Persepsi Ibu Hamil tentang Manfaat Yoga Prenatal pada Era New Normal di
PMB Jaba Denpasar
Oleh:
Kadek Sri Ariyanti
NIDN. 0805078802
i
LEMBAR PENGESAHAN
Persepsi Ibu Hamil tentang Manfaat Yoga Prenatal pada Era New Normal di
PMB Jaba Denpasar
Ns. I Gusti Kadek Agus Dwi Putra, S.Kep Kadek Sri Ariyanti, S.SiT., M.Kes.
NIK.090803.1.073 NIDN: 0805078802
Mengetahui,
STIKES Advaita Medika Tabanan
Ketua,
ii
RINGKASAN
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
Berkah, Rahmat dan KaruniaNya, tim peneliti dapat menyelesaikan Laporan Hasil
Penelitian yang berjudul: “Persepsi Ibu Hamil Tentang Manfaat Yoga
Prenatal pada Era New Normal di PMB Jaba Denpasar”.
Laporan Hasil Penelitian ini disususn sebagai salah satu bentuk
pertanggungjawaban ilmiah atas kegiatan penelitian yang dilakukan oleh Tim
Peneliti Kelompok dosen di lingkungan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Advaita
Medika Tabanan.
Akhirnya, peneliti mengharapkan agar Laporan Hasil Penelitian ini dapat
memenuhi fungsinya sebagai khasanah ilmu pengetahuan. Peneliti menyadari pula
bahwa Laporan Hasil Penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang bersifat kontruktif dari para pembaca sangat diharapkan,
guna perbaikan dan penyempurnaan Laporan Hasil Penelitian ini. Peneliti tak lupa
menyampaikan permohonan maaf jika dalam penulisan laporan hasil penelitian ini
terdapat kekeliruan dan kekurangan. Demikian, dan terima kasih.
Peneliti
iv
DAFTAR ISI
Halaman Judul.............................................................................................. i
Lembar pengesahan ...................................................................................... ii
Ringkasan ..................................................................................................... iii
Kata Pengantar ............................................................................................. iv
Daftar Isi....................................................................................................... v
Daftar Tabel ................................................................................................. vi
Bab I Pendahuluan ....................................................................................... 1
Bab II Tinjauan Pustaka ............................................................................... 4
Bab III Metode Penelitian ............................................................................ 17
Bab IV Hasil ................................................................................................. 18
Bab V Penutup ............................................................................................. 20
Daftar Pustaka
v
DAFTAR TABEL
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
normal ini adalah latihan fisik, seperti meditasi/yoga. Yoga adalah suatu olah
tubuh, pikiran dan mental yang sangat membantu ibu hamil dalam
melenturkan persendian dan menenangkan pikiran terutama pada ibu hamil
trimester II dan III (Indiarti, 2009). Gerakan dalam prenatal yoga dibuat
dengan tempo yang lebih lambat dan menyesuaikan dengan kapasitas ruang
gerak ibu hamil. Yoga pada masa kehamilan merupakan salah satu solusi self
help yang menunjang proses kehamilan, kelahiran bahkan pengasuhan anak.
Kegiatan ini dapat dilakukan dalam kelas antenatal, yang merupakan sarana
untuk belajar kelompok tentang kesehatan ibu hamil. Kegiatan dilakukan
dalam bentuk tatap muka yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan mengenai kehamilan, persalinan, perawatan nifas dan perawatan
bayi baru lahir (Depkes RI, 2015).
Yoga pada kehamilan memfokuskan perhatian pada ritme nafas,
mengutamakan kenyamanan serta keamanan dalam berlatih sehingga
memberikan banyak manfaat (Krisnadi & Rifayani, 2010). Berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan pada tahun 2009 menunjukkan bahwa terdapat efek
menguntungkan dari dilakukannya yoga pada wanita hamil yaitu dapat
mengurangi stres dan kecemasan (Amy et al., 2008). Penelitian lain yang
dilakukan oleh Fauziah pada tahun 2016 menunjukkan bahwa ibu
primigravida yang melakukan prenatal yoga mengalami penurunan
kecemasan terkait proses persalinan, menambah keyakinan dan kemampuan
diri terkait persalinan, serta mengurangi keluhan fisik (Fauziah, 2016).
