Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN KOMPREHENSIF

ASUHAN KEBIDANAN PADA Nn “J”

Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Kebidananan Holistik Pada Remaja


dan pranikah (BD 7001)

Oleh:

MARYAM BAHARUDDIN
P07124522016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
2022
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Komprehensif

Asuhan Kebidanan pada

Oleh :
MARYAM BAHARUDDIN
P07254522016

Menyetujui,

Pembimbing Klinik
Nur Ailailiyah, S.Tr. Keb, M.PH (……………………………..)

Pembimbing Akademik
Hesti Widyasih, S.ST,M,Keb (……………………………..)

Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Bidan

Hesty Widyasih, SST, M. Keb


NIP 197910072005025004

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat limpahan
rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Komprehensif yang berjudul
Asuhan Kebidanan pada remaja di PMB wartinem Pandak, Bantul Yogyakarta.
Penulisan Laporan Pendahuluan ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu
syarat untuk memenuhi tugas Praktik Kebidanan semester genap pada Program
Studi Pendidikan Profesi Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
Laporan Komprehensif ini terwujud atas bimbingan, pengarahan dan bantuan dari
berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu dan pada kesempatan
ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Dwiana Estiwidani, SST, Bdn.,MPH selaku Ketua Jurusan Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta,
2. Hesty Widyasih, SST., M. Keb selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Profesi Bidan yang telah memberikan kesempatan untuk membuat laporan
komprehensif ini,
3. Hesty Widyasih, SST., M. Keb selaku pembimbing akademik yang telah
memberikan arahan dan kebijakan dalam penyusunan laporan
komprehensif ini
4. Nur Ailailiyah, S.Tr. Keb, M.Ph selaku pembimbing lahan yang telah
memberikan pengarahan dan masukan dalam penyusunan ini,
Akhir kata, semoga Allah SWT membalas segala kebaikan semua pihak yang
telah membantu. Semoga laporan pendahuluan ini membawa manfaat bagi
pengembangan ilmu.

Yogyakarta, Agutus 2022


Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL.....................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang.................................................................................... 1
B. Tujuan ............................................................................................... 2
C. Ruang lingkup.................................................................................... 3
D. Manfaat ............................................................................................. 3
BAB II KAJIAN KASUS DAN TEORI
A. Kajian masalah kasus......................................................................... 4
B. Kajian teori......................................................................................... 4
C. Tugas dan Kewenangan Bidan........................................................... 5
BAB III PEMBAHASAN
A. Pengkajian.......................................................................................... 7
B. Analisis.............................................................................................. 8
C. Penatalaksanaan................................................................................. 8
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................ 9
B. Saran.................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 11
LAMPIRAN

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Dismenorea adalah nyeri saat haid, biasanya dengan rasa kram dan
terpusat di abdomen bawah . Dismenorea dapat dibagi menjadi dua kelompok
yaitu dismenorea primer dan dismenorea sekunder. Dismenorea primer adalah
nyeri haid tanpa ditemukan keadaan patologi pada panggul atau alat
kandungan dan organ lainnya, sedangkan dismenorea sekunder adalah nyeri
haid yang berhubungan dengan berbagai keadaan patologi di organ genitalia.
Derajat dismenorea atau nyeri menstruasi ini dapat terjadi bervariasi mulai
dari yang ringan sampai berat . Hampir semua perempuan mengalami nyeri
pada saat haid, nyeri haid yang dialami biasanya terbatas pada bagian perut
bagian bawah, tetapi dapat pula menyebar ke bagian pinggang, paha atau kaki.
Rasa nyeri tersebut dapat disertai dengan mual, muntah, diare, sakit kepala,
sembelit, sering kencing bahkan pingsan . Permasalahan nyeri haid merupakan
permasalahan yang sering terjadi pada seorang perempuan, nyeri hiad atau
dismenore ini digunakan apabila nyeri haid demikian hebatnya sehingga
memaksa seorang perempuan datang ke klinik atau dokter untuk
memeriksakan dirinya bahkan memaksa seorang perempuan meninggalkan
semua aktivitas sehari-hari dan istirahat untuk beberapa jam atau beberapa
hari
Remaja yang mengalami dismenore pada saat menstruasi mempunyai
lebih banyak hari libur dan prestasinya kurang begitu baik di sekolah
dibandingkan remaja yang tidak terkena dismenore. Dampak yang terjadi jika
dismenore tidak ditangani maka patologi (kelainan atau gangguan) yang
mendasari dapat memicu kenaikan angka kematian, termasuk kemandulan.
Selain itu konflik emosional, ketegangan dan kegelisahan dapat memainkan
peranan serta menimbulkan perasaan yang tidak nyaman dan asing. Remaja
putri yang mengalami gangguan nyeri menstruasi sangat mengganggu dalam
proses belajar mengajar. Hal ini menyebabkan remaja putri sulit

