TUGAS MID
DISUSUN OLEH :
A1A2 21018
Menstruasi merupakan bagian dari proses regular yang mempersiapkan tubuh wanita setiap
bulannya untuk kehamilan, yang dikendalikan oleh interaksi hormon yang dikeluarkan oleh
hipotalamus. Pada umumnya wanita mengalami ketidanyamanan fisik selama beberapa hari
sebelum dan pada saat hari pertama menstruasi berupa nyeri atau dismenore.
Disminore adalah nyeri yang timbul saat menstruasi yang dapat menganggu aktifitas
sehari-hari. Prevalensi disminore di Indonesia sekitar 50% terjadi pada remaja putri.
Akibat dari nyeri saat menstruasi antara lain: sekitar 20% remaja tidak dapat masuk
sekolah karena nyeri saat menstruasi,sehingga prestasi akademik menurun. Ada beberapa
manajemen nyeri untuk mengatasi disminore salah satunya adalah dengan yoga. Tujuan
pengabdian masyarakat ini untuk memberikan informasi kepada remaja tentang cara mengatasi
nyeri saat menstruasi tanpa obat penghilang rasa sakit dengan gerakan yoga yaitu gerakan
balasana pose.
2
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa remaja merupakan periode yang ditandai dengan pertumbuhan dan perkembangan
yang cepat dari fisik, emosi, kognitif dan sosial, Perubahan baik secara biologis, kognitif
menstruasi.
Menstruasi merupakan bagian dari proses regular yang mempersiapkan tubuh wanita
setiap bulannya untuk kehamilan, yang dikendalikan oleh interaksi hormon yang dikeluarkan
oleh hipotalamus. Pada umumnya wanita mengalami ketidanyamanan fisik selama beberapa
hari sebelum dan pada saat hari pertama menstruasi berupa nyeri atau dismenore.
Mentruasi adalah pengeluaran darah dan sel-sel tubuh dari vagina yang berasal dari
dinding rahim perempuan secara periodik, menstruasi juga dapat diartikan sebagai siklus
alami yang terjadi secara reguler untuk mempersiapkan tubuh perempuan setiap bulannya,
rata-rata lama mentruasi adalah 3-8 hari dengan siklus rata-rata 28 hari pada setiap bulannya,
dan batas maksimal masa haid adalah 15 hari, selama darah yang keluar belum melewati
Dismenore adalah keadaan nyeri di bagian abdomen, kram, dan sakit punggung serta
dapat mengganggu aktivitas seharihari. Dismenore dibedakan menjadi dua yaitu dismenore
primer dan dismenore sekunder. Dismenore primer terjadi karena produksi prostaglandin
yang lebih besar sehingga menyebabkan kontraksi uterus, iskemia uterus, dan nyeri pelvis.
4
salfingitis, dan kelainan duktus.
Salah satu dampak yang terjadi pada saat nyeri menstruasi adalah ketidakhadiran baik
ditempat kerja maupun di sekolah yang dapat mengakibatkan prestasi turun, Hal inilah yang
memerlukan penanganan yang cukup serius bagi perempuan yang mengalami nyeri saat
mengatakan bahwa beberapa remaja putri sering tidak mengikuti perkuliahan dan tidak dapat
hadir saat kuliah karena sakit saat menstruasi yang berakibat pada berkurangnya presentasi
Upaya penanganan disminore dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu farmakologi dengan
analgesik dan hormonal sedangkan secara dan non farmakologi dapat dilakukan kompres
hangat, massase, latihan fisik, tidur, hipnoterapi, dan yoga. Yoga merupakan tehnik relaksasi
yang mengajarkan seperangkat tehnik seperti pernafasan, meditasi dan posisi tubuh untuk
meningkatkan kekuatan dan keseimbangan. Tehnik relaksasi dalam yoga dapat merangsang
tubuh untuk melepaskan opioid endogen yaitu endorphin dan enkefalin merupakan hormon
yang berfungsi sebagai obat penenang alami/senyawa yang berfungsi untuk menghambat
nyeri.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan pengabdian
kepada masyarakat tentang terapi non farmakologi atasi nyeri saat menstruasi dengan
gerakan yoga di MTS Darussalam Al-Hafiz Kota Jambi, maka Program Studi Sarjana
B. Tujuan Kegiatan
Tujuan dari Pengabdian Masyarakat dengan tema “Pengetahuan umum dalam kesehatan
5
reproduksi” adalah:
6
1. Peningkatan pengetahuan remaja putri tentang nyeri saat menstruasi dan cara mengatasi
nyeri secara non farmakologi atau alamia dengan memberikan penyuluhan dan
demonstrasi salah satu gerakan yoga yaitu gerakan balasana yang mudah dilakukan dan
Megarezky,
C. Sasaran Kegiatan
Adapun sasaran kegiatan ini yaitu Remaja Putri di MTS Darussalam Al-Hafiz Kota Jambi.