Praktik Mandiri Bidan (PMB) Jaba P. Rahguslyani Budarsana
bertempat di Jl. Gandapura III D No. 11 Denpasar Bali. Jenis pelayanan yang
diberikan anatara lain pemeriksaan kehamilan, pelayanan KB dan konseling,
pemberian imunisasi dan persalinan. PMB Jaba memiliki kunjungan ibu
hamil setiap bulannya rata-rata sebanyak 50 ibu hamil. PMB Jaba juga
memiliki jenis pelayanan lainnya yaitu pelayanan. asuhan komplementer
seperti mom and baby spa, pijat bayi, kelas senam ibu hamil, prenatal yoga
dan postpartum care. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti ingin
2
melakukan penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan persepsi ibu
hamil terkait dengan manfaat yoga prenatal.
1.2 Tujuan Penelitian
Untuk menggali persepsi ibu hamil tentang manfaat yoga prenatal.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kehamilan
2.1.1 Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah akibat sel telur yang telah matang kemudian
bertemu spermatozoa dari pria sehingga terjadilah proses pembuahan yang
kemudian menghasilkan janin (Nurhayati & Dartiwen, 2019). Proses
kehamilan yang normal terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi
sampai proses kelahiran (38 minggu dari pembuahan). Kehamilan terbagi
menjadi 3 Trimester dimana Trimester pertama berlangsung dalam 12
minggu, Trimester Kedua 15 minggu (minggu ke 13 – minggu ke 27) dan
Trimester 3 (minggu ke 28 hingga ke 40) (Prawiraharjo, 2014).
2.1.2 Perubahan pada Kehamilan
Menurut Indra, A (2017), pada masa kehamilan terdapat perubahan –
perubahan yang dialami ibu baik anatomi dan fisiologi pada hampir semua
sistem organ ibu dan juga terjadi perubahan psikologis. Pada masa
kehamilan secara otomatis tubuh ibu hamil akan beradaptasi untuk menjaga
fungsi organ yang normal, sehingga dapat menunjang kesehatan dan
kesejahteraan ibu serta janin dalam kandungannya. Berikut perubahan fisik
dan psikologis Ibu hamil:
a. Perubahan Fisik
1) Trimester I
a) Pembesaran Payudara
Payudara akan membesar dan mengencang, karena terjadi
peningkatan hormon kehamilan yang menimbulkan pelebaran
pembuluh darah dan untuk mempersiapkan pemberian nutrisi pada
jaringan payudara sebagai persiapan menyusui.
b) Sering buang air kecil
Keinginan sering buang air kecil pada awal kehamilan ini
dikarenakan rahim yang membesar dan menekan kandung kencing.
4
Keadaan ini akan menghilang pada trimester II dan akan muncul
kembali pada akhir kehamilan, karena kandung kemih ditekan oleh
kepala janin.
c) Konstipasi
Keluhan ini juga sering dialami selama awal kehamilan,
karena peningkatan hormon progesteron yang menyebabkan
relaksasi otot sehingga usus bekerja kurang efisien. Adapun
keuntungan dari keadaan ini adalah memungkinkan penyerapan
nutrisi yang lebih baik saat hamil
d) Morning Sickness, mual dan muntah
Hampir 50% wanita hamil mengalami mual dan biasanya
mual dimulai sejak awal kehamilan. Mual muntah diusia muda
disebut morning sickness tetapi kenyataannya mual muntah ini
dapat terjadi setiap saat.
e) Merasa lelah
Hal ini terjadi karena tubuh bekerja secara aktif untuk
menyesuaikan secara fisik dan emosional untuk kehamilan. Juga
peningkatan hormonal yang dapat mempengaruhi pola tidur.
f) Sakit Kepala
Sakit kepala yang lebih sering dialami oleh pada ibu hamil
pada awal kehamilan karena adanya peningkatan tuntutan darah ke
tubuh sehingga ketika akan mengubah posisi dari duduk /tidur ke
posisi yang lain (berdiri) tiba-tiba, sistem sirkulasi darah merasa
sulit beradaptasi. Sakit kepala / pusing yang lebih sering daripada
biasanya dapat disebabkan oleh faktor fisik maupun emosional.
