This is an Open Access article distributed under the terms of the Creative Commons
Attribution 4.0 International License which permits unrestricted non-commercial use,
distribution, and reproduction in any medium, provided the original work is properly cited
1. Darsini, Program Studi Ilmu Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Husada
Jombang
2. Hany Puspita Aryani, Program Studi Ilmu Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Husada Jombang
3. Najah Soraya Nia, Program Studi Kebidanan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Husada Jombang
Korespondensi : darsiniwidyanto4@gmail.com
ABSTRAK
Saat ini di seluruh dunia termasuk Indonesia sedang berjuang dan berupaya untuk
melawan serta mengendalikan penyebaran penyakit sindrom pernafasan akut parah
SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) yang muncul dengan wujud baru dan
dikenal dengan SARS-CoV-2 sebagai penyebab utama terjadinya pandemi Corona
Virus Desease 2019 (Covid-19). Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah
Indonesia untuk mengatasi penyebaran covid-19 di Indonesia yang dimulai dengan
penerapan PSBB (pembatasan sosial berskala besar), kebijakan lockdown pada
beberapa wilayah, meliburkan aktivitas sekolah, pembatasan kegiatan agama,
penggunaan masker saat berada diluar rumah, cuci tangan dengan sabun secara sering,
penerapan physical distance dan program lainnya yang mendukung upaya pencegahan
penularan covid-19 termasuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai covid-
19. Pengembangan alat ukur menjadi salah satu upaya yang harus dilakukan sebagai
salah satu indikator keberhasilan penyampaian program kesehatan terkait covid-19 di
masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan pengukuran validitas
(kesahihan) dan reliabilitas (keterandalan) kuesioner pengetahuan tentang covid-19
(SARS-CoV-2). .Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Penelitian
dilakukan untuk mengidentifikasi validitas (kesahihan) dan reliabilitas (keterandalan)
kuesioner pengetahuan tentang covid-19 (SARS-CoV-2). Penelitian ini dilakukan di dua
lokasi yaitu Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Jombang. Sampel dalam penelitian
sebanyak 631 responden. Uji validitas kuesioner pada penelitian ini menggunakan uji
korelasi Pearson Product Moment. Uji reliabilitas kuesioner pada penelitian ini
menggunakan uji Cronbach alpha coefficient. Dari hasil uji validitas dan reliabilitas
kuesioner pengetahuan tentang covid-19 (SARS-CoV-2) didapatkan kesimpulan bahwa
kuesioner pengetahuan tentang covid-19 (SARS-CoV-2) valid dan reliabel untuk dapat
digunakan sebagai alat ukur / instrumen penelitian yang mengukur pengetahuan tentang
covid-19 (SARS-CoV-2)
2. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan pengukuran validitas
(kesahihan) dan reliabilitas (keterandalan) kuesioner pengetahuan tentang covid-19
(SARS-CoV-2).
3. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Penelitian
dilakukan untuk mengidentifikasi validitas (kesahihan) dan reliabilitas
(keterandalan) kuesioner pengetahuan tentang covid-19 (SARS-CoV-2). Penelitian
ini dilakukan di dua lokasi yaitu Kabupaten Mojokerto Provinsi Jawa Timur dan
Kabupaten Jombang Provinsi Jawa Timur. Penelitian dilakukan selama bulan April
2020 – Juni 2020. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan tetap
menerapkan protokol pencegahan covid-19 yaitu menggunakan masker dan
faceshield, menghindari terjadinya kerumunan lebih dari 5 orang, menggunakan
handsanitizer selama melakukan penelitian. Penentuan sampel penelitian
menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah sampel dalam penelitian
sebanyak 631 responden. Instrumen penelitian dikembangkan melalui FGD yang
melibatkan dokter, perawat, promoter kesehatan, dan staf dosen. Hasil FGD yang
dilakukan menghasilkan 50 butir pertanyaan. Skala data yang digunakan adalah
skala data Guttman dengan pilihan jawaban benar atau salah. Setiap jawaban benar
diberikan skor 1 dan jawaban salah diberikan skor 0. Uji validitas dan reliabilitas
dilakukan menggunakan aplikasi pengolah data SPSS untuk mengurangi resiko
terjadinya kesalahan pengolahan data. Uji validitas internal (internal validity)
merupakan korelasi antara setiap butir pertanyaan dengan skor total yang
didapatkan dan dilakukan analisa menggunakan uji korelasi pearson dengan kriteria
valid jika r hitung yang diperoleh lebih dari nilai r tabel. Uji reliabilitas
menggunakan korelasi item total dengan nilai diatas 0,300 (Kline, 2000; Yusuf,
2018). Interpretasi reliabilitas mengacu pada nilai alpha yang didapatkan. Jika alpha
> 0.90 maka reliabilitas sempurna. Jika alpha antara 0.70 – 0.90 maka reliabilitas
tinggi. Jika alpha 0.50 – 0.70 maka reliabilitas moderat. Jika alpha < 0.50 maka
reliabilitas rendah. Jika alpha rendah, kemungkinan satu atau beberapa item tidak
reliabel
4. Hasil Penelitian
Hasil FGD yang dilakukan peneliti dengan melibatkan dokter, perawat,
promoter kesehatan, dan staf dosen menghasilkan 50 butir pertanyaan. Skala data
yang digunakan adalah skala data Guttman dengan pilihan jawaban benar atau
salah. Setiap jawaban benar diberikan skor 1 dan jawaban salah diberikan skor 0.