1
berkonsentrasi karena ketidaknyamanan yang dirasakan ketika nyeri haid.
Oleh karena itu pada usia remaja dismenore harus ditangani agar tidak terjadi
dampak yang lebih buruk . Angka kejadian nyeri menstruasi di dunia lebih
dari 50 % perempuan di setiap Negara mengalami nyeri menstruasi.
Sedangkan angka kejadian dismenore di Indonesia mencapai 55 %
(Proverawati dan Misroh,2009). Persentase dismenorea diseluruh dunia lebih
dari 50 % perempuan disetiap dunia mengalaminya, diantaranya 15,8 - 89,5%
dengan tingkat prevelensi yang lebih tinggi dilaporkan pada tingkat remaja.
Dari remaja yang mengeluh nyeri, nyeri berat 12 %, nyeri sedang 37 %, dan
nyeri ringan 49 % Angka kejadian dismenore di Indonesia sebesar 64,52%
yang terdiri dari 54,89% dismenore primer dan 9,36% dismenore sekunder.
Angka kejadian dismenore pada remaja di provinsi Jawa Tengah mencapai
56%.. Mereka paling sering menangani nyeri haid dengan di diamkan saja
ataupun mengkonsumsi obat herbal yang dipercaya meringankan nyeri tanpa
tahu efek samping dari obat herbal tersebut yang dapat menimbulkan rasa
ketergantungan terhadap obat. Oleh karena itu maka peulis tertarik untuk
melakukan studi kasus dysmenore primer di PMB wartinem Pandak Bantul.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menjelaskan dan mengimplementasikan asuhan
kebidanan holistik pada remaja pada kasus dysmenore primer dengan
menerapkan pola pikir melalui pendekatan manajemen kebidanan dan
pendokumentasian menggunakan SOAP.
1. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data pada dysemenre
b. Mahasiswa mampu menentukan diagnosa/ masalah kebidanan
berdasarkan data subyektif dan data obyektif pada kasus dysmenore
c. Mahasiswa dapat menentukan masalah potensial yang mungkin terjadi
pada kasus dysmenore
d. Mahasiswa dapat menentukan kebutuhan segera pada kasus dysmenore

2
e. Mahasiswa mampu merencanakan tindakan yang akan dilakukan pada
kasus dysmenore
f. Mahasiswa dapat melaksanakan tindakan untuk menangani kasus
dysmenore
g. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi dalam menangani kasus
dysmenore
h. Mahasiswa mampu melakukan pendokumentasian kasus dysmenore.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup laporan komprehensif ini adalah pelaksanaan pelayanan
kebidanan yang berfokus pada tatalaksana kehamilan ektopik.

D. Manfaat
1. Manfaat bagi wanita dengan dysmenore
Dapat meningkatkan pengetahuan tentang dysmenore yang dialami
dan penanganannya.
2. Manfaat bagi mahasiswa Pendidikan Profesi Bidan Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta
Laporan studi kasus ini dapat menjadi tambahan bahan pustaka agar
menjadi sumber bacaan sehingga dapat bermanfaat serta menambah
wawasan bagi mahasiswa terhadap tata laksana asuhan kebidanan holistik
pada kasus remaja dan pra nikah, khususnya pada kasus dysmenore.
2. Manfaat bagi PMB
Laporan komprehensif ini menjadi tambahan pengetahuan bagi bidan
dalam memberikan asuhan kebidanan pada kasus dysmenore.