Pola makan yang berubah, perasaan tegang dan depresi juga dapat
menyebabkan sakit kepala.
g) Kram Perut
Kram perut saat trimester awal kehamilan seperti kram saat
menstruasi di bagian perut bawah atau rasa sakit seperti ditusuk
yang timbul hanya beberapa menit dan tidak menetap adalah
5
normal. Hal ini sering terjadi karena adanya perubahan hormonal
dan juga karena adanya pertumbuhan dan pembesaran dari rahim
dimana otot dan ligamen merenggang untuk menyokong Rahim
h) Meludah
Keinginan meludah yang terjadi pada ibu hamil yang terus
menerus dianggap normal sebab hal ini termasuk gejala morning
sickness.
i) Peningkatan Berat Badan
Pada akhir trimester pertama wanita hamil akan merasa
kesulitan memasang kancing / rok celana panjangnya, hal ini bukan
berarti ada peningkatan berat badan yang banyak tapi karena rahim
telah berkembang dan memerlukan ruang juga, dan ini semua
karena pengaruh hormon estrogen yang menyebabkan pembesaran
rahim dan hormon progresteron yang menyebabkan tubuh menahan
air (Kurnia, 2009).
2) Trimester II
a) Perut semakin membesar
Setelah usia kehamilan 12 minggu, rahim akan membesar dan
melewati rongga panggul. Pembesaran rahim akan tumbuh sekitar
1 cm setiap minggu. Pada kehamilan 20 minggu, bagian teratas
rahim sejajar dengan puser (umbilicus). Setiap individu akan
berbeda-beda tapi pada kebanyakan wanita, perutnya akan mulai
membesar pada kehamilan 16 minggu.
b) Sendawa dan buang angin
Sendawa dan buang angin akan sering terjadi pada ibu hamil
hal ini sudah biasa dan normal karena akibat adanya perenggangan
usus selama kehamilan. Akibat dari hal tersebut perut ibu hamil
akan terasa kembung dan tidak nyaman.
c) Pelupa
Pada beberapa ibu hamil akan menjadi sedikit pelupa selama
kehamilannya. Ada beberapa teori tentang hal ini, diantaranya
6
adalah karena tubuh ibu hamil terus bekerja berlebihan untuk
perkembangan bayinya sehingga menimbulkan blok pikiran.
d) Rasa panas di perut
Rasa panas diperut adalah keluhan yang paling sering terjadi
selama kehamilan, karena meningkatnya tekanan akibat rahim yang
membesar dan juga pengaruh hormonal yang menyebabkan
rileksasi otot saluran cerna sehingga mendorong asam lambung
kearah atas.
e) Pertumbuhan rambut dan kuku
Perubahan hormonal juga menyebabkan kuku bertumbuh
lebih cepat dan rambut tumbuh lebih banyak dan kadang di tempat
yang tidak diinginkan, seperti di wajah atau di perut. Tapi, tidak
perlu khawatir dengan rambut yang tumbuh tak semestinya ini,
karena akan hilang setelah bayi lahir.
f) Sakit perut bagian bawah
Pada kehamilan 18-24 minggu, ibu hamil akan merasa nyeri
di perut bagian bawah seperti ditusuk atau tertarik ke satu atau dua
sisi. Hal ini karena perenggangan ligamentum dan otot untuk
menahan rahim yang semakin membesar. Nyeri ini hanya akan
terjadi beberapa menit dan bersifat tidak menetap.
g) Pusing
Pusing menjadi keluhan yang sering terjadi selama kehamilan
trimester kedua, karena ketika rahim membesar akan menekan
pembuluh darah besar sehingga menyebabkan tekanan darah
menurun
h) Hidung dan Gusi berdarah
Hal ini juga terjadi karena peningkatan aliran darah selama
masa kehamilan. Kadang juga mengalami sumbatan di hidung. Ini
disebabkan karena adanya perubahan hormonal.
7
i) Perubahan kulit
Ibu hamil akan mengalami perubahan pada kulit. Perubahan
tersebut bisa berbentuk garis kecoklatan yang dimulai dari puser
(umbilicus) sampai ke tulang pubis yang disebut linea nigra.
Sedangkan kecoklatan pada wajah disebut chloasma atau topeng
kehamilan.
j) Payudara
Payudara akan semakin membesar dan mengeluarkan cairan
yang kekuningan yang disebut kolostrum. Putting dan sekitarnya
akan semakin berwarna gelap dan besar. Bintikbintik kecil akan
timbul disekitar putting, dan itu adalah kelenjar kulit.
k) Kram pada kaki
Kram otot ini timbul karena sirkulasi darah yang lebih lambat
saat kehamilan. Atasi dengan menaikkan kaki ke atas dan minum
kalsium yang cukup. Jika terkena kram kaki ketika duduk atau saat
tidur, cobalah menggerak-gerakkan jari-jari kaki ke arah atas.
l) Sedikit Pembengkakan
Pembengkakan adalah kondisi normal pada kehamilan, dan
hampir 40% wanita hamil mengalaminya. Hal ini karena perubahan
hormon yang menyebabkan tubuh menahan cairan. Pada trimester
kedua akan tampak sedikit pembengkakan pada wajah dan terutama
terlihat pada kaki bagian bawah dan pergelangan kaki.