D. Tempat
MTS Darussalam Al-Hafiz Kota Jambi . Alamat : MTSS Darussalam Al-Hafidz beralamat di Jln.
Kopral Umar Rt. 21, Kenali Besar, Kec. Kota Baru, Kota Jambi, Jambi.
F. Jadwal Pelaksanaan
G. Sumber Dana
INDIVIDU
H. Rincian Biaya
Terlampir
7
I. Penutup
Demikian apa yang dapat kami sampaikan pada kesempatan kali ini sebagai bahan acuan
dalam pelaksanaan kegiatan ini. Atas dukungan dan partisipasi dari berbagai pihak kami
8
BAB II
TARGET LUARAN
A. Target
1. Peningkatan pengetahuan remaja putri tentang nyeri saat menstruasi dan cara mengatasi
nyeri secara non farmakologi atau alamia dengan memberikan penyuluhan dan
demonstrasi salah satu gerakan yoga yaitu gerakan balasana yang mudah dilakukan dan
tentang senam balasana pose . Peningkatan pengetahuan remaja putri di MTS Darussalam
Al-Hafiz dapat diukur dari hasil evaluasi kegiatan (Feedback) dengan peserta.
B. Luaran
9
BAB III
METODE PELAKSANAAN
A. Peserta
2. Hand sanitizer
3. Spanduk
4. Laptop
5. Infocus
6. Kertas A4
7. Tinta Print
C. Susunan Acara
1. . Melakukan survei lokasi pengabdian kepada masyarakat
2. Menjelaskan maksud dan tujuan dilakukan pengabdian kepada masyarakat untuk memberikan
penyuluhan tentang disminore dan cara penanganan nyeri haid secara non farmakologi.
3. Mendata jumlah peserta yang hadir dan memberika kuesioner tentang disminore dan cara
penanaganan nyeri
4. Melakukan penyuluhan tentang disminore dan cara penanganan disminore secara non farmakologi
diantaranya adalah demonstrasi gerakan yoga yaitu gerakan balasana untuk penangana nyeri saat
menstruasi
5. Gerakan Balasana: Berdiri diatas lutut. Satukan kedua jempol kaki dan biarkan jari-jari kaki rileks
ke belakang. Buka lutut ke samping selebar sisi tubuh kemudian duduklah diatas tumit kaki,
pelan-pelan turunkan perut, dada dan dahi diatas matras, luruskan tangan ke depan dan rilekskan
kedua tangan. Tujuan gerakan ini adalah merilekskan tubuh, erutama bagian perut, panggul dan
rahim, menyeimbangkan sistem hormon, dan meringankan nyeri saat menstruasi.
