : Tidak ada

Rasa Nyeri : Tidak ada

Lain – lain : Normal

e. Punggung dan Pinggang : Normal

Posisi Tulang Belakang : Normal

Pinggang Nyeri : Tidak ada

f. Ekstremitas atas dan bawah oedema :

Kekakuan Sendi : Tidak ada

Kemerahan : Tidak

Varises : Tidak ada

Refleks : Normal

LILA : 23,5 cm

g. Abdomen :

1) Inspeksi

36
Bentuk : Bulat

Bekas Luka Operasi : Tidak ada

Stric gravidarum : Ada

Linea nigra : Tidak ada

Linea Alba : Tidak ada

2) Palpasi

Leopold I : Ballotemen (+)

Leopold II : Tidak dilakukan

Leopold III : Tidak dilakukan

Leopold IV : Tidak dilakukan

Punctum Maximum :-

Denyut Jantung Fetus : -

Taksiran Berat Janin : -

h. Ano-ganital

1) Inspeksi

Parineum : Tidak dilakukan

Vulva Vagina : Tidak dilakukan

Fistula : Tidak dilakukan

Pengeluaran Pervaginam : Tidak dilakukan

Konsistensi : Tidak dilakukan

Kelenjar Bartolini : Tidak dilakukan

Pembengkakan : Tidak dilakukan

Rasa Nyeri : Tidak dilakukan

37
Anus : Tidak dilakukan

2) Periksa Dalam

Serviks dan Vagina (Jika ada indikasi)

Dinding Vagina : Tidak dilakukan

Ukuran Serviks : Tidak dilakukan

Posisi Serviks : Tidak dilakukan

Konsistensi : Tidak dilakukan

Mobilitas : Tidak dilakukan

Lain – lain : Tidak dilakukan

3) Pelvimetri Klinis

Promontorium : Tidak dilakukan

Spina Isiadicha : Tidak dilakukan

Linea Inominata : Tidak dilakukan

Ujung Sekrum/Coccygis : Tidak dilakukan

Dinding Samping : Tidak dilakukan

Kesan Panggul : Tidak dilakukan

Arcus Pubis : Tidak dilakukan

4) Adnexa : Tidak dilakukan

Ukuran : Tidak dilakukan

Bentuk : Tidak dilakukan

Posisi : Tidak dilakukan

Konsistensi : Tidak dilakukan

Pemeriksaan Laboratorium

38
Tanggal :-

Darah :-

Urine Protein :-

HIV :-

HBSAG :-

Pemeriksaan Penunjang Lain :-

C. ANALISIS DATA

Ibu : Ny. L Usia 29 Tahun, G2P1AO Hamil 09 Minggu dengan Hyper

Emesis Gravidarum

D. PENATALAKSANAAN :

1. Memberitahu ibu untuk menerapkan protokol Kesehatan sesuai prosedur

bahwa pemeriksa dan pasien wajib menerapkan 5M yaitu : Memakai

Masker, Menjaga Jarak, Mencuci Tangan, Menjauhi Kerumunan dan

Mengurangi Mobilitas.

2. Menyampaikan hasil pemeriksaan.

Bahwa hasil pemeriksaan ibu mengalami hyperemesis, ibu mengerti apa

yang di sampaikan

3. Menganjurkan ibu untuk makan sedikit tapi sering seperti bangun pagi

terlebih dahulu, makan roti , tidak boleh makan makananyang berminyak

dan pedas karena dapat merangsang mual dan muntah,. Ibu mengerti apa

yang di anjurkan bidan.

39
4. Menganjurkan pada ibu untuk istirahat yang cukup dan teratur, tidur

berbaring santai, iatirahat siang 1-2 jam dan malam7-8 jam. Ibu mengerti

apa yang di anjurkan bidan.

5. Berkolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi :

Infus D5%+ Drip Neurobion 1 ampul di berikan 20 Tpm, Injeksi

ondansetron 1 amp/Iv, Injeksi Ranitidin 1ampul/Iv, pemberian antasida

syrup 3x1cth

6. Menganjurkan ibu untuk selalu menjaga personal hygine seperti setelah

buang air kecil harus membersihkandari arah depan ke belakang,

membersihkan diri dengan mandi, ganti pakaian luar dan ganti pakaian

dalam. Ibu mengerti apa yang dianjurkan bidan.