Pembengkakan akan terlihat lebih jelas pada posisi duduk atau
berdiri yang terlalu lama (Kurnia,2009)
3) Trimester III
a) Sakit bagian tubuh belakang
Sakit pada bagian tubuh belakang (punggung-pinggang), karena
meningkatnya beban berat dari bayi dalam kandungan yang dapat
mempengaruhi postur tubuh sehingga menyebabkan tekanan ke
arah tulang belakang.
8
b) Payudara Keluarnya cairan dari payudara, yaitu colostrum,
merupakan makanan bayi pertama yang kaya akan protein.
Biasanya, pada trimester ini, ibu hamil akan merasakan hal itu,
yakni keluarnya colostrum
c) Konstipasi Pada trimester ini sering terjadi konstipasi karena
tekanan rahim yang membesar kearah usus selain perubahan
hormon progesterone
d) Pernafasan Karena adanya perubahan hormonal yang memengaruhi
aliran darah ke paru-paru, pada kehamilan 33-36 minggu, banyak
ibu hamil akan merasa susah bernapas. Ini juga didukung oleh
adanya tekanan rahim yang membesar yang berada di bawah
diafragma (yang membatasi perut dan dada). Setelah kepala bayi
turun kerongga panggul ini biasanya 2-3 minggu sebelum
persalinan pada ibu yang baru pertama kali hamil akan merasakan
lega dan bernapas lebih mudah, dan rasa panas diperut biasanya
juga ikut hilang, karenaberkurangnya tekanan bagian tubuh bayi
dibawah diafragma tulang iga ibu
e) Sering kencing Pembesaran rahim ketika kepala bayi turun ke
rongga panggul akan makin menekan kandungan kencing ibu
hamil.
f) Masalah tidur Setelah perut besar, bayi akan sering menendang di
malam hari sehingga merasa kesulitan untuk tidur nyenyak
g) Varises Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan
akan menekan daerah panggul dan vena di kaki, yang
mengakibatkan vena menonjol, dan dapat juga terjadi di daerah
vulva vagina. Pada akhir kehamilan, kepala bayi juga akan
menekan vena daerah panggul yang akan memperburuk varises.
Varises juga dipengaruhi faktor keturunan
h) Kontraksi perut Braxton-Hicks atau kontraksi palsu ini berupa rasa
sakit di bagian perut yang ringan, tidak teratur, dan akan hilang
bila ibu hamil duduk atau istirahat.
9
i) Bengkak Perut dan bayi yang kian membesar selama kehamilan
akan meningkatkan tekanan pada daerah kaki dan pergelangan
kaki ibu hamil, dan kadang membuat tangan membengkak. Ini
disebut edema, yang disebabkan oleh perubahan hormonal yang
menyebabkan retensi cairan.
j) Kram pada kaki Kram kaki ini timbul karena sirkulasi darah yang
menurun, atau karena kekurangan kalsium
k) Cairan vagina Peningkatan cairan vagina selama kehamilan adalah
normal. Cairan biasanya jernih. Pada awal kehamilan, cairan ini
biasanya agak kental, sedangkan pada saat mendekati persalinan
cairan tersebut akan lebih cair (Kurnia,2009).
