Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA NY “L” G1P0A0 GRAVIDA 30


MINGGU DI UPTD PUSKESMAS CIMALAKA

Diajukan untuk memenuhi nilai mata kuliah Asuhan Kebidanan Kehamilan

Dosen Pembimbing : Ibu Diyan Indrayani, SST. M.Keb

Disusun Oleh :

Raisya Marsya Devi

P17324120419

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN

JURUSAN KEBIDANAN BANDUNG

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN BANDUNG

2023/2024
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................4
1.2 Tujuan..........................................................................................................................6
1.3 Manfaat........................................................................................................................6
BAB II........................................................................................................................................7
TINJAUAN TEORI...................................................................................................................7
2.1 Konsep Dasar Fisiologis Kehamilan...........................................................................7
2.1.1 Definisi Kehamilan..............................................................................................7
2.1.2 Perubahan Anatomi dan Fisiologis Kehamilan Trimester III..............................8
2.1.3 Perubahan/Adaptasi Psikologis pada Trimester III............................................10
2.1.4 Ketidaknyamanan dan Keluhan pada Kehamilan Trimester III.........................11
2.1.5 Tanda Bahaya pada Trimester III.......................................................................16
2.1.6 Kebutuhan pada Trimester III............................................................................17
2.2 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Trimester III.......................................................19
2.2.1 Pemfokusan Asuhan Kehamilan........................................................................19
2.2.2 Standar Asuhan Kehamilan................................................................................20
BAB III.....................................................................................................................................22
TINJAUAN KASUS................................................................................................................22
BAB IV....................................................................................................................................30
PEMBAHASAN......................................................................................................................30
BAB V......................................................................................................................................37
SIMPULAN DAN SARAN.....................................................................................................37
5.1 Simpulan....................................................................................................................37
5.2 Saran..........................................................................................................................37
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................38

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Pendahuluan Asuhan Kebidanan Kehamilan Oleh :

Nama : Raisya Marsya Devi

NIM : P17324120419

Telah disahkan oleh tim pembimbing pada :

Hari :

Tanggal :

Mahasiswa

Raisya Marsya Devi

NIM. P17324120419

Mengetahui,

Pembimbing Institusi

Program Sarjana Terapan Kebidanan

Bd. Diyan Indrayani, SST, M.Keb

NIP………………

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehamilan adalah salah satu peristiwa alamiah yang sangat penting dalam
kehidupan seorang wanita. Ini merupakan fase di mana seorang wanita mengalami
perubahan fisik, emosional, dan psikologis yang signifikan sebagai persiapan untuk
membawa dan merawat seorang anak baru ke dunia. Sebuah laporan kasus kehamilan
adalah penelitian yang memfokuskan pada pengalaman seorang wanita selama masa
kehamilan, serta perawatan medis yang diberikan untuk memastikan kehamilan yang
sehat bagi ibu dan bayi yang dikandungnya. Kehamilan juga merupakan suatu hal
alamiah yang merupakan proses fisiologis, akan tetapi jika tidak dilakukan asuhan yang
tepat atau deteksi dini komplikasi yang akurat maka akan berujung pada komplikasi
kehamilan yang apabila tidak bisa diatasi akan berujung pada kematian ibu. (Putri dkk.,
2022).
Selama kehamilan, wanita mungkin mengalami satu atau lebih berbagai
ketidaknyamanan. Pengalaman kehamilan setiap wanita berbeda. Ketidaknyamanan yang
dirasakan selama satu kehamilan mungkin tidak muncul di kehamilan lain. Kebanyakan
ketidaknyamanan yang dialami selama kehamilan dianggap sebagai hasil dari perubahan
hormonal yang berlebihan. Saat kehamilan lanjut, ketidaknyamanan dikaitkan dengan
perubahan fisik yang terkait dengan rahim yang membesar akibat pertumbuhan janin.
Pada kehamilan trimester III, salah satu bentuk ketidaknyamanan yang umum terjadi
adalah nyeri punggung, dan nyeri perut bagian bawah. Ketidaknyamanan yang biasa
terjadi juga yaitu keputihan.
Nyeri punggung belakang adalah masalah muskuloskeletal yang umum selama
kehamilan. Adaptasi muskuloskeletal ini termasuk bertambahnya berat badan, pergeseran
pusat gravitasi karena pelebaran serviks, relaksasi dan mobilitas. Peningkatan stabilitas
dan potensi pemulihan untuk lordosis lumbar sendi sakroiliaka yang menyakitkan.
Ketidaknyamanan yang disebabkan oleh sakit punggung dapat mengakibatkan berbagai
macam keluhan jika tidak ditangani. Nyeri punggung pada kehamilan mengakibatkan
ketidaknyamanan berdiri lama setelah duduk, saat mengangkat atau memindahkan benda.
Ketika rasa sakit menyebar ke panggul dan punggung bawah (panggul dan tulang
belakang lumbar), hal itu menyebabkan kesulitan berjalan dan disfungsi seksual (Kumala,

4
2022). Dalam Purnamasari (2019) nyeri mengakibatkan kecemasan dan ketakutan
sehingga memicu peningkatan stres dan perubahan fisiologis yang drastis selama
kehamilan.
Nyeri perut bagian bawah dan kram kaki adalah salah satu ketidaknyamanan
yang sering terjadi di trimester III yang disebabkan oleh tertariknya ligamentum,
sehingga menimbulkan nyeri seperti kram ringan atau terasa seperti tusukan yang
akan lebih terasa akibat gerakan tiba tiba dibagian perut bagian bawah, juga kram
kaki yang disebabkan oleh penurunan kalsium dan alkalosis yang terjadi akibat
perubahan pada sistem pernafasan, tekanan uterus pada saraf, keletihan dan sirkulasi
yang buruk pada tungkai. Kondisi ini jika dibiarkan akan menimbulkan dampak
lanjutan seperti sakit yang diakibatkan oleh otot-otot yang berkontraksi secara
tiba-tiba dan rasa tidak nyaman. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi
ketidaknyamanan tersebut adalah dengan melakukan peregangan ringan ataupun
olahraga ringan (senam hamil) untuk merelaksasi otot dan juga melakukan body
mekanik yang baik (Lisa, 2022).
Salah satu perubahan fisiologi yang terjadi pada ibu hamil yang lainnya adalah
keputihan. Keputihan pada ibu hamil umum nya terjadi karena adanya adaptasi dan
perubahan sistem endokrin didalam tubuh ibu hamil. Flour albus/Keputihan merupakan
tanda dan gejala yang ditandai dengan keluarnya cairan dari alat kelamin wanita yang
tidak berupa darah di luar kebiasaan, baik berbau ataupun tidak, serta disertai rasa
gatal setempKeputihan saat hamil disesabkan karena peningkatan kadar estrogen dan
aliran darah ke vagina, sehingga terjadi peningkatan produksi dari lendir serviks
dan perubahan keseimbangan pH pada lapisan vagina. Pada dasarnya keputihan
pada ibu hamil merupakan hal fisiologis yang terjadi, namun apabila tidak diberikan
penatalaksanaan yang baik dan segera diatasi dapat mengakibatkan komplikasi
menjadi keputihan yang patologis yaitu ditandai dengan rasa gatal, berwarna
kuning kehijauan, dan berbau tidak sedap. Kondisi tersebut bisa menimbulkan
ketidaknyamanan pada ibu hamil (Onggo, 2012).
Ketidaknyamanan pada ibu hamil merupakan hal yang fisiologis, tetapi
apabila ketidaknyamanan dibiarkan akan mempunyai dampak lanjutan baik secara fisik
maupun psikologis terhadap ibu maupun janin. Secara fisik ibu akan merasakan
kesakitan yang berlanjut dan akan berdampak pada pola aktivitas ibu karena nyeri
yang dirasakan pada perut bagian bawahnya, juga terganggunya pola istirahat ibu
karena kram yang selalu dirasakan ketika ibu tidur. Secara Psikologis ibu juga

5
akan merasa tidak nyaman dan menganggap bahwa kehamilannya sangat berat dilalui
sehingga ibu merasa tidak nyaman akan kehamilannya. Sebagai bidan maka upaya
yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan konseling cara mengatasi
keluhan dan upaya pencegahan dari berbagai masalah yang ibu hadapi

1.2 Tujuan
1. Menganalisis pengkajian data subjektif trimester III
2. Menganalisis pengkajian data objektif trimester III
3. Menganalisis interpretasi data penegakkan diagnosis dan/atau masalah
4. Mengimplementasikan asuhan dan penatalaksanaan asuhan yang dilakukan ibu hamil
trimester III

1.3 Manfaat
1 Bagi Institusi Pendidikan
Dapat menambah referensi dalam memahami asuhan kebidanan kehamilan
2 Bagi Penulis
Memberi wawasan serta menambah pengalaman bagi penulis dalam memberikan
asuhan kebidanan yang baik bagi ibu hamil trimester III serta mampu memberikan
asuhan kebidanan kehamilan pada ibu hamil dengan ketidak nyamanan pada trimester
III yang sesuai paraktik evidence based practice terkini.
3. Bagi Pasien
Meningkatkan kesejahteraan ibu serta merencanakan kehamilan sehat untuk
mengurangi resiko pada kehamilannya kelak.