7. Memberikan konseling dan dukungan psikologi pada ibu seperti

memberikan semangat pada ibu dan memberi keyakinan bahwa mual dan

muntah merupakan gejala fisiologis pada kehamilan dan akan hilang pada

kehamilan 4 bulan

40
BAB IV

PEMBAHASAN

A. DATA SUBJEKTIF

Pada pengkajian data subjektif tanggal 09 Desember 2022 diperoleh

informasi melalui anamnesa pada Ny. L usia 29 tahun, didapatkan hasil

bahwa ibu hamil anak ke-2, tidak pernah mengalami keguguran. Hari pertama

haid terakhir (HPHT) pada tanggal 06 0ktober 2022 dan hari taksiran

persalinan (Htp) pada tanggal 13 Agustus 2022.Sehingga dapat dihitung

bahwa usia kehamilan ibu saat ini adalah 10 minggu.

Usia kehamilan Ny. L termasuk kedalam kehamilan trimester I,

Kehamilan didefinisikan sebagai fertilasi atau penyatuan dari spermatozoa

dan ovum dilanjutkan dengan nidasi dan implantasi. Bila dihitung dari saat

fertilasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam

waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender

internasional. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester kesatu

berlansung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13

hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40). 3

Kehamilan trimester pertama adalah pembentukan yang dimulai dari konsepsi

41
(pembuahan) sel telur dengan sel sperma. Kehamilan adalah suatu proses

pembuahan yang terjadi dengan sempurna dengan mencakup usia kehamilan

minggu 1 hingga minggu 12 masa kehamilan.5

Ibu mengeluh mual, muntah (nausea) sebanyak 5x sehari, lemas,

dan nyeri ulu ati (Hypemesis gravidarum) adalah keadaan muntah-muntah

yang berat, dapat terjadi dehidrasi, gangguan asambasa dan elektrolit dan

ketosis; keadaan ini disebut hiperemesis gravidarum10. Hiperemesis

gravidarum terbagi lagi dalambeberapa tingkatan yakni tingkat I, II dan III.

Ibu mengeluh mudah lelah dan pusing, Rasa lelah akan muncul pada

awal kehamilan, terjadi karena tubuh ibu sedang berusaha menyesuaikan diri

dengan perubahan hormonal yang terjadi daam tubuh ibu.

B. DATA OBJEKTIF

Pada pemeriksaan kehamilan, pengkajian data objektif diperolehhasil

pemeriksaan fisik terhadap Ny. E pada tanggal 09 Desember 2022. Dengan

hasil yaitu berat badan pada saat ini 48 kg, berat badan sebelum hamil yaitu

50 kg, dan tinggi badan ibu 155 cm, ibu mengalami penurunan berat badan

sebanyak 2 kg.

Pada pemeriksaan abdomen didapatkan ballotemen posititif, dan ibu

mengeluh nyeri epigastrum, ibu memuntahkan segala apa yang dimakan dan

diminum, kemudian dari dataobjektif didapatkan keadaan umum ibu lemah,

kesadaran composmentis,mata tampak cekung, konjungtiva pucat, berat

badan yang turun, tekananyang dialami oleh ibu yang ditandai dengan muntah

42
terus menerus, sehinggamempengaruhi keadaan umum penderita, berat badan

menurun hingga nyeriepigastrum

C. ANALISA

Berdasarkan hasil pengkajian data subjektif dan data objektif yang

dapat ditemukan pada tanggal 09 November 2022 maka dapat ditegakkan

diagnosa Ny. L usia 29 tahun G2P10 hamil 10 minggu dengan Hypermesis

gravidarum.Usia kehamilan ibu dihitung berdasarkan HPHT, dasar dianosa

Hypermesis gravidarum yaitu diperoleh dari keluhan ibu pada saat kontak

pertama.

D. PENATALAKSANAAN

Pada antenatalcare ibu mengeluhpusing mual, muntah berlebihan,

lemah dan tidak nafsu makan. Asuhan yang diberikan adalah menjelaskan

kepada ibu bahwa ibu mengalami Hypermesis gravidarumyang seringterjadi

pada kehamilan trimester I dengan meningkatnya estrogen dan HCG (Human

Chorionic Gonadotrophin). Mual biasanya terjadi pada pagi hari, HCG dapat

pula terjadi setiap saat dan hormone yang diproduksi plasenta selama malam

hari, emesis gravidarum terjadi kurang lebih 6 minggu setelah hari pertama

haid, emesis gravidarum merupakan hal yang wajar dalam setiap kehamilan,

rasa ini timbul karena hormon dalam tubuh mengalami perubahan sebagai

bentuk penyesuaian dengan hadirnya kehidupan kedua yang berasal dari

perut. Jika tidak segera ditangani mengakibatkan hyperemesis gravidarum.