b. Perubahan Psikologis
Menurut (Pieter & Namora, 2010) mengungkapkan bahwa terdapat
beberapa macam perubahan psikologi ibu pada masa kehamilan,
antara lain:
1) Perubahan Emosional Perubahan emosional trimester I
(Penyesuaian) ialah penurunan kemauan seksual karena letih dan
mual, perubahan suasana hati seperti depresi atau khawatir, ibu
mulai berpikir mengenai bayi dan kesejahteraannya dan
kekhawatiran pada bentuk penampilan diri yang kurang menarik,
dan menurunnya aktifitas seksual. Perubahan emosional trimester II
(Kesehatan yang baik) terjadi pada bulan kelima kehamilan terasa
nyata karena bayi sudah mulai bergerak sehingga ibu mulai
memperhatikan bayi dan memikirkan apakah bayinya akan
dilahirkan sehat. Rasa cemas pada ibu hamil akan terus meningkat
seiring bertambah usia kehamilannya. Perubahan emosional
trimester III (Penantian dengan penuh kewaspadaan) terutama pada
bulan-bulan terakhir kehamilan biasanya gembira bercampur takut
karena kehamilannya telah mendekati persalinan. Kekhawatiran ibu
hamil biasanya seperti apa yang akan terjadi pasa saat melahirkan,
apakah bayi lahir sehat, dan tugas-tugas apa yang dilakukan setelah
10
kelahiran. Pemikiran dan perasaan seperti ini sangat sering terjadi
pada ibu hamil. Sebaiknya kecemasan seperti ini dikemukakan istri
kepada suaminya.
2) Cenderung Malas Penyebab ibu hamil cenderung malas karena
pengaruh perubahan hormon dari kehamilannya. Perubahan
hormonal akan mempengaruhi gerakan tubuh ibu, seperti
gerakannya yang semakin lamban dan cepat merasa letih. Keadaan
tersebut yang membuat ibu hamil cenderung menjadi malas
3) Sensitif Penyebab wanita hamil menjadi lebih sensitif ialah karena
faktor hormon. Reaksi wanita menjadi peka, mudah tersinggung,
dan mudah marah. Apapun perilaku ibu hamil dianggap kurang
menyenangkan. Oleh karena itu, keadaan seperti ini sudah
sepantasnya harus dimengerti suami dan jangan membalas
kemarahan karena akan menambah perasaan tertekan. Perasaan
tertekan akan berdampak buruk dalam perkembangan fisik dan
psikis bayi.
4) Mudah Cemburu Penyebab mudah cemburu akibat perubahan
hormonal dan perasaan tidak percaya atas perubahan penampilan
fisiknya. Ibu mulai meragukan kepercayaan terhadap suaminya,
seperti ketakutan ditinggal suami atau suami pergi dengan wanita
lain. Oleh sebab itu, suami harus memahami kondisi istri dengan
melakukan komunikasi yang lebih terbuka dengan istri.
5) Meminta Perhatian Lebih Perilaku ibu ingin meminta perhatian
lebih sering menganggu. Biasanya wanita hamil tiba-tiba menjadi
manja dan ingin selalu diperhatikan. Perhatian yang diberikan
suami walaupun sedikit dapat memicu tumbuhnya rasa aman dan
pertumbuhan janin lebih baik.
6) Perasaan Ambivalen Perasaan ambivalen sering muncul saat masa
kehamilan trimester pertama. Perasaan ambivalen wanita hamil
berhubungan dengan kecemasan terhadap perubahan selama masa
kehamilan, rasa tanggung jawab, takut atas kemampuannya
11
menjadi orang tua, sikap penerimaan keluarga, masyarakat, dan
masalah keuangan. Perasaan ambivalen akan berakhir seiring
dengan adanya sikap penerimaan terhadap kehamilan
7) Perasaan Ketidaknyamanan Perasaan ketidaknyamanan sering
terjadi pada trimester pertama seperti nausea, kelelahan, perubahan
nafsu makan dan kepekaan emosional, semuanya dapat
mencerminkan konflik dan depresi.
8) Depresi Depresi merupakan kemurungan atau perasaan tidak
semangat yang ditandai dengan perasaan yang tidak
menyenangkan, menurunnya kegiatan, dan pesimis menghadapi
masa depan. Penyebab timbulnya depresi ibu hamil ialah akibat
perubahan hormonal yang berhubungan dengan otak, hubungan
dengan suami atau anggota keluarga, kegagalan, dan komplikasi
hamil.
9) Stres Pemikiran yang negatif dan perasaan takut selalu menjadi
akar penyebab reaksi stres. Ibu mengalami stres selama hamil
mempengaruhi perkembangan fisiologis dan psikologis bayi.
Sebaliknya, ibu hamil yang selalu berfikir positif membantu
pembentukan janin, penyembuhan interna, dan memberikan nutrisi
kesehatan pada bayi. Stres berlebihan yang tidak berkesudahan
dapat menyebabkan kelahiran prematur, berat badan dibawah rata-
rata, hiperaktif, dan mudah marah.
