Anda di halaman 1dari 8

Kadek Sri Ariyanti, Made Dewi Sariyani, Perilaku Pencegahan Covid-19 Di Lingkungan

Rumah Tangga Di Desa Gadungan Tabanan Bali

PERILAKU PENCEGAHAN COVID-19 DI LINGKUNGAN RUMAH TANGGA DI DESA


GADUNGAN TABANAN BALI

Kadek Sri Ariyanti1


Program Studi DIII Kebidanan STIKES Advaita Medika Tabanan
Corresponding author E-mail : ariyanthi.midwife@gmail.com

Made Dewi Sariyani2


Program Studi DIII Kebidanan STIKES Advaita Medika Tabanan
Corresponding author E-mail : sariyani27@ymail.com

ABSTRAK
Latar belakang dan tujuan: Infeksi Virus Corona merupakan penyakit menyerang sistem
pernapasan. Virus ini ditemukan pertama kali di Kota Wuhan, Cina pada Bulan Desember 2019. Virus
ini telah menyebar hampir ke semua Negara dengan sangat cepat dalam waktu yang sangat
singkat. WHO telah menetapkan wabah Covid-19 sebagai pandemi global pada 11 Maret 2020.
Vaksin untuk mencegah infeksi Covid-19 belum ditemukan. Penerapan perilaku hidup sehat
merupakan salah satu upaya pencegahan Covid-19. Tujuan penelitian ini adalah untuk
menggambarkan perilaku pencegahan Covid-19 dalam tatanan rumah tangga yang meliputi: 1)
penerapan PHBS 2) social distancing dan physical distancing serta 3) peningkatan imunitas
tubuh.
Metode: Penelitian ini merupakan survey deskriptif menggunakan kuesioner yang dapat diakses
secara online. Penelitian ini menggunakan sampel ibu rumah tangga dengan jumlah 98 orang.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling. Data dianalisis secara
deskriptif yang menghasilkan distribusi frekwensi variabel.
Hasil dan Simpulan: Hasil penelitian ini menemukan bahwa sebagian besar rumah tangga di
Desa Gadungan Tabanan Bali telah menerapkan perilaku pencegahan Covid-19 dengan baik.
Namun masih ada kekurangan dalam pelaksanaan desinfektan secara berkala serta kegiatan
olahraga secara rutin.
Rekomendasi: Perlu edukasi yang lebih baik kepada masyarakat agar mampu meningkatkan
kegiatan desinfektan dan olahraga secara teratur untuk mencegah penularan Covid-19 di rumah
tangga.

Kata Kunci : Perilaku, Pencegahan Covid-19, Rumah Tangga

ABSTRACT
Background and purpose: Corona virus is a virus that attacks the respiratory system. Corona
virus infection is better known as Covid-19 and was first discovered in the city of Wuhan, China,
in December 2019. This virus is spreading very quickly and has spread to almost all countries in
a very short time. WHO has declared the Covid-19 outbreak a global pandemic on March 11,
2020. There is no vaccine to prevent Covid-19 infection. The application of healthy living habits
is one of the efforts to prevent Covid-19. This study aims to describe the behavior of Covid-19
prevention in a household setting which includes: 1) the application of PHBS 2) social distancing
and physical distancing and 3) increasing body immunity.
Methods: This research is a descriptive survey using a questionnaire that can be accessed
online. This study used a sample of 98 housewives. The sampling technique used is accidental
sampling. The data were analyzed descriptively which resulted in a variable frequency
distribution.
Results and Conclusions: This research shows that most households in the Gadungan
Tabanan Bali Village have implemented Covid-19 prevention behavior well. However, there are
still deficiencies in the implementation of regular disinfectants and regular sports activities.
Recommendation: It needs better education for the public so that it is able to increase
disinfectant activities and regular exercise as an effort to prevent Covid-19 in households.