6
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Fisiologis Kehamilan


2.1.1 Definisi Kehamilan
Kehamilan merupakan proses yang sangat luar biasa yang terjadi pada uterus
seorang perempuan yang berlangsung 280 hari atau 40 minggu sejak hari pertama
haid terakhir. Banyak perubahan fisiologis yang terjadi pada masa kehamilan yang
sangat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin. Proses kehamilan
berawal dari proses fertilisasi yang berlanjut pada proses nidasi atau implantasi
kemudian bertumbuh hingga janin tersebut siap untuk hidup di luar uterus (Wulandari
dkk., 2021).
Kehamilan juga merupakan proses pemeliharaan janin dalam kandungan
yang disebabkan pembuahan sel telur oleh sel sperma. Pada saat hamil akan terjadi
perubahan fisik atau struktur anatomi dan hormon yang sangat berubah drastis.
Kehamilan dibagi atas tiga trimester, yaitu trimester I, trimester II, dan trimester III.
Gejala pada trimester I umumnya adalah sering mual dan muntah, payudara
membesar, sering buang air kecil, mudah lelah, emosi tidak stabil, lebih cepat marah,
penurunan libido seksual. Pada trimester II, terjadi penambahan berat badan yang
sangat signifikan karena nafsu makan yang meningkat tajam, payudara yang semakin
besar, diikuti dengan perut bagian bawah yang terlihat semakin besar. Sementara pada
trimester III, janin mulai menendang-nendang, payudara semakin besar dan kencang,
puting susu semakin hitam dan membesar, kadang terjadi kontraksi ringan, serta suhu
tubuh meningkat (Yuliani dkk., 2021).
Kehamilan dan persalinan bukanlah sebuah proses patologis melainkan proses
alamiah (normal), tetapi kondisi normal tersebut dapat berubah menjadi abnormal.
Menyadari hal tersebut, dalam melakukan asuhan tidak perlu melakukan intervensi-
intervensi yang tidak perlu kecuali ada indikasi. Berdasarkan hal tersebut kehamilan
didefinisikan sebagaimana berikut.
1. Kehamilan merupakan masa yang dimulai dari konsepsi hingga lahirnya janin.
Lama kehamilan ini berlangsung selama 280 hari (40 minggu atau sama
dengan sembilan bulan tujuh hari) (Situmorang dkk., 2021).

7
2. Kehamilan merupakan proses yang diawali dengan pertemuan sel ovum dan
sel sperma di dalam uterus tepatnya di tuba fallopi. Setelah itu terjadi proses
konsepsi dan terjadi nidasi, kemudain terjadi implantasi pada dinding uterus,
tepatnya pada lapisan edomentrium yang terjadi pada hari keenam dan ketujuh
setelah konsepsi (Rintho, 2022).

2.1.2 Perubahan Anatomi dan Fisiologis Kehamilan Trimester III


1. Uterus
Pada akhir kehamilan (40 minggu) berat uterus menjadi 1.000 gram
(berat uterus normal 30 gram) dengan panjang 20 cm dan dinding 2,5 cm.
Pada bulan-bulan pertama kehamilan bentuk uterus seperti buah alpukat agak
gepeng. Pada kehamilan 16 minggu, uterus berbentuk bulat. Selanjutnya pada
akhir kehamilan kembali seperti bentuk semula, lonjong seperti telur.
Hubungan antara besarnya uterus dengan tuanya kehamilan sangat penting
diketahui antara lain untuk membentuk diagnosis, apakah wanita tersebut
hamil fisiologis, hamil ganda atau menderita penyakit seperti mola hidatidosa
dan sebagainya. Pada kehamilan 28 minggu, fundus uteri terletak kira-kira 3
jari diatas pusat atau 1/3 jarak antara pusat ke processus xiphoideus. Pada
kehamilan 32 minggu, fundus uteri terletak antara 1⁄2 jarak pusat dan
processus xiphoideus. Pada kehamilan 36 minggu, fundus uteri terletak kira-
kira 1 jari dibawah processus xiphoideus. Pada kehamilan 40 minggu, fundus
uteri turun kembali dan terletak kirakira 3 jari dibawah processus xiphoideus.
Hal ini disebabkan oleh kepala janin yang pada primigravida turun dan masuk
kedalam rongga panggul. Bilapertumbuhan janin normal, maka tinggi fundus
uteri pada kehamilan 28 minggu adalah 25 cm, pada 32 minggu adalah 27 cm
dan pada 36 minggu adalah 30 cm. Pada trimester III istimus uteri lebih nyata
menjadi corpus uteri dan berkembang menjadi segmen bawah uterus atau
segmen bawah rahim.
2. Seviks Uteri
Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena
hormon estrogen. Akibat kadar estrogen yang meningkat dan dengan adanya
hipervaskularisasi, maka konsistensi serviks menjadi lunak. Serviks uteri lebih
banyak mengandung jaringa ikat yang terdiri atas kolagen dan hanya sedikit

8
mengandungjaringan otot, sehingga serviks tidak mempunyai fungsi sebagai
spinghter, maka pada saat persalinan serviks akan membuka saja mengikuti
tarikan-tarikan corpus uteri keatas dan tekanan bagian bawah janin kebawah.
Sesudah persalinan, serviks akan tampak berlipat-lipat dan tidak menutup
seperti spinghter. Kelenjar-kelenjar di serviks akan berfungsi lebih dan akan
mengeluarkan sekresi lebih banyak. Selain itu, prostaglandin bekerja pada
serabut kolagen, terutama pada minggu-minggu akhir kehamilan.
3. Vagina dan Vulva
Vagina dan vulva akibat hormon estrogen juga mengalami perubahan.
Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih
merah dan agak kebiru-biruan (livide). Warna porsio tampak livide.
Pembuluh-pembuluh darah alat genetalia interna akan membesar. Hal ini dapat
dimengerti karena oksigenisasi dan nutrisi pada alat-alat genetalia tersebut
meningkat. Apabila terjadi kecelakaan pada kehamilan atau persalinan maka
perdarahan akan banyak sekali, sampai dapat mengakibatkan kematian. Pada
bulan terakhir kehamilan, cairan vagina mulai meningkat dan lebih kental.
4. Payudara
Akibat pengaruh somatotropin, estrogen dan progesterone, mammae
semakin membesar dan tegang sebagai persiapan untuk laktasi. Pada payudara
wanita juga terdapat striae karena terjadi peregangan lapisan kulit ini terjadi
pada 50 % wanita hamil. Selama trimester ini pula sebagian wanita akan
mengeluarkan kolostrum secara periodic
5. Sistem Endokrin
Hormon Somatomamotropin, estrogen, dan progesteron merangsang
mammae semakin meregang dan membesar untuk persiapan laktasi
6. Sistem Kekebalan
Respon imun wanita hamil dapat menurun akibat Human chorionic
gonadotropin (HCG). Selain itu, kadar IgG, IgA, dan IgM serum dari minggu
ke 10 kehamilan mulai mengalami penurunan, hingga pada minggu ke 30 dan
tetap berada pada kadar tersebut hingga trimester terakhir. Perubahan ini
meningkatkan risiko infeksi pada wanita hamil.
7. Sistem Muskuloskeletal
Pada kehamilan trimester III akan semakin terlihat perubahan pada
postur tubuh ibu hamil. Ibu dengan postur hiperlordosis akan mudah merasa

9
cepat lelah dan sakit pada punggung. Meningkatnya hormon seks steroid yang
bersirkulasi menyebabkan jaringan ikat dan kolagen mengalami elastisitas
sehingga morbiditas sendi panggul mengalami peningkatan dan relaksasi.
Terdapat variasi derajat relaksasi, tulang pubik melunak, simfisis pubis
merenggang 4 mm, sambungan sendi sacrococcigus mulai mengendur dan
menjadikan tulang coccygeus bergeser ke belakang untuk persiapan
persalinan. Renggangnya otot dinding perut mengakibatkan tonus otot
berkurang. Selain itu juga, pada kehamilan trimester III otot rektus abdominis
memisah menyebabkan isi perut menonjol di garis tengah tubuh,umbilikalis
menjadi lebih datar atau menonjol
8. Sistem Perkemihan
Pada akhir kehamilan, Ibu akan sering mengeluh berkemih karena
kepala janin mulai turun ke pintu atas panggul sehingga dapat menekan
kandung kemih. Selain itu, terjadi hemodilusi yang menyebabkan metabolisme
air menjadi lancar. Pada tahap akhir kehamilan, pelvis ginjal kanan dan ureter
lebih melebar atau berdilatasi daripada pelvis kiri karena uterus bergeser ke
kanan akibat rektosigmoid disebelah kiri. Perubahan ini memungkinkan pelvis
dan ureter menahan lebih banyak urin dan memperlambat aliran urin