3
BAB II
KAJIAN KASUS DAN TEORI

A. Kajian Kasus
Pada tanggal 22 Agustus 2022 datang kePMB Wartinem mengeluhkan
nyeri perut bawah seperti tertususk tusuk. Berdasarkan anamnesa yang
dilakukan, Nn “J” keluhan dirasakan pada saat haid hari ke-1 dan hari ke-2
keluhan dirasakan sejak dua bulan terakhir, riwayat siklus haid 28 hari,
lamanya 5-7 hari, darah yang keluar merah segar dan kadang warna coklat.
dan pasien khawatir dengan keadaannya karna sejak 2 bulan terakhir keluhan
yang nyeri haid yang dirasakan menganggu aktifitasnya.
Berdasar hasil pemeriksaan fisik Keadaan umum baik, kesadaran
komposmentis, Nampak cemas, vital sign TD 110/60 mmHg, Nadi 86
x/menit, Suhu 36,70 C, Respirasi 22x/menit. Tinggi badan Ny.N 156 cm, berat
badan terakhir 37 kg. IMT 15,18. Pemeriksaan fisik dari kepala sampai kaki
tdk ada kelainan. Dari hasil pemeriksaan Usg Yang dilakukan oleh dokter
spesialis obgin hasilnya adalah uteru normal dysmenore primer.
B. Kajian Teori
1. Dysmenroe

Dismenorea adalah nyeri perut yang berasal dari kram rahim dan terjadi
selama menstruasi. Dismenorea menyebabkan nyeri pada perut bagian bawah
yang bisa menjalar kepunggung bagian bawah, nyeri dirasakan sebagai kram yang
hilang timbul. Biasanya nyeri mulai timbul sesaat sebelum atau selama
menstruasi, mencapai puncaknya dalam waktu 24 jam dan setelah 2 hari akan
menghilang. Dismenorea sering terjadi hampir pada semua wanita rasa tidak enak
pada perut bagian bawah saat mentruasi. Namun, istilah dismenorea hanya
dipakai bila nyeri begitu hebat, sehingga mengganggu aktivitas dan memerlukan
obat-obatan [7].

2. Klasifikasi Dismenorea

4
Berdasarkan jenisnya dismenorea terdiri dari:
1. Dismenore Primer
Dismenore primer adalah nyeri yang timbul sejak haid pertama dan akan
pulih sendiri dengan berjalannya waktu, tepatnya setelah stabilnya
hormone tubuh atau perubahan posisi rahim setelah menikah dan
melahirkan. Nyeri haid itu normal tetapi dapat berlebihan jika dipengaruhi
oleh faktor psikis dan fisik, seperti stress, kurang darah, syok dan kondisi
tubuh yang menurun [8].
2. Dismenore sekunder
Dismenorea sekunder biasanya baru muncul kemudian, yaitu jika ada
penyakit atau kelainan yang menetap seperti infeksi rahim, kista atau
polip, tumor sekitar kandungan, serta kelainan kedudukan rahim yang
mengganggu organ dan jaringan disekitarnya [8].

3. Penyebab Dismenorea Primer


Menurut [7], penyebab dari dismenore primer anatra lain disebabkan oleh faktor-
faktor sebagai berikut:
1. Faktor psikis
Para wanita yang emosinya tidak stabil lebih mudah mengalami nyeri
menstruasi.
2. Faktor retrovers
Timbulnya nyeri menstruasi diduga karena rahim yang menghadap
kebelakang.
3. Faktor prostaglandin
Teori ini menyatakan bahwa nyeri menstruasi timbul karena peningkatan
produksi prostaglandin oleh dinding rahim) saat menstruasi. Anggapan ini
mendasari pengobatan dengan antiprotaglandin untuk meredakan nyeri
menstruasi.

4. Tanda dan Gejala Dismenorea Primer

5
Dismenorea ditandai dengan nyeri perut bagian bawah yang bisa menjalar
ke punggung bagian bawah. Nyeri yang dirasakan sebagai kram yang hilang
timbul, biasanya nyeri timbul sesaat sebelum atau selama menstruasi mencapai
puncaknya dalam waktu 24 jam dan setelah 2 hari akan hilang [7].