10) Ansietas (Kecemasan) Ansietas merupakan istilah dari kecemasan,
khawatir, gelisah, tidak tentram yang disertai dengan gejala fisik.
Ansietas adalah respons emosional terhadap penilaian individu
yang subjektif. Faktor penyebab terjadinya ansietas biasanya
berhubungan dengan kondisi: kesejahteraan dirinya dan bayi yang
akan dilahirkan, pengalaman keguguran kembali, rasa aman dan
nyaman selama kehamilan, penemuan jati dirinya dan persiapan
menjadi orang tua, sikap memberi dan menerima kehamilan,
keuangan keluarga, support keluarga dan tenaga medis. Selain itu,
12
gejala cemas ibu hamil dilihat dari mudah tersinggung, sulit
bergaul dan berkomunikasi, stres, sulit tidur, palpitasi atau denyut
jantung yang kencang, sering buang air kecil, sakit perut, tangan
berkeringat dan gemetar, kaki dan tangan kesemutan, kejang otot,
sering pusing, dan pingsan.
11) ) Insomnia Sulit tidur merupakan gangguan tidur yang diakibatkan
gelisah atau perasaan tidak senang, kurang tidur, atau sama sekali
tidak bisa tidur. Sulit tidur sering terjadi pada ibu-ibu hamil
pertama kali atau kekhawatiran menjelang kelahiran. Gejala-gejala
insomnia dari ibu hamil dapat dilihat dari sulit tidur, tidak bisa
memejamkan mata, dan selalu terbangun dini hari. Penyebab
insomnia yaitu stres, perubahan pola hidup, penyakit, kecemasan,
depresi, dan lingkungan rumah yang ramai. Dampak buruk dari
insomnia yaitu perasaan mudah lelah, tidak bergairah, mudah
emosi, stres.
2.2 Prenatal Yoga
2.1.1 Pengertian
Yoga dibangun atas tiga struktur utama, yaitu olahraga, pernapasan
dan meditasi.Yoga adalah sebuah ilmu yang menjelaskan kaitan antara
fisik, mental dan spiritual manusia untuk mencapai kesehatan yang
menyeluruh. Yoga merupakan sebuah aktivitas fisik yang meditatif dan
intuitif, dilakukan dengan penuh kesadaran yang tidak hanya membina
tubuh secara fisik, tetapi juga akan memperhalus rasa dan memperluas
kesadaran. Prenatal yoga (yoga bagi kehamilan) merupakan modifikasi
dari yoga klasik yang telah disesuaikan dengan kondisi fisik wanita hamil
yang dilakukan dengan intensitas yang lebih lembut dan perlahan.
2.1.2 Manfaat yoga bagi kehamilan
Perubahan-perubahan fisik yang terjadi selama kehamilan akan
mempengaruhi kenyamanan ibu hamil baik secara fisik maupun psikis.
Berlatih yoga merupakan salah satu solusi yang bermanfaat sebagai media
self help yang akan mengurangi ketidaknyamanan selama masa hamil.
13
Sindhu menyebutkan ada beberapa manfaat berlatih yoga bagi
kehamilan, yaitu:
1. Meningkatkan kekuatan dan stamina tubuh saat hamil
2. Melancarkan sirkulasi darah dan asupan oksigen ke janin
3. Mengatasi sakit punggung dan pinggang, skiatika, konstipasi, saluran
urine yang lemah, pegal dan bengkak pada sendi
4. Melatih otot perineum untuk lebih kuat dan elastis sehingga
mempermudah proses kelahiran.
5. Mengurangi kecemasan dan mempersiapkan mental sang ibu untuk
menghadapi persalinan
6. Mempermudah proses kelahiran
7. Menjalin komunikasi antara ibu dan anak sejak masih berada di dalam
kandungan
8. Mempercepat pemulihan fisik dan mengatasi depresi pasca melahirkan
2.1.3 Prosedur
Prenatal yoga sama halnya dengan senam hamil dapat dilakukan oleh
semua ibu yang memiliki kehamilan sehat, tanpa kontraindikasi (seperti
preeklamsia, placenta previa totalis, cervix incompetence, hipertensi, ada
riwayat abortus yang disebabkan oleh lemah kandungan, dan penyakit
jantung), sangat disarankan untuk berlatih yoga secara teratur. Berlatih
yoga seminggu 1-2 kali dengan bimbingan instruktrur selama 60-90
menit/sesi, dan di hari-hari lainnya dapat berlatih secara mandiri.