2.1.3 Perubahan/Adaptasi Psikologis pada Trimester III


Trimester ketiga sering disebut periode mingguan/penantian dan waspada
sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Trimester III
adalah waktu untuk mempersiapkan kelahiran dan kedudukan sebagai orang tua
seperti terpusatnya perhatian pada kelahiran bayi. Gerakan bayi dan membesarnya
perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan bayinya. Kadang-kadang ibu
merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu-waktu. Ini menyebabkan ibu
mengingat kewaspadaan akan timbulnya tanda dan gejala akan terjadinya persalinan.
Ibu sering kali merasa khawatir atau takut apabila bayi yang akan dilahirkan tidak
normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan menghindari
orang atau benda apa saja yang dianggap membahayakan bayinya. Seorang ibu
mungkin mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul saat
akan melahirkan.
Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester ketiga dan
banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek. Di samping itu ibu mulai merasa

10
sedih karena akan berpisah dari bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang
diterima selama hamil. Pada trimester inilah ibu memerlukan keterangan dan
dukungan dari suami, keluarga, dan bidan. Trimester ketiga merupakan saat persiapan
aktif untuk kelahiran bayi yang akan dilahirkan dan bagaimana rupanya. Mungkin
juga nama bayi yang akan dilahirkan juga sudah dipilih. Trimester ini juga adalah saat
persiapan aktif untuk kelahiran bayi dan menjadi orang tua. Keluarga mulai menduga-
duga mengenai jenis kelamin bayinya (apakah laki-laki atau perempuan) dan akan
mirip siapa.

2.1.4 Ketidaknyamanan dan Keluhan pada Kehamilan Trimester III


Ketidaknyamanan yang biasa terjadi pada ibu hamil di trimester III dan cara
mengatasinya adalah sebagai berikut.
1. Edema
Faktor Penyebab :
 Pembesaran uterus pada ibu hamil menimbulkan gangguan sirkulasi,
ini disebabkan oleh tekanan pada vena pelvik sehingga. Terjadi
terutama pada waktu ibu hamil berdiri atau duduk dalam waktu yang
lama.
 Ibu berbaring terlentang mengakibatkan tekanan pada vena cava
inferior.
 Kongesti sirkulasi pada ekstremitas bawah
 Kadar sodium (Natrium) meningkat karena pengaruh dari hormonal.
Natrium bersifat retensi cairan.
 Ibu cenderung menggunakan pakaian ketat

Untuk mencegah dan meringankan kondisi tersebut disarankan ibu hamil


menghindari menggunakan pakaian ketat, tidak dianjurkan konsumsi dengan
kadar garam tinggi. Hindari duduk atau berdiri dalam jangka waktu lama. Saat
istirahat, naikkan tungkai selama 20 menit berulang –ulang. Sebaiknya ibu
hamil mengkonsumsi makanan tinggi protein .
2. Rasa Lelah
Pertambahan berat badan dan membesarnya ukuran janin dapat membuat ibu
hamil lebih mudah kelelahan. Untuk mengatasi hal tersebut, ibu hamil dapat
melakukan hal-hal sebagai berikut.

11
 Perbanyak waktu istirahat dan tidur lebih awal. Apabila ibu hamil
masih bekerja, ambillah waktu sebentar pada jam istirahat untuk
memejamkan mata atau merebahkan diri.
 Konsumsi makanan sehat setiap hari untuk menambah tenaga dan
mencukupi kebutuhan nutrisi harian ibu hamil. Makanan yang baik
untuk dikonsumsi antara lain roti gandum, kacang walnut, sayuran, dan
buah-buahan.
 Rutin melakukan olahraga, seperti berjalan kaki, berenang, atau yoga,
setidaknya selama 20—30 menit setiap hari. Olahraga rutin dapat
mengurangi rasa lelah yang dialami oleh ibu hamil selama trimester
akhir ini.
 Minum air putih yang cukup untuk mencegah dehidrasi.
 Batasi kegiatan yang tidak penting. Jika ibu hamil membutuhkan
bantuan untuk melakukan sesuatu maka jangan ragu meminta bantuan
suami atau keluarga.
3. Nyeri Punggung
Nyeri punggung saat trimester III umumnya terjadi karena punggung ibu
hamil harus menopang bobot tubuh yang lebih berat. Rasa nyeri ini juga dapat
disebabkan oleh hormon rileksin yang mengendurkan sendi di antara tulang-
tulang di daerah panggul. Kendurnya sendi-sendi ini dapat memengaruhi
postur tubuh dan memicu nyeri punggung. Untuk mengatasi hal tersebut, ibu
hamil dapat melakukan hal-hal sebagai berikut.
 Lakukan latihan panggul, seperti senam hamil, peregangan kaki secara
rutin, atau senam kegel.
 Letakkan bantal di punggung saat tidur untuk menyangga punggung
dan perut ibu hamil. Jika ibu hamil tidur dengan posisi miring maka
letakkan bantal di antara tungkai.
 Duduk dengan tegak dan gunakan kursi yang menopang punggung
dengan baik.
 Gunakan sepatu yang nyaman, contohnya sepatu hak rendah karena
model ini dapat menopang punggung lebih baik.
 Kompres punggung dengan handuk hangat.
4. Keputihan/Leukorhea

12
Ibu hamil sering mengeluh mengeluarkan lendir dari vagina yang lebih banyak
sehingga membuat perasaan tidak nyaman karena celana dalam menjadi basah
sehingga harus lebih sering mengganti celana dalam. Kejadian keputihan ini
bisa terjadi pada ibu hamil trimester I, II, maupun III. 1.
Penyebab nya karena :
 Meningkatnya kadar hormon estrogen pada ibu hamil trimester I,II dan
III dapat menimbulkan produksi lendir serviks meningkat.
 Pada ibu hamil terjadi hiperplasia pada mukosa vagina.
Penangana nya yaitu :
 Menjaga kebersihan dengan mandi setiap hari.
 Membersihkan alat kelamin dan mengeringkan setiap selesai BAB
atau BAK.
 Membersihkan alat kelamin (cebok) dari arah depan ke belakang.
 Mengganti celana dalam apabila basah.
 Memakai celana dalam yang terbuat dari katun sehingga menyerap
keringat dan mebuat sirkulasi udara yang baik.
 Tidak dianjurkan memakai semprot atau douch (Mail, 2020).
5. Nyeri Perut Bagian Bawah
Nyeri perut bagian bawah dan kram kaki adalah salah satu ketidaknyamanan
yang sering terjadi di trimester III yang disebabkan oleh tertariknya
ligamentum, sehingga menimbulkan nyeri seperti kram ringan atau terasa
seperti tusukan yang akan lebih terasa akibat gerakan tiba tiba dibagian
perut bagian bawah. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi
ketidaknyamanan tersebut adalah dengan melakukan peregangan ringan
ataupun olahraga ringan (senam hamil) untuk merelaksasi otot dan
juga melakukan body mekanik yang baik
6. Kram/nyeri kaki
Disebabkan oleh penurunan kalsium dan alkalosis yang terjadi akibat
perubahan pada sistem pernafasan, tekanan uterus pada saraf, keletihan dan
sirkulasi yang buruk pada tungkai.
Cara untuk mencegah atau meringankan :
 Penuhi asupan kalsium yang cukup
 Olahraga secara teratur.