5. Pengobatan terhadap Dismenorea Primer


Menurut [7] adalah :
1. Anjurkan klien untuk istirahat cukup
2. Kompres hangat didaerah perut
Menurut [8], ada beberapa hal :
1. Mengkonsumsi minuman hangat yang mengandung kalsium tinggi
2. Menggosok-gosok perut atau pinggang yang sakit
3. Tarik nafas dalam-dalam secara perlahan
4. Obat-obatan yang digunakan harus berdasarkan pengawasan bidan atau
dokter. Boleh minum alangesik (penghilang rasa sakit) yang banyak dijual
ditoko obat, tetapi dosisnya tidak lebih dari tiga kali sehari.

6
BAB III
PEMBAHASAN

A. Pengkajian
Berdasarkan hasil pengkajian data dan anamnesa, diperoleh data yang
meliputi data subjektif dan objektif. Dari data subjektif pada Pada tanggal 22
Agustus 2022 datang ke PMB Wartinem mengeluhkan nyeri perut
bawahseperti tertususk tusuk. Berdasarkan anamnesa yang dilakukan, Nn “J”
keluhan dirasakan pada saat haid hari ke-1 dan hari ke-2 keluhan dirasakan
sejak dua bulan terakhir, riwayat siklus haid 28 hari, lamanya 5-7 hari, darah
yang keluar merah segar dan kadang warna coklat. dan pasien khawatir
dengan keadaannya karna sejak 2 bulan terakhir keluhan yang nyeri haid yang
dirasakan menganggu aktifitasnya. Berdasarkan hasil anamneses yang
dilakukan disesuikan dengan keluhan yang ada bahwa dysmenore adalah nyeri
perut yang berasal dari kram rahim dan terjadi selama menstruasi. Dismenorea
menyebabkan nyeri pada perut bagian bawah yang bisa menjalar kepunggung
bagian bawah, nyeri dirasakan sebagai kram yang hilang timbul. Biasanya
nyeri mulai timbul sesaat sebelum atau selama menstruasi, mencapai
puncaknya dalam waktu 24 jam dan setelah 2 hari akan menghilang.[7}
Berdasar hasil pemeriksaan fisik Keadaan umum baik, kesadaran
komposmentis, Nampak cemas, vital sign TD 110/60 mmHg, Nadi 86
x/menit, Suhu 36,70 C, Respirasi 22x/menit. Tinggi badan Ny.N 156 cm, berat
badan terakhir 37 kg. IMT 15,18. Pemeriksaan fisik dari kepala sampai kaki
tdk ada kelainan. Dari hasil pemeriksaan Usg Yang dilakukan oleh dokter
spesialis obgin hasilnya adalah dysmenore primer. Hal ini sesuai penelitian
Kurangnya Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang Kesehatan Reproduksi,
sehingga pada saat dilakukan pemeriksaan nampak cemas dengan keluhan
yang dirasakan.
Berdasarkan hasil analisis pengkajian tersebut dilakukan terapi sesuai
keluhan yang dirasakan oleh pasien.

7
B. Analisa
1. Diagnosa
Berdasasarkan hasil analisa Pada tanggal 22 Agustus 2022, seorang pasien
Nn.J umur 19 tahun dengan Dismenore primer datang ke “PMB Wartinem ”
mengeluhkan nyeri perut bawah pada saat haid hari ke 1 dan 2. Riwayat nyeri
haid dirasakan sejak 2 bulan terakhir. Siklus haid 28 hari. Lamanya 7-8 hari.
Dysmenore primer yang dirasakan ibu sesuai dari pengertiannya bahwa
dismenore primer adalah nyeri perut bagian bawah yang bias menjalar ke
pinggang bagian bawah. Nyeri yang dirasakan sebagai kram yang hilang
timbul, biasanya nyeri timbul sesaat atau selama menstruasi mencapai
puncaknya dalam waktu 24 jam dan setelah 2 hari akan hilang [7]
2. Diagnosa Potensial
Dismenore sekunder
3. Antisipasi Tindakan Segera
Demgan menberikan edukasi untuk megantisipasi masalah yang terjadi
pada NN. J dengan edukasi tetntang relaksasi atau tehknik pernapasan jika ada
nyeri dan melakukan kompres hangat di perut jika ada keluhan nyeri dan
melakukan isterahat yang cukup dan komsusmsi giszi yang seimbang,
komsumsi makanan yang mengandung TKTP, kalsium dan vitamin dapat
membantu mengurangi haid yang dirasakan oleh pasien tersebut.
4.Penatalaksanaan
Berdasarkan hasil anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang yang telah dilakukan tersebut, selanjutnya direncanakan tindakan
berupa memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu beserta hasil USG yang telah
dilakukan dokter, memberikan kongseling pada pasien tetntang tehknk
relaksasi, memberitahu pada ibu untuk mengatsi nyeri dengan kompres air
hangat, menganjurkan isterahat yang cukup dan komsusmsi gizi yang
seimbang, serta olahraga yang teratur. Dan follow up kembali jika keluhan
bertambah.
Hal ini sesuai dengan peatalaksanaan kasus dysmenore yang ada pada
penlitian Syafriani, "Hubungan Status Gizi Dan Umur Menarche Dengan