Prenatal yoga dapat dilakukan mulai dari trimester I, berbeda dengan
senam hamil yang dianjurkan dapat dilaksanakan saat usia kehamilan
memasuki 24 minggu keatas. Trimester I merupakan masa yang paling
rawan dalam kehamilan karena kondisi embrio yang belum stabil dan
memiliki risiko keguguran yang tinggi. Praktik yoga yang disarankan
untuk trimester ini adalah yang “ringan” dan membantu calon ibu
beristirahat seperti melakukan postur restoratif, relaksasi dan berlatih
teknik olah napas yoga.
14
Trimester kedua merupakan masa kehamilan yang “normal”, karena
tingkat energi calon ibu telah kembali normal. Praktik yoga yang
disarankan adalah meningkatkan kekuatan otot punggung agar dapat
menyangga janin dan melindungi pinggang dari cedera. Selain itu
disarankan pula untuk melakukan praktik yoga yang dapat meningkatkan
stamina serta menghindarkan pembengkakan pergelangan kaki.
Trimester ketiga, beban kandungan mencapai bobot maksimal
membuat postur tubuh yang lebih baik dan kuat semakin diperlukan.
Praktik yoga yang disarankan adalah menciptakan ruang bagi ibu dan janin
untuk tetap dapat bernapas dengan nyaman, melatih otot dasar panggul
agar lebih elastis, serta melakukan postur restoratif dan relaksasi.
2.1.4 Prinsip prenatal yoga
Prinsip prenatal yoga yaitu :
1. Napas dengan penuh kesadaran Napas yang dalam dan teratir bersifat
menyembyhkan dan menenangkan. Melalui teknik pernapasan yang
benar, ibu akan lebih dapat mengontrol pikiran dan tubuhnya.
2. Gerakan yang lembut dan perlahan Gerakan yang lembut dan mengalir
akan membuat tubuh ibu lebih luwes sekaligus kuat. Gerakan prenatal
yoga fokus pada otot-otot panggul, pinggul, paha dan punggung.
3. Relaksasi dan meditasi Dengan relaksasi dan meditasi, seluruh tubuh
dan pikiran ibu dalam kondisi rileks, tenang dan damai.
4. Ibu dan bayi Prenatal yoga meluangkan waktu spesial dan
meningkatkan bounding antara ibu dan calon bayi. Jika ibu bahagia
dan rileks, bayi pun akan merasakan hal yang sama
15
BAB III
METODE PENELITIAN
16
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
17
pada penelitian ini adalah dapat mengurangi ketidaknyamanan fisik pada
ibu hamil, seperti beberapa pernyataan informan di bawah ini:
“….saya rutin melakukan yoga niki sesuai dengan yang dijadwalkan oleh
ibu Bidan bu, karena setelah nike sakit pinggang tiyang berkuran” (IN-3)
“…yoga ini bagus sekali Bu, biasanya tiyang sakit pinggang kalo sore-
sore nike, setelah ikut yoga sakit pinggang saya berkurang” (IN-5)
“….mulai ikut yoga saya pas hamil 6 bulan Bu, manfaat yang saya
rasakan setelah itu nyeri-nyeri di punggung saya berkurang, tidur malam
jadi lebih lelap” (IN-7)
Hal ini diperkuat dengan pernyataan informan kunci berikut ini:
“…nggih Bu, salah satu manfaat yoga prenatal adalah dapat mengurangi
ketidaknyamanan fisik pada ibu hamil TW III, misalnya sakit pinggang,
nyeri punggung dan keluhan-keluhan fisik lain yang dapat muncul pada
kehamilan TW III…” (BD)
“…nggih Bu, istri saya biasanya ikut yoga sesuai jadwal periksa di Bu
Bidan. Dulu sering sekali mengeluh sakit pinggang, sekarang sudah bisa
tidur lebih lelap malem-malem nike Bu… (IK-3)
“…istri saya biaasanya bilang sakit terus punggungnya Bu, mungkin
karena lelah bawa bayi di perutnya. Lalu dapet yoga pas periksa di Ibu
Bidan dia, enakan sudah katanya” (IK-1)
b. Mengurangi Kecemasan
Beberapa informan menyatakan bahwa manfaat yoga pada