Keywords : Behaviour, Covid-19 Preventiont, House Hold

Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA, Vol.11 No.2, Agustus 2021


42
E - ISSN: 2549-9327, P - ISSN : 2407-6309
Kadek Sri Ariyanti, Made Dewi Sariyani, Perilaku Pencegahan Covid-19 Di Lingkungan
Rumah Tangga Di Desa Gadungan Tabanan Bali

PENDAHULUAN Proses perjalanan penyakit ini masih


Infeksi virus corona merupakan belum banyak diketahui, namun diduga tidak
masalah kesehatan dunia yang saat ini berbeda jauh dengan perjalanan penyakit
menjadi perhatian yang sangat penting bagi dari virus pernafasan lainnya (Susilo et al.,
ilmuwan kesehatan dan masyarakat umum. 2020). Pada manusia apabila virus ini
WHO telah menetapkan Corona Virus menginfeksi melalui saluran pernafasan
Disease-19 atau Covid-19 sebagai Pandemi dapat mengakibatkan kerusakan alveoli
pada 11 Maret 2020 (Keliat, 2020). Pandemi paru dan menyebabkan gagal nafas. Akan
merupakan wabah penyakit yang terjadi tetapi banyak orang yang terinfeksi Sars-
serempak, meliputi daerah geografi yang Cov 2 ini mengalami gejala ringan sampai
sangat luas (KBBI, 2014). Pandemi Covid-19 sedang pada saluran pernafasan yang dapat
adalah penyebaran Corona Virus 2019 di sembuh dengan sendirinya dan tidak
seluruh dunia dan sampai bulan April 2020 memerlukan penanganan khusus. Bagi
telah menginfeksi lebih dari 210 negara kelompok orang dengan masalah kesehatan
(WHO, 2020). Di Indonesia, untuk pertama lain seperti penyakit kardiovaskuler,
kalinya kasus covid-19 dikonfirmasi pada penyakit pernafasan kronis, diabetes dan
tanggal 02 Maret 2020 sejumlah dua kasus kanker, jika mengalami infeksi Covid-19
(Nuraini, 2020). Angka kematian masih terus dapat mengalami masalah yang lebih serius
terjadi pada Bulan Mei 2020, walaupun (WHO, 2020).
disertai dengan peningkatan jumlah Cara terbaik untuk mencegah
kesembuhan pasien. Jika dilihat secara penyakit ini adalah dengan menghentikan
global, jumlah kasus infeksi Covid-19 rantai penyebaran Covid-19. Beberapa hal
sebesar 4.170.424 kasus dengan 287.399 yang dapat dilakukan antara 1) Melakukan
kasus kematian (WHO, 2020). Di Indonesia, Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang
penambahan jumlah kasus terkonfirmasi meliputi selalu mencuci tangan dengan
terus meningkat, yaitu berada pada angka sabun sesering mungkin, menggunakan
10.551 kasus dengan 800 orang meninggal hand sanitizer, selalu memakai masker,
dunia pada Bulan Mei 2020 (Kemenkes RI, menerapkan etika batuk serta selalu
2020c). melaksanakan protokol keluar rumah
Coronavirus jenis baru, yang dengan baik. 2) menerapkan social
selanjutnya disebut Sars-Cov 2 (severe distancing dan physical distancing yang
acute respiratory syndrome coronavirus 2) meliputi menjaga jarak minimal satu meter
diketahui merupakan penyebab Covid-19. dengan orang lain, menghindari kerumunan,
Virus ini berukuran sangat kecil (120- berupaya tetap tinggal dirumah work from
160nm), yang menginfeksi hewan- hewan home serta menghindari berjabat tangan
seperti kelelawar dan unta. Saat ini dan tidak menerima tamu dari luar daerah
penyebaran antar manusia sudah menjadi untuk sementara waktu. 3) Tetap menjaga
sumber penularan utama sehingga imunitas tubuh dengan berolahraga secara
penyebaran virus ini terjadi sangat agresif. teratur, mengkonsumsi makanan yang
Penularan virus ini terjadi dari pasien yang bergizi dan suplemen makanan
terkonfirmasi positif Covid-19 melalui droplet (multivitamin), melakukan aktifitas fisik
(percikan ludah) yang dihasilkan saat batuk secara teratur, serta berjemur di bawah sinar
dan bersin (Han & Yang, 2020). Namun virus matahari (Kemenkes RI, 2020b). Sampai
ini juga diperkirakan menyebar dari orang saat ini belum ditemukan vaksin spesifik
yang tidak bergejala (OTG), tetapi untuk penanganan covid 19 dan masih
menunjukkan hasil pemeriksaan positif dalam tahap pengembangan penelitian
Covid-19. Selain itu, ditemukan pula bahwa (WHO, 2020).
virus ini bisa hidup pada media aerosol Seluruh elemen dan masyarakat perlu
(yang dihasilkan melalui nevulizer) selama memahami perilaku kesehatan sebagai
kurang lebih 3 jam (Susilo et al., 2020). upaya percepatan untuk memutuskan rantai

Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA, Vol.11 No.2, Agustus 2021


43
E - ISSN: 2549-9327, P - ISSN : 2407-6309
Kadek Sri Ariyanti, Made Dewi Sariyani, Perilaku Pencegahan Covid-19 Di Lingkungan
Rumah Tangga Di Desa Gadungan Tabanan Bali

penyebaran Covid-19. Tanggapan atau Penyajian data ditampilkan dalam bentuk


reaksi seseorang terhadap suatu tabel distribusi frekwensi dan diikuti dengan
rangsangan disebut dengan perilaku (KBBI, narasi sebagai penjelasan dari tabel.
2014). Pedoman PHBS telah disusun oleh
menteri kesehatan dan tertuang dalam HASIL DAN PEMBAHASAN
Permenkes RI Nomor: (1) Distribusi Frekwensi Karakteristik
2269/MENKES/PER/XI/2011 yang responden
mengatur tentang PHBS di seluruh Tabel 1 di bawah ini akan
Indonesia. Harapannya agar semua menjelaskan karakteristik responden
golongan masyarakat dapat yang mengikuti penelitian terkait dengan
menerapkannya. perilaku pencegahan Covid-19 di
Beberapa faktor dapat mempengaruhi lingkungan rumah tangga di Desa
PHBS seeperti: kebiasaan di rumah, Gadungan Tabanan Bali.
masyarakat dan lingkungan. PHBS
merupakan cerminan pola hidup keluarga Tabel 1. Distribusi Frekwensi
dimana seluruh anggota keluarga menjaga Karakteristik Responden
kesehatan seluruh anggota keluarga secara Variabel Frequensy (%)
Umur
mandiri (Korong, Kecamatan, Padang, &
<20 7 7,1
Lina, 2012). 20-35 68 69,4
Fungsi Kesehatan, Pendidikan dan >35 23 23,5
Kesejahteraan paling awal dan efektif Pekerjaan
dijalankan dari rumah tangga dan keluarga. Ibu Rumah 19 19,4
Perilaku kesehatan dalam rumah tangga Tangga 38 38,8
merupakan kunci utama dalam upaya Karyawan Swasta 9 9,2
PNS 10 10,4
pencegahan penyebaran Covid-19. Tujuan
Wiraswasta 22 22,2
penelitian ini adalah untuk menggambarkan Lainnya
perilaku pencegahan Covid-19 di lingkungan Pendidikan
rumah tangga di Desa Gadungan Tabanan SD 2 2,0
Bali, yang meliputi 1) Penerapan Pola Hidup SMP 3 3,1
Bersih dan Sehat (PHBS) 2) Penerapan SMA 31 31,6
Social Distancing dan Physical Distancing PT 62 63,3
Sumber Informasi
serta 3) Peningkatan imunitas tubuh dengan
Pencegahan Covid-
aktifitas fisik dan makan makanan yang 19 57 58,2
bergizi. Internet 78 79,6
Media Sosial 53 54,1
METODE PENELITIAN Televisi 40 40,8
Jenis penelitian ini adalah survey Tenaga Kesehatan 40 40,8
deskriptif yang dilakukan di Desa Gadungan Teman 32 32,7
Keluarga 1 1,0
Tabanan Bali pada Bulan Mei 2020.
Pemerintah
Instrument yang digunakan adalah Total 98 100
kuesioner yang dapat diakses secara online Sumber: Data Primer
oleh responden, dimana responden yang
digunakan adalah ibu rumah tangga di Desa Dari Tabel 1 di atas dapat dijelaskan
Gadungan Tabanan Bali yang berjumlah 98 bahwa umur responden sebagian besar
orang. Teknik sampling yang digunakan antara 20 sampai dengan 35 tahun, yaitu
adalah accidental sampling. Penelitian ini sebanyak 68 orang (69,4%). Dilihat dari
menyajikan data deskriptif dengan pekerjaan, sebagian besar responden
menguraikan perilaku pencegahan Covid-19 bekerja sebagai karyawan swasta, yaitu
dalam tatanan rumah tangga. Pengolahan sebanyak 38 orang (38,8%0). Tingkat
data menggunakan analisis univariat. pendidikan responden sebagian besar

Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA, Vol.11 No.2, Agustus 2021