8
Kejadian Dismenore Pada Remaja Putri Di Sman 2 Bangkinang Kota 2020
dan penelitian yang dilakukan oleh Sri hayati di SMA banjaran Bandung
Adanya hubungan pola hubungan nutrisi, olahraga dan riwayat keluarga
terhadapa kejadian dysmenore primer.

9
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam kasus ini penulis memahami kasus secara nyata tentang asuhan
kebidanan yang diberikan kepada sehingga dari kasus ini penulis dapat
mengambil kesimpulan bahwa
1. Pasien dengan nyeri haid yang dirasakan adalah dysmenore primer karna
tidak ada penyakit atau kelainan yang menyertai
2. Jika keluhan pasien berlanjut perlu kolaborasi dan pemeriksaan lanjut
untuk mengetahui diagnose yang pasti yang dialami oleh pasien tersebut.

B. Saran
1. Bagi pasien
Diharapkan dapat menambah pengetahuan kepada pasien terkait apa yang
ahrus dilakukakan jika muncul keluhan.
1. Manfaat bagi mahasiswa Pendidikan Profesi Bidan Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta
Diharapkan Laporan studi kasus ini dapat menjadi tambahan bahan
pustaka agar menjadi sumber bacaan sehingga dapat bermanfaat serta
menambah wawasan bagi mahasiswa terhadap penatalaksanaan fisiologis
kebidanan.
2. Manfaat bagi PMB Wartinem
Diharapkan laporan komprehensif ini dapat menjadi tambahan
pengetahuan bagi bidan jaga tentang tanda gejala dan penatalaksanaan
Dismenoreprimer.

10
DAFTAR PUSTAKA
[1] N. P. I. S. &. S. A. L. Aryani, "Kurangnya Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang Kesehatan
Reproduksi," Jurnal Lentera, vol. 2, no. 1, pp. 148-153, 2022.
[2] S. A. N. &. Z. Z. Syafriani, "Hubungan Status Gizi Dan Umur Menarche Dengan Kejadian
Dismenore Pada Remaja Putri Di Sman 2 Bangkinang Kota 2020," Jurnal Ners, vol. 5, no.
1, pp. 32-37, 2021.
[3] I. R. P. D. &. F. M. Hidayati, "Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan
sikap siswa tentang bahaya merokok kelas XI SMA Yayasan Wanita Kereta Api Palembang
Tahun 2019," Jurnal Kesehatan, vol. 2, no. 12, pp. 125-135, 2020.
[4] P. D. Jakarta, Kesehatan remaja: problem dan solusinya, Jakarta: Salemba Medika, 2010, pp.
12-15.
[5] V. I. Harahap, "Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) terhadap Siklus Menstruasi pada
Remaja Putri dI SMPN 17 Kota JAMBI Tahun 2012.," Scientia Journal, vol. 1, no. 2, pp.
17-20, 2013.
[6] I. Sukarni, Buku ajar keperawatan maternitas, Yogyakarta: Nuha Medika, 2013.

[7] N. d. utama, Masalah kesehatan reproduksi wanita, Yogyakarta: Medical Book, 2014.

