Oleh:
SUMARTINI
P07124522083
Laporan Komprehensif
“Asuhan Kebidanan Holistik Pada Remaja Nn. E Usia 17 Tahun Dengan
Dismenorea Di Puskesmas Temon II”
Oleh:
SUMARTINI
P07124522083
Menyetujui,
Pembimbing Klinik
Pembimbing Akademik
Ana Kurniati SST., M.Kes
NIP:198104012003122001
(………………………………)
Mengetahui
Ketua Program Studi Profesi Bidan
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan komprehensif
ini, dengan judul “Asuhan Kebidanan Holistik Pada Remaja Dengan
Dismenorea” Penulisan Laporan komprehensif ini dilakukan dalam rangka
memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Praktik
Klinik Asuhan Kebidanan Holistik pada Remaja dan pranikah. Laporan
komprehensif ini terwujud atas bimbingan, pengarahan dan bantuan dari
berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu dan pada
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. DR. Yuni Kusmiyati. SST., MPH selaku Ketua Jurusan Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
2. Hesty Widyasih, SST., M. Keb selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Profesi Bidan yang telah memberikan kesempatan untuk membuat
Laporan Komprehensif ini
3. Kiswati S.Tr.Keb., selaku pembimbing klinik, yang telah memberikan
pengarahan dan masukan dalam penyusunan laporan komprehensif ini
4. Ana Kurniati.,SST., M.Kes selaku pembimbing akademik yang telah
memberikan pengarahan dalam penyususnan laporan komprehensif ini
5. Sahabat yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan tugas
laporan komprehensif ini.
Akhir kata, penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas
segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga laporan
komprehensif ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Tujuan...........................................................................................................3
C. Ruang Lingkup..............................................................................................4
D. Manfaat.........................................................................................................4
BAB II KAJIAN KASUS DAN TEORI...............................................................5
A. Kajian Masalah Kasus...................................................................................5
B. Kajian Teori..................................................................................................5
BAB III PEMBAHASAN....................................................................................20
A. Pengkajian...................................................................................................20
B. Analisis.......................................................................................................22
C. Penatalaksanaan..........................................................................................22
BAB IV PENUTUP..............................................................................................27
A. Kesimpulan.................................................................................................27
B. Saran...........................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................28
LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
karena tidak memerlukan biaya yang banyak, waktu yang lama, dan kerja
fisik yang berat. Terapi kompres hangat sudah dibuktikan berdasarkan hasil
penelitian, didapatkan sebesar 56 % responden berada dalam tingkat nyeri
ringan setelah dilakukan terapi kompres hangat dimana sebelumnya
responden mengalami nyeri berat dan sedang. Ini menunjukan adanya
penurunan tingkat nyeri setelah dilakukan terapi kompres hangat. Selain itu
berdasarkan penelitian, didapatkan adanya penurunan skala nyeri pada
remaja putri yang mengalami dismenore.8,9
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu melaksanakan asuhan kebidanan secara holistik pada remaja dan
pranikah
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa dapat melakukan pengkajian data secara subjektif dan
objektif pada Nn. E dengan dismenorea
b. Mahasiswa dapat menentukan diagnosa, masalah, dan kebutuhan
berdasarkan data subjektif dan objektitif pada Nn. E dengan disminorea
c. Mahasiswa dapat melakukan analisa kebidanan meliputi diagnosa
potensial, berdasarkan hasil pengkajian data pada Nn.E dengan
dismenorea
4
C. Ruang Lingkup
D. Manfaat
B. Kajian Teori
1. Remaja
a. Definisi
Usia remaja merupakan periode transisi perkembangan dari masa
anak ke masa dewasa, usia antara 10-24 tahun. Secara etimiologi,
5
6
a. Definisi
b. Klasifikasi
Berdasarkan jenisnya, Dysmenorrhea terdiri dari :
1) Dismenorea Primer
Dismenore primer adalah proses normal yang dialami ketika
menstruasi. Kram menstruasi primer disebabkan oleh kontraksi
otot rahim yang sangat intens, yang dimaksudkan untuk
melepaskan lapisan dinding rahim yang tidak diperlukan lagi.