13
 Jaga kaki selalu dalam keadaan hangat
 Mandi air hangat sebelum tidur
 Meluruskan kaki dan lutut (dorsofleksi)
 Duduk dengan meluruskan kaki, tarik jari kaki kearah lutut.
 Pijat otot – otot yang kram
 Rendam kaki yang kram dalam air hangat atau gunakan bantal
pemanas
7. Sering Buang Air Kecil
Semakin mendekati persalinan, janin akan bergerak turun ke area panggul dan
membuat ibu hamil merasakan adanya tekanan pada kandung kemih. Kondisi
tersebut mungkin bisa membuat frekuensi buang air kecil meningkat dan
membuat urine mudah keluar saat ibu hamil bersin atau tertawa. Pastinya
melelahkan apabila harus bolak-balik ke toilet. Untuk mengatasi hal tersebut,
ibu hamil dapat melakukan hal-hal sebagai berikut.
 Hindari mengonsumsi minuman berkafein, seperti kopi, teh, atau
minuman bersoda, karena bisa membuat ibu hamil lebih sering buang
air kecil.
 Pastikan minum air putih setidaknya delapan gelas sehari. Namun,
hindari minum sebelum tidur.
 Jangan menahan rasa ingin buang air kecil karena hal ini mungkin
dapat meningkatkan frekuensi ke toilet.
8. Sesak Napas
Otot yang berada di bawah paru-paru dapat tergencet oleh rahim yang terus
membesar. Hal ini membuat paru-paru sulit untuk mengembang dengan
sempurna sehingga kadang membuat ibu hamil sulit untuk bernapas. Jika ibu
hamil mengalami hal demikian maka cobalah lakukan hal-hal sebagai berikut.
 Topang kepala dan bahu dengan bantal saat tidur.
 Lakukan olahraga ringan secara rutin untuk memperbaiki posisi tubuh
sehingga paru-paru dapat mengembang dengan baik.
9. Hemoroid
Penyebabnya akibat pembesaran uterus semakin meningkat dan meningkatnya
progesteron yang menyebabkan peristaltik usus lambat dan juga oleh vena
hemoroid tertekan karena pembesaran uterus. Ibu hamil harus membiasakan

14
defekasi yang baik, jangan duduk terlalu lama di toilet. Membiasakan senam
kegel secara teratur, dan saat duduk pada bak yang berisi air hangat selama 15
– 20 menit, dilakukan sebanyak 3 sampai 4 kali sehari.
10. Insomnia
Insomnia dapat disebabkan oleh perubahan fisik yaitu pembesaran uterus.Di
samping itu insomnia dapat juga disebabkan perubahan psikologis misalnya
perasaan takut, gelisah atau khawatir karena menghadapi kelahiran. Sering
BAK di malam hari/nocturia, dapat juga menjadi penyebab terjadinya
insomnia pada ibu hamil.
Cara mencegah dan meringankan :
 Mandi air hangat sebelum tidur
 Jangan makan porsi besar 2 – 3 jam sebelum tidur.
 Sebelum tidur jangan melakukan aktivitas yang dapat membuat susah
tidur.
 Jangan khawatir tentang tidak bisa tidur.
 Minum minuman hangat (susu hangat, teh hangat) sebelum tidur.
 Kurangi kebisingan dan cahaya.
 Tidur dengan posisi rileks, lakukan relaksasi.
11. Dada Terasa Panas atau Terbakar
Rasa terbakar di dada disebabkan oleh perubahan hormon yang menyebabkan
otot lambung menjadi rileks dan tertekannya lambung oleh rahim yang
semakin membesar. Hal tersebut memicu isi dan asam lambung terdorong naik
ke kerongkongan yang menimbulkan keluhan berupa rasa panas atau terbakar
di dada. Untuk menghindarinya, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan
oleh ibu hamil sebagaimana berikut.
 Teliti dalam memilih makanan. Jauhi makanan yang asam, pedas,
berminyak, atau berlemak, dan batasi konsumsi minuman berkafein.
 Makanlah dengan frekuensi lebih sering, tetapi dengan porsi yang
sedikit. Jangan makan sambil berbaring atau mendekati waktu tidur
12. Nyeri ulu hati ( heartburn)
Disebabkan oleh karena meningkatnya produksi progesteron dan adanya
pergeseran lambung karena pembesaran uterus. Sehingga menimbulkan
refluks lambung yang dapat mengakibatkan rasa nyeri pada ulu hati.

15
Cara meringankan atau mencegah :
 Hindari makanan berminyak/digoreng
 Hindari makanan yang berbumbu merangsang
 Sering makan makanan ringan
 Hindari kopi dan rokok
 Minum air 6 – 8 gelas sehari.
13. Pusing
Kemungkinan disebabkan karena hypoglycemia. Agar ibu hamil terhindar dari
rasa pusing, saat bangun tidur secara perlahan–lahan, menghindari berdiri
terlalu lama dalam lingkungan yang panas dan sesak.dan juga diupayakan
untuk tidak berbaring dalam posisi terlentang.
14. Sakit kepala
Sakit kepala terjadi bila ibu hamil kelelahan, spasme / ketegangan otot.
Cara meringankan atau mencegah sakit kepala pada ibu hamil dengan :
 Melakukan relaksasi untuk meringankan ketegangan/spasme, atau
masase leher dan otot bahu.
 Dianjurkan juga untuk tidur cukup pada malam hari dan istirahat cukup
pada siang 15 hari.
 Bila harus bepergian usahakan membawa bekal, tidak baik bagi ibu
hamil terlambat makan, dan minum 10 gelas per hari, merupakan
kebutuhan minimal cairan.
 Mandi air hangat sangat dianjurkan bagi ibu hamil
 Ibu hamil dapat juga melakukan jalan santai di udara segar , istirahat
pada tempat yang tenang dan rileks. Melakukan meditasi atau yoga
dianjurkan bagi ibu hamil.

2.1.5 Tanda Bahaya pada Trimester III


Pada kehamilan trimester III ada beberapa tanda bahaya yang perlu
diperhatikan untuk mencegah terjadinya komplikasi ataupun kegawatdaruratan.
Menurut Kementerian Kesehatan RI (2016) tanda bahaya kehamilan trimester III
yaitu:
1. Demam tinggi, menggigil dan berkeringat.
2. Bengkak pada kaki, tangan dan wajah atau sakit kepala disertai kejang.
3. Janin dirasakan kurang bergerak dibandingkan sebelumnya.

16
4. Perdarahan.
5. Air ketuban keluar sebelum waktunya.
6. Diare berulang.

2.1.6 Kebutuhan pada Trimester III


2.1.6.1 Kebutuhan fisik ibu hamil
1. Kebutuhan oksigen
Seorang ibu hamil biasanya sering mengeluh mengalami sesak
nafas. Hal ini disebabkan karena diafragma yang tertekan akibat semakin
membesarnya uterus sehingga kebutuhan oksigen akan meningkat hingga
20%.
2. Kebutuhan nutrisi
Pada prinsipnya nutrisi selama kehamilan adalah makanan sehat
dan seimbang, saat hamil seorang ibu memerlukan gizi seimbang lebih
banyak, sehingga secara umum porsi makan saat hamil 1 porsi lebih
banyak dibandingkan sebelum hamil. Asupan gizi tersebut meliputi
sumber kalori (karbohidrat dan lemak), protein, asam folat, vitamin B 12,
zat besi, zat zeng, kalsium, vitamin C, vitamin A, vitamin B6, vitamin E,
kalium, yodium, serat dan cairan. Selama kehamilan ibu tidak perlu 13
berpantang makanan, namun batasi asupan gula, garam dan lemak
3. Kebutuhan personal hygiene
Ibu hamil dianjurkan untuk mandi dua kali sehari, menyikat gigi
secara benar dan teratur minimal setelah sarapan dan sebelum tidur,
membersihkan payudara dan daerah kemaluan, mengganti pakaian dan
pakaian dalam setiap hari serta mencuci tangan dengan sabun dan air
bersih sebelum makan, setelah buang air besar dan buang air kecil
(Kemenkes R.I., 2016).
4. Kebutuhan eliminasi
Keluhan yang sering muncul pada ibu hamil berkaitan eliminasi
adalah konstipasi dan sering buang air kecil. Sering buang air kecil
merupakan keluhan umum dirasakan ibu hamil, terutama pada trimester I
dan trimester III, hal tersebut adalah kondisi yang fisiologis, pada trimester

17
III terjadi pembesaran janin yang juga menyebabkan desakan pada
kantong kemih.
5. Kebutuhan mobilitas
Ibu hamil boleh melakukan olahraga asal tidak terlalu lelah atau
ada risiko cidera bagi ibu/janin. Ibu hamil dapat melakukan mobilitas
misalnya dengan berjalan-berjalan. Hindari gerakan melonjak,
meloncat/mencapai benda yang lebih tinggi.
6. Kebutuhan istirahat
Pada kehamilan trimester III ibu sering kesulitan untuk
menentukan posisi yang paling baik dan nyaman untuk tidur. Posisi tidur
yang dianjurkan pada ibu hamil adalah miring kiri, kaki kiri lurus, kaki
kanan sedikit menekuk dan diganjal dengan bantal, perut bawah sebelah
kiri diganjal dengan bantal untuk mengurangi 14 rasa nyeri pada perut. Ibu
hamil dianjurkan untuk tidur malam sedikitnya 6-7 jam dan siang hari
sedikitnya 1-2 jam (Kemenkes RI, 2016).
7. Persiapan persalinan
Pemerintah memiliki Program Perencanaan Persalinan Dan Pencegahan
Komplikasi (P4K), program tersebut merupakan persiapan persalinan yang
direncanakan pada minggu-minggu akhir kehamilan. Beberapa persiapan
persalinan yang perlu disiapkan seperti penolong persalinan (bidan atau
dokter), tempat bersalin (BPM/klinik swasta, puskesmas, rumah sakit),
biaya persalinan (tabungan atau jaminan kesehatan), transportasi (umum
atau pribadi), calon pendonor darah (pendonor dengan golonan darah yang
sama dengan ibu), pendamping persalinan (orang yang diinginkan oleh ibu
sebagai pendamping saat persalinan), pakaian ibu dan bayi (pakaian sudah
dicuci dan disetrika).