[8] E. Kusmiran, Kesehatan Repsroduksi Remaja Dan Wanita, Jakarta Selatan: Salemba
Medika, 2012.
[9] R. H. Nurjannah, " Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Sikap Remaja Dalam
Mengatasi Dismenore Primer," Doctoral dissertation, Universitas' Aisyiyah Yogyakarta,
Yogyakarta, 2019.
[10] H. Varney, buku ajar asuhan kebidanan, Jakarta: EGC WHO Millenium Development Goals,
2012.
[11] A. Sulistyawati, Asuhan kebidanan pada masa kehamilan, Jakarta: Salemba Medika, 2014.

[12] Sri hayati, jurnal keperawatan “ faktor-faktor Yang berhubungan dengan Kejadian
dysmenore pada remaja di Sma pemuda Banjaran Bandung, 2020.

11
LAMPIRAN
Lampiran Kajian Kasus

Hari/Tanggal : Senin, 22 agustus 2022


Tempat Pengkajian : PMB wartinem
Nama Pengkaji : Maryam. B
1. Pengkajian data Subjektif
Biodata
Nama Istri : Ny.N
Umur : 37 tahun
Suku : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan : DIII
Pekerjaan : Guru
Alamat : Sucen, Triharjo, Sleman

Data Subjektif
a. Alasan Kunjungan : mengeluh nyeri haid seperti tertususk tusuk
b. Riwayat Kesehatan :
Pasien mengatakan dirinya dalam keadaan sehat, tidak memiliki riwayat sakit asthma,
ginjal, diabetes.
c. Riwayat menstruasi:
Menarche : 12 tahun
Siklus : 28-30 hari
Lamanya : 5-7 hari
Banyaknya : 3x ganti pembalut
Sifat Darah : Khas Menstruasi
Warna : Merah dan coklat
HPHT 19 agustus 2022
d. Data Psikologi dan Spiritual

12
Pasien merasa cemas dengan keadaannya
2. Data Objektif
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : CM
TD : 100/70 mmHg
Nadi : 80 x/ menit
Pernafasan : 22 x/ menit
Suhu : 36,7 0 C
TB : 156 cm
BB : 37 kg IMT 15,18 kg/m2.
Pemeriksaan fisik :
a. Abdomen : terdapat nyeri perut bagian kiri terus menerus, seperti ditarik.
b. Vagina dan Vulva
Vulva bersih, tidak terdapat bercak darah pervaginam.
c. Pemeriksaan Penunjang
USG Abdominal : uterus dalam batas normal
Analisa
a. Diagnosa Kebidanan.
Nn “J “ umur 19 tahun dengan Dysmenore Primer dan kecemasan
b. Diagnosa Potensial
Dysmenore sekunder
c. Antisipasi Tindakan Segera
Kolaborasi dengan dokter spesialis obgyn.
3. Penatalaksanaan
a. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada Nn “J” bahwa dysmenore yang dialami adalah
gangguan haid yang biasa terjadi pada remaja dan PUS t
Evaluasi : mengerti dengan penjelasan yang diberikan
b. Memberitahu tentang pengtingya komsusmsi gizi yang seimbang, Tinggi kalori dan
protein, banyak makan sayur dan buah, susu dan mineral yang cukup.
Evaluasi : menegrti dengan penjelasan yang diberikan

13
c. Mengajarkan tehknik relaksasi pada saat nyeri, dengan menarik napas dalam dan
dihembuskan secara perlahan.
Evaluasi : mengerti dgn penjelasan yang diberikan
d. Menganjurkan tehknik kompres air hangat pada perur yang kram sehingga dapat
merelaksasi pembuluh darah dissekitar perut ibu.
Evaluasi : menegrti dengan penjelasan yang diberikan.
e. Mengajurkan olahraga ringan yang terarut dan isterahat yang cukup
Evaluasi : mau melaksanakannya
f. Memebrikan dukungan moril berupa penjelasan dan perhatian
Evaluasi : merasa tenang dengan penjelasan yang diberikan
g. Kolaborasi dengan untuk pemebrian obat anti nyeri ; parasetamol 3x1.
Evaluasi : pasien diberikan obat
h. Menganjurkan follow up 1 bulan kemudian
Evaluasi. Pasien bersedia datang kembali

14

Anda mungkin juga menyukai