kehamilan ini adalah mengurangi kecemasan pada ibu hamil TW III,
seperti yang dinyatakan oleh informan di bawah ini:
“…tiyang hamil pertama niki Bu, nggih lumayan sih, diajarin cara-cara
atur nafas, biar ga cemas, apalagi banyak kasus Covid Bu, macem-
macem cerita dari teman” (IN-9)
“…lumayan Bu, cemas berkurang, dulu saya takut periksa, karena
banyak kasus Covid. Apalagi ini bentar lagi saya uda mau melahirkan”
(IN-1)
18
“tiyang dumun takut sekali Bu, karena mau melahirkan niki. Setelah yoga
mulai bisa atur perasaan, biar ga takut-takut lagi menghadapi Covid dan
persalinan” (IN-2)
Pernyataan informan tersebut diperkuat dnegan pernyataan
informan kunci berikut ini:
“…manfaat yoga prenatal yang lainnya adalah dapat mengurangi
kesemasan menghadapi persalinan. Dalam yoga ini, kami mengajarkan
ibu untuk mengendalikan perasaan cemas, melalui cara-cara pengaturan
nafas untuk memperoleh perasaan yang lebih tenang dan nyaman” (BD)
“…dulu sering bilang takut Bu, takut melahirkan katanya, apalagi
banyak yang diisolasi karena kena Covid. Pas periksa disuru ikut yoga,
abis itu sudah lebih tenang katanya” (IK-5)
19
BAB V
PENUTUP
20
DAFTAR PUSTAKA
21
Persiapan Persalinan pada Ibu Hamil di Klinik Pera Kota Medan. Dinamika
Kesehatan Jurnal Kebidanan Dan Keperawatan, 11(2), 605–613.
https://doi.org/10.33859/dksm.v11i2.690
Putri, C. R. A., Arlym, L. T., & Yuanti, Y. (2022). Pengaruh Prenatal Yoga dalam
Mengurangi Kecemasan pada Kehamilan: Systematic Literature Review.
Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi, 11(1), 81.
https://doi.org/10.36565/jab.v11i1.449
Rafika. (2018). Efektivitas Prenatal Yoga terhadap Pengurangan Keluhan Fisik
pada Ibu Hamil Trimester III. Jurnal Kesehatan, 9(April), 86–92.
Setiani, F. T., & Resmi, D. C. (2020). Pengaruh Terapi Non Farmakologi Dalam
Mengurangi Kecemasan Pada Ibu Hamil Di Era Pandemi Covid 19 :
Literatur Review. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 19(Mei), 26–32.
http://ojs.udb.ac.id/index.php/icohetech/article/view/752/690
Sindhu, P. (2009). Yoga untuk Kehamilan Sehat, Bahagia dan Penuh Makna.
Qonita, Mizan Pustaka.
Veftisia, V., Annisa, Rahmasanti, A., Puspanagar, A., Mayola, D., & Sawiti, P.
(2020). Prenatal Yoga dalam Mengurangi Tingkat Kecemasan dan Stress
Dimasa Pandemi Covid-19. Jurnal Nasional Kebidanan, 1(1), 112–120.
http://jurnal.unw.ac.id:1254/index.php/semnasbidan/article/view/652
Wahyuni, R. (2020). Mempersiapkan Persalinan dengan Yoga Pregnancy. 2,
2014–2017.
Wulandari, S., & Wantini, N. A. (2021). Efektifitas Happy Prenatal Yoga (Teknik
Ujjayi Pranayama Dan Nadi Sodhasana) Dalam Menurunkan
Ketidaknyamanan Fisik Pada Kehamilan Trimester III. Jurnal Kebidanan
Indonesia, Vol 12 No 2. Juli 2021 (18 - 27), 12(2), 18–27.
Yulianti, I., Respati, S., & Sudiyanto, A. (2018). The Effect of Prenatal Yoga on
Anxiety and Depression in Kudus, Central Java. Journal of Maternal and
Child Health.
22
LAMPIRAN
1. Jadwal Penelitian
2. Pertanggungjawaban Biaya Penelitian
3. Biodata Peneliti
4. Dll (yang mendukung penelitian)
23
JADWAL PENELITIAN
Bulan
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Menyusun konsep penelitian
2 Survei lapangan
3 Menyusun rencana penelitian
4 Melaksanakan penelitian
5 Analisis data
6 Membuat kesimpulan
7 Pelaporan dan publikasi
24
RENCANA ANGGARAN BIAYA
25
BIODATA PENELITI
26
27