44
E - ISSN: 2549-9327, P - ISSN : 2407-6309
Kadek Sri Ariyanti, Made Dewi Sariyani, Perilaku Pencegahan Covid-19 Di Lingkungan
Rumah Tangga Di Desa Gadungan Tabanan Bali

lulusan Perguruan Tinggi, yaitu sebanyak 62 Ya 91 92,9


orang (63,3%). Jika dideskripsikan Tidak 7 7,1
perolehan informasi responden tentang Berupaya tetap
pencegahan Covid-19, sebagian besar tinggal dirumah
Ya 88 89,8
responden memperoleh informasi melalui
Tidak 10 10,2
media sosial, yaitu sebanyak 78 orang Tidak menerima
(79,6%). tamu dari luar
daerah
(2) Distribusi Frekwensi Variabel Perilaku Ya 79 81,2
Pencegahan Covid-19 Di Lingkungan Tidak 19 18,8
Rumah Tangga Menyediakan
multivitamin dan
Tabel 2 di bawah ini menerangkan
suplemen kesehatan
terkait dengan distribusi dan frekwensi Ya 86 87,8
beberapa variabel yang terkait dengan Tidak 12 12,2
perilaku pencegahan Covid-19 dalam di Berjemur di bawah
lingkungan tangga di Desa Gadungan sinar matahari pagi
Tabanan Bali. Tidak pernah 2 2,0
Kadang-kadang 47 48,0
Tabel 2. Distribusi Frekwensi Variabel Selalu 49 50,0
Perilaku Pencegahan Covid-19 Dalam Olahraga ringan
Tatanan Rumah Tangga setiap hari
Variabel Frequens (%) Tidak pernah 2 2,1
y Kadang-kadang 66 68,0
Mencuci tangan Selalu 29 29,9
dengan sabun Total 98 100
Tidak pernah 0 0 Sumber: Data Primer
Kadang-kadang 8 8,3
Selalu 90 91,7 Dari Tabel 2 di atas, dapat
Menyediakan hand digambarkan beberapa perilaku
sanitizer pencegahan Covid-19 di lingkungan rumah
Ya 87 88,8 tangga di Desa Gadungan Tabanan Bali.
Tidak 11 11,2 Beberapa pencegahan yang telah dilakukan
Memakai masker responden antara lain mencuci tangan
Ketika sakit 10 10,2
dengan sabun, dimana sebanyak 90
Ketika keluar 74 75,5
rumah 14 14,2 responden (91,7%) mengatakan telah
Selalu mencuci tangan dengan sabun. Selain
Menyemprotkan mencuci tangan, dalam penyediaaan hand
desinfektan secara sanitizer, sebanyak 87 orang (88,8%)
berkala reponden menyatakan selalu menyediakan
Ya 15 15,3 hand sanitizer apabila bepergian. Tindakan
Tidak 83 84,7
pencegahan lainnya yang merupakan salah
Melaksanakan
protokol keluar satu protokol kesehatan yang sangat penting
rumah bahkan diwajibkan oleh pemerintah adalah
Tidak pernah 2 2,0 menggunanakan masker. Sebagian besar
Kadang-kadang 32 32,7 responden mengatakan menggunakan
Selalu 64 65,3 masker ketika keluar rumah, yaitu sebanyak
Tidak berjabat 74 orang (75,5%). Penyemprotan
tangan dengan
desinfektan juga merupakan salah satu
orang lain
Ya 92 93,9 tindakan pencegahan Covid-19. Sebagian
Tidak 6 6,1 besar responden mengatakan tidak
Menjaga jarak melakukan penyemprotan desinfektan
dengan orang lain secara berkala di rumahnya, yaitu sebanyak

Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA, Vol.11 No.2, Agustus 2021


45
E - ISSN: 2549-9327, P - ISSN : 2407-6309
Kadek Sri Ariyanti, Made Dewi Sariyani, Perilaku Pencegahan Covid-19 Di Lingkungan
Rumah Tangga Di Desa Gadungan Tabanan Bali