11
12
BAB IV
KELAYAKAN INSTITUSI
13
BAB V
Selama pemaparan materi dengan metode ceramah dan diskusi nampak peserta sangat
antusias dengan pemaparan yang diberikan dan sebelum moderator membuka sesi tanya
jawab pemateri mempersilahkan peserta yang hadir pada saat itu untuk berbagi
apakah sudah pernah mendapat penyuluhan mengenai kesehatan reproduksi. Setelah peserta
selesai berbagi pengalamannya, moderator langsung membuka sesi tanya jawab, dimana
peserta menunjukkan respon yang positif dengan mengacungkan tangan untuk dapat
beberapa pertanyaan dan dijawab dengan baik oleh para peserta. Hal ini menandakan bahwa
Kegiatan Pengabdian Masyarakat yang dilakukan Tim yang terdiri dari Ketua panitia,
sekertaris, bendahara, anggota panitia dan mahasiswa dengan cara membagi kelompok
tentang KIE kesehatan reproduksi remaja. Karena masih ada sebagian besar peserta tidak
mengetahui tentang kesehatan reproduksi pada remaja putri. Hal ini tentu
14
harus menjadi perhatian utama dalam pemberian KIE pada remaja. Mengingat dalam
Output yang peroleh dari kegiatan ini adalah siswi peserta kegiatan pengabdian ini
menjadi lebih paham dan lebih tahu tentang bagaimana senam yoga untuk kesehatan
reproduksi remaja. Penilaian tersebut didasarkan atas respon dan antusiasme peserta dalam
menerima materi yang diberikan. Termasuk respon positif peserta dalam menjawab
Dalam proses sosialisasi diketahui tingkat pemahaman peserta antara satu dengan
yang lainnya berbeda – beda, hal ini dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan dan pemahaman
siswa.
15
BAB VI
Berdasarkan evaluasi yang dilakukan maka rencana tahapan berikutnya adalah kegiatan
serupa seharusnya dilaksanakan secara kontinyu untuk meningkatkan pengetahuan siswa tentang
senam yoga sebagai KIE kesehatan reproduksi remaja. Kegiatan selanjutnya sangat diharapkan
adanya program lain yang mendukung, seperti pergerakan remaja peduli kesehatan reproduksi
sejak dini dan sebagainya. Selain itu, diharapkan kegiatan ini dapat berlanjut lagi agar
16
BAB VII
A. Kesimpulan
Pada Kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa dengan melaksanakan edukasi tentang senam
yoga balasana sebagai media KIE kesehatan reproduksi remaja dapat meningkatkan
pemahaman dan pengetahuan siswa agar dapat menciptakan media KIE yang dapat
dipahami dan mudah dimengerti oleh remaja seusia nya dan juga dapat menjadi pelopor
B. Saran
Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut:
2. Dalam kegiatan yang dilakukan diharapkan media pendukung dalam kegiatan disiapkan
3. Agar kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat dilakukan secara berkelanjutan dan
lingkungan rumah.
masyarakat ini.
17
DAFTAR PUSTAKA
Julaeha. (2019). Yoga Atasi Nyeri Saat Menstruasi Pada Remaja Putri. Jurnal Abdimas Kesehatan
Vol 1, No. 3.
Melan Nessi, dkk. (2018). Kesehatan Reproduksi Remaja Implementasi PKPR dalam Teman
Sebaya. Malang: Wineka Media
Solehati, T., Rahmat, A., & Kosasih, C. E. (2019). Relation of Media on Adolescents’
Reproductive Health Attitude and Behaviour. Jurnal Penelitian Komunikasi Dan Opini
Publik, 23(1). https://doi.org/10.33299/jpkop.23.1.1768
18
19
Lampiran 1
ADMINISTRASI PERLENGKAPAN
Spanduk
1 pcs Rp100.000 Rp100.000
Tinta Print Hitam 1 pcs Rp100.000 Rp100.000
2 Tinta Print warna 3 pcs Rp100.000 Rp300.000
Kertas HVS 1 rim Rp80.000 Rp60.000
Masker 2 pak Rp50.000 Rp100.000
Hand sanitizer 2 pcs Rp25.000 Rp150.000
Matras 2pcs Rp.100.000 Rp. 200.000
3 Biaya Konsumsi 100 Rp20.000 Rp2.000.000
Total Rp3.910.000
LAMPIRAN
2. MEDIA PENYULUHAN
20
21