43
Untuk mengatasihal tersebut memberitahu ibu untuk makan sedikit

– sedikit tapi sering, Memberikan ibu suplemen zat besi dan B6,

Menganjurkan ibu untuk cukup istirahat, Menganjurkan ibu untuk makan

sedikit tapi sering, Menganjurkan ibu minum jahe hangat, Menganjurkan ibu

untuk mengkonsumsi makanan yang kaya akan zat besi, Memberitahu ibu

untuk melakukan kunjungan ulang 1 bulan lagi atau jika ibu mengalami

keluhan.

Menjelaskan tanda bahaya pada trimester I Perdarahan Pervaginam /

Perdarahan dari Jalan Lahir, Mual Muntah Berlebihan, Sakit Kepala Yang

Hebat, Nyeri Perut yangHebat, Anemia dan Demam tinggi.

44
BAB V

KESIMPULAN

A. KESIMPULAN

1. Data Subjektif

Pada pengkajian data subjektif pada Ny. E tidak ditemukan

kesenjangan/perbedaan antara kasus dengan teori.

2. Data Objektif

Pada pengkajian data objektif pada Ny. E tidak ditemukan

kesenjangan/perbedaan antara kasus dengan teori.

3. Analisa

Pada Analisa/diagnose pada Ny. E tidak ditemukan

kesenjangan/perbedaan antara kasus dengan teori.

4. Penatalaksanaan

Pada penatalaksanaan kasus Ny. E tidak ditemukan

kesenjangan/perbedaan antara kasus dengan teori.

B. SARAN

1. Bagi Pusat Pelayanan Kesehatan

Lebih meninkatkan mutu pelayanan PMB dalam memenuhi asuhan

kebidanan seperti penyediaan SOP yang memadai mengenai anemia pada

ibu hamil dan mengadakan penyuluhan kepada Wanita Usia Subur (WUS)

45
mengenai pentinnya mengkonsumsi tablet penambah darah/Fe khususnya

bagi ibu hamil. Serta lebih memperhatikan kewenangan yang dapat

dilakukan oleh bidan berkaitan dengan masalah yang terjadi pada klien

sehingga dapat dilakukan penanganan dini secara maksimal apabila terjadi

penyulit atau komplikasi.

2. Bagi Profesi Bidan

Bidan sebagai profesi agar lebih memperhatikan Kembali kewenangannya

dalam memberikan pelayanan kebidanan pada klien agar dapat

memberikan asuhan yang sesuai dengan standar dan mencegah komplikasi

yang dapat terjadi baik selama kehamilan, persalinan maupun nifas.

46
DAFTAR PUSTAKA

1. Prawiharjo, Damayanti Ilmu Kebidanan, Jakarta: EGC, 2020.

2. Pudiastuti, Ratna Dewi. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Normal dan

Patologi, Yogyakarta: Nuha Medika, 2012.

3. Titik Rahmawati Dasar – Dasar Ilmu Kebidanan

4. Nur Rahmawati Ilmu Praktis Kebidanan 2018

5. Rizki Herliafifah Kehamilan, Proses Pembuahan Hingg Perkembangan

Janin

6. dr. Pittara Hiperemesis Gravidarum

7. Manuaba, Ida Ayu handranita, dkk. Ilmu Kebidanan, Penyakit

Kandungan,dan KB, Jakarta: EGC, 2013.

8. Martaadisoebrata, Djamhoer, dkk. Obstetri Patologi: Ilmu

KesehatanReproduksi/editor, Jakarta: EGC , 2015.

9. Fadlun dan Achmad Feryanto. Asuhan Kebidanan Patologis, Jakarta:

Salemba Medika, 2014.

10. Kementerian Kesehatan RI. Buku Saku: Pelayanan Kesehatan Ibu di

FasilitasKesehatan Dasar dan Rujukan, Jakarta: Kemenkes RI, 2013.

47
48

Anda mungkin juga menyukai