83 orang (84,7%). Sebagian besar Memastikan sampah dibuang di TPA yang


responden mengatakan selalu melakukan terstandar, bukan pada area terbuka tanpa
protokol keluar rumah, yaitu sebanyak 64 diawasi; 5) Memperhatikan kebersihan
orang (65,3%). tangan sebelum dan setelah melakukan
Infeksi Covid-19 dapat ditularkan kegiatan kebersihan serta menggunakan
melalui kontak dekat dan droplet. Orang sarung tangan saat membersihkan pakaian,
yang memiliki risiko tinggi terinfeksi Covid-19 linen, permukaan yang terkontaminasi oleh
adalah orang-orang yang yang kontak dekat cairan tubuh (Kemenkes RI, 2020a).
dengan pasien terkonfirmasi Covid-19 atau Salah satu upaya pencegahan virus
yang melakukan perawatan terhadap pasien Covid-19 yang dianjurkan oleh pemerintah
Covid-19. Memahami dan menerapkan adalah mencuci tangan dengan sabun dan
tindakan pencegahan dan mitigasi air mengalir sampai bersih. Hindari
merupakan kunci utama upaya penerapan di menyentuh bagian muka seperti: mata,
pelayanan kesehatan dan masyarakat. hidung dan mulut dalam kondisi tangan
Upaya pencegahan yang paling efektif di kotor. Apabila tidak tersedia sabun dan air,
masyarakat dilakukan melalui langkah- maka mencuci tangan dengan hand sanitizer
langkah sebagai berikut: 1) Mencuci tangan sangat dianjurkan (Tabi’in, 2020).
dengan menggunakan sabun atau hand Masyarakat Indonesia telah terbiasa
sanitiszer; 2) Kurangi menyentuh mata, melakukan cuci tangan dengan sabun di air
hidung dan mulut jika tangan dalam keadaan mengalir berdasarkan hasil survei demografi
tidak bersih; 3) Menerapkan etika batuk: dan kesehatan Indonesia tahun 2017, yaitu
menutup hidung dan mulut dengan tisu atau sebesar 93%. Sisanya hanya menggunakan
lengan ketika mengalami batuk atau bersin; air dan deterjen pembersih untuk mencuci
4) Pakailah masker medis jika memiliki tangan, serta mencuci tangan dengan air
gejala Menggunakan masker medis dengan tanpa menggunakan sabun. Ini berarti
benar 5) Melakukan physical distancing bahwa masyarakat Indonesia sudah
(menjaga jarak minimal 1 m) dari orang yang memiliki kebiasaan yang baik untuk mencuci
menunjukkan gejala gangguan pernapasan tangan dengan memakai sabun dan air
(Kemenkes RI, 2020a). mengalir. Hanya saja saat situasi pandemi
Pelaksanaan prosedur kebersihan ini terjadi intensitasnya harus ditingkatkan.
dan desinfeksi lingkungan harus dipatuhi Menjaga jarak minimal satu meter
dan dilaksanakan dengan benar dan dengan orang lain juga merupakan salah
konsisten. Masyarakat perlu perlindungan satu protokol kesehatan yang diwajibkan
dan edukasi terkait dengan Covid-19. pemerintah. Dari Tabel 2 di atas
Pastikan pembersihan permukaan menunjukkan bahwa sebagian besar
lingkungan dilakukan secara teratur: 1) responden mengatakan selalu berupaya
membersihkan dan mendesinfeksi menjaga jarak minimal satu meter dengan
permukaan yang sering disentuh, misalnya orang lain, yaitu sebanyak 91 orang (92,9%).
rangka tempat tidur, meja dan perabotan Menghindari kerumunan juga merupakan
kamar tidur lainnya, dilakukan setiap hari salah satu tindakan pencegahan penularan
dengan disinfektan rumah tangga yang Covid-19. Responden yang menyatakan
dibuat dari larutan pemutih yang diencerkan; tetap berupaya tinggal dirumah sebanyak 88
2) Membersihkan dan mendesinfeksi orang (89,8%). Sebagian besar responden
permukaan toilet dan kamar mandi, yang mengatakan tidak melakukan jabat tangan
juga dilakukan minimal satu kali sehari dengan orang lain, yaitu sebanyak 92 orang
menggunakan desinfektan rumah tangga; 3) (93, 9%). Serta sebagian besar responden
Membersihkan pakaian, handuk mandi, mengatakan tidak menerima tamu dari luar
seprai dan lain-lain, menggunakan mesin daerah, yaitu sebanyak 79 orang (81,2%).
cuci di air 60–90° C dan sabun cuci, atau Status darurat telah ditetapkan oleh
dengan deterjen biasa dan dikeringkan; 4) WHO melihat semakin meningkatnya jumlah

Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA, Vol.11 No.2, Agustus 2021