2.1.6.2 Kebutuhan psikologi ibu hamil


1. Support keluarga
Meliputi motivasi suami, keluarga, dan usaha untuk mempererat
ikatan keluarga. Sebaiknya keluarga menjalin komunikasi yang baik,
dengan itu untuk membantu ibu dalam menyesuaikan diri dan menghadapi
masalah selama kehamilannya karena sering kali merasa ketergantungan
atau butuh pantauan orangorang di sekitarnya.

18
2. Persiapan menjadi orang tua
Dapat dilakukan dengan memberikan pendidikan antenatal untuk
membantu menyelesaikan ketakutan dan kehawatiran yang dialami para
calon orang tua.

2.2 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Trimester III


2.2.1 Pemfokusan Asuhan Kehamilan
Pemfokusan asuhan antenatal rutin merupakan peran asuhan antenatal dalam
mempromosikan kelangsungan hidup ibu dan bayi baru lahir secara logis merupakan
hal yang sangat rumit karena ada begitu 9 banyak gagal dalam lingkungannya yang
saling berinteraksi untuk mempengaruhi efektifitas dari asuhan tersebut.
1. Trimester pertama/sebelum mingu ke 14
 Membina hubungan saling percaya antara bidan dan ibu sehingga mata
rantai penyelamatan jiwa telah terbina jika diperlukan
 Mendeteksi masalah yang dapat diobati sebelum mengancam jiwa ibu
maupun bayi.
 Mencegah masalah seperti tetanus neonatorum, anemia defisiensi zat besi
maupun penggunaan praktik tradisional yang merugikan d.Memulai
persiapan persalinan dan kesiapan menghadapi komplikasi
 Mendorong perilaku yang sehat (mutrisi, latihan dan kebersihan, istrahat)
2. Trimester kedua/sebelum minggu ke 28
 Membina hubungan saling percaya antara bidan dan ibu sehingga suatu
mata rantai penyelamatan jiwa telah terbina jika diperlukan.
 Mendeteksi masalah seperti yang dapat diobati sebelum mengancam jiwa
 Memulai persiapan persalinan dan kesiapan menghadapi komplikasi
 Mendorong perilaku yang sehat (nutrisi, latihan dan kebersihan, istrahat)
 Mencegah masalah seperti tetanus neonatorum, anemia defisiensi zat besi,
maupun penggunaan praktik tradisional yang merugikan
 Kewaspadaan khusu mengenai PIH (Tanya ibu mengenai gejala PIH,
pantau tekanan darahnya,edema,proteinuria)
3. Trimester ketiga/sebelum minggu ke 40
 Membina hubungan saling percaya antara bidan dan ibu sehingga suatu
mata rantai penyelamatan jiwa telah terbina jika diperlukan

19
 Mendeteksi masalah yang dapat diobati sebelum menjadi bersifat
mengancam jiwa
 Mencegah masalah seperti tetanus neonatorum, anemia, defisiensi zat besi,
penggunaan praktik tradisional yang merugikan
 Memulai persiapan persalinan dan kesipana menghadapi komplikasi
 Mendorong perilaku yang sehat {nutrisi,latihan dan kebersihan).
 Kewaspadaan khusu mengenai PIH (Tanya ibu mengenai gejala PIH,
pantau tekanan darahnya,edema,proteinuria).

2.2.2 Standar Asuhan Kehamilan


1. Pelayanan kebidanan meliputi 24 standar yang dapat dikelompokkan sebagai
berikut :
 Standar pelayanan umum (2 standar)
 Standar pelayanan antenatal (6 standar)
 Standar pertolongan persalinan (4 standar)
 Standar pelayanan nifas (3 standar)
 Standar penanganan kegawatdaruratan obstetric neonatal (9 standar)
Terdapat enam standar dalam standar pelayanan asuhan antenatal. Standar
tersebut merupakan bagian dari lingkup standar pelayanan kebidanan.
Standar I. Identifikasi Ibu Hamil
Bidan melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakat
secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan memotivasi ibu, suami dan
anggota keluarganya agar mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilannya
sejak dini secara teratur.
Standar 2. Pemeriksaan dan Pemantauan Antenatal
Bidan memberikan sedikitnya 4 kali pelayanan antenatal . pemeriksaan
meliputi anamnesis serta pemantauan ibu dan janin dengan saksama untuk
menilai apakah perkembangan berlangsung normal. Bidan juga harus
mengenal kehamilan risiko tinggi khususnya anemia, kurang gizi, hipertesi,
PMS/infeksi HIV, memberikan pelayanan imunisasi,nasihat dan penyuluhan
kesehatan serta tugas terkait lainnya yang diberikan oleh puskesmas. Mereka
harus mampu mengambil tindakan yang diperlukan dan merujuknya untuk
tindakan selanjutnya.
Standar 3. Palpasi Abdominal

20
Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan
palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan bila umur kehamilan bertambah,
memeriksa posisi, bagian terendah janin dan 14 masukanya kepala janin ke
dalam rongga panggul untuk mencari kelainan serta melakukan rujukan tepat
waktu
Standar 4. Pengelolaan Anemia
Bidan melakukan tindakan pencegahan,penemuan, penanganan dan atau
rujukan semua kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku
Standar 5. Pengelolaan Dini Hipertensi Pada kehamilan
Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan
mengenali tanda dan gejala preeklamsi lainnya, mengambil tindakan yang
tepat dan merujuknya.
Standar 6. Persiapan Persalinan
Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami dan keluarganya
pada trimester ketiga untuk memastikan bahwa persiapan persalinan bersih
dan aman serta suasana yang menyenangkan akan direncanakan dengan baik,
disamping persiapan transportasi dan biaya untuk merujuk bila tiba-tiba terjadi
keadaan gawat darurat. Oleh karena itu, bidan sebaiknya melakukan
kunjungan rumah.
2. Kebijakan program : Anjuran WHO
 Trimester I : 1 kali kunjungan
 Trimester II : 1 kali kunjungan
 Trimester III : 2 kali Kunjungan
Standar Minimal Asuhan Antenatal 7T
 Timbang berat badan
 Tinggi Fundus uteri
 Tekanan darah
 Tetanus Toxoid
 Tablet Fe
 Tes PMS
 Temu Wicara

21
BAB III

TINJAUAN KASUS

LAPORAN PENDOKUMENTASIAN

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA NY “l” G1P0A0 GRAVIDA 30


MINGGU DI UPTD PUSKESMAS CIMALAKA

No. Rekam Medik : 842250

Nama Pengkaji : Raisya Marsya Devi

Hari/Tanggal Pengkajian : Jumat, 29 September 2023

Jam Pengkajian : 12.15 WIB

Tempat Pengkajian : UPTD PUSKESMAS CIMALAKA

A. Data Subjektif
1. Identitas
Identitas Istri
Nama : Ny. Lilis Risnawati Nama : Tn. Kiki Delvi
Usia : 21 tahun Usia : 21 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Sunda Suku : Sunda
Pendidikan : SMK Pendidikan : SMK
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Kurir
No. telepon : 081288636938 No. telepon :-
Alamat : Ciberem Wetan 1/3 Alamat : Ciberem Wetan 1/3

2. Keluhan Utama
Ibu mengeluh nyeri punggung, nyeri pada perut bagian bawah, nyeri kaki dan sering
keputihan.

3. Riwayat Obstetri

22
a. Kehamilan Sekarang
HPHT : 28-02-2023
TP : 05-12-2023
Usia kehamilan : 30 minggu
Pertama kali merasakan gerakan janin : Usia kehamilan 14 minggu
Pergerakan janin dalam 24 jam terakhir : Aktif dan sering (12-15x sehari)
Obat yang dikonsumsi : Tidak ada selain TTD dan Vitamin
Kekhawatiran : Tidak ada
Jumlah ANC : 5x
Status imunisasi TT : TT3
b. Riwayat Kehamilan Lalu
Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan pertamanya
c. Riwayat tanda bahaya kehamilan (pendarahan dll)
Ibu mengatakan tidak pernah mengalami pendarahan pada saat kehamilan

3. Riwayat Menstruasi
a. Menarche : 14 tahun
b. Lama menstruasi : 6-7 hari
c. Siklus menstruasi : 28-29 hari
d. Jumlah darah : 4x ganti pembalut
e. Keluhan : Tidak ada

4. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan ibu
Ibu mengatakan pernah memiliki Riwayat penyakit asma
b. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan bahwa keluarga tidak mempunyai Riwayat penyakit kronik
maupun genetik
b. Riwayat kesehatan suami
Ibu mengatakan bahwa suami tidak mempunyai Riwayat penyakit kronik maupun
genetik
c. Riwayat penyakit menular seksual
Ibu tidak pernah dan tidak sedang menderita IMS maupun ISK.
d. Riwayat operasi

23
Ibu tidak pernah menjalani operasi apapun

5. Riwayat Pernikahan
a. Lama menikah : 8 bulan
b. Usia pertama kali menikah : 20 tahun
c. Pernikahan ke :1

6. Riwayat Kontrasepsi
Ibu mengatakan tidak pernah menggunakan kontrasepsi.

7. Aktivitas Sehari-hari
a. Nutrisi
Pola makan : 3-4x/hari porsi
Variasi makan : Nasi, sayur, ikan, ayam, tahu, tempe
Cemilan : Biskuit dan buah
Pantangan : Tidak ada
Alergi makanan : Tidak ada
Masalah : Tidak ada
b. Hidrasi
Minum : 8-9 gelas/hari (2 liter)
Jenis minum : Air putih
c. Istirahat dan tidur
Tidur malam : 7 jam
Tidur siang : 1 jam (terkadang hanya baring-baring
Keluhan : Tidak ada
d. Aktivitas seksual
Frekuensi : 1x/minggu
Keluhan : Tidak ada
e. Pola eliminasi
BAB
Frekuensi : 1x/hari
Konsistensi : Lunak
Keluhan : Tidak ada
BAK

24
Frekuensi : 8x/hari
Keluhan : Tidak ada
f. Personal hygiene
Mandi : 2x/hari
Gosok gigi : 2x/hari
Keramas : 2x/minggu
Ganti pakaian : 2x/hari
Pakaian dalam : 1x/hari
g. Akrifitas sehari-hari
Sehari-hari ibu hanya membantu membereskan pekerjaan rumah yang ringan akan
tetapi ibu lebih banyak istirahat dan diam.

8. Kondisi psikososial
a. Dukungan keluarga
Keluarga sangat mendukung dan membantu pada kehamilan ini
b. Pengambilan keputusan
Bersama dengan suami dan keluarga
c. Riwayat psikologi
Ibu hanya meraskan sedikit cemas akan persalinannya karena ini merupakan
kehamilan pertamanya
d. Gaya hidup dan kebiasaan
Ibu tidak mempunyai kebiasaan merokok, mengonsumsi minuman yang
mengandung alkohol, maupun obat-obatan kecuali vitamin.
9. Perencanaan persalinan
a. Tempat bersalin : PMB/PONED
b. Dana melahirkan : JKN
c. Kendaraan : Mobil pribadi
d. Kegawatdaruratan : Tempat rujukan ke RSUD Sumedang, Ibu belum
mempersiapkan untuk pendonor darah

B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis

25
Status emosional : Stabil
2. Pemeriksaan Antripometri
Berat badan sekarang : 55kg
Berat badan sebelum hamil : 47kg
Tinggi badan :155cm
Lila : 23cm
IMT : 19,58 (gizi normal/baik)
3. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 110/80
Denyut nadi : 86x/menit
Suhu : 36,5 C
Pernapasan : 20x/menit
4. Pemeriksaan fisik
a. Kepala
Inspeksi : Warna rambut hitam dan ada ketombe
Palpasi : Tidak teraba benjolan dan ada rontok
b. Wajah
Simetris tidak ada edema
c. Mata
Inspeksi : Terlihat simetris
Palpasi : Konjungtiva terlihat pucat, sklera putih, tidak ada kelainan
d. Telinga
Simetris, terlihat bersih, tidak ada pengeluaran cairan, pendengaran baik
e. Mulut
Tidak ada karies dan ada gigi berlubang
f. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis
g. Payudara
Simetris, bersih, tidak ada massa, putting menonjol, kolostrum (+)
h. Abdomen
Tidak ada luka bekas operasi
TFU : 27 cm
DJJ : 145x/menit
Leopold 1 : Besar, bulat, tidak melenting (bokong)

26
Leopold 2 : Keras memanjang punggung kanan, teraba bagian kecil janin di kiri
Leopold 3 : Bulat, keras, melenting (kepala)
Leopold 4 : Sudah masuk PAP
i. Genitalia
Tidak ada pembesaran kelenjar bartholini, kelenjar skene, tidak ada benjolan,
keputihan (+), hemoroid (-)
j. Ekstremitas
Atas : Simetris, ada edema dan nyeri genggam
Bawah : Simetris, ada edema, varises (-), refleks patella (+)
k. Punggung : Tidak ada skoliosis
5. Pemeriksaan penunjang
Hb : 10,7 mg/dl
Protein urine : Negatif
Glukosa urine : Negatif
Sifilis : Non Reaktif
HIV : Non Reaktif
HBsAg : Non Reaktif

C. Analisis
G1P0A0 gravida 30 minggu janin tunggal hidup intrauterine
Masalah
Nyeri punggung, nyeri perut bagian bawah, nyeri kaki dan keputihan
Kebutuhan
KIE nyeri punggung, nyeri perut bagian bawah, nyeri kaki dan keputihan.

D. Penatalaksanaan
1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu
Evaluasi : Ibu mengetahui hasil pemeriksaan
2. Memberitahu kondisi dan keluhan yang sedang dialami ibu
Evaluasi : Ibu mengetahui kondisinya
3. Menjelaskan bahwa keluhan yang dirasakan seperti nyeri punggung merupakan hal
yang normal pada TM 3 dan menjelaskan keluhan lain yang normal terjadi pada ibu
hamil TM 3
Evaluasi : Ibu mengerti hal yang dijelaskan

27
4. Memberikan asuhan untuk mengurangi nyeri punggung ibu yaitu dengan
memperbaiki postur tubuh, tidur miring kiri dan mengganjal punggung dan juga
ngemasase (pijat punggung)
Evaluasi : Ibu mengerti dan akan melaksanakan penatalaksanaan tersebut
5. Menganjurkan ibu untuk banyak melaksanakan aktivitas ringan jangan terlalu
dibiasakan berdiam diri untuk mengurangi keluhan nyeri kaki
Evaluasi : Ibu mengerti danibu akan melaksanakan aktivitas ringan seperti jalan kaki
pada pagi hari
6. Menganjurkan ibu untuk sering ganti pakaian dalam, cebok dari depan ke belakang
harus bersih dan kering, jangan menggunakan pakaian dalam yang terlalu ketat dan
jangan membiarkan vagina lembab, hal ini untuk mengurangi keluhan keputihan ibu
Evaluasi : Ibu mengerti dan akan melaksanakannya
7. Menganjurkan ibu untuk kompres hangat dan ngemasase perut, mengajarkan Teknik
relaksasi nafas,senam ibu hamil dan perbanyak aktivitas ringan untuk mengurangi
keluhan nyeri/keram perut bagian bawah
Evaluasi : Ibu mengerti dan ibu akan melakukannya dibantu dengan suami
8. Memberikan dukungan psikologis agar ibu tidak cemas dengan persalinannya, dan
menganjurkan untuk tidur menggunakan aromaterapi agar ibu lebih rileks :
Evaluasi : Ibu merasa sedikit tenang setelah diberikan dukungan psikilogus
9. Menganjurkan ibu untuk menambah konsumsi TTD yaitu 2x1 agar HB ibu tidak
rendah dan menganjurkan untuk cek lab Kembali pada saat kunjungan ulang
Evaluasi : Ibu mengerti dan ibu akan menambah konsumsi TTD
10. Menjelaskan pola nutrisi yang baik dan porsi makan yang sesuai porsi TM 3
Evaluasi : Ibu mengerti dan ibu akan makan sesuai kebutuhan sehari ibu TM 3
11. Memberitahu ibu mengenai perawatan sehari-hari ibu hamil dan hal yang harus
dihindari selama hamil
Evaluasi : ibu mengerti hal yang dijelaskan
12. Memberitahu ibu untuk melakukan aktifitas/Latihan fisik yang bisa dilakukan untuk
ibu hamil TM 3 seperti pemanasan, yoga dan senam ibu hamil
Evaluasi : Ibu tahu dan ibu akan ikut kelas ibu hamil
13. Menjadwalkan ibu untuk kunjungan ulang pada 2 minggu kedepan untuk control
kehamilan, cek lab, dan USG
Evaluasi : Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang pada tanggal 13 Oktober 2023

28
14. Menjelaskan kepada ibu mengenai tanda awal persalinan dan jika muncul salah satu
tanda tersebut, segera bawa ke fasilitas Kesehatan
Evaluasi : Ibu mengerti dan jika ada tanda tersebut ibu segera ke PMB/PONED
15. Mendokumentasikan asuhan yang telah diberikan.