Dismenore primer disebabkan oleh zat kimia alami yang
diproduksi oleh sel-sel lapisan dinding rahim yang disebut
prostaglandin. Prostaglandin akan merangsang otot otot halus
dinding rahim berkontraksi. Makin tinggi kadar prostaglandin,
kontraksi akan makin kuat, sehingga rasa nyeri yang dirasakan juga
makin kuat. Biasanya, pada hari pertama menstruasi kadar
prostaglandin sangat tinggi. Pada hari kedua dan selanjutnya,
lapisan dinding rahim akan mulai terlepas, dan kadar prostaglandin
akan menurun. Rasa sakit dan nyeri menstruasipun akan berkurang
seiring dengan makin menurunnya kadar prostaglandin.14
Gambaran klinis dismenorea primer meliputi berikut ini, yaitu:
a) Onset segera setelah menarche (=6 bulan)
9
4. Merokok
5. Riwayat keluarga dismenorea
6. Obesitas.
Etiologi untuk dismenore sekunder meliputi berikut :
a) umum meliputi:
1) Endometritis
2) PID
3) Adenomeosis
4) polips pada rahim
5) submucosal fibroids
6) AKDR.
b) Khusus :
1) allen masters syndrome
2) penyakit rahim bawaan
3) penyempitan pada ruas tulang belakang bagian leher
4) asherman sindrom
5) uterus retroversi
6) kelainan baawaan pada panggul
7) kista ovarium.
d. Patofisiologi
1. Dismenorea primer
Patogenesis dismenorea primer adalah karena kelebihan atau
ketidakseimbangan dalam jumlah sekresi prostaglandin (PG) dari
endometrium saat menstruasi, prostaglandin F2a (PGF2a)
merupakan stimulan miometrium yang kuat dan vasokonstriktor
pada endometrium. Selama peluruhan endometrium, sel-sel
endometrium melepaskan PGF2a saat menstruasi dimulai. PGF2a
merangsang kontraksi miometrium, iskemia dan sensitisasi ujung
saraf.
Dismenorea terjadi karena kontraksi uterus yang
berkepanjangan dan penurunan aliran darah ke miometrium. Kadar
11
c) Abses Tubo-ovarium
Abses Tubo-ovarium adalah infeksi terlokalisasi dalam
saluran tuba atau indung telur, biasanya terjadi sebagai lanjutan
dari PID. Hal ini sering polymicrobial. Pasien datang dengan
kondisi demam dan nyeri panggul yang secara bertahap
memburuk; mual, muntah, dan pendarahan vagina dapat terjadi.
abses Tubo-ovarium dapat dideteksi dengan ultrasonografi
panggul atau CT abdomen sebagai struktur kistik yang kompleks
di panggul.
d) Torsi ovarium
Torsi ovarium merupakan proses terpelintirnya struktur
adneksa, yang mengakibatkan iskemia dan akhirnya nekrosis
jika proses ini tidak segera nditangani. Dismenorea yang terjadi
siklik progresif dan nyeri panggul kronis yang tidak berkurang
dengan analgesia selama beberapa kali. Pada wanita hamil, hal
ini hampir selalu disebabkan oleh kelainan di ovarium, seperti
kista atau tumor. Torsi dapat terjadi pada kehamilan tanpa
adanya kelainan adneks. Pasien sering datang dengan nyeri
panggul unilateral atau nyeri perut bagian bawah yang bersifat
berat, intermiten, dan kolik.
e) Endometriosis
Endometriosis adalah adanya jaringan seperti endometrium
yang ditemukan di luar rahim, seperti pada ovarium. Wanita
sering datang dengan dispareunia, nyeri panggul dan nyeri
punggung. Endometriosis merupakan salah satu penyebab utama
ismenorea sekunder, dapat menyebabkan nyeri panggul dan
kemandulan, sehingga ditandai pengurangan kualitas hidup
selama usia reproduksi. Meskipun endometriosis adalah
diagnosis eksklusi, pasien dapat memberikan riwayat
dismenorea yang siklik dengan menstruasi. Perlu diingat bahwa
endometriosis dapat terjadi bersamaan dengan proses penyakit
14
h. Komplikasi
Dismenore primer bukanlah persoalan yang mengancam nyawa
penderitanya. Dismenore apabila dibiarkan, maka akan menimbulkan
terganggunya aktivitas sehari-hari. Menurut Martini, Mulyati, &
Fratidhina (2014:135-140) dismenore primer dapat menimbulkan
beberapa gejala seperti Nyeri pada perut bagian bawah, Mual,
18
A. Pengkajian
20
21
C. Penatalaksanaan
1. Memberitahu hasil pemeriksaan bahwa Nn. E mengalami gangguan
menstruasi yang disebut dengan dismenorea. Dismenorea ditandai
dengan nyeri panggul kram dimulai sesaat sebelum atau pada awal
menstruasi dan berlangsung 1-3 hari. Sekitar 2-4 hari sebelum
menstruasi dimulai, prostaglandin melanjutkan ke otot rahim di mana
prostaglandin diproses dengan cepat di awal menstruasi dan bertindak
sebagai kontraktor otot halus yang membantu dalam peluruhan
endometrium1.
23
a) Jalan santai
b) Berenang
26
c) Bersepeda
d) Yoga
e) Pilates
mengurangi nyeri saat haid. Tak hanya itu, olahraga ini pun baik
untuk memperkuat otot dan sendi serta meringankan nyeri
punggung.