46
E - ISSN: 2549-9327, P - ISSN : 2407-6309
Kadek Sri Ariyanti, Made Dewi Sariyani, Perilaku Pencegahan Covid-19 Di Lingkungan
Rumah Tangga Di Desa Gadungan Tabanan Bali

korban tewas akibat virus Corona yang Oleh karena itu, perlu disadari
menyerang sistem pernapasan. WHO juga bersama oleh seluruh komponen
mengeluarkan panduan untuk mecegah masyarakat agar tidak melaksanakan
penularan virus, antara lain dengan cara kegiatan yang mengerahkan orang banyak
menjaga interaksi sosial, menjaga dalam satu tempat yang tidak luas sehingga
kebersihan dan melakukan lockdown menyebabkan kerumunan. Upaya ini
wilayah. Terkait pesatnya perkembangan dianggap sangat efektif untuk mengurangi
virus corona, akhirnya pemerintah penyebaran virus. Oleh karena itu, social
menyusun kebijakan yang merupakan distancing dan physical distancing harus
langkah utama yaitu anjuran social diimplementasikan, baik dalam kehidupan
distancing. Pemerintah telah menyadari sehari-hari, di lingkungan rumah tangga
bahwa virus Covid-19 menular melalui ataupun di lingkungan tempat kerja. Tanpa
droplet atau percikan-percikan kecil dari mengesampingkan upaya pencegahan
lendir yang berasal dari dinding saluran melalui PHBS dengan cara selalu mencuci
pernapasan orang yang sakit, yang keluar tangan menggunakan sabun dan air
pada saat penderita batuk atau bersin. mengalir (Nurhalimah, 2020).
Oleh sebab itu, pemerintah Dalam mengatasi laju penyebaran
menghimbau kepada semua orang yang virus Corona, diperlukan peran semua
batuk dan sedang menderita penyakit komponen bangsa. Baik rakyat ataupun
influenza agar menggunakan masker. Hal ini pemerintah. Karena dalam hal ini kita tidak
bertujuan agar membatasi percikan droplet bisa berjalan sendirian, dibutuhkan peran
dari orang-orang yang sakit, sehingga dapat semua kalangan lapisan masyarakat dalam
mengurangi risiko penularan. Implikasinya upaya terhindar dari ancaman virus corona
adalah menghindari pertemuan-pertemuan yang sedang mewabah hampir diseluruh
yang melibatkan orang banyak dan wilayah di dunia. Salah satu upaya yang
memungkinkan terjadinya penumpukan dapat dilakukan yaitu dengan mematuhi
orang atau kerumunan (Nurhalimah, 2020). himbawan yang keluarkan oleh orang yang
Dalam hal ini Presiden RI Joko bertugas mengatasi hal tersebut, salah
Widodo mengeluarkan kebijakan melalui satunya Pemerintah ataupun Tim Medis.
himbawan yang dikeluarkan oleh WHO, Masyarakat harus sadar dan tidak
untuk mentaati segala kebijakan terkait menyepelekan hal ini (Nurhalimah, 2020).
upaya pencegahan penyebaran virus Dari hasil penelitian pada Tabel 2 di
Corona, yaitu dengan menerapkan Sosial atas terlihat bahwa sebagian besar
Distancing atau yang kini disebut dengan responden mengatakan menyediakan
Physical Distancing. Sosial Distancing atau multivitamin dirumah sebagai tindakan
Physical Distancing adalah upaya menjaga pencegahan, yaitu sebanyak 86 orang
jarak sosial. Dengan kondisi ini kita dihimbau (87,8%). Responden yang selalu melakukan
untuk bekerja, belajar dan beribadah dari kegiatan berjemur di bawah sinar matahari
rumah dari rumah. Dalam penerapannya, pagi sebanyak 49 orang (50%). Melakukan
belum seluruh masyarakat menerapkan olahraga ringan merupakan salah satu
himbauan tersebut. Hal ini terlihat ketika kegiatan yang dapat dilakukan untuk
masih banyak masyarakat ekonomi bawah menjaga imunitas tubuh dalam rangka
yang masih beraktifitas di luar rumah. pencegahan Covid-19. Namun sebagian
Mereka beralasan karena harus besar responden mengatakan kadang-
mencari nafkah seperti ojek online, kadang saja melakukan olahraga ringan,
pedagang kaki lima, maupun masyarakat yaitu sebanyak 66 orang (68%).
yang mengandalkan upah harian. Jika hal ini Menerapkan PHBS seharusnya
masih terjadi, potensi penularan virus pun diterapkan oleh semua orang. Upaya ini
tidak dapat dicegah (Nurhalimah, 2020). merupakan langkah tepat sebagai
pencegahan berbagai infeksi penyakit dalam

Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA, Vol.11 No.2, Agustus 2021


47
E - ISSN: 2549-9327, P - ISSN : 2407-6309
Kadek Sri Ariyanti, Made Dewi Sariyani, Perilaku Pencegahan Covid-19 Di Lingkungan
Rumah Tangga Di Desa Gadungan Tabanan Bali

tubuh. Budaya PHBS harus menjadi KESIMPULAN


kebiasaan yang paling utama dalam Dari seluruh pemaparan di atas maka
kehidupan rumah tangga. Rumah tangga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
merupakan pilar utama di masa pandemi ini, rumah tangga di Desa Gadungan Tabanan
sebab seluruh kegiatan dan pekerjaan Bali telah menerapkan PHBS dengan baik.
sebagian besar dilakukan di dalam rumah Namun masih banyak yang tidak melakukan
atau work from home. Di setiap rumah penyemprotan desinfektan secara berkala di
minimal harus menyediakan tempat cuci tempat-tempat yang sering disentuh oleh
tangan dan sabun sebelum masuk ke dalam orang banyak. Penerapan social distancing
rumah. Membiasakan diri untuk segera dan physical distancing juga telah dilakukan
mandi dan ganti baju sepulang dari dengan baik, dimana sebagian besar rumah
berpergian (Ardiyanto, Purnamasari, tangga telah menerapkan anjuran
Sukamto, & S, 2020). pemerintah untuk melakukan social
Pola hidup sehat merupakan upaya distancing dan physical distancing. Dalam
seseorang untuk menjaga tubuhnya agar hal menjaga imunitas tubuh, sebagian besar
tetap sehat. Menurut Djoko Pekik, beberapa rumah tangga juga telah menerapkan
hal yang dapat dilakukan untuk menerapkan dengan baik, namun masih banyak rumah
pola hidup sehat antara lain: olahraga tangga tidak melakukan olahraga secara
secara rutin, mengkonsumsi makanan yang rutin. Secara keseluruhan dapat disimpulkan
bergizi serta istirahat yang cukup. Sebagian bahwa perilaku pencegahan Covid-19 di
besar menganggap bahwa pola hidup sehat lingkungan rumah tangga di Desa Gadungan
adalah pola hidup yang sulit untuk Tabanan Bali telah dilaksanakan dengan
diterapkan. Kebugaran jasmani yang baik baik oleh setiap rumah tangga.
dibutuhkan oleh setiap orang untuk dapat
melakukan pekerjaan secara efektif dan SARAN
efisien tanpa mengalami kelelahan. Perlu ditingkatkan kegiatan
Kemampuan fisik dalam melaksanakan desinfektan secara berkala dalam rumah
tugas sehari-hari sangat ditentukan oleh tangga untuk memutuskan rantai
derajat kebugaran jasmani seseorang. penyebaran virus corona serta edukasi untuk
Semakin tinggi derajat kebugaran jasmani melakukan aktifitas olahraga secara teratur
seseorang maka semakin tinggi pula dalam upaya meningkatkan imunitas tubuh
kemampuan fisiknya untuk bekerja. seluruh anggota keluarga.
Kebugaran jasmani sangat diperlukan agar
tetap sehat terutama pada masa pandemi DAFTAR PUSTAKA
Covid-19 (Ardiyanto et al., 2020). Ardiyanto, A., Purnamasari, V., Sukamto, &
Kemampuan menghasilkan kebugaran S, E. S. (2020). Analisis Perilaku
jasmani yang baik harus meliputi 3 hal yaitu Hidup, Bersih dan Sehat di Era
Pandemi Covid-19 Dosen PGSD.
FIT (frekuensi, intensitas dan time).
Jurnal Jendela Olahraga, 05(02), 131–
Frekuensi merupakan jumlah unit latihan per 140. Retrieved from
satuan waktu. Untuk meningkatkan https://media.neliti.com/media/publicat
kebugaran memerlukan latihan 3-5 kali per ions/326712-analisis-perilaku-hidup-
minggu. Sebaiknya dilakukan berselang jadi bersih-dan-statu-81f5c5c1.pdf
tubuh memiliki kesempatan untuk
melakukan pemulihan tenaga (recovery). Han, Y., & Yang, H. (2020). The
Transmission and Diagnosis of 2019
Secara umum intensitas latihan kebugaran
Novel Coronavirus Infection Disease
adalah 60 - 90% detak jantung maksimal dan (Covid‐19 ): A Chinese Perspective.
secara khusus tergantung kepada tujuan Journal of Medical Viriology, 92(6),
latihan. Time atau waktu yang dianjurkan 639–644.
yaitu durasi latihan untuk meningkatkan https://doi.org/10.1002/jmv.25749
kebugaran antara 20-60 menit (Pekik, 2000).
KBBI. (2014). Kamus Besar Bahasa

Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA, Vol.11 No.2, Agustus 2021


48
E - ISSN: 2549-9327, P - ISSN : 2407-6309
Kadek Sri Ariyanti, Made Dewi Sariyani, Perilaku Pencegahan Covid-19 Di Lingkungan
Rumah Tangga Di Desa Gadungan Tabanan Bali

Indonesia. Indonesia. Tarbiyah Insan Kamil. Retrieved from


https://papers.ssrn.com/sol3/papers.cf
Keliat, B. A. (2020). Dukungan Kesehatan m?abstract_id=3576405
Jiwa dan Psikososial Covid-19.
Indonesia. Retrieved from Pekik, D. (2000). Panduan Latihan
https://www.iesa.or.id/wp- Kebugaran yang Efektif dan Aman.
content/uploads/2020/05/Dukungan- Yogyakarta: Lukman Offset.
Kesehatan-Jiwa-dan-Psikososial-
Covid-19.pdf Susilo, A., Rumende, C. M., Pitoyo, C. W.,
Santoso, W. D., Yulianti, M., Sinto, R.,
Kemenkes RI. (2020a). Pedoman … Cipto, R. (2020). Coronavirus
Pencegahan dan Pengendalian Disease 2019 : Tinjauan Literatur
Coronavirus Disease (Covid-19). (S. K. Terkini Coronavirus Disease 2019 :
dr. Listiana Aziza, S. K. Adistikah Review of Current Literatures. Jurnal
Aqmarina, & S. K. Maulidiah Ihsan, Penyakit Dalam Indonesia, 7(1), 45–
Eds.) (Maret 2020). Jakarta: 67. Retrieved from
Kementerian Kesehatan RI. Retrieved https://ocw.ui.ac.id/pluginfile.php/2469
from /mod_resource/content/3/415-1924-1-
https://repository.ugm.ac.id/276196/1/ PB.pdf.pdf
Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Coronavirus Disease Tabi’in. (2020). Perilaku Hidup Bersih Sehat
%28COVID-19%29 - Kemenkes.pdf (PHBS) Pada Anak usia Dini Sebagai
Upaya Pencegahan Covid 19. Jurnal
Kemenkes RI. (2020b, May 7). Cuci Tangan Edukasi Aid, 6(1), 58–73.
Kunci Bunuh Virus Covid-19. Retrieved https://doi.org/10.18592/jea.v6i1.3620
from
http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/bac WHO. (2020). Coronavirus (Covid-19)
a/rilis-media/20200507/1333843/cuci- Outbreak. Retrieved from
tangan-kunci-bunuh-virus-covid-19/ https://www.who.int/%0Aemergencies/
diseases/novel- coronavirus-2019
Kemenkes RI. (2020c, June 18). Situasi
Terkini Perkembangan Coronavirus
Disease (Covid-19). Infeksi Emerging.
Retrieved from
https://covid19.kemkes.go.id/situasi-
infeksi-emerging/info-corona-
virus/situasi-terkini-perkembangan-
coronavirus-disease-covid-19-18-juni-
2020/#.X6sWh8gzbIU

Korong, S. D. N., Kecamatan, G., Padang,


K., & Lina, H. P. (2012). Perilaku Hidup
bersih dan Sehat (PHBS) Siswa di
SDN Korong Gadang Kecamatan
Kuranji Padang.

Nuraini, R. (2020, March 2). Kasus Covid-19


Pertama, Masyarakat Jangan Panik.
Portal Informasi Indonesia. Retrieved
from
https://indonesia.go.id/narasi/indonesi
a-dalam-angka/ekonomi/kasus-covid-
19-pertama-masyarakat-jangan-panik

Nurhalimah, N. (2020). Upaya Bela Negara


Melalui Social Distancing dan
Lockdown Untuk Mengatasi Wabah
Covid-19. Sekolah Tinggi Ilmu

Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA, Vol.11 No.2, Agustus 2021


49
E - ISSN: 2549-9327, P - ISSN : 2407-6309

Anda mungkin juga menyukai