Butir pertanyaan yang diperoleh dari hasil FGD selanjutnya disusun menjadi
kuesioner tertutup. Instrumen penelitian yang telah tersusun selanjutnya dilakukan
uji validitas dan reliabilitas dengan melibatkan 30 responden sebagai sampel
penelitian.
Jenis validitas pada penelitian ini adalah validitas isi. Pertanyaan pada
kuesioner pengetahuan tentang covid-19 (SARS-CoV-2) dianggap valid apabila
pertanyaan tersebut merepresentasikan maksud pertanyaan seharusnya yang
ditujukan pada kuesioner. Uji validitas isi dilakukan dengan menggunakan korelasi
antara skor tiap pertanyaan dengan skor total dari seluruh pertanyaan menggunakan
uji statistika Pearson Product Moment (Cahyoo dkk, 2019). Berdasarkan hasil uji
Korelasi Pearson, pertanyaan pada kuesioner dianggap valid apabila nilai R hitung
lebih besar dari R tabel. Nilai R tabel untuk sejumlah 631 sampel adalah 0,074.
Apabila nilai R hitung lebih besar daripada nilai R tabel maka pertanyaan tersebut
dianggap valid, dan jika nilai R hitung yang didapatkan lebih rendah daripada nilai
R tabel maka pertanyaan tersebut dianggap tidak valid dan tidak bisa digunakan
(Sari et al, 2015). Dari hasil uji validitas dan reliabilitas yang dilakukan didapatkan
14 butir pertanyaan tidak valid. Peneliti selanjutnya memperbaiki instrumen
penelitian dan kemudian dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas kembali
kepada 40 responden yang berbeda dengan jumlah butir pertanyaan yang diujikan
sebanyak 36 butir. Hasil uji validitas dan reliabilitas didapatkan 6 butir pertanyaan
tidak valid sehingga harus dilakukan drop out pada 6 butir pertanyaan yang tidak
valid. Selanjutnya butir pertanyaan dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas
kembali sehingga didapatkan hasil sebagai berikut :
Butir pertanyaan pada tabel diatas berisi tentang definisi covid-19 (SARS-
CoV-2) untuk butir soal nomor 1 sampai 5, etiologi covid-19 (SARS-CoV-2) untuk
butir soal nomor 6 sampai 9, penularan covid-19 (SARS-CoV-2) untuk butir soal
nomor 10 sampai 13, manifestasi klinis covid-19 (SARS-CoV-2) untuk butir soal
nomor 14 sampai 18, diagnosis covid-19 (SARS-CoV-2) untuk butir soal nomor 19
sampai 20, dan tatalaksana covid-19 (SARS-CoV-2) untuk butir soal nomor 21-30.
Kekuatan korelasi atau koefisien korelasi merupakan panduan yang digunakan
untuk mengukur validitas dari instrumen penelitian. Koefisien korelasi antara 0,800
sampai dengan 1,000 dikategorikan sangat tinggi, koefisien korelasi antara 0,600
sampai dengan 0,799 dikategorikan tinggi, koefisien korelasi antara 0,400 sampai
dengan 0,599 dikategorikan cukup, koefisien korelasi antara 0,200 sampai dengan
0,399 dikategorikan rendah dan koefisien korelasi 0,000 sampai dengan 0,199
dikategorikan sangat rendah (Hidayat, 2012). Dari hasil uji validitas didapatkan,
nilai korelasi skor tiap pertanyaan dengan skor total menunjukkan nilai korelasi
lebih dari 0,396. Hasil tersebut menunjukkan bahwa semua pertanyaan pada
kuesioner pengetahuan tentang covid-19 (SARS-CoV-2) valid dan dapat digunakan
untuk mengukur tingkat pengetahuan tentang covid-19 (SARS-CoV-2).