29
BAB IV

PEMBAHASAN

Proses Pengkajian Asuhan Kebidanan

Pada pembahasan laporan kasus ini penulis akan menjelaskan bagaimana


keselarasan maupun kesenjangan antara teori dengan praktik Asuhan Kebidanan
Komprehensif yang sudah dilakukan pada hari Jumat tanggal 29 September 2023 di
UPTD Ranap Puskesmas Cimalaka pada pasien Ny. L G1P0A0 gravida 30 minggu
A. Data Subjektif
Pada proses pemberian asuhan pada ibu hamil, harus melakukan pelayanan
secara komprehensif atau menyeluruh. Hal pertama yang harus dilakukan yaitu
menggali identitas pasien terlebih dahulu, menggali identitas ibu pada asuhan
kebidanan kehamilan penting karena informasi tentang identitas ibu memiliki
peran yang krusial dalam menjalankan perawatan dan pemantauan selama masa
kehamilan. Menurut Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan (2020)
dijelaskan juga bahwa pengkajian identitas bertujuan untuk mengidentifikasi ibu
dan membantu membangun hubungan baik. Untuk memperoleh data ini dilakukan
dengan cara anamnesis.
Yang pertama dikaji tentunya meliputi nama, usia/tanggal lahir, agama,
pekerjaan, pendidikan, alamat, golongan darah dan juga data identitas suami, hal
ini untuk identifikasi awal asuhan. Pada data yang diperoleh untuk usia ibu tidak
ada resiko karena usia 20-35 tahun merupakan usia yang aman untuk ibu
melahirkan. Selanjutnya dikaji keluhan ibu apakah keluhan yang dirasakan
merupakan hal yang normal atau dapat menyebabkan komplikasi bagi ibu, ibu
mengeluh nyeri punggung, nyeri perut bagian bawah, nyeri kaki dan keputihan,
ketidaknyamanan pada ibu hamil merupakan hal yang fisiologis, tetapi
apabila ketidaknyamanan dibiarkan akan mempunyai dampak lanjutan. Hari
pertama haid terakhir ibu adalah tanggal 28 Februari 2023, HPHT ini dapat
digunakan untuk memperkirakan Taksiran Persalinan (TP) yaitu di dapatkan TP
ibu pada tanggal 05 Desember 2023, sehingga usia kehamilan ibu pada saat ini
yaitu 30 minggu. TP juga untuk tes skrining prenatal tertentu, menilai

30
pertumbuhan janin dan membuat keputusan penting untuk mengelola komplikasi
kehamilan.
Ibu mengatakan bahwa ini merupakan kehamilan pertamanya dan gerakan
janin sudah ibu rasakan pertama kali pada usia kehamilan sekitar 19 minggu, hal
itu normal karena gerakan janin pertama kali dirasakan primigravida pada usia 18-
20 minggu, sedangkan pada ibu multigravida dapat dirasakan sekitar usia
kehamilan 16-18 minggu. Gerakan janin harus selalu ditanyakan untuk memantau
dan memastikan bahwa janin yang masih ada bergerak aktif didalam kandungan,
dan hal ini ibu memberitahu bahwa Gerakan janin sangat aktif.
Pada ibu dikaji juga riwayat obat yang dikomsumsi yang imunisasi TT.
Hasil kajian tidak ada obat-obatan yang dikonsumsi ibu selain TTD dan vitamin
ataupun jamu, menurut teori hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada
tidaknya zat yang berbahaya yang melewati plasenta yang dapat menimbulkan
resiko pada janin. Ibu sudah imunisasi TT3 dan dianjurkan kunjungan ulang untuk
TT berikutnya, imunisasi TT sangat penting karena agar ibu terhindar dari
penyakit tetanus. Untuk riwayat penyakit saat dikaji ibu memiliki riwayat
penyakit asma yang sudah tidak kambuh lagi, suami dan keluarga yang lain pun
tidak memiliki riwayat penyakit genetic maupun kronik, data ini membantu
mengidentifikasi kelainan atau kondisi keluarga atau genetik yang dapat
mempengaruhi status Kesehatan ibu atau janinnya.
Siklus menstruasi ibu NY. L yaitu 28-29 hari dengan lama menstruasi 6-7
hari dan tidak ada keluhan, menghitung siklus menstruasi bisa membantu bidan
untuk menentukan usia kehamilan atau HPHT jika pasien tidak ingat tanggal pasti
hari pertama haid terakhirnya. Pada riwayat pernikahan, ini merupakan
pernikahan ibu yang sudah berlangsung selama 8 bulan dengan Tn. K, dukungan
suami dan keluarga pun sangat mendukung, hal ini dikaji untuk mengetahui
apakah kehamilan ini direncanakan atau tidak dan bagaimana respon keluarga ke
ibu. Pada pengkajian riwayat kontrasepsi ibu belum pernah memakai metode
kontrasepsi jenis apapaun, pengkajian metode kontrasepsi untuk mengetahui jenis
kontrasepsi yang dipakah sebelumnya apa karena jika menggunakan kontrasepsi
hormonal perlu digali lebih dalam karena akan mempengaruhi siklus menstruasi
dan HPHT.
Pola makan Ny. L yaitu 3-4x/hari dengan variasi makanan berupa nasi,
lauk, sayur, tahu, daging, dll dan ibu tidak memiliki keluhan dan pantangan

31
apapun, pola minum nya sangat baik dan cukup yaitu 9 gelas/hari dengan air
putih. Riwayat nutrisi ibu merupakan komponen yang penting dari riwayat
kehamilan karena status gizinya berpengaruh langsung terhadap pertumbuhan dan
perkembangan janin. Pada pengkajian pola eliminasi, pola aktivitas seksual dan
pola istirahat didapatkan hasil yang bagus dan normal tidak ada keluhan. Hanya
saja dalam personal hygiene kurang karena ibu hanya mengganti pakaian dalam
1x selama sehari dan itu hal juga yang bisa menyebabkan ibu menjadi keputihan.
Pada kondisi psikososial keluarga sangat mendukung hanya saja ibu
sedikit merasakan cemas menjelang persalinan karena ini merupakan kehamilan
pertamanya. Karena kehamilan ini kehamilan yang direncanakan dan keluarga pun
sangat mendukung, untuk perencanaan persalinan ibu sudah merencanakan akan
lahir si PMB/PONED dengan dana persalinan JKN. Akan tetapi ibu belum
mempersiapkan untuk persiapan kegawatdaruratan seperti pendonor darah. Hal ini
dikaji untuk mengetahui sudah sejauh mana persiapan yang sudah dilakukan oleh
ibu dan keluarga serta seberapa siap untuk menghadap kegawatdaruratan.

B. Data Objektif
Hasil pemeriksaan Ny. L untuk keadaan umum dan kesaran baik dan hasil
pemeriksaan TTV pun masih dalam hasil yang baik karena semuanya dalam
keadaan yang normal. Keadaan umum dan kesadaran perlu dilakukan untuk
mengetahui apakah ibu mendapatkan nutrisi dan cairan yang cukup atau tidak dan
juga apakah ibu sedang mendapatkan terapi/pengobatan tertentu/tidak, untuk
tekanan darah sendiri perlu diperhatikan selama hamil karena adanya peningkatan
systole maupun diastole mengindikasikan adanya preeklampsia. Untuk
pemeriksaan antropometri hasilnya normal yaitu tinggi badsn 155, BB sebelum
hamil 47 dan BB sekarang saat hamil yaitu 55 dan LILA 23cm, dengan
pengkajian itu didapatkan hasil IMT 19,58 dan hasil ini merupakan hasil gizi
baik/normal. Hal itu juga dilakukan untuk mengetahui status gizi ibu, karena jika
tidak dalam batas yang normal akan segera diberikan asuhan yang tepat.
Pada pemeriksaan fisik yang dimulai dari kepala sampai ke kaki hasilnya
kurang lebih baik walaupun ada beberapa yang butub penatalaksanaan. Untuk
kepala ada rambut rontoh dan ketombe yang bisa diatasi dengan pemakian vitamin
rambut dan rajin keramas, wajah simetris, mulut tidak ada karies gigi akan tetapi
ada gigi berlubang. Mata konjungtiva pucat dan sklera putih yang