5.Memberikan obat pereda nyeri
Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), seperti asam
mefenamat, untuk meredakan nyeri haid. Selain obat pereda nyeri,
dokter dapat meresepkan pil KB untuk mengurangi ketebalan lapisan
dalam dinding rahim, sehingga otot rahim tidak perlu berkontraksi
secara berlebihan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
a. Bagi Puskesmas Imogiri 1 Bantul
Bidan telah melakukan asuhan kebidanan pada remaja dengan
dismenorea sesuai SOP dan wewenang bidan. Bidan diharapkan dapat
mempertahankan kualitas pelayanan yang diberikan.
b. Bagi Mahasiswa Kebidanan
Mahasiswa diharapkan dapat menerapkan pengetahuan tatalaksana kasus
remaja dengan dismenorea dalam memberikan asuhan kebidanan
28
DAFTAR PUSTAKA
29
30
18. Cicilia. 2013. Hubungan Dismenore dengan Aktivitas Remaja Putri di SMA
Kristen 1 Tomohon. Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas
Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado: E-joernal Keperawatan
Vol. 1 No. diakses tanggal 31 Desember 2018.
https://media.neliti.com/media/publicasion/111363-ID-
hubungandismenore-dengan-aktiivitas-bela.pdf.
19. Fajaryati, N. 2012. Hubungan Kebiasaan Olahraga dengan Dismenore Primer
Remaja Putri di SMP N 2 Mirit Kebumen. Diakses pada tanggal
2Januari2019.http://ejournal.akbidpurworejo.ac.id/index.php/jkk4/article/
view/62
20. Khuluk, M.H. 2014. Tingkat Kecemasan dan Derajat Dismenorea Pada Atlit
Putri Pomnas XIII DIY Tahun 2013. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta.
21. Khotimah, H & Kimantoro. (2014). Pengetahuan Remaja Putri tentang
Menstruasi dengan Sikap Menghadapi Dismenore Kelas XI di SMA
Muhammadiyah 7 Yogyakarta. Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia.
Vol. 2, No. 3, 136-140 diakses pada tanggal 26 Agustus 2022
22. Anwar, I. 2015. Nyeri Haid Endrolin, Terapi Hormonal Atasa Endometrium.
Suara Karya Online. Diakses pada tanggal 23 April 2018.
LAMPIRAN LAPORAN KOMPREHENSIF
S (SUBJEKTIF)
1. Identitas
Pasien
Nama Nn. E
Umur 18 tahun
Agama Islam
Pendidikan PT
Pekerjaan Mahasiswa
Alamat Macanan RT20 .RW 10 Glagah ,Temon
2. Data Subjektif
a. Keluhan Utama :
Nn. E mengatakan nyeri pada perut bagian bawah.
b. Riwayat Menstruasi
Usia Menarch 12 tahun, Lama 5-7 hari, siklus 28-29 hari, teratur,
tidak ada keputihan, mengalami dismenore. Ganti pembalut
3-4x/hari.
c. Riwayat Kesehatan Sekarang dan lalu
Nn. E mengatakan sering merasakan pusing. Nn. E tidak sedang
menderita batuk atau pilek, pusing, demam tinggi, diare dan
penyakit seperti asma, TBC, DBD, Malaria, Typus, jantung,
hepatitis B dan HIV.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Nn. E mengatakan saat ini keluarga tidak ada yang menderita batuk
atau pilek, pusing, demam tinggi, diare, dan riwayat penyakit
hipertensi, asma, jantung, DBD, Malaria, Typus, jantung, hepatitis
B dan HIV.
e. Pola Personal Hygiene
Nn. E mengatakan mandi 2 kali sehari. Keramas 2 hari sekali.
Menggosok gigi 2 kali/hari. Nn. E mengatakan membersihkan
daerah genetalia dari arah depan kearah belakang.
f. Pola pemenuhan Nutrisi
Makan Minum
Frekuensi 2-3 x/hari 6-7x/hari
Porsi Sedang, dengan porsi Gelas sedang
nasi kurang lebih 1
centong dan lauk.
Macam Nasi, lauk (tempe, Air putih, susu, teh.
tahu, telur, ayam),
tidak suka
mengkonssumsi sayur
Keluhan Akhir- akhir ini sering Nn. E mengatakan
pusing dibagian kepala tidak sempat minum
air putih..
Cemilan Jarang ngemil. Tapi terkadang suka makan
chiki
Nn. E tidak pernah mengkonsumsi tablet tambah darah
g. Pola Eliminasi
BAB BAK
Frekuensi 2-3 hari sekali 5-6x/hari
Tekstur Keras Cair
Warna Kecoklatan Kuning jernih
Keluhan Sembelit Tidak ada keluhan