Uji reliabilitas yang digunakan untuk menganalisa kuesioner pengetahuan
tentang covid-19 (SARS-CoV-2) menggunakan reliabilitas internal. Kategori
koefisien reliabilitas (Guilford, 1956) adalah sebagai berikut 0,80 < 1,00 kategori
reliabilitas sangat tinggi, 0,60 < 0,80 kategori reliabilitas tinggi, 0,40 < 0,60
kategori reliabilitas sedang, 0,20 < 0,40 kategori reliabilitas rendah, dan -1,00 <
0,20 kategori reliabilitas sangat rendah (tidak reliable) (Hidayat, 2012).
Berdasarkan tabel 2, dapat dilihat bahwa hasil uji statistika Cronbach alpha
coefficient kuesioner pengetahuan tentang covid-19 (SARS-CoV-2) didapatkan
nilai 0,971 (reliabilitas sangat tinggi). Karena nilai Cronbach alpha coefficient yang
didapatkan > 0,700 maka dapat disimpulkan bahwa kuesioner pengetahuan tentang
covid-19 (SARS-CoV-2) reliabel untuk digunakan sebagai instrumen penelitian
guna mengukur pengetahuan tentang covid-19 (SARS-CoV-2)
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan bahwa kuesioner
pengetahuan tentang covid-19 (SARS-CoV-2) yang terdiri dari 30 butir pertanyaan
yang memuat tentang definisi covid-19 (SARS-CoV-2), etiologi covid-19 (SARS-
CoV-2), penularan covid-19 (SARS-CoV-2), manifestasi klinis covid-19 (SARS-
CoV-2), diagnosis covid-19 (SARS-CoV-2), dan tatalaksana covid-19 (SARS-
CoV-2) layak untuk digunakan sebagai alat ukur / instrumen penelitian. Mengingat
masih kurangnya literatur serta temuan yang didapatkan terkait covid-19 (SARS-
CoV-2) alat ukur / instrumen ini masih dapat dikembangkan kembali dengan
memasukkan temuan klinis yang didapatkan dari pasien covid-19 guna perbaikan
instrumen / alat ukur yang telah dikembangkan ini
5. Kesimpulan
Dari hasil uji validitas dan reliabilitas kuesioner pengetahuan tentang covid-
19 (SARS-CoV-2) didapatkan kesimpulan bahwa kuesioner pengetahuan tentang
covid-19 (SARS-CoV-2) valid dan reliabel digunakan sebagai alat ukur / instrumen
penelitian untuk mengukur pengetahuan tentang covid-19 (SARS-CoV-2)
6. Acknowledgement
Penulis menyatakan tidak ada konflik kepentingan terkait publikasi terkait
makalah penelitian ini
Daftar Pustaka
Cahyono, E. A., Sutomo, N., & Hartono, A. (2019). Literatur Review; Panduan
Penulisan Dan Penyusunan. Jurnal Keperawatan, 12(2), 12-12.
Hidayat, Anwar. (2012). Penjelasan Berbagai Jenis Uji Validitas dan Cara Hitung.
Diakses dari : https://www.statistikian.com/2012/08/uji-validitas.html
Nuraini, Ratna. (2020). Kasus Covid-19 Pertama, Masyarakat Jangan Panik. Diakses
dari : https://indonesia.go.id/narasi/indonesia-dalam-angka/ekonomi/kasus-covid-
19-pertama-masyarakat-jangan-panik
Putra, I. (2020). Penanganan Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) (Doctoral
dissertation, Poltekkes Denpasar Jurusan Keperawatan).
Sari, A., Lestari, N. Y., & Perwitasari, D. A. (2015). Validasi St European Quality Of
Life-5 Dimensions (EQ-5D) Versi Indonesia Pada Pasien Hipertensi Di
Puskesmas Kotagede II Yogyakarta Validation Of European Quality Of Life ST-5
Dimensions (EQ-5D) Indonesia Versions Of Hypertension Patients In Health Care
Center Kotagede II Yogyakarta.
Satgas Penanganan Covid-19. (2020). Situasi virus COVID-19 di Indonesia. Diakses
dari : https://covid19.go.id/
WHO. (2020). Archived: WHO Timeline - COVID-19. Diakses dari :
https://www.who.int/news/item/27-04-2020-who-timeline---covid-19
Yusup, F. (2018). Uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian
kuantitatif. Tarbiyah: Jurnal Ilmiah Kependidikan, 7(1).