32
mengidentifikasi adanya anemia. Pemeriksaan leher juga diperiksa untuk
mengetahui adanya penbesaran kelenjar tiroid dan limfe yang mengidentifikasi
adanya infeksi dan peningkatan vena jugularis.
Pemeriksaan payudara tidak ada benjolan dan ada sedikit pengeluaran
colostrum, pemeriksaan ini unyuk mengetahui kebersihan putting, kondisi putting
apakah menonjol atau tidak. Pemeriksaan abdomen dilakukan untuk mengetahui
apakah ada luka bekas operasi atau tidak, untuk mengukur TFU dan menghitung
DJJ serta leopold I-IV, adapun DJJ normal bayi 120-160x permenit dan regular
dan hasil dari pemeriksaan ibu didapatkan hasil DJJ 145x/menit, pemeriksaan
TFU hasilnya normal sesuai dengan usia kehamilan dan tafsiran berat janin pun
bagus. Pemeriksaan genitalia tida ada pembesaran kelenjar bartholini dan skene,
tidak ada hemoroid akan tetapi ada pengeluaran cairan keputihan. Pemeriksaan
ekstremitas tangan dan kaki hasilya bagus dan normal, hal ini dilakukan bila
tangan dan jari diperiksa untuk mengetahui adanya oedema, pucat pada telapaak
tangan dan kaki dan ujung jari untuk mendeteksi adanya gangguan system
kardiovaskuler dan anemia, serta kaki untuk mengetahui adanya oedema variises
serta refleks patella,
Pemeriksaan yang terakhir ada pemeriksaan lab atau penunjang untuk
Upaya detekdi dini terhadap komplikasi. Pemeriksaan HB untuk mendeteksi
adanya anemia dalam kehamilan dan nilai minimal nya yaitu 11gr% dan HB ibu
rendah yaitu 10,7gr% sehingga diberikan penatalaksanaan untuk menambah dosis
minum TTD dan harus kunjungan ulang untuk cek lab. Pemeriksaan lainnya
normal karena tidak ada glukosa urine, protein urine, tidak ada sifilis, HIV, dan
HBsAg. Protein urine untuk mengidentifikasi adanya preeklamsiadan glukosa
urine untuk deteksi ada atau tidaknya diabetes mellistus yang dapat
mengakibatkan komplikasi pada ibu dan janin

C. Analisa
G1P0A0 gravida 30 minggu janin tunggal hidup intrauterine. Penegakkan
diagnosis dilihat dari hasil pengkajian subjektif dan objektif. Ini merupakan
kehamilan pertama, belum pernah melakukan persalinan dann tidak ada
keguguran sehingga diperoleh G1P0A0. Janin tunggal hidup diperoleh dari adanya
gerakan janin yang dirasakan aktif oleh ibu, adanya DJJ 145x/menit dan termasuk
normal. Intrauterine karena janin letaknya berada dalam uteri.

33
D. Keluhan
Keluhan yang dirasakan oleh Ny. L yaitu nyeri punggung, nyeri perut
bagian bawah, nyeri kaki dan keputihan. Hal ini merupakan hal yang normal
selama kehamilan, wanita mungkin mengalami satu atau lebih berbagai
ketidaknyamanan. Pengalaman kehamilan setiap wanita berbeda.
Ketidaknyamanan yang dirasakan selama satu kehamilan mungkin tidak muncul
di kehamilan lain. Kebanyakan ketidaknyamanan yang dialami selama kehamilan
dianggap sebagai hasil dari perubahan hormonal yang berlebihan. Saat kehamilan
lanjut, ketidaknyamanan dikaitkan dengan perubahan fisik yang terkait dengan
rahim yang membesar akibat pertumbuhan janin. Pada kehamilan trimester III,
salah satu bentuk ketidaknyamanan yang umum terjadi adalah nyeri punggung,
dan nyeri perut bagian bawah dan nyeri/kram kaki. Ketidaknyamanan yang biasa
terjadi juga yaitu keputihan. Penatalaksaan yang diberikan pada ibu Ny. L sudah
sesuai dengan teori yang ada yaitu.
1. Nyeri punggung
Nyeri punggung saat trimester III umumnya terjadi karena punggung ibu
hamil harus menopang bobot tubuh yang lebih berat. Rasa nyeri ini juga
dapat disebabkan oleh hormon rileksin yang mengendurkan sendi di antara
tulang-tulang di daerah panggul. Kendurnya sendi-sendi ini dapat
memengaruhi postur tubuh dan memicu nyeri punggung. Untuk mengatasi
hal tersebut, ibu hamil dapat melakukan hal-hal sebagai berikut.
 Lakukan latihan panggul, seperti senam hamil, peregangan kaki secara
rutin, atau senam kegel.
 Letakkan bantal di punggung saat tidur untuk menyangga punggung
dan perut ibu hamil. Jika ibu hamil tidur dengan posisi miring maka
letakkan bantal di antara tungkai.
 Duduk dengan tegak dan gunakan kursi yang menopang punggung
dengan baik.
 Gunakan sepatu yang nyaman, contohnya sepatu hak rendah karena
model ini dapat menopang punggung lebih baik.
 Kompres punggung dengan handuk hangat.

34
2. Nyeri perut bagian bawah
Nyeri perut bagian bawah adalah salah satu ketidaknyamanan yang sering
terjadi di trimester III yang disebabkan oleh tertariknya ligamentum,
sehingga menimbulkan nyeri seperti kram ringan atau terasa seperti
tusukan yang akan lebih terasa akibat gerakan tiba tiba dibagian perut
bagian bawah. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi
ketidaknyamanan tersebut adalah dengan melakukan peregangan ringan
ataupun olahraga ringan (senam hamil) untuk merelaksasi otot dan
juga melakukan body mekanik yang baik.
3. Nyeri/kram kaki
Disebabkan oleh penurunan kalsium dan alkalosis yang terjadi akibat
perubahan pada sistem pernafasan, tekanan uterus pada saraf, keletihan
dan sirkulasi yang buruk pada tungkai.
Cara untuk mencegah atau meringankan :
 Penuhi asupan kalsium yang cukup
 Olahraga secara teratur.
 Jaga kaki selalu dalam keadaan hangat
 Mandi air hangat sebelum tidur
 Meluruskan kaki dan lutut (dorsofleksi)
 Duduk dengan meluruskan kaki, tarik jari kaki kearah lutut.
 Pijat otot – otot yang kram
 Rendam kaki yang kram dalam air hangat atau gunakan bantal
pemanas
4. Keputihan
Ibu hamil sering mengeluh mengeluarkan lendir dari vagina yang lebih
banyak sehingga membuat perasaan tidak nyaman karena celana dalam
menjadi basah sehingga harus lebih sering mengganti celana dalam.
Kejadian keputihan ini bisa terjadi pada ibu hamil trimester I, II, maupun
III. 1.
Penyebab nya karena :
 Meningkatnya kadar hormon estrogen pada ibu hamil trimester I,II dan
III dapat menimbulkan produksi lendir serviks meningkat.
 Pada ibu hamil terjadi hiperplasia pada mukosa vagina.

35
Penanganan nya yaitu :
 Menjaga kebersihan dengan mandi setiap hari.
 Membersihkan alat kelamin dan mengeringkan setiap selesai BAB
atau BAK.
 Membersihkan alat kelamin (cebok) dari arah depan ke belakang.
 Mengganti celana dalam apabila basah.
 Memakai celana dalam yang terbuat dari katun sehingga menyerap
keringat dan mebuat sirkulasi udara yang baik.
 Tidak dianjurkan memakai semprot atau douch

36
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan
Dari studi kasus yang telah dikaji pada Ny. A di Puskesmas Situ telah
dilakukannya pengkajian maupun pemeriksaan sesuai dengan anjuran yang ditetapkan
pada kunjungan antenatal care yaitu pemeriksaan terfokus. Tujuan dari asuhan yang
diberikan adalah memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu
dan tumbuh kembang bayi, meningkatkan dan mempertahankan kesehatan
fisik,mental serta social ibu dan bayi, dan mengenali secara dini adanya
ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan, serta
mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi.

5.2 Saran
Sarannya agar pengkaji dapat menambah keterampilan dan pengembangan
pola pikir ilmiah yang lebih luas dalam tatakasana kasus agar dapat memberikan
pelayanan kebidanan yang lebih efektif dan lebih meningkatkan mutu pelayanan
kebidanan yang diselenggarakan. Dan tidak lupa mengkaji mengenai suatu hal secara
menyeluruh agar dapat memberikan diagnosis dan penatalaksaan yang sesuai dengan
Evidance Based

37
DAFTAR PUSTAKA

(‘Varney’s Midwifery by Brucker, Mary C. Jevitt, Cecilia King, Tekoa L. Osborne, Kathryn (z-lib.org)’,
no date)

Simanullang, E. (2017). Modul Askeb Kebidanan Kehamilan. Akademi Kebidanan Palapa


Husada Medan, 1–90.

(Wulandari et al., no date)

38

Anda mungkin juga menyukai